Anda di halaman 1dari 10

BAB III KERANGKA KONSEP A.

Kerangka Konsep Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Setiadi, 2007). Kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Faktor eksternal 1. Adanya prosedur terapi perilaku yang harus dilalui Faktor internal 1. Genetik 2. Potensi diri 3. Maturitas 4. Pendidikan dan status ekonomi 5. Keadaan fisik 6. Tipe kepribadian 7. Lingkungan dan situasi 8. Umur 9. Jenis Kelamin

Input

Attention deficit Terapi Applied Behaviour Therapy (ABA) Prompt (bantuan) & reinforcement

Pemahaman dan kepatuhan anak pada peraturan

Dapat meningkatkan kemungkinan anak agar berespon

mengurangi kemungkinan anak berespon negative (atau tidak berespon) thd instruksi yang diberikan

Untuk membantu mengurangi perilaku berlebihan

Keterangan : : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Perilaku Hiperaktivitas berkurang

: Garis penelitian : Garis tidak dilakukan penelitian

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Menurut Nursalam (2008), variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut. a. Variabel Independen : Terapi Applied Behaviour Therapy (ABA) b. Variabel Dependen 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengertikan makna penelitian (Setiadi, 2007). Definisi operasional penelitan ini adalah sebagai berikut : Variabel 1 Terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) Definisi Operasional 2 Kegiatan memberikan terapi dengan responden Parameter 3 - Menebak gambar tulisan cara - Berhitung Alat Ukur 4 - Kemampuan menebak gambar - Kemampuan membaca Skala 5 Skor 6 : Perilaku Hiperaktivitas

kepada - Membaca

menggunakan permainan kartu Perilaku hiperaktivitas bergambar. aktivitas motorik tinggi ciri-ciri aktivitas selalu berganti,tidak mempunyai tujuan tertentu, berulang tidak bermanfaat (Hallahan Kauffman, 1994). C. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah : & dan dengan - Kemampuan -

tulisan - Kemampuan berhittung skala Ratio aktivitas WerryWeiss-Peter -Child Behavior checklist Skor 15: rendah Skor 1530: sedang Skor 3044: tinggi <

yang duduk tenang

1. Ha : Terdapat pengaruh terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) terhadap penurunan perilaku hiperaktivitas pada anak dengan ADHD 2. H0 : Tidak terdapat pengaruh terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) terhadap penurunan perilaku hiperaktivitas pada anak dengan ADHD

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yaitu PreExperimental Design dengan menggunakan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design adalah sample pada penelitian ini diobservasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian setelah diberi perlakuan sampel tersebut diobservasi kembali (Hidayat,2011).

O1

O2

Keterangan : O1 O2 X : Nilai pretest (sebelum diberi intervensi) : Nilai posttest (setelah diberi intervensi) : Perlakuan (Terapi Applied Behavior Analysis)

B. Kerangka Kerja

Populasi Seluruh siswa dengan diagnosis ADHD berkebutuhan di sekola berkebutuhan di Denpasar pada bulan Mei-Juni tahun 2013

Kriteria Eksklusi

Kriteria Inklusi

Sampel
Purposive sampling Sampel dipilih sesuai dengan tujuan peneliti dan memenuhi criteria inklusi dan eksklusi dengan metode wawancara menggunakan activity scale pada periloaku hiperaktivitas dan pengambilan data primer yang berasal dari penilaian skoring.

Pengukuran Perilaku Hiperaktivitas sebelum diberikan Terapi Applied Behaviour Analysis Pre test wawancara dengan menggunakan quisioner home situations questionnaire R.A. Barkley, 1981 kepada orang tua dan observasi langsung

Intervensi pemberian Terapi Applied Behaviour Analysis

Pengukuran Perilaku Hiperaktivitas setelah diberikan Terapi Applied Behaviour Analysis Post test dengan menggunakan quisioner observation

Analisis Penelitian

Penyajian hasil penelitian C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini Sekolah Berkebutuhan Khusus di Denpasar.

2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu antara bulan Mei-Juni 2013. D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2012). Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh siswa dengan diagnosis ADHD berkebutuhan di sekola berkebutuhan di Denpasar pada bulan Mei-Juni tahun 2013. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2012). Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah semua anak dengan ADHD antara bulan Mei-Juni 2013 yang memenuhi kriteria inklusi. a. Kriteria Inklusi Siswa di sekolah berkebutuhan khhusus yang di kelompokkan dalam kategori ADHD laki-laki, usia 6 sampai 7 tahun dan didiagnosis Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder oleh seorang psikolog Siswa yang orang tuanya bersedia apabila anaknya menjadi responden Tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan

b. Kriteria Eksklusi Pasien yang tidak sadar atau dalam pengaruh sedatif Pasien yang mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran Pasien yang mengalami gangguan jiwa

3. Besar Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah n orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. 4. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah non probability jenis purposive sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012). E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 1. Jenis data yang dikumpulkan Berdasarkan cara memperolehnya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, (Sugiono, 2012) yaitu hasil dari observasi pengamatan siswa dengan pencatatan waktu kemampuan duduk tenang menerima stimulus yang diberikan terhadap perilaku hiperaktivitas pada anak dengan ADHD. Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif. 2. Cara pengumpulan data Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data (Hidayat, 2009). Peneliti dalam penelitian ini melakukan langkah pengumpulan data sebagai berikut : a. b. c. Peneliti membawa surat ijin penelitian yang dipersiapkan oleh institusi kepada Sekolah berkebutuhan khusus. Setelah surat ijin dikeluarkan, selanjutnya peneliti melakukan pendekatan kepada Kepala Sekolah pada sekolah yang ditunjuk atau ditentukan. Melakukan pendekatan terhadap sampel penelitian sesuai kriteria inklusi dengan daftar nama anak dengan ADHD serta menentukan sampel sesuai dengan ketentuan yaitu pemberian terapi Applied Behavior Analysis diambil pada responden anak dengan ADHD. Setelah sampel diperoleh, dilakukan penyampaian maksud dan tujuan peneliti kepada anak ADHD dengan persetujuan orang tua serta guru untuk kesediannya secara sukarela menjadi responden dalam penelitian ini dengan informed consent yang ditandatangani oleh orang tua. d. Melakukan wawancara kepada orang tua siswa dan guru untuk mengetahui perilaku siswa sebelum diberikan terapi.

e. f. g. h. i.

Mengobservasi perilaku hiperaktivitas pada sampel sebelum diberikan terapi Applied Behavior Analysis. Memberikan dan mengobservasi terapi Applied Behavior Analysis dengan menggunakan checklist. Melakukan pengukuran perilaku hiperaktivitas setelah diberikan terapi Applied Behavior Analysis. Peneliti mengumpulkan data yang telah didapat. Melakukan tabulasi dan analisis data.

3. Instrumen pengumpul data Perilaku hiperaktivitas dapat diukur dengan pengukuran tingkat hiperaktivitas menurut alat ukur yang disebut Werry-Weiss-Peters Activity Rating Scale. Skala Werry-Weiss-Peters Activity merupakan pengukuran perilaku hiperaktivitas yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang berperilaku berlebihan. Menurut skala Werry-Weiss-Peters Activity Rating Scale 0 = tidak ada gejala sama sekali 1 = beberapa kali dilakukan 2 = sering dilakukan Penentuan derajat perilaku hiperaktivitas dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-22 dengan hasil: a. Skor < 15 b. Skor 15 30 c. Skor < 44 = perilaku hiperaktivitas tingkat rendah = perilaku hiperaktivitas tingkat sedang = perilaku hiperaktivitas tingkat tinggi

Penilaian perilaku juga dilakukan dengan teknik wawancara terhadap orang tua anak dengan menggunakan checklist home situations questionnaire dari R.A. Barkley, 1981 kepada orang tua dan observasi langsung. F. Pengolahan dan Analisa Data 1. Teknik pengolahan data Langkah-langkah dalam pengolahan data:

a. Editing 1. Dengan memeriksa kelengkapan jawaban responden pada kuisioner, memperjelas, apabila ditemukan kejanggalan hasil kuisioner atau terdapat kuisioner yang tidak diberi jawaban akan dilakukan klarifikasi dan responden diminta untuk menjawab ulang, serta melakukan pengecekan pada hasil checklist dari observasi terhadap perilaku hiperaktivitas 2. Pengecekan logis b. Scoring dan coding Kuisioner dan checklist yang sudah terkumpul diperiksa kelengkapannya, kemudian jawaban responden dan observasi langsung dari terapi yang diberikan diberi skor sesuai dengan ketentuan dan diberikan kode sesuai dengan ketentuan peneliti. c. Entry Kegiatan memasukkan data ke dalam program komputer untuk mencegah risiko kehilangan data. d. Tabulasi data Melakukan tabulasi data ke dalam master tabel yang telah dibuat. 2. Teknik analisis data Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses analisa data penelitian ini yaitu: a. Deskripsi data perilaku hiperaktivitas anak yang diberikan terapi Applied Behavioral Analysis (ABA) baik sebelum atau sesudah perlakuan dideskripsikan dengan menghitung rata-rata skor kecemasan dari seluruh responden dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. b. ADHD. Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan terhadap perilaku hiperaktivitas pada anak ADHD, maka data yang diperoleh sebelumnya dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu dengan uji Saphiro Wilk (sampel <50 orang). Selanjutnya jika Analisis pengaruh pemberian terapi Applied Behavioral Analysis (ABA) terhadap perilaku hiperaktivitas pada anak dengan

data berdistribusi normal (pvalue >0,05), maka dilakukan uji parametrik dengan uji t-test independent, namun jika data tidak berdistribusi normal (p value<0,05) maka dilakukan uji Mann-Whitney. Uji statistik di atas dilakukan dengan bantuan komputer yaitu dengan program statistik seperti SPSS 16 for windows. Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil tersebut adalah sebagai berikut : a.Jika nilai t hitung < t tabel, nilai U hitung < U tabel (Mann Whitney) dan p<, maka dapat disimpulkan H0 ditolak. b. Jika nilai t hitung > t tabel, nilai U hitung > U tabel (Mann Whitney) dan p>, maka dapat disimpulkan H0 diterima.

Anda mungkin juga menyukai