Anda di halaman 1dari 3

Proses Pembentukan Bumi menurut Al-Qur'an dan Hadist ( by waluya, SMK Harapan KTS )

Penciptaan alam semesta beserta isinya memang mengandung makna yang dalam. Allah SWT sebagai sang pencipta, menciptakan jagat raya ini tidak langsung berbentuk dan langsung bisa di tempati akan tetapi melalui tahapan dan jangka waktu, bukan karena Allah tidak mampu untuk melakukannya akan tetapi manusia di ajarkan untuk berpikir bagaimana proses terjadinya bumi dan langit, hingga diantara dari ratusan milyar planet hanya bumi yang bisa di tempati untuk makhluk hidup. Versi nebula yang di sepakati oleh Kebanyakan para ilmuan meyakini bahwa proses itulah yang membuat terbentuknya planet bumi, sedangkan menurut firman Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya yang menjelaskan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta isinya adalah 6 masa.

Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara ke duanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (QS. Qaaf : 38) Ke enam masa dalam Al-Qur'an yaitu:

2 masa pertama merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi. 2 masa berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang-bintang. 2 masa terakhir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang menepati bumi.

Dan dipertegas dengan beberapa ayat lain yang mengisahkan cerita yang sama. Yakni ;

"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa`at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" (QS. Yunus : 3)

"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata"." (QS. Huud : 7)

"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia." (QS. Al Furqaan : 59)

"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa`at. Maka..." (QS. As-Sajdah : 4)

Proses Pembentukan Bumi Menurut Hadist Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda: Dahulu Kabah adalah bukit kecil di atas air kemudian dibentangkanlah bumi dari (bawah)nya. (An -Nihayah fi Gharib Al-Hadits wa Al-Atsar, Juz II, hlm. 34-35) Ulasan Hadis Hadis yang dianggap gharib (aneh) oleh ulama-ulama dahulu maupun modern mengandung fakta ilmiah yang belum ditemukan manusia kecuali pada pertengahan dekade 60-an abad ke-20. Setelah usaha keras yang melibatkan ribuan pakar dan waktu yang cukup panjang, dibuktikanlah pada umat manusia bahwa bumi kita ini pada awal penciptaannya penuh dengan air sampai tidak ada kawasan kering yang tampak sedikitpun. Kemudian Allah menghendaki untuk memuntahkan dasar samudera luas dengan letusan gunung berapi hebat yang terus menerus memuntahkan lava yang menggumpal satu sama lain, membentuk rentetan pegunungan di tengah samudera belantara ini. Pegunungan ini terus meninggi dan meninggi sampai tampak ke permukaan air yang membentuk daratan pertama dalam bentuk pulau vulkanik yang mirip dengan sejumlah kepulauan vulkanik yang sekarang tersebar di seluruh samudera, misalnya kepulauan Jepang, Filipina, Indonesia, dan Hawai. Sampai sekarang kepulauan-kepulauan vulkanik ini tetap membentuk sebagai puncak-puncak rantai pegunungan samudera. Dengan terus menerus berlangsungnya aktivitas gunung berapi, kepulauan vulkanik pertama inpun berkembang secara bertahap melalui proses pengembangan (memanjang, meluas, meningkat, bertambah, dan bertumbuh karena pergolakan gunung berapi yang berkelanjutan) sehingga terbentuklah benua induk yang dikenal dengan nama Benua Pangea. PROSES TERJADINYA MANUSIA BERDASAR AL-QURAN Allah adalah satu-satunya yang menciptakan manusia. Penegasan Allah SWT bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari sari pati tanah. Informasi dari Allah tentang proses kejadian manusia ketika masih berada dalam kandungan. Allah memberi kesempatan hidup di dunia kepada manusia. Usia manusia ditentukan oleh Allah SWT. Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak sombong kepada Allah dan sesama manusia.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. QS. Al Mukminun : 12

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). QS. Al Mukminun : 13

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal d aging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. QS Al Mukminun : 14

PROSES TERJADINYA MANUSIA BERDASARKAN HADIST Berdasarkan Hadits ditakhrij oleh Bukhari Artinya : Dari Abdullah bin Masud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan : Sesungg uhnva penciptaan perseoranganmu terkumpul dalam perut ibunva empat puluh hari dan empat puluh malam atau empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah, semisal itu (40 hari = pen) kemudian menjadi segumpal daging, semisal itu (40 hari = pen), kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian dipermaklumkan dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya, ajalnya (batas hidupnya), amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya salah seorang di antaramu niscaya beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga jarak antara sorga dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuluinya, maka ia beramal dengan penghuni neraka, maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantaramu, beramal dengan amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal penghuni sorga, maka ia masuk sorga. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari). Berdasarkan Hadts yang diriwatkan Imam Muslim Artinya : Sesungguhnya seseorang dari kamu berproses kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari sebagai air mani, dan selama 40 hari sebagai alaqah, kemudian selama 40 hari lagi sebagai mudghah, sesudah itu Allah mengirim seorang malaikat, lalu ia tiupkan roh ke dalamnya. Dan malaikat diperintah mencatat 4 kalimat, yaitu mengenai rizki orang itu, ajalnya, amal perbuatanyya dan celaka atau bahagianya. (HR. Muslim). PROSES TERJADINYA HUJAN BERDASARKAN ALQURAN Dalam sebuah ayat Al Quran disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh -tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. QS Al-Hijr ayat 22 Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran mengawinkan dari angin dalam pembentukan hujan. Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang -orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan. Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, bahan baku hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat. Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Quran berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan,

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehe ndaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. QS Ar-Ruum ayat 48 Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Quran. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Quranlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan. Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan :

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindihtindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. QS An-Nuur ayat 43 TERJADINYA HUJAN BERDASARKAN HADIST Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaini radhiallahu anhu dia berkata:

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memimpin kami shalat subuh di Hudaibiah di atas bekas -bekas hujan yang turun pada malam harinya. Setelah selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda, Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? mereka menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: (Allah berfirman), Subuh hari ini ada hamba -hambaKu yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang berkata, Hujan turun kepada kita karena karunia Allah dan rahmat -Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata, (Hujan turun disebabkan) bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang. (HR. Al-Bukhari no. 1038) Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

Jika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat hujan, maka beliau berdoa, ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFIAN (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras lagi bermanfaat). (HR. Al-Bukhari no. 1032) Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terja di esok hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim, tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak ada satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan. (HR. Al -Bukhari no. 1039)

Anda mungkin juga menyukai