Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN TANAH MINIMUM (MINIMUM TILLAGE)

Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No. 145/94 Diterbitkan oleh: Balai Informasi Pertanian Irian Jaya Jl. Yahim Sentani Jayapura

September 1994

Agdex:511/20

Pengolahan tanah intensif memerlukan biaya yang tinggi, disamping mempercepat kerusakan sumber daya tanah. Pada umumnya saat dilakukan pengolahan tanah, lahan dalam keadaan terbuka, tanah dihancurkan oleh alat pengolah, sehingga agregat tanah mempunyai kemantapan rendah. Jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan terangkut bersama air permukaan (erosi). Untuk jangka panjang, pengolahan tanah yang terus-menerus mengakibatkan pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah lapisan olah, hal demikian menghambat pertumbuhan akar. Untuk mengatasi kerusakan karena pengolahan tanah, akhir-akhir ini diperkenalkan sistim pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage) yang diikuti oleh pemberian mulsa dapat meningkatkan produksi pertanian. PENGERTIAN Pengolahan tanah minimum (Minimum Tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan secara terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal lahan. MANFAAT 1. Mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan aliran pemukaan 2. Mengamankan dan memelihara produktifitas tanah agar tercapai produksi yang setinggi-tingginya dalam waktu yang tidak terbatas. 3. Meningkatkan produksi lahan usahatani. 4. Menghemat biaya pengolahan tanah, waktu dan tenaga kerja. Pada pertanian lahan kering dengan jenis tanah podsolik yang lapisan olahnya tipis dan peka akan erosi, bahan organik sangat berperan untuk neningkatkan kesuburan dan produktifitas lahan. Hilangnya bahan organik, antara lain karena pengolahan tanah yang terlalu sering, tanah menjadi terbuka sehingga terjadi kenaikan suhu yang mempercepat hilangnya unsur hara dalam tanah. Pada tanah yang tidak diolah biasanya akar tanaman hanya mampu menembus sampai kedalaman 30 - 40 cm. Untuk mengatasi hal itu maka diperlukan pengolahan tanah seperlunya saja yaitu disekitar lobang tanaman diikuti dengan pemberian mulsa.

Sebagai perbandingan dibawah ini disajikan hasil penelitian sebagai berikut :


Pengaruh pengolahan tanah terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Tinggi Tanaman (cm) 157 169 132 166 187 Berat 100 biji (gram) 27.5 33.2 27.0 32.7 32.5 Hasil (ton/ha) 1.01 3.32 0.79 1.96 2.09

Pengolahan Tanah -Tanpa olah + paraguat -Tanpa olah + mulsa -Cangkul satu kali -Traktor satu kali -Traktor dua kali

BEBERAPA CARA PENGOLAHAN TANAH MINIMUM 1. Pengolahan tanah disekitar lobang tanaman. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari rumput-rumput baik secara mekanis maupun secara kimia dengan menggunakan Herbisida Glyposate selanjutnya tanah ditutupi mulsa dan sekitar lobang tanaman tanah diolah seperlunya. 2. Pengolahan tanah di sekitar tanaman. Pembersihan Iahan dari rumput-rumputan dan pemberian mulsa sama dengan cara di atas sedang pengolahan tanah dilakukan dalam jalur tempat tumbuh tanaman 3. Tanpa pengolahan tanah (Zero Tillage). Dalam keadaan struktur dan porositas tanah masih baik maka pengolahan tanah beIum diperlukan. PEMBERIAN MULSA Mulsa adalah sisa-sisa tanaman (serasah) yang susah lapuk. Penggunaan mulsa ini bermanfaat sebagai pengendali gulma, meningkatkan aktivitas organisme tanah, mengurangi penguapan air tanah dan dapat menambah bahan organik setelah mulsa tersebut mulai lapuk. Cara pemberiannya dengan menghempaskan mulsa tersebut di atas permukaan lahan secara merata dengan tebal 3 - 5 cm sebanyak 5 ton/Ha. PEMUPUKAN Pemupukan diberikan dengan penugalan dalam alur dengan jarak 7-10 cm dari barisan tanaman. Setelah pemberian pupuk, lubang/alur ditutup dengan tanah. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk urea, TSP dan KCL.

SP/002/94

Sumber: -

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop. Irian Jaya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud (1989) Prosiding Lokakarya Penelitian Komoditas dan Study Khusus. Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan (1990), Petunjuk Teknis Pengolahan Tanah dan Tanaman Dalam Rangka Pelestarian Alam dan Konservasi Lahan.

Anda mungkin juga menyukai