Anda di halaman 1dari 17

Nama NPM Kelas

: Yayu Puji Astuti : 1102010295 :B ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BANGSA MELALUI PIKIRAN

1. Tentukan judul kelompok saudara (jelaskan uraikan berikut contohnya) Apa judulnya dan studi kasus di kota apa.. Jawaban: Judul: Bela Negara di Kabupaten Minahasa Bela Negara merupakan kewajiban bagi setiap warga Indonesia baik penduduk asli maupun penduduk asing yang tinggal di wilayah Indonesia. Bela negara dapat dilakukan tidak hanya dengan mengikuti kegiatan militer. Tetapi bisa jugan dengan: Menggunakan produk asli Indonesia Mengikuti kegiatan pendidikan kewarganegaraan di sekolah Menaati peraturan yang ada Menjaga dan melestarikan lingkungan, baik flora ataupun fauna nya Taat bayar pajak Menjaga fasilitas umum Melestarikan kebudayaan Indonesia Mengikuti bakti sosial untuk membantu saudara sebangsa dan setanah air, seperti donor darah, mnggalang dana bagi korban bencana alam Dll

Dilihat dari perundang-undangan, kewajiban membela negara dapat ditelusuri dari ketentuan UUD 1945 dan UU No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat: (1) Ditegaskan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (2) Disebutkan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Dilihat dari isi UUD 1945 pasal 30 ayat (1) dan (2) ada beberapa hal yang dapat kita pahami, yaitu: a. Keikutsertaan warga negara dalam pertahanan dan keamanan negara merupakan hak dan kewajiban b. Pertahanan dan kemanan negara menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta c. Kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan dalam sistem keamanan adalah POLRI d. Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung Konsep yang diatur dalam Pasal 30 tersebut adalah konsep pertahanan dan kemanan negara. Sedangkan konsep bela negara diatur dalam : UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. UURI Nomor 3 tahun 2002 , Pasal 9 ayat (1) bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. UU RI Nomor 3 tahun 2002 bagian menimbang huruf (c) ditegaskan antara lain dalam penyelenggaraan pertahanan negara setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pertahanan negara adalah segala usaha untuk memepertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 3 tahun 2002). Dengan demikian, jelaslah bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diwujudkan dalam keikutsertaannya pada segala usaha untuk memepertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Kata wajib yang diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (3) dan UURI Nomor 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) mengandung makna, bahwa setiap warga negara, dalam keadaan tertentu dapat dipaksakan oleh negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara.

Namun demikian, di negara kita sampai saat ini belum ada keharusan untuk mengikuti wajib militer (secara masal) bagi segenap warga negara Indonesia seperti diberlakukan di beberapa negara lain. Sekalipun demikian, adakalanya orang-orang yang memiliki keahlian tertentu (biasanya sarjana) yang dibutuhkan negara dapat diminta oleh negara untuk mengikuti tes seleksi penerimaan anggota TNI sekalipun orang tersebut tidak pernah mendaftarkan diri. Wilayah Indonesia, termasuk daerah Kabupaten Minahasa, sesuai apa yang telah tertera padan perundangundangan yang telah dicanangkan, memiliki hak dan kewajiban untuk negaranya, dimana setiap penduduk harus melaksanakan kewajibannya sebelum mendapatkan haknya. Salah satu kewajiban bagi warga negara indonesia, adalah membela negara, diwajibkan pula bagi penduduk daerah Minahasa. Daerah Minahasa memiliki beragam suku dan subetnik, diantaranya Tontemboan, Tombulu, Tonsea, Tolour (Tondano), Tonsawang, Ponosakan, Pasan, dan Bantik, dimana setiap suku harus memupuk kebersamaan agar terciptanya ketentraman, tanpa adanya perang antar suku. Dengan demikian, kegiatan bela negara dapat dilakukan melalui rasa persatuan dan kesatuan penduduk asli daerah Minahasa.

Pendidikan Bela Negara

Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan hidup berbangsa dan bernegara, setiap negara membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara. Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara hukum, khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat. Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan reorientasi sistem ketahanan nasional. Ketiga, kepentingan masa depan, khususnya dikaitkan dengan potensi ancaman di masa yang akan datang. Negara besar yang kuat secara militer dan atau kuat secara ekonomi-politik, merupakan ancaman yang potensial sebagai terorisme negara di masa yang datang. Sebagai contoh kasus penyerangan ke Irak. Kendati tidak mengantongi izin PBB, AS yang merasa kuat secara ekonomi dan militer, kemudian melaksanakan penyerangan ke Irak. Hal demikian, menjadi preseden dan indikasi bahwa negara yang kuat secara ekonomi dan militer, potensial menjadi terorisme negara kepada negara-negara lain. Dengan mengatasnamakan melawan terorisme, negara besar dapat menjadi negara teroris.

Pengertian Bela Negara

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Pengertian Bela Negara ( UU No 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 )

Sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Landasan konsep Bela Negara

Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.

Unsur Dasar Bela Negara o Cinta Tanah Air o Kesadaran Berbangsa & bernegara o Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara o Rela berkorban untuk bangsa & negara o Memiliki kemampuan awal bela negara o Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur oleh UU. Jadi sudah jelas, mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, dan hambatan baik yang datang dari dalam maupun dari luar. o Dasar hukum dan peraturan tentang wajib bela negara Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan Nasional. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI danPOLRI. Amandemen UUD 45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang pertahanan negara Landasan hukum bela negara

a. Landasan Idiil ; Pancasila b. Landasan Konstitusional ; UUD 1945 (Amandemen)


Pasal 27 (3) ; Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara Pasal 30 (1 &2) ;

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (2) Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui Sishankamrata (TNI sebagai komponen Utama dan Rakyat sebagai komponen Pendukung). c. Landasan Operasional ; UU No. 3 Tahun 2002 (lihat Pengertian Bela Negara ).

Wujud bela negara ( UU No 3 Tahun 2002 )

a. Pendidikan Kewarganegaraan b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela d. Pengabdian sesuai profesi

Contoh-Contoh Bela Negara : o Melestarikan budaya o Belajar dengan rajin bagi para pelajar o Taat akan hukum dan aturan-aturan negara o Arti penting pembelaan negara a. Sebagai syarat berdirinya suatu negara b. Untuk melindungi kedaulatan negara c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.

Alasan bela negara a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan b. Ingin memajukan Negara c. Mempetahankan Negara jangan sampai dijajah kembali d. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.

Bentuk-bentuk bela negara a. Secara Fisik Segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan). b. Secara Non Fisik Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya.

Wujud bela negara bagi pelajar

a. Lingkungan Keluarga ; Memahami hak dan kewajiban dalam keluarga, menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga, Demokratis, menjaga nama baik keluarga dll b. Lingkungan Sekolah ; Patuh pada aturan sekolah, berkata dan bersikap baik, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, tidak ikut tawuran dll c. Lingkungan Masyarakat ; Aktif dalam kegiatan masyarakat, rela berkorban untuk kepentingan masyarakat d. Lingkungan berbangsa dan bernegara ; Menghormati jasa Pahlawan, berani mengemukakan pendapat, melestarikan adat dan budaya asli daerah.

Pengertian pertahanan negara

Segala usaha untuk mempertahakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara

Pengertian ancaman

Setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa.

Jenis-jenis ancaman

a. Ancaman Militer ; Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir yang dinilai dapat mengancam kedaulatan negara.

Spionase Sabotase Aksi teror bersenjata Agresi Pelanggaran wilayah Bentrokan bersenjata Perang saudara

b. Ancaman Non Militer ; Ancaman yang mengganggu sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara

Aksi radikalisme Konflik komunal Terorisme Gerakan separatis Kejahatan lintas negara Kegiatan imigrasi lengkap Gangguan keamanan Polusi Bencana alam

2. Jelaskan arti dari ketahanan jati diri warga daerah (jelaskan uraikan berikut contohnya). dalam ketahanan a. individu, b. keluarga, c. lingkungan daerah kota dalam kasus apa, dan d. secara nasional dengan menggunakan strategi SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman). Jawaban a. Ketahanan individu

Ketahanan pribadi adalah salah satu faktor pendukung utama dalam unsur-unsur pembentuk ketahanan nasional. Ketahanan nasional (Indonesia) adalah kondisi dinamis suatu bangsa (Indonesia) yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional (Lemhanas: 2000:98). Ketahanan pribadi sendiri dapat dilihat dari 2 faktor yaitu ke dalam dan keluar. Ketahanan pribadi ke dalam adalah suatu pola dari setiap individu dalam menyikapi tentang keadaan negaranya dan menjaga fisik mental dan fikirannya agar tetap jernih sehingga apabila suatu waktu negara membutuhkannya, dia siap untuk melakukan usaha-usaha pembelaan negara demi utuhnya ketahanan nasional negara kesatuan Republik Indonesia. Contoh: Banyaknya gangguan keamanan di dalam negara kesatuan Republik Indonesia dikarenakan faktor-faktor seperti kurangnya pengertian dari penduduk tentang wawasan nusantara, kurangnya kesadaran akan rasa persatuan dan kesatuan yang menjadi daya dukung, integritas, dan identitas bangsa dan negara. Hal tersebut disebabkan karena kurang mengertinya mereka karena kurang pengertian dari makna ketahanan pribadi. Kekuatan a. Individual penduduk kota Minahasa masih memiliki jiwa adat yang kuat b. Setiap pribadi memiliki sifat gotongroyong dan toleransi yang masih terjaga dengan baik c. Masih memiliki sumber daya yang cukup baik d. Penduduk kota Minahasa memiliki pemerintahan yang masih menjamin kesejahteraan rakyatanya Kelemahan a. Kurangnya kesadaran untuk menggunakan air bersih b. Pemerintah masih enggan melakukan health promotion untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai kesehatan c. Masih kurangnya MCK yang ada pada setiap rumah d. Penduduk kurang kooperatif terhadap pemerintah setempat Peluang a. Memiliki peningkatan sumber daya manusia. b. Mengembangkan pengetahuan penduduk. c. Meningkatan taraf kesehatan penduduk. d. Menghasilkan individu yang sehat. Ancaman a. Masih tingginya insiden diare pada penduduk. b. Menurunnya perilaku bersih dan sehat. c. Masih terus menggunakan air yang tidak bersih d. Memiliki penduduk yang tingkat kebersihannya kurang

b.

Ketahanan keluarga

Ketahanan pribadi ditumbuhkan sebab adanya ketahanan keluarga, disini arti ketahanan keluarga adalah karena adanya pengaruh yang besar dalam ketahanan pribadi. Keluargalah yang memberitahu dan mengajari serta menunjukkan arti pentingnya dari pertahanan pribadi dimana setiap pribadi disini belajar tentang arti penting dari sebuah ketahanan yang bertujuan untuk memacu ketahanan nasional. Contoh: Adanya program Keluarga Berncana (KB) untuk menekan jumlah penduduk dimaksudkan agar ketahanan anggota keluarga makin kuat Kekuatan a. Memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi antar penduduk. b. Kepala keluarga dari penduduk setempat mempunyai mata pencaharian sendiri. c. Setiap keluarga di kabupaten Minahasa diberikan hak yang sama oleh pemerintah daerah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. d. Tercipta keharmonisan tiap keluarga di kabupaten Minahasa. Kelemahan a. Kepala keluarga belum menyadari pentingnya penggunaan air bersih yang sudah disediakan pemerintah daerah. b. Para keluarga kurang memperhatikan pemakaian air bersih. c. Kasus diare di setiap keluarga masih tinggi. d. Tiap keluarga kurang memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya.

Peluang a. Mengembangkan mata pencaharian tiap keluarga. b. Memiliki keluarga yang sehat dan sejahtera. c. Mencapai angka kesehatan yang tinggi di tiap keluarga. d. Mendapat pelayanan kesehatan yang baik dari pemerintah daerah setempat. Ancaman a. Persaingan perdagangan menurunkan penghasilan keluarga. b. Meningkatnya insiden diare pada tiap keluarga. c. Sempitnya lapangan kerja untuk penduduk jika lapangan kerja yang ada tidak terkoodinir. d. Sanitasi keluarga buruk.

c.

Ketahanan lingkungan daerah kota Minahasa

Kebudayaan lokal Indonesia terutama di Kota Minahasa yang beranekaragam ini menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan bagi kita untuk mempertahankan lalu mewarisi kepada generasi selanjutnya. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal Indonesia dilupakan dimasa sekarang ini, Contohnya dengan masuknya budaya asing. Masalah ini sebenarnya merupakan hal yang wajar, karena saat ini kita hidup di era modern asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Namun pada kenyataannya, budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Kekuatan a. Lingkungan yang memiliki keindahan alam yang berpotensi sebagai tempat pariwisata. b. Mempunyai letak geografis yang baik untuk tumbuh suburnya hasil pertanian. c. Memiliki tanah yang subur untuk terciptanya lapangan kerja. d. Pemerintah daerah terus berusaha mengambangkan terciptanya lingkungan yang baik di kabupaten Minahasa. Kelemahan a. Masyarakat kurang memperhatikan keadaan lingkungan sekitar. b. Pemeliharaan lingkungan oleh masyarakat setempat sangat kurang. c. Kebersihan lingkungan di kabupaten Minahasa sangat buruk d. Pemerintah daerah setempat kurang tegas dalam menanggulangi pencemaran lingkungan. Peluang a. Lingkungan yang terpelihara dapat mengundang para wisatawan. b. Mencapai lingkungan bersih sehingga angka kesehatan meningkat. c. Mempunyai lingkungan yang bersih dan sehat. d. Memiliki lingkungan yang baik untuk dihuni penduduk. Ancaman a. Buruknya kebersihan dan keindahan lingkungan. b. Lingkungan yang tidak terpelihara. c. Menurunnya keindahan alam di kabupaten Mianahasa. d. Menurunnya tingkat kebersihan dan kesadaran penduduk untuk memelihara lingkungan.

d. Ketahanan nasional Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus secara sinergi. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Contoh: Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional seluruh segi kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra, terdiri dari Panca Gatra (Sosial) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan perannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan. Kekuatan a. Sumber daya alam yang melimpah dapat menjadi sumber devisa Negara. b. Alam yang indah dapat menjadi kota pariwisata. c. Kekayaan alam yang dimiliki dapat membuka lapangan pekerjaan yang besar yang dapat menampung pekerja banyak. d. Perdagangan dari kabupaten Mianhasa dapat meluas ke Negara tetangga. Kelemahan a. Keadaan alam yang tidak terpelihara menyebabkan mata pencaharian penduduk ikut berkurang. b. Tempat wisata alam yang tidak terjaga menyebabkan penurunan datangnya turis asing. c. Kekayaan alam yang tidak terkoordinasi dengan baik sehingga kurang membantu perekonomian. d. Perdagangan didominasi oleh penduduk asing Peluang a. Kekayaan alam yang melimpah dapat menjadi sumber devisa Negara.

b. c. d.

Tempat wisata yang terpelihara dapat mengundang para turis untuk datang. Perluasan perdagangan dapat meningkatkan pendapatan penduduk. Perluasan perdagangan ke Negara tetangga yang dapat menguntungkan Negara.

Ancaman a. Perdagangan yang dikuasai negara teteangga. b. Kekayaan alam yang tidak terpelihara akan merugikan warga dan negara. c. Tempat wisata yang tidak terpelihara menurunkan minat wisatawan. d. Minat wisatawan yang kurang akibat pemeliharaan alam yang tidak baik.

3. Jelaskan arti dari Trigatra a. Geografi, b. Sumber daya (b1. Sumber daya alam dan b2. Sumber daya buatan/pabrik/industri, b3. Sumber daya budaya dan b4. Sumber daya manusia), c. penduduk, berikut contoh dalam kasus. a1. Berapa luas wilayah (geografi)..km, Lintang utara, barat, timur, dan selatan b1. Sumber daya alam apa yang mempunyai kekuatan (gunakan SWOT) b2. Sumber daya buatan/industri apa yang utama didaerah tersebut (gunakan SWOT) b3. Sumber daya budaya apa dari peninggalan masa lampau atau sumber daya apa yang anda ketahui di daerah itu. b4. Sumber daya manusia apa yang utama didaerah tersebut yang berasal dari pendidikan formal (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan yang Informal dari pelatihan-pelatihan tersebut) sebutkan dalam angka atau tabel pertahun. c1. Berapa jumlah penduduk yang saudara ketahui didaerah tersebut baik wanita, pria, anak dan berapa kepadatan perkilometer Jawaban: Metode Astagatra Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional, yaitu: 1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah a) Letak geografi Negara b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing. c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi) 2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial a) IDEOLOGI Value system b) POLITIK Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama : Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat Pencapaian tujuan Usaha integrasi c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi) d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas) e) HANKAM, meliputi faktor-faktor : Doktrin Wawasan Nasional Sistem pertahanan keamanan Geografi Manusia Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat Material Ilmu pengetahuan dan teknologi Kepemimpinan Pengaruh luar negeri Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) :

a.

b.

c.

Gatra Letak Geografis Negara Indonesia Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu: Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan pulau-pulau di sekitarnya. Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulaupulau kecil di sekitarnya. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi berikutnya. Sumber daya alam: hasil kekayaan alam yang sudah ada, seperti hutan besrta isinya, laut, sungai, danau, dll Sumber daya buatan: sengaja dibuat bertujuan untuk mendukung kerja dari sumber daya alam, seperti irigasi, waduk, hutan buatan, dll Sumber daya budaya: digunakan untuk menunjang kelestarian budaya Sumber daya manusia: merupakan kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti pekerjaan,dll Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.

a1) Geografi Secara geografis kabupaten Minahasa terletak di antara 01o01'00" - 01o29'00" LU - 124o34'00" - 125o05'00" BT, luas wilayahnya adalah 1.025,85 Km atau 6,72% dari luas Provinsi Sulawesi Utara. Perbatasan wilayahnya adalah di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Selatan & Kota Tomohon, di sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi,Kota Manado dan Kota Tomohon, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Maluku dan Kota Tomohon, wilayah ini terbagi atas 19 Kecamatan dan 165 Desa. b) Sumber daya b.1) Sumber daya alam Sumber daya pertanian dan perkebunan dengan primadona tanaman kelapa yang adalah terbesar di seluruh wilayah Minut sehingga merupakan usaha tani utama penduduk. Selain itu tanaman cengkih serta buah-buahan antara lain buah Duku, Langsat, Manggis dan Rambutan banyak dihasilkan oleh petani. Sumber daya laut dan perikanan, yaitu perikanan air tawar berupa ikan Mas dan Ikan Mujair. Perikanan air laut berupa Tambak Kerapu, Bandeng, Udang, Lobster dan pengembangbiakan Rumput Laut serta Kerang Mutiara. Sumber daya pertambangan merupakan sumber daya yang masih memiliki potensi yang terpendam karena sampai saat ini belum diolah secara maksimal. Dimana Minahasa Utara juga memiliki potensi kekayaan emas yang besar b.2) Sumber daya buatan/ industry OBJEK WISATA KABUPATEN MINAHASA NO T E M P A T 1 Kecamatan. Eris NAMA OBJEK WISATA Dermaga Mini Kolam Pancing Pemandian Alam Rekreasi air Bukit Batu Meja Bukit Doa Layang Gantung Bukit Salib 2 Kec. Kakas Pantai Bukit Tinggi Air Terjun Kandera Pemandian air panas Bekas Pangkalan Jepang Tasuka 3 Kec. Kawangkoan Bukit Kasih Kanonang Air Terjun Laundano KETERANGAN Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Religi Obyek Wisata Alam / Minat Khusus Obyek Wisata Religi Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam

Air Terjun Kayuuwi Goa Peninggalan Jepang Goa 50 kamar Pemandian air panas Pinagimbalian Waruga Talikuran Watutumoutowa Talikuran Waruga dan Watutumoutowa Kayuuwi Waruga Kinali Watutumoutowa Toi Toi 4 5 Kec. Kawangkoan, Ds. Kiawa Kec. Kombi Waruga Desa Kiawa I Air Terjun Sungai Pemandian air panas Ranopaso Pantai Pemandian Alam Pantai Tripel M Pantai Tinggian Kolongan Pantai Wulo Pantai Ratu Pantai Ranowangko Pantai Toulour Pantai Kakis Waruga 6 7 Kec. Kombi, Sawangan Kec. Langowan Barat Air Terjun Sungai Waduk Sendow Gunung area Gotong Potong Kolam Renang Noongan 8 9 10 11 12 13 14 Kec. Langowan Selatan Kec. Langowan Selatan. Ds Rumbia Kec. Langowan Selatan. Ds Temboan Kec. Langowan Timur Kec. Langowan Timur, ds Karumenga Kec. Langowan Timur, ds Tempang Kec. Lembean Timur Goa Maria Waruga Toar Pantai Rumbia Pantai Temboan Kolam Renang Pemandian Air Panas Pemandian Air Panas Pantai Kora - Kora Pantai Lembean Batu Bertulis Kaptaran 15 Kec. Pineleng Pantai Tateli Weru Air Terjun Tapahan Telu Kali Bukit Salib Pantai Kalasey Lokasi Diving 16 17 18 19 Kec. Remboken Tondano Kec. Remboken, Ds. Pulutan Sumaro Endo Danau Tondano Industri Keramik Kec. Sonder, Ds Kolongan Atas Rajut / Printed Bentenan (Bentenan Centre) Kec. Sonder Air Terjun Sungai Munte Arung Jeram sungai Minanga Air Terjun Timbukar Arung Jeram sungai Timbukar

Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Religi Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Sejarah / Budaya Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Religi Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Industri Obyek Wisata Industri Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam / Minat Khusus Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam / Minat Khusus

Taman Makam Pahlawan IMAM BONJOL Obyek Wisata Sejarah

Walepapeteupen 20 Kec. Tombariri Pantai Tasik Ria Pantai Megatasik Parigi Pingkan Lokasi Diving 21 Kec. Tombulu Air Terjun Kembes Pemandian air panas Gunung Tintingan Makam Toar Lumimuut 22 Kec. Tompaso Pemandian air panas Bukit Kasih Gelanggang Pacuan Kuda Rumah Tradisional Minahasa Waruga Timbukar Watu Pinabetengan Waruga Sendangan / Tolog Waruga Watu Tumou Towa Talikuran 23 Kec. Tondano Barat Kolam Renang Pegunungan Masarang Makam DR Sam. Ratulangi Patung Korengkeng Sarapung Loji Peninggalan Jepang 24 25 26 Kec. Tondano Selatan Kec. Tondano Timur Kec. Tondano Utara Lokasi Fesbudaton Lembah Pinus Winawanua Goa Peninggalan Jepang Pegunungan Makawembeng Air Terjun Tonsea Makam Kiay MODJO b.3) Sumber daya budaya -Watu Pinabetengan

Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Sejarah / Budaya Obyek Wisata Bahari Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Sejarah / Budaya Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Religi Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Kuliner Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Budaya Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Alam Buatan Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Sejarah Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Alam Obyek Wisata Sejarah

Di sebuah batu di bawah kaki pegunungan Tonderukan, diadakanlah musyawarah tentang pembagian wilayah dan tanah pencaharian, dan pembagian suku. Maka munculkah suku-suku, Touwtewoh (Tounsea), Touwsendangan,Touwrikeran (Toulour), Touwmayesu, dan Toukinembut, Toukembut, Toupakewa (Tountemboan). Pada batu tempat musyawarah inilah Tou (orang) Malesung berikrar untuk bersatu, walaupun hidup berkelompok dan berbeda wilayah, juga bersatu untuk menghalau serangan-serangan dari luar, termasuk tekanan dan serangan dari daerah Bolaang-Mongondow pada waktu itu (sekitar abad 15), dan kemudian bangsa Spanyol (Tasikela atau Kastela) pada tahun 1617 sampai 1645, sehingga muncul perubahan dari Malesung menjadi Maesa atau Mina Esa yang berarti menjadi satu yang kemudian berkembang menjadi Minahasa. Sejak itu penduduk mulai menyebar ke seluruh Minahasa, berkembang menjadi suku dan bahasa: Tonsea, Toumbulu, Tountemboan, Toulour, Tounsawang kemudian penduduk pendatang dengan nama Bantik, Pasan, dan Ponosakan kata teman saya menambah informasi dari papan pengumuman tadi.

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, bentuk batu ini seperti orang bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, bentuk batu ini juga seperti peta pulau Minahasa. Batu ini menurut para arkeolog, dipakai oleh nenek moyang orang Minahasa untuk berunding. Maka tak heran, namanya menjadi Watu Pinawetengan yang artinya Batu Tempat Pembagian. Batu ini bisa dikatakan tonggak berdirinya sub-etnis yang ada di Minahasa dan menurut kepercayaan penduduk berada di tengah-tengah pulau Minahasa. Bahkan beberapa orang yang rutin mengunjungi Watu Pinawetengan, ada ritual khusus yang diadakan tiap 3 Januari untuk melakukan ziarah. Sementara itu, karena nilai sejarah dan budaya yang kental, tiap 7 Juli dijadikan tempat pertunjukan seni dan budaya yang mulai terkikis di Minahasa. (sumber: Wikipedia)

b.4) Sumber daya di daerah Minahasa yang berasal dari pendidikan formal Jumlah Pencari Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten Minahasa

C1) Jumlah penduduk di daerah Minahasa baik wanita, pria, anak dan kepadatannya JUMLAH NAMA KECAMATAN JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN Eris Kakas Kakas Barat Kawangkoan Kawangkoan Barat Kawangkoan Utara Kombi Langowan Barat Langowan Selatan Langowan Timur Langowan Utara Lembean Timur Pineleng Remboken Sonder Tombariri Tombulu Tompaso Tondano Barat Tondano Selatan Tondano Timur Tondano Utara TOTAL PENDUDUK TAHUN 2010 5.672 6.350 5.247 4.230 0 0 5.223 8.275 0 6.709 0 4.619 0 5.997 9.353 0 0 7.874 10.189 0 7.418 0 87.156 5.485 5.917 4.789 3.991 0 0 4.984 7.802 0 6.636 0 4.230 0 5.570 9.027 0 0 7.537 9.958 0 7.234 0 83.160 11.157 12.267 10.036 8.221 0 0 10.207 16.077 0 13.345 0 8.849 0 11.567 18.380 0 0 15.411 20.147 0 14.652 0 170.316

4. Jelaskan arti dari IPOLESBUD HANKAM: a. Ideologi, b. politik, c. ekonomi, d. sosial budaya dan e. Pertahanan keamanan (Hankam) berikut dengan studi kasusnya dan rinciannya sebagai berikut a1. bagaimana ideologi terhadap politik dan a.2. bagaimana idoelogi terhadap ekonomi, a3. Bagaimana ideologi terhadap sosial budaya, a4. Bagaimana ideologi terhadap Hankam b1. Bagaimana politik terhadap ideologi, b2. Bagaimana politik terhadap ekonomi, b3. Bagaimana politik terhadap sosial budaya, b4. Bagaimana politik terhadap hankam. c1. Bagaimana ekonomi terhadap ideologi, c2. Bagaimana ekonomi terhadap politik, c3. Bagaimana ekonomi terhadap sosial politik, dan c4. Bagaimana ekonomi terhadap Hankam. d1. Bagaimana sosial budaya terhadap ideologi, d2, bagaimana sosbud terhadap politik, c3. Bagaimana sosbud terhadap ekonomi dan d4. Bagaimana sosbud terhadap hankam. e1. Bagaimana Hankam terhadap ideologi, e2. Bagaimana hankam terhadap politik, e3. Bagaimana hankam ekonomi, dan e4. Bagaimana hankam terhadap sosbud. (semua a1 sampai e1 menggunakan studi kasus yang saudara temui dalam kota yang saudara jadikan tempat yang dijadikan kasusnya dan berikut contoh) Jawaban a. Gatra Ideologi Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia b. Gatra Politik Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus dilaksanakan secara transparan dan demokratis. c. Gatra Ekonomi Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33 UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. d. Gatra Sosial Budaya Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya. e. Gatra Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar. Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra. a. Ideologi a.1 Ideologi terhadap politik Ideologi menempati posisi sebagai acuan tindakan dari kelompok sosial. Pemerintah, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, kelompok agama, kelompok kepentingan (pengusaha, mahasiswa, militer), yang terkadang satu sama lain saling bersinggungan. Persinggungan ini dapat dikatakan sebagai konflik ideologi. Sebab, seperti akan kita telusuri nanti, masing -masing ideologi memiliki karakteristik dan tujuannya masing-masing. Konflik terjadi akibat persinggungan antara karakteristik dan tujuan ideologi yang ada. Sebagai contoh adalah kampanye yang dilakukan warga Ketapang dalam memilih bupati dan wakil bupati. a.2 Ideologi terhadap ekonomi Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat. Sebagai contoh adalah kerjasama Kota Ketapang dengan Negara Cina dimana Kota Ketapang mengexpor bauksit ke negara tersebut. Dalam menjalin kerjasama ini, rakyat Kota Ketapang dapat meningkatkan sistem perekonomiannya.

a.3 Ideologi terhadap sosial budaya Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. a.4 Ideologi terhadap hankam Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar negeri maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi mental bangsa yang berlandaskan pada keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut. Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan ideologi maka diperlukan aplikasi nyata Pancasila secara murni dan konsekuen baik objektif maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah bagaimana pelaksanaan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tersurat atau paling tidak tersirat dalam UUD 1945 dan segala peraturan perundang-undangan dubawahnya, serta segala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah bagaimana nilai-nilai tersebut dilaksanakan oleh pribadi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari secara pribadi, anggota masyarakat dan negara. Pancasila mengandung sifat idealistik, realistik dan fleksibilitas sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi sesuai realitas perkembangan kehidupan tetapi sesuai dengan idealisme yang terkandung didalamnya. b. Politik b.1 Politik terhadap ideologi Era demokrasi liberal menyumbangkan satu peristiwa penting dalam sejarah perpolitikan di Indonesia. Peristiwa tersebut adalah Pemilu 1955, di mana pemilu ini dikenal sebagai pemilu pertama yang paling demokratis dan sangat berbeda dengan pemilu pada zaman setelah Presiden RI pertama, Soekarno, memerintah, yaitu zaman Orde Baru. Sistem multi partai menjadi ciri khas dari Pemilu 1955 ini, berbeda dengan sistem yang berlaku pada setiap pemilu di era Orde Baru di mana saat itu terdapat 2 (dua) partai politik dan 1 (satu) golongan karya. Sistem multi partai disamping mencerminkan adanya kehidupan demokrasi di dunia politik Indonesia, juga memicu terjadinya konflik antarpartai pada saat itu. Pengaruh partai politik pada saat itu sangat besar terhadap kelangsungan hidup suatu kabinet pemerintahan. Sering dilakukannya pergantian kabinet merupakan dampak dari konflik antar partai yang sering terjadi. Konflik-konflik tersebut terjadi karena di dalam menjalankan peran dan fungsi dari masing-masing partai terjadi benturan-benturan baik dari segi ideologi, pemanfaatan isu nasional, dan hal ini terlihat jelas pada perjalanan masing-masing partai pada masa Demokrasi Liberal saat itu. Dengan menggunakan ideologi, sebuah partai mencoba untuk menyerang partai lainnya. Caranya adalah menghubungkan ideologi masingmasing dengan isu-isu nasional yang dianggap dapat mengurangi pengaruh bahkan menjatuhkan partai lainnya. Setiap partai mempunyai kelompok-kelompok sosial tertentu yang dijadikan wahana untuk mencari pengaruh dan memperjuangkan ideologi masing-masing. b.2 Politik terhadap ekonomi Di dalam negeri, perubahan di bidang politik dan pemerintahan yang diwarnai dengan adanya perubahan signifikan dalam sistem politik (terjadi proses demokratisasi) membuka suatu peluang baru dan juga ancaman baru bagi dunia usaha di Indonesia. Keputusan-keputusan politik atau hukum perlu juga selalu dicermati. Perubahanperubahan kepemimpinan seringkali berakibat terjadinya perubahan dalam keputusan politik dan yang akhirnya berdampak secara langsung terhadap kondisi bisnis. Sebagai contoh. Pada saat Orde baru, perdagangan Bahan Pangan Pokok selalu dikendalikan oleh Pemerintah melalui BULOG, sehingga ada kondisi yang stabil dalam perdagangan Bahan Pangan Pokok tersebut. Tetapi, setelah reformasi peran BULOG diredefinisi sehingga tidak menjadi pemain sentral dan akhirnya seringkali berdampak terhadap terjadinya fluktuasi harga dan kelangkaan barang yang disebabkan permainan spekulan, sehingga yang terkena dampak/pengaruhnya adalah rakyat miskin yang semakin menderita untuk mendapakan kebutuhan pangan mereka. b.3 Politik terhadap sosial budaya Dalam berkampanye banyak sekali hal-hal yang dilakukan oleh penguasa dalam bidang politik seperti : Kecendrungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungn dari basisnya. 2)Kecendrungan Neo-patrimoniaalistik, salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik zeperti birokrasi, perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial. b.4 Politik terhadap hankam Aspek pertahanan dan keamanan dapat dilihat dengan adanya hubungan kerjasama antar bangsa, khususnya bidang pertahanan dan keamanan baik kerjasama bilateral, regional. maupun internasional. Kerjasama memperkuat keamanan dan pertahanan wilayah regional, misalnya kerjasamam dengan negra-negara ASEAN dalam bidang kemiliteran, latihan perang bersama, pemberantasan jaringan narkoba, perjanjian ekstradisi, jaringan teroris dan semua kegiatan yang dianggap membahayakan negara. Misalnya saja dengan cara saling tukar

informasi mengenai adanya ancaman dan gangguan keamanan akan lebih cepat diketahui sehinnga dapat diantisipasi lebih dini secara bersama-sama sebelum meluas dan mempunyai kekauatan yang besar. c. Ekonomi c.1 Ekonomi terhadap ideologi Secara sosiologis bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis dengan adat-istiadat, bahasa, pandangan hidup serta agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, hal ini dapat merupakan titik rawan yang menimbulkan primordialisme sempit yang mengarah kepada perpecahan bangsa dan pada akhirnya krisis ekonomi melanda kehidupan bangsa. c.2 Ekonomi terhadap politik Adanya kecenderungan dan nominasi negara adidaya yang selalu memaksakan kehendaknya merupakan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan politik luar negeri. Negara-negara yang kuat cenderung menerapkan kepentingan politik serta dilandasi nilai-nilai yang berlaku di masyarakanya kepada negara lain dalam hal demokrasi, Ham dan lingkungan hidup serta pandangan bebas. hal ini menyebabkan tekanan politik dan krisis ekonomi nasional. Hubungan sektor bisnis dengan politik lebih mengacu pada konteks ekonomi yang dipengaruhi oleh kebijakan politik, apabila kondisi politik tidak menentu atau mengalami kekacauan (chaos) akan berdampak kepada perekonomian terutama menyangkut sektor industri; permintaan dan penawaran tidak seimbang dan distribusi barang akan terganggu. Sebagai contoh Proyeksi semua sektor ekonomi pada tahun 2008 selalu dikaitkan dengan variabel politik. Hal ini disebabkan suhu politik di tahun 2008 diprediksi akan meningkat karena persiapan Pemilu 2009. Faktor politik pasti berdampak pada perekonomian, terutama pada investasi. Situasi politik menjelang pemilu dan Sidang Umum MPR, melahirkan iklim ketidakpastian bagi investor, terutama investor asing. Adapun pengaruh politik menjelang Pemilihan Presiden 2009 diyakini akan memengaruhi uang beredar. Di satu sisi, aktivitas ekonomi akan menurun seiring dengan keterlibatan pelaku ekonomi dalam pemilu. c.3 Ekonomi terhadap sosial budaya Sekarang sudah banyak pilihan dari produk yang kita inginkan yang tentunya disesuaika dengan kebutuhan dan harga yang kita mampu. Contohnya, yaitu kita dapat memperbandingkan harga sebuah sepatu dengan merek tertentu, baik dari segi kualitas maupun harga yang kita inginkan. Globalisasi telah membawa masyarakat kota maupun masyarakat pedesaan menjadi masyarakat yang konsumerisme. Hal yang perlu dipertimbangkan dari dampak buruk globalisasi, yaitu jika pencitraan (image) produk luar negeri selalu lebih baik dari produk dalam negeri akan berakibat fatal. kefatalan tersebut akan menjadi boomerang bagi produkproduk dalam negeri yang tentu saja akan kalah bersaing , baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. Bagaimana tidak, kita selalu tertinggal dari teknologi yang digunakan dibanding dari negara industri luar yang lebih maju. Belum lagi sumber daya manusia yang rata-rata berkuaitas lebih rendah dari Negara-negara industri (Negara maju). c.4 Ekonomi terhadap hankam Pengaruh Keamanan dalam negeri yang belum stabil mempengaruhi kelancaran pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi berkelanjutan. d. Social budaya d.1 Sosial budaya terhadap ideologi Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Kaum kapitalis seperti negara-negara di Eropa. Kita mulai meniru budaya-budaya mereka . Contoh kecil, misalnya, adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas, yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, teteapi juga sudah melingkupi seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti HIV yang banya ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang mudah diakses keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran penonton, pada gilirannya jika sebuah tayangn yang merusak tadi mempengaruhi sebuah kelompok bangsa, maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas. Tentu saja dampak positifnya seperti gaya hidup meniru orang barat dalam kedisiplinan, bekerja lebih efektif dan efisien,menghargai waktu, yang sekarang bahkan menjadiacuan untuk menggunakan waktu yang sebaik mungkin. d.2 Sosial budaya terhadap politik Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. d.3 Sosial budaya terhadap ekonomi Akibat meniru gaya dari orang barat , generasi muda sekarang menjadi hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. d.4 Sosial budaya terhadap hankam Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial

budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Namun adanya tekanan tekanan kebudayaan lain sering menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga menyebabkan kerusuhan di beberapa daerah. Karena Indonesia memiliki berbagai jenis suku yang berbeda beda. Oleh karena itu demi pertahanan dan keamanan sangat diperlukan oleh suatu Negara agar tidak terjadi kerusuhan di dalamnya. e. Hankam e.1 Hankam terhadap ideologi Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung suatu konsep dasar tentang kehidupan yang diciptakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut: 1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan. 2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Istilah Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa perlu dihayati dan diamalkan secara nyata oleh setiap warga negara Indonesia. 5. Pembangunan harus menunjukkan keseimbangan antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme. 6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran lain. Pendidikan moral Pancasila juga perlu ditanamkan kepada masyarakat luas secara non formal. e.2 Hankam terhadap politik Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar. Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik. 1. Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri - Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut. - Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar. - Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat. - Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional. 2. Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri - Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI. - Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. - Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya. - Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini. e.3 Hankam terhadap ekonomi Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain : 1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia. 2. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis. 3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa. 4. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif. 5. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah. e.4 Hankam terhadap sosial budaya Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera.

Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila.

5. Ada berapa rumah sakit yang saudara ketahui didearah tersebut/kota yang saudara jadikan sebagai studi kasus berikut dokter umumnya berapa, dokter spesialis berapa dan tenaga para medis lainnya yang saudara catat dalam bentuk tabel.

DATA JUMLAH RUMAH SAKIT DI KOTA MINAHASA PADA TAHUN 2002

DATA JUMLAH DOKTER DI KOTA MINAHASA PADA TAHUN 2002

6. POLA PIKIR

WARGA NEGARA

P P B N

B E L A

PROFESI MASING MASING

BID. POL BID. EKO BID. SOSBUD RATIH

N E G A R A

BID. HANKA M

LINMAS PENDUKUNG

7. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Bela negara tidak harus berwujud memanggul senjata tapi bisa berupa kegiatan dalam semua profesi dan bidang kehidupan b. bela negara yang tercanang dalam perundang-undangan, salah satunya adalah UUD 1945 pasal 30 ayat (1) dan (2) c. bela negara merupakan tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa, dan bernegara Indonesia d. Kota Minahasa kurang memiliki fasilitas kesehatan yang sesuai dengan jumlah penduduk dan wabah penyakit yang datang 2. Saran a. Untuk meningkatkan rasa bela negara untuk para rakyat Indonesia, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan harus diterapkan sejak dini sampai akhirnya hal tersebut dapat menjadi sikap yang melekat pada tiap individu b. Bela negara tidak hanya dilakukan oleh pemegang profesi militer, mahasiswa pun seharusnya mampu membela negara dengan cara dibidangnya masing-masing c. sebagai norma moral yang mewujud ke dalam perilaku, ketahanan jati diri harus ditanamkan melalui pembiasaan diri secara terus menerus sejak dini melalui pendidikan yang dimulai dari lingkungan keluarga, dilanjutkan disekolah, dan dalam pergaulan d. Pemerintah seharusnya memperhatikan dan memeratakan tenaga medis beserta fasilitasnya di daerahdaerah terpencil, termasuk daerah Minahasa

Anda mungkin juga menyukai