Reduksi CO2photobireaktor
Reduksi CO2photobireaktor
Pendahuluan
Salah satu teknologi mitigasi yang cukup potensial dalam pengurangan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) adalah penggunaan biomassa berupa mikroalga yang digunakan dalam Photo-bioreactor (Fotobioreaktor/FBR) yang berfungsi sebagai Biological Carbon Capture Storage (BCCS). Dengan menggunakan teknologi FBR, mikroalga dapat digunakan untuk mengurangi emisi dengan menangkap CO2 melalui proses fotosintesis.
MIKROALGA
Mikroalga adalah suatu organisme mikroskopis yang hidup di perairan tawar maupun laut. Sifatnya yang seperti tumbuhan darat dapat dimanfaatkan untuk menyerap CO2. Biomass mikroalga di dunia hanya 0,05 kali biomass tumbuhan darat, namun kemampuannya dalam menyerap CO2 adalah sama dengan tumbuhan darat.
Ganggang hijau dan cyanobacteria (resmi ganggang biru-hijau) merupakan kelompok besar organisme fotosintetik. Keunikannya adalah karena adanya klorofil dan memiliki kemampuan fotosintesis dalam sel alga tunggal, sehingga memungkinkan pengoperasian yang mudah untuk pembangkit biomassa dan efektif genetik dan penelitian metabolisme dalam jangka waktu yang lebih pendek daripada tanaman konvensional.
Fotobioreaktor adalah bioreaktor yang digabung dengan sumber cahaya tertentu untuk asupan energi cahaya ke dalam reaktor. Organisme yang digunakan adalah mikroalgae dari jenis Chlorella sp yang dalam fotosintesisnya menggunakan CO2 untuk kemudian melepas O2.
Jenis Fotobioreaktor
Tubular Reactors Horizontal Vertical Flat panel reactors Vertical column reactors Bubble column reactors Air lift reactors Stirred tank photobioreactors Immobilized bioreactors
Flat panel
Turbular Horizontal
Stirred tank
PENELITIAN DI INDONESIA
Tahun 2008, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT telah mengembangkan teknologi Fotobioreaktor Mikroalga untuk menyerap CO2. Tahun 2008, fotobioreaktor mikroalga dikembangkan untuk mengujicoba serapan CO2 dalam sistem batch. Fotobioreaktor tersebut disebut sebagai single tubular airlift photobioreactor (STAP). Tahun 2009, STAP dikembangkan menjadi multi tubular airlift photobioreactor (MTAP). Tahun 2010, kegiatan ini telah diuji aplikasikan di suatu industri susu untuk menyerap CO2 dari emisi cerobong boiler yang digunakan oleh industri tersebut.
HASIL PENELITIAN
Hasil uji coba pada tahun 2009 menunjukkan hasil penyerapan CO2 sebesar 1 gr CO2/ liter media kultur /hari. Jadi, dengan 2 unit fotobioreaktor (volume masing-masing: 75L), kami dapat menyerap 150 gr CO2 per hari. Diharapkan unit fotobioreaktor yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Lingkungan BPPT ini dapat menyerap 4,5 kg CO2.
KEUNGGULAN
Fotobioreaktor dapat disesuaikan desainnya dengan ketersediaan lahan serta keinginan pihak industri. Sistem tertutup dari fotobioreaktor dapat mencegah terjadinya kontaminasi pada kultur alga.
KEKURANGAN
Biomass yang dihasilkan dari sistem fotobioreaktor ini memang lebih sedikit daripada sistem kolam Pengoperasiannya yang masih memerlukan perhatian lebih lanjut dibandingkan sistem kolam.
KESIMPULAN
Energi sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis. Gas CO2 yang diserap dalam khlorofil diolah menjadi karbohidrat yang dibutuhkan tanaman dan oksigen dilepas ke udara. Pada dasarnya, suatu kolam terbuka untuk pemeliharaan mikroalga sama dengan fungsi fotobioreaktor. Bedanya, fotobioreaktor merupakan sistem tertutup yang lebih mudah dikontrol dan disesuaikan desainnya dengan lokasi pemasangan, lebih bisa mencegah kontaminasi, mencegah penguapan air dan CO2 dan tidak memerlukan areal yang luas.
TERIMAKASIH