Anda di halaman 1dari 6

FOREX FREAK MEMADUKAN INDIKATOR Dalam materi terdahulu telah dibahas dasar-dasar analisis teknikal seperti support/resistance dan

trend line. Pada pelajaran sebelumnya Anda telah mempelajari macam-macam indikator teknikal. Anda juga telah mempelajari jenis-jenis pola candlestick dan price pattern. Sekarang kita akan melanjutkan petualangan dengan berbagai alat bantu analisis teknikal tersebut. Memadukan indikator yang satu dengan yang lain bisa membantu Anda untuk menemukan perspektif yang lain pada pergerakan harga. Pemaduan ini juga bisa membuat indikator saling melengkapi. Hal seperti ini biasa disebut sebagai sistem trading. Misalnya, moving average yang pada dasarnya adalah indikator tren dilengkapi dengan stochastic yang merupakan osilator untuk menentukan timing buy atau sell. Dalam chapter ini, Anda akan melihat contoh-contoh penggunaan indikator yang digunakan bersama-sama dengan indikator lain. Kita tidak akan membahas terlalu banyak, yang akan kita bahas hanya sistem yang sederhana dan populer saja, sebagai dasar untuk membangun sistem trading. Biasanya, para trader mengkombinasikan dua hingga tiga indikator yang berbeda dalam sistem trading mereka. Keputusan untuk buy atau sell diambil ketika ketiga indikator tersebut telah mengkonfirmasikan sinyal yang sama. Baiklah, tanpa perlu berpanjang-lebar, kita mulai petualangan kita. 1. Pemanfaatan pattern Ini adalah sistem yang sangat sederhana. Anda hanya perlu mengenali pola yang muncul untuk memperkirakan pergerakan harga selanjutnya. Tetnu saja, untuk bisa mengenali kemunculan pola, Anda harus memperbanyak latihan agar pengamatan Anda semakin jeli. 2. Fibonacci retracement + candlestick/price pattern Teknik ini bisa dikatakan cukup sederhana. Yang Anda butuhkan hanyalah trend line dan sedikit bantuan dari Fibonacci retracement dan sedikit bantuan dari candlestick dan/atau price pattern. Sistem ini berpatokan pada tren. Oleh karena itu, tentu saja pemahaman yang baik mengenai tren itu sendiri mutlak diperlukan. Sistem ini juga menggunakan strategi bounce trading yang memanfaatkan level acuan Fibonacci retracement. Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menentukan tren. Langkah selanjutnya, tarik Fibonaci retracement berdasarkan swing terakhir yang Anda lihat di chart. Kemudian, perhatikan area acuan Fibonacci retracement tersebut, yaitu 38.2%, 50% dan 61.8%.

Selanjutnya, cari bounce (pantulan) dari area acuan Fibonacci tadi. Konfirmasi yang bisa Anda pergunakan adalah pola candlestick atau pattern. Jadi, Anda harus menunggu pullback ke area acuan Fibonacci lalu mencari apakah ada konfirmasi pattern bullish/bearish. Pattern/pola tersebut bisa candlestick (morning/evening star, engulfing, dll) atau price pattern seperti double top, double bottom, dan lain-lain. 3. Fibonacci retracement + stochastic oscillator + CCI Masih dengan Fibonacci retracement, tapi kali ini kita akan memadukannya dengan stochastic dan CCI. Penggunaannya juga cukup mudah. Kita menunggu sampai pullback terjadi ke area acuan Fibonacci, lalu tunggu sinyal buy/sell dari stochastic dan CCI. Sinyal harus muncul dari kedua indikator tersebut untuk memperoleh konfirmasi sinyal yang kuat. OK. Sistem trading yang dijelaskan di atas hanya beberapa contoh yang bisa Anda pergunakan. Anda bisa bereksperimen untuk memadukan beberapa indikator hingga menjadi sistem trading yang sesuai dengan style trading Anda.

TIPS ANALISIS TEKNIKAL Jangan menggunakan terlalu banyak indikator Kebanyakan trader pemula menganggap semakin banyak indikator yang mereka gunakan, maka semakin akuratlah prediksi mereka. Anggapan ini salah. Justru semakin banyak indikator yang Anda gunakan malah akan membuat Anda semakin bingung untuk mengambil keputusan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengkombinasikan indikator, misalnya indikator untuk trend (MA misalnya) dikombinasikan dengan indikator osilator (contoh: RSI atau stochastics). Jangan terlalu banyak, cukup dua atau tiga macam saja agar Anda tidak bingung. Gunakan indikator yang dimengerti saja Pelajari dengan seksama hingga Anda tahu bagaimana cara menggunakannya, lalu praktekkan. Jika Anda sudah merasa nyaman dan bisa mengumpulkan profit secara konsisten dengan indikator itu, jangan mencoba sesuatu yang belum pernah Anda buktikan profitabilitasnya. Simple is better

Bagus atau tidaknya indikator bukan tergantung pada rumit atau tidaknya indikator itu, melainkan pada bisa atau tidaknya si trader menggunakannya. Semakin sederhana, maka semakin Anda mudah mengerti kegunaannya, artinya semakin mudah Anda tahu triknya, yang akhirnya semakin mudah bagi Anda untuk mengumpulkan profit. Banyaklah berlatih Belajar analisis ibarat belajar berenang. Tak akan mungkin bisa berenang jika hanya belajar teorinya tanpa turun ke kolam. Untuk bisa melakukan analisis dengan baik, Anda harus mempraktekkannya. Meskipun Anda berlatih menggunakan demo account, perlakukanlah seperti layaknya real account, sehingga Anda akan terbiasa ketika bertransaksi sungguhan.

MEMBANGUN TRADING PLAN Anda sudah hampir menyelesaikan pendidikan dasar Anda. Hore! Sebentar lagi Anda akan siap untuk terjun langsung di dunia trading dan berhadapan langsung dengan pasar sesungguhnya. Sebelum Anda terjun langsung ke medan pertempuran sesungguhnya, ada baiknya Anda menyimak baik-baik isi chapter ini. Salah satu hal penting yang perlu Anda tanamkan di benak Anda jika memang ingin menjadi trader yang sukses adalah: jadilah diri sendiri. Sederhana namun dalam ya? Apa maksud kalimat tersebut? Oke, sebagian besar di antara Anda mungkin adalah trader pemula. Merupakan hal yang lazim jika Anda mencontoh trader lain atau mengikuti cara trading orang lain yang Anda anggap lebih senior daripada Anda. Hal itu tidak salah, namun jangan pernah mengikuti saran orang lain secara mutlak. Setiap trader bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap pasar. Demikian pula cara berpikir, toleransi resiko dan target, tentu berbeda-beda pula. Hanya karena seseorang memiliki metode trading yang bisa mereka jalankan dengan baik dan sukses, belum tentu metode tersebut cocok pula bagi Anda. Dengan kata lain, belum tentu Anda pun bisa mejalankan metode trading tersebut dengan baik dan sukses pula. Milikilah trading plan Anda sendiri, yang sesuai dengan karakter Anda sebagai trader, dan senantiasa mengupdate-nya sejalan dengan pengalaman Anda mempelajari pasar. Kata orang bijak: If you fail to plan, then you have already planned to fail. Membangun trading plan dan menjalankannya dengan baik sangat erat kaitannya dengan disiplin. Namun disiplin saja tidak cukup. Benar, tidak cukup. Anda harus memiliki kedisiplinan yang super-ketat. Ya, superketat! Memiliki kedisplinan yang super-ketat adalah karakter yang paling penting dari seorang trader sukses. Kedisiplinan yang super-ketat itu Anda butuhkan untuk menjalankan trading plan yang Anda bangun tadi. Trading plan itu sendiri merupakan panduan mengenai apa yang harus Anda lakukan, mengapa, kapan dan bagaimana Anda akan melakukannya. Trading plan melingkupi kepribadian Anda sebagai trader, target pribadi, manajemen resiko dan sistem trading yang akan Anda aplikasikan.

Jika Anda menjalankan trading plan dengan disiplin yang super-ketat, maka Anda akan bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi dalam trading dan dengan sendirinya akan meminimalisir resiko (perhatikan kata meminimalisir. Kita tidak menggunakan kata menghilangkan). Emosi Anda biasanya akan menguasai diri Anda ketika uang Anda berada di dalam bahaya. Seringkali orang akan membuat keputusan yang irasional di saat-saat seperti itu. Trader yang baik tidak boleh membuat keputusan yang irasional. Trading plan yang baik (dan kedisiplinan super-ketat) akan menjaga Anda dari membuat keputusan yang buruk di saat sulit. Dengan trading plan yang baik, setiap keputusan yang keluar telah diperhitungkan dengan matang, sehingga Anda akan terhindar dari membuat keputusan yang gegabah dalam situasi yang sulit. Yang perlu dilakukan hanyalah tetap pada rencana semula, yaitu trading plan. Ada kalimat dalam bahasa Inggris yang bisa menggambarkannya dengan mudah: Stick to the plan! Mengapa Anda Perlu Trading Plan? Telah disebutkan sebelumnya bahwa trading plan akan melindungi Anda dari membuat keputusan yang gegabah. Selain itu, trading plan akan membuat trading Anda lebih sederhana dibandingkan jika Anda sama sekali tidak memliki trading plan. Pernahkah Anda menggunakan fasilitas Google Map? Dengan Google Map, Anda bisa mengetahui lokasi suatu tempat. Jika Anda ingin bepergian ke tempat tersebut, Anda tinggal memasukkan lokasi Anda sekarang dan memasukkan lokasi tujuan Anda. Lalu Google Map akan memberikan rute terbaik dan petunjuk arah untuk bisa sampai ke lokasi tujuan Anda tersebut. Google Map akan memberikan petunjuk jalan mana yang sebaiknya Anda tempuh, misalnya lurus melalui Jalan Juanda, belok kiri di Jalan RE. Martadinata dan seterusnya. Anda tinggal mengikutinya sehingga Anda bisa meminimalisir resiko tersesat. Trading plan Anda berfungsi mirip dengan rute dan petunjuk arah yang diberikan Google Map tersebut. Ia akan menunjukkan di mana Anda sekarang berada dan membantu Anda untuk mencapai tujuan Anda sebagai trader, yaitu profit yang konsisten. Trading tanpa trading plan hampir sama buruknya dengan bepergian tanpa tahu arah dan lokasi tujuan. Tujuan Anda trading adalah meraih profit yang konsisten, namun itu adalah omong kosong belaka jika Anda tidak tahu bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Walhasil, alih-alih memperoleh profit yang konsisten, Anda justru dengan konsisten menghancurkan akun trading Anda. Dengan adanya trading plan, Anda akan tahu apa yang harus Anda lakukan. Anda juga akan segera tahu kalau ternyata Anda berjalan ke arah yang salah. Anda akan memiliki standar untuk mengukur performa trading Anda. Anda pun akan senantiasa tahu apa yang harus Anda lakukan jika Anda ternyata salah arah. Trading plan juga akan membantu mengurangi potensi stress dan emosional dalam trading. Bisa sih, trading tanpa trading plan, namun gaya trading Anda akan serampangan. Buy dan sell hanya berdasarkan insting atau sinyal yang tidak jelas. Itu sih bukan trading namanya. Itu sama saja dengan gambling. Memiliki trading plan memang tidak mutlak akan memberikan garansi bahwa Anda akan sukses. Tetapi paling tidak, dengan memiliki trading plan Anda akan bisa mengevaluasi apa yang salah dengan trading Anda jika Anda gagal. Pada kenyataannya, kegagalan dalam trading disebabkan oleh karena tidak memiliki trading plan atau tidak menjalankan trading plan dengan baik. Ini fakta. Mayoritas trader pemula tidak memiliki trading plan. Melalui program ini, Anda akan mencoba untuk menjadi minoritas yang justru bisa bertahan di dunia trading.

Kenali Karakter Anda Langkah pertama untuk yang diperlukan untuk membangun trading plan adalah mengenali karakter Anda sendiri. Dasar trading plan Anda adalah karakter Anda sendiri karena Andalah yang akan menjalankan trading plan tersebut. Dengan mengetahui karakter pribadi Anda, maka Anda akan mengetahui trader seperti apa Anda ini. Hal tersebut disebut dengan profil trader. Jika Anda telah mengetahui profil Anda sebagai trader, Anda akan bisa mengetahui metode trading seperti apa yang cocok dengan karakter Anda. Strategi, sistem, atau metode yang tidak cocok dengan karakter Anda justru akan mengurangi peluang Anda untuk meraih kesuksesan. Tetapkan Tujuan Tetapkan tujuan Anda sebagai seorang trader. Akan lebih baik jika Anda pun memiliki motivasi tertentu yang bisa memacu semangat dan memperkuat komitmen Anda. Seseorang tidak akan sukses sebagai seorang trader jika ia tidak memiliki komitmen serius. Ia akan dengan cepat digilas oleh pasar. Ingatlah bahwa tujuan Anda melakukan trading tentunya adalah untuk memperoleh profit yang konsisten. Jika tujuan Anda melakukan trading hanya untuk bersenang-senang menguji nyali, maka tujuan tersebut tidak akan bisa berjalan bersama dengan tujuan untuk meraih profit konsisten tersebut. Pada saat tertetu mungkin Anda akan menikmati masa-masa menegangkan ketika transaksi Anda diombang-ambingkan oleh pasar. Namun percayalah, Anda akan sulit untuk bisa menunjukkan wajah bersenang-senang itu ketika akun Anda amblas dilibas pasar. Jika memang bersenang- senang menguji nyali yang Anda cari, silakan melakukan rekreasi semacam bungee jumping atau terjun payung, bukannya trading. Tetapkan Target Sebaiknya Anda tetapkan target keuntungan Anda dengan angka yang eksplisit dan spesifik. Misalnya, $100 per hari, $1,000 per bulan, 20% per bulan, 50% per bulan dan sebagainya. Target yang jelas pada gilirannya akan membantu Anda menentukan strategi yang akan Anda terapkan. Anda pun akan bisa mengevaluasi perkembangan trading Anda, apakah membaik atau sebaliknya. Risk Capital Dunia trading adalah dunia yang keras. Kerugian demi kerugian mungkin saja akan menerpa Anda. Karena itulah Anda perlu menetapkan batasan resiko. Istilahnya adalah risk capital. Risk capital adalah sejumlah uang yang jika seandainya hilang pun Anda masih akan merasa baik-baik saja. Jika dalam perjalanan trading Anda mengalami loss, maka risk capital inilah yang pertama kali akan pergi meninggalkan akun Anda. Jadi, meskipun uang tersebut hilang, Anda tidak akan kehilangan rumah Anda dan keluarga Anda pun akan baik-baik saja. Dengan demikian, besarnya risk capital ini harus sesuai dengan kemampuan Anda. Maka dari itu, jangan trading dengan menggunakan uang yang sedianya akan dipergunakan untuk membayar tagihan atau membiayai keperluan hidup sehari-hari. Bayangkan jika seandainya uang tersebut lenyap karena trading Anda merugi, bisa-bisa Anda tidak makan nantinya. Tentukan Strategi Strategi ini berkaitan dengan risk management, money management dan sistem trading. Pada chapter terdahulu Anda sudah mempelajari mengenai sistem trading ini. Nah, pada chapter selanjutnya Anda akan mempelajari

money management dan risk management agar sistem trading Anda bisa berjalan seimbang dengan kekuatan modal Anda. Sebagai contoh, dalam strategi trading ditetapkan jumlah dana yang digunakan setiap kali transaksi, besaran resiko untuk setiap transaksi, target yang ingin dicapai serta sinyal trading apa yang digunakan. Anda akan mempelajarinya di chapter selanjutnya.

RISK MANAGEMENT Sekarang Anda sudah tiba di mata pelajaran yang sangat penting: risk management alias manajemen resiko. Resiko merupakan bagian yang tak perpisahkan dari setiap bisnis. Tidak ada bisnis yang bebas dari resiko. Ingatlah hal ini. Apa resiko yang harus dihadapi setiap bentuk bisnis? Rugi. Demikian juga dengan trading. Bahkan tingkat resikonya sangat tinggi. Namun tingkat resiko yang tinggi itulah yang juga menjadikan trading sebagai bisnis yang menawarkan peluang keuntungan yang tidak kalah tinggi. Dengan demikian, pengetahuan mengenai manajemen resiko dan manajemen modal yang baik mutlak diperlukan. Manajemen resiko adalah mengenai meminimalkan resiko dengan tujuan memaksimalkan peluang keuntungan. Dengan menerapkan manajemen resiko yang baik, Anda akan memiliki kontrol penuh atas uang Anda. Dibantu dengan manajemen modal yang baik, manajemen resiko akan membantu Anda untuk menjinakkan pasar yang liar. Trading itu ibarat permainan catur. Anda tidak bisa memprediksi seratus persen akurat langkah apa yang akan diambil oleh lawan Anda. Begitu juga dengan trading. Anda tidak akan bisa mengetahui dengan pasti ke mana harga akan bergerak bahkan dalam satu jam ke depan. Salah satu penyebab kegagalan para trader pemula adalah ketidaktahuan mengenai dasar manajemen resiko yang baik. Dalam chapter ini, Anda akan mempelajari mengenai manajemen resiko juga manajemen modal sebagai salah satu pilar dari 3M (Mind, Method, Money). Risk Management Tools Ada tiga metode risk management tools, yaitu: cut loss, switching, dan averaging.

Anda mungkin juga menyukai