Anda di halaman 1dari 46

KHIBA (KELANGSUNGAN HIDUP IBU, BAYI DAN ANAK)

Dr. Julianti Sutanto, M.Kes KPAK JAKARTA BARAT

LATAR BELAKANG
Estimasi 7000 anak terinfeksi HIV 90 % HIV-AIDS pada anak karena MTCT (Penularan HIV-AIDS dari Ibu ke Bayi) baik terjadi selama kehamilan, persalinan, maupun paska persalinan dan menyusui. 10% melalui transfusi darah 15-30% tanpa menyusui

30-45% dgn menyusui

MASALAH AIDS
Tingginya frekuensi hubungan seksual tidak aman Tingginya pengguna Narkoba Suntik Tingginya tingkatan risiko seksual pada pasangan non IDUs Potensi terjadinya penularan secara terus menerus ke masyarakat umum dan bayi dalam kandungan dari ibu Odha Mengapa???????? Belum ada obatnya atau vaksin pencegahannya

TANTANGAN PMTCT di ASIA


Negara Est. HIV+ lahir/thn
500,000 70,000 23,000 18,000 9,000 3,000 1,700 800 600

India China Myanmar Thailand Cambodia Indonesia Malaysia Laos Vietnam

SITUASI DI INDONESIA
Akhir Juni 2005 terdapat: - 3.740 kasus HIV - 3.358 kasus AIDS Tahun 2007 jumlah HIV-AIDS meningkat 8149 Umumnya prevalensi HIV di Indonesia tergolong rendah (kurang dari 0,1%), akan tetapi tingkat epidemi terkonsentrasi Kasus HIV/AIDS pada IDUs sebesar 56%. Mayoritas IDUs yang terinfeksi HIV berusia reproduksi aktif, diperkirakan jumlah kehamilan dengan HIV (+) akan meningkat. Estimasi Indonesia tahun 2000 ODHA:90,000- 130,000 orang ODHA wanita yg hamil (angka kelahiran = 2,5%): 2,250- 3,250 orang merupakan target PMTCT Jumlah bayi HIV (+) yg dilaporkan: > 20 orang

DATA ESTIMASI POPULASI KUNCI JAKARTA BARAT


NO URAIAN JUMLAH KEMUNG ESTIMASI KINAN JUMLAH HIVMENJADI AIDS AIDS 19 % 1193

WPS (WANITA PEKERJA SEKS)

6280

2
3 4 5 6

HRM (HIGH RISK MAN)


PENASUN LSL (LAKI SUKA LAKI) WARIA BUMIL TB ODHA

138.258
4521 3349 305

0,3 %
74,3% 0,3 % 25 % 1.6 % 4%

415
3359 10 76

592

5053

Jakarta Barat
160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
305 6,280 4,521 3,349 437 6,763 3449 1,829 32,579 138,258 129,088

Waria WPS HRM IDU MSM

17 1,823

1,072 1,520

Hasil Pemetaan 09

Capaian

GAP

BAGAIMANA SESEORANG DAPAT TERTULAR HIV?

PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS


Tertular

Periode Jendela

HIV +

AIDS

3 - 6 BULAN

5 - 10 TAHUN

1 - 2 TAHUN

BAGAIMANA PENCEGAHANNYA ?????


1. PTRM 2. LJSS
1. PMTCT 2. IMS 3. VCT 4. ARV

1. KONDOM 2. SEX AMAN

Penularan HIV pada anak : - 90 % krn MTCT - 10 % krn transfusi Infeksi HIV dari ibu ke anak mengganggu kesehatan anak Penularan dapat ditekan sampai 50% melalui intervensi feasible, affordable Memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada pasangan, perawatan dan pengobatan keluarga

Mengapa PMTCT?

STRATEGI PENANGGULANGAN HIV AIDS


2003 2010 pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi merupakan program prioritas Kebijakan Umum pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi sejalan dg kebijakan umum KIA & kebijakan lainnya selama ini Layanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi diintegrasikan dg paket layanan KIA/KB di tiap jenjang yankes Memungkinkan dilakukan PENCEGAHAN PRIMER kepada pasangan dengan perawatan dan pengobatan keluarga

Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Bayi dan Kegiatan Pendukungnya
Perempuan Usia Reproduktif
Cegah Penularan HIV HIV Positif HIV Negatif
- Penyuluhan HIV/AIDS ; - Pelatihan Perubahan Perilaku ; - Penyebar luasa n Materi Cetak tentang Pencegahan HIV ; - La yanan VCT; dll.

Perempuan HIV Positif

Cegah Kehamilan Hamil Tidak Hamil Cegah Penularan ke Bayi

- Konseling; - Sarana Kontrasepsi

Perempuan Hamil HIV (+)

- Pemberian ARV; - Konseling Kesehatan Ibu Hamil


- Konseling Pemberian Makanan Bayi ; - Pe rsalinan yang Aman

Bayi HIV Positif Perempuan Post Partum HIV Positif

Bayi HIV Negatif


- P engobatan ARV; - Pengobatan Infeksi Oportunistik; - Bantuan Pemeriksaan Kesehatan; - Layanan Support Group - Perawatan Anak, Imunisasi; - Bantuan Finansial; dll

Dukungan Psikologis, Sosial & Perawatan

STRATEGI I
(Pencegahan penularan usia produktif/ primary prevention)
A Abstinence
Absen seks / tidak melakukan hubungan seks

B Be faithful
Bersikap setia kepada pasangan seks

C Condom
Cegah HIV dengan memakai kondom

D Drug No

AKTIVITAS DI STRATEGI I
1. Menyebarluaskan informasi (KIE) tentang HIV/AIDS
Meningkatkan kesadaran perempuan tentang bagaimana cara menghindari penularan HIV dan IMS Menjelaskan manfaat dari konseling dan tes HIV secara sukarela

2. Mengadakan penyuluhan HIV/AIDS secara kelompok


Mempelajari tentang pengurangan risiko penularan HIV dan IMS (termasuk penggunaan kondom) Bagaimana bernegosiasi seks aman (penggunaan kondom) dengan pasangan

AKTIVITAS DI STRATEGI I AKTIVITAS DI STRATEGI I


3. Mobilisasi masyarakat
Melibatkan petugas lapangan (kader PKK, bidan dll) untuk memberikan informasi pencegahan HIV dan IMS kepada masyarakat dan untuk membantu klien mendapatkan akses layanan kesehatan.

4. Konseling untuk perempuan HIV negatif


Ibu hamil yang hasilnya tesnya HIV negatif perlu didukung agar status dirinya tetap HIV negatif Menganjurkan agar pasangannya menjalani tes HIV

AKTIVITAS DI STRATEGI I AKTIVITAS DI STRATEGI I


5. Layanan yang bersahabat untuk pria
Membuat layanan kesehatan ibu dan anak yang bersahabat untuk pria sehingga mudah diakses oleh suami / pasangan ibu hamil Mengadakan kegiatan kunjungan pasangan pada kunjungan ke layanan kesehatan ibu dan anak

STRATEGI II (Pencegahan kehamilan pada ibu HIV +)

AKTIVITAS DI STRATEGI II
KIE tentang HIV/AIDS & praktek seks aman Konseling dan tes HIV sukarela untuk pasangan Pencegahan dan pengobatan IMS Promosi kondom Menganjurkan ibu HIV positif mengikuti keluarga berencana dengan cara yang tepat Senantiasa menerapkan kewaspadaan universal Membentuk dan menjalankan layanan rujukan

STRATEGI III
(Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV + ke bayi)

AKTIVITAS DI STRATEGI III AKTIVITAS DI STRATEGI III


Layanan KIA yang komprehensif; VCT Pemberian ART Konseling tentang makanan bayi Layanan persalinan yang aman.

Strategi IV: MTCT Plus Menyediakan Perawatan dan Dukungan kepada Wanita terinfeksi HIV dan keluarganya

Perawatan Medis
VCT Terapi profilaksis Terapi IO HAART Perawatan paliatif

Dukungan Psikososial

DEWASA, ANAKANAK DAN KELUARGA YG MENGALAMI DAMPAK HIV

Konseling Dukungan spiritual Konseling lanjutan Dukungan masyarakat

Dukungan HAM dan Hukum:


Partisipasi ODHA Mengurangi stigma/diskriminasi

Dukungan sosioekonomis
Dukungan material micro-credit Dukungan nutrisi

IMPLEMENTASI PROGRAM
Ibu Hamil Mobilisasi Masyarakat - P emerintah - Tenaga Kader - Tenaga LSM Partisipasi Pria Layanan ANC untuk Ibu Hamil di Klinik ANC, Puskesmas Penyuluhan Kesehatan & PMTCT di Masyarakat
- Petugas Kesh. - Tenaga LSM - Tenaga Kader
- Petugas Kesh. - Tenaga LSM - Tenaga Kader Konselor VCT

Informasi Konseling & Tes HIV Sukarela (VCT) Tak Bersedia Dikonseling Pre -Test Bersedia di Konseling Pre -Test

Tak Bersedia di Test HIV

Bersedia di Test HIV


Pemeriksaan Laboratorium Konseling Post -Test

Bidan

Petugas Lab. Konselor VCT - Konselor VCT - Relawan - Odha

Hasil Test HIV Negatif

Hasil Test HIV Positif Pemberian ARV

- Dokter - Relawan

Konseling Pemberian Makanan Bayi


Layanan Persalinan yg Aman

- Konselor - Relawan
- Dokter - Bidan Konselor Rela wan Dokter Bidan

Dukungan Psikososial & Perawatan bagi Ibu HIV Positif dan Bayinya

MOBILISASI MASYARAKAT
KEGIATAN : Penyuluhan pada ibu hamil & pasangannya agar mau memeriksakan kehamilannya ke layanan ANC Menyebarluaskan pesan tentang HIV/AIDS untuk meningkatkan kepedulian masyarakat & mengurangi stigma & diskriminasi thd ODHA Memanfaatkan kader (Ibu PKK, tokoh masyarakat) utk memotivasi ibu hamil menghadiri penyuluhan kesehatan

PARTISIPASI PRIA
Mendukung ibu hamil datang ke layanan ANC Membantu ibu hamil pd saat2 penting : ikut tes HIV, mengambil hasil tes, menggunakan obat ARV, memilih makanan bayi

LAYANAN ANC UNTUK IBU HAMIL


Diintegrasikan dg paket pelayanan ANC di seluruh jenjang sarana layanan kesehatan Petugas kesehatan juga memberi informasi tentang arti penting konseling & tes HIV sukarela

KONSELING & TES HIV SUKARELA

Ibu hamil dg kesadaran sendiri menentukan sikap untuk menjalani / tidak menjalani konseling & tes HIV

Tidak boleh ada paksaan


Perlu ruang khusus utk menjamin kerahasiaan klien Pre tes konseling & post tes konseling

PEMBERIAN ARV
Di bawah pengawasan dokter Jelaskan efek samping yg dapat terjadi Post partum, ARV dilanjutkan utk meningkatkan kualitas hidup ibu Sebaiknya ada pendamping minum ARV, krn tingkat kepatuhan sangat menentukan efektivitas hasil penggunaan ARV

KONSELING PEMBERIAN MAKANAN BAYI


Ibu hamil dg HIV(+) perlu dikonseling agar mampu memberi keputusan tentang makanan yang akan diberikan pd bayinya. Pilihan I : susu formula selama 1 th Pilihan II : ASI eksklusif selama 4-6 bln bila susu formula tidak memungkinkan & tidak memenuhi AFASS (Acceptable, Feasible, Affordable, Sustainable, Safe) Tidak boleh memberikan ASI dicampur susu formula

LAYANAN PERSALINAN YANG AMAN


Ibu hamil perlu dikonseling agar memiliki informasi yg cukup utk memberi keputusan sendiri tentang cara persalinan yg akan dijalaninya Utk mengurangi risiko penularan HIV, ibu dapat menjalani CS, walaupun tindakan persalinan per vaginam dapat juga dijalani. Tenaga kesehatan perlu menerapkan KU

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL & PERAWATAN


Ibu hamil perlu terus mendapat dukungan psikologis & sosial stl melahirkan, apalagi ia membutuhkan ARV jangka panjang Perlu ada hubungan kerja yg baik antara RS dg LSM dalam memberikan layanan rujukan medis & psikososial

PINTU GERBANG MASUKNYA HIV

IMS DAN HIV DITULARKAN DENGAN CARA YANG SAMA DAN DAPAT DICEGAH DENGAN CARA YANG SAMA JUGA BILA SESEORANG MENGIDAP IMS, AKAN LEBIH MUDAH UNTUK TERINFEKSI HIV ANTIBIOTIK TIDAK DAPAT MELINDUNGI SESEORANG DARI IMS DAN HIV

CARA PENCEGAHAN
Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual (ABSTINENSIA)

Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV (BAKU SETIA)

Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko (CEGAH DENGAN KONDOM)

DRUGS, NO: Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril

Equipment sharing, NO: Hindari pemakaian segala alat / bahan utk. suntik secara bergantian

Mencegah Penularan HIV/AIDS:


B C D

A E

Perilaku risiko tinggi (risti) untuk penularan virus HIV


Perilaku seksual risti: pasangan seks berganti ganti, tidak pakai kondom risiko penularan HIV dan IMS seperti kencing nanah (GO), dll Pemakaian jarum/alat suntik tidak steril, bersama-sama (sharing) risiko penularan HIV, Hepatitis B & C, Sifilis dll.

Tempat Layanan HIV dan AIDS di Jakarta Barat

Tempat Layanan di Jakarta Barat


N Nama Puskesmas O
1 2 3 4 PKC Tambora PKC Grogol Petamburan PKC Cengkareng PKC Kalideres
O R VC T IMS PT RM LJ SS TB HIV AR V CD 4 PM TC T IO CS T

5
6 7 8 9

PKC Tamansari
PKL Mangga Besar RSK Dharmais RSAB Harapan Kita RSUD Cengkareng

Komitmen Masyarakat Jalur penularan HIV


suami

1. 2. 3. 4. 5.

Penyuluhan Sosialisasi Gerakan-gerakan Clean Up Day Dukungan

Bersama Kita Bisa TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai