Anda di halaman 1dari 45

PT.

Watukali Capita Ciptama


Jl. Affandi No. 82, Gejayan, Yogyakarta Telepon. 0274549300 www.watu.co.id watukali@watu.co.id

1. 2. 3.

MEKANIK
pemadatan, vibrasi, dan drainase (vertikal drain)

FISIKA
Elektrosmosis, pencampuran gradasi

FISIKA KIMIAWI
soil cement, polymer, chloride, lignin-selulosa, bitumen

PROFIL PRODUK
MATOS adalah bahan aditif yang berfungsi untuk

memadatkan (solidifikasi) dan menstabilkan (stabilizer) tanah secara fisik -kimia. MATOS I berupa material serbuk halus terdiri dari komposisi logam dan mineral anorganik. MATOS II (on-going research) material cementious acidbase (PC alkaline-base)

Profil produk

Keunggulan
MATOS I

MATOS

Meningkatkan parameter daya dukung tanah (pengganti

LPA dan LPB, sekaligus stabilisasi tanah dasar badan jalan) - CBR 285% Jalan menjadi Tidak lembek/becek saat musim hujan dan tidak berdebu di musim kering
Jalan dapat dilalui pada hari ke 4 (Curring time 4 14

hari), tergantung tanah dan cuaca

Profil produk

Keunggulan
MATOS I

MATOS

Sesudah curring time tercapai (4 - 14 hari), semakin

sering terendam air semakin baik, Tidak brittle, karena mampu memanfaatkan kadar air di udara secara optimum (dikembangkan di Indonesia), bahan SS lainnya umumnya dikembangkan di daerah sub tropis

Profil produk

Keunggulan
MATOS I

MATOS

Memperkecil permeabilitas tanah, sehingga dapat digunakan

sebagai lapis kedap air (subsitusi geosyntetis dan beton) Memaksimalkan fungsi bahan stabilitas lain seperti, semen PC & kapur. Meminimalkan settlement, karena elastisitas (E) MATOS I antara E tanah dan E beton Ramah lingkungan

Profil produk

Keunggulan
MATOS II

MATOS

Mengikat B3, termasuk yang terkontaminasi minyak dengan

nilai TCLP < baku mutu limbah B3 MATOS II memiliki setting time yang pendek ( 2 jam) dan dapat bekerja pada kondisi solid, sludge dan liquid. Dapat bekerja pada lingkungan asam dan berkadar garam, sehingga dapat diaplikasikan pada sebagian besar jenis limbah, termasuk dalam bentuk slurry Dapat bekerja pada lingkungan dengan tekanan dan suhu tinggi.

Profil produk

Keunggulan
MATOS II

MATOS

Memiliki kuat tekan yang relatif besar dibandingkan dengan

beton berbasis PC. ( maksimal K 800, dengan komposisi 1 : 4 = MATOS II : fly ash), kuat tekan bervariasi tergantung pada bahan pengisi filler Ikatan mikro MATOS II didasarkan pada ikatan ionik dan kovalen, ikatan mikro PC berdasarkan gaya van der Walls. MATOS II memiliki potensi untuk memanfaatkan limbah padat minyak, atau tanah yang terkontaminasi minyak menjadi badan jalan, atau bahan konstruksi lainnya

Profil produk

Keunggulan
MATOS II
zonal insulation, borehole stabilization,

MATOS

MATOS II memiliki potensi aplikasi

debris stabilization,
Higher flextural strength cement for lateral drilling

Kemungkinan pengembangan bersama dengan PT Pertamina

EP, terutama pengetahuan dan aplikasi pada sumur minyak dan kriteria material yang dibutuhkan pada proses tersebut PT. Watukali Capita Ciptama pada aspek pengembangan bahan

Keterangan selanjutnya tentang

Matos
Melarutkan Asam Humus

Lapisan permukaan tanah yang mengandung air Partikel tanah

Larutan Matos dengan kosentrasi tinggi


Terjadi penguraian

Pencampuran Matos mengakibatkan semen mengikat kuat pada permukaan tanah

Kristal-kristal tumbuh membentuk sarang lebah tiga dimensi yang akan mengisi rongga-rongga tanah

Pencampuran Matos dengan semen membentuk kristal-kristal yang akan menempati rongga-rongga kosong

1.

Menentukan sweeling / shrinking tanah yang diijinkan


Jenis formasi clay (Atterberg Test dan Linier Shrinking) Distribusi ukuran partikel Kapasitas ion exchange pada clay

2.
3. 4. 5.

Mengukur nilai pH tanah


Menentukan jumlah Matos I Mententukan jumlah persentase semen Menetukan cara pelaksanaan pekerjaan

1. Aplikasi Bidang Transportasi

Pembuatan jalan tanah, penganti LPA dan LPB, sebagai bahan konstruksi Lapis Pondasi Atas (LPA- base course) dan Lapis Pondasi Bawah (LPB subbase course) pada konstruksi jalan. Base Course landasan pacu pesawat terbang dan lahan parkir. Base jalan rel kereta Pembuatan jalan tambang dan perkebunan Pembuatan Helipad Pembuatan paving untuk pejalan kaki/ trotoar dan kendaraan bermotor.

Aplikasi MATOS I
2. Aplikasi untuk Pondasi Tanah

Menstabilkan areal pondasi tanah yang labil. Untuk menstabilkan tanah di bawah lantai kerja pada pekerjaan struktur bangunan. Perbaikan tanah ekspansif dan gambut Perbaikan tanah dengan metode shallow/deep mixing dengan soil stabilizer Substitusi metode vertikal drain pada pemampatan tanah. Perkuatan tebing atau lereng untuk mencegah kelongsoran Dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti limbah abu pembakaran batu bara dan kapur (lime)

3.

Aplikasi bidang Keairan Hidro Pembentukan inti tubuh bendung (pengganti clay) Bahan pembentuk tanggul Bahan pelapis saluran (kecepatan kritik 0,35 m/det) Pelapis kedap air pada embung atau situ (k = 10-7 cm/det) Perbaikan lapisan dasar sungai, danau dan rawa. Menstabilkan lereng sekaligus menyeimbangkan pertumbuhan tanaman merambat dan rumput (cover crop).

Aplikasi MATOS

4. Aplikasi Bidang Teknik Lingkungan


Mencegah polusi partikulat/debu dengan memperbaiki lapisan permukaan tanah yang berdebu Pembuatan bak penampung air/ reservoir, IPAL Pembentukan lapisan tanah kedap air pada tempat penampungan sampah. Pengolahan lumpur hasil pengolahan limbah Matriks pengikat bahan berbahaya dan beracun (B3)

Aplikasi MATOS

KONSTRUKSI JALAN
Keuntungan dalam pembuatan jalan menggunakan SOIL STABILIZER dari segi Proses konstruksi dan kualitas LPA + LPB jalan yang dihasilkan

KONSTRUKSI MATOS SS

KONSTRUKSI KONVENSIONAL

HOTMIX t = 3 cm MATOS t = 20 cm CBR 165%; Non plastis

HOTMIX t = 5 cm LPA t = 20 cm CBR 50 %, IP 4% LPB t = 30 cm CBR 20%, IP 10% *

Tanah Dasar

Tanah Dasar

Tampak Potongan Melintang Konstruksi Jalan Metode SOIL STABILIZER dan Konvensional *) SNI-1732-1989F Tentang Desain Perkerasan Lentur

Tebal Lapis Perkerasan dengan Metode CBR


he 20 PO (1 0.7.log n O ) CBR

dengan : no he
Po he no n U

I II

D1 D2 D3

U. . .n a 1.D1 a 2 .D 2 a 3 .D 3

III

= tekanan gandar tunggal standar (ton) = tebal ekivalen batu pecah, a = 1 (cm) = lalu lintas ekivalen yang diperhitungkan = lalu lintas yang direncanakan = umur rencana (tahun) = faktor keadaan drainase = faktor curah hujan

a1 + a2 + a3 = nilai ekivalen tebal lapis perkerasan tehadap batu pecah D1 + D2 + D3 = tebal sesungguhnya lapisan-lapisan perkerasan (cm)

Contoh Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan untuk Bahan Konvensional dengan Metode CBR
Po = 8 ton 2000 LHR Umur Rencana 20 tahun

I II III

5 cm 20 cm 30 cm

Faktor drainage (Jakarta) = 2,5


Curah hujan = 9 CBR = 6%

a1 (beton aspal ) = 1
a2 (sirtu) = 1 ; a3 = a2 = 1 D1 diambil = 5 cm

he

20

PO (1 0.7.log n O) CBR

D2 diambil = 20 cm
he didapatkan 52,51 cm, ambil 55 cm D3 = 55 5 20 = 30 cm

dengan : no he U. . .n a 1.D1 a 2 .D 2 a 3 .D 3

Contoh Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan untuk Tanah dimodifikasi MATOS dengan Metode CBR
Tanah dasar tetap Lapisan Base dan Sub-base diganti dengan Tanah yang dimodifikasi dengan MATOS dengan CBR 100% Dengan persamaan CBR didapatkan tebal lapisan ekivalen 12,85 cm, diambil 23 cm, yaitu :
Lapisan aus (beton aspal) = 3 cm Lapisan Base = 20 cm

= 0,008 (Yeuffroy) banyak dipakai = 0,006 (Acun dan Fox) jarang dipakai E (kg/cm2)= 110 CBR (Heukelom) E (kg/cm2)= 100 CBR (Darmon) t = . E = 0,008. 100 CBR t = 0,8 CBR Tanah asli CBR 6% t = 0,48 kg/cm2 Tanah MATOS CBR 100% t = 80 kg/cm2

Analisa bahan termodifikasi.


Hubungan CBR dengan modulus elastisitas dan kuat tekan.

.E

Pengembangan Konstruksi Jalan dengan Matos


Nilai Modulus Elastisitas Tanah Matos berada antara tanah asli dan Beton

Percobaan lapangan dapat dilakukan untuk pengujian tanah dengan Matos


SNI khusus soil stabilizer belum tersedia di Indonesia, paling dekat adalah SNI cement modified. Untuk lapisan aus (aspal beton) dapat ditambahkan additif yang mampu menurunkan gerusan lebih dari 50% (Hamburg Test).

SYARAT AGREGAT LAPISAN PONDASI ATAS & BAWAH


JENIS PENGUJIAN NILAI SYARAT LPA 80 25 Non Plastis 35 NILAI SYARAT LPB 35 25 6 25

CBR minimum (%) Batas Cair (LL) maksimum (%) Indeks Plastisitas (PI) maksimum (%) Ekivalen Pasir (Sand Eq.) minimum (%) Material lolos saringan 0,075 mm, maksimum (%)

12

*) Asphalt Institute, 1999

PERBANDINGAN MATOS I
NO 1 PARAMETER BEBAN GANDAR BATU 8 Ton BETON 8 Ton

MATOS I
8 Ton

SPESIFIKASI JALAN
WAKTU TUNGGU PEMANFAATAN JALAN BIAYA KONSTRUKSI (per m2)

Kelas A

K-350

Tebal 20 cm

3 - 4 Bulan

21 hari

4 14 hari

Rp. 196.000

Rp. 351.000

Rp. 76.000

KOMPOSISI MATOS
MATOS dalam praktek penggunaannya selalu dipadukan dengan unsur tanah,

semen dan air. Sebelum keempat unsur tersebut terikat menjadi senyawa, maka perlu diketahui prinsip dasar langkah-langkah penggunaan MATOS dengan uraiannya sebagai berikut:
1. Membuat campuran tanah + semen, kemudian dihamparkan secara merata. dengan

komposisi sbb: 1m tanah : Semen (2 - 8% dari volume tanah)


2. Membuat larutan MATOS, dengan cara Campurkan tepung MATOS kedalam air

aduk hingg rata dengan komposisi sbb: 1,2 kg MATOS + Air *


* Pada kadar air Optimum

3. Selanjutnya menyiramkan larutan matos pada hamparan tanah-semen, setelah itu

dapat dilakukan pemadan Tire Roller .

Komposisi :

* Semen yang dipakai tergantung jenis tanah ** Air yang digunakan untuk larutan MATOS sesuai dengan kadar air optimum

KOMPOSISI MATOS

Pelaksanaan
Cara Kering
Pelaksanaan di lapangan

Cara Basah
Pelaksanaan dilapangan

Penggalian & penggemburan tanah Pencampuran tanah dengan semen

Perataan tanah

Penyemprotan larutan MATOS

Pencampuran larutan MATOS+tanah+semen , kemudian diaduk dengan menggunakan Backhoe atau Rotary Mixer Penghamparan Material

Pemadatan awal Pekerjaan Selesai Pemadatan akhir Pekerjaan selesai

CARA KERING

Penghamparan Semen Motor Garder Kondisi Awal Jalan Pengerukan jalan

Mobil Tangki

Motor Garder Pengadukan tanah & semen

Stom Wales
Pemadatan

Penyiraman larutan Matos

Kondisi Setelah Proses

Pelaksanaan

Cara Kering Menggunakan Caterpillar RM 300 - RM 500

CARA BASAH

Back Hoe Penggalian dan pengangkutan tanah sebagai bahan jalan

Kondisi Awal

Tanah + Semen + Larutan Matos, di aduk dengan Back Hoe

Hasil akhir

Penhamparan

Pelaksanaan

LABORATORY TETS WATER CONTENT

ANALISA TANAH
SPECIFIC GRAVITY
ATTERBERG LIMITS

LIQUID LIMIT PLASTIC LIMIT SHRINKAGE LIMIT GRAIN SIZE ANALISIS COMPACTION TETS
CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)

UNCONFINED COMPRESSION (UCS)

SOIL ANALYSIS
Unconfined Compressive Strength (UCS) Test
SOIL MECHANICS LABORATORY - DIPLOMA PROGRAM OF CIVIL ENGINEERING DEPT. GADJAH MADA UNIVERSITY

25 24,68 kg/cm

20

Stress (kgf/cm)

Soil + MATOS + 2.33% PC

15

10 7, 51 kg/cm
Soil + 2.33% PC

5 4,38 kg/cm
Soil

Strain ( %)

SOIL ANALYSIS

Unconfined Compressive Strength (UCS) Test


SOIL MECHANICS LABORATORY - DIPLOMA PROGRAM OF CIVIL ENGINEERING DEPT.GADJAH MADA UNIVERSITY

UCS Tanah Asli

UCS Soil + 2.33% PC

UCS Soil + MATOS + 2.33% PC

NILAI CBR (%) VARIASI PC


190 170 150

CBR (%)

130 110 90 70 50 30 10

1% PC

2% PC
3% PC 4% PC 5% PC TANAH ASLI

HARI
7 14

Perbandingan Matos Stabilizer dengan Stabilizer lain

Gambar. 1 Grafik uji kuat tekan bebas (UCS) MATOS STABILIZER

Gambar. 1 Grafik uji kuat tekan bebas (UCS) ECOBOND

MATOS STABILIZER Campuran 1 kg : 1M3 tanah

ECOBOND 20 hingga 40 kg permeter kubik tanah

Nilai kuat tekan benda uji pada umur 1 hari Nilai kuat tekan benda uji pada umur 11 hari sebesar 3 sebesar 24,68 kg/cm atau sebesar 2,468 Mpa Mpa (dengan campura 40 kg : 1M3 tanah)

Dilihat dari hasil uji CBR diatas, didapat nilai CBR terendah sebelum dilakukan perawatan dengan CBR sebesar 11,2%

dan nilai CBR tertinggi setelah dilakukan perawatan sebesar


53,0%. Bila dikolerasikan ke nilai daya dukung tanahnya adalah sebagai berikut: Nilai CBR sebelum perawatan = 11,2% setara dengan 6,2

kg/cm atau 0,62 Mpa.


Nilai CBR sesudah perawatan = 53,3% setara dengan 9,1 kg/cm atau 0,91 Mpa.

Perbandingan Nilai Kuat Tekan Bebas


Stabilizer Ecobond Probase Umur Benda Uji 11 hari 1 hari 1 hari Mpa 3 Mpa 0,91 Mpa 2,468Mpa

Matos

LAMPIRAN UJICOBA MATOSI


LOKASI TLJ- 116, TALANG JIMAR
Data Jalan : - Lebar jalan 6 m, perkerasan ujicoba 4 m - Komposisi Matos 1,2 kg untuk setiap m3 tanah - Jumlah semen yang ditambahkan 128 kg atau 8 % dari berat kering tanah ( 1600 kg/ m3) untuk setiap m3 tanah - Sumber tanah berasal dari lokasi setempat - Kendala curring time belum tercapai jalan sudah dilewati lalu lintas ( 2 jam jalan sudah terbebani)

LOKASI TLJ-116, TALANG JIMAR SEBELUM PERBAIKAN 15-April-2009

LOKASI TLJ 116, TALANG JIMAR SAAT PELAKSANAAN 15-April-2009

LOKASI TLJ 116, TALANG JIMAR SAAT PELAKSANAAN 15-April-2009

LOKASI TLJ 116, TALANG JIMAR SAAT PELAKSANAAN 16-April-2009

LOKASI TLJ-116, TALANG JIMAR SESUDAH PERBAIKAN 16-April-2009

USULAN KONSTRUKSI JALAN


Pembuatan saluran drainase di sisi jalan, dan bahan galian

drainase dimanfaatkan sebagai bahan dasar jalan dengan mempergunakan MATOSI . Kekurangan material jalan diambil

dari querry terdekat.


Desain jalan dan saluran drainase free of charge Pelaksanaan dilakukan pada badan jalan langsung dengan cara

basah dengan alat berat backhoe dan scrapper, atau rotary mixer pertanian.

USULAN KONSTRUKSI JALAN


Rotary Mixer merk Caterpillar Tipe RM -300 atau RM-500

belum tersedia. Keuntungan lain penggunaan RM300/500 dapat digunakan mendaurulang aspal jalan dan menjadi LPA dengan menambahkan MATOSI
Pembuatan blok-blok dengan MATOSI atau MATOSII

secara eks-situ, mengingat kondisi medan dan tingginya aktifitas pemakaian jalan produksi di field Prabumulih

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai