Anda di halaman 1dari 1

Ilmu yang diperlukan untuk investasi di instrument Reksadana tidak perlu terlalu rumit, karena di Reksadananya sendiri sudah

ada Manajer Investasinya sendiri yang menganalisa & mengelola portfolio investasi anda. Cuma yang kita perlu juga perhatikan : 1. Kondisi keadaan Global Market bagaimana, kalo seperti saat ini dimana Indeks2 Bursa dunia sedang terpuruk, sebaiknya hindari Reksadana Saham. 2. Dalam kondisi Ekonomi Global yang tidak baik, sebaiknya hindari Reksadana yang memiliki basis dari Obligasi2 pihak Swasta krn ada kemungkinan default bayar Obligasinya. 3. Kalo SBI naik, yang diuntungkan biasanya Reksadana Pasar Uang. Reksadana Pendapatan Tetap (berbasis Obligasi biasanya sebaliknya) Karena Reksadana Pasar Uang dengan Reksadana Pendapatan tetap, saling bertolak belakang (ibarat EUR/USD dengan USD/CHF yang pergerakannya seperti cermin terbalik). Untuk dalam kondisi seperti saat ini, Saya sangat menyarankan apabila Anda mau berinvestasi di Reksadana, alangkah bijaknya Anda memilih Reksadana Pasar Uang saja & hindari Reksadan2 lainnya seperti Pendapatan Tetap, Campuran, apalagi Saham. Senang sekali masih ada yang mau melirik Reksadana Saham.. Invest di reksadana saham adalah bagi mereka yang toleran dengan risk yg cukup tinggi dengan potensi gain yang juga relatif tinggi... Reksadana saham ditujukan bagi mereka yang tertarik berinvest di saham, namun tidak memiliki banyak waktu, resources untuk meneliti laporan2 keuangan saham2 yang ada di BEI. Sehingga dalam hal ini perputaran modal di reksadana saham dikerjakan oleh MI. Portofolio saham diupayakan melebihi kinerja acuan dalam hal ini indeks BEI. Silahkan saja jika anda ingin berinvest di Reksadana saham..tidak ada masalah. Pembelian bisa dilakukan langsung ke MI yang bersangkutan (misal Manulife, Trimegah, Danareksa, Panin dsb)...atau bisa melalui agen penjualan yang lain (Bank Mandiri, Commonwealth dsb) Minimal nominalnya cukup terjangkau ada yang hanya dengan beberapa ratus ribu rupiah, sudah dapat berinvestasi di Reksadana saham. Harap diingat, investasi di Reksadana saham membutuhkan time horizon yang panjang, karena sifat portofolio saham yang memang lebih fluktuatif ketimbang pasar obligasi atau pasar uang.

Anda mungkin juga menyukai