Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP BISNIS TELEKOMUNIKASI

Disusun oleh: Annisa Rahmawati 1002341

Program Pendidikan S-1 Ilmu Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2010

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan akan diterapkan era pasar bebas regional baik Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 2003, Asia Pasific Economic Community (APEC) tahun 2010, maupun World Trade Organization (WTO) tahun 2020, maka seluruh sumberdaya bisnis yang ada di Indonesia harus dapat mempersiapkan diri agar dapat berkompetisi secara bebas dan sehat. Pada saat era pasar bebas diterapkan, akan banyak hal terjadi dimana tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Nelayan Muncar dapat memperoleh kredit pemilikan kapal dari Bank of Thailand, tukang cukur professional dari Malaysia, maupun produk hasil pertanian dari Malaysia, hal-hal tersebut menjadi tantangan bagi kita untuk meningkatkan produk dan layanan agar mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain. Proteksi bisnis tidak akan diperoleh secara langsung dari pemerintah, setiap pelaku bisnis dituntut agar dapat bersaing dan berkompetisi secara sehat dengan competitor dari negara lain untuk bersaing memperebutkan pasar regional. Bilamana pelaku bisnis domestic tidak memiliki kemampuan untuk berkompetisi secara sehat maka potensi pasar yang ada akan dengan mudah diambil alih oleh competitor dari negara lain. Agar dapat berkompetisi secara sehat maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi dan menjawab tantangan yang dihadapi. Peningkatan mutu produk dan layanan akan menjadi fokus utama guna meningkatkan kualitas kepuasan konsumen sebagai tolok ukur pencapaian keberhasilan bisnis. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di bidang bisnis telekomunikasi adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada pada saat ini. Selain itu, dengan adanya kolerasi di bidang bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi dan komunikasi, akan ada peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan perusahaan akan meningkatkan laba disisi perusahaan serta pengurangan biaya yang akan membawa manfaat pada harga jual produk dan jasa yang lebih kompetitif.

B. Masalah Sehubungan dengan latar belakang masalah diatas, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1.Bagaimana peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam dunia bisnis telekomunikasi? 2. Bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM di bidang bisnis dibantu dengan teknologi informasi yang ada pada saat ini? 3. Bagaimana tantangan bisnis telekomunikasi di Pasar Bebas? C. Tujuan Manfaat apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang bisnis? Tujuan utama yang ingin dicapai melalui pemanfaatan teknologi informas dan komunikasi diantaranya adalah : 1.Mengetahui seberapa besar peranan teknologi informasi dan komunikasi di dalam bisnis telekomunikasi 2. Mempercepat dan mengefektifkan proses bisnis perusahaan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktifitas dan kualitas SDM. 3. Mengetahui tantangan bisnis telekomunikasi di Pasar Bebas D. Metode Penulisan Penulisan makalah ini menggunakan metode Deskriptif dari sumber-sumber materi yang telah dikumpulkan sebagai study literatur. E. Kegunaan Karya Tulis 1.Mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi 2.Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Teknologi

F. Sistematika Penulisan Makalah ini terdiri dari lima bab. Bab I terdiri atas lima point utama yaitu latar belakang masalah, masalah, tujuan, metode penulisan kegunaan karya tulis, dan sistematika penulisan. Bab II terdiri atas Landasan teori yang menjadi dasar pembahasan karya tulis. Bab III Pembahasan masalah. Bab IV merupakan Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. BAB II Landasan Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) , atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. A. Pengertian Teknologi Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin texere yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software ( Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) 4

mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004). B. Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Menurut Laswell (1979) agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik harus memiliki komponen-komponen komunikasi yaitu: 1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. 2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. 3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. 4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain 5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Proses berlangsungnya komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua belah pihak. 2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. 3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti kedua pihak. 4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. The International Commission for the Study of Communication Problems (1980) menekankan pengertian komunikasi sebagai proses dalam mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara perorangan dan masyarakat. Komunikasi mempunyai peranan sentral dalam segala kegiatan sosial, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, nasional maupun internasional.

Pengembangan IT dalam Mendukung Bisnis Telekomunikasi Dalam mengembangkan teknologi dan sistem informasi guna mendukung bisnis telekomunikasi, dibutuhkan strategi terbaik guna mengarahkan, merencanakan, mengembangkan dan mengimplementasikan solusi sistem informasi terbaik yang diharapkan dapat mendukung 5

manajemen perusahaan dengan hasil yang memuaskan. Guna menyusun suatu strategi yang tepat maka perlu dibangun kerangka berfikir secara sistematis untuk memudahkan bagi setiap pihak yang terkait dengan pengembangan sistem informasi agar memiliki kesamaan visi dan gerak langkah dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Teknologi dan sistem Informasi dalam mendukung bisnis telekomunikasi. Strategi pengembangan disusun dalam suatu kerangka yang sistematis dengan urutan sebagai berikut : 1. Menyusun suatu kerangka konseptual pengembangan sistem informasi; Didalam kerangka konseptual akan disusun landasan kerangka pemikiran mengenai pengembangan sistem informasi dan akan meliputi kerangka : a. Suprastruktur meliputi Kepemimpinan, Regulasi dan SDM; b. Infrastruktur c. Infostruktur d. Arsitektur dan Integrasi Aplikasi e. Manajemen Proses Bisnis f. Manajemen Sistem Informasi g. Unit Pelaksana Teknis h. Simpul Integrasi Informasi i. E-Business Dimana gambaran atas kerangka konsep sebagaimana dimaksud dapat disajikan dalam ilustrasi sebagai berikut : Ilustrasi 2 Kerangka Konsep Pengembangan Sistem Informasi

2. Membangun suatu cetak biru sistem informasi; Bilamana kerangka konseptual telah tersusun maka tahapan selanjutnya adalah menyusun cetak biru pengembangan sistem informasi. Cetak biru ini akan memuat penjabaran teknis atas kerangka konseptual dan menjadi acuan teknis utama dalam mengembangkan sistem informasi bagi manajemen perusahaan. Cetak biru akan disusun mengikuti alur kerangka konseptual yang telah disusun sebelumnya. 3. Menyusun solusi pentahapan; Tahapan selanjutnya setelah penyusunan Cetak biru adalah menyusun solusi pentahapan dimana disusun langkah-langkah pengembangan yang terdiri atas: - Mapping Kondisi Existing - Penetapan Kebutuhan - Pemilihan Solusi - Penyusunan Rencana Implementasi 6

4. Implementasi sistem informasi; Kegiatan Implementasi akan terdiri atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut : - Pengembangan - Pengujian - Instalasi - Operasi - Pemeliharaan.

BABIII Pembahasan A. Peranan Teknologi Informasi Bagi Bisnis Telekomunikasi Bisnis dibidang telekomunikasi memiliki kaitan yang sangat erat dengan pemanfaatan teknologi informasi. Tidak saja berperan sebagai media operasi telekomunikasi tetapi juga menyangkut fungsi sebagai pendukung manajemen. Pelaku bisnis telekomunikasi akan sangat mengenal peranan teknologi informasi dalam rangka pengelolaan jaringan, sistem tagihan, persediaan, dan beragam aplikasi lain yang terkait dengan kegiatan operasi serta sistem keuangan, personalia dan beragam aplikasi lain yang terkait dengan kegiatan manajemen. Sejalan dengan perkembangan sistem informasi yang berkaitan dengan manajemen, pada saat ini telah berkembang aplikasi bisnis yang terkait dengan manajemen perusahaan sebagai pengembangan dari sistem informasi manajemen sebagaimana telah dikenal sebelumnya. Aplikasi bisnis tersebut telah menjadi tren manajemen saat ini dan tidak saja dimanfaatkan oleh bisnis telekomunikasi melainkan juga oleh seluruh pelaku bisnis di dunia. Aplikasi aplikasi tersebut memiliki peran yang berbeda dengan dengan sasaran yang berbeda pula. Aplikasi sebagaimana dimaksud adalah: 1. Enterprise Resource Planning 7

Enterprise Resources Planning (ERP) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengelolaan sumberdaya perusahaan yaitu : - Keuangan - Sumberdaya Manusia - Logistik

Ketiga sumberdaya tersebut akan membentuk sistem informasi back office bagi perusahaan dalam rangka mendukung kegiatan bisnis utama. Adapun definsi ERP adalah Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi baik Manusia, Uang, Material dan Manajemen dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi sehingga hanya dibutuhkan satu kali input data untuk setiap transaksi dan akan berpengaruh dengan fungsi lain didalam modul sistem informasi; ERP telah secara luas dimanfaatkan, dengan beragam solusi yang dibangun dan ditawarkan oleh vendor sistem informasi, hampir 70% perusahaan yang tergabung dalam fortune 500 memanfaatkan ERP sebagai tulang punggung sistem informasi mereka. 2. Supply Chain Management Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM memiliki keterkaitan secara langsung dengan ERP terutama dari sisi Logistik Perusahaan, pembelian dan hutang serta manajemen mitra. Adapun definsi SCM adalah Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi atas kebutuhan barang dan jasa dan juga meliputi manajemen para mitra dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan material suatu organisasi; 8

3. Customer Relationship Management Customer Relationship Management (CRM) adalah merupakan aplikasi terpadu memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal hubungan kepada pelanggan dengan memiliki keterkaitan yang erat secara langsung dengan ERP terutama dari sisi penjualan, serta piutang. CRM lebih berfokus kepada upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan agar dapat diberikan layanan secara cepat dan tepat. Adapun definsi CRM adalah Suatu solusi terpadu yang melibatkan pengelolaan sumberdaya organisasi meliputi manajemen para pelanggan dengan memanfaatkan basis data yang terintegrasi dan bertujuan untuk menjamin terpenuhinya tingkat kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa serta meningkatkan kualitas hubungan antara organisasi dengan pelanggan 4. Enterprise Application Integration Pada saat implementasi suatu sistem informasi dilakukan seringkali akan ditemui masalah yang menyangkut integrasi dengan sistem yang telah ada, dimana sistem yang telah ada masih memiliki manfaat yang signifikan sehingga akan lebih efisien dan efektif bilamana sistem tersebut dipertahankan. Permasalahan lain menyangkut integrasi sistem informasi adalah meliputi integrasi beberapa sistem yang berbeda sebagai konsekuensi pemilihan aplikasi yang berbeda untuk setiap fungsi perusahaan sesuai dengan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing vendor. Sebagai contoh diantaranya adalah SAP untuk ERP, Siebel untuk CRM dan Baan untuk SCM. Biasanya solusi yang dipilih adalah menggunakan interfacing dengan

menggunakan API, tetapi hal ini tidak dapat diandalkan terutama untuk permasalahan sistem yang sangat kompleks. Untuk itu dibutuhkan solusi aplikasi yang mampu untuk mengintegrasikan seluruh sumberdaya sistem informasi yang berbeda platform. Solusi tersebut dikenal dengan istilah Enterprise Application Integration (EAI). Keempat aplikasi sebagaimana dijelaskan diatas akan menjadi tulang punggung sistem informasi manajemen perusahaan yang teritegrasi dengan kegiatan operasional perusahaan seperti Billing system, Network Maintenance System dan beragam aplikasi 9

operasional lainnya. Aplikasi terakhir selain keempat aplikasi bisnis sebagaimana dimaksud diatas adalah Decision Support Sistem (DSS), sebagai muara dari keseluruh sistem yang bertujuan untuk memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen perusahaan dalam rangka pengambilan keputusan. DSS akan menjadi aplikasi terminasi dari alur informasi yang terjadi mulai dari transaksi hingga pengambilan keputusan ditingkat manajemen puncak perusahaan. Selain aplikasi sebagaimana dijelaskan diatas dan sejalan dengan perkembangan internet, aplikasi bisnis perusahaan berkembang dengan memanfaatkan sumberdaya informasi yang tersedia di internet dengan membangun aplikasi yang dikenal dengan istilah e-Commerce dan e-Business. Perkembangan aplikasi e-business telah menghasilkan aplikasi-aplikasi baru yang secara intensif memanfaatkan sumberdaya internet sebagai media bagi perusahaan untuk melaksanakan transaksi bisnis beberapa aplikasi diantaranya e-Procurement, e-Payment, e-Document dan aplikasi pendukung seperti halnya Public Key Infrastruktur telah menjadikan internet sebagai suatu pasar baru yang hampir tanpa batas. B. Cara meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM di bidang bisnis dibantu dengan Teknologi Informasi Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, pemanfaatan teknologi oleh entitas bisnis terus meningkat. Teknologi manufaktur, seperti computer-aided design and manufacture (CAD/CAM), flexible manufacturing system (FMS), computer numerically controlled machines (CNC), computer integrated manufacture (CIM) dan sistem robotisasi banyak diterapkan. Begitu juga, sistem electronic data interchange (EDI) yang menghubungkan entitas bisnis dengan pemasok dan pelanggan, serta komputerisasi sistem pergudangan dan logistik juga mulai intensif diadopsi oleh perusahaan. Di sektor layanan/jasa, teknologi komputer sangat penting perannya. Implementasi sistem pemrosesan komputer kecepatan tinggi dan software-software inovatif secara dramatis telah mengubah sistem dan proses kerja internal, termasuk mekanisme hubungan bisnis dengan 10

pelanggan internal (misalnya, mekanisme hubungan antara Departemen SDM dengan departemen lini dan unit bisnis sebagai pelanggan internalnya) dan eksternal. Pemanfaatan teknologi merupakan prasyarat menuju best practice dalam pengelolaan organisasi. Dalam hal ini, ada dua faktor enabler yang saling terkait. Pertama, inovasi produk, dimana proses merupakan hal krusial dalam menciptakan competitive advantage. Kedua, teknologi dan reorganisasi; keduanya adalah pasangan yang tak dapat dipisahkan; teknologi tidak dapat diterapkan tanpa reorganisasi, dan reorganisasi tidak akan efektif tanpa penerapan teknologi. Pada satu titik tertentu, inovasi teknologi mempengaruhi tidak hanya kompetensi teknis SDM, tetapi juga merangsang architectural knowledge SDM dalam organisasi - dalam bentuk asumsi dasar dan pola pandang SDM terhadap proses internal dan hubungan antar unit organisasi. Kemajuan teknologi informasi (TI) dan penerapannya pada fungsi pengelolaan SDM telah menciptakan warna sendiri bagi kehidupan organisasi dan SDM. Penerapan TI dalam organisasi akan meningkatkan daya saing organisasi. TI akan menjadi salah satu sumber keunggulan kompetitif, jika pemilihannya benar-benar memperhatikan unsur tepat guna dan mampu menyatu dengan semua aspek organisasi. Dengan begitu, investasi TI merupakan kebutuhan bagi suatu organisasi. Investasi dan penerapan TI akan berdampak perubahan pada beberapa bidang kehidupan organisasi, seperti sistem dan struktur organisasi atau model pengelolaan SDM. Untuk optimalisasi pengelolaan SDM diperlukan banyak informasi. Peningkatan arus/volume informasi SDM mendorong kebutuhan pengembangan TI dalam pengelolaan database SDM. Sistem informasi berbasiskan teknologi komputer memungkinkan organisasi mengintegrasikan informasi kepegawaian dalam suatu sistem database, yang disebut SIM (Sistem Informasi Manajemen) SDM. Tiga keuntungan SIM SDM 11

Setidaknya, SIM SDM dapat memberikan tiga keuntungan. Pertama, sistem TI memungkinkan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan strategis perusahaan. Kedua, TI mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu database nasional, yang sebelumnya tersimpan di beberapa lokasi fisik yang terpisah. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan, departemen SDM dapat mengambil perspektif global terhadap persediaan dan kebutuhan pengembangan SDM untuk selanjutnya diinterpretasikan dengan cara yang lebih efektif. Ketiga, SIM SDM memfasilitasi penyimpanan dan akses ke catatan kepegawaian yang vital bagi perusahaan. Sebagai tambahan terhadap data internal, dengan fasilitas internet, departemen SDM dapat mengambil manfaat dari akses langsung ke sumber data eksternal yang berisi informasi penting bagi penyusunan strategi SDM, seperti literatur, data kependudukan, informasi praktekpraktek SDM yang dilakukan perusahaan lain, dan aturan-aturan ketenagakerjaan. Ada satu paradoks. TI disadari bermanfaat dalam hal meningkatkan produktivitas SDM. Namun, di sisi lain, telah menimbulkan kekhawatiran di lingkungan karyawan karena munculnya wacana lay off, yang terkait dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi proses kerja SDM itu sendiri. Bagi Perencana SDM, isu-isu mendasar yang perlu diperhatikan adalah dampak TI terhadap jumlah (kuantitas) dan keahlian (kualitas) SDM, serta perkembangan pola karirnya. Hal ini, tentu saja, akan berbeda antara masing-masing organisasi. Namun, perencanaan SDM yang komprehensif mutlak diperlukan untuk mengakomodasi desain/redesain jabatan/pekerjaan, restrukturisasi organisasi, dan program manajemen karir ke depan. Di banyak entitas bisnis, proses ini terkadang membutuhkan negosiasi berkepanjangan dengan Serikat Pekerja. Dalam aplikasinya, jika diimplementasikan dengan tepat TI akan memberikan manfaat optimal dalam pengelolaan fungsi SDM. Sebagai contoh: dalam proses rekrutasi, seleksi, dan penempatan SDM yang membutuhkan banyak informasi, TI dapat meningkatkan kemampuan Departemen 12

SDM dalam mengoordinasikan penjadualan, administrasi, dan evaluasi prediktor keberhasilan kandidat dengan berbagai cara. Validasi data dapat segera dilakukan dengan mengorelasikan data kinerja posisi saat ini dengan beberapa prediktor yang tersimpan dalam SIM SDM. Data aplikan, berupa kompetensi, potensi, dan minat individu dalam karir dicocokkan dengan jenjang/pola karir dan kesempatan pelatihan yang tersedia dengan menciptakan sistem coding sederhana, yang secara otomatis akan mengidentifikasi calon potensial. Posisi dan data kepegawaian bersamasama dengan data analisis jabatan selanjutnya dapat digunakan untuk lebih meningkatkan efektivitas seleksi internal dan keputusan penempatan dan pengembangan karir yang bermanfaat bagi karyawan dan organisasi (Executive Information System). Dalam analisis jabatan, proses membangun rumpun jabatan dan mengup-date uraian/persyaratan jabatan, serta menentukan nilai suatu posisi yang sebanding dengan nilai remunerasi, sangat terbantu dengan pemanfaatan teknologi yang memadai. Dalam konteks ini proses analisis jabatan biasanya digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan terhadap kompetensi SDM dalam melaksanakan pekerjaannya. Di bidang pelatihan/training, pengembangan media teknologi komunikasi dan multimedia dan semakin banyaknya metode pendidikan elektronik dan virtual university yang sangat mengutamakan aspek pengembangan teknologi baru dalam mengoptimalkan kualitas pembelajaran, telah meningkatkan kecanggihan sistem pelatihan. Salah satu fitur penting dalam mendesain program pelatihan atas dasar training need assessment adalah memastikan bahwa stakeholders pelatihan dapat mengoperasikan sistem pelatihan modern tersebut dan karyawan yang dilatih akhirnya mampu mengoperasikan sistem TI dalam bidang tugasnya. Kecepatan perubahan TI dan aplikasinya pada sistem dan proses internal SDM menjadi terhambat jika SDM tidak memiliki ketrampilan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi dan sistemnya. SDM membutuhkan pelatihan dan pengembangan. Saat ini, dirasakan kurangnya skill SDM sebagai implikasi perkembangan TI. Pengembangan TI membutuhkan SDM yang mampu beradaptasi dengan perubahan, bersedia dilatih terus menerus melalui program pelatihan intensif, dalam formulasi yang sesuai dengan tahapan implementasi 13

sistem TI tersebut. Nantinya, diharapkan mereka mampu ditugaskan di berbagai bidang penugasan yang membutuhkan kompetensi TI B. tantangan bisnis telekomunikasi di Pasar Bebas Jika dilihat perkembangan bisnis telekomunikasi di pasar bebas regional, maka dapat kita identifikasi tantangan yang harus dihadapi oleh PT Telkom dalam mempertahankan existensinya untuk berkompetisi dipasar bebas. Beberapa tantangan yang dimaksud diantaranya adalah: 1. Regulasi pemerintah yang membuka peluang terbukanya pasar dengan hanya melakukan sedikit tindakan proteksi serta beberapa kebijakan yang telah memberikan kesempatan kepada masukanya pemain asing telah meningkatkan kompetisi dalam bisnis telekomunikasi di Indonesia; 2. Perkembangan teknologi sistem informasi telah mengakibatkan konvergensi media komunikasi dari yang hanya berbasis suara menjadi data dan memuat baik suara, gambar maupun data lainnya; 3. Peningkatan tuntutan dari pelanggan atas kualitas layanan telah meningkatkan nilai kompetisi dari pelaku bisnis telekomunikasi. Tuntutan peningkatan layanan oleh pelanggan dalam bentuk: - Service - Produk - Pemenuhan Kebutuhan - Metode Kerja - Informasi

14

1. Model pengelolaan perusahaan yang birokratis akan menurunkan kinerja manajemen secara keseluruhan, tuntutan akan profesionalisme dalam pekerjaan haruslah dijadikan sebagai tantangan bagi seluruh karyawan Telkom guna mendukung peningkatan kinerja manajemen perusahaan. 2. Perkembangan teknologi yang sedemikian cepat juga telah menjadi tantangan tersendiri yang harus dapat dijawab oleh PT Telkom agar senantiasa dapat berkompetisi dengan pelaku bisnis telekomunikasi lainnya.; 3. Peningkatan kebutuhan akan jaringan komunikasi data oleh pihak swasta dan pemerintahan dalam pengembangan e-business dan e-government telah menambah tantangan yanga harus dijawab oleh PT Telkom agar dapat senantiasa memimpin di depan sebagai penyedia layanan telekomunikasi berskala internasional. Seluruh tantangan sebagaimana dijelaskan diatas haruslah dijawab dengan sikap arif dan bijaksana serta dengan langkah-langkah proaktif secara terencana dan terarah guna memanfaatkan seluruh sumberdaya yang tersedia guna menjawab setiap tantangan yang akan dihadapi di pasar bebas regional. Sumber : http://www.cahaya-ahmadjayadi.web.id

15

BAB IV Penutup Semoga makalah ini dapat menggerakan manusia Indonesia untuk lebih berkarya dan berinovasi sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia sehingga mampu meningkatkan image bangsa di mata dunia. A. Kesimpulan Berdasarkan kepada pemaparan diatas tergambarkan nilai strategis yang dimiliki oleh teknologi dan sistem informasi guna mendukung kemampuan PT Telkom agar mampu untuk bersaing dalam pasar yang kompetitif. Focus utama yang patut menjadi perhatian adalah bahwa dengan memanfaatkan teknologi informasi diharapkan: 1. Akan meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh PT Telkom khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan sarana telekomunikasi baik berupa suara maupun data; 2. Meningkatkan pemahaman atas kebutuhan konsumen sehingga dapat diperoleh gambaran profil konsumen secara umum agar dapat ditentukan sasaran yang menjadi prioritas dalam pengembangan infrastruktur jaringan dan jenis layanan yang diberikan; 3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja manajemen secara menyeluruh. Ketiga hal tersebut mencerminkan peran strategis yang dimiliki oleh teknologi informasi terutama dalam rangka memanfaatkan aplikasi bisnis berupa : 16

- Enterprise Apllication Planning - Supply Chain Management - Customer Relationship Management - Enterprise Application Integration Sehingga akan memberikan manfaat guna mencapai tiga hal utama yang menjadi focus utama dalam pengembangan sistem informasi manajemen. B. Saran Semakin cepatnya perkembangan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut manusia untuk mencoba membuat perubahan di segala jenis kehidupannya yang tujuannya adalah mendapatkan hasil maupun kondisiyang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknya sektor kehdupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagi kita untuk kemajuan peradaban manusia. Namun semua invasi tersebut hendaknya harus dibatasi oleh aturan hukumdan budaya bangsa Indonesia.

17

Daftar Pustaka http://paperzone-darni.blogspot.com/2009/01/teknologi-informasi-sebagai-solusi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi http://abudiarso.wordpress.com/2009/03/20/blue-ocean-strategy-dan-bisnis-telekomunikasidi-indonesia/

18

Anda mungkin juga menyukai