kimia yang apabila dikenakan panas, benturan, gesekan atau kejutan (shock) secara cepat dengan sendirinya akan bereaksi dan terurai (exothermic decomposition). Pengelompokan Bahan peledak Berdasarkan komposisinya Pengelompokan bahan peledak secara ilmiah berdasarkan komposisi senyawa kimia dibagi atas bahan peledak senyawa murni (tunggal) dan bahan peledak campuran. Bahan peledak senyawa murni (tunggal) Bahan peledak senyawa murni (tunggal), dikelompokkan atas 2 kelompok yaitu bahan peledak murni (Primary Explosive) dan bahan peledak kuat (High Explosive). Yang termasuk bahan peledak utama (Primary Explosive). adalah : Mercury fulminat, Timbal azida, Sianurat triazia (CTA). Diazodinitrofenol (DDNP), Tetrasen, Heksametilendiamin peroksida (HMTD). Yang termasuk bahan peledak kuat (high Explosive) adalah : Nitrometan, Dinitromentan, Trinitrometan atau Nitroform, Tetranitrometan, Nitrobenzen (NB), Dinitrobenzen, Trinitrobenzen, Mononitrotoluen (MNT), Dinitrotoluen (DNT), Trinitrotoulen (TNT), Dinitrom-Xylen (DNX), Trinito-M-Xylen (TNX), Mononitronaftalen (MNN), Dinitrofenol, Trinitrofenol, Ammonium pitrat, Trinitro-m-kresol, Trinitroanisol (TNA), Trinifenentol (TNP), Trinitroanilin, Tetranitroanilin, heksanitrofenilamin, Heksanitro azobenzen, Heksanitridifenilsulfit, Metil nitrat, Etil nitrat, Etilen glikol mononitrat, Etilen gloikol dinitrat (EGDN), Dietilen glikol dinitrat (DEGN), Propilen-1, Butilen-1, Gliserol mononitrat, Gliserol dinitrat, Gliserol trinitrat, Nitrogliserin (NG). Kloroidrin dinitrat, Digliserol tetranitrat, Ritritol tetraitrat, Pentaeritritol tetranitrat (PETN), Mannitol heksanitrat (HMN), Dipentaeritritol heksanitrat (Dipen), Nitroselulosa (NG), Nitroamilum, Nitroamin, Metil nitramin, Dimetilnitramin, Etildnitramin (EDNA), Nitroguanidin, Nitrodietanolamin dinitrat (DINA), Tetranitro-N-Metilamin (Tetril), Trinitro-1, Tetranitro-1, Ammonium nitrat, Guanidin nitrat, Urea nitrat, ammonium klorat Ammonium perklorat. Bahan peledak campuran Bahan peledak campuran banyak digunakan karena memiliki keuntungan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan bahan peledak tunggal. Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas bahan peledak kuat (High Explosive) dan bahan peledak lemah (Low Explosive). Bahan peledak kuat (High Explosive) Bahan peledak kuat berupa campuran ini banyak digunakan baik dalam bidang militer maupun sipil (komersial) dengan tujuan sebagai penghancur. Tergolong bahan peledak kuat disini adalah : Amatol, Ammona, Amonium Nitrat Fuel Oil (ANFO), Siklotol, Dinamit, Oktol, Pentolit, Pikratol, Torpeks, Tritoal, Bom plastik. Bahan peledak lemah (Low Explosive) Bahan peledak lemah bukan merupakan bahan peledak penghancur, tetapi digunakan sebagai bahan isian pendorong pada amunisi. Bahan pendorong ini dikenal jua dengan nama Propelan. Yang tergolog propelan ini antara lain : Bubuk hitam (black powder), Bubuk tak berasap (smokeless powder), Bahan pendorong roket (rocket propellantas), Bahan pendorong cair (liquid propelant).
Berdasarkan kepekaannya Dibagi menjadi dua macam yaitu: Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena adanya api, panas benturan , gesekan dsb misal: bahan2 isian detonator (PbN6, Hg(ONC)2 Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar meledak yang akan meledak setelah terjadi peledakan sebelumnya misal: ANFO, Dynamit dsb
http://hanyakimia.blogspot.com/2013/05/bahan-kimia-yang-mudah-meledak.html
Bahan Explosive
Diposkan oleh Langit Biru
A. DEFINISI
Bahan peledak yang dimaksudkan adalah bahan peledak kimia, yang didefinisikan sebagai suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat , cair, atau campurannya yang apabila diberi aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat dan hasil reaksinya sebagian atau campuran seluruhnya berbentuk gas yang disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil. Panas yang dihasilkan dari reaksi peledakan tersebut sekitar 4000 derajat celcius. Adapun tekanannya, menurut Langerfos dan Kihlstrom (1978), bisa mencapai lebih dari 100.000 atm. Sedangkan, energi per satuan waktu yang ditimbulkan sekitar 25.000 MW atau 5.950.000 kkal/s. Energi yang sedemikian besar itu bukan merefleksikan jumlah energi yang memang tersimpan di dalam bahan peledak begitu besar,namun kondisi ini terjadi akibat reaksi peledakan yang sangat cepat, yaitu berkisar antara 2.500-7.500 m/s.
- Bahan peledak kuat ( High Explosive) Trinitrotoluen (TNT), dinitrobenzene, dinitrotoluen (DNT), dinitrofenol, ammonium pitrat, trinitro-m-xylen (TMX), trinitroanisol (TNA), etilen gloikol dinitrat (EGDN), nitroselulosa (NG), nitrogliserin (NG), ammonium nitrat, dipentaaeritritol (Dipen), dan lain-lain. b. Bahan Peledak Campuran Bahan peledak jenis ini banyak digunakan karena memiliki banyak keunggulan daripada bahan peledak tunggal. Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas bahan peledak kuat (High Explosive) dan bahan peledak lemah (Low Explosive. - Bahan peledak kuat (High Explosive) Bahan peledak jenis ini memiliki kecepatan denotasi antara 1.000-8.500 m/s. Bahanpeledak kuat berupa campuran yang sering digunakan baik dalam bidang militer maupun sipil dengan tujuan sebagai penghancur. Yang tergolong bahan peledak kuat adalah : amatol, ammano, amonium nitrat fuel oil (ANFO), siklotol, dinamit, oktol, pentolik, pikratol, bomplastik. - Bahan peledak lemah (Lom Explosive) Bahan peledak lemah bukan merupakan bahan ledak yang penghancur, tetapi digunakan sebagai bahan isian pendorong pada amunisi, bahan pendorong ini dikenal juga dengan nama Propelan. Bahan peledak jenis ini memiliki kecepatan detonasi antara 400-800 m/s. Ynag tergolong bahan peledak jenis ini adalah : bubuk hitam (black powder), bubuk tak berasap (smokeless powder), bahan pendorong roket, dan bahan pendorong cair. 2. Berdasarkan kegunaan Berdasarkan kegunaannya, dibedakan menjadi 5 golongan, yaitu: a. Bahan peledak Blasting, yaitu bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan b. Bahan peledakk Catridge, digunakan sebagai pembentuk metal projectile yang berkemampuan tembus atau potong c. Bahan peledak Propellant, digunakan sebagai pembentuk gas pendorong dalam peluru senjata atau motor roket d. Bahan peledak Fuse, bahan peledak yang dipergunakan sebagai pembentuk panas, gas, warna dan sebagainya e. Bahan peledak Pyrotechnic, bahan peledak yang digunakan sebagai pemula suatu rangkaian proses peledakan 3. Berdasarkan lingkungan penggunaan a. Bahan peledak militer b. Bahan peledak komersial
dari reaksi itu sendiri dan produknya berupa pelepasan gas-gas. 2. Deflagrasi Merupakan proses kimia eksotermis dimana transmisi dari reaksi dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (panas). Contoh pada peledakan low explosive, sebagai berikut : - Natrium nitrat + Charcoal + belerang 20 NaNO3(s) + 30 C(s) + 10 S(s) -> 6 NO2CO3(s) + Na2SO4(aq) + 3 Na2S(aq) + 14 CO2(g) + 10 CO(g) + 10 N2(g)
3. Ledakan Menurut Berthlot, ledakan adalah ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi bervolume besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efek mekanis yang merusak. 4. Detonasi Detonasi adalah proses kimia fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperatur yang sangat tinggi kecepatan reaksi yang sangat tinggi tersebut menyebarkan tekanan pas ke seluruh zona peledakan dalam bentuk gelombang tekan kejut dan proses ini berlangsung terus-menerus untuk membebaskan energi hingga berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya. Contoh proses detonasi terjadi pada jenis bahan peledakan, antara lain : - TNT (Trinitrotoluen) C7H5N3O6(s) -> 1,75 CO2(g) + 2,5 H2O(l) + 1,5 N2(g) + 5,25 C(s)
- ANFO 3 NH4NO3(s) + CH2 -> CO2(g) + 7 H2O(l) + 3 N2(g) - NG (Nitrogliserin) C3H5N3O9(s) -> 3 CO2(g) + 2,5 H2O(l) + 1,5 N2(g) + 0,25 O2(g)
keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut. 2. Penggunaan Bahan Kimia Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu : - Industri Kimia - Industri Pengguna Bahan Kimia Laboratorium 3. Klasifikasi Umum Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukan untuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dan transportasi. Secara umum bahan kimia berbahya diklasifikasikan menjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut : - Bahan Kimia Beracun (Toxic) - Bahan Kimia Korosif (Corrosive) - Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable) - Bahan Kimia Peledak (Explosive) - Bahan Kimia Oksidator (Oxidation) Bahan Kimia Peledak (Explosive) Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3). KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK Bahan kimia yang biasa dipergunakan sebagai bahan peledak sangat banyak jenisnya. Pengelompokkan bahan-bahan peledak ini juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya berdasarkan komposisi senyawa kimia, kegunaannya dan lingkungan penggunaannya Pengelompokkan bahan peledak secara ilmiah berdasarkan komposisi senyawa kimia dibagi atas bahan peledak senyawa murni (tunggal), bahan peledak campuran dan bahan peledak lemah. - Bahan Peledak Senyawa Murni (Tunggal)
Dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu bahan peledak murni (Primary Explosive) dan bahan peledak kuat (High Explosive). Yang termasuk di dalamnya adalah : merkuri, fulminate, timbal azida, Sianurat triazia (CTA), Diazonitrofenol (DDNP), tetrasen, heksametilendiamin Peroksida (HMTD) Trinitrotoluen (TNT), dinitrobenzene, dinitrotoluen (DNT), dinitrofenol, ammonium pitrat, trinitro-m-xylen (TMX), trinitroanisol (TNA), etilen gloikol dinitrat (EGDN), nitroselulosa (NG), nitrogliserin (NG), ammonium nitrat, dipentaaeritritol (Dipen), dan lain-lain - Bahan peledak campuran banyak digunakan karena memiliki banyak keunggulan daripada bahan peledak tunggal. Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas bahan peledak kuat (High Explosive) dan bahan peledak lemah (Low Explosive. - Bahan peledak kuat (High Explosive) Bahan peledak jenis ini memiliki kecepatan denotasi antara 1.0008.500 m/s. Bahan peledak kuat berupa campuran yang sering digunakan baik dalam bidang militer maupun sipil dengan tujuan sebagai penghancur. Yang tergolong bahan peledak kuat adalah : amatol, ammano, amonium nitrat fuel oil (ANFO), siklotol, dinamit, oktol, pentolik,pikratol,bomplastik. - Bahan peledak lemah (Lom Explosive) Bahan peledak lemah bukan merupakan bahan ledak yang penghancur, tetapi digunakan sebagai bahan isian pendorong pada amunisi, bahan pendorong ini dikenal juga dengan nama Propelan. Bahan peledak jenis ini memiliki kecepatan detonasi antara 400-800 m/s. Yang tergolong bahan peledak jenis ini adalah : bubuk hitam (black powder), bubuk tak berasap (smokeless powder), bahan pendorong roket, dan bahan pendorong cair. :: Bahan peledak Blasting, yaitu bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan. Sedangkan bahan peledak Bursting adalah bahan peledak yang digunakan dalam sistem senjata, seperti bom, granat, kepala ledak dan sejenisnya. Bahan peledak blasting dan/atau Bursting :: Bahan peledakk Catridge, digunakan sebagai pembentuk metal projectile yang berkemampuan tembus atau memotong. :: Bahan peledak Propellant, digunakan sebagai pembentuk gas pendorong dalam peluru senjata atau motor roket.
:: Bahan peledak Fuse, bahan peledak yang dipergunakan sebagai pembentuk panas, gas, warna dan sebagainya. :: Bahan peledak Pyrotechnic, bahan peledak yang digunakan sebagai pemula suatu rangkaian proses peledakan. Berdasarkan lingkungan penggunaan Pengelompokkan bahan peledak berdasarkan lingkungan penggunaannya yaitu bahan peledak militer dan bahan peledak komersial. > Bahan peledak militer.Bahan peledak militer harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain : - Harus memiliki daya hancur yang dahsyat (very brissant) - Peka terhadap pukulan atau tumbukan. - Mudah terbakar. - Dapat disimpan dengan stabil. - Tidak reaktif terhadap logam. dibuat dengan cepat.
> Macam bahan peledak militer. :.: Isian Utama (Main Charges): TNT, RDX, PTEN, TATP/Triacetontriperoksida, Tetryl, Asam Pikrat, Amatol, Tritonal, Pentolite, Tetrytol, Pikratol, Amonal, Ednatol, Explosive D, Composition B, HMK, Haleite, PBX, C-4, dan sejenisnya. :.: Isian Pendorong (Propellants): Nitro Glycerine Based, seperti : Single Base Propellants ,Double Base Propellants (Ball Powder), Triple Base Propellants, Extruded Impregnated Propellants (EIP), Composite Modified Cast Double Based (CMCDB), Elastomeric Modified Cast Double Based (EMCDB), Crosslinked Cast Double Based (XLCBD), dan sejenisnya. Composite, seperti : Hydroxyl Terminated Poly Butadieene (HTPB), Carboxyl Terminated Poly Butadiene (CTPB), Glycidyl Azide Polymer (GAP), Poly Urethane, Poly Sulfide dan sejenisnya. Kegunaan. - Untuk latihan dan operasi militer, destruksi / demolition. - Bahan peledak komersial Karakteristik/spesifikasi. - Bahan peledak komersial harus memiliki beberapa persyaratan antara lain : --- Peka terhadap suatu reaksi : panas, getaran, gesekan atau benturan.
--- Mempunyai kecepatan detonasi teertentu (high dan low explosive). --- Memiliki daya tahan air (water resistance) terbatas. --- Dapat disimpan dengan stabil. --- Menghasilkan gas-gas hasil peledak, yaitu : gas dalam bentuk molekul lebih stabil. --- Memerlukan stemming/penyumbatan dalam penggunaannya. - Macam bahan peledak komersial, adalah semua jenis : Dinamit, yang dikenal dengan nama Nitro Glycerine Based Explosives, Blasting Agents (ANFO)Water Based Explosives (slurry, Watergel, Emulsion Explosives). Bahan peledak pembantu (Blasting Accessories) seperti Primer (Booster), Detonator, Sumbu Api, Sumbu Peledak, MS Connector (Detonating Relay), Igniter, Igniter Cord, Connector dan sejenisnya. Shaped Charges seperti RDX, HMX, dan sejenisnya. Kegunaannya: Pekerjaan tambang yaitu untuk melepaskan batuan dari batuan induknya antara lain : batu bara, emas, tembaga, aspal industri semen, industri batu belah, industri batu kapur, dan sebagainya serta untuk operasi penambangan minyak dan gas bumi.penghancuran kepal bekas, pengancuran bangunan tua. http://dyah-dyahrahayu.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-bahan-kimia-berbahaya.html