Anda di halaman 1dari 18

1. Memahami dan Menjelaskan retardasi mental I.

Definisi Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau masa anak) sehingga daya guna sosial dan dalam pekerjaan seorang menjadi terganggu. Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama yang menonjol ialah intelegensia yang terkebelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental. Terdapat berbagai macam definisi mengenai retardasi mental. Menurut WHO (dikutip dari Menkes, 1990), retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi.Carter CH (dikutip dari Toback C.) mengatakan retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang mnyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. Menurut Crocker AC 1983, retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah yang disertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku dan gejalanya timbul pada masa perkembangan. Sedangkan menurut Melly Budhiman, seseorang dikatakan retardasi mental bila memenuhi criteria sebagai berikut : 1. 2. 3. Fungsi intelektual umum dibawah normal Terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu dibawah usia 18 tahun

Fungsi intelektual dapat diketahui dengan tes fungsi kecerdasan dan hasilnya dinyatakan sebagai suatu taraf kecerdasan atau IQ (Intelegence Quotient). IQ = MA/CA 100% MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes CA = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir Yang dimaksud fungsi intelektual dibawah normal, yaitu apabila IQ dibawah 70. anak ini tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah biasa karena cara berpikirnya yang terlalu sederhana,daya tangkap dan daya ingatnya lemah, demikian pula dengan pengertian bahasa dan berhitungnya juga sangat lemah. II. Etiologi Penyebab retardasi mental mungkin faktor keturunan (retardasi mental genetik), mungkin juga tidak diketahui (retardasi mental simplex). Kedua-duanya ini dinamakan juga retardasi mental primer. Retardasi mental sekunder disebabkan faktor-faktor dari luar yang diketahui dan fakto-faktor ini mempengaruhi otak mungkin pada waktu prenatal, perinatal atau postnatal. Retardasi mental oleh karena genetik v Kesalahan metabolisme bawaan, misalnya fenilketonuria, penyakit Tay Sachs. v Kelainan kromosom, paling utama : sindrom Down (trisomi 21) 1/1000 kelahiran. Fasies tipikal, hipotonia, hiperrefleksia, malaformasia jantung, anomali gastrointestinal. Sindrom fragile-X 1/1000 1/2000 kelahiran pria hidup. Makroorkidisme pascapuber, kepala dan telinga besar, muka sempit dan panjang. (Sebagian wanita membawa ciri fasial dan disfungsi kognitif). Retardasi mental oleh karena psikososial v Retardasi mental ringan sering disebabkan oleh kekurangan kronik stimulasi intelektual. Retardasi mental oleh karena faktor lainnya v Sekuele dari infeksi, toksin, atau trauma otak, intrauteri, perinatal atau kemudian, misal rubela kongenital atau sindrom alkohol fetal (mikrosefali, hipoplasia midfasial, fisura palpebra pendek, pektus eskavatum, mungkindefek jantung, perawakan pendek). Epidemiologi Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar 0.3% dari seluruh populasi dan hamper 3% mempunyai IQ dibawah 70.Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak bias dimanfaatkan karena 0.1% dari anak-anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya.(Swaiman KF, 1989). Sehingga retardasi mental masih merupakan dilema, sumber kecemasan bagi keluarga dan masyarakat.Demikian pula dengan diagnosis, pengobatan dan pencegahannya masih merupakan masalah yang tidak kecil.

III.

IV.

Klasifikasi Menurut nilai IQnya, maka intelegensia seseorang dapat digolongkan sebagai berikut : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kalsifikasi Sangat superior Superior Di atas rata-rata Rata-rata Di bawah rata-rata Retardasi mental borderline Retardasi mental ringan (mampu didik) Retardasi mental sedang (mampu latih) Retardasi mental berat Retardasi mental berat Nilai IQ 130 atau lebih 120-129 110-119 90-110 80-89 70-79 52-69 36-51 20-35 Di bawah 20

Yang disebut retardasi mental apabila IQ dibawah 70, retardasi mental tipe ringan masih mampu didik, retardasi mental tipe sedang mampu latih, sedangkan retardasi mental tipe berat dan sangat berat memerlukan pengawasan dan bimbingan seumur hidupnya. Bila ditinjau dari gejalanya, maka Melly Budhiman membagi : Tipe Klinik Pada retardasi mental tipe klinik ini mudah dideteksi sejak dini karena kelainan fisis maupun mentalnya cukup berat. Penyebabnya sering kelainan organik. Kebanyakan anak ini perlu perawatan yang terus menerus dan kelainan ini dapat terjadi pada kelas sosial tinggi ataupun yang rendah. Orang tua dari anak yang menderita retardasi mental tipe klinik ini cepat mencari pertolongan oleh karena mereka melihat tipe klinik ini cepat mencari pertolongan oleh karena mereka melihat sendiri kelainan pada anaknya. Tipe Sosio Budaya Biasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak dapat mengikuti pelajaran. Penampilannya seperti anak normal sehingga disebut juga retardasi enam jam. Karena begitu mereka keluar sekolah, mereka bermain seperti anak-anak yang normal lainnya. Tipe ini kebanyakan berasal dari golongan social ekonomi rendah. Pada orang tua dari anak tipe ini tidak melihat adanya kelainan pada anaknya, mereka mengetahui kalau anaknya retardasi dari gurunya atau psikolog karena anaknya gagal beberapa kali tidak naik kelas. Pada umumnya anak tipe ini mempunyai taraf IQ golongan borderline dan retardasi mental ringan. V. Manifestasi Klinis Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan fisik yang merupakan stigmata congenital yang kadang-kadang gambaran stigmata mengarah kesuatu sindrom penyakit tertentu. Dibawah ini beberapa kelaianan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi mental, yaitu : 1. Kelainan pada mata : - Kretin a. Katarak - Rubella Pranatal, dll. - Sindrom Cockayne b. Bintik cherry-merah pada daerah - Sindrom Lowe macula - Galactosemia - Mukolipidosis - Sindrom Down - Penyakit Niemann-Pick

- Penyakit Tay-Sachs c. Korioretinitis - Lues congenital - Penyakit Sitomegalovirus - Rubella Pranatal d. Kornea keruh - Lues Congenital - Sindrom Hunter - Sindrom Hurler - Sindrom Lowe 2. Kejang a. Kejang umum tonik klonik - Defisiensi glikogen sinthesa - Hipersilinemia - Hipoglikemia, terutama yang disertai glikogen storage disease I, III, IV, dan VI - Phenyl ketonuria - Sindrom malabsobrsi methionin, dll. b. Kejang pada masa neonatal - Arginosuccinic asiduria - Hiperammonemia I dan II - Laktik asidosis, dll. 3. Kelainan kulit a. Bintik caf-au-lait - Atakasia-telengiektasia

- Sindrom bloom - Neurofibromatosis - Tuberous selerosis 4. Kelainan rambut a. Rambut rontok - Familial laktik asidosis dengan Necrotizing ensefalopati b. Rambut cepat memutih - Atrofi progresif serebral hemisfer - Ataksia telangiektasia - Sindrom malabsorbsi methionin c. Rambut halus - Hipotiroid - Malnutrisi 5. Kepala a. Mikrosefali b. Makrosefali - Hidrosefalus - Neuropolisakaridase - Efusi subdural 6. Perawakan pendek a. Kretin b. Sindrom Prader-Willi 7. Distonia a. Sindrom Hallervorden-Spaz

Sedangkan gejala dari retardasi mental tergantung dari tipenya, adalah sebagai berikut: 1. Retardasi mental ringan Kelompok ini merupakan bagian terbesar dari retardasi mental. Kebanyakan dari mereka initermasuk dari tipe social-budaya dan diagnosis dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas. Glongan ini termasuk mampu didik, artinya selain dapat diajar baca tulis bahkan bias bisa sampai elas 4-6 SD, juga bisa dilatih keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampumandiri seperti orang dewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka ini kurang mampu menghadapi stress sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya. 2. Retardasi mental sedang Kelompok ini kira-kira 12% dari seluruh penderita retardasi mental, mereka ini mampu latih tetapi tidak mampu didik. Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas dua SD saja, tetapi dapat dilatih menguasai suatu keterampilan tertentu, misalnya pertukangan, pertanian, dll. Apabila bekerja nanti mereka ini perlu pengawasan. Mereka juga perlu dilatih bagaimana mengurus diri sendiri. Kelompok ini juga kurang kurang mampu menghadapi stress dan kurang mandiri sehingga perlu bimbingan dan pengawasan. 3. Retardasi mental berat Sekitar 7% dari seluruh penderita retardasi mental masuk kelompok ini. Diagnosis mudah ditegakkan secara dini karena selain adanya gejala fisik yang menyertai juga berdasarkan keluhan dari orang tua dimana anak sejak awal sudah terdapat keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa. Kelompok ini termasuk tipe klinik. Mereka dapat dilatih hygiene dasar saja dan kemampuan berbicara yang sederhana, tidak dapat dilatih keterampilan kerja, dan memerlukan pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya. 4. Retardasi mental sangat berat Kelompok ini sekitar 1% dan termasuk dalam tipe klinik. Diagnosis dini mudah dibuat karena gejala baik mental dan fisik sangat jelas. Kemampuan berbahasanya sangat minimal. Mereka ini seluruh hidupnya tergantung orang disekitarnya.

VI.

Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang Diagnosis retardasi mental tidak hanya didasarkan atastes intelegensia saja, melainkan juga dari riwayat penyakit, laporan dari orangtua, laporan dari sekolah, pemeriksaan fisis, laboratorium, pemeriksaan penunjang. Yang perlu dinilai tidak hanya intelegensia saja melainkan juga adaptasi sosialnya. Dari anamnesis dapat diketahui beberapa faktor risiko terjadinya retardasi mental.

Pemeriksaan fisis pada anak retardasi mental biasanya lebih sulit dibandingkan pada anak normal, karena anak retardasi mental kurang kooperatif. Selain pemeriksaan fisis secara umum (adanya tanda tanda dismorfik dari sindrom-sindrom tertentu) perlu dilakukan pemeriksaan neurologis, serta penilaian tingkat perkembangan. Pada anak yang berumur diatas 3 tahun dilakukan tes intelegensia. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) kepala dapat membantu menilai adanya kalsifikasi serebral, perdarahan intra kranial pada bayi dengan ubun-ubun masih terbuka. Pemeriksaan laboratorium dilakukan atas indikasi, pemeriksaan ferriklorida dan asam amino urine dapat dilakukan sebagai screening PKU. Pemeriksaan analisis kromosom dilakukan bila dicurigai adanya kelainan kromosom yang mendasari retardasi mental tersebut. Beberapa pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan untuk membantu seperti pemeriksaan BERA, CT-Scan, dan MRI. Kesulitan yang dihadapi adalah kalau penderita masih dibawah umur 2-3 tahun, karena kebanyakan tes psikologis ditujukan pada anak yang lebih besar. Pada bayi dapat dinilai perkembangan motorik halus maupun kasar, serta perkembangan bicara dan bahasa. Biasanya penderita retardasi mental juga mengalami keterlambatan motor dan bahasa. VII. Diagnosis Banding Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat (retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan cerebral palsy membuat anak kelihatan terbelakang, biarpun inteligensinya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. Early infantile autism dan skizofrenia anak juga sering menunjukkan gejala yang mirip retardasi mental. Tata Laksana Tatalaksana Medis Obat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan retardasi mental adalah terutama untuk menekan gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin, flufenazin, fluoksetin kadang-kadang dipergunakan oleh psikiatri anak. Untuk menaikkan belajar pada umumnya diberikan tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin, asam glutamat, gamma aminobutyric acid (GABA). Rumah Sakit/Panti Khusus Penempatan di panti-panti khusus perlu dipertimbangkan atas dasar: kedudukan sosial keluarga, sikap dan perasaan orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, pandangan orangtua mengenai prognosis anak, fasilitas perawatan dalam masyarakat, dan fasilitas untuk membimbing orangtua dan sosialisasi anak. Kerugian penempatan di panti khusus bagi anak retardasi mental adalah kurangnya stimulasi mental karena kurangnya kontak dengan orang lain dan kurangnya variasi lingkungan yang memberikan kebutuhan dasar bagi anak. Psikoterapi Psikoterapi dapat diberikan kepada anak retardasi mental maupun kepada orangtua anak tersebut. Walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi mental tetapi dengan psikoterapi dan obat-obatan dapat diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya. Konseling Tujuan konseling dalam bidang retardasi mental ini adalah menentukan ada atau tidaknya retardasi mental dan derajat retardasi mentalnya, evaluasi mengenai sistem kekeluargaan dan pengaruh retardasi mental pada keluarga, kemungkinan penempatan di panti khusus, konseling pranikah dan pranatal. Pendidikan Pendidikan yang penting disini bukan hanya asal sekolah, namun bagaimana mendapatkan pendidikan yang cocok bagi anak yang terbelakang ini. Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk retardasi mental. Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa Sekolah luar biasa C Panti khusus Pusat latihan kerja (sheltered workshop) IX. Pencegahan Pencegahan retardasi mental dapat primer (mencegah timbulnya retardasi mental), atau sekunder (mengurangi manifestasi klinis retardasi mental). Sebabsebab retardasi mental yang dapat dicegah antara lain infeksi, trauma, intoksikasi, komplikasi kehamilan, gangguan metabolisme, dan kelainan genetik

VIII.

Pencegahan primer adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan gangguan. Tindakan tersebut termasuk pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum, usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga dan memperbaharui kebijakan kesehatan masyarakat, dan eradikasi gangguan yang diketahui disertai kerusakan sistem saraf pusat. Konseling keluarga dan genetik dapat membantu. Tujuan pencegahan sekunder adalah untuk mempersingkat perjalanan penyakit, sedangkan pencegahan tersier bertujuan untuk menekan kecacatan yang terjadi. Dalam pelaksanaanya kedua jenis pencegahan ini dilakukan bersamaan, yang meliputi pendidikan untuk anak ; terapi perilaku, kognitif dan psikodinamika ; pendidikan keluarga ; dan intervensi farmakologis. Pendidikan untuk anak harus merupakan program yang lengkap dan mencakup latihan keterampilan adaptif, sosial, dan kejuruan. Satu hal yang penting adalah mendidik keluarga tentang cara meningkatkan kompetensi dan harga diri sambil mempertahankan harapan yang realistik. Untuk mengatasi perilaku agresi dan melukai diri sendiri dapat digunakan naltrekson. Untuk gerakan motorik streotipik dapat dipakai antipsikotik seperti haloperidol dan klorpromazin. Perilaku kemarahan eksplosif dapat diatasi dengan penghambat beta seperti propanolol dan buspiron. Adapun untuk gangguan defisit atensi atau hiperaktifitas dapat digunakan metilpenidat X. Prognosis Retardasi mental yang diketahuipenyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan dengan retardasi mental ringan dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda.

2. Memahami dan menjelaskan kebutuhan gizi pada perkembangan anak 2.1.1 Air Pada masa bayi, terutama bayi muda jumlah air yang danjurkan untuk diberikan sangat penting, dibandingkan dengan bayi yang lebih tua dan golongan umur selanjutnya, karena air merupakan nutrien yang menjadi medium untuk nutrien lainnya. Oleh karena itu, masukan dari nutrien tersebut ditentukan kadarnya dalam cairan dan jumlah cairan( termasuk air) yang diberikan. Sebaliknya air dapat diberikan tanpa disertai nutrien lainnya. Umumnya dapat dikatakan bahwa kebutuhan air berhubungan erat dengan pengambilan kalori dan berat jenis urin, yang bergantung kepada banyaknya zat yang terlarut di dalam urin tersebut. Pada bayi yang normal, kebutuhan air adalah 75-100Ml/kg/24 jam. Tetapi, karena kehilngan air dari renal, pulmonal serta dermal dan kadar metabolic, bayi muda sering kehilangan air dan terjadi dehidrasi, terutamanya jika mengalami muntah dan mencret atau komsumsi solute yang tinggi. Ini merupakan sebab utama susu bovine tidak diperbolehkan sebelum 1 tahun. Tabel dibawah menunjukkan kebutuhan air mengikut umur berdasarkan dietary reference intakes: Umur 0-6 Bulan 7-12 Bulan 1-3 Tahun 4-8 Tahun Dietary reference intakes 700 mL/24 jam 800 mL/24 jam 1300 mL/24 jam 1700 mL/24 jam

Kebutuhan tersebut adalah berdasarkan rata-rata dari komsumsi dari air susu ibu(87% air), air susu ibu ditambah dengan makanan pendamping atau makanan biasa, dan komsumsi air pada anak lebih dari 1 tahun. Bayi yang diberi air susu ibu atau susu formula biasanya komsumsi air berdasarkan kebutuhan diatas untuk beberapa minggu atau bulan pertama dan tidak memerlukan tambahan air. Selepas 1 tahun, susu diteruskan tetapi anak juga harus komsumsi minum serta pengambilan sari buahan dan minuman lain tetapi agak terbatas.

2.1.2 Karbohidrat dan Lemak Bayi dan anak memerlukan tenaga atau energy untuk proses metabolic bagi tumbuh kembangnya. Keperluan karbohidrat adalah untuk mencegah terjadinya ketosis dan hipoglikemia dengan anjuran kira-kira 5.0g/kg/24 jam. Lemak yang dianjurkan adalah kira-kira 0.5-1.0g/kg/24 jamuntuk memenuhi kebutuhan asam lemak linoleik. Ada sumber yang mengatakan kepentingan asam lemak rantai cabang panjang polyunsaturated. Tetapi sumber yang lebih penting adalah asam arachidonat (ARA) dan asam docosaheksanoik (DHA). Kedua asam lemak ini merupakan nutien pada system saraf pusat dan membrane fotoreseptor retina. Kedua asam lemak ini disintesa dari proses desaturasi dan elongasi dari asam linoleik (LA) dan asam alpha linoleik(ALA). 1 Walaupun bayi dapat menukarkan LA dan ALA menjadi ARA dan AHA, komposisi ARA dan DHA dalam plasma dan lipid eritrosit pada bayi yang diberi susu formula lebih rendah dari bayi yang diberi air susu ibu. Dari studi autopsy, diperoleh bahwa komposisi dari DHA yang rendah, tetapi bukan ARA juga diikuti oleh konsentrasinya yang rendah di otak. Ini membuktikan bahwa adanya kandungan asam lemak rantai cabang panjang polyunsaturated pada air susu ibu dan tidak dijumpai pada susu formula. Perkembangan kognitif dan penglihatan yang lebih jelas pada anak yang diberi air susu ibu lebih baik berbanding yang diberi susu formula, ini sekali lagi membuktikan kehadiran asam lemak rantai cabang panjang polyunsaturated pada air susu ibu. Keperluan minimal dari karbohidrat dan lemak, termasuk asam lemak rantai cabang panjang polyunsaturated adalah tidak melebihi 30 Kcal( 125.5 kJ)/kg/24 jam, atau hanya 1/3 dari keseluruhan tenaga yang dbutuhkan. Air susu ibu serta susu formula lainnya mengandung kalori yang seimbang untuk karbohidrat dan lemak. 5,6,7 2.1.3 Protein Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Akan tetapi dalam praktek sehari-hari umumnya dapat ditentukan dari asalnya. Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati. Protein telur dan protei susu biasanya dipakai sebagai standar untuk nilai gizi protein. Untuk usia 0-6 bulan, berat yang diperkirakan 6kg, protein yang dianjurkan adalah 1.5 g/kg/24 jam. Ini merupakan dari input yang adekuat yang diobservasi oleh Food and Nutrition Board, National Academy of Science. Recommended Daily Allowance (RDA) bagi pemberian asupan protein adalah seperti berikut: Umur 7-12 Bulan 1-3 Tahun 4-8 Tahun 2.1.4 Elektrolit, Mineral dan Vitamin Bayi baru lahir biasanya sudah mempunyai keperluan dari ferum untuk kebutuan selam 4-6 bulan. Pada bebrapa kasus, ada juga ditemukan defisiensi zat besi dan untuk ini boleh diberikan suplemen besi untuk anak yang diberi air susu ibu serta susu formula yang difortifikasi dengan zat besi. Jika komsumso protein adalah adekuat, defisiensi vitamin adalah jarang. Jika susu bovine atau susu formula tidak mengandung vitamin D, akan terjadi hipovitaminosis D terutama bagi yang jarang terpapar dengan chaya matahari. Suplemen vitamin D juga diberikan bagi kasus-kasus tertentu. Pemberian vitamin K secara rutin pada waktu perinatal bertindak sebagai profilaksis terhadap terjadinya penyakit perdarahan pada bayi baru lahir. Boleh dikatakan, defisiensi vitamin merupakan kasus yang jarang kecuali pada bayi dan anak yang peroleh terapi antibiotic untuk jangka masa panjang dan pada individu yang mempunyai masalah malabsorbsi dari lemak. Tabel dibawah menunjukkan kebutuhan bagi elektroit,vitamin dan mineral: Recommended Daily Allowance (RDA) 1,2 g/kg/24 jam 1.05 g/kg/24 jam 0.95 g/kg/24 jam

2.2 Pengaturan Makan untuk Bayi dan Anak Sehat 2.2.1 Pengaturan makan untuk bayi Makanan utama yaitu Air susu ibu(ASI) dan jika ASI sama sekali tidak ada, dapat diberikan makanan buatan sebagai pengantinya. Makanan pelengkap terdiri dari buah-buahan, biscuit, makanan padat bayi yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis. Dengan mempertimbangkan makanan utama, maka terdapat pengaturan makan dengan menyusukan(breast feeding) yang dalam prakteknya sekarang lazim disebut member ASI atau memberi makanan buatan (artificial feeding) atau menyusukan dikombinasikan dengan member makanan buatan (mixed feeding). a. Pemberian ASI bagi bayi baru lahir sampai umur 4 bulan Bayi mulai disusukan sedini mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi(on demand). Hindarkanlah pemberian tambahan seperti madu, air, larutan glukosa dan makanan prelakteal lainnya. Selanjutnya bayi dapat diberikan buah-buahan (pisang) atau biscuit sejak usia 2 bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik(bubur susu) pada usia 3-4 bulan, sesuai keperluan bayi masing-masing. Bayi akan lapar dan menangis terus bila ASI kurang dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi yang tidak memuaskan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat bayi yang pertama, yaitu makanan lumat, misalnya bubur sus yang dapat dibuat dari tepung(beras, jagung atau havermouth), susu dan gula. Waktu untuk memberikan makanan lumat dapat dipilih yang sesuai , misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apa-apa. Dengan demikian bayi menyesui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali dan buah-buahan satu kali. Padaumur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan tetapi perlu waspada terhadap kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria, bila terjadi gejala ini, pemberian telur ditangguhkan. Biasanya setip bayi sudah tahan terhadap telur pada usia 7 bulan keatas. 3 b. Bayi umur 5-6 bulan Dapat diberikan 2 kali bubur susu sehari, buah-buahan dan telur. c. Umur 6-7 bulan Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewan( hati,daging cincang, telur atau tepung ikan) dan bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran hijau(bayam), buah tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang mengandung nutrient yang lengkap bila dibuat dengan bahan-bahan tersebut. Selama masa bayi, nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahlan menelannya dan tidak banyak mengandung serat-serat yang dapat mempersulit pencernaan.

d. Umur 8-12 bulan Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya sekitar jam 09.00, pada siang hari sebagai makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam sekitar jam 17.00-18.00. Bila bayi disusukan sesuai dengan anjuran yaitu melebihi masa 1 tahun, perlu diperhatikan kemungkinan timbulnya anoreksia terhadap makanan lain, sehingga anak akan kekurangan protein dan kalori dan akhirnya menderita malnutrisi energy protein(MEP). Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan pada 3 kali sehari, yaitu pada waktu pagi(makan pagi),siang (makan siang) dan sore atau malam (makan malam). Selama masa bayi, telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau dimakan bersama-sama dengan nasi tim. 2.3 Makanan penganti ASI Kebanyakan makanan untuk menggantikan ASI dibuat dari susu sapi. Hampir semua terdapat dalam keadaan bubuk, hanya memerlukan pengenceran dengan air matang sebelum diberikan kepada bayi. Jumlah pengganti ASI yang yang dihidangkan, untuk: 8 Umur 2 minggu 2 bulan : 100-120 ml / kali minum Umur 2-3 bulan: 120-140 ml / kali minum

Umur 3- 4 bulan: 140-160 ml / kali minum Umur 4-5 bulan: 160-200 ml / kali minum Umur 5-6 bulan: 200-220 ml / kali minum Umur 6 bulan keatas: 200-250 ml / kali minum

2.4 Pengaturan makan untuk anak diatas 1 tahun 2.4.1 Golongan umur 1-3 tahun Anak dalam golongan umur ini sangat rentan terhadap penyakit gizi. Gigi susu telah lengkap pada umur 2 hingga 2.5 tahun, akan tetapi belum dapat digunakan untuk mengerat dan mengunyah makanan yang keras. Terutama untuk golongan umur 1- 2 tahun, perlu diberi nasi tim walaupun tidak perlu disaring.

2.4.2 Golongan umur 4-6 tahun Kebutuhan nutrein relative kurang. Pertumbuhan lambat, aktifitas mulai banyak, masih rawan terhadap penyakit gizi dan infeksi. Waktu makan boleh bersama-sama dengan orang dewasa.

2.4.3 Golongan umur 13-18 tahun Terdapat perbedaan kebutuhan nutrient yang relative dalam golongan umur tersebut antara wanita dan pria. Kebutuhan nutrient untuk pertumbuhan dan aktifitas jasmani tinggi,oleh karena percepatan pertumbuhan remaja yang sangat pesat( pubertal growth spurt) dan pertumbuhan serta perkembangan alat kelamin sekunder. Pada wanita sejak kira-kira 10 tahun telah pula disertai menstruasi yang berarti meningkatnya kebutuhan protein dan besi. 4,5,8 Perlu cukup masukan protein, besi dan nutrient lain untuk menghindarkan defisiensi dan pertumbuhan yang kurang sehingga akibatnya tinggi maksimal tidak dapat tercapai sesuai dengan potensi yang ada. Piramid makanan dibawah menunjukkan kebutuhan makanan diassosiasikan dengan aktivitas harian. Piramid ini dikategorikan menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan tahap aktivitas.

Bagian Psikologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Unit Kerja Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyusun skema praktis perkembangan mental anak balita yang disebut : SKALA YAUMIL-MIMI. PERKEMBANGAN MENTAL GERAKAN-GERAKAN KASAR & HALUS, EMOSI, SOSIAL, PERILAKU, BICARA Perkembangan anak balita: Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni prasekolah, sekolah, akil balig dan remaja Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:1. Kesehatan & gizi yang baik dari ibu hamil, bayi dan anak prasekolah2. Stimulasi/ rangsangan yang cukup dalam kualitas dan kuantitas Keluarga dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental sosial anak balita

Dari lahir sampai 3 bulan: Belajar mengangkat kepala (seperti yang terjadi pada Airin, sepertinya tujuannya untuk mempersiapkan diri sebelum tengkurap) Belajar mengikuti objek dengan matanya Melihat ke muka orang dengan tersenyum Bereaksi terhadap suara/ bunyi Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak (mari Bu, sering diajak ngobrol bayinya, diajak bercerita, dengan begitu memperkenalkan ragam kata sejak dini) Menahan barang yang dipegangnya Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh (ga jelas Airin mo ngomong apa, tp dia tampak ingin mengucapkan sesuatu, dengan sesekali menarik nafas panjang tanda berusaha untuk mengeluarkan sebuah kata, menyampaikan uneg-unegnya, lucu sekali) Dari 3 bulan sampai 6 bulan: Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan (tandanya bayi mulai bisa tengkurap. Alhamdulillah Airin sudah bisa tengkurap umur 3 bulan lebih 3 hari meski hanya sekali pada saat itu, sekarang malah sudah sering tengkurap. Sebelum-sebelumnya badan dan kakinya dah miring-miring mo tengkurap, cuma kendalanya pada saat itu tinggal membalikan kepala. Tapi akhirnya bisa karena memang pada umur 3 bulan dia dah kuat menahan kepala dan mengangkat kepalanya) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar jangkauannya. (Ya dengan memegang jari-jemari saya, bahkan jangan salahkan kl jilbab bahkan rambut juga tertarik jika tidak berhati-hati, tapi belum kenceng koq pegangannya, masih dengan mudah dilepaskan) Menahan benda-benda di mulutnya (dia senang sekali memasukkan kepalan tangannya ke mulutnya, duh Airin kan bisa jadi sumber masuknya kuman) Berusaha memperluas lapangan pandangan Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain (ehmminteraktif sekali) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

Dari 6 bulan sampai 9 bulan: Dapat duduk tanpa dibantu Dapat tengkurap dan berbailik sendiri Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain Memegang benda kecil daengan ibu jari dan jari telunjuk Bergembira dengan melempar benda-benda Mengeluarkan kata-kata tanpa arti Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/ lain Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian

Dari 9 bulan sampai 12 bulan: Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu Dapat berjalan dengan dituntun Menirukan suara (hayoo..sebelumnya dah distimulasi dengan suara yang baik-baik ya Bu bisa dengan diperdengarkan murottal Al-Quran) Mengulang bunyi yang didengarnya Belajar menyatakan satu atau dua kata Mengerti perintah sederhana atau larangan Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya (memasuki fase oral sepertinya) berpartisipasi dalam permainan

Dari 12 bulan sampai 18 bulan: Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah Menyusun 2 atau 3 kotak Dapat mengatakan 5-10 kata Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Dari 18 sampai 24 bulan: Naik turun tangga Menyusun 6 kotak Menunjuk mata dan hidungnya Menyusun dua kata Belajar makan sendiri Menggambar garis di kertas atau pasir Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/ kencing Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka

Dari 2 sampai 3 tahun: Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki Membuat jembatan dengan 3 kotak Mampu menyusun kalimat Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya Menggambar lingkaran Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

Dari 3 sampai 4 tahun: Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga Berjalan pada jari kaki Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri Menggambar garis silang Mengenal 2 atau 3 warna Menggambar orang hanya kepala dan badan Bicara dengan baik Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya Banyak bertanya Bertanya bagaimana anak dilahirkan Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi belakang Mendengarkan cerita-cerita Bermain dengan anak lain

Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudranya Dapat melakasanakan tugas-tugas sederhana

Dari 4 sampai 5 tahun: Melompat dan menari Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan Menggambar segi empat dan segi tiga Pandai bicara Dapat menghitung jari-jarinya Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita Minat kepada kata baru dan artinya Memprotes bila dilarang apa yang diingininya Mengenal 4 warna Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

Pendidikan/ stimulasi yang perlu diberikan: Akademik sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman Menyanyi, menggambar Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita Menggambar Membuat permainan dari kertas Mengenal tugas, larangan-larangan Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar (BAB), kontrol buang air kecil (BAK)

3. Memahami dan menjalaskan kewajiban orangtua terhadap anak Bukan saja sang anak, orang tua pun mempunyai kewajiban terhadap anak yang harus ditunaikan. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah sebuah wujud aktualitas hak-hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua. 1. Anak mempunyai hak untuk hidup. Allah berfirman: Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka. ( QS. Al-Anam: 151) Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak tetap bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat itu juga memberi jaminan kepada kita bahwa Allah pasti akan memberikan rizqi baik kepada orang tua maupun sang anak, asalkan tentu saja berusaha. 2. Menyusui Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. (QS AI Baqarah: 233) Allah berfirman, yang artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. lbunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkanya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS Al Ahqaf 15). Al Allamah Siddiq Hasan Khan berkata,

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. Maksudnya, adalah jumlah waktu selama itu dihitung dari mulai hamil sampai disapih. Allah taala berfirman; Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah, dan menyapihnya dalamdua tahundst . ( QS: 31; 14 ). Air susu dalam beberapa hari kelahiran mempunyai beberapa kelebihan, antara lain mengandung zat antibody yang sangat diperlukan oleh bayi. Bayi yang memperoleh air susu jenis ini akan mempunyai daya kekebalan tubuh yang lebih baik. Seorang ibu diwajibkan untuk menyusui anaknya sampai 2 tahun penuh, kecuali ada alas an yang dapat diterima oleh hokum Islam. Menyusui anak sampai dua tahun ini akan menumbuhkan pengaruh positif terhadap sang anak baik secara fisik maupun secara jiwani. 3. Memberi Nama yang Baik Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Quran dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa. Rasulullah saw diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan. Seperti dalam hadits yang disampaikan oleh Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw biasa merubah nama-nama yang tidak baik. (HR. Tirmidzi). Beliau sangat menyukai nama yang bagus. Bila memasuki kota yang baru, beliau menanyakan namanya. Bila nama kota itu buruk, digantinya dengan yang lebih baik. Beliau tidak membiarkan nama yang tak pantas dari sesuatu, seseorang, sebuah kota atau suatu daerah. Seseorang yang semula bernama Ashiyah (yang suka bermaksiat) diganti dengan Jamilah (cantik), Harb diganti dengan Salman (damai), Syibul Dhalalah (kelompok sesat) diganti dengan Syibul Huda (kelompok yang benar) dan Banu Mughawiyah (keturunan yang menipu) diganti dengan Banu Rusydi (keturunan yang mendapat petunjuk) dan sebagainya (HR. Abu Dawud dan ahli hadits lainAn-Nawawi, Al Azkar: 258) Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian. (HR.Abu Dawud) Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah s.w.t. Nama yang baik dengan akhlaq yang baik, itulah yang kita harapkan. Nama yang baik dengan akhlaq yang buruk, tidak kita harapkan. Apalagi nama yang buruk dengan akhlaq yang buruk pula. Celaka berlipat ganda. 3. Mengaqiqahkan Anak Menurut keterangan A. Hasaan aqiqah adalah; menyembelih kambing untuk (bayi) yang baru lahir, dicukur dan diberi nama anak itu, pada hari ketujuhnya. Rasulullah s.a.w. bersabda; Tiap tiap seorang anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelih (aqiqah) itu buat dia pada hari yang ketujuhnya dan di cukur serta diberi nama dia. (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam yang empat dan dishahihkan oleh At Tirmidzy, hadits dari Samurah ). 4. Mendidik anak Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, Anakku ini sangat bandel. tuturnya kesal. Amirul Mukminin berkata, Hai Fulan, apakah kamu tidak takut kepada Allah kare na berani melawan ayahmu dan tidak memenuhi hak ayahmu? Anak yang pintar ini menyela. Hai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak? Umar ra menjawab, Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kel ak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Quran. Mendengar uraian dari Khalifah Umar ra anak tersebut menjawab, Demi Allah, ayahku tidak memilihkan ibu yang baik bagiku, akupun diberi nama Kelelawar Jantan, sedang dia juga mengabaikan pendidikan Islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya. Lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata, Kau telah berbuat durhaka kepada anakmu, sebelum ia berani kepadamu.

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu. Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, sepertI (misalnya) mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Berikut beberapa perkara yang wajib diperhatikan oleh ibu dalam mendidik anak-anaknya: Menanamkan aqidah yang bersih, yang bersumber dari Kitab dan Sunnah yang shahih. Allah berfirman yang artinya: Maka ketahuilah bahwa sesugguhnya tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah. (QS Muhammad: 19) Rasulullah bersabda, yang artinya: Dari Abul Abbas Abdullah bln Abbas, dia berkata: Pada suatu hari aku membonceng di belakang Nabi, kemudian beliau berkata, Wahai anak, Sesungguhnya aku mengajarimu beberapa kalimat, yaitu: jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatiNya di hadpanmu. Apablla engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau mohon pertotongan, maka mohonlah pertotongan kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberimu satu manfaat, niscaya mereka tidak akan dapat memberimu manfaat, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka berkumpul untuk memberimu satu bahaya, niscaya mereka tidak akan bisa membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena telah diangkat dan tinta telah kering. 3 Dan dalam riwayat lain (Beliau berkata), Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatiNya di hadapanmu. Perkenalkanlah dirimu kepada Allah ketika kamu senang, niscaya Dia akan mengenalimu saat kesulitan. Ketahuilah, apa apa yang (ditakdirkan) luput darimu, (maka) tidak akan menimpamu. Dan apa-apa yang (ditakdirkan) menimpamu, ia tidak akan luput darimu. Ketahuilah, bahwa pertolongan ada bersama kesabaran, kelapangan ada bersama kesempitan, dan bersama kesusahan ada kemudahan. 4 Seorang anak terlahir di atas fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikit saja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera menanamkan agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada anak-anaknya. Beberapa tips. Banyak jalan dan cara untuk mengajarkan perkara agama kepada anak, diantaranya: 1. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah buku tentang Islam dan hukum hukumnya dan engkau mendiskusikan isi buku tersebut bersamanya. 2. Engkau menghadiahkan untuknya sebuah kaset dan engkau minta dia untuk meringkaskan untukmu materi yang dibawakan oleh penceramah. 3. Engkau membawanya untuk menghadiri pelajaran pelajaran dan ceramah ceramah yang disampaikan oleh para syaikh dan para penuntut ilmu di masjid. 4. Engkau mempelajari sebuah kitab bersamanya, seperti kitab "Riyadhush Shalihin" atau Kitabut Tauhid.

5. Setiap Jum'at engkau sampaikan padanya materi khutbah Jum'at dan engkau diskusikan dengannya. 6. Engkau menghubungkannya dengan teman yang shalihah dan engkau membantunya untuk menghadiri majlis majlis dzikir bersama mereka. 7. Jika memungkinkan, engkau membawanya ke pusat pusat perkumpulan anak yang ditangani kepengurusannya oleh anak yang shaleh. 8. Engkau membuat sebuah perpustakaan di dalam rumahmu dan membuat sekumpulan buku buku islami dan engkau mendorongnya untuk menelaah/mempelajari dan membacanya. 9. Engkau mengkhususkan hadiah bulanan untuknya jika ia dapat menghapal beberapa surat atau ayat ayat Al Qur'an. 10. Engkau mendorongnya untuk mendengarkan siaran pembacaan Al Qur'an.

5. Memberi makan dan keperluan lainnya Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara maruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisanpun berkewajiban demikian. Rasulullah s.a.w. bersabda; Cukup berdosa orang yang menyia nyiakan ( tanggung jawab) memberi makan keluarganya. ( HR Abu Daud )./1100;247/33. 6. Memberi rizqi yang thayyib. Rasulullah s.a.w. bersabda; Dari Abu Rafi r.a., telah berkata; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik. HR Al Hakim/Depag;51. 7. Mendidik anak tentang agama. Rasulullah s.a.w. bersabda; Tiap bayi dilahirkan dalam kadaan suci ( fithrah Islamy ) . Ayah dan Ibunyalah ke lak yang menjadikannya Yahudi, Nashrany, atau Majusyi. HR Bukhary.;1100;243/15. Mendidik anak pada umunya baik laki laki maupun perempuan adalah kewajiban bagi kedua orang tuanya. Dan mendidik anak perempuan mempunyai nilai tersendiri dari pada mendidik anak laki laki. Boleh jadi karena mereka adalah calon Ibu rumah tangga yang bakal menjadi Madrasah pertama bagi anak anaknya. Boleh jadi juga karena kaum wanita mempunyai beberapa keitimewaan atau ke khassan tersendiri., sehingga di dalam Al Qur aan pun terdapat surat An Nisa, tetapi tidak ada surat Ar Rijal. Wallaahu alam. Rasulullah s.a.w. bersabda; Barang siapa mempunyai dua anak perempuan dan dia asuh dengan baik maka mereka akan menyebabkannya masuk sorga. ( HR Al Bukhary )/ 1100; 244/20. Mengenai kekhassan kaum wanita, antara lain Rasulullah s.a.w. bersabda; Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Apabila anda biarkan begitu saja, dia akan tetap bengkok. Namun apabila anda luruskan sekaligus, dia akan patah.

8. Mendidik anak untuk sholat. 9. menyediakan tempat tidur terpisah antara laki laki dan perempuan. Islam mengejarkan hijab sejak dini. Meskipun terhadap sesama Muhrim , Bila telah berusia tujuh tahun tempat tidur mereka harus dipisahkan. Rasulullah s.a.w. bersabda; Suruhlah anak anakmu sholat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka ( putra putri ). Maksudnya, kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan sholat dimulai setelah anak berumur tujuh tahun. Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan sholat, boleh dipukul dengan pukulan ringan, yang mendidik, bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.

10. Mendidik anak tentang adab yang baik. Banyak anak terpelajar, namun sedikit anak yang terdidik. Banyak orang pandai, namun sedikit orang yang taqwa. Islam mengutamakan pendidikan mental. Taqwa itu ada disini, kata Rasulullah seraya menunjukkan kearah dadanya. Artinya hati manusia adalah sumber yang menentukan baik buruknya perilaku seseorang. Nabi tidak menunjukkan kearah kepalanya , tapi kerah dadanya.

11. Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baik; Berkata shahabat Aly r.a.; Ajarilah anak anakmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu. (Depag;19).

12. Memberi pengajaran Al Quraan. Rasulullah s.a.w. bersabda;Sebaik baik kalian adalah barang siapa yang belajar Al Qur aan dan mengajarkannya. Pengetahuan tentang Al Quraan harus lebih diutaman dari Ilmu ilmu yang lainnya. Nabi s.a.w. bersabda; Ilmu itu ada tiga macam. Selainnya adalah sekedar tambahan. Adapun yang tiga macam itu ialah; Ilmu tentang ayat ayat ( Al Qur aan) yang muhkamat, ilmu tentang Sunnah Nabi, dan ilmu tentang pembagian warits. ( HR Ibnu Majah ).

13. Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis . Rasulullah s.a.w. bersabda; Dari Abu Rafi r.a., telah berkata; Telah bersabda Rasulullah s.a.w. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik. HR Al Hakim/Depag;51.

14. Memberikan perawatan dan pendidikan kesehatan. Rasulullah s.a.w. bersabda; Jagalah kebersihan* dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah Taala menegakkan Islam diatas prinsip kebersihan. Dan ta k akan masuk sorga kecuali orang yang memelihara kebersihan. ( HR At Thabarany )/Depag; 57. *Kebersihan adalah pangkal kesehatan. Mengajarkan kebersihan berarti secara tidak langsung mengajarkan kesehatan.

15. Memberikan pengajaran ketrampilan. Islam memberantas pengangguran. Salah satu penyebab adanya panganguran adalah apabila seseorang tidak mempunyai ketrapilan tertentu. Bila dia punya ketrampilan tertentu, paling tidak bisa melakukan sesuatu yang berguna buat dirinya ataupun orang lain. Rasulullah s.a.w. bersabda; Sebaik baik makanan adalah hasil usaha tangannya sendiri. Dalam sabdanya yang lain beliau mengatakan;

Mengapa tidak kau ajarkan padanya ( anak itu ) menenun sebagaimana dia telah diajarkan tulis baca? ( HR An- Nasai ) /Depag; 52. Kalimat menenun sebagai mewakili jenis jenis ketrampilan yang lain. Artinya tidak terbatas pada menenun saja. Kerajinan tangan apapun selama bermanfaat dan tidak dilarang Agama adalah suatu hal yang maruf. 16. Memberikan kepada anak tempat yang yang baik dalam hati orang tua. Hilangkanlah rasa benci pada anak apa pun yang mereka lakukan, doakan dia selalu, agar menjadi anak yang sholeh, santunilah dengan lemah lembut, shobarlah menghadapi perilakunya yang tidak baik, hadapi segalanya dengan penuh kearifan, jangan mudah membentak apalagi memukul tanpa alasan, tempatkan dia dengan ikhlash pada hati anda, belailah dengan penuh kasih sayang nasehati dengan santun. Satukan hati kita dengan anak anak. Semoga Allah menjadikan mereka waladun shoolihun yaduu lahu. Itulah harapan orang tua yang baik. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ; Seorang datang kepada Nabi s.a.w. dan bertanya; Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi s.a.w. menjawab; Kau memberinya nama yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya kedudukan yang baik ( dalam hatimu ) . ( HR At Tuusy )./1100;243/16.

17. Memberi kasih sayang. Kecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi baik berupa pakaian, makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu adalah adanya perhatian dan rasa kasih sayang yang tulus dari kedua orang tua. Rasulullah s.a.w. bersabda; Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda dan ( bukan dari golongan kami ) orang yang tidak menghormati yang lebih tua. ( HR At Tirmidzy ). Depag; 42 18. Menikahkannya Bila sang buah hati telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doakan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerahNya. (QS. An-Nur:32) Keselamatan iman jauh lebih layak diutamakan daripada kekhawatiran-kekhawatiran yang sering menghantui kita. Rasulullah dalam hal ini bersabda, Ada tiga perkara yang tidak boleh dilambatkan, yaitu: shalat, apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah datang dan ketiga, seorang perempuan apabila sudah memperoleh (jodohnya) yang cocok. (HR. Tirmidzi) 19. Mengarahkan anak Orang tua wajib mengarahkan anak-anak, serta menekankan mereka untuk memilih kawan, teman duduk maupun teman dekat yang baik. Hendaknya orang tua menjelaskan kepada anak tentang manfaat di dunia dan di akhirat apabila duduk dan bergaul dengan orang-orang shalih, dan bahaya duduk dengan orang-orang yang suka melakukan kejelekan ataupun teman yang jelek. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 154) Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencari tahu setiap keadaan anak, menanyakan tentang temantemannya. Betapa banyak terjadi seorang anak yang jelek mengajak teman-temannya untuk berbuat kemungkaran dan kerusakan, serta menghiasi perbuatan jelek dan dosa di hadapan temantemannya. Padahal anak kecil seringkali meniru, suka menuruti keinginannya serta suka mencari pengalaman baru. Oleh karena itu, orang tua hendaknya berupaya agar anak berteman dengan teman-teman yang baik dan shalih, serta berasal dari keluarga yang baik. Di samping itu juga berupaya untuk

memuliakan teman-teman si anak agar mudah memberi bimbingan dan arahan pada mereka dan mereka pun akan bersikap lembut di hadapan orang tua.(Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 155) Bila suatu ketika orang tua mendapati anaknya berbuat kejelekan dan kerusakan, tidak mengapa orang tua berusaha mencari tahu tentang keadaan anaknya. Walaupun dengan hal itu mereka terpaksa melakukan salah satu bentuk perbuatan tajassus (mata-mata). Ini tentu saja dengan tujuan mencegah kejelekan dan kerusakan yang terjadi, karena sesungguhnya Allah k tidak menyukai kerusakan. (Fiqh Tarbiyatil Abna`, hal. 156) Inilah kiranya sebuah kewajiban yang tak boleh dilupakan oleh setiap orang tua. Hendaknya orang tua mengingat sebuah ucapan yang dituturkan oleh Amr bin Qais Al-Mala`I v: Sesungguhnya pemuda itu sedang tumbuh. Maka apabila dia lebih mengutamakan untuk duduk bersama orang-orang yang berilmu, hampir-hampir bisa dikata dia akan selamat. Namun bila dia cenderung pada selain mereka, hampir-hampir dia rusak binasa. (Dinukil dari Lammud Durril Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, bab Hukmus Salaf alal Mar`i bi Qarinihi wa Mamsyahu no.517).

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai