Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tujuan
Memperkenalkan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan Memperkenalkan teknik untuk inisiasi dini pemberian ASI Mengidentifikasi masalah pemberian ASI dan tatalaksana berbagai masalah tersebut Memperkenalkan metode memerah dan menyimpan ASI dan memberikan ASI perah pada bayi yang belum dapat menetek langsung
Latar Belakang
Setiap makhluk menyusui menghasilkan air susu yang spesifik untuk anaknya Untuk manusia, ASI merupakan makanan paling sesuai untuk semua bayi, termasuk bayi prematur Komposisi ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan bayi prematur berbeda dengan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan cukup bulan Komposisinya berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat (kolostrum, ASI intermediate, dan ASI matur).
3
latar belakang
ASI mengandung zat pelindung terhadap berbagai penyakit infeksi. ASI juga memberikan pengaruh emosional untuk terjadinya bonding. Tidak mendapat ASI berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler dan keganasan pada usia dewasa muda.
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keuntungan menyusui. 2. Mendorong semua ibu dengan neonatus cukup bulan yang sehat serta bayi prematur berisiko rendah yang lahir setelah usia kehamilan 34 minggu tanpa kesulitan pernapasan untuk memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya sampai akhir bulan keenam.
tujuan pembelajaran
3. Mengikuti Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui . 4. Mengawali dan mempertahankan pemberian ASI. 5. Mengevaluasi pemberian ASI pada neonatus untuk memastikan agar posisi dan kelekatan baik dan benar, dan pengisapan yang efektif. 6. Mengidentifikasi, mencegah dan menangani berbagai masalah dalam menyusui.
tujuan pembelajaran
7. Menjelaskan metode dan teknik memerah serta menyimpan ASI. 8. Mendemonstrasikan pemberian ASI perah dengan cangkir, dsb.
ASI merupakan minuman yang terbaik untuk semua bayi, termasuk bayi prematur. ASI memiliki keuntungan nutrisi, imunologis dan psikologis dibandingkan dengan susu bayi komersial dan jenis susu lainnya. ASI dari ibu dengan bayi prematur telah dibuktikan memiliki jumlah protein, antibodi IgA, kolesterol dan asam lemak yang lebih tinggi dibandingkan ASI dari ibu yang bayinya cukup bulan. Bagi bayi yang lahir < 34 minggu diperlukan fortifikasi.
8
Pelepasan oksitosin membantu involusi uterus dan mengendalikan perdarahan. Memfasilitasi kedekatan hubungan ibu dan bayi. Mengoptimalkan produksi ASI. Mudah dan ekonomis bagi ibu. Memberikan rasa puas. Dapat digunakan sebagai alat KB.
Semua bayi cukup bulan yang sehat serta bayi prematur berisiko rendah (dilahirkan setelah kehamilan 34 minggu tanpa masalah pernapasan) harus diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak dilahirkan. Semua bayi yang memperlihatkan gejala-gejala atau tanda-tanda sakit seperti gawat pernapasan, pengisapan atau kemampuan menelan yang buruk, letargi, distensi abdomen atau penurunan berat badan harus segera dievaluasi untuk disusun rencana tatalaksana nutrisinya.
10
2. 3. 4.
Memiliki kebijakan tertulis mengenai pemberian ASI dikomunikasikan secara rutin dengan staf pelayanan kesehatan. Melatih semua staf pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menerapkan kebijakan tersebut. Memberitahukan keuntungan dan tatalaksana pemberian ASI pada semua ibu hamil. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu setengah jam setelah kelahiran.
11
6.
7.
8.
Memperlihatkan kepada ibu yang belum berpengalaman bagaimana cara meneteki dan tetap memberikan ASI meskipun ibu terpisah dari neonatus. Tidak memberikan makanan atau minuman lain selain ASI kepada neonatus kecuali diindikasikan secara medis. Mempraktekkan rawat gabung: Mengijinkan ibu dan neonatus untuk terus bersama-sama 24 jam sehari. Mendorong pemberian ASI setiap saat neonatus memintanya.
12
10.
Tidak memberikan dot atau empeng pada bayi yang diberi ASI. Mendorong dibentuknya kelompok pendukung ASI dan merujuk para ibu ke kelompok tersebut ketika mereka sudah keluar dari RS atau klinik.
13
Berusaha menolong persalinan tanpa trauma lahir Segera setelah bayi stabil (dalam waktu < 30 menit), bayi diletakkan di dada ibunya untuk mencari puting susu dan menghisapnya (diperlukan waktu 30-60 menit). Penghisapan oleh bayi segera setelah lahir dapat membantu mempercepat pengeluaran ASI dan memastikan kelangsungan pengeluaran ASI. Menyusui sedini mungkin dapat mencegah paparan terhadap substansi/zat dari makanan/minuman yang dapat menggangu fungsi normal saluran pencernaan Komponen dari ASI awal (Kolostrum) dapat memicu pematangan dari saluran cerna dan memberi perlindungan terhadap infeksi karena kaya akan zat kekebalan. Kehangatan tubuh ibu saat proses menyusui dapat mencegah kematian bayi akibat kedinginan (terutama bagi bayi dengan berat lahir rendah)
15
Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Puting ibu jadi lecet ibu jadi segan menyusui produksi ASI berkurang Bayi jadi malas menyusu
17
18
Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan tidak terlalu dekat dengan lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu Perut bayi menempel ke tubuh ibu. Hidung bayi berada di depan puting ibu Lengan yang dibawah merangkul tubuh ibu, jangan berada diantara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang diatas boleh dipegang ibu atau di letakkan di atas dada ibu. Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
19
Bibir bayi di rangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
20
Dagu menempel ke payudara ibu Mulut terbuka lebar Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi Bibir bayi terlipat keluar. Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI) Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengan bunyi menelan. Ibu tidak kesakitan Bayi tenang
21
4.
22
Merupakan umpan balik untuk merangsang pembentukan ASI kembali Mencegah terjadi bendungan ASI dan komplikasinya Bayi mendapatkan komposisi ASI yang lengkap (foremilk dan hindmilk)
23
25
ASI perah dapat disimpan pada suhu ruangan selama 6-8 jam Di dalam lemari es pendingin (4C) tahan 2x24 jam. Di dalam lemari es pembeku (-4C) tahan sampai beberapa bulan.
26
27
28
29
Isapan lambat dan dalam Kadang2 ada jeda Bayi terlihat dan terdengar menelan Payudara terasa lebih kosong Terlihat tanda-tanda bayi puas, a.l.: bayi melepaskan sendiri payudara ibunya, tangan tidak mengepal lagi
30
Pencegahan: Memberikan dukungan menyusui bagi ibu yang belum berpengalaman Menganjurkan pemberian ASI yang sering dan berdasarkan keinginan bayi. Pemakaian kompres hangat, pijatan ringan pada payudara dan memerah ASI dengan tangan mungkin membantu aliran ASI Menganjurkan agar ASI sering diperah jika ibu dan bayi dipisahkan untuk sementara.
31
Tatalaksana
Mengevaluasi berbagai tanda mastitis atau infeksi payudara yang mungkin perlu diobati dengan antibiotik sistemik sebelum komplikasi lebih jauh (abses payudara) Pemberian ASI harus terus dilakukan selama perawatan.
32
Pencegahan: Memerah ASI dengan tangan agar ASI mulai mengalir Memijat payudara untuk mempertahankan patensi saluran ASI Memulai pemberian ASI dengan payudara yang tidak terlalu sakit atau yang sehat. Penempatan posisi bayi yang seksama dekat dengan ibu untuk memastikan kelekatan yang baik dan perubahan posisi yang sering akan membantu mencegah iritasi jaringan.
33
Tatalaksana:
Puting harus dijaga tetap bersih dan kering untuk mendukung penyembuhan. Puting harus dioles dengan ASI (tidak dengan sabun atau alkohol) dan kering oleh udara.
34
Jika isapan bayi lemah atau tidak efektif, memerah ASI dengan tangan dapat membantu mengawali refleks let down dan merangsang bayi untuk menyusu.
Bayi yang mengisap dan menelan tanpa koordinasi atau kelainan mengisap harus dievaluasi selama menetek untuk mencari posisi lain atau metode alternatif pemberian asupan seperti dengan menggunakan sendok, cangkir atau sonde lambung yang diisi ASI
35
Indikasi
Ibu kurang berpengalaman Pembengkakan payudara Bayi prematur Bayi sakit atau berisiko yang tidak dapat menyusu Tempat kerja tidak layak untuk meneteki dan ASI harus disimpan Meningkatkan produksi ASI Mencegah dan melegakan pembengkakan payudara
36
Produksi ASI merupakan akibat langsung dari rangsangan terhadap payudara. Memerah ASI sudah dimulai 6 jam setelah melahirkan dan dilakukan paling kurang 5 kali dalam 24 jam. Beberapa ibu merasa sulit untuk memerah ASI. Ibu dianjurkan untuk memerah ASI di lingkungan yang nyaman dan tenang serta fokus pada pemerahan a.l. dengan mengingat bayinya atau meletakkan foto bayinya atau benda kesayangannya dalam jangkauan.
37
Prosedur: memerah ASI dengan tangan Cuci tangan anda sampai bersih. Siapkan wadah yang bermulut lebar yang mempunyai tutup dan telah direbus. Jika mungkin, perah ASI di tempat yang tenang dan santai. Pikirkan hal menyenangkan mengenai bayi Anda. Kemampuan Anda untuk merasa santai akan membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih baik. Berikan kompres hangat pada payudara Anda selama 3-5 menit sebelum mengeluarkan ASI. Stimulasi puting Anda dengan lembut.
38
Bentuk jari telunjuk dan ibu jari seperti membentuk huruf C dan letakkan di batas areola mama. Tekan jari telunjuk dan ibu jari ke arah dada ibu kemudian perah dan lepas. Gerakan perah dan lepas dilakukan berulang. Setelah memerah pada satu posisi, pindahkan jari ke posisi lain agar semua kelenjar terperah. Perah ASI ke dalam wadah yang bersih dan dapat ditutup.
39
40
Saat metode pengumpulan ASI dipilih, panduan untuk menyimpan, membekukan dan mencairkan ASI harus diikuti dengan seksama. Penyimpanan ASI yang terlalu lama (beku) akan mengubah rasa dan komposisinya. Membekukan dan mencairkan ASI akan mempengaruhi komposisi imunologinya.
42
Penampilan ASI dapat berubah setelah disimpan karena komponen lemaknya terpisah. Pengumpulan dan penyimpanan ASI yang baik memaksimalkan keuntungan yang akan diterima bayi dan meminimalkan risikonya.
43
ASI diperah langsung ke dalam gelas atau wadah plastik yang steril dan bersih. Satu wadah hanya berisi ASI yang diperah pada satu saat dan diberi label yang berisi tanggal dan jam pemerahan dilakukan. Bila akan disimpan untuk waktu yang lama (di dalam lemari pembeku) jangan memakai wadah yang dapat pecah dan tidak boleh diisi penuh.
44
45
Mencairkan ASI
Cairkan ASI beku dengan memindahkannya ke lemari pendingin selama satu malam. Rendam ASI dalam mangkuk berisi air hangat. Panas berlebihan akan memodifikasi atau menghancurkan enzim dan protein. Jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkan atau menghangatkan ASI. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam.
46
Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan atau dicairkan setengah tidak dianjurkan. Ingatlah hal ini ketika anda membawa ASI ke rumah sakit atau pulang ke rumah. Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin tanpa membekukannya dan hanya membekukannya ketika ASI sudah sampai di tujuan akhir.
47
Jangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak habis untuk dipanaskan dan diberikan pada bayi.
Jangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam botol karena mungkin telah terkontaminasi.
48
49
Untuk bayi yang pada usia kronologis 4 minggu masa gestasi belum mencapai 37 minggu selain ASI perlu ditambahkan Human Milk Fortifier atau Susu formula untuk bayi prematur. Untuk bayi dengan masa gestasi >32 minggu - 34 minggu refleks menelan sudah cukup baik tetapi refleks hisapnya belum. ASI perlu diperah dan diberikan dengan sendok/cangkir/pipet.
Untuk bayi dengan masa gestasi <32 minggu ASI perah diberikan dengan sonde lambung karena refleks hisap dan menelan belum baik.
50
Kuman TBC tidak melalui ASI sehingga bayi boleh menyusu ke ibu.
Ibu perlu diobati secara adekuat dan diajarkan pencegahan penularan ke bayi dengan menggunakan masker. Bayi tidak langsung diberi BCG oleh karena efek proteksinya tidak langsung terbentuk. Walaupun sebagian obat anti TBC melalui ASI, kadarnya tidak cukup sehingga bayi tetap diberikan profilaksis dengan INH dosis penuh.
51
Transmisi virus Hepatitis B sekitar 50% apabila ibu tertular secara akut sebelum, selama, atau segera setelah kehamilan.
Transmisi, kalau terjadi, biasanya adalah selama masa persalinan. HbsAg ditemukan di dalam ASI, tetapi dokumentasi mengenai transmisi melalui ASI tidak banyak. Ibu dengan HbsAg (+) boleh menyusui asalkan bayinya telah diberikan vaksin Hepatitis B bersama dengan imunoglobulin spesifik HbIg.
53
Virus HIV memang ditemukan di dalam ASI, tetapi mengapa tidak semua ibu HIV bayinya juga menderita HIV?
Transimisi HIV dari ibu ke bayinya adalah 35%. Dua puluh persen waktu antenatal dan intranatal dan 15% melalui ASI. Saat ini setelah ditemukan obat obat anti retroviral dan persalinan melalui bedah kaisar penularan saat antenatal dan intranatal telah dapat ditekan menjadi 4% tetapi transmisi melalui ASI tidak dapat ditekan.
54
Pemberian ASI dari ibu dengan HIV dilarang dan bayi diberi pengganti ASI (PASI). Pemberian PASI ini harus memenuhi syarat AFASS (Acceptable, Feasable, Affordable, Sustainable dan Save). Di daerah yang miskin, PASI yang memenuhi syarat AFASS belum tentu dapat disediakan.
55
56
57
Bayi yang lahir cukup bulan boleh diberi ASI. Bayi yang lahir prematur tidak dianjurkan mendapat ASI
Bayi boleh diberi ASI perah apabila tidak ada lesi pada payudara
Ibu boleh menyusui karena di dalam ASI tidak terdapat kuman Toxoplasme dan malah sudah antibodi di dalam ASI
58
Tidak ada alasan untuk ibu dengan infeksi untuk menghentikan pemberian ASI karena bayi sudah terpapar penyakit tersebut sejak masa inkubasi. Kecuali itu ibu membentuk antibodi terhadap penyakit yang dideritanya yang akan disalurkan melalui ASI kepada bayinya. Tentu ibu dianjurkan mengikuti tata laksana untuk mencegah penularan misalnya menggunakan masker atau memberikan ASI perah. Mungkin ibu memerlukan bantuan orang lain untuk merawat bayinya.
59
Ibu dengan HIV/AIDS yang dapat memberikan PASI yang memenuhi syarat AFASS.
Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal jantung. Ibu yang memerlukan terapi dengan obat obat tertentu misalnya chemotherapi
Ibu yang memerlukan pemeriksaan dengan obat-obat radioaktif perlu menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama 5x waktu paruh obat. Setelah itu bayi boleh menetek lagi. Sementara itu ASI tetap diperah dan dibuang agar tidak mengurangi produksi.
60
Latar Belakang
Pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, Colombia, Amerika Latin pada tahun 1979. Cara skin to skin contact atau kontak kulit bayi langsung pada ibu dapat meningkatkan kelangsungan hidup BBLR/prematur. Metode PKM ini selanjutnya berkembang dengan dukungan UNICEF dan WHO. Sekarang telah terbentuk jejaring peneliti di tingkat global yang melakukan pertemuan tukar pikiran setiap dua tahun sekali yang dikenal sebagai Internatioan workshop on Kangoro Methode Care.
62
Istilah KMC
Bahasa Inggris KMC, Bahasa Spanyol la tecnica madre canguro, Bahasa Indonesia perawatan bayi lekat.
Istilah apapun tidak menjadi masalah sebab esensinya sama. Hati-hati sewaktu memperkenalkan kepada masyarakat karena binatang kangguru sendiri tidak didapatkan di wilayah Indonesia.
63
Pengertian PMK
PMK yaitu cara merawat bayi dalam keadaan telanjang (hanya memakai popok dan topi) diletakkan secara tengkurap dan tegak pada dada ibunya yang telanjang dada kemudian diselimuti. Dengan demikian, bayi memperoleh panas melalui proses konduksi dari ibunya. Levin (1998) : pelaksanaan PMK sebaiknya 24 jam sehari; ibu dapat diganti oleh pengganti ibu/keluarga lain.
64
Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi Mempermudah pemberian ASI Peningkatan produksi ASI Merasa lebih puas Mengurangi stres
66
Efisiensi kerja tenaga kesehatan, lama perawatan lebih pendek sehingga turn over pasien meningkat, penggunaan fasilitas berkurang. Metode ini juga dapat dipakai apabila bayi perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih baik
67
Penggunaan PMK
Untuk stabilisasi BBL terutama BBLR Menggantikan inkubator untuk bayi prematur/ PJT Untuk transportasi apabila perlu rujukan Bila ada hipotermia ataupun hipertermia
68
Ada formulasi kebijakan Ada organisasi pelayanan termasuk follow up Ada perlengkapan dan peralatan untuk ibu dan bayi Ada petunjuk pelaksanaan yang jelas Ada petugas yang terlatih Ada informed consent dari keluarga
69
Mengetahui kapan memulai PMK Mengetahui cara mengatur posisi bayi Mengetahui cara memberikan minum bayi Mengenali dan mengajarkan pada ibu tanda bahaya Melakukan tindakan yang efektif apabila ada tanda bahaya Menentukan saat pemulangan Memiliki kemampuan komunikasi dengan orang tua
70
Mengetahui kapan memulai PMK Mengetahui cara mengatur posisi bayi Mengetahui cara memberikan minum bayi Mengenali dan mengajarkan pada ibu tanda bahaya Melakukan tindakan yang efektif apabila ada tanda bahaya Menentukan saat pemulangan Memiliki kemampuan komunikasi dengan orang tua
71
Pakaian untuk ibu: ibu dapat memakai pakaian apa saja asal yang memberi rasa nyaman dan hangat, kalau bisa pakaian tersebut terbuka pada bagian depan. Ikatan atau pembalut penahan bayi: bisa berupa selendang. Pakaian bayi: bila suhu ruangan > 22oC cukup memakai popok, topi dan kaos kaki. Bila suhu ruangan < 22oC mungkin diperlukan baju tetapi tanpa lengan dan terbuka bagian depan, sehingga dada ada kontak kulit dengan dada ibu.
72
Posisi kangguru
Letakkan bayi di antara payudara dengan posisi tegak. Dada bayi menempel ke dada ibu. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dengan posisi sedikit tengadah. Kaki dan tangan dalam posisi fleksi seperti posisi kodok
73
Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan di belakang leher sampai punggung bayi. Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan saluran napas tidak tertutup.
Letakkan tangan lainnya di bawah bokong bayi.
74
75