Anda di halaman 1dari 7

Kisah si kancil dan kuda yang sombong

By ikel bagus April 11, 2012Posted in: Headline, Klasik Perkenalkan nama saya ikel bagus. Saya sekarang kelas satu SD. saya sedang belajar menulis bersama bapak (bowo bagus)

http://biliksebelah.wordpress.com Pada jaman dahulu ada seekor kura-kura, manusia, dan hewan lainnya. Mereka saling berbagi dan hidup rukun di dalam hutan yang sejuk. Suatu sore, pada waktu si kancil berjalan sendiri, tiba tiba ada seekor kuda yang berlari sangat kencang mendahuluinya, sambil berteriak, Kancil jelek! Tidak bisa berlari! Hai kuda jangan sombong, aku bisa berlari cepat kok. Ah bohong, kalau berani ayo lawan aku lomba lari cepat. Seratus meter. dan kancil pun setuju. Mereka sepakat untuk bertanding di sini esok hari. Lalu mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Kuda langsung tidur, ia malas berlatih. Sedangkan kancil langsung berlatih secukupnya supaya besok pagi ia bisa memenangkan pertandingan.

Esok harinya, mereka pun berkumpul di tempat yang telah disepakati. Teman-teman kuda dan kancil ikut datang juga. Tepat pukul sembilan pagi perrtandingan dimulai. kuda langsung melesat meninggalkan si kancil. Teman-teman kancil berteriak memberi semangat pada kancil, sehingga ia terus berusaha berlari mengejar kuda yang sudah jauh di depan. Akhirnya si kancil bisa mendahului kuda yang berhenti karena kecapekan lalu tertidur di bawah pohon apel. Akhirnya si kancil pun memenangkan lomba lari. Kuda yang sombong itu meminta maaf pada si kancil dan semua teman-temannya, dan semua hewan di hutan akhirnya hidup rukun dan damai.

Cerita dongeng anak indonesia yang berjudul anak "katak yang sombong dan anak lembu". Nah buat sobat yang suka mendongeng berikut dibawah ini dongeng binatang tentang katak yang sombong dan anak lembu, selamat membaca.

======================================================================= Ditengah padang rumput yang sangat luas terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. di antara katak2 tersebut ada 1 anak katak yang bernama kentus, dia adalah anak katak yang paling besar & kuat. karena kelebihannya itu, kentus menjadi sangat sombong. dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya. Sebenarnya kakak kentus sering menasehati agar kentus tidak sombong pada teman-temannya. tetapi nasehat kakaknya tidak pernah dihiraukan. hal ini menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya hingga kentus tidak punya teman bermain lagi Pada suatu pagi, kentus berlatih melompat di padang rumput. ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain disitu. sesekali anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil

sesekali memakan rumput yang segar. secara tidak sengaja lidah sapi anak lembu itu terkena tubuh kentus. "huh, beraninya makhluk ini mengusikku", kata kentus dengan marah sambil menjauhi anak lembu. sebenarnya anak lembu tidak berniat mengganggunya. kebetulan pergerakannnya sama dengan kentus sehingga menyebabkan kentus menjadi cemas dan melompat segera untuk menyelamatkan diri. Sambil terengah-engah kentus sampai di tepi kolam. melihat kentus yang kecapaian, teman-temannya heran. "Hai kentus, mengapa kamu terengah-engah dan mukamu pucat sekali?", tanta temannya. "Tidak apa-apa, aku hanya cemas. Lihatlah padang rumput itu. aku tidak tau makhluk apaitu, tetapi makhluk itu sangat sombong. makhluk itu hendak menelan aku", kata kentus. Kakaknya yang baru tiba disitu menjelaskan. "Makhluk itu anak lembu. Sepengetahuan kakak anak lembu tidak jahat. mereka biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap hari", kata kakaknya. "Tidak jahat? kenapa kakak bisa bilang seperti itu? saya hampir ditelannya tadi", kata kentus. "Ah tidah mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya makan rumput", jelas kakaknya. "saya tidak percaya kak, tadi aku dikejarnya dan hampir ditendangnya", kata kentus. "wahai teman-teman, aku sebenarnya bisa melawannya dengan menggembungkan diriku", kata kentus sombong. "lawan saja kentus! kamu pasti menang", teriak teman-temannya. "sudahlah kentus, kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatanmu itu berbahaya, hentikan!", kata kakak kentus berualng kali. Tetapi kentus tidak perduli nasehat kakaknya. kentus terus menggembungkan diri karena dorongan teman-temannya. Padahal sebenarnya teman-temannya ingin memberi pelajaran pada kentus yang selalu sombong. Setelah itu kenus tiba-tiba jatuh lemas. Perutnya sakit dan perlahan-lahan dikempiskan kembali. kakak dan teman-temannya menolong kentus yang lemas kesakitan. Akhirnya kentus malu dengan sikapnya yang sombong yang merugikan dirinya sendiri. SEKIAN. ============================================================= Nah sobat pelajaran yang dapat kita ambil dari dongeng ini adalah janganlah menjadi makhluk yang sombong dan angkuh, karena kesombongan akan mengakibatkan banyak kerugian. ============================================================= Nah itulah dongeng binatang tentang katak dan anak lembu, semoga kalian suka dengan dongengnya.!!

17 Replies

Cerita ini berasal dari Dompu, salah satu kabupaten di Pulau Sumbawa. Di suatu desa, tinggallah sepasang suami istri yang kaya. Akan tetapi, sudah lama mereka menikah belum dikaruniai anak. Oleh karena itu, mereka sangat sedih. Pada suatu hari, sang suami berkata kepada istrinya, Sayang kekayaan kita yang begini banyak, tak ada yang mewarisinya, kalau kita sudah tiada. Continue reading This entry was posted in Cerita Rakyat and tagged anak, Cerita Rakyat, nakal, Nusa Tenggara Barat, pemalas, persahabatan, raksasa, sumbawa on June 30, 2012.

Tampe Ruma Sani


22 Replies

Cerita ini berasal dari Dompu, salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat. Alkisah pada zaman dulu, tinggallah seorang anak perempuan bernama Tampe Ruma Sani. Semua orang di kampungnya mengenal dia, sebab setiap hari ia menjajakan ikan hasil tangkapan ayahnya. Ibunya sudah meninggal. Di rumahnya ia tinggal bersama ayah dan adik laki-lakinya yang masih kecil. Ia memasak nasi untuk ayah dan adiknya. Kasihan Tampe Ruma Sani yang masih kecil itu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya dikerjakan oleh orang dewasa. Continue reading This entry was posted in Cerita Rakyat, Nusantara and tagged hutan, ibu tiri, jahat, kejam, keluarga, kerajaan, Nusa Tenggara Barat, pangeran on June 26, 2012.

Sahabat Untuk Gabus


14 Replies

Woy, Bang! Ngapain di situ? Di sini saja! Ikannya lebih banyak! ajak Bang Kirdun bersemangat. Yah saya mah sudah enak nyari di sini! jawab Bang Hamid dengan seru juga. Bang Kirdun dan Bang Hamid adalah pencari ikan yang sangat ramai jikalau berada di sekitar empang dan rawa gabus.Mereka tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka akan terus berusaha dan bersemangat. Continue reading This entry was posted in Cerpen, Dongeng and tagged cerita anak, cerpen, dongeng, dongeng anak, fabel, hewan, ikan, persahabatan, positif, teman baik, udang on June 24, 2012.

Batu Nong
16 Replies

Di Desa Lekong, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa terdapat sebuah batu besar, tinggi, bundar bagian atasnya datar. Batu itu menggantung pada tebing bukit yang tinggi dekat sungai Lekong. Dari atas batu itu orang dengan leluasa dapat melihat ke bawah. Itulah sebabnya disebut batu nong. Kata nong dalam bahasa Sumbawa berarti melihat ke bawah dari atas. Jika batu nong itu dilihat dari kejauhan, kedudukannya sangat genting. Kalau ada getaran sedikit saja, rasa-rasanya batu itu pasti akan runtuh. Dalam kenyataan, telah beratus-ratus tahun batu itu tetap tidak bergeming. Bagaimana batu itu bisa berada di tempat tersebut, inilah ceritanya. Continue reading This entry was posted in Cerita Rakyat, Nusantara and tagged asal usul, Cinta, egois, kutukan, legenda, Nusa Tenggara Barat, sumbawa on June 23, 2012.

Si Bodoh Tongtonge
19 Replies

Tongtonge adalah seorang anak remaja yang lugu. Ia tidak pernah sekolah. Sejak kecil ia hidup bersama ayahnya berpindah-pindah dari satu ladang ke ladang yang lain. Ia tak pandai bekerja di sawah, apalagi di sawah yang selalu berlumpur. Lumpur bisa merusak kaki. Itu alasannya. Oleh karena itu, ia tidak suka tinggal di kampungnya. Ia memilih tinggal di ladang yang semakin lama semakin jauh dari kampungnya. Sesekali ia pulang menjenguk ibunya yang sudah tua dan kurang pendengarannya. Continue reading This entry was posted in Cerita Rakyat, Dongeng, Nusantara and tagged bodoh, dongeng, dongeng

Anda mungkin juga menyukai