TUJUAN
Setelah mempelajari Bab ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui cara memilih proyek berdasarkan hasil kriteria investasi.
Pendahuluan
Pemilihan proyek perlu dilakukan karena terbatasnya dana, waktu, dan tenaga dalam mengerjakan suatu proyek. Pemilihan dilakukan agar proyek yang dipilih benar-benar memberikan manfaat maksimum dari peluang yang tersedia dalam batas-batas kemampuan investasi. Analisis kriteria investasi dapat dilakukan dengan: 1.Mutually exclusive alternative project 2.Cross over discount rate analysis.
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
Proyek A Benefit 0 400 375 500 500 600 TC 400 275 80 80 80 100
6
7 8 9
340
250 250 250
600
600 600 600
100
100 100 100
300
300 350 350
45
45 45 45
180
180 190 190
10
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
250
3150
600
5425
100
1515
350
2975
45
875
190
1765
5
Hasil perhitungan kriteria investasi dari proyek A, B, dan C seperti terlihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. NPV, IRR, dan Net Benefit Cost Ratio Proyek A,B, dan C No Nama Proyek NPV (Rp juta) IRR (%) Net Benefit Cost Ratio
Proyek A
296,03
26,11
1,39
Proyek B
256,25
30,06
1,58
Proyek C
172,56
30,56
1,39
Universitas Gunadarma
Dari NPV, proyek A lebih baik dari proyek B dan C. Dari IRR, proyek C lebih baik dari proyek A dan B. Dari NBCR, proyek B lebih baik dari A dan C. Perlu melihat aspek lainnya: jumlah investasi, umur ekonomis proyek, jangka waktu pengembalian investasi (pay back period), lokasi proyek, lingkungan masyarakat sekitar, adat istiadat setempat, dan prospek pengembangan usaha di masa datang. Misal, jumlah investasi proyek A Rp 1.100 juta, proyek B Rp 595 juta, dan proyek C Rp 450 juta sedangkan dana yang tersedia pada investor Rp 1.100 juta, maka meski dapat membiayai proyek A, investor lebih baik memilih proyek B yang menghasilkan NPV Rp 256,25 juta dan IRR sebesar 30,06%.
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
Universitas Gunadarma
Kriteria lain adalah dengan melihat Pay back period, yaitu jangka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat proyek tersebut dapat mengembalikan investasi, semakin baik karena investasi yang telah dikembalikan dapat digunakan untuk proyek lain yang dapat menghasilkan benefit baru bagi perusahaan. Pembangunan konstruksi proyek juga harus diperhatikan. Semakin lama pembangunan konstruksi, semakin lama untuk mendapatkan benefit.
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
Cross Over Discount Rate Analysis (CODR) CODR adalah salah satu peralatan analisis yang digunakan dalam pemilihan proyek apabila social opportunity cost (SOCR) sebagai discount factor sulit untuk diketahui (karena seringnya perubahan tingkat bunga atau karena pengaruh ekonomi secara keseluruhan). Dari NPV dengan berbagai discount rate yang digunakan, ternyata jumlah investasi yang relatif besar tidak selalu memberikan benefit yang besar, tetapi tergantung pada biaya operasi dan pemeliharaan, serta benefit kotor yang diberikan proyek tersebut.
Dengan mengetahui discount rate pada titik CODR dapat dipilih proyek mana yang lebih baik untuk dikerjakan, yi. tergantung pada NPV dari proyek pada SOCC yang digunakan. Contoh: Perhatikan tabel 3 berisi perkiraan total cost, benefit, dan net benefit, dari proyek A dan B. Besarnya net present value dari proyek A dan B berdasarkan pada beberapa discount rate dapat dilihat pada tabel 4.
10
9
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
13.00
13.00 143.00
11.00
11.00 132.00
52.00
56.00 394.00
42.00
45.00 343.00
39.00
43.00 191.00
31.00
34.00 161.00
11
10
Universitas Gunadarma
Dari perhitungan, NPV pada berbagai discount rate pada masing-masing proyek tidak proporsional. Proyek B (NPV Rp 41,08 juta) lebih elastis dibanding proyek A (NPV Rp 43,73 juta). Pada tk discount rate 25%, NPV proyek A lebih kecil dari proyek B. Apabila social opportunity cost of capital (SOCC) yang berlaku di masyarakat lebih besar dari tingkat CODR pilihan terhadap proyek B lebih menguntungkan dari proyek A. Sebaliknya apabila SOCC yang digunakan lebih kecil dari CODR berarti pilihan terhadap proyek A akan lebih menguntungkan.
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
12
Universitas Gunadarma
Tabel 4. Nilai Present Value dari Proyek A dan B pada Berbagai Discount Factor
6,58 -4,57
10,01 0,49
13
Universitas Gunadarma
Slope dari NPV yang menggunakan bermacam-macam discount rate apabila digambarkan dalam sebuah kurva adalah berbentuk cekung. Proyek A lebih elastis daripada Proyek B, dengan demikian titik perpotongan antara NPV Proyek A dengan NPV Proyek B adalah titik keseimbangan antara nilai NPV proyek A dan Proyek B pada discount rate tertentu.
14
Universitas Gunadarma
CODR i1
(29,50 29,79) 29,79 18,49) 29,50 20,06 ( )( ) 0,18 0,21 0,18 0,21 CODR 0,1847 18,47% CODR 0,18
Nilai NPV pada titik perpotongan:
NPVE NPVE
29,79 18,49 (0,19 0,18) 29,75 0,18 0,21 NPVE Rp.25,98( juta)
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
15
Universitas Gunadarma
25,98
CODR
Berdasarkan pd hasil perhitungan, CODR adalah seperti pada grafik Berikut. SOCC yang berlaku di masy. Berada Di atas CODR (18,47%), berarti Proyek B lebih menguntungkan. Sebaliknya, apabila SOCC lebih kecil dari CODR, pilihan thd Proyek A memberikan NPV lebih besar daripada Proyek B.
Proyek B
18,47%
Studi Kelayakan Bisnis Ati Harmoni
16