Anda di halaman 1dari 3

Rabu, 15 September 2010 09:33 | Tag: Mudik 2010 Kapanlagi.

com - Jumlah angka kecelakaan di Sumbar yang terjadi selama lebaran 1431 Hijriyah hingga H+4 mengalami penurunan bila dibandingkan Idul Fitri tahun 2009. "Angka kecelakaan di Sumbar yang terjadi selama lebaran/Idul Fitri 1431 Hijriyah mengalami penurunan,"kata Dit.Lantas Polda Sumbar Kombes Pol Ibnu Isticha, di Padang, Selasa (14/9). Data DitLantas Polda Sumbar tercatat telah terjadi 64 kasus kecelakaan lalu lintas, 21 orang di antaranya meninggal dunia, 22 korban berat dan 60 luka ringan. Kerugian material akibat kecelakaan tahun ini mencapai Rp223.090.000. Data tersebut terhitung dari 3 hingga 13 September 2010. Pada tahun 2009, angka kecelakaan selama lebaran Idul Fitri di Sumbar tercatat 128 kasus dengan korban meninggal dunia 56 orang, sedangkan untuk luka berat mencapai 66 orang, luka ringan 111 orang, sedangkan kerugian material mencapai Rp295.850.000. Menurutnya, angka kecelakaan selama lebaran di Sumbar pada tahun ini menurun drastis bila dibandingkan pada tahun 2009. Baik dari segi jumlah kasus maupun jumlah korban jiwa hingga kerugian materi yang dialami akibat kecelakaan. "Kita telah berusaha optimal mengupayakan agar arus lalulintas bagi masyarakat tetap lancar, selain itu kita juga mengupayakan menekan angka kecelakaan dan korban jiwa," kata Ibnu Isticha. Dia menambahkan, penurunan angka kecelakaan selama lebaran/Idul Fitri 1431 hijriyah disebabkan adanya kemajuan sarana dan prasarana lalu lintas di Sumbar Selain itu, kepolisian tidak henti-hentinya memberikan imbauan melalui spanduk yang dipasang di tepi jalan untuk mengingatkan pengguna jalan. "Kesigapan anggota polisi juga mempengaruhi penurunan kecelakaan lalu lintas. Karena selama Lebaran polisi tidak libur," kata Ibnu Isticha. Dia mengatakan, rata-rata korban akibat kecelakaan di Sumbar pada tahun 2010 selama lebaran hingga H+4 berusia produktif. Usia produktif yakni dari 16 hingga 30 tahun paling tinggi menjadi korban dengan jumlah 31 orang, diikuti usia 10 hingga 15 sebanyak 22 orang. Setelah itu usia 31-40 dengan korban 17 orang. "Sedangkan untuk balita hanya 1 orang yang menjadi korban kecelakaan,`katanya. Menurutnya, kasus kecelakaan di Sumbar lebih dominan dari pengendara sepeda motor, ada beberapa faktor mengapa jumlah pengendara motor mendominasi angka kecelakaan. "Volume kendaraan motor paling banyak selama arus mudik. Selain itu, masih banyak pengendara motor yang kurang memperhatikan keselamatan penumpang seperti berboncengan tiga orang serta tidak mengenakan helm standar," katanya.

Dia menambahkan, korban yang terdata tersebut merupakan korban luka berat, dan mayoritas merupakan karyawan swasta yang kebetulan mudik lebaran. "Kita akan terus mendata korban kecelakaan hingga H+7, hingga saat ini belum ada korban yang tanpa identitas,"katanya. Ibnu Isticha, mengimbau agar pemudik selalu tertib saat berkendara di jalan. "Hindari pelanggaran dan lakukan langkah antisipasi kendaraan," ujarnya. (ant/aik)

Angka Kecelakaan di Sumbar Cukup Tinggi


Kamis, 14/01/2010 09:49 WIB padangmedia.com - PADANG-Korban meninggal akibat kecelakaan di Sumatera Barat dinilai cukup tinggi yaitu dua orang setiap hari dan kasus itu terjadi karena tidak tertib berlalu lintas. Kapolda Sumatera Barat Brigadir Jenderal Andayono mengatakan,korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang paling banyak terjadi antara usia 14 tahun sampai 25 tahun atau 21 persen dari angka kecelakaan yang terjadi sejak lima tahun terkahir. Dari 9.084 kasus kecelakan yang terjadi di Sumatera Barat terdapat 2.454 orang meninggal dunia dan luka berat terdapat 5.490 orang serta 5.450 orang dengan kerugian materil sebesar Rp15,9 miliar lebih, kata Andayono ketika memberika sambutan saat apel besar pecinta tertib lalu lintas di depan poltabes padang jalan M Yamin Kota Padang, Rabu, (13/01). Andayono mengatakan, faktor paling dominan kasus lecelakaan terjadi, karena rendahnya tingkat disiplin, kurangnya tanggungjawab moral pemakai jalan terhadap keselamatan berlalu lalu lintas dan pemakai jalan cendrung bersifat apatis serta kurang toleransi terhadap sesama pemakai jalan sehingga cendrung membahayakan keamanan dan keselaman lalu lintas. Selanjutnya Andayono mengatakan apel besar pecinta tertib lalu lintas itu diselenggarakan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal di jalan raya. Sebelum melepas seribuan penggunaa kendaraan roda dua dan roda empat untuk mengelilingi jalan-jalan utama di Kota Padang, Kapolda sumbar membagi-bagikan helm standar secara gratis kepada peserta apel besar pecinta tertib lalu lintas dan pejabat pemerintah. Apel besar pecinta tertib lalu lintas itu terdiri dari unsur TNI, Polri, masyarakat, mahasiswa dan pelajar. Kepada mereka diminta agar mengkampanyekan tertib lalu lintas di jalan raya. (musfah)

Anda mungkin juga menyukai