Anda di halaman 1dari 20

BAB III METODE PENELITIAN A.

Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksplanatory research (penelitian penjelasan ) yaitu untukmenjelaskan hubungan antara variable-variabel melalui pembandingan dan pengujian hipotesa dengan menggunakan metode survey analytic yaitu penelitimengambil data dari sampel dengan menggunakan kuesioner observasi sebagai alat pengumpulan data untuk selanjutnya dianalisa. Sudigdo, S. (1995). Penelitian ini menggunakan pendekatan case control study dengan tujuan menilai pengaruh variabel bebas dengan kejadian DBD pada keluarga penderita dengan cara membandingkan sekelompok keluarga orang berpenyakit (kasus) dan sekelompok keluarga orang tidak berpenyakit (kontrol). Sudigdo, S. (1995). 1. Pendekatan Penelitian Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian disertasi ini, akan dijawab dengan melakukan pendekatan Dalam kaitannya dengan penelitian ini,berdasarkan pada penelitian lapangan. 2. Spesifikasi Penelitian Spesifikasi penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif analisis. Hal ini berkaitan dengan tujuan penelitian untuk membuat suatu hubungan perilaku masyarakat, lingkungan dan promosi kesehatan terhadap kejadian demam berdarah (DBD) 3. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang bersumber melalui laporan prevalensi kejadian dbd di Puskesmas dan melalui pengamatan (observasi) jentik nyamuk pada studi lapangan (Field research) di rumah responden. Studi lapangan dilakukan untuk menggali dan memahami secara mendalam mengenai pendapat responden terhadap perilaku masyarakat,lingkungan dan promosi kesehatan terhadap kejadian demam berdarah dengue (DBD), sehingga dapat dijadikan bahan untuk menganalisis masalah-masalah dalam penelitian disertasi ini. Disamping data primer penelitian disertasi ini juga akan menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan kejadian DBD di puskesmas. 4. Tehnik pengumpulan data Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berupa pertanyaan perilaku masyarakat tentang DBD dan pengamatan (observasi) keberadaan jentik nyamuk. Penentuan sample merupakan suatu proses dalam memilih suatu bagian yang representative dari seluruh populasi. Populasi adalah seluruh objek atau seluruh unit yang akan diteliti atau dapat dikatakan populasi merupakan jumlah manusia ataupun fenomena yang mempunyai karakteristik sama.

Dalam penelitian ini sebagai populasinya adalah responden yang mengidap demam berdarah (DBD) Mengingat luasnya populasi yang diteliti, maka untuk efesiensi waktu dan biaya serta untuk menjaga akurasi data yang diperoleh,penulis menggunakan metode pengambilan sample non random sampling. Teknik yang digunaqkan adalah teknik non random sampling, yang artinya hanya obyek yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat diambil sebagai sample, dengan demikian yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah hanya obyek yang memiliki keterlibatan langsung dalam hubungan perilaku masyarakat, lingkungan dan promosi kesehatan terhadap kejadian demam berdarah (DBD) Sebagai responden karakteristik inkluisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Responden yang pernah menderita DBD hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan klinis di Puskesmas. 2. Bersedia menjadi responden 3. Di rumah ditemukan adanya jentik nyamuk. Data sekunder dilakukan dengan penelitian laporan penyakit DBD dari Puskesmas, guna mendapatkan landasan teoritis. Pengumpulan data ini dilakukan dengan studi lapangan dengan mengamati jentik nyamuk di rumah responden. 5. Sistematika Penelitian Penulisan hasil penelitian ini terdiri dari 4 (empat) bab dan masing-masing bab terdiri dari sub bab untuk memperjelas ruang lingkup dan cakupan permasalahan yang akan diteliti. Bab. Satu adalah Bab Pendahuluan yang menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, orisinalitas,kerangka pemikiran dan difinisi operasional,metode penelitian serta sistematika penulisan. Bab kedua membahas mengenai perspektif teoritis penanganan DBD. Bab ketiga membahas mengenai hasil dan pembahasan penelitian terkait dengan teori dan hasil penelitian orang lain. Bab keempat mengemukakan kesimpulan dan saran sebagai rangkuman hasil analisis temuan penelitian dan saran yang diajukan penulis berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan. Sebagai kelengkapan disertasi ini, terdapat daftar pustaka, riwayat hidup, rekomendasi serta implikasi dan lampiran. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target (target population) adalah populasi yang menjadi sasaran akhir Ancok, D. (1985). penerapan hasil penelitian yaitu semua keluarga yang bermukim di wilayah Kecamatan Curup Tengah Populasi terjangkau (accessible population) adalah bagian daripopulasi target yang dapat dijangkau oleh peneliti yaitu bagian dari populasi target yang dibatasi dengan tempat dan waktu yang dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang berkunjung untuk berobat/mengambil rujukan ke Puskesmas Perumnas mulai periode 01 Oktober 2012 s.d 31 Maret 2013. Sampel penelitian untuk kelompok kasus adalah keluarga yang salah satu anggotanya ada yang menderita demam berdarah melalui diagnosa dokter atau pemeriksaan laboratorium. Teknik pengambilan sampel pada kelompok kasus adalah dengan teknik total sampling.

Sampel untuk kelompok pembanding atau kontrol adalah keluarga yang anggotanya tidak/belum pernah ada yang menderita kasus DBD dengan jumlah yang sama dengan kelompok kasus. Teknik pengambilan sampel pada kelompok kontrol adalah dengan pengambilan acak sederhana (simple random sampling) yaitu memilih beberapa keluarga yang berkunjung ke puskesmas secara acak, kemudian diwawancarai dan selanjutnya ditentukan menjadi sampel.

Besar sampel penelitian (n) didukung dengan perhitungan rumus: Ancok, D. (1985). N = {Z 1-/2[2P2x(1-P2)]+1-V[P1x(1-P1)+P2(1-P2)]}2 (P1 P2)2 Dan : P1 ORxP2 ORxP2 + (1-P2)

Keterangan : n = besar sampel untuk masing-masing kelompok. P1 = Proporsi terpapar pada kelompok. P2 = 0,096 Proporsi terpapar di kota Medan tahun 2007. OR = 5, digunakan OR penelitian terdahulu (1,25 5,00) = kekuatan, dalam penelitian ini kekuatan 80 % maka 1 Z = 0,842. = 0,05 atau interval kepercayaan 95%, maka Z1- /2 = 1,96. Perhitungan: P1 = 5x0,096 5x0,096 + (1-0,096)

= 0,347, maka: n = {1.96V[2x0,096(1-0,096]+0,842 V [0,347(1-0,347)+0,096(1-0,096]}2 (0,347 0,096)2 n = {1,96V[0,173] + 0,842V[0,313]}2 0,063 n= 1,651 0,063 n= 26,2

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diambil jumlah n (sampel minimal) yang dapatdiambil adalah: untuk kasus 26 keluarga dan untuk kontrol 26 keluarga, total minimal adalah52 keluarga. Sasaran wawancara dalam rangka pengisian kuesioner adalah ibu rumah tangga yang dalam hal ini dianggap sebagai orang yang paling memperhatikan kebersihan lingkungan rumah. Apabila karena sesuatu dan lain hal ibu rumah tangga tidak dapat diwawancaraimaka digantikan dengan anggota keluarga yang lain (orang yang tinggal satu rumah) yangdianggap paling bertanggung jawab dalam hal mengatur kebersihan lingkungan rumah. Untuk menarik kesimpulan dari hasil yang didapat digunakan standar dibawah ini : 0% 1%-25% 26%- 49% 50% 51%-75% 76%-99% 100% = Tidak satupun dari responden = Sebagian kecil dari responden = Hampir sebagian dari responden = Sebagian dari responden = Sebagian besar dari responden = Hampir seluruh dari responden = Seluruh dari responden

Stanislaus,S. (2006). E. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu: 1. Variabel bebas (independent variable) meliputi: Tingkat pengetahuan keluarga tentang PSN, tingkat sikap keluarga tentang PSN, dan praktek keluarga tentang PSN, serta kebiasan keluarga responden dalam hal kebiasaan tidursiang, menggunakan kelambu di siang hari, pemakaian anti nyamuk di siang hari dan kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai. Tingkat pengetahuan responden tentang PSN DBD diukur melalui pertanyaan kuesioner, pertanyaan kuesioner meliputi, pengetahuan reponden tentang kejadian penyakit DBD (penyebab dan vektornya), pengetahuan tentang sarang nyamuk (breeding place dan resting place), pengetahuan tentang 3M (menguras, menutup dan mengubur) pengertian dan manfaatnya, serta pengetahuan tentang abatisasi dan manfaatnya. Tingkat sikap responden tentang DBD diukur dengan menggunakan kuesioner yang menanyakan tentang kesetujuan dan ketidak setujuan tentang pernyataan yang berhubungan dengan penyakit DBD dan kegiatan PSN. Pernyataan sikap meliputi pendapat tentang bahaya nyamuk, pernyataan tentang 3M (menguras, menutup dan mengubur), pernyataan tentang kebiasaan menggantung pakaian bekas pakai, dan pernyataan tentang abatisasi. Khusus untuk praktek keluarga di jabarkan melalui keberadaan jentik Aedes. Apabila di lingkungan rumah responden ditemukan satu jentik Aedes saja maka praktek PSN responden tersebut dinyatakan buruk dan apabila di lingkungan rumah responden tidak ditemukan jentik Aedes maka praktek responden tersebut tentang PSN dinyatakan baik. Kebiasaan keluarga responden diukur dengan menggunakan pertanyaan kuesioner dan didukung dengan pengamatan langsung oleh petugas pengumpul data di kediaman responden.

2. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peristiwa kejadian penyakit DBD. 3. Variabel perancu (confounding variable) Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah virulensi virus dan imunitas subyek, namun variabel ini tidak diteliti. F. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran I. Definisi Operasional Selanjutnya untuk menghindari perbedaan pengertian terhadap istilah yang digunakan dalam penulisan hasil penelitian, maka definisi operasional dari istilahistilah tersebut sebagai berikut : Tabel 3.2.Tabel Definisi Operasional No 1 Variabel Pengetahuan Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala Ukur Kurang, Ordinal

Sikap

Tindakan

Adalah ingatan dan Kuesioner pemahaman responden tentang PSN DBD yang digali melalui pertanyaan wawancara yang mendalam untuk memberi kesempatan kepada responden untuk mengeluarkan keseluruhan kesan dalam pikirannya tentang PSN DBD. Adalah respon atau reaksi Kuesioner responden tentang PSN DBD yang diukur dengan menanyakan pendapat responden tentang PSN DBD, melalui panduan suatu kuesioner. Adalah out come tindakan Kuesioner responden dalam melakukan PSN DBD yang diukur dengan observasi jentik Aedes langsung di kediaman reponden. Apabila ditemukan jentik Aedes 1 (satu) saja berarti praktek responden

1. bila Skor < 17,5 2. Cukup, bila Skor 17,5

1. Kurang, Ordinal bila Skor < 27,6 2. Cukup, bila Skor 27,6 1. Ada Nominal (buruk) 2. Tidak Ada (baik)

tentang PSN dinyatakan buruk, dan apabila tidak ditemukan jentik Aedes berarti praktek PSN responden dianggap baik. 4 Lingkungan

Promosi Kesehatan

Kebiasaan Tidur Siang

Kebiasaan Penggunaan Kelambu

Kebiasaan Pemakaian Anti Nyamuk

Adalah kebiasaan tidur siang keluarga reponden yang berhubunga n dengan kemungkin an gigitan nyamuk Aedes aegypti Adalah kebiasaan keluarga responden menggunak an kelambu pada saat tidur siang yang berhubunga n dengan kemungkin an nyamuk Aedes aegypti Adalah kebiasaan keluarga responden memakai anti nyamuk

1. Ya 2. Tidak

Nominal

1. Ya 2. Tidak

Nominal

1. Ya 2. Tidak

Nominal

Kebiasaan Menggantung Pakaian Bekas Pakai

Kejadian DBD

Kelompok Kasus

10

Kelompok

siang hari yang berhubunga n dengan gigitan nyamuk Aedes aegypti. Adalah kebiasaan keluarga responden menggantu ng pakaian bekas pakai yang berhubunga n dengan nyamuk A.aegypti. Kejadian penyakit DBD berdasarka n diagnosa dokter atau laboratoriu m Keluarga yang salah satu anggotanya ada yang menderita demam berdarah menurut diagnosado kter atau hasil pemeriksaa n laboratoriu m Keluarga

1. Ya 2. Tidak

Nominal

1. Ya 2. Tidak

1. Sakit 2. Tidak

Nominal

1. Sakit

Nominal

Kontrol

yang 2. Tidak semua anggotanya tidak ada yang menderita demam berdarah menurut diagnosa dokter atau hasil pemeriksaa n laboratoriu m

J. Metode A. Etika Penelitian Setelah mendapatkan persetujuan dari Prodi Keperawatan Curup Politeknik Kesehatan Bengkulu dan Pimpinan Sekolah Dasar 11 Curup Timur serta responden, peneliti akan melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi : 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum peneliti dilakukan dengan memberikan lembar persetujaun untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain : partisipasi klien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial

masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi dan izin observasi. 2. Anonymity (tanpa nama), untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. 3. Confidentiality, kerahasian informasi yang diberikan oleh dijamin oleh peneliti. B. Pengumpulan Data Penelitian Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Data Primer Data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi penelitian berupa data karakterisitik keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain) yang diperoleh dari hasil wawancara keluarga dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Data pengetahuan, sikap dan praktek PSN keluarga yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan (observasi) dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data, kemudian dinilai berdasarkan skor. 2. Data Sekunder Data yang diperloleh dari data yang ada di instansi terkait anatara lain: arsip Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, arsip Puskesmas Prumnas Kecamatan Curup Tengah, arsip Puskesmas Curup Kecamatan Curup Kota dan arsip Puskesmas sambirejo Kecamatan Selupu Rejang. C. Pengolahan Data Sebelum analisis data dilakukan : 1. Editing atau persembahan data Data yang telah dikumpulkan dalam daftar pertanyaan atau kuesioner perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, jika terdapat hal-hal yang salah atau meragukan untuk memperbaiki kualitas data. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam editing yaitu kelengkapan data, kesempurnaan data, kejelasan data untuk dibaca, ke konsisten data untuk dibaca, keseragaman data dan kesesuian data. 2. Coding

Tahap perhitungan skor diawali dengan memberi kode data berupa jawaban pengetahuan baik, pengetahuan kurang untuk kuesioner pengetahuan anak sekolah dasar dan perilaku baik atau perilaku tidak baik untuk kuesioner perilaku hidup bersih dan sehat untuk memudahkan analisa. Skor pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat dilakukan dengan menjumlahkan angka-angka yang merupakan jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner. 3. Processing Mengentri data dari kuesioner ke paket komputerisasi 4. Cleaning Pengecekan kembali data yang sudah di entry, apakah ada kesalahan atau tidak.

D. Metode Analisa Data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis.yang akan dirumuskan mengenai hal-hal yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Data primer atau data empiris akan dianalisis secara kuantitatif. 1. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui proporsi dari variabel yang diteliti. Untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel digunakan rumus :

P= F N

x 100%

Ket : P = proporsi atau jumlah persentase F = jumlah responden setiap katagori N = jumlah sampel (Arikunto, 1997)

Dari rumus diatas nilai proporsi yang didapatkan dalam bentuk persentase dapat diinterprestasikan dengan menggunakan data menurut (Arikunto, 1997) 0% 1%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100% : tidak satupun dari responden : sebagian kecil dari responden : hampir sebagian dari responden : setengah dari responden : sebagian besar dari responden : hampir seluruh dari responden : seluruh responden

2. Analisa Bivariat Analisa bivarat digunakan untuk mengetahui antara Hubungan Perilaku Masyarakat, Lingkungan dan Promosi Kesehatan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2013 dengan variabel independen yaitu faktor perilaku masyarakat, lingkungan dan promosi kesehatan dengan menggunakan Uji Korelasi Chi-square. a. Mencari nilai Chi-square hitung dengan rumus = (fo-fe

fe

b. Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus : E1 = (a+b) (a+c)/N E2 = (a+b) (b+d)/N E3 = (c+d) (a+c)/N E4 = (c+d) (b+d)/N Keterangan: Oij = Frekuensi teramati dari sel baris ke-i dan kolom ke-j Eij = Frekuensi harapan dari baris ke-I dan kolom ke-j b = Banyak baris k = Banyaknya kolom ni = Total baris nj = Total kolom N = Total pengamatan

Tabel 3.2 Hubungan Prevalensi penyakit DBD terhadap kejadian DBD Prevalensi penyakit Kejadian DBD Total Tidak Ada Ada DBD Rendah Tinggi a c a+c b d b+d a+b c+d N=

a+b+c+d

Tabel 3.3 Hubungan Jentik nyamuk terhadap kejadian DBD Jentik Nyamuk Kejadian DBD Negatif Tidak ada Ada a c a+c Positif b d b+d a+b c+d N= a+b+c+d Total

Tabel 3.4 Hubungan Perilaku mayarakat dalam pemberantasan DBD Pengendalian Perilaku mayarakat dalam pemberantasan Total secara Fisik DBD Tidak Baik baik Tidak Ya a c a+c b d b+d a+b c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.5 Hubungan Perilaku mayarakat dalam pemberantasan DBD Pengendalian Perilaku mayarakat dalam pemberantasan Total secara Kimiawi DBD Tidak Baik baik

Tidak Ya

a c a+c

b d b+d

a+b c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.6 Hubungan Perilaku mayarakat dalam pemberantasan DBD Pengendalian Perilaku mayarakat dalam pemberantasan Total secara Biologis DBD Tidak Baik baik Tidak Ya a c a+c b d b+d a+b c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.5 Hubungan Lingkungan terhadap kejadian DBD Modifikasi Lingkungan Tidak Ya Kejadian DBD Tidak Ada a c a+c Ada b d b+d a+b c+d N= a+b+c+d Total

Tabel 3.6 Hubungan Lingkungan terhadap kejadian DBD Manipulasi Lingkungan Tidak Kejadian DBD Tidak Ada a Ada b a+b Total

Ya

c a+c

d b+d

c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.7 Hubungan Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Pelaksanaan Program Survey Jentik Tidak Ya Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Tidak Ada Ada a c a+c b d b+d Total

a+b c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.8 Hubungan Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Pelaksanaan Program Abatisasi Tidak Ya Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Tidak Ada Ada a c a+c b d b+d Total

a+b c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.9 Hubungan Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Pelaksanaan Program Fogging Tidak Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Tidak Ada Ada a b Total

a+b

Ya

c a+c

d b+d

c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.10 Hubungan Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Pelaksanaan Program Kelambu Tidak Ya Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Tidak Ada Ada a c a+c b d b+d Total

a+b c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.11 Hubungan Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Pelaksanaan Program Lomba Jentik Nyamuk Tidak Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Tidak Ada Ada a b Total

a+b

Ya

c a+c

d b+d

c+d N= a+b+c+d

Tabel 3.12 Hubungan Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Pelaksanaan Program Penyuluhan Pendidikan Kesehatan Tidak Ya Peran serta petugas promosi kesehatan terhadap kejadian DBD Tidak Ada Ada Total

a c a+c

b d b+d

a+b c+d N= a+b+c+d

c. Mencari nilai

tabel dengan rumus :

Df = (b-1)(k-1) Ket : b = banyak baris k = banyaknya kolom

d. Mencari

hitung dengan

tabel :

Jika

hitung

tabel maka Ho ditolak artinya signifikan

Jika

hitung

tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Untuk mengetahui seberapa besar faktor pengetahuan anak sekolah dasar dengan perilaku hidup bersih dan sehat di Sekolah Dasar 11 Curup Timur menggunakan rumus Ratio Prevalens, dengan menggunakan table silang 2x2. Rumus Ratio Prevalens (RP) : RP = a/(a+b) = a.d c/(c+d) b.c

Pada hasil analisis bivarat akan diperoleh Ratio prevalens (RP) dengan estimasi Confidence Interval (CI) yang ditetapkan pada tingkat kepercayaan 95%, nilai Rp yang diperoleh dapat di interprestasikan sebagai berikut : a. Jika RP > 1 maka artinya menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan PHBS. b. Jika RP 1 maka artinya menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan PHBS.

G. Sumber Data Penelitian Data penelitian bersumber dari data-data Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Puskesmas Perumnas setempat sebagai data sekunder sedangkan data primer diperoleh langsung dari lokasi penelitian dan hasil wawancara dengan sampel penelitian. H. Pengumpulan Data Penelitian Ada dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Data Primer Data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi penelitian berupa data karakterisitik keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain) yang diperoleh dari hasil wawancara keluarga dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Data pengetahuan, sikap dan praktek PSN keluarga yang diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data, kemudian dinilai berdasarkan skor. 2. Data Sekunder Data yang diperloleh dari data yang ada di instansi terkait anatara lain: arsip Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, arsip kantor kecamatan, arsip Puskesmas Prumnas, dan lain-lain I. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data dilakukan degan tiga tahapan yaitu editing, coding dan tabulating. Editingbertujuan untuk meneliti kembali kasus yang telah ditulis. Coding adalah meberikan kode pada angka atribut variabel untuk memudahkan analisa data. Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk tabel untuk mempermudah pengolahan data. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-squuare dan analisis multivariat dilakukan dengan uji statistik regresi logistik berganda. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat komputer melalui program SPSS. Stanislaus,S.(2006).

Anda mungkin juga menyukai