Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP DASAR ETIKA MORAL

DOSEN PEMBIMBING : IBU HJ. NURTJAHAYA S, SST.

BIDANAN ABDI P I KE ER EM SA D D KA

KELAS A

BAN

JARMASIN

O L E H

NAMA : RABIATUL ADAWIYAH NIM : 712405 S.12.071

AKADEMI KEBIDANAN ABDI PERSADA BANJARMASIN ANGKATAN V TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta HidayahNya, sehingga makalah mengenai KONSEP DASAR ETIKA MORAL dapat saya susun. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah dengan dosen pembimbing Hj. Nurtjahaya S, SST. Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswi khususnya mahasiswi D3 Kebidanan Abdi Persada Banjarmasin. Dalam kesempatan ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun. Saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarmasin,

Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................. C. Tujuan ...................................................................................................

i ii

1 1 2

BAB II

PEMBAHASAN KONSEP DASAR ETIKA MORAL ........................................................... A. Pengertian .............................................................................................. B. Pengenalan Etika Umum........................................................................ C. Hubungan Erat Hukum dengan Moral .................................................. D. Perbedaan Etiket dan Etika .................................................................... E. Persamaa Etiket dan Etika ..................................................................... F. Fungsi Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan...................... G. Tujuan Etik dalam Profesi ..................................................................... 3 3 5 6 6 6 7 8

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ B. Saran ...................................................................................................... 9 9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pada zaman sekarang ini etik perlu di pertahankan karena tanpa etik dan tanpa diperkuat oleh hukum, manusia yang satu dianggap sebagai saingan oleh sesama yang lain. Saingan yang dalam arti lain harus dihalangkan sebagai akibat timbulnya nafsu keserakahan manusia. Kalau tidak ada etik yang mengekang maka pihak yang satu bisa tidak segan-segan untuk melawannya dengan segala cara. Segala cara akan ditempuh untuk menjatuhkan dan mengalahkan lawannya sekedar dapat tercapai tujuan. Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap meningkatnya kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kebidanan. Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam asuhan. Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etik berfokus pada prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupanya dilandasi nilainilai yang di anutnya.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan etika, moral, etiket, kode etik dan hukum? 2. Apa perbedaan etiket dan etika ? 3. Apa hubungan hukum dengan moral ? 4. Apa persamaan etiket dan etika ? 5. Apa fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan? 6. Apa saja tujuan etik dalam Profesi?

C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika, moral, etiket, kode etik dan hukum. 2. Untuk mengetahui apa perbedaan etiket dan etika. 3. Untuk mengetahui apa hubungan hukum dengan moral. 4. Untuk mengetahui apa persamaan etiket dan etika. 5. Untuk mengetahui apa fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan. 6. Untuk mengetahui apa saja tujuan etik dalam Profesi.

BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR ETIKA MORAL

A. PENGERTIAN 1. Etika Istilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno .Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat berfikir. Menurut filosuf yunani aristoteles, Istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral, sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tenngt adat kebiasaan. Menurut para Ahli : Etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih, 2006). Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat. Maka di dalam literatur, dinamakan juga filsafat moral, yaitu suatu sistem prinsip-prinsip tentang moral, tentang baik atau buruk. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etika adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia (Sofyan, dkk (Peny.), 2006). Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya (Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK, 2003). Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2004). Arti etika menurut K. Bertens dirumuskan sebagai berikut:

Kata etika dapat digunakan dalam arti nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

Etika berati kumpulan asas atau moral, yang dimaksud di sini adalah kode etik. Etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang baik atau buruk (Soepardan, 2007).

2. Moral Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga berarti mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan atau perubahan norma atau nilai (Wahyuningsih, 2006). Moral adalah ajaran tentang baik atau buruknya yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll; akhlak, budi pekerti, susila (Soepardan, 2007). 3. Etiket Etiket berasal dari Etiquette. Etika berarti moral, sedangkan etiket berarti sopan santun. Persamaan etika dengan etiket adalah:

Sama-sama menyangkut perilaku manusia. Memberi norma bagi perilaku manusia, yaitu menyatakan tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan (Wahyuningsih, 2006).

Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan. Etiket berasal kata dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap serta perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi. Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.

4. Kode etik Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan konprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi (Sofyan, dkk, 2006). 5. Hukum Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak diijinkan oleh moralitas. Sebaliknya moral juga berhubungan erat adanya hukum. Moral hanya sebatas hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum (Wahyuningsih, 2006).

B. PENGENALAN ETIKA UMUM 1. Hati nurani Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu sekarang dan di sini. 2. Kebebasan dan tanggung jawab Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu bertanggung jawab. Tidak mungkin kebebasan tanpa tangung jawab atau sebaliknya. 3. Nilai Nilai merupakan sesuatu yang baik, menarik, dicari, menyenangkan, disukai, dan diinginkan. Menurut filsuf Jerman Hang Jones nilai adalah the addressee of a yes, sesuatu yang detunjukan dengan kata ya. Sesuatu yang kita iakan. Nilai mempunyai konotasi positif. 4. Hak dan kewajiban Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang terhadap orang atau sekelompok orang lain. Ada beberapa macam hak, antara lain hak legal dan moral. Hak legal merupakan hak yang didasarkan atas hukum. Hak moral adalah didasarkan pada prinsip atau etis.

Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Menurut John Stuart Mill bahwa kewajiban meliputi kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna. Kewajiban sempurna artinya kewajiban didasarkan atas keadilan, selalu terkait dengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak sempurna, tidak terkait dengan hak orang lain tetapi bisa didasarkan atas kemurahan hati atau niat berbuat baik (Wahyuningsih, 2006).

C. HUBUNGAN ERAT HUKUM DENGAN MORAL Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Sebaliknya moral juga berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya sebatas hal yg abstrak saja tanpa adanya hukum . Contoh bahwa mencuri itu adalah moral yang tIdak baik, supaya prinsip etis ini berakar di masyarakat maka harus diatur dengan hukum.

D. PERBEDAAN ETIKET DAN ETIKA Etiket cara tepat yang ditentukan oleh kalangan tertentu. Misalnya memberikan sesuatu dengan tangan kanan. Etika tidak menilai cara melainkan perbuatannya. Etika memberi norma atas perbuatan. Misalnya dilarang mencuri. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, bila tidak ada orang lain atau saksi mata etiket dapat tidak berlaku. Misalnya cara makan sendiri dirumah tidak harus mengikuti cara makan dipesta atau pertemuan umum.

E. PERSAMAAN ETIKET DAN ETIKA 1. Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket. 2. Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

F. FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN 1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien 2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan/membahayakan orang lain 3. Menjaga privacy setiap individu 4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya 5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya 6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah 7. Menghasilkan tindakan yang benar 8. Mendapatkan informasi tenfang hal yang sebenarnya 9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya 10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak 11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik 12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik 13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi 14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa disebut kode etik profesi.

Tiga pendekatan ilmiah tentang tingkah laku moral: 1. Etika deskriptif, menggambarkan pandangan moral dalam suatu masyarakat atau bangsa tertentu, tetapi tidak memberikan penilaian moral. Misalnya studi perkembangan kesadaran moral dalam hidup manusia dari psikolog Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg, studi antropologi budaya suku terasing dan studi sosiologis mengenai korupsi, semuanya bersifat empiris. 2. Etika Normatif, bersifat preskriptif (memerintahkan), ada diskusi dan argumentasi mengenai masalah-masalah moral dan para ahli yang terlibat didalamnya tidak bersifat netral lagi, melainkan memberi penilaian mengenai perilaku manusia. Misanya ia tidak lagi melukiskan fungsi prostitusi, tetapi menolak pelembagaan prostitusi karena bertentangan dengan norma: martabat manusia harus dihormati Jadi, etika normative bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek. Etika normative dibagi menjadi : a. Etika umum : membicarakan tema-tema umum seperti norma etis, nilai moral, hubungan kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban. b. Etika khusus : menerapkan prinsip-prinsip etis umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus etika terapan.

3. Metaetika : etika analitis, yaitu analisis bahasa yang digunakan dalam etika(bahasa moral) secara lebih mendalam, misalnya: analisis istilah baik, nilai, normadan sebagainya.

G. TUJUAN ETIK DALAM PROFESI Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai the discpline which can act as the performance index or reference for our control system. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.. Dengan Demikian Tujuan etika dalam profesi yaitu: a) Untuk mengatur dalam menjalankan tugas sesuai profesi b) Menjadi alat self control dari tindakan yang menyimpang c) Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat d) Menjaga dan memelihara kesejahteraan pelayanan kebidanan e) Meningkatkan kualitas pelayanan.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Istilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno .Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat berfikir. Menurut filosuf yunani aristoteles, Istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral, sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tenngt adat kebiasaan. Moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan konprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi (Sofyan, dkk, 2006). Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak diijinkan oleh moralitas

B. SARAN Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini memiliki banyak keterbatasan, sehingga jika pembaca menemukan kekurangan atau kekeliruan, dengan hati terbuka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyuningsih, Heni P. 2009. Etika profesi kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya


http://srywahyuniyoung.blogspot.com/2012/10/makalah-etika-profesi.html

Anda mungkin juga menyukai