di Lingkungan Rumah Tangga Lina Dianati Fathimahhayati Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Jalan Mayor Jenderal Sungkono Km. 5 Purbalingga 53373 Email: lee_nez@yahoo.com Abstrak Komputer merupakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Komputer tidak hanya digunakan di kantor dan di sekolah, tetapi juga digunakan di lingkungan rumah tangga untuk membantu aktivitas seharihari. Namun, aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) belum menjadi perhatian dari para pengguna komputer. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna komputer saat menggunakan komputer, diantaranya adalah posisi tubuh, desain tempat kerja, kondisi lingkungan, dan kebiasaan dalam bekerja. Kata kunci: kesehatan, keselamatan, kerja, komputer Pendahuluan Pemakaian komputer sebagai salah satu peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sangat luas. Pada saat ini, hampir di setiap aspek pekerjaan selalu menggunakan komputer sebagai fasilitas utama. Komputer tidak hanya digunakan di kantor, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah, tetapi juga telah digunakan di rumah tangga untuk membantu aktivitas sehari-hari. Walaupun banyak manfaat yang diperoleh dari pengunaan komputer, namun belum banyak yang menyadari dampak atau masalah yang ditimbulkan dari penggunaan komputer. Tanpa disadari, perangkat komputer sebenarnya dapat menimbulkan penyakit karena pemakaiannya. Mulai dari tata letak meja dan kursi, layar monitor, keyboard dan printer merupakan peralatan yang dapat menimbulkan penyakit pada pemakaiannya. Penyakit yang mungkin timbul akibat penggunaan komputer antara lain keluhan-keluhan pada beberapa anggota tubuh, misalnya nyeri kepala, nyeri otot, mata yang terasa kabur, dan sebagainya. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), adalah suatu aspek yang harus pertama kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan apapun, termasuk ketika berkerja dengan komputer. Pada umumnya aspek K3 belum menjadi perhatian para pengguna komputer walaupun sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan keselamatan. Untuk itu, perlu adanya prosedur yang baik dalam menggunakan komputer agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan keselamatan kerja.
Isi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna komputer saat menggunakan komputer, diantaranya posisi tubuh, desain tempat kerja, kondisi lingkungan, dan kebiasaan dalam bekerja. 1. Posisi Tubuh Menjaga tubuh dalam posisi netral saat bekerja mengurangi stres dan ketegangan pada sistem muskuloskeletal. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat membantu untuk mengurangi ketidaknyamanan, nyeri, atau cedera yang berhubungan dengan penggunaan komputer.
Saat bekerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah menghadap langsung ke layar monitor. Leher tidak boleh membungkuk karena dapat menyebabkan sakit pada leher. b. Posisi Punggung Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah yang tegak, tidak miring, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring kebelakang. Untuk mendapatkan posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan nyaman. c. Posisi Pundak Gambar 2. Posisi Duduk
Posisi pundak yang baik adalah posisi yang tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu kebawah. Jika otot - otot dibahu masih tegang, berarti posisi pundak belum benar.
d. Posisi Lengan dan Siku Posisi lengan yang baik adalah apabila dapat mengetik dan menggunakan mouse dengan nyaman. Adapun posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada di samping badan dan siku membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat. e. Posisi Kaki
Posisi telapak kaki hendaknya menyentuh lantai. Kaki yang menggantung cepat menimbulkan kelelahan. Jika telapak kaki tidak dapat menyentuh lantai maka dapat digunakan footrest untuk meletakkan telapak kaki. Posisi lutut sama tinggi (saat posisi kerja duduk) atau tepat di bawah pinggul (saat posisi kerja berdiri), dengan telapak kaki sedikit maju dari posisi lutut. 2. Desain Tempat Kerja
Bagaimana menaruh telepon, buku referensi, pena, dokumen, dan bahan pekerjaan lain di area kerja komputer dapat mempengaruhi kenyamanan seseorang. Jika benda yang sering gunakan terlalu jauh, mencapai berulang dapat menambah ketidaknyamanan pada leher, bahu, dan punggung. Membagi bahan dan aksesoris kerja ke zona kerja primer dan sekunder dapat meningkatkan efisiensi, menciptakan lebih banyak ruang kerja, dan mengurangi jarak dan frekuensi jangkauan. Zona pekerjaan utama (primary work zone) adalah area kerja yang biasa dan mudah dijangkau. Wilayah kerja sampai dengan 30 cm (12 in) dari pekerja. Bahan kerja yang sering digunakan dan untuk jangka panjang diletakkan di daerah ini. Susunan diatur dalam bentuk setengah lingkaran. Zona kerja sekunder (secondary work zone) adalah wilayah kerja dengan jarak 30 - 50 cm (12 - 20 in) dari pekerja. Bahan kerja yang kadang-kadang digunakan dan untuk jangka pendek diletakkan di daerah ini. Sedangkan tempat bahan kerja dan peralatan yang jarang digunakan diletakkan di daerah di luar zona sekunder.
a.
Posisi Monitor Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gamba (CRT) yang dapat menyebabkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh monitor cukup tinggi untuk diterima oleh retina manusia. Oleh karena itu, bagian dari perangkat ini harus memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar dari kerusakan karena radiasi sinar cahaya dari komputer. Untuk mengurangi keluhan pada mata, perhatikan perhatikan beberapa faktor sebagai berikut : 1) Monitor diletakkan sedemikian rupa di ruangan sehingga layar monitor tidak memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain. 2) Monitor diletakkan lebih rendah dari garis horisontal mata dengan sudut pandang ke layar antara 0 - 65 (Gambar 4 (A)), agar tidak mengadah atau menunduk. Jarak antara mata dan monitor adalah minimal 500 mm (Gambar 4 (B)). Layar monitor dimiringkan dengan sudut antara 0 20 dan bagian bawah layar lebih dekat ke mata dibandingkan bagian atas layar (Gambar 4 (C)). 3) Cahaya monitor diatur agar tidak terlalu terang dan gelap.
Gambar 4. Posisi Monitor b. Posisi Keyboard Posisi keyboard yang salah merupakan salah satu factor penyebab nyeri otot dan persendian. Nyeri otot dan tulang yang disebabkan karena pergelangan tangan membengkok ke atas atau bawah saat mengetik. Jika pergelangan tangan lurus saat mengetik, maka akan mengurangi risiko cedera. Selain itu, untuk mengurangi risiko cedera juga dapat digunakan penyangga pergelangan tangan.
c.
Posisi Mouse Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa digunakan untuk bekerja. Jika bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri keyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
Gambar 6. Posisi Mouse Posisi pergelangan tangan jangan dalam keadaan membengkok saat menggerakkan mouse ke kiri dan ke kanan. Sebaliknya cobalah untuk memindahkan seluruh lengan saat mengggerakkan mouse untuk menjaga pergelangan tangan tetap lurus.
Gambar 7. Posisi Pergelangan Tangan d. Peletakan Dokumen Peletakan dokumen yang tidak baik saat mengetik dapat menyebabkan ketidaknyamanan otot atau ketegangan mata. Jika dokumen diletakkan di atas permukaan meja atau jauh dari layar di sisi kiri atau kanan, seseorang mungkin harus menahan kepala dalam posisi tidak nyaman untuk waktu yang lama untuk membaca dokumen tersebut, atau mungkin harus berulang kali menggerakkan kepala ke bawah, atau ke samping antara dokumen dan layar.
Gambar 8. Peletakkan Dokumen yang Tidak Baik Beberapa cara peletakan dokumen yang baik adalah sebagai berikut: 1) Jika perlu melihat bolak-balik dari layar ke dokumen, tempatkan dokumen pada pemegang dokumen, dekat dan pada ketinggian yang sama dengan melihat jarak ke monitor (Gambar a).
(a)
(b)
(c)
Gambar 9. Peletakkan Dokumen yang Baik 2) Untuk input data, monitor dipindahkan ke satu sisi dan dokumen ditempatkan di depan Anda (Gambar b). 3) Ketika memasukkan data dari sebuah dokumen dan menulis pada sebuah dokumen, maka dokumen diletakkan di depan Anda (Gambar c). e. 1) 2) 3) 4) 5) 6) Letak Kabel Komputer Dalam mengatur letak kabel computer, perlu diperhatikan hal-hal berikut. Kabel computer harus dihindarkan dari air karena dapat menyebabkan korsleting. Korsleting ini dapat mengakibatkan hubungan arus pendek yang dapat menyebabkan kebakaran. Usahakan agar kabel-kabel computer tidak menutupi bagian-bagian penting komputer yang bergerak, seperti kipas pendingin processor pada CPU Aturlah kabel-kabel computer agar terurai secara rapi demi kenyamanan. 6
f.
Desain Meja dan Kursi Kelelahan kerja akan cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik. Meja komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest) dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki. Tinggi meja komputer yang baik adalah sekitar 55 -75 cm.
a = 48 50 cm b = 38 54 cm c = min 17 cm d = 10 - 25 e = 55 -75
Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah sedemikian rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Selain itu, kursi komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda, sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Yakinkan bahwa kursi yang dipakai memiliki bagian punggung yang bisa disesuaikan dan tempat lengan beristirahat. Bagian belakang sandaran kursi harus keras, tetapi berbantal empuk. 3. Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan saat menggunakan komputer ikut menciptakan kenyamanan dan menjaga kesehatan saat bekerja. Kondisi lingkungan yang dimaksud sebagai berikut. a. Pencahayaan Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Warna cahaya lampu hendaknya dipilih yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki refleksi dalam cakupan yang rendah. Hindari warna gelap untuk langit-langit ruangan.
(a) (b) Gambar 11. Letak Pencahayaan (a) Benar (b) Salah b. Temperatur dan ventilasi Temperatur yang nyaman bagi pengguna adalah yang disesuaikan dengan efek temperatur terhadap komputer. Peralatan komputer terutama chip sangat sensitif terhadap dunia luar termasuk termperatur tinggi. Komponen yang terkena temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya rangkaian dalam chip, berkaibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal sebagai efek penghapusan karena temperatur (thermala wipeot). Ventilasi diperlukan sehingga selalu terjadi pertukaran udara yang bersih. Pastikan ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan memiliki pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat bekerja. Perlu diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC dalam ruang kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus diperhatikan. c. Kebisingan Kebisingan dapat ditimbulkan oleh letak ruang kerja yang dekat dengan keramaian ataupun suara dari peralatan kantor yang digunakan. Batas kebisingan yang diizinkan untuk berkerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 decibel (dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 50 dB. Selain printer dan CPU, mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi sumber kebisingan. Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada otot sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Untuk itu, pilih tempat yang tenang ataupun suara yang timbul akibat sumber kebisingan lainnya. 4. Kebiasaan dalam Bekerja Agar dapat merasa nyaman dalam bekerja maka biasakanlah untuk selalu melakukan halhal sebagai berikut. a. Kerja dalam keadaan sesantai mungkin dan dalam posisi yang benar. Hindarkan posisi yang dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, bahkan yang bisa menyebabkan cedera otot. b. Mengubah posisi duduk untuk mencegah kelelahan otot. c. Mengatur posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi rasa nyaman. d. Berdiri beberapa menit untuk mengendurkan ketegangan otot dan lakukan olahraga ringan beberapa kali sehari.
e. f. g.
Beristirahat selama 10 menit setelah berkerja 1 jam di depan komputer agar mata dan organ tubuh lainya juga beristirahat. Bagilah waktu untuk bekerja secara bergantian sehingga tidak duduk dalam selang waktu yang lama untuk melakukan satu aktivitas yang sama terus menerus. Mengedipkan mata untuk menjaga agar mata tidak kering. Sesekali memandang jauh keluar ruangan.
Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perlu diketahui ketentuan penggunaan perangkat keras komputer dan periferalnya demi kesehatan dan keselamatan kerja. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah posisi tubuh, desain tempat kerja, kondisi lingkungan, dan kebiasaan dalam bekerja dengan komputer. Daftar Pustaka Adams, C., 2013, Guide to Setting Up an Ergonomic Computer Station (akses online tanggal 4 April 2013), URL: http://ergonomics.about.com/od/office/ss/computer_setup.htm Department of Labour, 2010, Guidelines for Using Computers: Preventing and Managing Discomfort, Pain and Injury (akses online tanggal 3 April 2013), URL: http://www.chemistry.auckland.ac.nz/webdav/site/chemistry/shared/for/currentstudents/documents/health-and-safety/Use%20of%20computers.pdf New York State United Teachers, 2007, Health and Safety Fact Sheet: Health Hazards of Computer Use (akses online tanggal 3 April 2013), URL: http://www.nysut.org/files/hs_070828_computerfactsheet.pdf Occupational Safety & Health Administration, 2013, Computer Workstation (akses online tanggal 3 April 2013), URL: http://www.osha.gov/SLTC/etools/computerworkstations/index.html UCDAVIS Health System, 2009, Computer Workstation Ergonomics (akses online tanggal 4 April 2013), URL: http://www.ucdmc.ucdavis.edu/hr/hrdepts/work_comp/Computer_Workstation_Manual.pdf WorkSafeBC, 2009, How to Make Your Computer Workstation Fit For You (akses online tanggal 3 April 2013), URL: http://www.worksafebc.com/publications/health_and_safety/by_topic/assets/pdf/comptr_wrk stn.pdf