Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syamsi Rizki Gulkiankedi Nim : 105420 218 10

TUGAS SIKLUS HAID Panjang siklus haid normal adalah 28 7 hari (21-35 hari). Siklus haid terjadi sebagai akibat pertumbuhan dan pengelupasan lapisan endometrium uterus. Pada akhir fase haid endometrium menebal lagi atau fase proliferasi. Setelah ovulasi pertumbuhan endometrium berhenti, kelenjar atau glandula menjadi lebih aktif atau fase sekresi. Siklus haid di pengaruhi ileh hypothalamus, hypofisis dan ovarium. Hypothalamus memacu kelenjar hypofisis dengan menyekresi gonadotrophin-releasing hormone (GnRH). Gonadotrophin hipofisis memacu sintesis dan pelepasan follicle-stimulating hormone(FSH) dan luteinizing hormon (LH). FSH adalah hormone glikoprotein yang memacu pematangan folikel selama fase folikular dari siklus. FSH juga membantu LH memacu sekresi hormone steroid, terutama estrogen oleh sel granulose dari folikel matang. LH juga termasuk glikoprotein.dan ikut dalam steriodegenesis dalam folikel dan berperan penting dalam ovulasi. LH juga berpengaruh dalam produksi progesterone oleh korpus luteum. Aktivitas siklik dalam ovarium atau siklus ovarium dip[ertahankan oleh mekanisme umpan balik yang bekerja antara ovarium, hypothalamus dan hipofisis. 1. Fase Folikular Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relative tinggi dan memacu perkembangan 10-20 folikel dengan satu folikel dominan. Relatif tingginya kadar FSH dan LH merupakan trigger turunnya estrogen dan progesterone pada akhir siklus. Selama dan segera setelah haid kadar estrogen relative rendah tapi mulai meningkat karena terjadi perkembangan folikel. Pematangan folikel berhubungan dengan hormone yaitu ada kenaikan yang progresif dalam produksi estrogen oleh sel granulose dari folikel yang berkembang. Karena kadar estrogen yang meningkat, pelepasan kedua gonadotropin ditekan (umpan balik negative) yang berguna untuk mencegah hiperstimulasi dari ovarium dan pematangan banyak folikel. Sel granulose juga menghasilkan inhibin dan mempunyai implikasi sebagai factor dalam mencegah jumlah folikel yang matang. Selama fase folikular di ovarium, endometrium dibawah pengaruh estrogen. Pada akhir haid proses regenerasi berjalan dengan cepat. Saat ini disebut fase proliferasi.

2. Ovulasi Ovulasi adalah pembesaran folikel secara cepat yang diikuti dengan protrusi dari permukaan korteks ovarium dan pecahnya folikel dengan ekstrusinya oosit yang ditempeli oleh mucus oofirus. Pada saat ovulasi perubahan hormone yang terjadi adalah estrogen meningkatkan sekresi LH (melalui hypothalamus) mengakibatkan meningkatnya produksi androgen dan estrogen (umpan balik positif). Segera setelah ovulasi terjadi penurunan kadar estradiol yang cepat dan peningkatan produksi progesterone. Setelah ovulasi, produksi progesterone menginduksi perubahan sekresi endometrium. Dan disebut sebagai fase sekresi. 3. Fase Luteal Sisa folikel tertahan dalam ovarium dipenitrasi oleh kapiler dan fibroblast dari teka. Sel granulose mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum. Korpus kuteum merupakan sumber utama hormone steroid seks, estrogen dan progesterone di sekresi oleh ovarium pada fase pasca-ovulasi. Korpus luteum meniingkatkan produksi progesterone dan estrodial. Kedua hormone tersebut diproduksi dari precursor yang sama. Selama fase luteal kadar gonadotropin mencapai nadir dan tetap rendah sampat terjadi regresi korpus luteum. Jika terjadi konsepsi dan implantasi, korpus luteum tidak mengalami regresi karenadipertahankan oleh gonadotropin yang dihasilkan oleh trofoblas. Jika konsepsi dan implantasi tidaj terjadi korpus luteum akan mengalami regresi dan terjadilah haid. Setelah kadar hormone steroid turun akan diikuti peningkatan kadar gonadotropin untuk inisiasi siklus berikutnya. Pada akhir fase ini terjadi regresi korpus luteum yang ada hubungannya dengan menurunnya produksi estrogen dan progesterone ovarium. Penurunan ini diikuti oleh kontraksi spasmodic yang intens dari bagian arteri spiralis kemudian endometrium menjadi iskemik dan nekrosis, terjadi pengelupasan lapisan superficial endometrium dan terjadilah perdarahan. Vasospasmus terjadi karena adanya produksi local prostaglandin. Prostaglandin juga meningkatkan kontraksi uterus bersamaan dengan aliran darah haid yang tidak membeku kareba adanya aktivitas fibrinolitik local dalam pembuluh darah endometrium yang mencapai puncaknya saat haid. Ini disebut sebagai fase haid.

Anda mungkin juga menyukai