Anda di halaman 1dari 4

USULAN PROPOSAL DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP OLAH RAGA DI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah proses

pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan jasmani (exercise). Hasil yang ingin dicapai adalah individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu. (Barrow: 2001). Olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan. (Edward:1973).

Alam

memahami

arti

pendidikan

jasmani,

kita

juga

harus

mempertimbangkan hubungan antar bermain (play) dan olahraga (sport), sebagai istilah yang lebih dahulu popular dan lebih sering digunakan dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikan jasmani secara lebih konseptual. Bermain pada intinya adalah aktifitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan didalam keduanya. Olahraga dipihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang teorganisasi, yang menepatkanya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif. Diatas semua pengertian itu, olahraga adalah aktifitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kopetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya sematamata bermain, karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya. Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan.

Sehubungan dengan perkembangan jasmani dan olahraga, siswa sekolah menengah juga mengambil bagian dalam pengembangan berbagai bidang dan cabang olahraga, Siswa sekolah menengah di Aceh telah meraih berbagi prestasi dalam cabang olahraga. Di pihak lain, Provinsi Aceh yang pernah mengalami bencana Tsunami pada akhir tahun 2004 lalu, dan menyisakan berbagai kenangan pahit bagi masyarakatnya terutama bagi siswa yang mengalami trauma, sehingga berdampak pada peningkatan keberhasilan belajar dan pencapaian prestasi dalam bidang olahraga. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian berkenaan dengan Dampak Bencana Tsunami terhadap Olah Raga di SMA Negeri 3 Banda Aceh. Adapun latar belakang masalah dalam melakukan penelitian ini diantaranya: 1. Bagaimana dampak bencana tsunami terhadap olahraga? 2. Bagaimana perkembangan olahraga pasca tsunami di SMA Megeri 3 Banda Aceh?

B. Tujuan Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini diantaranya: 1. Ingin mengetahui dampak bencana tsunami terhadap olahraga 2. Ingin mengetahui perkembangan olahraga pasca tsunami terhadap di SMA Negeri 3 Banda Aceh

DAFTAR PUSTAKA

Ateng Abdulkadir (1993), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Aip Syarifudin, M.Pd. dkk (2000), Azas dan Falsafah Penjaskes, Jakarta, Universitas Terbuka Dr. Hj. Tisnowati Tamat, Drs. Moekarto Mirman, M, Ed (1998). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sutan Zanti dan Syahniar Syahrun, (1993) Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Dirjeb Pend. Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai