Anda di halaman 1dari 3

PEMBUATAAN BIOETANOL DARI JERAMI

I PENDAHULUAN Keperluan sumber energi alternatif saat ini menjadi hal yang cukup mendesak mengingat hargaa minyak dunia semakin mencekik dan terus meroket ke kisaran 70 dolar per barelnya. Hakikatnya banyak yang dapat dilakukan untuk mengelola dampak kenaaikan hargaa BBM dengan cara menghasilkan cadangan energi BBM lewat energi alternatif diantaranya pembuatan bioetanol dan biogas yang merupakan energi alternatif pengganti elpiji. Usaha ini dimaksudkan untuk membantu rakyat yang terhimpit kenaikan harga BBM juga dalam rangka penghemataan biaya dan devis negara karena diperkirakaan pada tahun 2015 Indonesia akan menjadi negara Net-Importir bahan baku minyak mentah. II LATAR BELAKANG Etanol saat ini yang diproduksi umumnya berasal dari etanol generasi pertama, yaitu etanol yang dibuat dari gula (tebu) atau pati-patian (jagung, singkong, dll). Bahan- bahan tersebut adalah bahan pangan/ pakan. Banyak dugaan, terutama dari Eropa dan Amerika menyebutkan bahwa konversi bahan pangan/pakan menjadi etanol merupakan salah satu penyebab naiknya harga-harga pangan dan pakan. Di negara kita ini, Indonesia memiliki keunggulan dalam hal biomassa lignoselulosa dibanding negaranegara beriklim dingin. Jika di luar negeri banyak yang mencari bahan baku tersebut, justru terjadi kebalikannya di Indonesia. Bahan biomassa di Indonesia melimpah, murah, tapi juga banyak yang sia-sia. Produksi bioetanol dari limbah tidak butuh penanaman khusus sehingga tidak perlu perluasan lahan dan penggunaan pupuk kimia. Selain itu, penggunaan limbah juga membantu mengatasi permasalahan lingkungan seperti polusi air, udara, dan tanah. III TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : a) Berusaaha meneliti energi alternatif yang berasal dari bahan-bahan yang sekiranya tidak bernilai ekonomis. Seperti pada jerami yang menjadi objek penelitin kami. b) Secara tak langsung, usaha kami juga turut mendukung pengembangan biofuel (bahan bakar bio) sebagai bahan bakar biomassa yang dapat terbarukan. c) Mamahami langkah-langkah pembuatan bioetanol itu sendiri sehingga kelak suatu saat bisa dimanfaatkan baik diri sendiri maupun orang lain. d) Mempraktekkan serta dapat menganalisis segala proses yang terjadi dalam pembuatan bioetanol sesuai dengan ilmu-ilmu yang telah didapat dalam bangku perkuliahan. IV MANFAAT PENELITIAN Sedangkan manfaat yang sedang diambil dari penelitian ini adalah : a) Dapat memberikan gambaran serta dukungaan terhadap pembuatan bioetanol sebagai energi alternatif. b) Dapat menggunaakan atau memanfaatkan barang-barang yang sekiranya tidak bnernilai ekonomis atau bahkan sia-sia karena kurangnya pemanfaatan. Seperti dalam penelitian ini adalah pemaanfaatan jerami sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.

V DASAR TEORI a) Bioetanol Bioetanol adalah alkohol yang dibuat dari fermentasi bahn-bahn organik, seperti jagung, tebu, jerami (padi dn gandum) dalam suatu proses yang mirip dengan pembuatan bir. Hasil akhirnya dicampur dengan bensin untuk mengurangi polutan gas buang kendaran termasuk didaalamnya CO2. Emisi CO2 yang dihasilkan pembakaaraan bioetanol sama dengan pembakaran bensin, akan tetaapi dengan bioetnol CO2 akan digunakan oleh tumbuhan ketika terjadi fotosintesis. Hal tersebut menjadikan bioetanol sangat menarik untuk mencari jalan keluar dalam mengurangi emisi. b) Bioetanol dari Jerami Secara umum jerami dan bahan lignoselulosa lainnya tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dan hemiselulosa tersusun dari monomer-monomer gula sama seperti gula yang menyusun pati (glukosa). Selulosa ini berbentuk serat-serat yang terpilin dan diikat oleh hemiselulosa, kemudian dilindungi oleh lignin yang sangat kuat. Akibat dari perlindungan lignin dan hemiselulosa ini, selulosa menjadi sulit untuk dipotong-potong menjadi gula (proses hidrolisis). Salah satu langkah penting untuk biokonversi jerami menjadi ethanol adalah memecah perlindungan lignin ini. Jerami padi yang baru saja dipanen dikumpulkan di suatu tempat. Jerami ini kemudian di cacah-cacah dengan mesin cacah agar ukurannya menjadi kecil-kecil dan siap untuk dilakukan pretreatment. Banyak cara untuk melakukan pretreatment, misalnya dengan cara ditekan dan dipanaskan secara cepat dengan uap panas. Bisa juga dengan cara direndam dengan kapur selama waktu tertentu. Ada dua cara umum untuk hidrolisis, yaitu: hidrolisis dengan asam dan hidrolisis dengan enzyme. Hidrolisis asam biasanya menggunakan asam sulfat encer. Tahap hidrolisis ini diharapkan akan diperoleh gula dalam jumlah yang banyak. VI ALAT DAN BAHAN

a) Alat
1. Gelas ukur 2. Termometer 3. Wadah besar (ember) 4. Blender 5. Peralatan distilasi

b) Bahan
1. Jerami 2. Ragi 3. Air kapur 4. H2SO4

VII CARA KERJA a) Jerami yang masih segar (baru saja dipanen) disiapkan. b) Dicacah-cacah / diblender agar ukurannya kecil. c) Tahap pretreatmen yaitu, untuk membuka perlindungan lignin dengan meremdam dengan air kapur

selama 1 2 minggu. d) Proses hidrolisis, bisa menggunakan asam atau dengan enzim. Hirolisis asam menggunakan H2SO4 encer. Jerami di masak dengan asam dalam suhu dan tekanan tinggi. Sedangkaan hidrolisis dengan enzim menggunakan enzim selulase. e) Cairan hasil hirolisis dengan asam memiliki pH sangat rendah, jadi harus dinetralkan dan didetoksifikasi sebelum difermentasi menjadi etaanol. f) Selanjutnya proses fermentasi hidrolisat baik selulosa maupun dari asam dengan menggunakan ragi roti (yeast). g) Setelah tahapan fermentasi, yakni tahapan distilasi dan dehidrasi. VIII KESIMPULAN Dari hasil temuan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka mencari energi alternatif yang ekologis, ternyata bioetanol bahkan limbah hasil proses bioetanol pun masih bisa dimanfaatkan. Seperti jerami bisa untuk membuat bioetanol. Selain itu usaha pemanfaatan ini bisa menjadi solusi dalam rangka penghematan biaya dan devisa negara. Karena diperkirakan pada tahun 2015 Indonesia akan menjadi negara Net-Importir bahan baku minyak mentah. IX PENUTUP Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya proposal dapat selesai, tidak ada yang patut penulis banggakan, selain semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama penulis. Namun demikian mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang budiman sangat penulis harapkan. Dan kepada semua pihak yang ikut memberikan masukan serta dukungan dalam penulisan proposal ini, penulis ucapkan terima kasih. X DAFTAR PUSTAKA Fessenden & Fessenden, 1986, Kimia Organik, Jilid 2, Jakarta : Gramedia http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-annissawul-26767 http://dwienergi.blogspot.com/2007/07/bioethanol.html http://mitrafm.com/blog/2008/01/04/prospek-biodiesel-sebagai-bahan-bakar-alternatif/ http://isroi.wordpress.com/2008/03/04/bioethanol-dari-jerami/

Anda mungkin juga menyukai