BAHAN BAKU
Kebanyakan produksi metil etil keton secara global diproduksi dari dehidrogenasi butanol sekunder. Dalam jumlah kecil juga dapat dibuat dari oksidasi n-butana. Sehingga bahan baku yang dipakai ialah butanol sekunder atau butana.
Teknologi Proses
Dehidrogenasi butanol sekunder Oksidasi butanol sekunder Oksidasi langsung n-butena dengan proses Wacker/Hoechst Perengkahan 2-fenil butana hidroperoksida menjadi fenol dan metil etil keton
Proses IFP
Proses IFP
Deskripsi proses: Dehidrogenasi berkatalis terjadi dalam fase cair pada suhu sekitar 150 0C dan tekanan atmosfer, dengan menggunakan katalis nikel. Keluaran reaktor masuk ke dalam kolom fraksinasi, di mana alkohol yang tidak terkonversi dipisahkan dan di-recycle. Hidrogen melucuti sejumlah metil etil keton yang masih ada yang mana di-recovered oleh water scrubbing. Hasilnya larutan encer didistilasi untuk mendapatkan metil etil keton dengan yield sekitar 98 % mol.
Deskripsi proses: Pada tipe teknologi proses ini, reaksi dilakukan pada temperatur sekitar 400 0C dengan tekanan absolut 0,2 x 106 Pa dan katalis seng oksida. Bahan baku yang dalam keadaan fase gas dimasukkan ke dalam reaktor dan terjadi reaksi dehidrogenasi. Reaksi bersifat endotermik. Keluaran reaktor didinginkan dan kemudian dibersihkan dengan air untuk membersihkan hidrogen, diikuti dengan pemisahan fraksi ringan dan berat pada 3 kolom yang dirancang untuk memperoleh kembali butanol sekunder yang tidak terkonversi. Jika umpan mengandung 87 % berat alkohol, tiga kolom tambahan sudah cukup untuk memurniakan metil etil keton dengan yield sekitar 95 % mol.
Langkah-langkah untuk menghasilkan metil etil keton dan hidrogen peroksida: Oksidasi butilen. Konversi ini terjadi pada fase uap dengan katalis copper oksida. Hidrasi sulfida dari butilen secara simultan menjadi butil alkohol sekunder. Reaksi dari oksidasi butilen dengan isobutil alkohol, dengan katalis magnesium oksida dan zinc oksida, untuk mendapatkan metil etil keton bersamaan dengan alil alkohol. Oksidasi isobutanol menjadi metil etil keton dan hidrogen peroksida. Reaksi ini terjadi pada fase cair antara suhu 70 dan 160 0C dengan tekanan absolut 1 x 106 Pa. Hidrogen peroksida direaksikan dengan alil alkohol menghasilkan gliserin, dengan katalis tungsten oksida.
Kombinasi keduanya:
CH3-CH2-CH=CH2 + 2CuCl2 + H2O CH3-CH2CO-CH3 + 2CuCl + 2HCl Regenerasi tembaga klorida dengan udara atau oksigen: 2CuCl + 2HCl + 1/2O2 2CuCl2 + H2O Secara keseluruhan, reaksi berjalan eksotermik: CH3-CH2-CH=CH2 + 1/2O2 CH3-CH2-CO-CH3
PdCl2
Perengkahan 2-Fenil Butana Hidroperoksida Menjadi Fenol dan Metil Etil Keton
Konversi isobutilbenzen menjadi fenol dan metil etil keton dengan dua langkah utama: Oksidasi isobutilbenzen menjadi hidroperoksida:
C6H5-CH2-CH-(CH3)2 + O2 C6H5-CH2-COOH-(CH3)2
Perengkahan hidroperoksida:
TERIMAKASIH