Anda di halaman 1dari 0

I Nyoman Suarsana 1

I NYOMAN SUARSANA
LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
2 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
3 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Pendahuluan
Vitamin mikronutrien esensial
Klasifikasi vitamin
Fungsi umum vitamin
Vitamin, fungsi biokimia dan
defisiensi
TOPIK
4 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sasaran Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa
diharapkan mampu:
1. menjelaskan klasifikasi vitamin
2. menjelaskan fungsi, kebutuhan, dan akibat
kekurangan atau kelebihan vitamin yang larut air,
yaitu vitamin B dan C
3. menjelaskan fungsi, kebutuhan, dan akibat
kekurangan atau kelebihan berbagai vitamin yang
larut lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K
4. menjelaskan fungsi, dan akibat kekurangan atau
kelebihan beberapa mineral, yaitu Fe, Ca, I, Zn
5 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Water Soluble Vitamins
Vitamin C
B Vitamins
Thiamin (B1)
Riboflavin (B2)
Niacin
Vitamin B6
Folic Acid
Vitamin B12
Pantothenic Acid
Biotin
Skin, bones,
infections
Pelepasan energi dari
MACROnutrients:
VITAMIN LARUT AIR
6 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN C
Sejarah dan struktur
Penemuan diawali oleh Sir Richard Hawkins
abad 16: melaporkan jeruk (orange dan
lemon) efektif sembuhkan sariawan pelaut-
pelaut Inggris
Sariawan (scurvy) penyakit yang telah lama
dikenal oleh para pelaut abad15-19.
Th 1912 banyak serdadu perang AS
mati karena sariawan.
Th 1928, Szent-Gyorgyi:
mengisolasi asam heksuronik
(jeruk); King dan Waugh (lemon)
Th. 1933, Reinhstein pertama kali
mensintesis vit C
I Nyoman Suarsana 2
7 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN C
Figure 4519. Vitamin C.
8 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi Vitamin C
VITAMIN C
Membantu membentuk protein struktural fibrous
pada jaringan penghubung-kolagen (connective
tissues collagen)
Gigi; Tulang; Luka; Arteri
Pembentukan kolagen selama pertumbuhan dan
perkembangan
Terlibat dalam reaksi hidroksilasi dengan
kofaktor Fe++ atau Cu++
Meningkatkan sistem imun
Sebagai antioksidan dan free radical scavenger:
mencegah oksidasi lemak, protein dan DNA
9 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Defisiensi
Defisiensi dicegah dengan pemberian sayur-
mayur atau buah-buahan segar.
Bekerja sebagai suatu koenzim dan pada
keadaan tertentu merupakan reduktor dan
antioksidan.
Gejala awal adalah malaise, mudah tersinggung,
gangguan emosi, artralgia, hiperkeratosis folikel
rambut, perdarahan hidung dan petekie. Skorbut
terlihat bila kadar vitamin C pada leukosit dan
trombosit < 2 mg/dl dan ini terjadi setelah
mendapat diet yang tidak mengandung vitamin
C selama 3-5 bulan.
VITAMIN C
10 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Farmakokinetik
Mudah diabsorbsi melalui saluran
cerna. Ekskresi melalui urine dalam
bentuk utuh dan bentuk garam
sulfatnya (askorbat, dehidroaskorbat,
diketoglukonat dan asam oksalik)
terjadi jika kadar dalam darah melewati
ambang rangsang ginjal 1,4 mg%.
VITAMIN C
11 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Antioxidant = Protectant
Melindungi jaringan dari stres oxidative
Meningkatkan absorption ion Fe
Vit C mekanisme kerjanya berbeda dari
Vitamin B kompleks
Vit C nutrien esensial, sehingga harus
didapat dari diet
Hewan dapat mensintesis vit C dari glukosa,
tetapi manusia tidak.
VITAMIN C
12 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Vitamin C Sources
RDA UL
Men (age 19-30) 90mg 3,000mg
Women (age 19-30) 75mg 2,000mg
VITAMIN C
RDA: Recommended Dietary Allowances
UL: Upper limit
I Nyoman Suarsana 3
13 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Vitamin C intake
3000
2000
200
125
110
100
90
75
30
10
0
UL Men
UL Women
Limited absorption and little increase in
blood concentration
Rec for Men Smokers
Rec for Women Smokers
Saturates Tissues
RDA Men
RDA Women
Supports metabolism
Prevents Scurvy
VITAMIN C
14 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
B Vitamins
1.Thiamin (B
1
)
2.Riboflavin (B
2
)
3.Niacin
4.Vitamin B
6
5.Folic Acid
6.Vitamin B
12
7.Pantothenic Acid
8.Biotin
Coenzymes:
Catalysts in
Biochemical Pathways
VITAMIN B KOMPLEKS
15 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Thiamin B12 Biotin
Pantothenic
Acid
Niacin Folate B6 Riboflavin
Vitamin
FMN TPP NAD FAD PLP NADP THF CoA Biotin B12
Coenzyme
Protein Metabolism Fat Metabolism Carbohydrate Met
E N E R G Y
NAD PLP
THF B12 NAD
TPP FAD FMN
CoA B12
NAD FAD FMN
CoA B12
PLP
B12
NADP
Biotin
From: Nutrition, An AppliedApproach, Thompson andManroe, 2005
B Vitamins Coenzyme Roles
16 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
RDI Dose Comparison
1.1 1.1
1.3
0.4
1.2
1.3 1.3
0.4
0.03
0.03
0.0024
0.0024
0
0.5
1
1.5
T
h
ia
m
in
R
ib
o
f
la
v
in
N
ia
c
in
B
6
F
o
la
t
e
B
1
2
P
a
n
t
o
t
h
e
n
ic

A
c
id
B
io
t
in
Women
Men
14/16
5/5
M
i
l
l
i
g
r
a
m
s
Dietary Reference Intakes (DRIs)
17 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B1 (TIAMIN)
Sejarah dan struktur
Th 1926, Vitamin B1 pertama kali dikristalkan
oleh Jansen dan Donath.
Th. 1936, struktur kimia Vitamin B1 dan pertama
disintesis oleh Roger R. Williams.
Vit B1 mengandung dua cincin yaitu suatu
pirimidin dan tiazol.
Pada hewan vit B1 terdapat sebagai tiamin
pirofosfat yang merupakan bentuk koenzimnya
18 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B1 (TIAMIN)
I Nyoman Suarsana 4
19 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi vitamin B1
Fungsi biokimia vit B1 dalam bentuk tiamin
pirofosfat (TPF) sebagai koenzim yaitu
berfungsi sebagai perantara yang membawa
gugus aldehid yang terikat secara kovalen
dengan cincin tiazol
Kerja utamanya sebagai coenzyme dalam
reaksi yang melepaskan energi dari
carbohydrate
TPF berperan sebagai koenzim dalam reaksi
dekarboksilase (siklus krebs: dekarboksilase
piruvat, dekarboksilase ketoglutarat) dan
transketolase (pentosa-fosfat-shunt)
VITAMIN B1 (TIAMIN)
20 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B1 (TIAMIN )
Sumber
Biji, kacang, gandung legume,
daging, dan ikan
RDA 1.2mg men/1.1mg
women
21 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Defisiensi
penyakit beri-beri yang gejalanya terutama
tampak pada sistem saraf dan kardiovaskuler.
Pada sistem saraf :neuritis
Pada kardiovaskuler :insufisiensi jantung.
Pada saluran cerna :konstipasi dan nafsu makan
berkurang
Neuropati periferi
Urat daging atrofi
VITAMIN B1 (TIAMIN )
22 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Farmakokinetik
Pada pemberian parenteral, absorbsinya
cepat dan sempurna. Absorbsi per oral
maksimum 8-15 mg/hari yang dicapai
dengan pemberian oral sebanyak 40 mg.
Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin
mengalami degradasi di jaringan tubuh
VITAMIN B1 (TIAMIN )
23 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sejarah dan struktur
Vit B2 pertama kali diisolasi dari air susu oleh
Kuhn, Szent-Gyorgy dan Wagner-Jauregg
(1933).
Th. 1935, Vit B2 pertama kali disintesis
Fungsinya sebagai bagian dari 2 koenzim:
1. FAD (flavin adenin dinukleotida)
2. FMN (flavin mono nukleotida=riboflavin-5-P)
VITAMIN B2 (RIBOFLAIN )
24 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
I Nyoman Suarsana 5
25 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi Vit B2
1.merupakan komponen dari 2 koenzim, yaitu
FAD dan FMN yang berfungsi sebagai
pembawa sementara sepasang atom H yang
dipindah dari molekul substrat dalam reaksi
oksidasi-reduksi, seperti Siklus Krebs, sintesis
asam lemak.
2. penting dalam reaksi rantai pengangkutan
elektron
VITAMIN B2 (RIBOFLAIN )
26 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Defisiensi
Gejala sakit tenggorokan dan
radang di sudut mulut
(stomatitis angularis), keilosis,
glositis ( lidah berwarna
merah dan licin).
Vascularisasi kornea
Dermatitis basah (seboeik) di
daerah skrotum dan hidung
Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin
B2 yang sering menyertai pellagra atau defisiensi
vitamin B-kompleks lainnya, sehingga riboflavin
diberikan bersama vitamin lainnya
VITAMIN B2 (RIBOFLAIN )
27 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B3 (NIASIN )
Sejarah dan struktur
Vit B3 pertama diisolasi leh Elvehjen (1937)
Vit B3 terdapat sebagai bagian dari 2 koenzim
yaitu:
1. Koenzim I, NAD (nikotinamida adenin
dinukleotida)
2. Koenzim II, TPN (trifosforidin nukleotida) atau
NADP (nikotinamida adenin dinukleotida fosfat)
Vit B3 disebut juga vitamin asam nikotinat
28 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
29 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B3 (NIASIN )
Fungsi Vit B3
1. Bagian dari koenzim untuk menghasilkan
energi
2. NAD dan NADP merupakan koenzim dari
enzim dehidrogenase, yang secara biokimia
berfungsi sebagai pembawa sementara ion
hidrida yang dipindahkan secara enzimatik
dari melekul substrat.
3. pengangkut elektron dalam sel hidup
4. Berfungsi balam banyak lintasan metabolisme:
Glikolisis aerob
Oksidatif fosforilasi siklus Krebs
Sintesis oksidasi asam lemak
30 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B3 (NIASIN )
Defisiensi
Pellagra (pada manusia,
kelainan pada kulit) dan
Black tongue (anjing)
Tanda Pellagra 3D:
1. dermatitis (seluruh tubuh)
2. diarrhea (disertai muntah)
3. dementia (iritabilitas, sulit
tidur, bingung)
Kelemahan (lassitutude)
Pellagra (bahasa Itali=kulit kasar)
I Nyoman Suarsana 6
31 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
VITAMIN B3 (NIASIN)
SUMBER
RDA 16mg men/14mg women
Banyak ditemukan pada
tumbuhan dan jaringan hewan
Dalam tubuh, Vit B3 dapat dibuat
dari asam amino tryptophan.
VITAMIN B3 (NIASIN )
32 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sejarah dan struktur
Pertama kali ditemukan th. 1939 oleh Roger
R.Williams
As. Pantotenat terdapat sebagai bagian dari 2
koenzim yaitu:
1.Koenzim A
2. Fosfopantetien
VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)
33 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Figure 4518. Pantothenic acid and coenzyme A.
* Shows the site of acylation by fatty acids.
34 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi As.pantotenat
Dalam bentuk koenzim berfungsi sebagai
pembawa grup asil dalam proses lintasan siklus
Krebs, sintesis lipid, as.lemak, gliserida,
kolesterol dan badan-badan keton
Sumber
Biji-bijian, kacang-kacangan, kuning telur, hati.
Defisiensi
Defisiensi as.pantotenat jarang terjadi, kecuali
sebagai ikutan dari beberapa malnutrisi umum
Tanda defisiensi (umum): muntah, distres,
kelemahan dan cramp pada kaki, kelelahan,
insomnia
VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)
35 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sejarah dan struktur
Pertama kali diisolasi oleh Szent-Gyorgy (1938)
Piridoksin (vit B6) bentuk vitamin yang paling
utama yang terdapat pada tanaman
Pirodoksal dan piridoksamin (vit B6) bentuk
vitamin yang terdapat pada jaringan hewan
VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)
36 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Figure 4512.
Interconversion of
the vitamin B6
vitamers.
I Nyoman Suarsana 7
37 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi
Berfungsi sebagai koenzim (piridoksal fosfat) yang
berperan penting dalam berbagai reaksi metabolisme
asam amino seperti transaminasi, dekarboksilasi dan
rasemisasi
Defisiensi
Insomnia (susah tidur), nervous.
Gejala konvulsi sama dengan epilepsi sebagai akibat
gangguan sistem syaraf pusat
Kelainan kulit berupa dermatitis seboroik dan
peradangan pada selaput lendir, mulut dan lidah
Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokromik
(pucat) mikrositik (sel-sel kecil)
VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)
38 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sejarah dan struktur
Pertama kali diisolasi oleh Kgl (1942) dan
stukturnya dijelaskan oleh du Vigneaud
Biotin disebut juga sebagai anti-egg white injuri
factor: yaitu faktor yang memperbaiki keadaan
defisiensi yang dibuat pada hewan yang diberi
dengan putih telur yang banyak
Putih telur mengandung protein avidin yang
dapat mengikat biotin atau derivatnya secara
kuat sehingga vitamin biotin tidak dapat
berperan sebagai koenzim
BIOTIN
39 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9 Figure 4517. Biotin, biocytin, and carboxy-biocytin.
40 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi
Berfungsi sebagai koenzim pada berbagai reaksi
karboksilasi, yaitu sebagai pembawa CO2
Defisiensi
dermatitis, sakit otot, rasa lemah, anoreksia,
anemiaringan
Sumber
Tomat, kedelai, kuning telur, hati
BIOTIN
41 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sejarah dan struktur
Pertama kali diisolasi oleh Smith dan parker
(1948)
Struktur vit B12 mengandung gugus siano yang
berikatan dengan mineral Co (kobalt)
=sianokobalamin
Vit B12 hanya terdapat pada hewan dan
mikroorganisme, tidak pada tanaman
Vit B12 disebut antipernisius anemia karena
dapat mengobati anemia
Vit B12 cenderung tidak ada dalam diet
vegeteraian
VITAMIN B12 (SIANOKOBALAMIN)
42 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Figure 4513. Vitamin B12
(cobalamin). R may be varied to
give the various forms of the
vitamin, eg, R = CN in
cyanocobalamin; R = OH in
hydroxocobalamin;
R = 5-deoxyadenosyl in 5-
deoxyadenosylcobalamin;
R = H2O in aquocobalamin;
and R = CH3 in methylcobalamin
I Nyoman Suarsana 8
43 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsi
Sebagai koenzim vit B12 (5-deoskiadenosil
kobalamin) berperan dalam berbegai reaksi
pada hewan dan mikroba, tetapi tidak pada
tanaman. Berfungsi untuk memindahkan atom H
dari satu atom C ke atom berikutnya sebagai
ganti alkil, karboksil, hidroksil, gugus amino.
Sebagai koenzim vit B12 (metilkobalamin)
berperan dalam pemindahan gugus metil
Defisiensi
Pernicious anemia
VITAMIN B12 (KOBALAMIN)
44 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Vitamin ini banyak terdapat pada bahan
nabati
Molekul asam folat terdiri atas 3 komponen
utama
1. asam glutamat
2. asam p-aminobenzoat
3. pteridin
As. Folat dalam jaringan tereduksi secara
enzimatik menjadi FH4 (asam tetrahidrofolat)
yang merupakan bentuk koenzim, berfungsi
sebagai pembawa sementara gugus 1-C di
dalam sejumlah reaksi enzimatis.
Bakteri tidak butuh as.folat dari luar, karena
dapat membuat sendiri jika tersedia PABA
(asam p-aminobenzoat)
ASAM FOLAT
45 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Sumber Asam Polat
Adult DRI (RDA)=400g
46 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Kedua vitamin ini dapat dibuat dalam
tubuh dalam jumlah yang cukup
Kolin dibuat dari serin melalui fosfatidil
etanolamin dengan bantuan grup metil
dari metionin
Mioinositol dibuat dari glukosa-6P
dengan siklisasi
Kolin dan inositol disebut juga zat
lipotropik yang berarti dibutuhkan
dalam menghilangkan lemak dari hati
KOLIN DAN INOSITOL
47 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Fungsinya Kolin dan inositol:
Terlibat dalam neurotransmisi, sebagai
prekursor asetilkolin.
Hampir semua kolin dan inositol merupakan
bagian fosfolipid dalam membran plasma
Dalam metabolisme lemak, kolin berkhasiat
lipotropik (dapat menurunkan kadar lemak
dalam hati) dalam pengobatan penyakit hati
seperti sirosis hepatis, hepatitis.
Dalam metabolisme intermedier, sebagai
donor metil dalam pembentukan berbagai
asam amino esensial.
KOLIN DAN INOSITOL
48 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Choline
Choline
PROTEIN
Methionine
(essential aa)
Converted in
body
Lecithin
from foods
In 1998 made a
conditionally
essential nutrient
Choline AI
425
550
Women Men
In 2001, nutrient
content claim:
good source
I Nyoman Suarsana 9
49 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Choline
50 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
51 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
52 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Defisiensi vitamin larut air
Thiamin Niacin
Beriberi Pellagra
Kerusakan otot
Kerusakan saraf
Body can make
from amino acid
tryptophan
Pork, Soy (legumes),
Whole grain
Symptoms
Good
Sources
Diarrhea, Dermatitis,
Dementia, Death (4Ds)
Protein: milk, fish,
chicken; whole grains
Vitamin C
Scurvy
Perdarahan gusi,
Hemorrhages, Open
wounds, loose teeth
Fruits and
vegetables
CHO metabolism
PRO metabolism
FAT metabolism
CHO metabolism
53 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Toxicity
Thiamin (B1)
Riboflavin
Niacin (B3)
Pantothenic Acid
Biotin
Vitamin B6
Folic Acid
Vitamin B12
Nausea, headaches, cramps, ulcer
NONE
NONE
Depression, fatigue, headaches,
nerve damage, walking problems
Diarrhea, insomnia, irritability
NONE
NONE
NONE
54 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
I Nyoman Suarsana 10
55 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Preserving the Nutrients: Minimizing Nutrient Losses
MINIMIZE: Oxygen Temperature Light
The more you expose your nutrients to
extremes, the more damaging it is
Good Practices:
Refrigerate fruits and vegetables
Store in closed containers or airtight
wrappers
Rinse fruits BEFORE cutting
Avoid high temperatures in cooking
56 Department of Food Science
Lecture 9 February 19, 2009
Food & Health 400:104
Lecture 9
Aisjah Girindra. 1990. Biokimia I. Penerbit PT. Gramedia
Jakarta. Hal. 131-152
Murray RK, dkk. 2003. Biokimia Harper. Penerbit Buku
Kedokteran, EGC. Hal. 598-622
McGilvery dan Goldstein. 1996. Biokimia suatu
pendekatan fungsiona. Airlangga University Press. Hal.
922-952
Sadikin M. 2002. Biokimia Enzim. Widya Medika. 379
halaman
Linder, MC. 1992. Biokimia nutrisi dan metabolisme.
Penerbit Universitas Indonesia. Hal. 119-344
Meisenberg, G dan Simmons WH. 2006. Principles of
Medical Biocemistry. Elsivier Mosby. Hal. 523-546.

Anda mungkin juga menyukai