Anda di halaman 1dari 4

ma Pada Anak Ratings: 0|Reads: 302|Likes: 5 Published by Eliza Aswananda

penatalaksanaan asma dilakukan melalui berbagai pendekatan yang dapat dilaksanakan,mempunyai manfaat, aman dan terjangkau. Tujuan penatalaksanaan asma :1.Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma2.mencegah eksaserbasi akut3.Meningkatkan dan mempertahankan faal paruseoptimal mungkin4.Mengupayakan aktivitas normal termasuk latihanfisik 5.Menghindari efek samping obat.6.Mencegah terjadinya keterbatasan alran udarairreversible7.Mencegah kematian karena asma Penatalaksanaan asma berguna untuk mengontrol penyakit. Asma dikatakan terkontrol bila :1.Gejala minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk gejala malam.2.Tidak ada keterbatasan aktivitas termasuk latihan fisik 3.Kebutuhan bronkodilator (agonis beta2 kerja singkat) minimal (idealnya tidak diperlukan).4.Variasi harian APE < 20%5.Nilai APE normal atau mendekati normal6.Efek samping obat minimal (tidak ada)7.Tidak ada kunjungan ke unit gawat darurat. Integrasi dari pendekatan-pendekatan tersebut dikenal dengan program penatalaksanaan asma, yang meliputi 7 komponen, yaitu :1.Edukasi2.Menilai dan memonitor berat asma secara berkala3.Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus4.Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang Asma pada anak Page 29

5.Menetapkan pengobatan pada serangan akut6.Kontrol secara teratur 7.Pola hidup sehatPenanggulangan serangan asma pada anak sekarang yang lebih penting ditujukanuntuk mencegah serangan asma bukan untuk mengatasi serangan asma. Pencegahanserangan asma terdiri atas :

Menghindari faktor-faktor pencetus Obat-obatan dan terapi imunologiPenggunaan obat-obatan atau tindakan untuk mencegah dan meredakan atau reaksi-reaksi yang akan atau sudah timbul oleh pencetus tadi.Selain itu pula serangan asma sering timbul karena kerja sama berbagai pencetus.Dengan anak pencetus alergen sering disertai pencetus non alergen yang dapatmempercepat dan memperburuk serangan asma. Pada 38% kasus William dkk (1958)Faktor pencetusnya adalah alergen dan infeksi. Diduga infeksi virus memperkuat reaksiterhadap pencetus alergenik maupun nonalergenik.Berbagai pencetus serangan asma dan cara menghindarinya perlu diketahui dandiajarkan pada si anak dan keluarganya, debu rumah dan unsur di dalamnya merupakan pencetus yang sering dijumpai pada anak. Pada 76,5% anak dengan asma yang berobat di poliklinik Subbagian Pulmonologi Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCMJakarta, debu rumah diduga sebagai pencetusnya.Serangan asma setelah makan atau minum zat yang tidak tahan, dapat terjadi tidak lama setelah makan, tetapi dapat juga terjadi beberapa waktu setelahnya.Anggota keluarga yang sedang menderita flu tidak boleh mendekati anak yangasma atau kalau dekat anak yang asma lebih-lebih bila bicara, batuk atau bersin perlumenutup mulut dan hidungnya. Hindarkan anak dari perubahan cuaca atau udara yangmendadak, lebih-lebih perubahan ke arah dingin. Asma pada anak Page 30

Aktivitas fisik tidak dilarang bahkan dianjurkan tetapi diatur. Jalan yang dapatditempuh supaya anak dapat tetap beraktivitas adalah :1.Menambah toleransi secara bertahap, menghindari percepatan gerak yangmendadak, Mengalihkan macam kegiatan, misalnya lari, naik ke sepeda, berenang.2.Bila mulai batuk-batuk istirahat dahulu sebentar, minum air dan kemudian bila batuk-batuk sudah mereda kegiatan dapat dimulai kembali.3.Ada beberapa anak yang memerlukan makan obat atau menghirup obat aerosoldahulu beberapa waktu sebelum kegiatan olahraga. Komplikasi Bila serangan asma sering terjadi dan telah berlangsung lama, maka akan terjadiemfisema dan mengakibatkan perubahan bentuk toraks yaitu toraks membungkuk ke depandan memanjang. Pada foto rontgen toraks terlihat diafragma letak rendah, gambaran jantung menyempit, corakan hilus kiri dan kanan bertambah. Pada asma kronik dan beratdapat terjadi bentuk dada burung dara dan tampak sulkus Harrison.Bila sekret banyak dan kental, salah satu bronkus dapat tersumbat sehingga dapatterjadi atelektasis pada lobus segmen yang sesuai. Bila atelektasis berlangsung lama dapat berubah menjadi bronkiektasis dan bila ada infeksi terjadi bronkopneumonia. Seranganasma yang terus menerus dan

beberapa hari serta berat dan tidak dapat diatasi dengan obat-obatan disebut status asmatikus. Bila tidak dtolong dengan semestinya dapat menyebabkangagal pernapasan, gagak jantung, bahkan kematian. Prognosis Mortalitas akibat asma jumlahnya kecil. Gambaran yang paling akhir menunjukkankurang dari 5000 kematian setiap tahun dari populasi berisiko yang jumlahnya kira-kira 10 Asma pada anak Page 31

juta penduduk. Angka kematian cenderung meningkat di pinggiran kota dengan fasilitaskesehatan terbatas.Informasi mengenai perjalanan klinis asma menyatakan bahwa prognosis baik ditemukan pada 5080% pasien, khususnya pasien yang penyakitnya ringan dan timbul pada masa kanak-kanak. Jumlah anak yang masih menderita asma 710 tahun setelahdiagnosis pertama bervariasi dari 2678% dengan nilai rata-rata 46%, akan tetapi persentase anak yang menderita penyakit yang berat relatif berat (6 19%). Secarakeseluruhan dapat dikatakan 7080% asma anak bila diikuti sampai dengan umur 21 tahunasmanya sudah menghilang. Asma pada anak Page 32

BAB IIIKESIMPULAN Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalahkesehatan masyarakat yang serius di berbagai Negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifatringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap danmengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian. Produktivitas menurun akibat bolos kerjaatau sekolah dan dapat menimbulkan kecacatan sehingga menambah penurunan produktivitas serta menurunkan kualitas hidup.Penyebab asma dapat berasal dari gangguan pada saluran pernapasan yang kitakenal sebagai asma bronkial dan bisa juga berasal dari jantung yang kita kenal sebagaiasma jantung. Istilah bronkial sendiri merujuk pada bronkus. Istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris,

bronchial. Dengan demikian, asma bronkial dapat dipahami sebagaiasma yang penyebabnya berkaitan dengan bronkus.Serangan asma dapat berupa serangan sesak napas ekspiratoir yang paroksismal, berulangulang dengan mengi (wheezing) dan batuk yang disebabkan oleh konstriksiatau spasme otot bronkus, inflamasi mukosa bronkus dan produksi lendir kental yang berlebihan.Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak seldan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan napasyang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa beratdan batuk-batuk terutama pada malam hari atau dini hari. Episodik tersebut berhubungandengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel denganatau tanpa pengobatan.

Asma pada anak Page 33

DAFTAR PUSTAKA 1.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma : Pedoman Diagnosis danPenatalaksaan di Indonesia. Balai Penerbit FKUI : Jakarta, 2004.2.Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Cetakan Ke 7. Percetakan Infomedika : Jakarta,2002.3.Isselbacher. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit dalam. Edisi 13. Volume 3.Editor Edisi bahasa Indonesia : Ahmad H. Asdie. Penerbit Buku Kedokteran EGC :Jakarta, 2000.4.Robbins dkk. Buku Ajar Patologi II. Edisi 4. Alih Bahasa : Staf pengajar Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. PenerbitBuku Kedokteran EGC : Jakarta, 1995.5.Di unduh dari http://www.docstoc.com/docs/36495210/Tuberculosis_-pneumonia_-dan-kanker-parudiakses pada tanggal 27 Oktober 2010.6.Adi Utomo Suardi,Dr, SpA (K), dkk, Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama.Cetakan Pertama : Ikatan Dokter Anak Indonesia. Badan Penerbit IDAI : Jakarta, 2008.7.Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Nasional Asma Anak . Balai PenerbitFUI : Jakarta, 2004.8.Diunduh dari di akses pada tanggal 27 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai