Anda di halaman 1dari 4

Saat Anda ingin menyelesaikan permasalahan dalam perusahaan, terkadang Anda akan terpaku pada cara berpikir konvensional

yang kaku. Berpikir secara kritis mungkin akan sulit jika Anda terbiasa berada dalam perusahaan yang memberikan aturan baku. Padahal berpikir secara kritis sangat diperlukan dalam membuat terobosan baru atau saat mencari solusi bagi masalah perusahaan. Lalu bagaimana cara meningkatkan kemampuan Anda dalam berpikir kritis? Inc.com memberikan beberapa langkah ini untuk Anda.

1. Jangan terburu-buru Pikirkan secara baik-baik dan mendalam mengenai beberapa ide sebelum Anda mengambil keputusan. Ini tidak harus memakan waktu yang lama. Coba Anda tanyakan pada kelompok Anda mengenai sisi lain dari masalah, atau cara pandang yang lebih mendalam. Ini harus selalu diterapkan, terutama saat menghadapi isu-isu yang rumit dan baru.

2. Mencoba berpikir di luar kotak Selalu berpikir bersama kelompok akan membuat pikiran Anda terbatasi. Sesekali, berpikirlah sendiri, dan cobalah keluar dari pemikiran kelompok. Lihatlah masalah dari sudut pandang lain dna temukan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah yang mungkin tidak terpikirkan oleh kelompok Anda. Memang menjadi berbeda belum tentu selalu lebih baik. Namun paling tidak Anda bisa menemukan "titik buta" dari setiap masalah.

3. Mendukung perbedaan pendapat Berdebat tidak selalu berarti masalah. Dengan berdebat dan saling melempar pendapat Anda dapat mengumpulkan pemikiran yang berbeda-beda. Jangan selalu melihat pendapat yang berbeda dengan Anda sebagai sebuah kesalahan. Anda harus berani berpikiran terbuka dan menerima semua perbedaan tersebut. Siapa tahu salah satu pendapat yang berbeda itu adalah penyelesaian masalah bagi perusahaan Anda.

4. Berkomunikasi dengan maverick Maverick adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang atau organisasi yang tidak konvensional, yang seringkali memiliki sudut pandang yang tidak biasa. Temukan mereka, dan cari tahu bagaimana cara pandang mereka terhadap sesuatu. Jika pendapat mereka sangat berbeda dengan Anda, kemungkinan akan terjadi penolakan. Namun orang-orang yang berpikir kritis selalu mencari cara lain dalam melihat setiap masalah. Anda mungkin akan sering berbeda pendapat dengan para maverick, tetapi bisa jadi pada beberapa kesempatan, Anda akan mendapatkan pandangan yang lebih baik, luas, dan jelas dengan memahami cara berpikir mereka.

Itulah cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan cara berpikir kritis Anda. Pada intinya adalah selalu berpikiran terbuka pada hal-hal dan pemikiran baru. Kemudian biarkan otak Anda berkreasi dengan segala macam sudut pandang dan cara berpikir.

Cara memacu untuk berpikir kritis Leave a reply Orang yang banyak berpikir sebagai tindakan komunikasi intrapersonal adalah orang yang banyak merenung, reflektif, evaluative dan tidak mudah menerima suatu hal yang datang dari luar. Jadi, salah satu hasil dari proses berpikir sebagai tindakan komunikasi intrapersonal adalah pemikiran kritis.

Jadi pemikiran ini sangatlah mahal sekarang ini. Kehilangan pikiran kritis di era sekarang ini tampaknya kian mewabah. Berbagai pengamat dan praktisi, bahkan mengeluhkan berbagai kemunduran cara berpikir dan analisis masyarakat di berbagai macam lembaga. Bukan hanya di Indonesia, Negara kita yang semakin kehilangan tradisi berpikir kritis. Di barat tradisi tersebut tampaknya juga hilang. Tak heran John Bardi, seorang dosen di sebuah kampus amerika serikat, mengatakan bahwa Kualitas inteletual yang saya jumpai di dalam ruang kuliah.., semakin memburuk setiap tahun, dan mahasiswa tahun ini adalah yang terburuk

Berpikir kritis lahir dari pegumulan diri dengan pengetahuan dan kenyataan, atau bercakap dengan diri sendiri yang dibantu dengan informasi yang mungkin bisa didapat dari bacaan-bacaan, seperti buku. Kebenaran dan cara pandang baru yang lebih maju tidak muncul dengan sendirinya. Kebenaran tidak muncul dengan sendirinya sebagaimana wahyu turun dari langit. Kebenaran atau wahyu lahir dari pikiran sendiri, pertanyaan dan jawaban yang dilatih secara terus-menerus karena manusia tak semata memenuhi kebutuhan perutnya (makan, minum) atau kebutuhan gaya hidup yang dipenuhi dengan materi, sebagai hasil dari rayuan iklan (sesuatu dari luar yang berusaha menyampaikan pesan rayuan agar orang bisa membeli dan meniru pesan budayanya).

Ada aspek situasi material disini. Orang-orang kaya memperbanyak komunikasi dengan orang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan materi dan kekayaannya sehingga tak terlatih untuk menjalankan komunikasi dalam diri. Masalahnya, realitas yang timpang dan kontradiktiflah yang memantik orang untuk berpikir, merenung dan kemudian menghasilkan pemikiran dan gerakan baru. Seandainya tidak ada pertentangan, ketimpangan, dan kontradiksi dalam ranah kehidupan material, cara berpikir dan bertindak manusia tak pernah maju.

Jadi, sebaliknya, orang miskin lebih banyak berkomunikasi dalam diri, bertanya-tanya, yang melatih wataknya juga. Komunikasi intrapersonal dalam bentuk tindakan berpikir ini, akan mengarah pada dua karakter jiwa dan tingkat kecerdasan/ kekritisan. Pertama, ia akan menjadi cerdas, kritis, bahkan berlawan terhadap situasi sosial dan hubungan dengan orang lain, terutam dengan kelas penguasa. Ini karena kontradiksi yang dihadapinya membuatnya berpikir dan bertanya-tanya. Pertanyaan itu melahirkan pikiran kritis. Tak mengherankan jika dalam perjalan sejarah, pemikiran kritis yang membongkar tabir kebohongan yang menindas dimana selalu diikuti dengan perlawanan.

Makna komunikasi intrapersonal atau komunikasi dalam diri memang bukan hanya sempit pada situasi orang miskin, melainkan juga pada ketika kesepian, banyak didapatkan untuk meningkatkan situasi merenung dan bergulat dengan pemikiran. Menyepi dan sendiri dianggap sebagai solusi, terutama bagi manusia yang ingin mengisolasi diri untuk menemukan pencerahan diri.

Saya pribadi mengalami sendiri bagaimana dialog dengan diri dan komunikasi dalam diri saya membantu menumbuhkan proses berpikir yang menghasilkan kenikmatan dari mengetahui dan memahami. Bagi saya, kesepian mendatangkan momentum sacral yang membuat eksistensi diri membangunkan potensinya berupa pemikiran reflektif dan mengakibatkan ditemukannya penemuan-penemuan dan kebaruan-kebaruan tentang makna diri. Kadangkala pemikiran baru itu di dalam sepi juga memunculkan tindakan untuk mencurahkan secara langsung dalam bentuk katakata.

Bayangkan jika tidak ada kesepian, tentu pemikiran reflektif akan selalu hilang. Jadi, bukan sebagai sebuah isolasi terhadap realitas, kegiatan merenung yang dimungkinkan dari kesepian justru memunculkan suatu keberakaran eksistensi dengan dunia. Alat penghubungnya adalah pikiran.

Kacamatamu menentukan persepsimu dan itulah duniamu. Setiap saat manusia mendapatkan informasi atau pesan dari luar dirinya melalui penglihatannya, pendengarannya, perasaannya. Manusia melakukan filter terhadap informasi atau pesan yang diterimanya tersebut dalam pikirannya. Bagaimana otak memproses informasi dan berpikir? Terhadap realitas informasi yang diterimanya, dalam pikirannya terjadi proses seleksi dan penghapusan sebagian informasi, terjadi distorsi atau penilaian dan pemaknaan, bisa terjadi generalisasi atau penyederhanaan. Semua itu tak lepas dari spiritualitasnya, identitasnya, nilai-nilainya, kepercayaannya, strateginya, ingatannya dan keterampilannya. Dari situlah lahir representasi atau wujud dari persepsinya, dunianya.

Apa yang dipercayainya itulah dunia yang menjadi miliknya. Dengan memahami bagaimana pikiran menangkap, memproses dan memproduksi informasi, seseorang akan mampu bersikap kritis terhadap segala sesuatu yang datang padanya.

Misalnya mendengar pernyataan, Tulisan si A itu jelek, ia bisa meresponnya dengan kritis, Jelek menurut siapa? Jelek itu ukurannya bagaimana? Yang jelek bagian mana, pesannya kah? teknik penulisannya kah? struktur bahasanya kah? pemilihan kata-katanya kah? Ketika mendengar pernyataan, Banyak orang bilang begitu, ia bisa mengajukan pertanyaan, Banyak orang itu berapa? Siapa saja? Ketika mendengar pernyataan, Saya tidak diperlakukan dengan adil, ia bisa bersikap kritis, Perlakuan seperti apa yang Anda terima itu? Bersikap kritis akan membuat peta pembahasan menjadi lebih spesifik dan terarah.

Inti dari memahami cara kerja pikiran adalah agar seseorang bisa selalu mawas diri, terhindar dari provokasi, manipulasi, tidak menelan mentah-mentah begitu saja informasi yang belum teruji akurasinya.

Seribu kepala seribu isi seribu persepsi, memang demikianlah adanya. Lalu, ketika tujuh orang mengatakan hal baik, tiga orang mengatakan hal tidak baik, terkadang seseorang sibuk memikirkan perkataan tiga orang tersebut, betapa tidak bergunanya. Apalagi bila memahami bahwa positifnegatif selalu bergandengan tangan, saling mengimbangi. Pendapat negatif dari orang lain adalah penyeimbang agar seseorang lebih mengenali dirinya sendiri dengan lebih baik lagi, lebih cermat lagi.

Anda mungkin juga menyukai