Anda di halaman 1dari 13

MOTIVASI

Ns.Mirzal Tawi,S.Kep,MKM
Pengertian
motivasi kerja adalah kondisi yang
mempengaruhi, membangkitkan,
menggerakkan dan memelihara perilaku
seseorang untuk melaksanakan pekerjaan
dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Anoraga, 1998).
Suyati (1995), menjelaskan bahwa
motivasi kerja adalah dorongan dan
keinginan sehingga staf melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan dengan baik demi
mencapai tujuan yang diinginkan.
Wahjosumidjo (1994) yang menyatakan bahwa
sebagai konsep manajemen dalam kaitannya
dengan kehidupan organisasi, motivasi kerja
adalah dorongan kerja yang timbul pada diri
seseorang untuk berperilaku dalam mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Zainun (1989), motivasi dapat dipandang


sebagai bagian yang fundamental dari kegiatan
manajemen dan motivasi merupakan bagian
integral dari kegiatan organisasi dalam
menggerakkan dan mengarahkan personel
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dimensi/Teori Motivasi
a.Teori Isi (Content Theory)=Teori Kebutuhan
1.Teori Motivasi Konvensional (Taylor)
- Tradisional/Klasik.
- Pendekatan faktor ekonomi/imbalan.

2.Teori Hirarkhi Maslow (Maslow)


- Dasar teori:manusia punya kebutuhan
- Fisiologis,aman&nyaman,kebersamaan,
penghargaan,aktualisasi diri.
3. Teori Motivasi 2 faktor/Higienis (Herzberg)
- Motivation Factors/pemuas
- Maintenance Factors/pemeliharaan

4. Teori Motivasi ERG (Aldefer)


-Teori motivasi ERG: modifikasi dari teori
kebutuhan Maslow.
- 3 klp kebutuhan manusia :
existence,relatedness dan growth.

5. Teori Kebutuhan Berprestasi (Mc.Clelland)


- 3 jenis kebutuhan: need of achievment,need of
power dan need of afiliation
b. Teori Proses (Process Theory)
Teori ini merupakan proses sebab akibat
dari bekerjanya seseorang.
1. T.Harapan/Expectancy Theory (Vroom)
- Motivasi seseorang ditentukan oleh
interaksi perkalian komponen Valance,
Instrumentally dan Expectancy
(M=VxIxE)
2. Teori Keadilan/Equity Theory (Adams)
- Elemen teori ini :
* Masukan

:pendidikan,pengalaman,pengetahuan,
masa kerja,pengakuan
* Hasil : gaji, status, penghargaan,
kesempatan untuk berprestasi.
* Individu Pembanding :dengan siapa
dibandingkan rasio masukan dan hasil
tersebut.
Tujuan Motivasi
Merubah perilaku bawahan/ staf.
Meningkatkan kegairahan kerja bawahan/
staf.
Meningkatkan disiplin kerja bawahan/ staf.
Meningkatkan kesejahteraan bawahan/ staf.
Meningkatkan prestasi kerja bawahan/ staf.
Meningkatkan moral bawahan/ staf.
Meningkatkan rasa tanggung jawab
bawahan/ staf.
Meningkatkan kesetiaan bawahan/ staf
terhadap institusi.
Alat untuk Motivasi

Material :insentif berupa gaji, fasilitas dan


tunjangan yang memadai.
non material, misalnya penempatan yang
tepat, kesempatan mengembangkan diri,
promosi yang objektif, pekerjaan yang
merangsang, memberi penghargaan,
bimbingan dan perlakuan yang wajar.
Tehnik Memotivasi

Wahjosumidjo (1994) menggunakan


beberapa pendekatan yaitu:
The be good approach.
The strong approach.
Implicit bergaining
Competition
Internalized Motivation
Tehnik Memotivasi(lanjutan)
Swansburg&swansburg (1999):
Self Esteem
Job Enrichment
Empowerment
Lateral Promotion
Growth
Communication
Rewards
Pengukuran Motivasi
Hellriegel dan Slocum (dalam Sujak, 1990).
Pengukurannya menggunakan kuesioner yang
dirancang berdasarkan pemenuhan kebutuhan
dasar, yaitu kebutuhan fisik dan kenikmatan,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial atau
afiliasi, kebutuhan pemenuhan harga diri dan
kebutuhan aktualisasi diri.
Teori pemenuhan kebutuhan prestasi yang
dikemukakan oleh Mc. Clelland. dikembangkan
oleh Steers dan Braunstein (dalam Robins,
1996). Kuesioner dirancang dalam konteks
umum berdasarkan pada kebutuhan prestasi,
kekuasaan dan afiliasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai