Anda di halaman 1dari 65

Presentasi Kasus Appendisitis

oleh : M. Ikhsan 110.2008.345

Identitas Pasien
Nama Jenis Kelamin Umur Alamat

: Nn. D : Perempuan : 16 Tahun

: Jl. Pagebangan Rt 09/ 05, Kec Ketileng,CilegonBanten : Islam : 28 Juli 2013 : Aster

Agama Masuk RS Ruang

Autoanamnesis, 28 Juli 2013


Keluhan Utama :

Nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang


nyeri perut kanan bawah sejak 2 hr SMRS

nyeri pinggang menjalar (-) BAK dan urin TAK

wanita, 16 tahun

demam (+) mual(-) muntah (-)

tidak BAB 2 hari riwayat pedas (+)

Riwayat Penyakit Dahulu


maag ()

paru paru (-)

riwayat penyakit serupa sebelumya (+) sembuh sendiri tanpa obat

riwayat alergi obat dan makanan (-)

riwayat keluarga sakit yang sama (-)

Pemeriksaan Fisik
Status present : Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran Tanda vital

: compos mentis

a. Tekanan darah
b. Nadi

: 110/90 mmHg
: 80 x/menit

c. Pernafasan
d. Suhu axilla

: 20 x/menit
: 36,4 C

PF Umum
1. Kepala Leher
a. Kepala : Normochepali, deformitas (-), tanda

radang pada kulit kepala (-)


b. Mata

: Konjungtiva palpebra anemis -/-, sklera : tidak ditemukan kelainan : massa (-), tidak terdapat pembesaran

ikterus -/-,
c. THT d. Leher

KGB

2. Thoraks Kardiovaskuler
a. Inspeksi : tampak pergerakan dinding thoraks simetris,

iktus kordis tidak


b. Palpasi

tampak.

: Teraba pergerakan dinding thorak simetris, iktus kordis teraba pada ICS V midclavicular line.

c. Perkusi : Paru

: sonor pada daerah dinding thorak sinistra dan

dekstra
Jantung : pekak dengan batas kanan atas ICS II

parasternalis dekstra, batas kiri atas pada ICS II parasternalis sinistra, batas kiri bawah pada ICS V midclavicular line.
d. Auskultasi : terdengan suara jantung S1 S2 reguler

tunggal, suara murmur -/-, suara gallop -/-

3. Abdomen
a. Inspeksi

: kulit tampak normal, tidak tampak pelebaran pembuluh darah, tidak terdapat jaringan sikatrik, tidak tampak massa. abdomen

b. Auskultasi : bising usus (+) normal pada lapang

c. Perkusi

: timpani pada lapang abdomen, batas hepar pada ICS VI sampai subcostalis dektra. : nyeri tekan dan nyeri lepas pada Mcburney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), hepar tidak teraba, teraba massa pada kuadran abdomen kanan bawah ukuran 3x5 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal dan immobile. Tidak teraba massa pada ke tiga kuadran abdomen yang lain.

d. Palpasi

4. Ekstrimitas atas Axilla


Edema -/-, deformitas -/-, Pembesaran KGB -/-, CRT < 2s

5. Ekstrimitas bawah
Edema -/-, deformitas -/-, motorik dan sensibilitas baik,

CRT < 2s

Status Lokalis
regio abdominalis

a. Inspeksi : kulit tampak normal, tidak tampak pelebaran pembuluh darah, tidak terdapat jaringan sikatrik, tidak tampak massa. b. Auskultasi : bising usus (+) normal pada lapang abdomen c. Perkusi : timpani pada lapang abdomen, batas hepar pada ICS VI sampai subcostalis dektra. d. Palpasi : nyeri tekan dan nyeri lepas pada Mcburney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), hepar tidak teraba, teraba massa pada kuadran abdomen kanan bawah ukuran 3x5 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal dan immobile. Tidak teraba massa pada ke tiga kuadran abdomen yang lain.

Regio Anal
Inspeksi

: Bentuk Normal, benjolan(-)

Rectal Toucher :Anus tenang, spincter ani adekuat,

mukosa anus licin, ampulla berisi, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan.
Handscoon

: Darah dan lendir tidak ada. Feses (+)

Pemeriksaan Khusus
Psoas Sign (-) Obturator Sign (+) Ten Horn Sign tidak dilakukan karena pasien wanita Dunphys Sign tidak dapat diketahui karena pasien

wanita
Rosensteins Sign (+)

Koshers Sign (-)

Anjuran Pemeriksaan : Plano Test

Hasil Lab 28 Juli 2013


Hb Ht

: 13,4 g/dl : 38,4 %

Leukosit
Trombosit

: 9.260/ul
: 312.000/ul

Masa pendarahan : 2 menit 30 detik Masa pembekuan : 12 Golongan darah HbsAg Anti HIV

: B /Rh + : negatif : non reaktif

Anamnesis

RESUME

Pasien wanita berumur 16 tahun datang dengan keluhan :


Nyeri pada perut kanan bawah
Keluhan dirasakan sudah 2 hari SMRS Pasien pernah merasakan nyeri seperti ini sebelumnya sekitar 6

bulan yang lalu


Pasien merasa demam Pasien mengaku tidak BAB sejak 2 hari SMRS Pasien mengaku selalu makan makanan pedas dan indomie. Nyeri menjalar pada pinggang, dan BAK berpasir disangkal. Keluar

batu disangkal

Status generalisata : dalam batas normal Status lokalis

Regio Abdominalis
Inspeksi

: kulit tampak normal, tidak tampak pelebaran pembuluh darah, tidak terdapat jaringan sikatrik, tidak tampak massa : bising usus (+) normal pada lapang

Auskultasi

abdomen
Perkusi

: timpani pada lapang abdomen, batas hepar pada ICS VI sampai subcostalis dektra

Palpasi

: nyeri tekan dan nyeri lepas pada Mcburney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), hepar tidak teraba, teraba massa pada kuadran abdomen kanan bawah ukuran 3x5 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal dan immobile. Tidak teraba massa pada ke tiga kuadran abdomen yang lain.

Rectal Toucher : Anus tenang, spincter ani

adekuat, mukosa anus licin, ampulla berisi, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan. Handschoon feces (+), darah (-) , lendir (-).

Diagnosis Kerja

Suspek Appendisitis Kronis

Diagnosis Banding
Gastroenteritis Kehamilan Ektopik Terganggu Kolik Abdomen

Terapi

Operatif : Appendektomi

Prognosis

Quo ad vitam

: Bonam

Quo ad functionam : Dubia ad bonam

Laporan Operasi ( 29 Juli 2013 )


Diagnosis pre-operasi

: Suspek Appendisitis : Post Appendektomi : Open Appendektomi

Kronik
Diagnosis post-operasi Tehnik operasi

follow up 29 Juli 2013 (pre op)


s/- pasien mengeluh masih nyeri pada perut kanan bawah

demam (-), mual (-), muntah (-)


o/ -KS

: CM : sedang

-KU

Tekanan darah:110/90 mmHg Nadi : 80 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,7 C

Status lokalis regio abdominalis : tidak ada massa, sikatriks, dan pelebaran : Nyeri tekan (+) pada titik mcburney

Inspeksi vena Palpasi

a/ Pre op App. kronis th/


IVFD RL 20 tpm
Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1

follow up 30 Juli 2013 (post op)


s/ - pasien mengeluh nyeri pada luka operasi , mual (+),

muntah (+) pasca operasi. BAB (-), BAK (-)


o/

- KS

: CM

-KU
-TD -Nadi

: tampak sakit ringan


:120/80 mmHg : 80 x/menit

-Pernafasan : 20 x/menit - Suhu : 36 C

Status lokalis abdominalis

Inspeksi darah (-)


Palpasi

: tampak luka ditutupi oleh verband, rembesan


: Nyeri tekan (+) pada daerah luka operasi

a/ post-op appendektomi ( H+1) th/

IVFD RL 20 tpm

Cefotaxim 2x1 gram


Ketorolac 3x1 amp

Tinjauan Pustaka
Anatomi Appendiks
Appendiks merupakan suatu organ limfoid seperti tonsil, membentuk Imunoglobulin.

Appendiks merupakan lanjutan caecum, pangkal appendiks muncul pada bagian posteromedial caecum 2.5 3.5 di bawah katup illiocaecal.
Bentuk: tabung Panjang: 10 cm (kisaran 3-15 cm) Diameter: 0,5-1 cm

appendiks

Vaskularisasi

a. Appendikularis

a. ileocaecal

Fisiologi Appendix
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. IgA dihasilkan oleh GALT (Gut associated Lymphoid

tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks.

Appendisitis adalah proses radang appendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering..
Penyebarannya terbatas oleh omentum dan usus-usus serta peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa (appendiceal mass )

Manifestasi Klinis
Nyeri abdominal diffuse daerah umbilikus dan

periumbilikalis
4 6 jam kemudian nyeri kwadran bawah (titik

Mc.Burney) dan demam subfebris


Anoreksia, nausea dan muntah Terdapat konstipasi tetapi kadang-kadang terjadi

diare

Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan pada perut kanan bawah (Mc. Burney) demam subfebris :37,5-38,5 C Defans

muscular lokal menunjukkan rangsangan peritoneum parietal.

adanya

Nyeri lepas
Pada appendiks letak retroperitoneal, defans

muscular mungkin tidak ada, yang ada nyeri pinggang.

Rovsing Sign

Blumberg Sign
Peristaltik usus: normal

peristaltik dapat hilang karena ileus

paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata.


Psoas Sign
Obturator Sign RT: nyeri arah jam 9 12

Mcburney Point

Rovsings Sign
positif jika dilakukan tekanan pada kontralateral mcburney (kuadran kiri bawah) dan timbul nyeri pada kuadran kanan bawah

Obturator sign

Blumberg Sign
Bisa juga disebut rebound tenderness atau nyeri lepas. Yaitu dengan menekan titik mcburney dalan dalam, lalu dilepas secara tiba tiba

gambar blumbergs sign

Psoas sign

detail psoas sign

Koshers sign
nyeri pada awalnya di daerah epigastirum atau skeitar pusat, kemudian berpindah ke kuadran bawah

Ten Horn Sign


nyeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut pada korda spermatic kanan (pada laki laki)

Rosensteins sign
nyeri yang semakin bertambah pada perut kanan bawah saat tubuh pasien dimiringkan ke kiri

Pemeriksaan Lab
Leukositosis ringan
>13.000/mm3: appendisitis perforasi Tidak

adanya appendisitis.

leukositosis

tidak

menyingkirkan

Diff count: shift to the left

Pemeriksaan Radiologi
Foto

polos abdomen dikerjakan apabila hasil anamnesa atau pemeriksaan fisik meragukan. atau caecal ileus (gambaran garis permukaan airudara dicaecum atau ileum).

Gambaran perselubungan mungkin terlihat ileal

Patognomonik bila terlihat gambar fekalit

Appendikogram
Suatu pemeriksaan x-ray dengan memasukkan

barium ke colon melalui anus.


Appendicogram memiliki sensitivitas dan tingkat

akurasi yang tinggi


Kontraindikasi: appendisitis akut

USG
Appendiks normal sering tak terlihat Kriteria diagnosis appendiks akut : Diameter appendiks > 6 mm Atau adanya appendikolith Appendisitis

akut doughnut sign hiperechoic dikelilingi cincin hipoechoic)

(cincin

Periappendicular infiltrat massa dengan echo

struktur inhomogen; batas tak jelas


Periappendicular abcess lesi anechoid

LAPAROSKOPI
Suatu

tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic yang dimasukan dalam abdomen. anestesi umum.

Teknik ini dilakukan di bawah pengaruh Bila pada saat melakukan tindakan ini

didapatkan peradangan pada appendiks maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendiks.

OPEN APPENDEKTOMI
Lapisan kulit yang dibuka pada Appendektomi :

Cutis Sub cutis Fascia Scarfa Fascia Camfer MOE Aponeurosis MOI M. Transversus Fascia transversalis Pre Peritoneum Peritoneum

Appendektomi yang dapat dicapai melalui insisi

Mc Burney
Tindakan pembedahan pada kasus apendisitis

akut dengan penyulit peritonitis berupa appendektomi yang dicapai melalui laparotomi

Gejala dan tanda:

Skor Alvarado

Skor

Nyeri berpindah
Anoreksia Mual-muntah Nyeri fossa iliaka kanan Nyeri lepas Peningkatan suhu > 37,30C Jumlah leukosit > 10x103/L

1
1 1 2 1 1 2

Jumlah neutrofil > 75%

_____________________________________________

Total skor:

10

Keterangan Alvarado Skor


Dinyatakan appendicitis akut bila > 7 point Modified Alvarado score (Kalan et al) tanpa

observasi of Hematogram:

14 56

: dipertimbangkan appendicitis akut : possible appendicitis tidak perlu operasi

79

:appendicitis akut perlu pembedahan

Penanganan berdasarkan skor Alvarado


14 56

: observasi : antibiotic

7 10 : operasi dini

Differential Diagnosis
gastroenteritis limfadenitis mesenterica karsinoma illeum kehamilan ektopik terganggu pelvic inflammatory disease adneksitis

Prognosis
dengan diagnosis dini dan

pembedahan yang tepat prognosis ad Bonam

keterlambatan diagnosis mendorong

ke arah prognosis yang buruk

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai