Anda di halaman 1dari 15

PENY ARIANI, AMKEB

Anatomi payudara
Payudara berkembang sejak usia 6

minggu kehamilan Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu.

Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu : Korpus (badan), yaitu bagian yang besar Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu: kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus. Pada 15-25 duktus laktiferus 20-40 duktuli 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. kelenjar susu tunggal. ujung puting susu terdapar 15-25 muara

lobus (duktus laktiferus),dan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur.

PERAWATAN PAYUDARA
Tujuan breast care Memelihara kebersihan payudara Melenturkan dan menguatkan puting susu Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar Mempersiapkan produksi ASI Prinsip Dikerjakan dengan sistematis dan teratur Menjaga kebersihan sehari-hari Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil Memakai bra yang bersih dan menopang payudara Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik

dan saat perawatan payudara


Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan

tanpa riwayat abortus, perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas Ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dengan riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.

Perawatan Payudara Prenatal


Tujuan Menjaga kebersihan payudara, memperbaiki

kondisi putting susu, Menstimulasi produksi ASI Persiapan Alat :


Baki dan alasnya Kain kasa / Kapas Minyak kelapa/ Baby oil Handuk / waslap Air bersih Scherm

Persiapan pasien
Pasien diberitahu tentang tujuan pemeriksaan Pasien diatur dalam posisi duduk bersandar dan santai

Pasang scherm
Pakaian dan bra pasien dibuka Letakkan handuk diatas pangkuan ibu atau ikat di abdomen ibu

Perawatan putting susu yang normal :


Siapkan alat dan bahan
Mulai lakukan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau

trimester III Licinkan kedua telapak tangan dengan baby oil, kompres putting susu dengan kapas atau kain kasa yang di beri baby oil atau m. kelapa selama 5 menit. Letakkan ibu jari dan telunjuk pada dasar putting susu, lalu dengan hati putar putting susu kekiri dan kekanan sambil ditarik keluar, lakukan gerakan 20 kali. Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut ke arah putting susu sebanyak 20 kali gerakan Pijat putting susu hingga keluar cairan untuk memastikan bahwa saluran susu tidak tersumbat. Bersihkan putting susu dan sekitarnya degan handuk / waslap hingga bersih Anjurkan ibu melakukan perawatan payudara pada setiap akan mandi Anjurkan ibu untuk memakai bra yang menekan payudara

Perawatan putting susu yang mendatar atau masuk kedalam

(kelainan bentuk) Mulai lakukan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau trimester III Kompres kedua putting susu dengan kain kasa atau kapas yang telah dibasahi dengan minyak kelapa/ baby oil, agar kotoran mudah terangkat. Licinkan tangan dengan minyak kelapa dan baby oil, berdiri di depan pasien, letakkan ke dua jari di atas areola Lakukan tekanan dan hentakan menjauhi putting susu lakukan dengan perlahan-lahan. Dengan cara yang sama tempatkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting susu, lakukan tekanan dan hentakan menjauhi putting susu secara bergantian dengan payudara yang lain. Kemudian bersihkan dengan waslap yang sudah dibasahi dengan air, sehingga kotoran terangkat. Setiap gerakan dilakukan 4 5 kali sehari setiap pagi disaat putting susu tegang Hindari penggunaan alkohol dan sabun yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan menimbulkan lecet pada putting susu.

Perawatan Payudara Postnatal


Tujuan : Menjaga kebersihan payudara Melancarkan sirkulasi payudara Menstimulasi produksi ASI Mencegah pembengkakan payudara Persiapan alat : Baki dan alasnya Kain kasa / kapas Minyak kelapa / baby oil Waskom berisi air hangat dan air dingin Scherm Persiapan pasien dan bidan sama dengan perawatan

prenatal

Persiapan petugas : Perkenalkan diri Menjelaskan tujuan pemeriksaan Mencuci tangan Mengatur posisi sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan Prosedur Tindakan : Cara I

Basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa/ baby oil Berdiri dibelakang ibu, tempatkan tangan di dada ibu, lakukan gerakan memutar mengelilingi payudara ke arah luar Saat di bawah payudara, angkat payudara dan lepaskan secara perlahan ke arah depan Lakukan gerakan 25 30 kali

Cara II
Lanjutkan dengan membentuk kepalan tangan, dengan buku-buku

jari lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung ke arah putting susu merata keseluruh payudara dengan tangan non dominan menopang payudara. lakukan secara bergantian Lakukan gerakan 25 30 kali

Cara III
lanjutkan cara III dengan menggunakan sisi tangan , lakukan

pengurutan mulai dari pangkal payudara sampai ke ujung ke arah putting susu dengan tangan non dominan menopang payudara. Lakukan secara bergantian Lakukan gerakan 25 30 kali

Cara IV
Cara yang lain dapat dilakukan massase dengan kedua tangan ke

arah putting susu, kedua jari di atas payudara dan jari-jari yang lain menopang payudara Lakukan massase berulang-ulang 25 30 kali

Perawatan terakhir : Lakukan gerakan memelintir putting susu sampai putting susu elastis dan kenyal Kompres payudara dengan handuk atau waslap yang telah dibasahi dengan air hangat secara bergantian selama 5 menit Lakukan bergantian mulai dari kompres hangat , kompres dingin dan diakhiri dengan air dingin. Ulangi bergantian sebanyak 3 kali pada ssetiap payudara ibu Lakukan pengeluaran ASI, kemudian keringkan dan ibu siap untuk menyusui bayinya. Lakukan perawatan payudara setiap hari terutama sebelum mandi Perhatikan cara ibu menyusui dan posisi saat ibu menyusui bayinya

Perawatan buah dada pada masa nifas Jika puting susu masuk kedalam dan pada perawatan kehamilan puting susu tidak berhasil keluar, maka ditolong dengan menggunakan tepel hoed. Alat ini digunakan pada puting susu yang terlalu besar atau lecet. Pada puting susu yang lecet bisa diberi zalf lanolin, gentian violet ditutup dengan kain kasa, dimana sebelum meneteki payudara harus dicuci/dibersihkan dulu. Menjaga payudara tetap bersih dan kering (terutama puting susu) Menggunakan BH yang menyokong payudara Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan : pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit, urut

payudara dari arah pangkal menuju puting susu, keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam, apabila tidak dapat menghisap ASI sisanya dikeluarkan dengan tangan Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

SADARI
NEWS.

Lihat Pijat Raba

TERIMA KASIH Made By : Peny Ariani, AMKeb

IBU SEHAT, ANAK SEHAT NEGARA SEJAHTERA

Anda mungkin juga menyukai