App Isan Pres
App Isan Pres
Identitas Pasien
Nama Jenis Kelamin Umur Alamat
: Jl. Pagebangan Rt 09/ 05, Kec Ketileng,CilegonBanten : Islam : 28 Juli 2013 : Aster
wanita, 16 tahun
Pemeriksaan Fisik
Status present : Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran Tanda vital
: compos mentis
a. Tekanan darah
b. Nadi
: 110/90 mmHg
: 80 x/menit
c. Pernafasan
d. Suhu axilla
: 20 x/menit
: 36,4 C
PF Umum
1. Kepala Leher
a. Kepala : Normochepali, deformitas (-), tanda
: Konjungtiva palpebra anemis -/-, sklera : tidak ditemukan kelainan : massa (-), tidak terdapat pembesaran
ikterus -/-,
c. THT d. Leher
KGB
2. Thoraks Kardiovaskuler
a. Inspeksi : tampak pergerakan dinding thoraks simetris,
tampak.
: Teraba pergerakan dinding thorak simetris, iktus kordis teraba pada ICS V midclavicular line.
c. Perkusi : Paru
dekstra
Jantung : pekak dengan batas kanan atas ICS II
parasternalis dekstra, batas kiri atas pada ICS II parasternalis sinistra, batas kiri bawah pada ICS V midclavicular line.
d. Auskultasi : terdengan suara jantung S1 S2 reguler
3. Abdomen
a. Inspeksi
: kulit tampak normal, tidak tampak pelebaran pembuluh darah, tidak terdapat jaringan sikatrik, tidak tampak massa. abdomen
c. Perkusi
: timpani pada lapang abdomen, batas hepar pada ICS VI sampai subcostalis dektra. : nyeri tekan dan nyeri lepas pada Mcburney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), hepar tidak teraba, teraba massa pada kuadran abdomen kanan bawah ukuran 3x5 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal dan immobile. Tidak teraba massa pada ke tiga kuadran abdomen yang lain.
d. Palpasi
5. Ekstrimitas bawah
Edema -/-, deformitas -/-, motorik dan sensibilitas baik,
CRT < 2s
Status Lokalis
regio abdominalis
a. Inspeksi : kulit tampak normal, tidak tampak pelebaran pembuluh darah, tidak terdapat jaringan sikatrik, tidak tampak massa. b. Auskultasi : bising usus (+) normal pada lapang abdomen c. Perkusi : timpani pada lapang abdomen, batas hepar pada ICS VI sampai subcostalis dektra. d. Palpasi : nyeri tekan dan nyeri lepas pada Mcburney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), hepar tidak teraba, teraba massa pada kuadran abdomen kanan bawah ukuran 3x5 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal dan immobile. Tidak teraba massa pada ke tiga kuadran abdomen yang lain.
Regio Anal
Inspeksi
mukosa anus licin, ampulla berisi, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan.
Handscoon
Pemeriksaan Khusus
Psoas Sign (-) Obturator Sign (+) Ten Horn Sign tidak dilakukan karena pasien wanita Dunphys Sign tidak dapat diketahui karena pasien
wanita
Rosensteins Sign (+)
Leukosit
Trombosit
: 9.260/ul
: 312.000/ul
Masa pendarahan : 2 menit 30 detik Masa pembekuan : 12 Golongan darah HbsAg Anti HIV
Anamnesis
RESUME
batu disangkal
Regio Abdominalis
Inspeksi
: kulit tampak normal, tidak tampak pelebaran pembuluh darah, tidak terdapat jaringan sikatrik, tidak tampak massa : bising usus (+) normal pada lapang
Auskultasi
abdomen
Perkusi
: timpani pada lapang abdomen, batas hepar pada ICS VI sampai subcostalis dektra
Palpasi
: nyeri tekan dan nyeri lepas pada Mcburney (+), Rovsing sign (+), Blumberg sign (+), hepar tidak teraba, teraba massa pada kuadran abdomen kanan bawah ukuran 3x5 cm, permukaan rata, konsistensi kenyal dan immobile. Tidak teraba massa pada ke tiga kuadran abdomen yang lain.
adekuat, mukosa anus licin, ampulla berisi, tidak teraba massa, tidak terdapat nyeri tekan. Handschoon feces (+), darah (-) , lendir (-).
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Gastroenteritis Kehamilan Ektopik Terganggu Kolik Abdomen
Terapi
Operatif : Appendektomi
Prognosis
Quo ad vitam
: Bonam
Kronik
Diagnosis post-operasi Tehnik operasi
: CM : sedang
-KU
Status lokalis regio abdominalis : tidak ada massa, sikatriks, dan pelebaran : Nyeri tekan (+) pada titik mcburney
- KS
: CM
-KU
-TD -Nadi
IVFD RL 20 tpm
Tinjauan Pustaka
Anatomi Appendiks
Appendiks merupakan suatu organ limfoid seperti tonsil, membentuk Imunoglobulin.
Appendiks merupakan lanjutan caecum, pangkal appendiks muncul pada bagian posteromedial caecum 2.5 3.5 di bawah katup illiocaecal.
Bentuk: tabung Panjang: 10 cm (kisaran 3-15 cm) Diameter: 0,5-1 cm
appendiks
Vaskularisasi
a. Appendikularis
a. ileocaecal
Fisiologi Appendix
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari. IgA dihasilkan oleh GALT (Gut associated Lymphoid
Appendisitis adalah proses radang appendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering..
Penyebarannya terbatas oleh omentum dan usus-usus serta peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa (appendiceal mass )
Manifestasi Klinis
Nyeri abdominal diffuse daerah umbilikus dan
periumbilikalis
4 6 jam kemudian nyeri kwadran bawah (titik
diare
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan pada perut kanan bawah (Mc. Burney) demam subfebris :37,5-38,5 C Defans
adanya
Nyeri lepas
Pada appendiks letak retroperitoneal, defans
Rovsing Sign
Blumberg Sign
Peristaltik usus: normal
Mcburney Point
Rovsings Sign
positif jika dilakukan tekanan pada kontralateral mcburney (kuadran kiri bawah) dan timbul nyeri pada kuadran kanan bawah
Obturator sign
Blumberg Sign
Bisa juga disebut rebound tenderness atau nyeri lepas. Yaitu dengan menekan titik mcburney dalan dalam, lalu dilepas secara tiba tiba
Psoas sign
Koshers sign
nyeri pada awalnya di daerah epigastirum atau skeitar pusat, kemudian berpindah ke kuadran bawah
Rosensteins sign
nyeri yang semakin bertambah pada perut kanan bawah saat tubuh pasien dimiringkan ke kiri
Pemeriksaan Lab
Leukositosis ringan
>13.000/mm3: appendisitis perforasi Tidak
adanya appendisitis.
leukositosis
tidak
menyingkirkan
Pemeriksaan Radiologi
Foto
polos abdomen dikerjakan apabila hasil anamnesa atau pemeriksaan fisik meragukan. atau caecal ileus (gambaran garis permukaan airudara dicaecum atau ileum).
Appendikogram
Suatu pemeriksaan x-ray dengan memasukkan
USG
Appendiks normal sering tak terlihat Kriteria diagnosis appendiks akut : Diameter appendiks > 6 mm Atau adanya appendikolith Appendisitis
(cincin
LAPAROSKOPI
Suatu
tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptic yang dimasukan dalam abdomen. anestesi umum.
Teknik ini dilakukan di bawah pengaruh Bila pada saat melakukan tindakan ini
didapatkan peradangan pada appendiks maka pada saat itu juga dapat langsung dilakukan pengangkatan appendiks.
OPEN APPENDEKTOMI
Lapisan kulit yang dibuka pada Appendektomi :
Cutis Sub cutis Fascia Scarfa Fascia Camfer MOE Aponeurosis MOI M. Transversus Fascia transversalis Pre Peritoneum Peritoneum
Mc Burney
Tindakan pembedahan pada kasus apendisitis
akut dengan penyulit peritonitis berupa appendektomi yang dicapai melalui laparotomi
Skor Alvarado
Skor
Nyeri berpindah
Anoreksia Mual-muntah Nyeri fossa iliaka kanan Nyeri lepas Peningkatan suhu > 37,30C Jumlah leukosit > 10x103/L
1
1 1 2 1 1 2
_____________________________________________
Total skor:
10
observasi of Hematogram:
14 56
79
14 56
: observasi : antibiotic
7 10 : operasi dini
Differential Diagnosis
gastroenteritis limfadenitis mesenterica karsinoma illeum kehamilan ektopik terganggu pelvic inflammatory disease adneksitis
Prognosis
dengan diagnosis dini dan
THANK YOU