Anda di halaman 1dari 0

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bruxism adalah serangkaian aktifitas kontraksi otot rahang saat tidur yang
bersifat ritmik, singkat, kuat dan terjadi pada posisi oklusi sentris maupun
pergerakan eksentris rahang. Bruxism merupakan kebiasaan buruk yang dapat
menyebabkan atau memperberat gejala gangguan sendi temporomandibula (STM)
serta mengakibatkan kartilago STM menjadi aus tanpa memiliki kesempatan untuk
memperbaiki diri sehingga berakibat terjadinya gangguan STM.
1-3

Studi Carlsson menyimpulkan bahwa bruxism adalah salah satu prediktor
kuat dari beberapa prediktor gangguan STM
4
. Namun pada studi Ciancaglini,
disimpulkan bahwa bruxism memiliki hubungan paling erat dengan kesulitan
membuka mulut, tetapi masih belum dapat dikatakan berhubungan dengan nyeri
STM maupun gejala-gejala gangguan STM lainnya
5
. Karena melihat hubungan yang
masih belum jelas ini, maka penulis ingin mencoba untuk mencari hubungan antara
bruxism dan nyeri atau kaku STM.
Nyeri atau kaku STM merupakan salah satu gejala dari gangguan STM, Shiel
menyatakan bahwa gejala yang umumnya diderita pasien adalah nyeri kepala (80%),
nyeri wajah (40%), nyeri telinga (50%), bunyi sendi atau krepitasi, dizziness (40%),
telinga terasa penuh (33%), dan telinga berdengung atau tinnitus (33%)
6
. Gangguan
ini dapat terjadi di semua usia tetapi paling banyak di kelompok usia 20-50 tahun dan
pasien perempuan lebih banyak daripada laki-laki.
7-9

Untuk mengetahui adanya hubungan antara penderita bruxism dan nyeri atau
kaku STM, penulis menggunakan kuesioner yang disusun sesuai dengan kebutuhan
penelitian ini. Kuesioner diadaptasi dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di RDC
(Research Diagnostic Criteria), Diagnostic Index dan Oral Parafunction yang
dianggap penulis dapat digunakan untuk melakukan penelitian.


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

2
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara bruxism dan gejala nyeri atau kaku sendi
temporomandibula ?
Adakah hubungan antara bruxism dan kaku sesaat di sekitar sendi
temporomandibula pada pagi hari saat bangun tidur ?

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui adanya hubungan antara bruxism dan gejala nyeri atau kaku
sendi temporomandibula
2. Mengetahui adanya hubungan antara bruxism dan kaku sesaat di sekitar
sendi temporomandibula pada pagi hari saat bangun tidur

1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui bahwa nyeri atau kaku STM yang merupakan salah satu gejala
gangguan STM dapat disebabkan oleh bruxism
2. Menganjurkan mahasiswa FKG UI yang mempunyai kebiasaan buruk
(bruxism) untuk waspada dan memeriksakan dirinya agar tidak terjadi
gangguan STM
3. Mendukung penelitian mengenai gejala-gejala gangguan STM (sebagai data
tambahan)










Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai