Anda di halaman 1dari 24

HLP Consultant

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 30/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGURANGAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 29 TAHUN 2013 BAGI WAJIB PAJAK INDUSTRI TERTENTU DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang :

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.011/2013 tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu; Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.011/2013 tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu; 4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 43/M-IND/PER/8/2013 tentang Ketentuan Pemberian Rekomendasi Pemanfaatan Fasilitas Insentif Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Perusahaan Industri;

MEMUTUSKAN: Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGURANGAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

HLP Consultant

DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 29 TAHUN 2013 BAGI WAJIB PAJAK INDUSTRI TERTENTU. Pasal 1 (1) Terhadap Wajib Pajak badan industri tertentu dapat diberikan: a. pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Masa Pajak September 2013 sampai dengan Masa Pajak Desember 2013; dan/atau b. penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 untuk Tahun Pajak 2013. (2) Wajib Pajak badan industri tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Wajib Pajak badan yang melakukan kegiatan usaha pada bidang: a. b. c. d. e. industri tekstil; industri pakaian jadi; industri alas kaki; industri furnitur; dan/atau industri mainan anak-anak.

(3) Pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 dan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian. Pasal 2 (1) Besarnya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a dapat diberikan paling tinggi sebesar: a. 25% (dua puluh lima persen) dari Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013, bagi Wajib Pajak badan industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) yang tidak berorientasi ekspor; atau b. 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013, bagi Wajib Pajak badan industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) yang berorientasi ekspor. (2) Untuk mendapatkan pengurangan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wajib Pajak harus menyampaikan permohonan tertulis tentang besarnya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang diminta. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan secara langsung kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan status domisili/pusat (kode status NPWP 000). (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan paling lambat pada akhir Masa Pajak dimulainya pengurangan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a, dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, dengan dilampiri:

HLP Consultant

a. fotokopi surat rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; b. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak; c. fotokopi surat keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537/PJ./2000 bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh keputusan pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2013 sebelum permohonan disampaikan. (5) Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti kelengkapan dokumen permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4). (6) Dalam hal permohonan Wajib Pajak belum lengkap, Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan surat permintaan kelengkapan dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. (7) Surat permintaan kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus disampaikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan. Pasal 3 (1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak harus memberikan keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 atas permohonan Wajib Pajak paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. (2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan permohonan Wajib Pajak namun tidak melebihi besarnya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). (3) Setelah Wajib Pajak memenuhi kelengkapan yang diminta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (6), Kepala Kantor Pelayanan Pajak harus memberikan keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 atas permohonan Wajib Pajak, yang berlaku sejak Masa Pajak dilengkapinya permohonan. Pasal 4 (1) Penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b diberikan paling lama 3 (tiga) bulan dari saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. (2) Untuk mendapatkan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Wajib Pajak harus menyampaikan permohonan tertulis secara langsung kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar dengan status domisili/pusat (kode status NPWP 000). (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sebelum saat terutangnya Pajak Penghasilan Pasal 29 dengan

HLP Consultant

menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, dengan dilampiri: a. fotokopi surat rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; b. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak. (4) Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti kelengkapan dokumen permohonan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (3). (5) Dalam hal permohonan Wajib Pajak belum lengkap, Kepala Kantor Pelayanan Pajak mengirimkan surat permintaan kelengkapan dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. (6) Surat permintaan kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus disampaikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan. (7) Wajib Pajak harus memenuhi kelengkapan yang diminta sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal dikirimnya surat permintaan kelengkapan. (8) Permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan dalam hal tidak memenuhi jangka waktu penyampaian: a. permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3); atau b. kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (7). (9) Dalam hal permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak harus memberitahukan kepada Wajib Pajak dalam jangka waktu 3 hari kerja sejak terlampauinya batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) atau ayat (7) dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. Pasal 5 (1) Kepala Kantor Pelayanan Pajak harus memberikan keputusan pemberian penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 atas permohonan Wajib Pajak paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap dengan menggunakan formulir sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. (2) Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan permohonan Wajib Pajak namun tidak melebihi jangka waktu penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1). Pasal 6 Direktur Jenderal Pajak karena jabatan menghapuskan atau mengurangkan seluruhnya sanksi administrasi atas penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud

HLP Consultant

dalam Pasal 4 ayat (1) berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Pasal 7 (1) Wajib Pajak yang telah mendapatkan keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun Pajak 2013 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537/PJ./2000 tetap dapat diberikan pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf a. (2) Wajib Pajak yang belum mendapatkan keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun Pajak 2013 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537/PJ./2000 dapat mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP37/PJ./2000 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini. (3) Dalam hal besarnya pengurangan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537/PJ./2000 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini berbeda untuk Masa Pajak yang sama, maka besaran Pajak Penghasilan Pasal 25 yang digunakan adalah besaran Pajak Penghasilan Pasal 25 yang lebih rendah. Pasal 8 (1) Wajib Pajak yang telah mendapatkan keputusan pemberian penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Pajak 2013 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2008 tentang Tata Cara Pemberian Angsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak, tetap dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b. (2) Wajib Pajak yang telah mendapatkan keputusan pemberian penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Pajak 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf b tetap dapat mengajukan permohonan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER38/PJ/2008 tentang Tata Cara Pemberian Angsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak. (3) Dalam hal jangka waktu penundaan Pajak Penghasilan Pasal 29 berdasarkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-38/PJ/2008 tentang Tata Cara Pemberian Angsuran atau Penundaan Pembayaran Pajak dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini berbeda, maka jangka waktu penundaan Pajak Penghasilan Pasal 29 yang digunakan adalah jangka waktu penundaan yang paling lama. Pasal 9 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

HLP Consultant

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 September 2013 DIREKTUR JENDERAL PAJAK, ttd, A. FUAD RAHMANY Dokumen ini dibuat secara spesifik untuk hlpconsultant.org

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-30/PJ/2013 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGURANGAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 29 TAHUN 2013 BAGI WAJIB PAJAK INDUSTRI TERTENTU

LAMPIRAN I
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : pER - 30/PJ/2013 Pelaksanaan Cara Tentang : Tata Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

<KOP SURAT WAJIB PAJAK> (1) Nomor Sifat (3) (4) Lampiran : Permohonan Pengurangan Pajak Hal Penghasilan Pasal 25 untuk Masa (5) sampai Pajak dengan Desember 2013 (2)

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak

(6) (7)

Sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.011/2013 tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu, yang bertandatangan di bawah ini: Nama NPWP Alamat Jabatan (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

bertindak untuk kepentingan dan atas nama: Nama Wajib Pajak NPWP Alamat Jenis Usaha Telepon/fax

mengajukan permohonan pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Masa (5) 2013 sampai dengan Masa Pajak Desember 2013 Pajak (17)% dari Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013 sebesar dengan rincian penghitungan sebagai berikut: Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013 Pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak sampai dengan Desember 2013 : Rp : Rp (5) Rp (18) (19) (20)

Sebagai bahan pertimbangan, terlampir disampaikan: *) fotokopi surat rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak;

fotokopi surat keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537/PJ/2000; **) surat kuasa khusus dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak. Demikian permohonan ini kami sampaikan.

Pemohon, (21) (8) (11)

Keterangan: yang sesuai; *) bed tanda X pada **) hanya bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh keputusan pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2013 sebelum permohonan disampaikan.

PETUNJUK PENGISIAN surat permohonan pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Lampiran I) Angka 1 Diisi dengan nomor surat permohonan pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Surat Permohonan). Diisi dengan kota dan tanggal Surat Permohonan dibuat. Angka 2 Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. Angka 4 : Diisi dengan jumlah lampiran yang disertakan pada Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. Angka 5 Diisi dengan Masa Pajak dimulainya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 menurut Wajib Pajak. Angka 6 Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak tujuan Surat Permohonan. Angka 7 : Diisi dengan alamat Kantor Pelayanan Pajak. Angka 8 Diisi dengan nama pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 9 Diisi dengan NPWP pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 10 : Diisi dengan alamat pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 11 : Diisi dengan jabatan pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 12 : Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 13 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak. Angka 14 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 15 : Diisi dengan jenis usaha Wajib Pajak. Angka 16 : Diisi dengan nomor telepon/fax Wajib Pajak. Angka 17 : Diisi dengan persentase pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25. Angka 18 Diisi dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak Agustus 2013. Dalam hal Wajib Pajak telah memperoleh keputusan pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam KEP-537/PJ/2000 untuk Masa Pajak Agustus 2013, diisi dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 sesuai keputusan tersebut. Angka 19 : Diisi dengan besarnya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 dalam rupiah (Angka 17 dikalikan dengan Angka 18). Angka 20 :Diisi dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 pada Masa Pajak setelah pengurangan menurut Wajib Pajak. Angka 21 : Diisi dengan tanda tangan pengurus/kuasa Wajib Pajak dan cap perusahaan Wajib Pajak.

-4-

LANIPIRAN II
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 30/PJ/2013 Pelaksanaan Cara Tata Tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP KANTOR PELAYANAN PAJAK (1) (2)
(3) (4) SITUS wwwpaiak go.id
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200; EMAIL pengaduan@pajak.go.id

Nomor Sifat Hal

(5) : Segera Permohonan : Permintaan Kelengkapan Pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 (7) (8)

(6)

Yth.

(10) hal (9) tanggal Sehubungan dengan surat Saudara Nomor (11) Permohonan Pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Masa Pajak sampai dengan Desember 2013, untuk proses lebih lanjut diminta bantuan Saudara untuk melengkapi dengan dokumen sebagai berikut: fotokopi surat rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak; fotokopi surat keputusan pemberian pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537/PJ/2000; surat kuasa khusus dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak. Demikian untuk dimaklumi.

Kepala Kantor, (12)

NIP

(13) (14)4_

Keterangan: *) beri tanda X pada u yang sesuai

5-

PETUNJUK PENGISIAN surat permintaan kelengkapan permohonan pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Lampiran II) Angka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP. Angka 2 Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Kantor Pelayanan Pajak. Angka 4 : Diisi dengan nomor telepon dan faksimile Kantor Pelayanan Pajak. Angka 5 Diisi dengan nomor surat Kantor Pelayanan Pajak. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat permintaan Angka 6 kelengkapan. Angka 7 Diisi dengan nama Wajib Pajak. Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 8 Angka 9 Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. Angka 10 : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. Angka 11 : Diisi dengan Masa Pajak dimulainya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 menurut Wajib Pajak. Angka 12 : Diisi dengan cap dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 13 : Diisi dengan nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 14 Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Kepala Kantor Pelayanan Pajak.:fr

-6-

LAMPIRAN III
Peraturan Direktur Jenderal Pajak PER-30/PJ/2013 Nomor Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK (1) NOMOR TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 UNTUK (2) SAMPAI DENGAN DESEMBER 2013 MASA PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Membaca (4) tanggal (3) Nomor : surat permohonan (5) hal Permohonan Pengurangan Pajak Penghasilan (6) sampai dengan Pasal 25 untuk Masa Pajak Desember 2013; : bahwa permohonan Wajib Pajak telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893); 3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 124/ PMK.011 /2013 tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industries, Tertentu;

Menimbang

Mengingat

4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 clan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 (2) SAMPAI DENGAN UNTUK MASA PAJAK DESEMBER 2013 KESATU : Atas permohonan Wajib Pajak: Nama Wajib Pajak NPWP Alamat (3) (7) (8)

KEDUA KETIGA

: Menetapkan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 yang semula (10) (9) menjadi sebesar Rp sebesar Rp : Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini berlaku untuk Pajak (2) sampai dengan Penghasilan Pasal 25 Masa Pajak Desember 2013. Apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. Direktur Jenderal Pajak; 2. Kepala Kantor Wilayah DJP

(11).

Ditetapkan di pada tanggal

(12) (13)

a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK (14), (15) (16) (17)

NIP

PETUNJUK PENGISIAN keputusan pemberian pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Lampiran III) Angka 1 : Diisi dengan nomor surat keputusan. Angka 2 Diisi dengan Masa Pajak dimulainya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 yaitu Masa Pajak saat permohonan diterima secara lengkap. Angka 3 : Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 4 Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. Angka 5 : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. Angka 6 Diisi dengan Masa Pajak dimulainya pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 sesuai dengan surat permohonan Wajib Pajak. Angka 7 Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak. Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 8 Diisi dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 pada Masa Pajak sebelum Angka 9 pengurangan. Dalam hal Wajib Pajak telah memperoleh keputusan pengurangan besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 sebagaimana dimaksud dalam KEP-537/PJ/2000 untuk Masa Pajak sebelum dimulainya pengurangan, diisi dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 sesuai keputusan tersebut. Angka 10 : Diisi dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 pada Masa Pajak setelah pengurangan. Angka 11 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP yang membawahi Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Angka 12 : Diisi dengan lokasi Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan surat keputusan. Angka 13 : Diisi dengan tanggal surat keputusan. Angka 14 : Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan surat keputusan. Angka 15 : Diisi dengan cap dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 16 : Diisi dengan nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 17 : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Kepala Kantor Pelayanan Pajak. .9t--

LAMPIRAN IV
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2013 Pelaksanaan Cara Tentang Tata Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

<KOP SURAT WAJIB PAJAK> (1) Nomor Sifat (3) (4) Lampiran : Permohonan Penundaan Pembayaran Hal Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Pajak 2013 Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (5) (6) (2)

Sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 124/PMK.011/2013 tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu, yang bertandatangan di bawah ini: Nama NPWP Alamat Jabatan (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

bertindak untuk kepentingan dan atas nama: Nama Wajib Pajak NPWP Alamat Denis Usaha Telepon/fax

mengajukan permohonan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 (16). Tahun Pajak 2013 sampai dengan tanggal Sebagai bahan pertimbangan, terlampir disampaikan: *) fotokopi surat rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak; surat kuasa khusus dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak. Demikian permohonan ini kami sampaikan. Pemohon, (17) (7) (10) 1/Keterangan: *) beri tanda X pada u yang sesuai

-10-

PETUNJUK PENGISIAN surat permohonan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 (Lampiran IV) Angka 1 : Diisi dengan nomor surat permohonan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 (Surat Permohonan). Angka 2 : Diisi dengan kota dan tanggal Surat Permohonan dibuat. Angka 3 : Diisi dengan sifat Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. Angka 4 : Diisi dengan jumlah lampiran yang disertakan pada Surat Permohonan menurut Wajib Pajak. Angka 5 Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak tujuan Surat Permohonan. Diisi dengan alamat Kantor Pelayanan Pajak. Angka 6 Angka 7 : Diisi dengan nama pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 8 Diisi dengan NPWP pengurus/kuasa Wajib Pajak. Diisi dengan alamat pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 9 Angka 10 Diisi dengan jabatan pengurus/kuasa Wajib Pajak. Angka 11 Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 12 Diisi dengan NPWP Wajib Pajak. Angka 13 Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 14 : Diisi dengan jenis usaha Wajib Pajak. Angka 15 : Diisi dengan nomor telepon/fax Wajib Pajak. Angka 16 : Diisi dengan tanggal pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 yang diminta. Angka 17 : Diisi dengan tanda tangan pengurus/kuasa Wajib Pajak dan capes perusahaan Wajib Pajak.

LA1VI PI RAN V
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER -30/PJ/2013 Tentang : Tata Cara Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP KANTOR PELAYANAN PAJAK (1) (2)
(3) (4) SITUS wvvw paiak go id
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200; EMAIL pengaduan@pajak.goid

Nomor Sifat Hal

(5) : Segera Permohonan Kelengkapan : Permintaan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 (7) (8)

(6)

Yth.

(10) hal (9) tanggal Sehubungan dengan surat Saudara Nomor Permohonan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Pajak 2013, untuk proses lebih lanjut diminta bantuan Saudara untuk melengkapi dengan dokumen sebagai berikut: fotokopi surat rekomendasi dari Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian; fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak; surat kuasa khusus dalam hal permohonan disampaikan oleh kuasa Wajib Pajak, dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal dikirimnya surat permintaan kelengkapan. Apabila sampai dengan jangka waktu tersebut kelengkapan dokumen tidak disampaikan, permohonan Saudara tidak dapat dipertimbangkan. Demikian untuk dimaklumi.

Kepala Kantor,

NIP

(12) (13)

Keterangan: *) bed tanda X pada

yang sesuai

-12-

PETUNJUK PENGISIAN surat permintaan kelengkapan permohonan penundaan Pajak Penghasilan Pasal 29 (Lampiran V) Angka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP. Angka 2 : Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Kantor Pelayanan Pajak. Diisi dengan nomor telepon dan faksimile Kantor Pelayanan Pajak. Angka 4 Angka 5 : Diisi dengan nomor surat Kantor Pelayanan Pajak. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat permintaan Angka 6 kelengkapan. Angka 7 : Diisi dengan nama Wajib Pajak. Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 8 Angka 9 Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. Angka 10 : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. Angka 11 Diisi dengan cap dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 12 : Diisi dengan nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 13 : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

-13-

LANI PI RAN VI
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Noma'. : pER-30/PJ/2013 Tentang : Tata Cara Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP KANTOR PELAYANAN PAJAK (1) (2)
(3) (4) SITUS www.pajak.goid
LAYANAN INFORMASI DAN KELUHAN KRING PAJAK (021) 500200; EMAIL pengaduan@pajak.go.id

Nomor Sifat Hal

(5) : Segera : Pemberitahuan Permohonan Wajib Pajak Tidak Dapat Dipertimbangkan (7) (8)

(6)

Yth.

(10) hal (9) tanggal Sehubungan dengan surat Saudara Nomor Permohonan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Pajak 2013, dengan ini disampaikan bahwa permohonan Saudara tidak dapat dipertimbangkan karena (11). Demikian untuk dimakiumi.

Kepala Kantor, (12) (13) (14)

NIP

-14-

PETUNJUK PENGISIAN surat pemberitahuan permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan (Lampiran VI) Angka 1 : Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP. Angka 2 Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak Angka 3 : Diisi dengan alamat lengkap Kantor Pelayanan Pajak. Angka 4 Diisi dengan nomor telepon dan faksimile Kantor Pelayanan Pajak Angka 5 : Diisi dengan nomor surat Kantor Pelayanan Pajak. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun dibuatnya surat Angka 6 pemberitahuan permohonan tidak dapat dipertimbangkan. Angka 7 Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 8 Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 9 Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. Angka 10 : Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib aj . Angka 11 Diisi dengan alasan permohonan Wajib Pajak tidak dapat dipertimbangkan yaitu: - tidak memenuhi jangka waktu penyampaian permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2013; atau - tidak memenuhi jangka waktu penyampaian kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (7) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2013. Angka 12 : Diisi dengan cap dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 13 Diisi dengan nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 14 Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

-15-

LAIVIPIRAN VII
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor :PER - 30/PJ/2013 Tentang : Tata Cara Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR (1) TENTANG PEMBERIAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 29 UNTUK TAHUN PAJAK 2013 DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Membaca (3) tanggal : surat permohonan (2) Nomor (4) hal Permohonan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun Pajak 2013; : bahwa permohonan Wajib Pajak telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893); 3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 124/ PMK.011 /2013 tentang Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu;

Menimbang

Mengingat

-16-

4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-30/PJ/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengurangan Besarnya Pajak Penghasilan Pasal 25 clan Penundaan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 Tahun 2013 Bagi Wajib Pajak Industri Tertentu; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBERIAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 29 UNTUK TAHUN PAJAK 2013 KESATU : Atas perrnohonan Wajib Pajak: Nama Wajib Pajak NPWP Alamat (2) (5) (6)

KEDUA KETIGA

: Menetapkan penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 (7) Tahun Pajak 2013 sampai dengan tanggal : Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini disampaikan kepada: 1. Direktur Jenderal Pajak; 2. Kepala Kantor Wilayah DJP

(8).

Ditetapkan di pada tanggal

(9) (10)

a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK (11), (12) (13) (14)

NIP

-17-

PETUNJUK PENGISIAN keputusan pemberian penundaan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 (Lampiran VII) Angka 1 : Diisi dengan nomor surat keputusan. Angka 2 Diisi dengan nama Wajib Pajak. Angka 3 : Diisi dengan nomor surat permohonan Wajib Pajak. Angka 4 Diisi dengan tanggal surat permohonan Wajib Pajak. Angka 5 Diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak. Angka 6 Diisi dengan alamat Wajib Pajak. Angka 7 : Diisi dengan tanggal pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 setelah diberikan penundaan. Angka 8 Diisi dengan nama Kantor Wilayah DJP yang membawahi Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar. Angka 9 : Diisi dengan lokasi Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan surat keputusan. Angka 10 : Diisi dengan tanggal surat keputusan. Angka 11 : Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak yang menerbitkan surat keputusan. Angka 12 : Diisi dengan cap dan tanda tangan Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 13 : Diisi dengan nama Kepala Kantor Pelayanan Pajak. Angka 14 : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

Anda mungkin juga menyukai