LAPORAN HASIL AUDIT KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA TAHUN BUKU 2012
DAFTAR ISI Halaman BAB I SIMPULAN DAN SARAN 1 1. Simpulan ...................................................................................... 1 2. Saran ............................................................................................ 10 BAB II URAIAN HASIL AUDIT 1. Dasar Audit .................................................................................. 2. Sifat dan Cakupan Audit .............................................................. 3. Informasi Umum ........................................................................... 4. Hasil Audi ..................................................................................... 1) Laporan Keuangan PDAM ...................................................... 2) Penilaian Kinerja berdasarkan Kepmendagri 47/1999 ........... 3) Pengukuran Tingkat Kesehatan berdasarkan Indikator BPPSPAM .............................................................................. 4) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP .................................... 5) Kinerja Operasional ............................................................... 5. 1) Cakupan Pelayanan ....................................................... 5. 2) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air ................... 5. 3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) .......... 5. 4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air ............. 5. 5) Kapasitas Produksi ...................................... 5. 6) Ketersediaan Sumber Air Baku ...................................... 5. 7) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya ........................................................................ 5. 8) Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat ........................ 5. 9) Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan ............................. 5.9.1) Peristiwa penting sampai saat audit ..................... 5.9.2) Pengendalian Internal .......................................... 5.9.3) Hal-hal Lainnya ....................................................
12 12 13 15 15 15 17 18 20 20 20 22 23 24 26 27 27 28 28 28 30
Lampiran-lampiran: 1. Neraca Komparatif 2. Laporan Rugi Laba Komparatif 3. Laporan Arus Kas Komparatif 4. Laporan Perubahan Ekiutas Komparatif 5. Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Kepmendagri 47/1999 6. Perhitungan Indikator Kinerja Berdasarkan Kepmendagri 47/1999 7. Penilaian Tingkat Kesehatan Menurut BPPSPAM 8. Pendapatan, Tarif dan Pemakaian Rata-Rata 9. Struktur Harga Pokok 10. Rincian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung (Biaya Administrasi dan Umum) 11. Produksi Air Minum 12. Aspek Teknis dan Manajerial 13. Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya 14. Ringkasan Penyelesaian Utang PDAM 15. Kerja Sama Operasional 16. Data Lainnya
1/1-2 2/1-1 3/1-1 4/1-1 5.1/1-1 5.2/1-6 6/1-3 7/1-1 8/1-1 9/1-1 10/1-1 11/1-1 12/1-1 13/1-2 14/1-1 15/1-1
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Jl. Sultan Salahudin Batudawe, Tanjung Karang - Mataram Kode Pos 83115 Telepon (0370) 638248, Faksimili (0370) 623505
: : :
LHAK-366/PW23/4/2013 15 Daftar Laporan Hasil Audit Kinerja PDAM Kabupaten Bima Tahun Buku 2012
31 Mei 2013
Yth. Direksi dan Badan Pengawas PDAM Kabupaten Bima di Bima BAB I SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil audit dan analisis yang kami lakukan terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bima tahun 2012 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. SIMPULAN Laporan keuangan PDAM Kabupaten Bima untuk Tahun Buku 2012 belum diaudit oleh auditor independen, karena itu penyajian angka-angka yang terkait dengan data laporan keuangan berasal dari angka-angka yang disajikan oleh manajemen PDAM. Dengan demikian, penilaian tingkat kinerja maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung dari hasil audit atas laporan keuangan dari auditor independen tersebut. 1) Kinerja PDAM Kinerja PDAM yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999, mendapatkan nilai 39,50 tergolong Kurang. Dibandingkan dengan tahun lalu terdapat penurunan nilai kinerja sebesar 3,29 yang disebabkan menurunnya kinerja aspek operasional dan administrasi walaupun terjadi peningkatan pada aspek keuangan dengan penjelasan sebagai berikut : (1) Aspek Keuangan Perusahaan mengalami penurunan capaian kinerja keuangan karena terjadi penurunan penjualan yang mengakibatkan turunnya rasio laba terhadap penjualan.
(2)
Aspek Operasional PDAM Kabupaten Bima tahun 2012 belum berhasil meningkatkan cakupan pelayanannya, bahkan turun menjadi 9,07% jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 13,73%. Selain itu terjadi penurunan penanganan pengaduan dan penurunan kecepatan pelayanan
sambungan baru. (3) Aspek Administrasi PDAM Kabupaten Bima belum menyelenggarakan pelaporan internal dan eksternal secara tertib dan Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Bima tahun buku 2011 dan 2012 belum diaudit oleh auditor independen. 2) Tingkat Kesehatan Tingkat kesehatan PDAM yang dinilai berdasarkan indikator BPPSPAM, mendapatkan nilai 1,865 dan tergolong Sakit. Hal ini disebabkan rendahnya kemampuan menghasilkan laba (ROE), biaya operasi melampaui pendapatan operasi, rendahnya kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya, rendahnya cakupan pelayanan, rendahnya pertumbuhan
pelanggan, rendahnya kualitas air pelanggan, penggantian watermeter belum maksimal serta dukungan sumber daya manusia yang kurang kompeten. 3) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP PDAM Kabupaten Bima sudah menyusun RKAP, tetapi belum sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000, yaitu RKAP hanya berisi rencana anggaran perusahaan dan RKAP tidak memuat indikator kinerja kunci. RKAP tersebut telah disahkan oleh Badan Pengawas PDAM Kabupaten Bima. Realisasi pendapatan usaha di bawah anggarannya sebesar 14,99%, hal ini disebabkan rendahnya realisasi rata-rata penggunaan air pelanggan yang hanya 10,21 m3/pelanggan RT/bulan, sedangkan asumsi yang ditetapkan dalam RKAP sebesar 20 m3/pelanggan RT/bulan. Selain itu, sambungan baru yang terealisasi tahun 2012 hanya 174 sambungan, sedangkan target yang ditetapkan dalam RKAP adalah 570 sambungan. Realisasi biaya usaha di bawah anggarannya sebesar 4,51%, terjadi penurunan biaya sumber, biaya pengolahan, dan biaya transmisi dan distribusi. namun terjadi kenaikan biaya administrasi dan umum. Hal ini terjadi karena ada 2
peningkatan biaya pegawai dan perusahaan tidak menganggarkan biaya penyisihan piutang dan biaya keuangan. 4) Cakupan pelayanan Jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 71.165 jiwa atau 9,07 % dari jumlah penduduk sebanyak 784.231 jiwa. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak 71.165 jiwa atau 13,60 % dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 523.176 jiwa. Sudah ada upaya PDAM untuk menambah sambungan baru walaupun jumlahnya kecil karena keterbatasan dana. Di lain pihak jumlah modal Pemerintah Kabupaten Bima yang belum signifikan. 5) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air Saat ini PDAM Kabupaten Bima belum sepenuhnya dapat memenuhi kualitas dan kontinuitas. Kualitas air belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. PDAM Kabupaten Bima juga belum sepenuhnya melakukan pengawasan internal atas kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum. Sedangkan kontinuitas air yang didistribusikan berkisar 18,68 jam per hari. Tidak tercapainya standar kontinuitas disebabkan penurunan ketersediaan sumber air terutama pada musim kemarau. Sedangkan pemakaian rata-rata untuk pelanggan rumah tangga sebesar 10,21 M3/bulan dan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan berkisar 30,38 M3/bulan, sehingga telah memenuhi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 yaitu kebutuhan Rumah Tangga (RT) per bulan berkisar 10 M3. 6) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) (1) NRW Produksi Dari volume air yang diproduksi, dihasilkan air sebanyak 5.449.815 M3 dan telah didistribusikan ke pelanggan sebanyak 5.356.310,76 M3, sehingga terdapat NRW produksi sebesar 1,72 %. Hal ini disebabkan adanya penggunaan sendiri untuk membersihkan instalasi pengolahan sumber.
(2)
NRW Distribusi Dari volume air yang didistribusikan ke pelanggan sebanyak 5.356.310,76 M3, telah dijual ke pelanggan sebanyak 1.525.990 M3, sehingga terdapat NRW distribusi sebesar 71,51%. Hal ini disebabkan banyaknya water meter pelanggan yang rusak, kerusakan jaringan instalasi dan distribusi, outlet pengisian tangki air tanpa water meter serta masih adanya kesalahan pembacaan meter air di pelanggan. PDAM Kabupaten Bima belum melakukan upaya optimal untuk menurunkan NRW distribusi.
7) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air Rata-rata harga jual (tarif) air sebesar Rp 3.949,58/M3, sedangkan harga pokok air sebesar Rp 1.733,99/M3 sehingga harga jual yang berlaku tersebut sudah dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery). Namun PDAM Kabupaten Bima sampai dengan tahun 2012 masih
membukukan kerugian karena rendahnya volume air yang terjual, sehingga total pendapatan yang berhasil dibukukan tidak dapat menutupi seluruh biaya operasionalnya. 8) Kapasitas Produksi Kapasitas produksi terpasang sampai dengan tahun 2012 sebesar 10.059.984 M3, dari jumlah ini sebesar 2.790.936 M3 (27,74%) tidak dapat dimanfaatkan dan kapasitas yang dapat dimanfaatkan (kapasitas riil) sebesar 7.269.048 M3 (72,26%). Hal ini disebabkan antara lain penurunan kapasitas instalasi pengolahan serta berkurangnya debit air sumber. Dari kapasitas riil tersebut, volume air yang dihasilkan sebanyak 5.449.815 M3, sehingga terdapat kapasitas yang masih menganggur sebesar 1.819.223 M3 (25,03%). Kapasitas menganggur ini terutama disebabkan antara lain penurunan kemampuan pompa serta belum sempurnanya sistem distribusi air yang berbasis pada reservoir. 9) Ketersediaan Air Baku PDAM Kabupaten Bima memiliki 13 (tiga belas) wilayah/unit pelayanan yaitu Kota Bima, Sape, Wawo, Wera, Palibelo, Belo, Woha, Monta, Parado, Bolo, Madapangga, Sanggar dan Langgudu. Sumber air yang digunakan oleh PDAM Kabupaten Bima saat ini berasal dari 24 titik sumber air baku dengan kapasitas total 1.598 lt/dt dan kapasitas terpasang hanya 279 lt/dt. Dengan demikian, air 4
baku masih cukup tersedia untuk dikembangkan terutama sumber air dari Bendungan Pelaparado dan Sungai Nungga. 10) Penyertaan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS) Nilai Penyertaan Pemerintah Pusat yang Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS) pada PDAM Kabupaten Bima per akhir tahun 2012 sebesar Rp.18.576.472.362,88. Bentuk PPYBDS tersebut berupa instalasi sistem pengolahan dan distribusi air yang berlokasi di Raba-Bima dan Sape senilai Rp16.803.686.840,00. Berdasarkan dokumen Berita Acara Serah Terima Barang Nomor 030/506/009/2006 tanggal 18 November 2006 kondisinya sebagian sudah mengalami kerusakan tetapi masih dimanfaatkan. Sedangkan kondisi PPYBDS di Sape masih baik, tetapi tidak dimanfaatkan. Untuk PPYBDS senilai Rp1.772.785.522,88 tidak dapat ditelusuri rinciannya sehingga tidak dapat dinilai kondisinya. 11) Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat PDAM Kabupaten Bima merencanakan ikut serta dalam program restrukturisasi utang pemerintah pusat dan telah menyusun business plan dengan
menetapkan 8 (depalan) target yang disyaratkan. Namun demikian sampai dengan saat audit dilakukan Business plan tersebut belum ditandatangani oleh Bupati Bima sehingga belum dapat diajukan kepada Menteri Keuangan RI. 12) Hal-Hal Lain yang Perlu Diperhatikan (12.1) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit Sesuai data di Bagian Hubungan Langganan, pada bulan Februari, Maret dan Mei 2013, terdapat penjualan air ke PT Koja dan pelanggan lain yang tidak terpantau oleh bagian hubungan langganan sekurangkurangnya senilai Rp17.525.000,00 dan Rp2.170.000,00 yaitu
penjualan air yang tidak dilaporkan oleh supir pengantar air ke bagian hubungan langganan. (12.2) Pengendalian Intern Evaluasi atas sistem pengendalian intern menunjukkan rancangan dan penerapan yang belum memadai. Adapun kelemahan unsur-unsur pengendalian intern yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan adalah :
(1) Unsur Lingkungan Pengendalian belum memadai, antara lain penegakan dilakukannya aturan belum sepenuhnya kinerja dilaksanakan, pegawai, tidak
penilaian
terhadap
struktur
organisasi belum sesuai dengan kebutuhan, serta penerapan kebijakan dan praktek sumber daya manusia belum memadai; (2) Unsur Penilaian Risiko, antara lain perusahaan belum memiliki kebijakan manajemen risiko sehingga belum melakukan penaksiran atas risiko-risiko yang mungkin dihadapi, mengindentifikasi faktorfaktornya, menetapkan risiko yang berpengaruh signifikan, dan melakukan pemetaan baik pada tingkat entitas maupun aktivitas; (3) Unsur Aktivitas Pengendalian, yaitu belum disusunnya SOP secara menyeluruh dan belum memiliki indikator kinerja kunci; (4) Unsur informasi dan komunikasi kurang memadai yaitu pelaporan cabang ke kantor pusat tidak tertib, tidak semua cabang mengirimkan laporan bulanan keuangan dan teknik ke kantor pusat; (5) Unsur Monitoring yaitu Perusahaan memadai belum seluruhnya menindaklanjuti temuan hasil audit tahun-tahun sebelumnya. (12.3) Hal-hal Lainnya yang perlu Mendapat Perhatian (1) Perda tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Bima Tidak Relevan dengan Aturan yang Berlaku. Organ dan Kepegawaian PDAM Kabupaten Bima diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 1994 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Badan Pengawas, Direksi, dan Kepegawaian PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Bima dan Peraturan Bupati Bima Nomor 6 Tahun 1993 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Bima. Dari hasil audit dijumpai, isi dari Peraturan Daerah tersebut sudah tidak sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini yaitu Permendagri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Air Minum. Ketidaksesuaian tersebut antara lain ditunjukkan pada pasal-pasal yang mengatur tentang tentang unsur Badan Pengawas terdiri dari pejabat-pejabat Pemerintah Daerah dengan jumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) 6
orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, serta jumlah direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang tanpa mempertimbangkan jumlah pelanggan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007, Pasal 5 menyebutkan bahwa jumlah direksi adalah 1(satu) orang direksi untuk pelanggan sampai dengan 30.000 dan Pasal 18 menyebutkan bahwa unsur dewan pengawas terdiri dari pejabat pemerintah daerah, profesional dan/atau masyarakat konsumen. Hal tersebut disebabkan kelalaian Direksi PDAM Kabupaten Bima. Akibatnya PDAM Kabupaten Bima tidak melakukan tata kelola Perusahaan secara baik dengan mengabaikan ketentuan yang berlaku. (2) Pengendalian penjualan air melalui mobil tanki air tidak memadai. Berdasarkan audit atas kegiatan penjualan air melalui mobil tangki air PDAM kabupaten Bima dijumpai bahwa kegiatan tersebut belum dikelola dengan prosedur yang memadai, antara lain: Pengiriman air ke pembeli tidak disertai dokumen pengantaran (Delivery Order) yang telah diterbitkan oleh bagian hubungan langganan. Tidak terdapat petugas yang secara khusus menangani Outlet pengisian air di Kantor PDAM dan di Penaraga. Water meter di outlet pengisian air mobil tangki air tidak berfungsi. Outlet Pengisian mobil tangki air di Penaraga lokasinya terbuka dan mudah diakses oleh orang-orang yang tidak berhak menggunakannya. Supir mobil tangki bisa menerima pembayaran langsung dari pelanggan. Seharusnya, menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur penjualan tangki air setiap kegiatan perusahaan dikendalikan dengan prosedur sebagai alat standarisasi pekerjaan dan pengendalian pekerjaan. 7
Hal tersebut disebabkan kurangnya pengawasan Bagian Hubungan Langganan terhadap kegiatan penjualan air melalui mobil tangki air. Akibatnya, terjadi kehilangan pendapatan dari penjualan melalui mobil tangki air. (3) Pengendalian persediaan tidak memadai. Berdasarkan hasil uji petik yang kami lakukan terhadap
pengelolaan persediaan dijumpai hal-hal sebagai berikut: Petugas pengelola persediaan tidak menyelenggarakan
administrasi barang bekas. Tidak ada kartu persediaan pada masing-masing persediaan di gudang. Seharusnya, menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur pembelian barang setiap persediaan perusahaan dikendalikan dan diawasi dengan prosedur yang memadai. Hal tersebut disebabkan kelalaian petugas gudang dan kurangnya pembinaan dari atasan. (4) Pengelolaan kas tidak memadai. Berdasarkan hasil audit terhadap pengelolaan kas ditemukan pengeluaran panjar tahun 2012 dan 2013 yang belum diselesaikan pembayarannya sebesar Rp93.818.722,00. sedangkan saldo bank per 17 Mei 2013 sebesar Rp35.890.323,80. Pada pelaksanaannya setiap pengambilan/permintaaan panjar tidak seluruhnya diketahui Kepala Bagian Keuangan, Direktur Umum dan Direktur Utama Sebagian dilakukan langsung dengan memotong penerimaan pembayaran rekening air di loket PDAM. Selain itu juga tidak adanya informasi jumlah kas tunai di masingmasing cabang setiap hari. Seharusnya, menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur pengeluaran kas setiap pengeluaran uang diajukan oleh yang membutuhkan uang dan sebelum dibayar kasir terlebih dahulu mendapat persetujuan Kepala Bagian Keuangan, Direktur Umum dan Direktur Utama. 8
Hal ini disebabkkan: a. Tidak adanya prosedur yang mengatur pengeluaran panjar b. Kurangnya pengawasan atas pengelolaan kas c. Tidak tertibnya Kepala Cabang melaporkan seluruh penerimaan kas ke Kantor Pusat Akibatnya laporan harian kas tidak menunjukkan kondisi riil sehingga tidak berfungsi sebagai sarana informasi dalam
pengelolaan kas serta berpotensi terjadi pengeluaran yang tidak sesuai dengan ketentuan. (5) Terdapat Piutang Pegawai yang belum tuntas penyelesaiannya Terdapat piutang pegawai yang belum tuntas penyelesaiannya sebesar Rp66.253.388,00. Piutang tersebut timbul dari penggunaan tidak sah atas uang rekening air dan atau uang pemasangan sambungan baru. Hal tersebut terjadi karena lemahnya pengawasan dari Direksi. (6) Kantor Cabang PDAM tidak menyelenggarakan pelaporan secara tertib. Dari hasil audit dijumpai, 5 (lima) cabang PDAM yaitu Palibelo, Woha, Parado, Langgudu dan Madapangga tidak mengirimkan laporan bulanan keuangan dan tehnik tahun 2012 secara tertib dan satu cabang di Belo tidak beroperasi. Seharusnya menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur pelaporan, kepala cabang berkewajiban membuat laporan bulanan keuangan dan teknik dan mengirimkannya ke kantor pusat. Hal tersebut disebabkan kalalaian kepala cabang dan lemahnya penegakan aturan di PDAM Kabupaten Bima Akibatnya manajemen tidak bisa memperoleh data akurat dari cabang sebagai sarana pengambilan keputusan dan sarana evaluasi kinerja perusahaan/cabang.
(7) Direksi memperoleh penghasilan ganda. Dari hasil audit terhadap biaya pegawai dijumpai bahwa Direktur Utama, Direktur Umum dan Direktur Teknik disamping memperoleh honorarium jabatan Direksi perbulan juga memperoleh gaji bulanan sesuai dengan pangkat dan golongan sebagai pegawai PDAM. Seharusnya Direksi hanya memperoleh gaji dan tunjangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Air Minum, Pasal 12: Ayat (1) Penghasilan Direksi terdiri dari gaji dan tunjangan. Ayat (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a) tunjangan perawatan/kesehatan yang Iayak termasuk istri/suami dan anak; dan b) tunjangan lainnya. Ayat (3) Dalam hal PDAM memperoleh keuntungan, Direksi memperoleh bagian dari jasa produksi. Ayat (4) Besarnya gaji, tunjangan, dan bagian dan jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah memperhatikan pendapat Dewan Pengawas dan kemampuan PDAM. Kondisi tersebut disebabkan ketetapan Kepala Daerah yang mengatur penghasilan Direksi belum sesuai dengan aturan yang berlaku. Akibatnya, terjadi inefisiensi biaya pegawai PDAM Kabupaten Bima. 2. S A R A N Sehubungan dengan permasalahan di atas, kami sarankan kepada Direksi PDAM Kabupaten Bima agar melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu: 1) Berkoordinasi dengan Badan Pengawas PDAM untuk mengajukan usulan revisi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1994 kepada Bupati sehingga sesuai dengan aturan yang berlaku. 2) Menyusun standar operasi dan prosedur pengelolaan penjualan air melalui mobil tangki air 10
3)
4)
Menutup outlet pengisian tangki air di Penaraga dan memusatkan pengisian tangki air hanya di Kantor Pusat.
5)
Melalui Direktur Umum agar memerintahkan kepala seksi gudang segera membuat kartu barang dan mengadministrasikan persediaan barang bekas.
6) 7) 8)
Membuat aturan batasan dan syarat-syarat pengeluaran panjar Menyusun SOP pengeluaran kas tunai dan bank Mengupayakan penagihan terhadap piutang pegawai yang belum tuntas dengan menegakkan aturan sesuai aturan yang berlaku
9)
Meningkatkan pembinaan terhadap kepala cabang dan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku kepada kepala cabang yang tidak membuat dan mengirimkan laporan bulanan keuangan dan teknik.
10) Berkoordinasi dengan Badan Pengawas untuk mengusulkan kepada Bupati Bima perubahan skema gaji Direksi dengan komponen gaji sesuai dengan aturan yang berlaku 11) Menegakkan aturan dengan mengenakan sanksi bagi karyawan PDAM yang melanggar peraturan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami mengharapkan upaya tersebut di atas dapat menciptakan kondisi yang baik, sehingga dapat membantu mempercepat terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Daerah terkait dengan pelayanan air minum.
Kepala Perwakilan,
11
BAB II URAIAN HASIL AUDIT 1. Dasar Audit 1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2005; 2) Surat Menteri Pekerjaan Umum Nomor UM.01.01-Mn/405, tanggal 21 November 2006 perihal Audit Kinerja PDAM; 3) Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor ST-328 /PW23/4/2013 tanggal 22 April 2013. 2. Sifat dan Cakupan Audit Tujuan audit Kinerja PDAM adalah penilaian atas capaian kinerja PDAM tahun 2012 dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan, dengan sasaran audit sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Menilai kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999. Menilai tingkat kesehatan PDAM berdasarkan indikator BPPSPAM. Melakukan reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP. Menilai pencapaian cakupan pelayanan. Menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas) Air Mengidentifikasikan penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW). Menilai perhitungan tarif air dan harga pokok air (full cost recovery). Menilai kapasitas produksi PDAM. Mengidentifikasikan ketersediaan sumber air baku.
10) Mengidentifikasikan penyertaan pemerintah yang belum ditetapkan statusnya. 11) Menilai penyelesaian utang PDAM kepada pemerintah pusat 12) Melakukan reviu atas Kerja Sama Operasional PDAM 13) Mengidentifikasikan dampak pemecahan PDAM. 14) Menginformasikan peristiwa penting sampai saat audit. 15) Mereviu Sistem Pengendalian Intern Cakupan audit kinerja ini adalah Kinerja PDAM Kabupaten Bima tahun buku 2012. 12
Audit kinerja ini dilakukan berdasarkan Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008. 3. Informasi Umum 1) Uraian Ringkas Perusahaan (1) Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bima merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Bima yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 1985 Tanggal 29 Agustus 1985 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Bima. Kekayaan PDAM Kabupaten Bima pertama kali diperoleh dari penyerahan kekayaan Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Bima. Komposisi modal sampai dengan tahun 2012 adalah : Pemerintah Daerah Kabupaten Bima Hibah Modal yang belum ditetapkan statusnya Jumlah Rp Rp Rp Rp 7.067.930.478,00 846.180.200,00 18.576.472.362,88 26.490.583.040,88
(2) Data Umum Nama PDAM Alamat : PDAM Kabupaten Bima : Jl. Pendidikan No 3 Raba
Telepon/faksimile : (0374) 43722 Alamat email Web Site Visi PDAM : Tidak ada : Tidak ada : Dengan memelihara dan meningkatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, terbangun PDAM Bima yang mandiri, sehat dan professional. 2) Tujuan dan Fungsi Perusahaan Tujuan Perusahaan adalah melaksanakan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Bima serta melaksanakan Pembangunan Ekonomi Nasional 13
umumnya dan memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Bima menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Fungsi perusahaan adalah mengusahakan penyediaan air minum yang cukup sehat dan memenuhi syarat bagi masyarakat daerah. Dalam rangka
menjalankan fungsi tersebut kegiatan perusahaan meliputi : (1) Mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan; (2) Membangun jaringan transmisi dan distribusi dalam rangka untuk
mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya; (3) Melakukan pemeliharaan jaringan distribusi dan transmisi untuk menekan kebocoran/kehilangan air. 3) Struktur Organisasi Struktur organisasi PDAM Kabupaten Bima ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bima Nomor 6 Tahun 1993 tanggal 23 Juli 1993 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Bima. Struktur organisasi tersebut terdiri atas: (1) Badan Pengawas (2) Direksi (3) Direktur Umum - Bagian Keuangan - Bagian Hubungan Langganan - Bagian Umum (4) Direktur Teknik - Bagian Perencanaan Teknik - Bagian Produksi - Bagian Distribusi - Bagian Peralatan Teknik Susunan Direksi PDAM Kabupaten Bima terdiri dari 3 Direktur yang diangkat dengan Surat Keputusan Bupati Bima Nomor 183.45/262/007/2012 tanggal 26 Maret 2012. Adapun susunan Direksi PDAM Kabupaten Bima sampai dengan saat audit sebagai berikut :
14
Badan Pengawas PDAM Kabupaten Bima diangkat dengan SK Bupati Bima Nomor 188.45/110/03.4 tanggal 6 Maret 2012 dengan susunan sebagai berikut : (1) Ketua merangkap anggota : Drs. H.Masykur HMS (Unsur pemerintah)
(2) Sekretaris merangkap anggota : Asni, SE (Unsur masyarakat konsumen) (3) Anggota : Drs. HM. Taufik, HAK, M.Si (Unsur profesional) Jumlah pegawai PDAM Bima per 31 Desember 2012 adalah sebanyak 159 orang, terdiri atas pegawai tetap sebanyak 143 orang dan pegawai kontrak sebanyak 16 orang. Menurut tingkat pendidikan, pegawai PDAM Bima terdiri atas pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 15 orang, pendidikan D3 sebanyak 3 orang, pendidikan SMA sebanyak 134 orang, SMP sebanyak 2 orang dan SD sebanyak 5 orang. Rasio jumlah pegawai dengan pelanggan adalah 13,82 orang pegawai untuk setiap seribu pelanggan atau 1 orang pegawai menangani 72 pelanggan, sedangkan sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 yaitu 1 orang pegawai menangani 125 pelanggan. Dengan demikian kinerja pegawai kurang efektif. 4. Hasil Audit 1) Laporan Keuangan PDAM Laporan keuangan PDAM Kabupaten Bima untuk Tahun Buku 2012 belum diaudit oleh auditor independen. Tanggung jawab auditor audit kinerja khususnya untuk penilaian aspek keuangan hanya sampai pada angka-angka yang disajikan oleh manajemen dan dengan demikian, penilaian tingkat kinerja maupun tingkat kesehatan PDAM dapat berubah tergantung dari hasil audit atas laporan keuangan oleh auditor independen. 2) Penilaian Kinerja PDAM Berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 tahun 1999 Tingkat keberhasilan perusahaan yang dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, digolongkan sebagai berikut: 15
(1) Baik Sekali, bila memperoleh nilai kinerja di atas 75 (2) Baik, bila memperoleh nilai kinerja di atas 60 sampai dengan 75 (3) Cukup, bila memperoleh nilai kinerja di atas 45 sampai dengan 60 (4) Kurang, bila memperoleh nilai kinerja di atas 30 sampai dengan 45 (5) Tidak baik, bila nilai kinerja kurang dari atau sama dengan 30 Hasil penilaian atas kinerja PDAM Kabupaten Bima untuk tahun 2012 adalah 39,50 dengan kategori Kurang sedangkan untuk tahun 2011 adalah 42,79 dengan kategori Kurang Rincian nilai capaian kinerja tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Aspek Keuangan Operasional Administrasi Jumlah Nilai 2012 21,75 11,91 5,83 39,50 Nilai 2011 22,50 13,62 6,67 42,79 Naik/(Turun) (0,75) (1,71) (0,84) (3,29)
Penyebab utama penurunan nilai kinerja tersebut adalah pada aspek operasional dan administrasi, sedangkan untuk aspek keuangan mengalami peningkatan. Penjelasan kinerja pada masing-masing aspek yang dinilai adalah : (1) Aspek Keuangan PDAM Kabupaten Bima tahun 2012 belum mampu menghasilkan laba, bahkan terdapat peningkatan rugi dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan adanya penurunan penjualan air, walaupun distribusi air yang terjual justru meningkat dibandingkan tahun lalu, sehingga capaian kinerja untuk aspek keuangan pada PDAM Kabupaten Bima tahun 2012 turun sebesar 0,75 point, menjadi 21,50. (2) Aspek Operasional PDAM Kabupaten Bima tahun 2012 belum berhasil meningkatkan cakupan pelayanannya, bahkan turun menjadi 9,07% jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 13,73%. Meskipun terjadi kenaikan kapasitas produksi air, namun terjadi peningkatan tingkat kehilangan air. Selain itu, terjadi penurunan kecepatan pelayanan sambungan baru dan penurunan
penanganan pengaduan. Hal tersebut mempengaruhi capaian kinerja aspek operasional yang hanya sebesar 11,91 dari total nilai kinerja sebesar 40,00. 16
(3) Aspek Administrasi PDAM Kabupaten Bima belum menyelenggarakan pelaporan internal dan eksternal secara tertib dan Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Bima tahun buku 2012 dan tahun buku 2011 belum diaudit oleh auditor independen. Aspek administrasi capaiannya masih rendah yaitu hanya memperoleh nilai 5,83 dari total nilai kinerja sebesar 15. Hal ini karena PDAM Kabupaten Bima sampai dengan tahun 2012 belum memiliki corporate plan, belum memiliki Standar Operasional dan Prosedur (SOP), gambar nyata laksana dan belum memiliki pedoman kinerja. 3) Pengukuran Kesehatan Berdasarkan Indikator BPPSPAM Indikator ini merupakan pengukuran tingkat kesehatan PDAM yang ditetapkan dengan ukuran yang dibuat oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), dengan pengelompokan kriteria dan nilai sebagai berikut : KRITERIA Sehat Kurang Sehat Sakit NILAI >2,8 > 2,2 s/d 2,8 < 2,2
Tingkat kesehatan PDAM Kabupaten Bima yang dinilai berdasarkan indikator BPPSPAM untuk Tahun 2012, tergolong Sakit dengan capaian skor sebesar 1.865. Hal ini disebabkan oleh : (1) Aspek Keuangan Sampai dengan tahun buku 2012, perusahaan terus mengalami kerugian disebabkan rendahnya kemampuan perusahaan dalam membukukan
pendapatan. Selain itu, kemampuan perusahaan masih rendah dalam membayar hutang lancar/jangka pandek dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo. (2) Aspek Pelayanan Cakupan pelayanan teknis PDAM Kabupaten Bima masih rendah, kondisi tersebut diperlambat dengan rendahnya pertumbuhan pelanggan setiap tahun. Hal ini disebabkan masih terbatasnya sumber-sumber air di wilayah Kabupaten Bima sedangkan pertumbuhan wilayah perkotaan semakin pesat. Selain itu terjadi penurunan tingkat pelayanan pengaduan 7,69% dari tahun 17
2011 sebesar 81,28% menjadi 73,59% pada tahun 2012. PDAM Kabupaten Bima juga tidak melakukan pengujian kualitas air. (3) Aspek Operasi Tingkat kehilangan air PDAM Kabupaten Bima masih tergolong tinggi diatas tingkat kebocoran yang dapat ditoleransi yaitu 20%. Sedangkan rasio penggantian watermeter pelanggan rendah. (4) Aspek SDM Terjadi peningkatan rasio jumlah pegawai dibanding jumlah pelanggan sebesar 1,82 dibandingkan tahun 2011 sebesar 12,00. Hal ini menggambarkan jumlah karyawan yang ada kurang efisien. Selain itu prosentase rasio jumlah pegawai yang mengikuti diklat juga masih rendah, yaitu hanya sebesar 2,52%. 4) Penyusunan dan Pelaksanaan RKAP (1) Penyusunan RKAP Penyusunan RKAP Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bima telah memenuhi aspek sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum yaitu telah memuat Proyeksi Perubahan Posisi Keuangan, Proyeksi Arus Kas dan Proyeksi Rencana Investasi yang menggunakan metode akrual, sejalan dengan dasar akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan. RKAP tahun buku 2012 disusun hanya berdasarkan konsep Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya, yang diterima dari masing-masing IKK dengan memperhatikan realisasi tahun-tahun sebelumnya dan estimasi untuk tahun berjalan. RKAP tahun 2012 tidak disahkan dengan Keputusan Bupati Bima tetapi disahkan oleh Badan Pengawas PDAM Kabupaten Bima Nomor 1 Tahun 2012 tanggal 1 April 2012. RKAP belum mengacu Rencana Strategis Jangka Menengah (Corporate Plan). (2) Pelaksanaan RKAP Realisasi pendapatan tahun 2012 dibandingkan dengan anggaran yang tercantum dalam RKAP tahun 2012 adalah sebagai berikut:
18
Uraian Pendapatan Usaha : Pendapatan Air - Penjualan Air - Jasa Administrasi/Beban Tetap Pendapatan Non Air - Sambungan Baru - Denda - Penyambungan Kembali - Balik Nama - Segel - Non Air Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha
Realisasi Tahun 2012 (Rp000) 6.027.017,19 5.142.427,35 884.589,84 163.556,52 91.686,90 65.607,50 3.439,12 2.823,00 6.190.573,71
Di atas anggaran / (Di bawah anggaran) (Rp000) (884.827,53) (1.769.417,37) 884.589,84 (206.943,48) (278.813,1) 65.607,50 3.439,12 2.823,00 (1.091.771,01) % (12,8) (25,60) 100 (55,86) (75,23) 100 100 100 (14,99)
7.282.344,72
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi pendapatan usaha di bawah anggarannya sebesar 14,99%, hal ini disebabkan rendahnya realisasi ratarata penggunaan air pelanggan domestik yang hanya 10,21 m3/pelanggan RT/bulan sedangkan asumsi yang ditetapkan dalam RKAP sebesar 20 m3/pelanggan RT/bulan. Selain itu, sambungan baru yang terealisasi tahun 2012 hanya 174 sambungan, sedangkan target yang ditetapkan dalam RKAP adalah 570 sambungan. Sedangkan realisasi biaya tahun 2012 dibandingkan dengan anggaran yang tercantum dalam RKAP tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Uraian Biaya Langsung Usaha : - Biaya Sumber - Biaya Pengolahan Air - Biaya Transmisi dan Distribusi Jumlah Biaya Langsung Usaha Biaya Tidak Langsung Usaha - Biaya Umum dan Administrasi Jumlah Biaya 1.476.221,41 528.521,71 1.211.747,55 3.216.490,67 4.343.450,03 4.343.450,03 7.559.940,70 2.017.294,96 789.557,42 1.412.510,23 4.219.362,61 3.697.495,08 3.697.495,08 7.916.857,69 (541.073,55) (261.035,71) (200.762,68) (1.002.871,94) 645.954,95 645.954,95 (356.916,99) (26,82) (33,06) (14,21) (23,77) 17,47 17,47 (4,51) Realisasi Tahun 2012 (Rp000) Anggaran Tahun 2012 (R 000) Di atas anggaran / (Di bawah anggaran) (Rp000) %
Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi biaya usaha di bawah anggarannya sebesar 4,51%, hal ini terjadi karena penghematan biaya penyusutan sumber, penghematan biaya pembelian bahan kimia, dan biaya pegawai pemeliharaan transmisi dan distribusi. Tingginya realisasi Biaya Umum dan Administrasi karena realisasi biaya pegawai, yaitu adanya penambahan 19
pegawai dari 140 pegawai tahun 2011 menjadi 159 pegawai pada tahun 2012 dan perusahaan tidak menganggarkan biaya penyisihan piutang dan biaya keuangan. 5) Kinerja Operasional (1) Cakupan Pelayanan Jumlah penduduk yang terlayani sebanyak 71.165 jiwa atau 9,07% dari jumlah penduduk sebanyak 784.231 jiwa. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang terlayani sebanyak 71.165 jiwa atau 13,60% dari jumlah
penduduk yang ada jaringan pipa PDAM sebanyak 523.176 jiwa. Cakupan pelayanan masih dibawah target RPJMN tahun 2012 sebesar 63% disebabkan hal-hal sebagai berikut : Rendahnya kemampuan investasi perusahaan; Belum meratanya distribusi air sehubungan dengan jaringan distribusi yang belum optimal. Sebagai wujud tanggung jawab untuk menjamin hak setiap orang dalam mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari, Pemerintah Daerah Kabupaten Bima pada tahun 2012 membantu upaya peningkatan operasional dan pelayanan PDAM melalui penambahan penyertaan modal untuk pembelian tawas, pompa dan biaya pemeliharaan. (2) Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas (3K) Air Dalam mewujudkan pelayanan maksimal kepada Pelanggan, PDAM harus dapat memenuhi kepastian mengenai kualitas, kuantitas dan kontinuitas air distribusi. Pada saat ini PDAM Kabupaten Bima belum sepenuhnya dapat memenuhi kepastian mengenai kualitas dan kontinuitas air. Kualitas air belum memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, antara lain: - Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum; - Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan. 20
Belum terpenuhinya kualitas air PDAM Kabupaten Bima sebagaimana yang disyaratkan dalam Permenkes tersebut disebabkan Perusahaan mengalami kesulitan pembiayaan untuk melakukan investasi atas instalasi pengolahan air serta jaringan perpipaan yang dapat memenuhi syarat untuk pengolahan dan pendistribusian kualitas air minum. PDAM Kabupaten Bima juga belum sepenuhnya melakukan kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/PER/VI/2010 tanggal 18 Juni 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum antara lain: - Inspeksi sanitasi dilakukan dengan cara pengamatan dan penilaian kualitas fisik air minum dan faktor risikonya; - Pengambilan sampel air minum dilakukan berdasarkan hasil inspeksi sanitasi; - Pengujian kualitas air minum dilakukan di laboratorium yang terakreditasi; - Analisis hasil pengujian laboratorium; - Rekomendasi untuk pelaksanaan tindak lanjut; - Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut; - Hasil pengawasan internal kualitas air minum dicatat dan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan. Hal ini disebabkan masih terbatasnya petugas PDAM Kabupaten Bima dan rendahnya kompetensi pegawai sehubungan dengan minimnya pelatihan yang sesuai dengan bidang pelaksanaan tugas. Kontinuitas air yang didistribusikan oleh PDAM Kabupaten Bima berkisar 20 Jam/hari. Hal ini masih belum dapat memenuhi standar yang ditetapkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Pasal 10 ayat (2) dan (3) yang menyebutkan bahwa unit distribusi wajib memberikan kepastian kuantitas, kualitas air dan kontinuitas pengaliran maka wajib memberikan jaminan pengaliran 24 jam per hari. Tidak tercapainya standar ini disebabkan penurunan ketersediaan sumber air terutama pada musim kemarau serta belum sempurnanya pemasangan jaringan distribusi. Sedangkan untuk kuantitas air yang didistribusikan oleh PDAM Kabupaten Bima telah memenuhi kebutuhan rata-rata/bulan/rumah tangga sesuai 21
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum, Pasal 1 Ayat (8) Standar Kebutuhan Pokok Air Minum adalah kebutuhan air sebesar 10 meter kubik/kepala keluarga/bulan atau 60 liter/orang/hari, atau sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sumber daya air. Pemakaian rata-rata untuk Pelanggan RT berkisar 10,21 meter kubik/kepala keluarga/bulan dan pemakaian rata-rata keseluruhan pelanggan berkisar 30,38 meter kubik/pelanggan/bulan. Tidak ada upaya signifikan yang dilakukan PDAM Kabupaten Bima untuk memenuhi aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air. Bahkan untuk tahun 2012 PDAM Kabupaten Bima tidak melakukan pengujian laboratorium terhadap kualitas air baik di sumber maupun di distribusi. Hal ini disebabkan terjadinya pelanggan pengabaian manajemen terhadap aspek pelayanan kepada sehubungan dengan penyediaan dana untuk melakukan
pengujian. Masih rendahnya pemakaian rata-rata pelanggan yang hanya sebesar 30,38 disebabkan jaringan perpipaan PDAM Kabupaten Bima belum ditata dengan baik terkait dengan sumber air dan wilayah pelayanannya dan belum diterapkan sistem blok untuk dapat melakukan pengaturan distribusi air secara merata terutama untuk daerah perkotaan. (3) Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW) (3.1) NRW Produksi Persentase NRW di unit produksi tahun 2012 sebesar 1,72% dari volume produksi riil sebesar 5.449.815 m3, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 1,98%. NRW tahun 2012 turun 0,26% dibanding tahun 2011. NRW di unit produksi ini disebabkan penggunaan sendiri oleh PDAM untuk melakukan pencucian instalasi produksi. (3.2) NRW Distribusi Persentase NRW distribusi tahun 2012 sebesar 71,51% dari air yang didistribusikan sebesar 5.356.310,76 m3, sedangkan pada
tahun 2011 sebesar 65,29%. Persentase NRW masih lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan sebesar 20%. Masih tingginya tingkat NRW distribusi tahun 2012 disebabkan 22
banyaknya water meter pelanggan yang rusak, sehingga pemakaian air pelanggan dihitung berdasar pemakaian minimal (10 M3/bulan), kerusakan jaringan instalasi dan distribusi, outlet pengisian tangki air tanpa water meter serta masih adanya kesalahan pembacaan meter air. PDAM Kabupaten Bima belum melakukan upaya optimal untuk menurunkan NRW karena kurangnya dukungan dana. PDAM Kabupaten Bima menghitung volume produksi dan distribusi berdasar perkiraan volume produksi dikalikan jam operasi sumber air dikurangi perkiraan pemakaian sendiri untuk pembersihan instalasi produksi, hal ini dilakukan karena tidak adanya meter induk di masing-masing sumber air. Untuk menekan angka air tanpa rekening (NRW) disarankan kepada direksi PDAM Kabupaten Bima agar melakukan penataan jaringan pelayanan (Zonasi), pemasangan meter induk di sumber air, perbaikan jaringan transmisi dan distribusi, dan mengoptimalkan penggantian water meter pelanggan yang rusak serta mengupayakan dukungan dana dari APBD maupun APBN. (4) Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air (4.1) Pendapatan Air per Kelompok Tarif Pendapatan air per kelompok tarif pada PDAM Kabupaten Bima tahun 2012 sebesar Rp.6.027.017.191,00 terinci sebagai berikut : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kelompok Tarif Rumah Tangga Sosial Instansi Pem/ABRI Niaga Khusus Kran Umum Tangki JUMLAH Pemakaian Air/ m3 1.334.351 36.894 38.397 60.475 27.634 26.424 1.815 1.525.990 Jumlah Pendapatan Air (Rp) 4.522.214.989,54 101.025.737,89 202.749.961,97 657.459.018,35 399.740.395,06 79.249.964,28 64.577.123,91 6.027.017.191,00
(4.2) Struktur Harga Pokok Air (Full Cost Recovery) 1. 2. 3. 4. Pendapatan air tahun 2012 Beban usaha tahun 2012 Jumlah m3 air terjual tahun 2012 Jumlah m3 air produksi tahun 2012 Rp6.027.017.191,00 Rp7.559.940.701,92 1.525.990 m3 5.449.815 m3 23
5.
Rp/ m3
Rp6.027.017.191,00 1.525.990 M3
= Rp3.949,58/ m3
6.
Selisih harga jual air per m3 dengan harga pokok air per m3 Harga jual terjual dibandingkan harga pokok per m3 air
Rp
Rp3.949,58 Rp1.733,99
= Rp2.215,59/ m3
air
Dari data di atas, harga jual air per M3 adalah sebesar 227,77% dari harga pokok air per M3 atau lebih tinggi 127,77% dari titik impas (break even point) yang berarti perusahaan mendapat keuntungan sebesar Rp2.215,59 per M3 air terjual. Dengan demikian harga jual air sudah berada di atas harga pokok air sehingga tarif rata-rata yang berlaku sudah dapat menutup biaya secara penuh (full cost recovery). Namun PDAM Kabupaten Bima sampai dengan tahun 2012 masih membukukan kerugian karena rendahnya volume air yang terjual sehingga total pendapatan yang berhasil dibukukan tidak dapat menutupi seluruh biaya operasionalnya. (5) Kapasitas Produksi Kapasitas produksi yang telah dibangun belum semuanya dapat
dimanfaatkan, demikian juga terhadap kapasitas produksi riil belum seluruhnya dapat dipergunakan secara penuh, dengan rincian sebagai berikut:
24
No
Instalasi
Kap. Produksi Terpasang (m3) 2.207.520 315.360 189.216 157.680 157.680 157.680 378.432 157.680 315.360 1.261.440 315.360 189.216 157.680 157.680 630.720 157.680 157.680 94.608 1.576.800 315.360 315.360 157.680 157.680 157.680 220.752 10.059.984 Tidak Dimanfaatkan (m3) 819.936 204.984 0 0 0 0 0 0 0 1.261.440 0 94.608 31.536 0 0 0 0 0 0 94.608 0 31.536 94.608 94.608 63.072 2.790.936
Kapasitas Riil (m3) 1.387.584 110.376 189.216 157.680 157.680 157.680 378.432 157.680 315.360 0 315.360 94.608 126.144 157.680 630.720 157.680 157.680 94.608 1.576.800 220.752 315.360 126.144 63.072 63.072 157.680 7.269.048
Volume Produksi (m3) 1.356.048 110.376 105.120 45.990 106.434 84.096 223.380 73.584 112.347 0 168.192 94.608 126.144 94.608 378.432 63.072 55.188 39.420 1.576.800 157.680 168.192 126.144 26.280 0 157.680 5.449.815
Kapasitas Menganggur (m3) 31.536 0 84.096 111.690 51.246 73.584 155.052 84.096 203.013 0 147.168 0 0 63.072 252.288 94.608 102.492 55.188 0 63.072 147.168 0 36.792 63.072 0 1.819.233
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
IPA Nungga Oi' Si'i Penaraga Sadia SB PKSA Jatiwangi Panatoi Kodo II Naru Sape IPA Sumi Maria Wawo Tawali Wera Ntoke Wera Uma Me'e Rabakodo Kalampa Tangga Sakuru IPA Pelaparado IPA Kanca Rato Madapangga Mada Bure Sori Taloko Sori Na'e Total
Kapasitas produksi terpasang tahun 2012 yang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak 2.790.936 M3 (27,74%), sedangkan tahun 2011 kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan sebanyak 3.490.089 M3 (34,69%), penurunan ini disebabkan oleh optimalisasi kapasitas riil IPA Pelaparado menjadi 100% dari kapasitas terpasang. Kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk produksi sebanyak 1.819.233 M3 (25,03%), tahun 2011 kapasitas menganggur atau kapasitas produksi riil yang belum digunakan untuk produksi sebanyak 1.766.673 M3 (26,89%), sehingga terjadi kenaikan kapasitas menganggur dibanding tahun lalu yang disebabkan penurunan kemampuan pompa serta belum sempurnanya sistem distribusi air yang berbasis pada reservoir. 25
(6) Ketersediaan Sumber Air Baku PDAM Kabupaten Bima memiliki 13 (tiga belas) wilayah/unit pelayanan yaitu Kota Bima, Sape, Wawo, Wera, Palibelo, Belo, Woha, Monta, Parado, Bolo, Madapangga, Sanggar dan Langgudu. Sumber air yang digunakan oleh PDAM Kabupaten Bima awalnya berasal dari 25 titik sumber air baku. Sampai dengan saat audit titik sumber air baku yang masih digunakan adalah sebanyak 24 titik, sedangkan 1 titik sudah tidak digunakan lagi yaitu IPA Sumi yang mempunyai kapasitas air baku 120 lt/dt dengan kapasitas terpasang 40 lt/dt karena sumber airnya diambil alih oleh petani. Total air baku yang tersedia pada 24 titik sumber yang digunakan PDAM Kabupaten Bima adalah sebesar 1.598 lt/dt, sedangkan kapasitas terpasang pada keseluruhan sumber air baku adalah sebesar 279 lt/detik dengan uraian sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Instalasi/Nama Sumber IPA Nungga Oi' Si'i Penaraga Sadia SB PKSA Jatiwangi Panatoi Kodo II Naru Sape Oi Wobo Ntoke Bala Uma Me'e Rabakodo Kalampa Tangga Sakuru IPA Pelaparado IPA Kanca Rato Madapangga Mada Bure Sori Taloko Sori Na'e Total Kapasitas Air Baku (lt/dt) 275,00 16,00 10,50 6,00 8,50 7,50 21,00 8,00 40,00 24,00 15,00 15,00 8,50 34,00 7,50 7,50 4,50 875,00 50,00 17,00 60,00 20,00 30,00 37,50 1.598,00 Kapasitas Terpasang (lt/dt) 70,00 10,00 6,00 5,00 5,00 5,00 12,00 5,00 10,00 10,00 5,00 6,00 5,00 20,00 5,00 5,00 3,00 50,00 10,00 10,00 5,00 5,00 5,00 7,00 279,00 Sistem Pengaliran Gravitasi Gravitasi Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Mata Air Gravitasi Gravitasi Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Gravitasi Perpompaan Sumur Bor Perpompaan Sumur Bor Gravitasi Perpompaan Mata Air Gravitasi Gravitasi
26
Selain itu, terdapat sumber air yang berpotensi untuk digunakan sebagai sumber air baku antara lain IPA Pelaparado yang sumber airnya berasal dari bendungan Pelaparado dan IPA Nungga yang sumber air bakunya berasal dari Sungai Nungga. Dari kondisi tersebut terlihat bahwa air baku pada wilayah tertentu masih cukup tersedia untuk dimanfaatkan terutama IPA Pelaparado yang sumber airnya berasal dari bendungan Pelaparado dan IPA Nungga yang sumber air bakunya berasal dari Sungai Nungga. (7) Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya Nilai Penyertaan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya (PPYBDS) pada PDAM Kabupaten Bima per 31 Desember 2012 sebesar
Rp.18.576.472.362,88. Bentuk PPYBDS tersebut berupa 4 Unit Instalasi Pengolahan Air berkapasitas 170 m3, 9 Unit Instalasi Air Baku
berkapasitas 58 m3, 108.754 meter jaringan transmisi dan distribusi, dan persediaan pipa dan water meter Rincian PPYBDS dapat dilihat pada Lampiran 12. Atas jumlah tersebut yang dapat ditelusuri rinciannya berdasarkan dokumen Berita Acara Serah Terima Barang Nomor 030/506/009/2006 tanggal 18 November 2006 adalah sebesar Rp.16.803.686.840,00, sedangkan sisanya sejumlah Rp.1.772.785.522,88 tidak diketahui rinciannya dan tidak ada dokumen pendukungnya. PPYBDS. Belum ada upaya signifikan yang dilakukan PDAM Kabupaten Bima untuk menuntaskan permasalahan PPYBDS tersebut. Kepada Direksi PDAM Kabupaten Bima disarankan agar mengirmkan surat kepada Bupati, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Keuangan untuk memperjelas status dan rincian PPYBDS. (8) Utang PDAM kepada Pemerintah Pusat PDAM Kabupaten Bima belum mengajukan Permohonan Penghapusan Hutang Non Pokok dan Penjadwalan Ulang Hutang Pokok kepada Menteri Keuangan RI cq. Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan alasan PDAM Kabupaten Bima belum memiliki Business Plan dan laporan keuangan PDAM Kabupaten Bima tidak diaudit selama 2 tahun buku terakhir.
27
(9) Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Selain hal-hal telah diungkapkan di atas, terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan sebagai berikut: (9.1) Peristiwa Penting Sampai Saat Audit Sesuai data Bagian Hubungan Langganan, pada bulan Februari, Maret dan Bulan Mei tahun 2013 terdapat penjualan air ke PT Koja dan pelanggan lain yang tidak terpantau oleh bagian hubungan langganan sekurang-kurangnya senilai Rp17.525.000,00 dan Rp2.170.000,00 yaitu penjualan air yang tidak dilaporkan oleh supir pengantar air ke bagian hubungan langganan. (9.2) Pengendalian Intern Pelaksanaan sistem pengendalian intern pada PDAM Kabupaten Bima masih terdapat kondisi yang perlu disempurnakan/diperbaiki sebagai berikut: (1) Unsur Lingkungan Pengendalian Terkait dengan unsur ini, terdapat kelemahan sebagai berikut : Belum adanya pedoman tata kelola perusahaan yang baik (Code of Corporate Governance) yang mengatur hubungan kerja antara Pemilik, Dewan Pengawas, dan Direksi; Belum adanya pedoman kode etik dan perilaku (code of conduct) yang mengatur perilaku seluruh pegawai perusahaan; Struktur organisasi PDAM Kabupaten Bima mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Derah Tingkat II Bima Nomor: 4 Tahun 1994 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok badan
Pengawas, Direksi, dan Kepegawaian PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Bima, tidak sesuai dengan ukuran dan sifat kegiatan perusahaan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000. Selain itu di Kantor Pusat PDAM Kabupaten Bima tidak dilakukan pemisahan struktur organisasi antara pengambil kebijakan dengan operasional pelayanan. Hal ini mengakibatkan tidak tersedianya data-data operasional secara menyeluruh di pusat dan cabang-cabang untuk pengambilan keputusan di tingkat 28
Direksi serta timbulnya fungsi-fungsi koordinator yang tidak efisien dan tumpang tindih; Perusahaan belum memiliki kebijakan dan praktik sumber daya manusia yang memadai. Hal ini terlihat dari belum
ditegakkannya sanksi disiplin secara tegas terhadap pegawai yang telah terbukti merugikan perusahaan sehingga
permasalahan dengan modus yang sama terjadi berulangulang. (2) Unsur Penilaian Risiko Perusahaan belum membuat rencana jangka panjang dan menengah (corporate plan). Perencanaan perusahaan hanya bertumpu pada rencana anggaran tahunan sampai dengan tahun 2012. Dalam dokumen perencanaan tersebut, perusahaan sudah melakukan penetapan sasaran-sasaran pada tingkat entitas dari sisi ukuran keuangan berupa target laba dan sambungan baru namun belum begitu jelas untuk sasaran pada tingkat aktivitas. Selain itu juga belum tergambar upaya yang dilakukan untuk identifikasi, analisis serta pengelolaan risikonya. Dengan demikian, belum ada aktifitas penilaian risiko secara terstruktur yang dilakukan PDAM Kabupaten Bima dalam melaksanakan kegiatan usahanya. (3) Unsur Aktivitas Pengendalian Kelemahan terkait dengan unsur ini adalah sebagai berikut : Perusahaan belum memiliki standar operasional dan prosedur (SOP) yang mengatur seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing bagian; Perusahaan belum mempunyai Indikator Kinerja Kunci/ Key Performance Indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk memantau pencapaian kinerja per masing-masing bagian, sub bagian dan individu dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
29
(4) Unsur Informasi dan Komunikasi Kantor cabang PDAM Kabupaten Bima belum seluruhnya
menyelenggarakan pelaporan secara tertib. (5) Unsur Monitoring Kelemahan atas pelaksanaan unsur ini adalah sebagai berikut :
-
Rekomendasi yang diberikan dalam hasil audit tahun lalu belum seluruhnya ditindaklanjuti;
Pemantauan atas pelanggan yang tidak memiliki watermeter kurang memadai karena tidak efektifnya fungsi Satuan Pengawas Intern perusahaan.
Kami sarankan kepada Direksi PDAM Kabupaten Bima, agar menyusun sistem pengendalian intern yang efektif, sekurang-
kurangnya memenuhi kriteria terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian risiko, terselenggaranya aktivitas pengendalian, dan terselenggaranya sistem kegiatan informasi dan
komunikasi,
terselenggaranya
pemantauan
pengendalian, sehingga memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan perusahaan yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan dipatuhinya peraturan perundang-undangan. (9.3) Hal-hal Lainnya Selain hal-hal yang telah diungkapkan di atas, terdapat permasalahan yang perlu ditindaklanjuti sebagai berikut : (9.3.1) Perda terkait Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Bima tidak relevan dengan aturan yang berlaku. Organ dan Kepegawaian PDAM Kabupaten Bima diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 1994 tentang Ketentuan-ketentuan pokok Badan Pengawas, Direksi, dan Kepegawaian PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Bima dan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 1993 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Bima. Dari hasil audit 30
dijumpai, isi dari Peraturan Daerah tersebut sudah tidak sesuai dengan aturan yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Air Minum. Ketidaksesuaian tersebut antara lain ditunjukkan pada
Peraturan Kabupaten Daerah Tingkat II Bima Nomor 4 Tahun 1994, sebagai berikut: Bab II, Bagian Pertama Pasal 2 yang menyebutkan bahwa Badan Pengawas adalah suatu badan yang terdiridari pejabat-pejabat Pemerintah Daerah; Bab II, Bagian Pertama Pasal 4 menyebutkan Anggota Badan Pengawas terdiri atas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang; Bab II, Bagian Pertama Pasal 9 menyebutkan Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan sebanyak-
ditetapkan tanpa mempertimbangkan jumlah pelanggan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Air Minum, diatur sebagai berikut: - Pasal 5 menyebutkan bahwa jumlah direksi adalah 1(satu) orang direksi untuk pelanggan sampai dengan 30.000; - Pasal 18 menyebutkan bahwa unsur dewan pengawas terdiri dari pejabat pemerintah daerah, profesional dan/atau
Kabupaten Bima. Akibatnya PDAM Kabupaten Bima tidak melakukan tata kelola Perusahaan secara baik dengan mengabaikan ketentuan yang berlaku.
31
Kami rekomendasikan kepada Direksi PDAM Kabupaten Bima agar segera mengusulkan revisi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1994 kepada Bupati Bima yang disesuaikan dengan Permendagri Nomor 2 Tahun 2007. (9.3.2) Pengendalian penjualan air melalui Mobil Tanki Air tidak memadai. Berdasarkan audit atas kegiatan penjualan air melalui mobil tangki air PDAM kabupaten Bima dijumpai bahwa kegiatan tersebut belum dikelola sesuai dengan prosedur yang memadai, antara lain: a) Pengiriman air ke pembeli tidak disertai dokumen
pengantaran (Delivery Order) yang telah diterbitkan oleh bagian hubungan langganan. b) Tidak terdapat petugas yang secara khusus menangani Outlet pengisian air di Kantor PDAM dan di Penaraga. c) Water meter di outlet pengisian air mobil tangki air tidak berfungsi. d) Outlet pengisian mobil tangki air di Penaraga lokasinya terbuka dan mudah diakses oleh orang-orang yang tidak berhak menggunakannya. e) Supir mobil tangki bisa menerima pembayaran langsung dari pelanggan. Seharusnya menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur penjualan tangki air, setiap kegiatan perusahaan dikendalikan dengan prosedur sebagai alat standarisasi pekerjaan dan pengendalian pekerjaan. Hal tersebut disebabkan kurangnya pengawasan Bagian Hubungan Langganan terhadap kegiatan penjualan air melalui mobil tangki air. Akibatnya, terjadi kehilangan pendapatan dari penjualan melalui mobil tangki air.
32
Kami rekomendasikan kepada Direksi PDAM Kabupaten Bima agar: a) Menyusun standar operasi dan prosedur pengelolaan penjualan air melalui mobil tangki air b) Memperbaiki dan mengamankan watermeter di outlet pengisian air di Kantor Pusat. c) Menutup outlet pengisian tangki air di Penaraga dan memusatkan pengisian tangki air hanya di Kantor Pusat. (9.3.3) Pengelolaan Persediaan Tidak Memadai. Berdasarkan hasil uji petik yang kami lakukan terhadap pengelolaan persediaan dijumpai hal-hal sebagai berikut: a) Petugas pengelola persediaan tidak menyelenggarakan administrasi barang bekas. b) Tidak ada kartu persediaan pada masing-masing persediaan di gudang. Seharusnya menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur pembelian barang, setiap aset perusahaan dikendalikan dan diawasi dengan prosedur yang memadai. Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian petugas gudang dan kurangnya pembinaan dari atasan. Kami rekomendasikan kepada Direktur Umum agar
memerintahkan Kepala Seksi Gudang segera membuat kartu barang dan mengadministrasikan persediaan barang bekas. (9.3.4) Pengelolaan Kas Tidak Memadai. Berdasarkan hasil audit terhadap pengelolaan kas ditemukan pengeluaran panjar tahun 2012 dan 2013 yang belum diselesaikan pembayarannya sebesar Rp93.818.722,00,
33
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Uraian Juli 2012 Agustus 2012 September 2012 Oktober 2012 Nopember 2012 Desember 2012 Pengeluaran Transmisi dan Distribusi 2012 Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Pengeluaran Transmisi dan Distribusi 2013 Jumlah
Jumlah (Rp) 550.000 3.478.000 2.200.000 1.588.000 2.600.000 3.245.000 3.701.000 12.223.000 9.723.000 13.200.622 14.601.500 15.908.600 10.800.000 93.818.722,00
sedangkan
saldo
bank
per
17
Mei
2012
sebesar
Rp35.890.323,8. Pada pelaksanaannya setiap pengambilan/permintaaan panjar di kasir dan di loket pembayaran rekening tidak seluruhnya diketahui Kepala Bagian Keuangan, Direktur Utama. Sebagian dilakukan Direktur Umum dan langsung dengan
memotong penerimaan pembayaran rekening air di loket PDAM. Selain itu juga tidak ada informasi jumlah kas tunai secara harian di masing-masing cabang. Seharusnya Seharusnya, menurut Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 dalam hal prosedur pengeluaran kas, setiap pengeluaran uang diajukan oleh yang membutuhkan dan sebelum dibayar kasir terlebih dahulu mendapat persetujuan Kepala Bagian Keuangan, Direktur Umum dan Direktur Utama. Hal ini disebabkkan: a) Tidak adanya prosedur yang mengatur pengeluaran panjar b) Kurangnya pengawasan atas pengelolaan kas c) Tidak tertibnya Kepala Cabang melaporkan seluruh
Akibatnya laporan harian kas tidak menunjukkan kondisi riil sehingga tidak berfungsi sebagai sarana informasi dalam pengelolaan kas serta berpotensi terjadi pengeluaran yang tidak sesuai ketentuan. Kami rekomendasikan kepada Direktur Utama agar segera: a) Membuat aturan tentang batasan dan syarat-syarat
pengeluaran panjar b) Menyusun SOP pengeluaran kas tunai dan bank (9.3.5) Terdapat Piutang Pegawai yang belum tuntas
penyelesaiannya. Terdapat piutang pegawai yang belum tuntas penyelesaiannya dengan rincian sebagai berikut:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Agus Hendro Siswadi Imam Muslih Oktavia Dwi Handayani Ikbar Syafruddin Fauzi Marwen Jumlah Piutang (Rp) 18.231.000 15.860.000 59.806.984 3.240.000 24.480.000 1.150.000 4.430.000 127.197.984 Pengembalian (Rp) 18.000.000 42.414.596 Sisa (Rp) 231.000 15.860.000 17.392.388 3.240.000 24.480.000 620.000 4.430.000 66.253.388
530.000 60.944.596
Piutang tersebut timbul dari penggunaan tidak sah atas uang rekening air dan atau uang pemasangan sambungan baru. Hal tersebut terjadi karena lemahnya pengawasan dari Direksi. Kami rekomendasikan kepada Direktur Utama PDAM
Kabupaten Bima agar mengupayakan penagihan terhadap piutang pegawai yang belum tuntas dengan menegakkan aturan sesuai aturan yang berlaku. (9.3.6) Kantor cabang PDAM tidak menyelenggarakan pelaporan secara tertib. Dari hasil audit dijumpai, lima cabang PDAM tidak mengirimkan laporan bulanan keuangan dan tehnik tahun 2012 secara tertib dan satu cabang tidak beroperasi, dengan rincian sebagai berikut:
35
No.
Cabang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Raba-Bima Wawo Sape Wera Palibelo Belo Woha Monta Langgudu Parado Bolo Madapangga
Keterangan
Lengkap Lengkap Lengkap Lengkap Kurang 3 Tidak Beroperasi Kurang 3 Lengkap Lengkap Kurang 12 Kurang 3 Kurang 4
Seharusnya kepala cabang berkewajiban membuat laporan bulanan keuangan dan teknik dan mengirimkannya ke kantor pusat. Hal tersebut disebabkan kalalaian kepala cabang dan
lemahnya penegakan aturan di PDAM Kabupaten Bima Akibatnya manajemen tidak bisa memperoleh data akurat dari cabang sebagai sarana pengambilan keputusan dan sarana evaluasi kinerja perusahaan/cabang. Kami rekomendasikan kepada Direktur Utama agar
meningkatkan pembinaan dan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku kepada kepala cabang yang tidak tertib membuat dan mengirimkan laporan bulanan keuangan dan teknik. (9.3.7) Direksi Mendapatkan Penghasilan Ganda. Dari hasil audit terhadap biaya pegawai dijumpai bahwa direktur utama, direktur umum dan direktur teknik disamping juga
memperoleh
honorarium
jabatan
Direksi
perbulan,
memperoleh gaji bulanan sesuai pangkat dan golongan sebagai pegawai PDAM. Seharusnya Direksi hanya memperoleh gaji dan tunjangan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri 36
Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Air Minum, Pasal 12: Ayat (1): Penghasilan Direksi terdiri dari gaji dan tunjangan. Ayat (2): Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. tunjangan perawatan/kesehatan yang Iayak termasuk istri/suami dan anak; dan b. tunjangan lainnya. Ayat (3): Dalam hal PDAM memperoleh keuntungan, Direksi memperoleh bagian dari jasa produksi. Ayat (4): Besarnya gaji, tunjangan, dan bagian jasa produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah memperhatikan pendapat Dewan Pengawas dan kemampuan PDAM. Kondisi tersebut disebabkan karena penghasilan Direksi yang ditetapkan Kepala Daerah belum sesuai dengan aturan yang berlaku. Akibatnya terjadi inefisiensi biaya pegawai PDAM Kabupaten Bima. Kami rekomendasikan kepada Direktur Utama agar
berkoordinasi dengan Badan Pengawas untuk mengusulkan kepada Bupati Bima tentang perubahan skema gaji Direksi dengan komponen gaji sesuai aturan yang berlaku.
37
6.027.017.191,00 5.142.427.347,08 884.589.843,92 163.556.518,00 91.686.898,00 65.607.500,00 3.439.120,00 2.823.000,00 269.584.000,00 85.000,00 56.320.000,00 400.000,00 8.600.000,00 5.468.528.012,00 923.016.220,00
6.391.544.232,00
334.989.000,00
Beban Pegawai Beban Pemakaian Bahan Bakar Beban Pemakaian Bahan Kimia Beban Pemakaian Bahan Pembantu Beban Listrik Beban Kantor Beban ATK & Barang Cetakan Beban Operasional Lainnya Beban Air Baku Beban Pemeliharaan Beban Penyisihan Beban Penyusutan Beban Sewa Beban Pinjaman Beban Pajak
3.514.515.595,00 43.060.434,00 432.183.000,00 16.519.000,00 945.992.977,00 21.329.823,00 35.201.500,00 182.303.320,00 28.622.210,00 383.130.067,44 848.604.928,20 882.874.249,94 5.500.000,00 215.927.362,34 4.176.235,00 7.559.940.701,92 7.559.940.701,92 (1.339.892.608,92) -
4.093.175.596,00 32.028.000,00 413.948.000,00 13.118.000,00 891.627.801,00 16.196.853,00 41.922.500,00 203.221.637,00 27.683.165,00 404.178.603,70 710.766.248,60 1.080.946.785,92 5.500.000,00 90.649.431,37 587.274,00 8.025.549.895,59 508.163,00 8.026.058.058,59 (1.271.949.456,59)
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL BEBAN NON OPERASIONAL JUMLAH BEBAN LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN
LABA/RUGI BERSIH
(1.339.892.608,92)
(1.271.949.456,59)
(1.339.892.608,92)
(1.271.949.456,59)
848.604.928,20 882.874.249,94 391.586.569,22 (347.151.822,00) 12.389.754,98 (910.501.833,00) 739.480.418,00 215.927.362,34 98.191.419,55 (98.191.419,55) (289.856.119,68) 101.730.449,54
710.766.248,60 1.080.946.785,92 519.763.577,93 (898.562.157,00) 8.004.638,20 828.156.817,00 (453.124.211,00) 90.649.431,40 (424.875.481,40) 94.888.096,53
(110.034.639,53) (110.034.639,53)
U r ai a n
Cadangan Umum Rp
Saldo 1 Januari 2011 Koreksi saldo awal laba rugi tahun 2011 Koreksi audit Mutasi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2011 Koreksi saldo awal laba rugi tahun 2012 Koreksi audit Mutasi tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012
6.992.930.478,00
846.180.200,00
18.576.472.362,88
(17.570.031.467,85)
(1.271.949.456,59)
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA TAHUN BUKU 2012 NO NILAI KINERJA ASPEK PENJELASAN PERHITUNGAN Jumlah nilai yang diperoleh x Bobot Maksimum nilai 29 60 x 45 = 21,75 NILAI KINERJA
1 KLASIFIKASI KINERJA NILAI KINERJA > 75 > 60-75 > 45-60 > 30-45 <= 30 2 PENILAIAN KINERJA ASPEK KEUANGAN OPERASIONAL ADMINISTRASI JUMLAH BOBOT 45 40 15 100 INDIKATOR 10 10 10 30 MAKSIMUM NILAI 60 47 36 143 KINERJA BAIK SEKALI BAIK CUKUP KURANG TIDAK BAIK
KEUANGAN
OPERASIONAL
ADMINISTRASI
KURANG
KETERANGAN
x 100 %
(1.339.892.608,92) 9.980.518.571,87
x 100 %
-13,43%
(1.271.949.456,59) 6.058.574.152,34
x 100 % =
-20,99%
-13,43%
-20,99%
7,57%
-20,99%
-21,64%
0,65%
x 100 %
(1.339.892.608,92) 6.190.573.709,00
x 100 %
-21,64%
(1.271.949.456,59) 6.391.544.232,00
x 100 % =
-19,90%
3.
1.343.309.691,91 3.492.002.729,58
0,38
1.846.310.286,09 3.348.905.362,69
0,55
Rasio > 1,75 - 2,00 > 1,50-1,75 atau >2,00-2,30 > 1,25-1,50 atau >2,30-2,70 > 1,00-1,25 atau >2,70-3,00 <= 1,00 atau >3,00
Nilai 5 4 3 2 1
4.
589.148.517,31 6.308.709.507,52
0,09
687.339.936,89 7.573.602.116,44
0,09
Rasio <= 0,5 > 0,5 - 0,7 > 0,7 - 0,8 > 0,8 - 1,0 > 1,0
Nilai 5 4 3 2 1
5.
10.389.860.754,41 4.081.151.246,89
2,55
11.609.847.415,99 4.036.245.299,55
2,88
Rasio > 2,0 > 1,70 - 2,00 > 1,30 - 1,70 > 1,00 - 1,30 <=1,00
Nilai 5 4 3 2 1
Bobot 1,22
Nilai 1
6.
7.
Rasio Laba Operasi sebelum Biaya Penyusutan terhadap Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo.
Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan (Angsuran Pokok + Bunga) Jth Tempo
(457.018.358,98) 1.463.167.185,50
-0,3123
(218.069.877,67) 1.361.078.793,98
-0,16
Rasio > 2,00 > 1,70 - 2,00 > 1,30 - 1,70 > 1,00 - 1,30 <= 1,00
Nilai 5 4 3 2 1
8.
9.980.518.571,87 6.027.017.191,00
1,66
6.058.574.152,34 6.391.544.232,00
0,95
Rasio <= 2,0 > 2,0 - 4,0 > 4,0 - 6,0 > 6,0 - 8,0 > 8,0
Nilai 5 4 3 2 1
9.
1.020.853.757,78 16.960.475,92
60,19
1.522.306.863,98 18.684.814,53
81,47
Rasio <= 60 > 60 - 90 > 90 - 150 > 150 - 180 > 180
Nilai 5 4 3 2 1
10.
Efektifitas Penagihan
x 100 %
5.845.762.019,00 6.027.017.191,00
x 100 % =
96,99%
5.514.152.075,00 6.391.544.232,00
x 100 % =
86,27%
Rasio > 90% > 85% - 90% > 80% - 85% > 75% - 80% <= 75%
Nilai 5 4 3 2 1
29 30 \ x 45 =
30 #VALUE!
Bobot
Nilai
9,07%
13,73%
-4,66%
13,73%
16,44%
-2,71%
Nilai 5 4 3 2 1
2.
Kualitas Air a. Memenuhi syarat air minum b. Memenuhi syarat air bersih c. Tidak memenuhi syarat
Nilai 3 2 1
3.
Kontinuitas Air
Kualitas Air a. semua pelanggan mendapat aliran air 24 jam b. belum semua pelanggan mendapat aliran air 24 jam
Nilai 2 1
4.
x 100 %
7.269.048,00 10.059.984,00
x 100 % =
72,26%
6.569.894,88 10.059.984,00
x 100 % =
65,31%
Rasio > 90% > 80% - 90% > 70% - 80% <= 70%
Nilai 4 3 2 1
Jumlah m3 air yang didistribusikan air Terjual Jumlah m3 air yang didistribusikan
x 100 %
3.830.320,76 5.356.310,76
x 100 % =
71,51%
3.073.973,84 4.708.140,84
x 100 % =
65,29%
Rasio <= 20% > 20% - 30% > 30% - 40% > 40%
Nilai 4 3 2 1
NO
INDIKATOR
RUMUS
KETERANGAN Bobot Nilai Rasio > 20% - 25% > 10% - 20% > 0% - 10%;atau >25% Nilai 3 2 1
Bobot
Nilai
6.
Peneraan Meter
x 100 %
0 11.505
x 100 % =
0,00%
0 11.670
x 100 % =
0,00%
7.
Nilai 2 1
8.
x 100 %
850 1.155
x 100 % =
73,59%
968 1.191
x 100 % =
81,28%
Nilai 2 1
9.
Kemudahan Pelayanan.
Tersedia
Tersedia
Nilai 2 1
KABUPATEN 10. Rasio Karyawan per 1.000 Pelanggan Jumlah Karyawan Jumlah Pelanggan x 1.000 159 11.505 x 1.000 = 13,82 3 140 11.670 x 1.000 = 12,00 3 Rasio <= 8 > 8 - 11 > 11 - 15 > 15 - 18 > 18 Nilai 5 4 3 2 1
14 16 47 x 40 = 13,62
16
Bobot
Nilai
III. 1.
Tidak memiliki
Tidak memiliki
Pelaksanaan a. sepenuhnya dipedomani b. dipedomani sebagian c. memiliki, belum dipedomani d. tidak memiliki
Nilai 4 3 2 1
2.
Dipedomani sebagian
Dipedomani sebagian
Pelaksanaan a. sepenuhnya dipedomani b. dipedomani sebagian c. memiliki, belum dipedomani d. tidak memiliki
Nilai 4 3 2 1
3.
Tidak memiliki
Tidak memiliki
Pelaksanaan a. sepenuhnya dipedomani b. dipedomani sebagian c. memiliki, belum dipedomani d. tidak memiliki
Nilai 4 3 2 1
4.
Tidak memiliki
Tidak memiliki
Pelaksanaan a. sepenuhnya dipedomani b. dipedomani sebagian c. memiliki, belum dipedomani d. tidak memiliki
Nilai 4 3 2 1
5.
Tidak memiliki
Tidak memiliki
Pelaksanaan a. sepenuhnya dipedomani b. dipedomani sebagian c. memiliki, belum dipedomani d. tidak memiliki
Nilai 4 3 2 1
Dipedomani sebagian
Dipedomani sebagian
Pelaksanaan a. sepenuhnya dipedomani b. dipedomani sebagian c. memiliki, belum dipedomani d. tidak memiliki
Nilai 4 3 2 1
7.
Nilai 2 1
8.
Nilai 2 1
NO
INDIKATOR
RUMUS
KETERANGAN Bobot Nilai 3 Opini a. Wajar Tanpa Pengecualian b. Wajar Dengan Pengecualian c. Tidak Memberikan Pendapat d. Pendapat Tidak Wajar Nilai 4 3 2 1
Bobot
Nilai 1
9.
Wajar tanpa pengecualian Wajar dengan pengecualian Tidak menyatakan pendapat Pendapat tidak wajar
Tidak ada temuan Ditindaklanjuti, seluruhnya selesai Ditindaklanjuti, sebagian selesai Tidak ditindaklanjuti
Tidak ditindaklanjuti
Tidak ditindaklanjuti
Tindak Lanjut a. Tidak ada temuan b. Ditindaklanjuti,seluruhnya selesai c. Ditindaklanjuti,sebagian selesai d. Tidak ditindak lanjuti
Nilai 4 3 2 1
14 16 36 x 15 = 6,67
16
TOTAL AKTIVA
10.389.860.754,41
11.609.847.415,99
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK UTANG USAHA UTANG NON USAHA BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR HUTANG PAJAK KEWAJIBAN JK PANJANG YG TELAH JT TEMPO KEWAJIBAN JANGKA PANJANG PINJAMAN DALAM NEGERI KEWAJIBAN LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN TOTAL KEWAJIBAN MODAL DAN CADANGAN MODAL Modal Pemda Modal Hibah PENYERTAAN Penyertaan Pemerintah Blm Ditetapkan Statusnya Kekayaan Pemda Yang Dipisahkan SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP LABA (RUGI) Laba Ditahan (akumulasi kerugian) Laba (rugi) Periode Berjalan
4.081.151.246,89
7.914.110.678,00 7.067.930.478,00 846.180.200,00 18.576.472.362,88 18.576.472.362,88 (20.181.873.533,36) (18.841.980.924,44) (1.339.892.608,92) (17.570.031.467,85) (1.271.949.456,59) 18.576.472.362,88 6.992.930.478,00 846.180.200,00
4.036.245.299,55
7.839.110.678,00
18.576.472.362,88
(18.841.980.924,44)
6.308.709.507,52 10.389.860.754,41
7.573.602.116,44 11.609.847.415,99
NO
INDIKATOR
RUMUS
KETERANGAN
1.a. ROE
x 100 %
100%
-21,24%
0,055
0,055
7.559.940.701,92 6.190.573.709,00
1,22
0,055
0,055
x 100 %
129.441.196,80 3.492.002.729,58
100%
3,71%
0,055
0,055
3.
Solvabilitas
10.389.860.754,41 4.081.151.246,89
100%
254,58%
0,030
0,150
II. 1
ASPEK PELAYANAN Cakupan Pelayanan Teknis Jumlah Penduduk Terlayani Jumlah Penduduk Wilayah Pelayanan x 100 % 71.165,00 523.176,00 X 100% = 13,60% 0,050 1 0,050 STANDAR > 80% > 60% - 80% > 40% - 60% > 20% - 40% < 20% NILAI 5 4 3 2 1
Pertumbuhan Pelanggan
x 100 %
(165) 11.670
100%
0,050
0,050
STANDAR > 80% > 60% - 80% > 40% - 60% > 20% - 40% < 20%
NILAI 5 4 3 2 1
NO
INDIKATOR
RUMUS
KETERANGAN
x 100 %
850 1.155
100%
73,59%
0,025
0,100
0,00 0,00
100%
0,00%
0,075
0,075
Konsumsi Air Domestik (Jumlah Air Yang Terjual pada Pelanggan Domestik Setahun / 12) Jumlah Pelanggan Domestik 111.196 10.892 = 10,21 0,050 1 0,050 STANDAR > 30 M 3 > 25 M 3 - 30 M 3 > 20 M 3 - 20 M 3 > 15 M 3 - 20 M 3 < 15 M 3 NILAI 5 4 3 2 1
III. 1
ASPEK OPERASI Effisiensi Produksi Volume Produksi Riil Jumlah Kapasitas Terpasang x 100 % 5.449.815 10.059.984 X 100% = 54,17% 0,070 1 0,070 STANDAR > 90% > 80% - 90% > 70% - 80% > 60% - 70% < 60% NILAI 5 4 3 2 1
x 100 %
71,51%
0,070
0,070
STANDAR < 25% > 25% - 30% > 30% - 35% > 35% - 40% > 40%
NILAI 5 4 3 2 1
x 100 %
6.819 365
18,68
0,080
0,320
NILAI 5 4 3 2 1
NO
INDIKATOR
RUMUS
KETERANGAN
Jml Pelanggan Dilayani dengan Tekanan diatas 0,7 Bar Jumlah Pelanggan
x 100 %
0 11.505
100%
0,00%
0,065
0,065
STANDAR > 80% > 60% - 80% > 40% - 60% > 20% - 40% < 20%
NILAI 5 4 3 2 1
Penggantian Water Meter Jumlah Meter Yang Diganti/Dikalibrasi dalam Setahun Jumlah Pelanggan x 100 % 34 11.505 X 100% = 0,30% 0,065 1 0,065
STANDAR > 20% > 15% - 20% > 10% - 15% > 5% - 10% < 5%
NILAI 5 4 3 2 1
IV.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Rasio Jumlah Pegawai / 1.000 Pelanggan Jumlah Pegawai Jumlah Pelanggan x 1.000 159 11.505 X 1000 = 13,82 0,070 2 0,140 STANDAR <= 8 Orang > 8 - 10 Orang > 10 - 12 Orang > 12 - 14 Orang > 14 Orang NILAI 5 4 3 2 1
4 159
100%
2,52%
0,040
0,040
STANDAR > 80% > 60% - 80% > 40% - 60% > 20% - 40% < 20%
NILAI 5 4 3 2 1
x 100 %
15.050.000,00 3.514.515.595,00
100%
0,43%
0,040
0,040
NILAI 5 4 3 2 1
1,725 *) SAKIT
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA PENDAPATAN, TARIF DAN PEMAKAIAN RATA-RATA I. PENDAPATAN AIR 1. Harga Air 2. Lainnya (Administrasi, Dana Meter dan Pajak) Terdiri atas: Pelanggan Domestik Rumah Tangga: - Kelompok I - Kelompok I Sub Jumlah Pelanggan Domestik Pelanggan Non Domestik - Sosial - Instansi Pemerintah - Niaga - Khusus - Kran Umum (KU) - Tangki Sub Jumlah Pelanggan Non Domestik Jumlah II. TARIF RATA-RATA Tarif air rata-rata per m3 36.894 M3 x 38.397 M3 x 60.475 M3 x 27.634 M3 x 26.424 M3 x Rp Rp Rp Rp Rp 2.738,27 = Rp 5.280,36 = Rp 10.871,58 = Rp 14.465,53 = Rp 2.999,17 = Rp 35.579,68 = Rp = Rp = Rp 101.025.737,89 202.749.961,97 657.459.018,35 399.740.395,06 79.249.964,28 64.577.123,91 1.504.802.201 6.027.017.191 1.334.351 M3 x - M3 x 1.334.351 M3 Rp Rp 3.389,07 = Rp - = Rp = Rp 4.522.214.989,54 4.522.214.990 = Rp = Rp = Rp 5.142.427.347,08 884.589.843,92 6.027.017.191,00
Rp
6.027.017.191,00
1.525.990,00
= Rp 3.949,58
III. PEMAKAIAN RATA-RATA: Pelanggan Domestik Rumah Tangga: - Kelompok I - Kelompok I Sub Jumlah Pelanggan Domestik Pelanggan Non Domestik - Sosial - Instansi Pemerintah - Niaga - Khusus - Kran Umum (KU) - Tangki Sub Jumlah Pelanggan Non Domestik Jumlah 36.894 38.397 60.475 27.634 26.424 1.815 2.860.341 4.194.692 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3 / / / / / / / / 199 114 183 2 113 2 613 11.505 Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan = = = = = = 185,40 336,82 330,46 13.817,00 233,84 907,50 1.334.351 M3 / - M3 / 1.334.351 M3 / 10.892 Pelanggan - Pelanggan 10.892 = = 122,51 -
Jumlah pemakaian rata-rata per pelanggan tiap tahun Jumlah pemakaian rata-rata per pelanggan tiap bulan Jumlah pemakaian rata-rata pelanggan Rumah Tangga/Domestik tiap tahun Jumlah pemakaian rata-rata pelanggan Rumah Tangga/Domestik tiap bulan Jumlah pemakaian rata-rata tiap orang (untuk pelanggan RT) tiap tahun Jumlah pemakaian rata-rata tiap orang (untuk pelanggan RT) tiap hari
= = = = = =
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA STRUKTUR HARGA POKOK (Full Cost Recovery)
BEBAN USAHA Beban Pegawai Beban Pemakaian Bahan Bakar Beban Pemakaian Bahan Kimia Beban Pemakaian Bahan Pembantu Beban Listrik Beban Kantor Beban ATK & Barang Cetakan Beban Operasional Lainnya Beban Air Baku Beban Pemeliharaan Beban Penyisihan Beban Penyusutan Beban Sewa Beban Pinjaman Beban Pajak JUMLAH BEBAN USAHA Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.514.515.595,00 43.060.434,00 432.183.000,00 16.519.000,00 945.992.977,00 21.329.823,00 35.201.500,00 182.303.320,00 28.622.210,00 383.130.067,44 848.604.928,20 882.874.249,94 5.500.000,00 215.927.362,34 4.176.235,00 7.559.940.701,92
= = Rp
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA RINCIAN BEBAN BERDASARKAN FUNGSI BEBAN TAHUN 2012 No. URAIAN JUMLAH
I BEBAN USAHA Beban Instalasi Sumber/Pompa - Beban Pegawai Sumber/Pompa - Beban Bahan Bakar - Beban Listrik - Beban Pemeliharaan - Rupa-Rupa Beban Instalasi Sumber/Pompa - Beban Air Baku - Beban Penyusutan Sumber/Pompa Jumlah Beban Instalasi Sumber/Pompa Beban Instalasi Pengolahan - Beban Pegawai - Beban Bahan Pembantu - Beban Pembelian Bahan Kimia - Beban Pembelian Air Curah - Beban Listrik - Beban Bahan Bakar - Beban Pemeliharaan Inst. Pengolah. Air - Rupa-Rupa Beban Instalasi Pengolahan Air - Beban Penyusutan Inst. Pengolahan Air Jumlah Beban Instalasi Pengolahan Beban Instalasi Trans./Distr. - Beban Pegawai Transmisi/Distribusi - Beban Bahan - Beban Listrik - Beban Bahan Bakar - Beban Pemeliharaan Inst. Trans/Distr. - Rupa-rupa Beban Operasi - Beban Penyusutan Inst. Trans/Distr. Jumlah Beban Instalasi Transmisi/Distribusi Beban Administrasi dan Umum - Beban Pegawai - Beban Kantor - Beban Hubungan Langganan - Beban Keuangan - Beban Pemeliharaan - Beban Penyisihan & Penghapusan Piutang - Rupa-rupa Beban Umum - Beban Penyusutan Jumlah Beban Administrasi dan Umum TOTAL BEBAN OPERASIONAL/USAHA
54.674.642,00 432.183.000,00
381.029.008,00 730.000,00
2.429.883.982,00 128.466.837,00 101.117.669,00 215.927.362,34 168.403.500,00 848.604.928,20 423.539.118,00 27.506.631,82 4.343.450.028,36 7.559.940.701,92
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA DATA PRODUKSI AIR MINUM Kapasitas produksi terpasang Kapasitas produksi terpasang yang tidak dapat dimanfaatkan *1) Kapasitas produksi riil Kapasitas produksi menganggur (idle) *2) Jumlah volume produksi 2012 (riil) Kehilangan produksi (NRW Produksi) Jumlah volume Distribusi Air yang terjual tahun 2012 Air Tanpa Rekening/ Kebocoran (NRW Distribusi) *3) % Kebocoran Air dari Produksi ke Distribusi ( Volume Produksi Volume Distribusi/Volume Produksi) % Kebocoran Air dari Distribusi ke Keran Pelanggan ( Volume Distribusi Volume Terjual/Volume Distribusi) * 1) Penyebab kapasitas terpasang tetapi tidak dapat digunakan: 1.1Instalasi pengolahan air rusak berat (valve rusak) * 2) Penyebab kapasitas produksi menganggur: 2.8 Lainnya, digunakan untuk melakukan pencucian instalasi sendiri * 3) Penyebab kebocoran air: 3.1 Water meter pelanggan rusak 3.2 Instalasi distribusi rusak berat 3.2 Pencurian air 3.3 Administrasi/kesalahan catat meter 3.4 Tidak memiliki water meter induk 10.059.984,00 m3 2.790.936,00 m3 7.269.048,00 m3 1.819.233,00 m3 5.449.815,00 m3 93.504,24 m3 5.356.310,76 m3 1.525.990,00 m3 3.830.320,76 m3 1,72%
-/-
-/-
-/-
-/-
71,51%
Lampiran 11/ 1-1 Laporan No: LHAK-366/PW23/4/2013 Tanggal : 31 Mei 2013 PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA ASPEK TEKNIS DAN MANAJERIAL Master Plan Pengembangan Pelayanan Air Minum Tahun 2012 - 2020 Detail Design Pengembangan Pelayanan Air Minum Tahun 2010 - 2014) Jumlah penduduk yang akan dilayani Target Cakupan Layanan Tahun 2013 Cakupan Layanan Tahun 2012 Penjelasan atas Cakupan Pelayanan **) : Tidak Ada : Tidak Ada : 784.231 jiwa : 21,00 % : 9,07 % : Terdapat beberapa usulan penambahan kapasitas produksi yang dalam taraf penyusunan DED untuk pelaksanaan tahun 2013 antara lain : Lelamase (Kota) 20lt/dt, Wawo 20lt/dt, Madapangga 30 Lt/dt, Sape 12 Lt/dt, Langgudu 10 Lt/dt, serta optimalisasi IPA Pelaparado dan Rehab SPAM Sanggar : : : : : : : : 1.598,0 44,0 1.323,5 230,5 1.690,0 44,0 1.403,5 242,5 l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik l/ detik
Kebutuhan Sumber Air Baku Tahun 2012 - Mata air - Air permukaan - Air tanah Kebutuhan Sumber Air Baku Tahun 2013 - Mata air - Air permukaan - Air tanah Daya Listrik, Reservoir dan Pipa Terpasang s.d Tahun 2012 - Kapasitas Tenaga Pembangkit Listrik PLN - Kapasitas Tenaga Pembangkit Listrik Genset - Jumlah Reservoir - Kapasitas Reservoir - Total Panjang Pipa Terpasang s.d Tahun 2012 Kondisi SDM saat ini: - Jumlah SDM - SDM Bagian Akuntansi/Pembukuan - SDM Bagian Teknik Kondisi keuangan saat ini: Sumber Pembiayaan: - Dana PDAM sendiri - Komitmen APBD Kabupaten Bima - Komitmen APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat - APBN - Dana pihak ketiga Laporan keuangan Administrasi keuangan Sistim Informasi Akuntansi
: : : : :
159 orang Kurang Baik Namun : Ditingkatkan Kurang Baik Namun : Ditingkatkan : Baik/Kurang Baik *) : : : : : Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Masih Masih
Dapat Dapat
: Dibuat Sendiri, Tepat Waktu : Belum Baik : Manual, perlu dioptimalkan sesuai kebutuhan perusahaan : Komputerisasi, perlu dioptimalkan kebutuhan perusahaan : Belum Baik : Kesimpula Potensi pengembangan jaringan pelayanan PDAM besar Saran : Meningkatkan kesiapan teknis dan manajerial aspek sesuai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima Raba - Bima IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape IKK Sape
1997 1997 1998 1998 1998 1998 1998 1998 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 1999 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
143.872.000,00 287.109.500,00 43.845.000,00 291.014.000,00 410.778.000,00 9.163.000,00 1.691.002.790,00 1.166.611.000,00 143.200,00 113.690,00 45.000,00 7.560.600,00 626.380,00 6.804.246.800,00 129.322.000,00 25.250.000,00 137.203.000,00 765.000.000,00 45.605.000,00 1.332.884.400,00 2.574.732.910,00 29.295.830,00 21.605.000,00 35.785.380,00 16.444.810,00 34.750.830,00 532.441.940,00 138.894.640,00 84.619.600,00 43.720.540,00 16.803.686.840,00
APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN APBN
Baik, tidak dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Rusak, masih dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Rusak, masih dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Baik, dimanfaatkan Rusak, tidak dimanfaatkan Rusak, masih dimanfaatkan Rusak, masih dimanfaatkan Rusak, masih dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan Baik, tidak dimanfaatkan
II
PPYBDS yang tidak diketahui rinciannya : 1 Saldo Penyertaan pemerintah yang N/A belum ditetapkan statusnya sampai dengan tahun buku 2004 2 Penambahan penyertaan pemerintah N/A yang belum ditetapkan statusnya pada tahun 2005 3 Selisih pembukuan tahun 2006 atas N/A pencatatan PPYBDS berdasarkan BA Nomor 030/506/009/2006 tanggal 18 November 2006 Sub Jumlah Total
N/A
1.093.871.792,88
APBN
Tidak diketahui
N/A
156.750.000,00
APBN
Tidak diketahui
N/A
522.163.730,00
N/A
Tidak diketahui
1.772.785.522,88 18.576.472.362,88
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA RINGKASAN PENYELESAIAN UTANG Tanggal Evaluasi oleh Auditor Tanggal cut off date Per cut off date (19/08/2008) Jumlah utang Pokok Jumlah utang non Pokok Jumlah utang Per 31/12/2012 Jumlah utang Pokok Jumlah utang non Pokok Jumlah utang : 20 Mei 2013 : : Rp. : Rp. : Rp. 490.957.097,77 1.207.113.176,48 1.698.070.274,25
Restrukturisasi
Hasil Evaluasi Capaian 8 Indikator dalam : Belum dapat dievaluasi Business Plan di Tahun 2011
Kesimpulan dan Saran atas Capaian 8 : Indikator dalam Business Plan di Tahun 2011 Catatan: Apabila sudah ada persetujuan tidak perlu mengisi isian dibawah ini. Sebab belum disetujui Restrukturisasi Sebab belum mengajukan Restrukturisasi Audit keuangan Tahun 2011 Audit kinerja Tahun 2011 Bisnis Plan Th 2008 s/d Th 2012 Financial Projection Th 2008 s/d Th 2012 Kesimpulan dan Saran : Belum diajukan : Belum ditandatangani Bupati : Belum diaudit : LHAK-2954/PW23/1/2012 tanggal 30 November 2012 : Perwakilan BPKP Nusa Tenggara Barat : Ada/Tidak Ada *) : Ada/Tidak Ada *) : Segera mengajukan program restrukturisasi ke Menteri Keuangan
1 Rasio tarif rata-rata terhadap biaya dasar (%) a. Tarif rata-rata (Rp) b. Biaya dasar (Rp) 2 Tingkat kehilangan air (%) 3 a. Cakupan layanan administrasi (%) b. Cakupan layanan teknis (%) 4 Jumlah pegawai per 1.000 pelanggan 5 Jangka waktu penagihan piutang (hari) 6 Rugi/Laba (Rp juta) 7 Investasi (Rp juta) 8 Saldo kas (Rp juta) BELUM MENGAJUKAN RESTRUKTURISASI UTANG
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA DATA LAINNYA No URAIAN KETERANGAN : Air Minum/Air Bersih : Memenuhi/Tidak Memenuhi : Memadai/Belum Memadai : Tersedia : Danau , Air Tanah (Bor) : Campuran : Campuran
1 Capaian K3 Kualitas Kuantitas Pengawasan Kualitas Air Minum 2 Ketersediaan Air Baku Jenis Air Baku 3 Pola Pengolahan Air Baku Pola Distribusi Air Minum 4 SDM Bidang Administrasi - Akuntasi - Keuangan - Komputer 5 Dampak Pemekaran Wilayah terhadap PDAM
6 Penyertaan Pemerintah yang belum ditetapkan statusnya 7 Penyetoran laba ke Kas Pemda Tahun 2012 8 Ketersediaan meter induk: - Intake - Produksi - Distribusi
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BIMA KERJA SAMA OPERASIONAL Nomor dan Tanggal KSO Berlaku Nama dan Alamat Perusahaan Investor Asal Negara Nilai Investasi: - Nilai investasi keseluruhan - Nilai investasi s/d 2011 (realisasi) - Nilai investasi s/d 2010 (realisasi) - Nilai investasi s/d 2009 (realisasi) Hak Investor : : : : : : : : Rp. Rp. Rp. Rp. TIDAK ADA
: Kewajiban Investor
Hak PDAM : Yang Belum Terpenuhi Klausul yang menguntungkan PDAM Dampak terhadap PEMDA
: Kewajiban PDAM : Yang Belum Terpenuhi : Klausul yang merugikan PDAM: : : Positif: Negatif: Positif : Negatif : Positif : Negatif :
: :
: :
: :