Anda di halaman 1dari 15

PEMBAHASAN KASUS IKGA SKENARIO 3

Kelompok 2

Skenario Kasus
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun 10 bulan datang ke klinik KGA diantar ayahnya untuk memeriksakan gigi belakang kiri bawah yang berlubang. Gigi tersebut saat ini tidak terasa sakit. Gigi tersebut dahulu pernah terasa sakit sekali dan gusinya pernah bengkak. Menurut keterangan ayahnya, kondisi anak sehat, tidak ada riwayat penyakit sistemik dan tidak ada riwayat alergi obat. Ayah dan ibu gigi geliginya banyak yang karies. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital adalah sebagai berikut : Tensi : 110/70 mmHg; Temperatur tubuh : 36,50C; Denyut nadi : 85/menit; Tinggi badan : 123 cm; Berat badan : 24,5 kg.

Roentgen OPG

Hubungan gigi geligi rahang atas dan rahang bawah normal

keseluruhan benih gigi permanen sudah terlihat kecuali gigi molar ketiga

Keseluruhan akar gigi desidui sudah di resorpsi oleh benih gigi permanen di bawahnya

Gigi 36 mengalami tilting ke mesial, sedangkan gigi 34 erupsi ke arah distal yang kemungkinan akan mengganggu erupsi gigi 35

Gigi 46 mengalami tilting ke mesial, sedangkan gigi 44 erupsi ke arah distal yang kemungkinan akan mengganggu erupsi gigi 45 Terdapat area radiolusen mencapai pulpa pada gigi 55

Terdapat area radiolusen mencapai pulpa pada gigi 65

Gigi 75 sudah tanggal

Terdapat area radiolusen mencapai pulpa pada gigi 74

Terdapat area radiolusen mencapai dentin pada gigi 84

Terdapat sisa akar pada gigi 85

Pemeriksaan Subjektif
CC

: Gigi belakang kiri bawah berlubang

PI
PDH PMH FH SH

: gigi tersebut saat ini tidak sakit


: Gigi yang dikeluhkan pernah terasa sakit sekali dan gusinya pernah bengkak : kondisi anak sehat, tidak ada riwayat penyakit sistemik maupun alergi obat : ayah ibu :: gigi geligi banyak yang karies : gigi geligi banyak yang karies

Pemeriksaan Objektif
Tensi : 110/70 mmHg

normal (kisaran normal 80-120/50-80 mmHg)


Temperatur tubuh : 36,50C

normal (kisaran normal 37oC)


Denyut nadi : 85/menit

normal (kisaran normal 60-130 kali/menit)


Tinggi badan : 123 cm

Berat badan : 24,5 kg

Status gizi : 24,5/(1,23)2 = 16,19 kurang dari normal, n= 5-85%

Odontogram

Elemen gigi 55

Pemeriksaan Klinis Terdapat kavitas di permukaan okluso-disto-buko-lingual dengan kedalaman dentin, pulpa terbuka Sondasi : Perkusi : Palpasi : CE : DD : Nekrosis Pulpa endodonitik Terdapat kavitas di permukaan mesial dan distal kedalaman dentin Sondasi : Perkusi : Palpasi : CE : + DD : Karies dentin insensitif op dent Terdapat kavitas di seluruh permukaan gigi kedalaman dentin Sondasi : Perkusi : Palpasi : CE : + DD : Karies dentin insensitif op dent Terdapat kavitas di permukaan disto-oklusal kedalaman dentin dengan pulpa terbuka Sondasi : Perkusi : Palpasi : CE : Ro : terdapat gambaran radiopaq berupa mahkota gigi dengan akar telah resorbsi DD : Nekrosis pulpa eksodonsi

51

62

65

Elemen 75 74 (CC)

71 81 84

85

Pemeriksaan Klinis Gigi sudah dicabut DD : Premature loss space maintainer atau regainer Terdapat kavitas di permukaan linguo-oklusal kedalaman dentin dengan pulpa terbuka Sondasi : Perkusi : Palpasi : CE : Ro : Tampakan roentgen foto OPG kurang jelas DD : Nekrosis pulpa endodontik atau eksodonsi, rujuk : ro periapikal untuk mengetahui besar resorbsi akar Gigi sudah tanggal Gigi sudah tanggal Terdapat kavitas di permukaan disto-oklusal kedalaman dentin Sondasi : + (sakit berdenyut, tapi segera hilang) Perkusi : Palpasi : CE : + DD : Karies dentin op dent Gigi tinggal sisa akar eksodonsi

Diagnosis Keluhan Utama + Perawatannya


Diagnosis CC pasien : Nekrosis Pulpa gigi 74,

berdasarkan:

-Lokasi : Gigi belakang kiri bawah


-Pemeriksaan ro: kavitas pada linguo-oklusal kedalaman dentin dengan pulpa terbuka -Pemeriksaan objektif : sondasi negatif, perkusi negatif, palpasi negatif dan tes CE negatif

Perawatan : Pulpektomi

Rencana Perawatan Gigi 55, 65 dan 74


Gigi 55, 65, dan 74 terdapat kavitas kedalaman dentin

dengan pulpa yang terbuka, dengan diagnosis nekrosis pulpa

Perawatan gigi 55 dan 65 dengan pulpektomi

Gigi 74 tidak terlihat jelas seberapa besar terjadinya

resorpsi akar radiografi periapikal

Apabila resorpsi akar tidak lebih dari sepertiga apikal

maka dapat dilakukan pulpektomi, tetapi apabila resorpsi telah melebihi sepertiga apikal maka dilakukan pencabutan gigi 74

Rencana Perawatan Gigi 81


Incisivus centralis decidui RB (gigi 81) pada saat diperiksa

telah tanggal, namun gigi pengantinya belum muncul

Pada kasus ini, status gizi anak dinilai buruk dengan BMI=

16,19 (Berdasarkan indeks IMT untuk ukuran orang Asia)

Thomaz EBAF, et al. (2010) : hasil kekurangan gizi kronik

pada anak usia dini dapat menyebabkan tertundanya erupsi gigi

Rencana Perawatan Gigi 75


Pada saat diperiksa gigi 75 pasien telah tanggal, hal ini

mengindikasikan bahwa pasien mengalami kehilangan gigi yang terlalu awal atau premature loss.

Tindakan perawatan pada premature loss adalah

melakukan perawatan preventif ortodontik agar tidak terjadi penyempitan ruang erupsi gigi pengantinya
maintainer.

Perawatan ortodontik yang dilakukan adalah space

Perawatan Holistik
Perawatan yang dilakukan pada pasien :

1.PSA (Perawatan Saluran Akar)


2. pencabutan 3. restorasi gigi (tumpatan) 4. perawatan preventif ortodontik 5. perawatan preventif karies.
Pemeriksaan

periapikal

penunjang

berupa

pengambilan

radioraf

Edukasi pada orang tua mengenai pentingnya menjaga

keadaan gizi anak, karena anak tersebut sedang dalam mas tumbuh kembang

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai