Anda di halaman 1dari 3

Diagnosa Diagnosa hemoroid ditegakkan berdasarkan anamnesis keluhan klinis dari hemoroid berdasarkan klasifikasi hemoroid.

Klasifikasi hemoroid: 1. Derajat 1: bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus. Hanya dapat dilihat dengan anorektoskopi. 2. Derajat 2: pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri kedalam anus secara spontan. 3. Derajat 3: pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari. 4. Derajat 4: prolaps hemoroid yang permanen. Rentan dan cenderung untuk mengalami trombosis dan infark. Secara anoskopi hemoroid dapat dibagi atas hemoroid eksterna (diluar/dibawah linea dentata) dan hemoroid interna (didalam/diatas linea dentata). Untuk melihat risiko perdarahan hemoroid dapat dideteksi oleh adanya stigmata perdarahan berupa bekuan darah yang masih menempel, erosi, kemerahan diatas hemoroid. Karena hemoroid dapat disebabkan adanya tumor di dalam abdomen atau usus proksimal, agar lebih teliti sebaiknya selain memastikan diagnosis hemoroid, dipastikan juga apakah di usus atau di kolon ada kelainan misal tumor atau kolitis. Untuk memastikan kelainan di usus halus diperlukan pemerikasaan rontgen usus halus atau enteroskopi. Sedangkan untuk memastikan kelainan di kolon diperlukan pemerikasaan rontgen Barium enema atau kolonoskopi total. DD: Karsinoma kolon, kolitis Penatalaksanaan Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan bedah. Penatalaksanaan medis terdiri dari nonfarmakologis, farmakologis, tindakan minimal invasive. a. Penatalaksanaan medis nonfarmakologis: penatalaksanaan nonfarmakologis bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki defekasi. b. Penatalaksanaan medis farmakologis: penatalaksanaan ini bertujuan untuk memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan gejala. c. Tindakan medis minimal invasive: tindakan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dengan tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu invasif antara lain skleroterapi hemoroid atau ligasi hemoroid atau terapi laser. d. Tindakan bedah: tindakan ini terdiri dari dua tahap yaitu pertama yang bertujuan untuk menghentikan atau mmperlambat perburukan penyakit dan kedua untuk mengangkat jaringan yang sudah lanjut. Yang dibicarakan pada makalah ini hanya penatalaksanaan medis, sedangkan penatalaksaan bedah tidak masukkan.

PENATALAKSAAN MEDIS Penatalaksaan medis hemoroid terdiri dari penatalaksanaan non farmakologis, farmakologis, dan tindakan minimal invasive. Penatalaksanaan medis hemoroid ditujukan untuk hemoroid internaderajat I sampai dengan III atau semua derajat hemoroid yang ada kontraindikasi operasi atau pasien menolak operasi. Sedangkan penatalaksaan bedah ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna, atau semua derajat hemoroid yang tidak respon terhadap pengobatan medis. Penatalaksanaan medis non farmakologis Penatalaksanaan ini berupa perbaikan pola makan dan minum, perbaiki pola/cara defekasi. Memperbaiki defekasi merupakan pengobatan yang selalu harus ada dalam setiap bentuk dan derajat hemoroid. Perbaikan defekasi disebut bowel management program (BMP) yang terdiri dari diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku buang air besar. Untuk memperbaiki defekasi dianjurkan menggunakan posisi jongkok (squatting) sewaktu defekasi. Pada posisi jongkok ternyata sudut anorektal pada orang menjadi lurus kebawah sehingga hanya diperlukan usaha yang lebih ringan untuk mendorong tinja kebawah atau keluar rektum. Mengedan dan konstipasi akan meningkatkan tekanan vena hemoroid, dan akan memperparah timbulnya hemoroid, dengan posisi jongkok ini tidak diperlukan mengedan lebih banyak. Bersamaan dengan program BMP di atas, biasanya juga dilakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan perendaman ini maka eksudat yang lengket atau sisa tinja yang lengket dapat dibersihakan. Pasien diusahan tidak banyak tidur dan duduk. Disarankan untuk banyak bergerak dan jalan. Dengan banyak bergerak pola defekasi menjadi membaik. Pasien diahurskan banyak minum 30-40ml/kgbb/hari untuk melembekkan tinja.pasien harus banyak makan serat antara lain buah-buahan, sayur-sayuran, dan cereal. Penatalaksanaan medis farmakologis Farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat, yaitu pertama: memperbaiki defekasi, kedua: meredakan keluhan, ketiga: menghentikan perdarahan, dan keempat: menekan atau mencegah timbulnya keluhan dan gejala. 1. Obat memperbaiki defekasi: ada dua obat yang diikutkan dalam BMP yaitu suplemen serat dan pelicin tinja. Suplemen serat komersial yang sering dipakai antara lain psyllium atau isphagula Husk yang berasal dari kulit biji plantago ovata yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Dalam saluran cerna bubuk ini bersifat sebagai bulk laxative, yang bekerja membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristalsis. Efek samping antara lain kembung, flatus, kembung, alergi, konstipasi dan sakit perut. Untuk mencegah konstipasi atau obstruksi saluran cerna dianjurkan minum air yang banyak. 2. Obat simptomatik: pengobatan simptomatik bertujuan menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau karena kerusakan kulit didaerah anus. Obat pengurang keluhan seringkali dicampur pelumas (lubricant), vasokonstriksi, dan antiseptik lemah. Untuk menghilangkan nyeri, tersedia sediaan yang mengandung anastesi lokal. Bukti yang meyakinkan akan anastesi lokal tersebut belum ada. Pemberian anastesi lokal tersebut dilakukan sesingkat mungkin untuk menghindarkan sensitisasi atau iritasi kulit anus. Sediaan penenang keluhan yang ada di pasar dalam bentuk ointment atau supositoria. Bila perlu

dapat digunakan sediaan yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi radang daerah hemoroid atau anus. Sediaan berbentuk supositoria digunakan untuk hemoroid interna, sedangkan sediaan ointment / krem digunakan untuk hemoroid eksterna. 3. Obat menghentikan perdarahan: perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena hemoroid yang dindingnya tipis. Pemberian serat komersial misal psyllium setelah 2 minggu pemberian ternyata dapat menghentikan perdarahan hemoroid yang terjadi. Citrus Bioflavonoids yang berasal dari jeruk lemon dan paprika pada pasien hemoroid berdarah ternyata dapat memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah. Bioflavonoids yang berasal dari jeruk lemon antara lain diosmin, heperidin, rutin, naringin, tangeritin, diosmetin, neohesperidin, quercetin. Yang digunakan untuk pengobatan hemoroid yaitu campuran diosmin dan hesperidin dalam bentuk micronized. 4. Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid: diosminthesperidin memberi perbaikan yang nyata terhadap gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps. Penatalaksanaan minimal invasive Penatalaksanaan hemoroid ini dilakukan bila pengobatan non farmakologis dan farmakologis tidak berhasil. Penatalaksanaan ini antara lain tindakan skleroterapi hemoroid, ligasi hemoroid, pengobatan hemoroid dengan terapi laser.

Anda mungkin juga menyukai