Anda di halaman 1dari 3

Rizal Rinaldi R 240110090100

4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan praktikum masih mengenai mesin penanam benih dan pemupuk. Pada praktikum kali ini mesin penanam benih diuji cobakan secara langsung ke lahan untuk mengetahui berapa jumlah benih dan pupuk yang keluar dengan kondisi lahan yang sedemikian rupa. Pengukuran dilakukan untuk mencari nilai fraksi, jarak antar benih (JAB), kebutuhan benih per hektar dan nilai laju pengeluaran benih. Langkah pertama adalah mengukur jarak antar baris kemudian memasukkan pupuk dan benih dalam tangki selanjutnya mengamati putaran metering device sebanyak 10 kali dan mengamati hasil keluaran benih dan pupuk dari masing-masing tanki. Data pengukuran mesin penanam benih menggunakan data kalibrasi pada praktikum sebelumnya. Setelah melakukan penanaman benih dan pemupukan dilapang,

selanjutnya adalah mengukur jarak benih dan jarak pupuk aktual sehingga didapatkan data sebagai berikut : Jarak Aktual Benih = 153 cm, 55 cm, 60 cm, 290 cm, 175 cm, 12 cm, 138 cm, 43 cm, 86 m, 90 cm, 12 cm. Jarak Aktual Pupuk = 50 cm, 106 cm, 134 cm, 37 cm, 33 cm. setelah diamati, seharusnya benih yang keluar memiliki jarak yang sama yaitu kurang lebih 5 cm. Akan tetapi dari data yang dihasilkan sangat jauh berbeda. Hal ini dikarenakan kondisi lahan yang terlalu basah sehingga traktor menjadi slip dan laju pembenihan dan pemupukan terganggu sehingga benih tidak keluar secara maksimal karena metering device yang tidak berputar. Setelah penanaman benih dan pemupukan selesai, selanjutnya adalah mengambil kembali benih dan pupuk yang keluar kemudian menimbang masingmasing benih dan pupuk dengan menggunakan timbangan analitik. Untuk pengambilan pupuk hanya menggunakan 5 titik untuk pengukurannya. Untuk jarak tempuh traktor sebesar 19 m, mesin penanam benih dan pemupuk mengeluarkan benih seberat 3,33 gram dan pupuk seberat 1,05 gram. Selanjutnya mencari nilai slip, fraksi , kebutuhan benih, dan laju pemupukan dengan rumus yang telah tersedia. Maka hasil perhitungan yang didapatkan untuk nilai slip sebesar 37 %. Nilai slip yang dihasilkan begitu besar

Rizal Rinaldi R 240110090100

karena kondisi lahan yang basah menyebabkan traktor sulit beroperasi dan menyebabkan metering device pun menjadi slip. Untuk jarak antar benih didapatkan nilai 1,3 cm. Meskipun secara teoritis didapatkan hasil 1,3 cm, namun secara aktual jarak antar benih yang dihasilkan sangat jauh dari yang diperhitungkan, hal ini kembali berdasarkan faktor lahan yang mempengaruhi jarak antar benih yang keluar. Untuk kebutuhan benih didapatkan nilai nilai laju pemupukan didapatkan nilai 4,96 kg/ha. butir/ha dan untuk

Rizal Rinaldi R 240110090100

BAB V KESIMPULAN

Terdapat beberapa kesimpulan dalam praktikum kali ini diantaranya sebagai berikut : 1. Kondisi lahan yang bervariasi atau dapat menyebabkan traktor slip dan skid dapat berpengaruh pula terhadap laju pengeluaran benih dan pupuk. 2. Kecepatan traktor dapat mempengaruhi laju pengeluaran benih dan pupuk. 3. Nilai slip yang didapatkan bernilai 37 %, JAB bernilai 0,013 m, KB bernilai butir/ha dan LP bernilai 4,96 kg/ha.

4. Berat benih dan pupuk yang keluar dengan jarak tempuh traktor 19 m adalah 3,33 gram dan 1,05 gram.

Anda mungkin juga menyukai