Anda di halaman 1dari 6

MANUSIA DAN AGAMA

Muhammad Agung Persada 1306459884 FG 2 LTM ke-1 20 September 2013

FISIP Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Depok 2013

I. Pendahuluan

Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.

II. Isi

Hubungan Manusia dan Agama

Dalam masyarakat Sederhana, banyak peristiwa yang terjadi dan berlangsung di sekitar manusia dan di dalam diri manusia, tetapi tidak dipahami oleh mereka. Yang tidak dipahami itu dimasukkan ke dalam kategori gaib. menghadapi peristiwa gaib ini, mereka merasa lemah dan tidak berdaya sehingga mereka mencari perlindungan pada kekuatan yang mereka anggap menguasai alam gaib, yaitu Dewa atau Tuhan. Karena itu hubungan mereka dengan tuhan menjadi akrab yang terjalin dalam berbagai kehidupan seperti sosial, ekonomi, kesenian dan sebagainya. Oleh karena itu,dalam masyarakat sederhana mempunyai hubungan erat dengan agama.

Dalam masyarakat modern, masyarakat telah memahami peristiwaperistiwa alam dandirinya melalui ilmu pengetahuan. Ketergantungan kepada

kekuatan yang dianggap menguasai alam gaib dalam masyarakat sederhana menjadi berkurang. Tetapi, kini perhatian manusia kepada agama. Hal ini disebabkan karena berpalingnya kembalipara ilmuwan kepada agama sebagai pandangan hidup sesungguhnya, harapan manusia kepada kepintaran manusia untuk memecahkan segala masalah ternyata tidak terwujud. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa agama sangat perlu bagi manusia.

Manusia Menurut Tinjauan Islam

Menurut Islam, manusia ialah makhluk ciptaan Allah SWT yang bertanggung jawab atas segala perbuatan, yang dilengkapi oleh Allah SWT dengan sifat-sifat ketuhanan. Definisi ini mengandung tiga unsur pokok yaitu:

Manusia diciptakan Allah SWT dari awalnya yang tidak ada hubungan genelogis dengan makhluk ciptaan Allah SWT, hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya:

7. yang membuat segala sesuatuyang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. 9. Kemudian Dia menyempurnakandan meniupkan kedalamya ruh (ciptaan)-Nya

dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS Al-Sajdah: 7-9)

Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas segala sikapdan tingkah lakunya, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya. ((QS Al-Isra: 36)

Manusia diciptakan Allah dengan sifat-sifat ke-tuhanan-Nya. Sifatsifat Allah SWT dimiliki oleh ruh manusia karena ruh manusia berasal dari ruh Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

Kemudian Dia menyempurnakandan meniupkan kedalamya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS AlSajdah: 9)

Tugas manusia adalah sebagai khalifah Allah SWT, maka tugas kekhalifaan manusia merupakan konsekwensi logis dari keberadaan manusia itu sendiri. Manusia yang mempunyai kedudukan sebagai khalifah dibumi bertugas untuk memakmurkan bumi dan segala isinya. Memakmurkan bumi artinya mensejahterakan kehidupan didunia ini. Untuk itu manusia wajib bekerja, beramal shaleh serta menjaga keseimbanga alam dan bumi yang didiaminya, sesuai dengan tuntutan yang diberikan Allah SWT melalui agama.

III. Penutup

Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang bertanggung jawab atas segala perbuatan, yang dilengkapi oleh Allah SWT dengan sifat-sifat ketuhanan. Manusia diberi amanah oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi dengan cara memakmurkan dan mensejahterakan kehidupan di bumi. Oleh sebab itu, sebagai khalifah yang sudah diamanahi oleh Allah SWT, kita harus menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

Daftar Pustaka 1. Al-quranul Karim. 2. Ali, Mohammad Daud. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. 3. Izharman. 2012. Pendidikan Agama Islam: Pembentukan Kepribadian Islami. Padang: __________. 4. Kaelany. 2010. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma Press. 5. Kaelany. 2009. Pribadi Muslim. Jakarta: Midada Rahma Press.

Anda mungkin juga menyukai