Anda di halaman 1dari 8

B. PARADIGMA KESEHATAN 1.

Konsep tentang sehat Pada hakekatnya sehat atau kesehatan dapat diartikan sebagai kondisi yang normal dari kehidupan manusi. Sehat atau kesehatan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang sudah dengan sendirinya begitu. Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi meliputi seluruh aspekkehidupan manusia yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik , emosu, sosial, dan spiritual 2. Definisi Sehat a. WHO/World Health Organization (1957) Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki b. WHO (1974) Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya penyakit atau kelemahan c. Parkins (1938) Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya d. White (1977) Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan. Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (fisikologis , intelektual, spritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik , sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatan. a. Sehat fisik Diartikan sebagai kondisi badan yang serasi dengan tanda-tanda utama kulit yang bersih , mata yang bersinar, rambut yang subur, otao-otot bidang yang kuat, tidur yang nyenyak, tidak terlalu gemuk, nafas yang segar, nafsu makan yang baik, buang air besar dan kecil yang teratur, dan gerak badan yang supel, mudah dan terkoordinasi, semua organ badan dalam ukuran yang sebanding dan berfungsi normal, semua alat indra berfungsi lengkap, denyut nadi dan tekanan darah dalam keadaan istirahat dan dalam gerakan (exercise)ada dalam batas-batas normal menurut unur dan jebis kelaminnya.

b. Sehat mental Dalam badan yang sehat terletak jiwa yang kuat. Sehat fisik dan mental adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan sehat mental yaitu : 1) Ia harus merasa puas dengan dirinya sendiri. Mereka bahagia, gembira ria dan tenang. Tidak konflik dengan dirinya sendiri. Tidak menyalakan dirinya sendiri. 2) Ia harus dapat menyesuaikan dirinya dengan orang lain dalam lingkungannya. Dapat menerima kritik dan tidak cepat tersinhggung. Harus bisa mengerti perasaan orang lain. 3) Ia harus dapat mengendalikan dirinya dengan baik tidak emosional, tidak mudah tercekang oleh rasa takut yang berlebihan, rasa marah, rasa iri, rasa dosa, dan keraguan. Ia harus dapat menghadapi masalah hidup sehari-hari serta dapat mengatasinya secara wajar c. Sehat sesual Menekankan pada kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat di lingkungannya dengan penuh rasa kebersamaan, tolong menolong, saling menghormati dan saling menghargai. Hidup bersama ini untuk saling memenuhi kebutuhan hidup yang menunjang kesehatan itu sendiri d. Sehat spiritual Manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan berakal akan merasakan lengkapan dari cara hidupnya tanpa pegangan kepada sesuatu yang bukan fisik, mental atau sosial, tapi super natural. Sehat secara spiritual adalah penting untuk masyarakat.indonesia yang ajaran hidupnya adalah Pancasila, dimana sila pertamanya ketuhanan yang maha esa 3. Model sehat a. Model rentang sehat Menurut Neuwman (1990) menyatakan bahwa : Sehat adalah suatu rentan yang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu , yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal , dengan energi yang paling maksimum , sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total . Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik , emosional , intelektual , sosial , perkembangan dan spiritual yang sehat .

Dengan model ini bidan dapat menentukan kesehatan klien sesuai dengan rentang sehatnya , sehingga faktor resiko klien yang merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengidentifikasikan tingkat kesehatan klien . Faktor faktor resiko itu meliputi variabel genetik dan psikologis . Kekurangan dari model ini adalah sulitnya menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim pada rentang itu ( kesejahteraan tingkat tinggi kematian ) . Misalnya , apakah seseorang yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas . Model ini efektif jika digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan sebelumnya . Sehingga bermanfaat bagi bidan dalam menentukan tujuan pencapaian tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan datang . b. Model kesejahteraan tingkat tinggi ( Dunn ) Model yang dikembangkan oleh Dunn (1977) ini berorientasi pada cara memaksimalkan potensi sehat pada individu melalui perubahan prilaku . Model ini berhasil diterapkan untuk perawatan lansia , dan juga digunakan dalam perawatan keluarga dan kebidanan komunitas . c. Model Agen Pejamu Lingkungan ( Leavell at all ) Menurut pendekatan model ini tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok ditentukan oleh hubungan dinamis antara agen , pejamu , dan lingkungan . Model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit ditentukan oleh interaksi yang dinamis dari ketiga variabel tersebut . d. Model Keyakinan Kesehatan Model ini memberikan cara bagaimana klien akan berprilaku sehubungan dengan kesehatan mereka dan bagaimana mereka mematuhi terapi kesehatan yang diberikan . Terdapat tiga komponen dari model Keyakinan Kesehatan antara lain : 1. Persepsi individu tentang kerentanan dirinya terhadap suatu penyakit . 2. Persepsi individu terhadap keseriusan penyakit tertentu . 3. Persepsi individu tentang manfaat yang diperoleh dari tindakan yang diambil . Model ini membantu bidan memahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi persepsi , keyakinan , dan prilaku klien , serta membantu bidan membuat rencana kebidanan yang paling efektif untuk membantu klien , memelihara , dan mengembalikan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit . 4. Model peningkatan kesehatan Fokus model ini adalah menjelaskan alasan keterlibatan klien dalam aktivitas kesehatan .

4. Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit merupakan dua konsep yang berhubungan serta dan pada pelaksanaannya ada beberapa hal yang menjadi saling tumpang tindih satu sama lain . Peningkatankesehatan merupakan upaya memelihara atau memperbaiki tingkat kesehatan klien saat ini .sedangkan penyakit mertupakan upaya yang bertujuan untuk melindunggi klien dari ancaman kesehatan yang bersipat aktual maupun potensial. Kegiatan peningkatan kesehatan dapat bersipat aktip maupun pasif : a. Peningkatan kesehatan pasif Merupakan strategi peningkatan kesehatan dimana individu akan memperoleh manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh orang lain tanpa harus melakukannya sendiri b. Peningkatan kesehatan aktif Pada strategi ini setiap individu diberikan motipasi untuk melakukan program kesehatan tertentu . Cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersipat holistik,proaktif,antisifatip,melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi banyak faktor secara dinamis dan bersipat lintas sektor dalam satu wilayah.paradikma sehat merupakan model pembangunan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan,pemeliharaan, dan peningkatan penduduk sehat bukan hanya penyembuhan pada orang sakit.

BAB 111 PENUTUP A. Kesimpulan Model konseptual bidan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberi asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang mempengaruhinya Komponen model kebidanan 1. Membantu kesejahteraan ibu. 2. Memberi pendidikan pada ibu dengan pendidikan dan konseling

B. Saran. Di harapkan dapat membantu bidan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada kelien dan salah satu acuan untuk dalam memulai asuhan kebidanan mungkin di perlukan kombinasi dalam prakteknya. Sehingga sesuai dengan fiosopi asuhan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA Alo,L,2007,dasar-dasar komunikasi kesehatan,pustaka,balajar,jakarta Al-Assaf,2009,Mutu pelayanan kesehatan kes, persepektip internasional EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai