Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Islam merupakan agama Allah SWT sekaligus agama yang terakhir yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dengan tujuan untuk mengubah akhlak manusia ke arah yang lebih baik di sisi Allah SWT. Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai ketakwaan di sisi-Nya atau yang disebut juga dengan kata Politik. Karena politik dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak sedikit masyarakat menganggap bahwa politik adalah sesuatu yang negatif yang harus dijauhi. Padahal tidak semestinya selalu begitu, bahkan politik sangat dibutuhkan dalam hidup beragama. Andai saja kita tidak mempunyai cara untuk melakukan pendekatan kepada Allah SWT, maka dapat dipastikan kita sebagai manusia biasa juga tidak akan pernah mencapai kata beriman dan takwa disisi-Nya, dikarenakan tidak akan pernah tercapai suatu tujuan jika tidak ada usaha atau cara yang dilakukannya untuk mencapai tujuan tersebut. Realita inilah yang harus kita ubah dikalangan masyarakat setempat, setidaknya dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, kemudian untuk bangsa dan negara kita. Islam bukanlah suatu ilmu yang harus dipertandingnya dengan tulisan atau dengan ceramah belaka tanpa diterapkan dalam kehidupan seharihari. Karena islam sangat identik dengan sifat, pemikiran, tingkah laku, dan perbuatan manusia dalam kehidupan sehari- hari untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan tujuan mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tentunya untuk mencapai hal tersebut, kita harus mempunyai suatu cara tertentu yang tidak melanggar koridor agama dan tidak merugikan umat manusia. Banyak yang beranggapan bahwa jika agama dimasukkan dalam suatu politik, maka agama ini tidak akan murni lagi. Penulis beranggapan lain, karena jika agama tidak menggunakan suatu politik atau cara, maka agama tersebut tidak akan sampai pada tujuannya. Kalaupun pada kenyataannya banyak yang tidak berhasil, mungkin cara yang digunakan belum sempurna dan perlu menambahan ilmu.

Untuk itulah penulis sangat berharap kepada kita semua, semoga setelah membaca atau membahas Makalah ini, kita semua mampu menjadikan agama islam agama yang kembali sempurna untuk mengubah akhlak manusia ke arah yang lebih baik di sisi-Nya, Amin. Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Quran dan Al Hadist sebagai pedoman hidupnya. Dari kedua pedoman tersebut, umat muslim tidak perlu khawatir dalam menjalani persoalan hidup. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan, kebaikan dan ancaan termuat di dalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al Quran dan Al Hadist permasalahan politik juga tertuang didalamnya. Diantaranya membahas: prinsip politik islam, prinsip politik luar negeri islam. Baik politik luar negeri dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang. Prinsip-prinsip politik yang tertuang dalam Al Quran dan Al Hadist merupakan dasar politik islam yang harus diaplikasikan kedalam sistem yang ada. Diantaranya prinsip-prinsip politik islam tersebut: 1. Keharusam mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Al Mumin:52).

2. Keharusan menyelesaikan masalah ijtihadnya dengan damai (Asy Syuura:38 dan AliImran:159) Asy Syuura:38

Ali Imran:159

3. Ketetapan menunaikan amanat dan melaksanakan hukum secara adil (An Nisaa:58)

4. Kewajiban menaati Allah dan Rosulullah serta ulil amr (An Nisaa:59)

5. Kewajiban mendamaikan konflik dalam masyarakat islam (Al Hujuraat:9)

6. Kewajiban mempertahankan kedaulatan negara dan larangan agresi (Al Baqarah:190)

7. Kewajiban mementingkan perdamain dari pada permusuhan Anfaal:61)

(Al

8. Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam pertahanan dan keamanan (Al Anfaal:60)

9. Keharusan menepati janji (An Nahl:91)

10. Keharusan mengutamakan perdamaian diantara bangsa-bangsa (Al Hujuraat:13)

11. Keharusan peredaran harta keseluruh masyarakat (Al Hasyr:7)

12. Keharusan mengikuti pelaksanaan hukum Menurut Abdul Halim Mahmud (1998) bahwa islam juga memiliki politik luar negeri. Tujuan dari politik luar negeri tersebut adalah penyebaran dakwah kepada manusia di penjuru dunia, mengamankan batas territorial umat islam dari fitnah agama, dan system jihadfisabilillah untuk menegakkan kalimat Allah SWT. Jadi politik bermakna instansi dari negara untuk keamanan kedaulatan negara dan ekonomi.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian politik dan kepemimpinan dalam Islam? 2. Apa saja prinsip-prinsip dasar politik Islam? 3. Apa saja ruang lingkup pembahasan politik Islam? 4. Apa kontribusi umat Islam dalam perpolitikan Nasional?

C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian politik dan kepimpinan dalam Islam 2. Mengatahui prinsip-prinsip dasar politik Islam 3. Mengetahui ruang lingkup pembahasan politik Islam 4. Mengetahui kontribusi umat Islam dalam perpolitikan Nasional

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Politik Islam Islam bukanlah semata agama (a religion) namun juga merupakan sistem politik (a political sistem), Islam lebih dari sekedar agama. Islam mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan politik. Islam merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan Negara secara bersamaan. Nabi Muhammad SAW adalah seorang politikus yang bijaksana. Di Madinah beliau membangun Negara Islam yang pertama dan meletakkan prinsipprinsip utama undang-undang Islam. Nabi Muhammad pada waktu yang sama menjadi kepala agama dan kepala Negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian politik sebagai kata benda ada tiga, yaitu : (1) pengetahuan mengenai kenegaraan (tentang sistem pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan); (2) segala urusan dan tindakan (kebijaksanaan, siasat dan sebagainya) mengenai pemerintahan atau terhadap negara lain; dan (3) kebijakan, cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah). Politik itu identik dengan siasah , yang secara pembahasannya artinya mengatur. Dalam fikih, siasah meliputi : 1. Siasah Dusturiyyah (Tata Negara dalam Islam) 2. Siasah Dauliyyah ( Politik yang mengatur hubungan antara satu negara Islam dengan negara Islam yang lain atau dengan negara sekuler lainnya. 3. Siasah Maaliyah (Sistem ekonomi negara) Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi yang dapat mempersatukan kekuatan-kekuatan dan aliran-aliran yang berbeda-beda di masyarakat. Dalam konsep Islam, kekuasaan tertinggi adalah Allah SWT. Ekrepesi kekuasaan dan kehendak Allah tertuang dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul. Oleh karena itu penguasa tidaklah memiliki kekuasaan mutlak, ia hanyalah wakil (khalifah) Allah di muka bumi yang berfungsi untuk membumikan sifat-sifat Allah dalam

kehidupan nyata. Di samping itu, kekuasaan adalah amanah Allah yang diberikan kepada orang-orang yang berhak memilikinya. Pemegang amanah haruslah menggunakan kekuasaan itu dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan prinsipprinsip dasar yang telah ditetapkan Al-Quran dan Sunnah Rasul.

B. Norma Politik dalam Islam Dalam pelaksanaan politik, Islam juga memiliki norma-norma yang harus diperhatikan. Norma-norma ini merupakan karakteristik pembeda politik Islam dari system poltik lainnya. Diantara norma-norma itu ialah : 1. Poltik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, bukan dijadikan sebagai tujuan akhir atau satu-satunya. 2. Politik Islam berhubungan dengan kemashlahatan umat. 3. Kekuasaan mutlak adalah milik Allah. 4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur ala mini secara baik. 5. Pengangkatan pemimpin didasari atas prinsip musyawarah. 6. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah dan Rasul . 7. Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan Negara.

C. Prinsip-Pinsip Politik dalam Pandangan Islam 1. Prinsip-prinsip dasar politik Islam System politik berdasarkan atas tiga (3) prinsip yaitu : a. Tauhid berarti mengesakan Allah SWT selaku pemilik kedaulatan tertinggi. Pandangan Islam terhadap kekuasaan tidak terlepas dari ajaran tauhid bahwa penguasa tertinggi dalam kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan politik dan bernegara adalah Allah SWT. b. Risalah merupakan medium perantara penerimaan manusia terhadap hukumhukum ALLah SWT. Manusia baik dia pejabat pemerintah atau rakyat jelata adalah Khalifah-Nya, mandataris atau pelaksana amanah-Nya dalam kehidupan ini.

c.

Khalifah berarti pemimpin atau wakil Allah di bumi. Pemerintahan baru wajib di patuhi kalau politik dan kebijaksanaannya merujuk kepada Al-Quran dan hadist atau tidak bertentangan dengan keduanya.

Prinsip-prinsip dasar siasyah dalam Islam meliputi antara lain : 1. Musyawarah. 2. Pembahasan Bersama. 3. Tujuan bersama, yakni untuk mencapai suatu keputusan. 4. Keputusan itu merupakan penyelesaian dari suatu masalah yang dihadapi bersama. 5. Keadilan. 6. Al-Musaawah atau persamaan. 7. Al-hurriyyah (kemerdekaan/kebebasan). 8. Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat .

2. Prinsip-prinsip politik luar negeri dalam Islam (Siasah Dauliyyah) Dalam Al-Quran, ditemui beberapa prinsippolitik luar negeri dalam Islam, yaitu : a. Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat

b. Kehormatan dan Integrasi Nasional c. Keadilan Universal (Internasional)

d. Menjaga perdamaian abadi e. f. g. Menjaga kenetralan negara-negara lain Larangan terhadap eksploitasi para imperialis Memberikan perlindungan dan dukungan kepada orang-orang Islam yang hidup di negara lain h. i. j. Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral Kehormatan dalam hubungan Internasional Persamaan keadilan untuk para penyerang

D. Syarat Kepemimpinan Politik dalam Islam Kepemimpinan politik dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat yang telah digariskan oleh ajaran agama. Penjelasan itu terdapat dalam surat AnNisa,(4):58-59.

Pada ayat itu disimpulkan bahwa terdapat beberapa syarat kepemimpinan politik dalam Islam antara lain; 1. Amanah yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan kewenangan yang diemban 2. Adil yaitu mampu menempatkan segala sesuatu secara tepat dan proporsional 3. Taat kepada Allah dan Rasul 4. Menjadikan quran dan sunnah sebagai referensi utama.

E. Hak Asasi Manusia dalam Pandangan Islam 1. Sejarah hak asasi manusia

10

Menurut Jan Materson dari Komisi Hak Asasi Manusia PBB, Hak Asasi Manusia itu adalah hak-hak yang melekat pada manusia, yang tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa secara kodrati diberi hak dasar yang disebut hak asasi, tanpa perbedaan antara yang satu dengan lainnya. Dengan hak asasi tersebut, manusia dapat mengembangkan diri pribadi, peranan dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia. Dilihat dari sejarahnya, (yang dipelajari orang sekarang) umumnya pakar di Eropa berpendapat, bahwa lahirnya hak asasi manusia dimulai dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Dari sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi. Dengan demikian kekuasaan raja mulai dibatasi dan kondisi ini merupakan embrio bagi lahirnya monarki konstituional yang berintikan kekuasaan raja hanya sebagi symbol belaka. Kalau kita jujur kepada sejarah, sebenarnya hak asasi manusia sudah ada sejak abad ke tujuh, tetapi betul-betul dipratekkandalam kehidupan. Pada zaman itu dikenal dengan istilah perbudakan. Dengan lahirnya ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, perbudakan mulai dihapuskan dengan cara memerdekakan mereka dari budak. Lahirnya magna charta diikuti dengan lahirnya Bill of Rihgts di Inggris pada tahun 1689. pada saat itu mulai ada peraturan yang berintikan bahwa manusia sama di muka hokum. Perkembangan hak asasi selanjutnya ditandai munculnya The American Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Monterquieu. Selanjutnya muncul pada tahun 1789 The French Declaration, dimana hak-hak asasi lebih dirinci lahir yang kemudian The Rule of Law.

2. Perbedaan prinsip antara konsep HAM dalam pandangan Islam dan Barat Ada perbedaan prinsip antara hak-hak asasi manusia dilihat dari sudut pandangan Barat dan Islam. Hak asasi manusia menurut pandangan Barat sematamata bersifat antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat pada manusia.

11

Sedangkan hak asasi manusia menurut pandangan Islam bersifat teosentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada Tuhan. Prinsip-prinsip hak asasi manusia yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights dilukiskan dalam berbagai ayat. Apabila prinsipprinsip human rights yang terdapat dalam universal declaration of Human Rights dibandingkan dengan hak-hak asasi manusia yang terdapat dalam ajaran Islam, maka dalam Al-Quran dan As-Sunnah akan dijumpai antara lain, prinsip-prinsip human rights : 1) Martabat manusia. 2) Prinsip persamaan. 3) Prinsip kebebasan menyatakan pendapat. 4) Prinsip kebebasan beragama. 5) Hak atas jaminan social. 6) Hak atas harta benda.

F. Demokrasi dalam Islam Demokrasi Islam dianggap sebagai system yang mengkukuhkan konsepkonsep Islami yang sudah lama berakar, yaitu: 1) Musyawarah (syura) 2) Persetujuan (ijma) 3) Penilaian interpretative yang mandiri (ijtihad) Perlunya musyawarah merupakan konsekuensi politik kekhalifan manusia. Masalah musyawarah ini dengan jelas juga disebutkan QS.42:28. yang isinya berupa perintah kepada para pemimpin dalam kedudukan apapun untuk menyelesaikan urusan mereka yang dipimpinnya dengan cara bermusyawarah.

G. Masyarakat Madani Masyarakat madani adalah masyarakat yang menjadikan nilai-nilai peradaban sebagai ciri utama. Di dalam Al-Quran, Allah SWT memberikan ilustrasi masyarakat ideal, sebagai gambaran dari masyarakat Madani dengan

12

firman-Nya dalam Al-Quran yang artinya (Negerimu), adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. (Saba 34:15) Masyarakat Madani sebagai masyarakat yang ideal itu memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Bertuhan 2) Damai 3) Tolongmenolong 4) Toleran 5) Keseimbangan antara hak dan kewajiban social 6) Berperadaban tinggi 7) Berakhlak mulia

H. Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional Kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara ialah : 1) Politik ialah: Kemahiran 2) Menghimpun kekuatan 3) Meningkatkan kwantitas dan kwalitas kekuatan 4) Mengawasi kekuatan dan 5) Menggunakan kekuatan, untukmencapai tujuan kekuasaan tertentu

didalamnegara atau institut lainnya. Kontribusi umat Islam dalam perpolitikan Nasional sudah dimulai semenjak masa penjajahan (prakemerdekaan). Partai politik nasional yang berbasis islam antara lain : 1. PKS Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002 (atau tanggal 9 Jumadil 'Ula 1423 H untuk tahun hijriah) dan merupakan kelanjutan dari Partai Keadilan (PK) yang didirikan di Jakarta pada 20 Juli 1998 (atau 26 Rabi'ul Awwal 1419 H).

13

2. PAN Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" (AD Bab II, Pasal 3). PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998 berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tgl. 27 Agustus 2003. Ketua Umum saat ini adalah Hatta Rajasa. Ketua Majelis Pertimbangan Partai dijabat oleh Amien Rais. PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material, dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya PAN menganut prinsip nonsektarian dan non-diskriminatif. 3. PPP Partai Persatuan Pembagunan (PPP) didirikan tanggal 5 Januari 1973, sebagai hasil fusi politik empat partai Islam, Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Perti. 4. PKB Pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto lengser keprabon sebagai akibat desakan arus reformasi yang kuat, mulai yang mengalir dari diskusi terbatas, unjuk rasa, unjuk keprihatinan, sampai istighosah dan lain sebagainya. Peristiwa ini menandai lahirnya era baru di Indonesia, yang kemudian disebut era reformasi. Sehari setelah peristiwa bersejarah itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai kebanjiran usulan dari warga NU di seluruh pelosok tanah air. Usulan yang masuk ke PBNU sangat beragam, ada yang hanya mengusulkan agar PBNU membentuk parpol, ada yang mengusulkan nama parpol. Tercatat ada 39 nama parpol yang diusulkan. Nama terbanyak yang diusulkan adalah Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat dan Kebangkitan Bangsa.

14

5. PBB Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang berasaskan Islam berdiri pada tanggal 17 Juli 1998 di Jakarta dan dideklarasikan pada hari Jumat tanggal 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar Kemayoran Baru Jakarta. Partai Bulan Bintang didirikan dan didukung oleh ormas-ormas Islam tingkat Nasional. Berbagai ormas ini bergabung didalam Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI) yang didirikan pada tanggal 12 Mei 1998. BKUI merupakan pelanjut dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1989 oleh Pemimpin Partai Masyumi yaitu DR.H. Mohammad Natsir, Prof.DR.HM. Rasyidi, KH. Maskur, KH. Rusli Abdul Wahid, KH. Noer Ali, DR. Anwar Harjono, H. Yunan Nasution, KH. Hasan Basri dan lain-lain. Visi Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami Misi Membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri berkepribadian tinggi, cerdas, berkeadilan, demokratis dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan pada makalah ini yaitu : Manusia diciptakan Allah dengan sifat bawaan ketergantungan kepadaNya di samping sifat-sifat keutamaan, kemampuan jasmani dan rohani yang memungkinkan ia melaksanakan fungsinya sebagai khalifah untuk memakmuran bumi. Namun demikian, perlu dikemukakan bahwa dalam keutamaan manusia itu terdapat pula keterbatasan atau kelemahannya. Karena kelemahanya itu, manusia tidak mampu mempertahankan dirinya kecuali dengan bantuan Allah. Bentuk bantuan Allah itu terutama berupa agama sebagai pedoman hidup di dunia dalam rangka mencapai kebahagiaan di akhirat nanti. Dengan bantuanNya Allah menunjukkan jalan yang harus di tempuh manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Tujuan hidup manusia hanya dapat terwujud jika manusia mampu mengaktualisasikan hakikat keberadaannya sebagai makhluk utama yang bertanggung jawab atas tegaknya hukum Tuhan dalam pembangunan

kemakmuran di bumi untuk itu Al-Qur'an yang memuat wahyu Allah, menunjukkan jalan dan harapan yakni (1) agar manusia mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan fitrah (sifat asal atau kesucian)nya, (2) mewujudkan kebajikan atau kebaikan dengan menegakkan hukum, (3) memelihara dan memenuhi hakhak masyarakat dan pribadi, dan pada saat yang sama memelihara diri atau membebaskan diri dari kekejian, kemunkaran dan kesewenang-wenangan. Untuk itu di perlukan sebuah system politik sebagain sarana dan wahana (alat untuk mencapai tujuan) yaitu Politik Islam. Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran tersebut berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi. Beberapa prinsip politik islam berisi: mewujudka persatuan dan kesatuan bermusyawarah, menjalankan amanah dan menetapkan hukum secara adil atau dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah, Rasulullah dan Ulill Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Korelasi pengertian politik islam

16

dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal yang sangat bertentangan. Islam menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara. Pemerintahan yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan memaksakn kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat melindungi, mengayomi masyarakat. Sedangkan penyimpangan yang terjadi adalah pemerintahan yang tidak mengabdi pada rakyatnya; menekan rakyatnya. Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah otoriter. Yaitu bentuk pemerintahan yang menyimpang dari prinsip-prinsip islam. Dalam politik luar negerinya islam menganjurakan dan menjaga adanya perdamain. Walaupun demikan islam juga memporbolehkan adanya perang, namun dengan sebab yang sudah jelas karena mengancam kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang inipun telah memiliki ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi tidak sembarangan perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh umat.

B. Saran Islam sebagai agama yang sempurna dan menyeluruh, sudah sepatutnya memiliki peran utama dalam kehidupan politik sebuah negara. Untuk menuju ke arah integrasi kehidupan masyarakat, negara dan Islam diperlukan ijtihad yang akan memberikan pedoman bagi anggota parlemen atau politisi dalam menjelaskan hujahnya dalam berpolitik. Dan interaksi umat Islam yang hidup dalam alam modern ini dengan politik akan memberikan pengalaman dan tantangan baru menuju masyarakat yang adil dan makmur. Berpolitik yang bersih dan sehat akan menambah kepercayaan masyarakat khususnya di Indonesia bahwa memang Islam mengatur seluruh aspek mulai ekonomi, sosial, militer, budaya sampai dengan politik.

17

DAFTAR PUSTAKA

Fanani, Sunan. 2010. LKM Pendidikan Agama Islam. PT. Al-Maktabah : Surabaya http://ms.wikipedia.org/wiki/Politik_Islam. Diakses pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 13.11 Masyumi.2012.Politik Islam di Indonesia. makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/politik-islam-di-indonesiamasyumi.html. Diakses pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 13.10 Zahra, Abu, Politik Demi Tuhan. Jakarta: Pustaka Hidayah, 1999.

18

Anda mungkin juga menyukai