Khiba Sept 2009
Khiba Sept 2009
LATAR BELAKANG
Estimasi 7000 anak terinfeksi HIV 90 % HIV-AIDS pada anak karena MTCT (Penularan HIV-AIDS dari Ibu ke Bayi) baik terjadi selama kehamilan, persalinan, maupun paska persalinan dan menyusui. 10% melalui transfusi darah 15-30% tanpa menyusui
MASALAH AIDS
Tingginya frekuensi hubungan seksual tidak aman Tingginya pengguna Narkoba Suntik Tingginya tingkatan risiko seksual pada pasangan non IDUs Potensi terjadinya penularan secara terus menerus ke masyarakat umum dan bayi dalam kandungan dari ibu Odha Mengapa???????? Belum ada obatnya atau vaksin pencegahannya
SITUASI DI INDONESIA
Akhir Juni 2005 terdapat: - 3.740 kasus HIV - 3.358 kasus AIDS Tahun 2007 jumlah HIV-AIDS meningkat 8149 Umumnya prevalensi HIV di Indonesia tergolong rendah (kurang dari 0,1%), akan tetapi tingkat epidemi terkonsentrasi Kasus HIV/AIDS pada IDUs sebesar 56%. Mayoritas IDUs yang terinfeksi HIV berusia reproduksi aktif, diperkirakan jumlah kehamilan dengan HIV (+) akan meningkat. Estimasi Indonesia tahun 2000 ODHA:90,000- 130,000 orang ODHA wanita yg hamil (angka kelahiran = 2,5%): 2,250- 3,250 orang merupakan target PMTCT Jumlah bayi HIV (+) yg dilaporkan: > 20 orang
6280
2
3 4 5 6
138.258
4521 3349 305
0,3 %
74,3% 0,3 % 25 % 1.6 % 4%
415
3359 10 76
592
5053
Jakarta Barat
160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
305 6,280 4,521 3,349 437 6,763 3449 1,829 32,579 138,258 129,088
17 1,823
1,072 1,520
Hasil Pemetaan 09
Capaian
GAP
Periode Jendela
HIV +
AIDS
3 - 6 BULAN
5 - 10 TAHUN
1 - 2 TAHUN
Penularan HIV pada anak : - 90 % krn MTCT - 10 % krn transfusi Infeksi HIV dari ibu ke anak mengganggu kesehatan anak Penularan dapat ditekan sampai 50% melalui intervensi feasible, affordable Memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada pasangan, perawatan dan pengobatan keluarga
Mengapa PMTCT?
Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Bayi dan Kegiatan Pendukungnya
Perempuan Usia Reproduktif
Cegah Penularan HIV HIV Positif HIV Negatif
- Penyuluhan HIV/AIDS ; - Pelatihan Perubahan Perilaku ; - Penyebar luasa n Materi Cetak tentang Pencegahan HIV ; - La yanan VCT; dll.
STRATEGI I
(Pencegahan penularan usia produktif/ primary prevention)
A Abstinence
Absen seks / tidak melakukan hubungan seks
B Be faithful
Bersikap setia kepada pasangan seks
C Condom
Cegah HIV dengan memakai kondom
D Drug No
AKTIVITAS DI STRATEGI I
1. Menyebarluaskan informasi (KIE) tentang HIV/AIDS
Meningkatkan kesadaran perempuan tentang bagaimana cara menghindari penularan HIV dan IMS Menjelaskan manfaat dari konseling dan tes HIV secara sukarela
AKTIVITAS DI STRATEGI II
KIE tentang HIV/AIDS & praktek seks aman Konseling dan tes HIV sukarela untuk pasangan Pencegahan dan pengobatan IMS Promosi kondom Menganjurkan ibu HIV positif mengikuti keluarga berencana dengan cara yang tepat Senantiasa menerapkan kewaspadaan universal Membentuk dan menjalankan layanan rujukan
STRATEGI III
(Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV + ke bayi)
Strategi IV: MTCT Plus Menyediakan Perawatan dan Dukungan kepada Wanita terinfeksi HIV dan keluarganya
Perawatan Medis
VCT Terapi profilaksis Terapi IO HAART Perawatan paliatif
Dukungan Psikososial
DEWASA, ANAKANAK DAN KELUARGA YG MENGALAMI DAMPAK HIV
Dukungan sosioekonomis
Dukungan material micro-credit Dukungan nutrisi
IMPLEMENTASI PROGRAM
Ibu Hamil Mobilisasi Masyarakat - P emerintah - Tenaga Kader - Tenaga LSM Partisipasi Pria Layanan ANC untuk Ibu Hamil di Klinik ANC, Puskesmas Penyuluhan Kesehatan & PMTCT di Masyarakat
- Petugas Kesh. - Tenaga LSM - Tenaga Kader
- Petugas Kesh. - Tenaga LSM - Tenaga Kader Konselor VCT
Informasi Konseling & Tes HIV Sukarela (VCT) Tak Bersedia Dikonseling Pre -Test Bersedia di Konseling Pre -Test
Bidan
- Dokter - Relawan
- Konselor - Relawan
- Dokter - Bidan Konselor Rela wan Dokter Bidan
Dukungan Psikososial & Perawatan bagi Ibu HIV Positif dan Bayinya
MOBILISASI MASYARAKAT
KEGIATAN : Penyuluhan pada ibu hamil & pasangannya agar mau memeriksakan kehamilannya ke layanan ANC Menyebarluaskan pesan tentang HIV/AIDS untuk meningkatkan kepedulian masyarakat & mengurangi stigma & diskriminasi thd ODHA Memanfaatkan kader (Ibu PKK, tokoh masyarakat) utk memotivasi ibu hamil menghadiri penyuluhan kesehatan
PARTISIPASI PRIA
Mendukung ibu hamil datang ke layanan ANC Membantu ibu hamil pd saat2 penting : ikut tes HIV, mengambil hasil tes, menggunakan obat ARV, memilih makanan bayi
Ibu hamil dg kesadaran sendiri menentukan sikap untuk menjalani / tidak menjalani konseling & tes HIV
PEMBERIAN ARV
Di bawah pengawasan dokter Jelaskan efek samping yg dapat terjadi Post partum, ARV dilanjutkan utk meningkatkan kualitas hidup ibu Sebaiknya ada pendamping minum ARV, krn tingkat kepatuhan sangat menentukan efektivitas hasil penggunaan ARV
IMS DAN HIV DITULARKAN DENGAN CARA YANG SAMA DAN DAPAT DICEGAH DENGAN CARA YANG SAMA JUGA BILA SESEORANG MENGIDAP IMS, AKAN LEBIH MUDAH UNTUK TERINFEKSI HIV ANTIBIOTIK TIDAK DAPAT MELINDUNGI SESEORANG DARI IMS DAN HIV
CARA PENCEGAHAN
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual (ABSTINENSIA)
Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV (BAKU SETIA)
Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko (CEGAH DENGAN KONDOM)
DRUGS, NO: Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril
Equipment sharing, NO: Hindari pemakaian segala alat / bahan utk. suntik secara bergantian
A E
5
6 7 8 9
PKC Tamansari
PKL Mangga Besar RSK Dharmais RSAB Harapan Kita RSUD Cengkareng
1. 2. 3. 4. 5.