Disusun Oleh : Aji Yoga Panji Pratama Kasih Anggara Esa Putra Muhamad Anis Fahtoni Rohmadani Anggoro SafiI (3.21.10.5.02) (3.21.10.2.13) (3.21.10.2.15) (3.21.10.3.20)
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SEMARANG 2013
RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SEMEN DAN PASIR DENGAN MODEL SCREW CONVEYOR Aji Yoga Panji Pratama, Kasih Anggara Esa Putra, Muhamad Anis Fahtoni, Rohmadani Anggoro SafiI1), Bambang Singgih Hardjuno2), BambangTjahjono3) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl.Prof.H.Sudarto,SH., Tembalang, Semarang 50275, PO BOX 6199/SMS Telp. (024)7473417, 7499585, Faks. (024) 7472396 http : //www.polines.ac.id, email : secretariat@polines.ac.id Abstrak Tujuan pembuatan tugas akhir adalah rancang bangun mesin pengaduk semen & pasir dengan model screw conveyor ini agar mempermudah proses pengadukan adonan semen & pasir. Metodologi dalam pembuatan mesin ini adalah observasi, studi literatur, bimbingan, perancangan mesin, pembuatan mesin, pengujian mesin. Mesin berkapasitas 65 [Kg], lama pengadukan selama 60 [detik]. Mesin menggunakan penggerak motor bensin dengan daya motor 5,5 [HP], kecepatan ideal pengadukan 50 [Rpm]. Kata kunci : batako, daya motor, biaya produksi. I. PENDAHULUAN Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan komposisi tertentu. Saat ini usaha pembuatan batako, berskala kecil menengah cukup menjanjikan dengan keuntungan yang cukup besar. Batako dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti batu bata dengan beberapa keunggulan, yaitu jumlah batako yang digunakan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan batu bata, keuntungan lainnya yaitu keunggulan dalam hal meredam panas dan suara. Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata dan difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural. Batako 1). Mahasiswa 2). Pembimbing I 3). Pembimbing II termasuk salah satu bahan bangunan berupa batu - batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air . Batako dicetak melalui proses
pemadatan sehingga menjadi bentuk balok balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui
pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat
dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Batako dengan kualitas baik tercantum dalam SNI 03-03491989, dengan persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25% Batako diproduksi pada secara umumnya konvensional masih atau
menjadi campuran yang homogen secara cepat serta alat tersebut cocok untuk diterapkan untuk UKM, oleh karena itu perlu dibuat mesin pengaduk semen & pasir untuk memudahkan UKM dalam pembuatan batako. II. Perumusan Masalah Masih banyak masalah yang terdapat pada mesin pengaduk semen dan pasir yang ada di industri, diantaranya adalah : a) Proses pencampuran semen dan pasir membutuhkan waktu yang lama. b) Dimensi mesin yang cukup besar serta kapasitas mesin yang besar juga, tentunnya penggunaan mesin ini tidak cocok digunakan pada UKM. c) Penulis bermaksud untuk membuat rancang bangun Mesin Pengaduk Semen & Pasir dengan Model Screw Conveyor yang dapat mengatasi
menggunakan tenaga manusia, hal ini sangat tidak efisien dalam segi waktu maupun tenaga mengingat proses produksi yang berjalan secara kontinyu, terlebih lagi jika campuran semen dan pasir di dibiarkan untuk beberapa saat, struktur campuran akan berubah dan mempengaruhi hasil kekuatan batako. Alternatif menangani masalah diatas yaitu diperlukan suatu mesin yang dapat mencampur / mengaduk semen dan pasir dalam waktu yang singkat serta kontinyu sehingga campuran semen dan pasir tidak mengeras jika didiamkan. Mesin pengaduk semen yang sudah ada (mesin molen) untuk proses pencampuran semen dan pasir membutuhkan waktu yang lama serta dimensi yang cukup besar dengan kapasitas yang besar juga. Kondisi mesin yang sudah ada, tentunya penggunaan mesin ini tidak cocok digunakan pada usaha kecil menengah (UKM). Masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat suatu alat yang mampu untuk mencampur pasir serta semen
[Type text]
masalah - masalah tersebut, maka hal-hal yang harus dipenuhi oleh alat tersebut antara lain: Mesin dapat mencampur semen dan pasir dalam waktu yang singkat. Mesin penggerak menggunakan motor bensin dengan kapasitas yang cukup untuk pengusaha kecil
menengah,
sehingga
biaya
menjangkau UKM. IV. Metode Penelitian Metodologi untuk memperoleh hasil rancang bangun maka perlu didukung informasi yang memadai. Informasi ini diperoleh dari : a) Observasi mesin Metode untuk memperoleh data proses
penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Membuat alat pengaduk pasir yang berfungsi memudahkan
pembuatan Paving dan Batako untuk UKM di daerah Gasem. 2. Membandingkan Kinerja
pengaduk yang dibuat dengan proses pembuatan adonan semen dan pasir yang ada di UKM. Manfaat yang diperoleh dalam
peralatan, komponen, dan berbagai permasalahan yang timbul dalam rencana. Metode ini juga berupa hasil penelitian dengan wawancara langsung di lapangan diantaranya, mencari informasi mengenai
pembahasan tugas akhir ini adalah: a) Rancang bangun dapat digunakan sebagai alat praktikum Teknik Teknik pada Mesin, Mesin,
perbandingan efisiensi antara kerja mesin yang akan dibuat dengan mesin manual yang sudah ada. b) Studi Pustaka Studi pustaka mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan teori dan perhitungan terhadap penyelesaian masalah. c) Bimbingan Bimbingan dilaksanakan dengan cara melaksanakan konsultasi dan diskusi
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang. b) Rancang bangun dapat memberikan solusi kemudahan dalam produksi batako saat proses pencampuran semen dan pasir, sehingga proses produksi dapat berjalan kontinyu dan lebih cepat. c) Tugas akhir rancang bangun
dan
pasir
pada
proses
Merancang mesin dengan membuat sketsa gambar mesin pengaduk pasir dan semen beserta mekanismenya sehingga dihasilkan gambar
mekanisme mesin sesuai dengan hasil pengujian, apabila masih ada kekurangan maka mesin ini dapat diperbaiki dan disempurnakan
konstruksi yang jelas, gambar yang sudah dibuat kemudian antara kita
bandingkan
beberapa
rancangan mesin sehingga diperoleh rancangan yang terbaik. e) Pembuatan Komponen Mesin Pembuatan dilakukan komponen setelah mesin
kembali sehingga tujuan pembuatan mesin pengaduk pasir dan semen dapat tercapai. h) Pengujian Mesin Pengujian mengetahui fungsional dilakukan keberhasilan maupun untuk secara
melakukan
perancangan mesin. Pada tahap ini komponen yang dibuat sesuai dengan gambar kerja dan untuk komponen standar dapat dibeli, tidak perlu dibuat. f) Perakitan Komponen Mesin Perakitan dimulai setelah semua komponen selesai dibuat. Pada
operasional
perancangan dan pembuatan mesin pengaduk pasir dan semen. i) Pengambilan data Data diambil setelah melakukan beberapa pengujian. Data tersebut digunakan untuk proses analisa. j) Analisa Data Proses analisa dilakukan setelah melakukan proses pengambilan data. Data yang diperoleh digunakan
proses ini komponen yang sudah dibuat akan dirakit menjadi sebuah mesin dan untuk merangkai
untuk menentukan kapasitas mesin. k) Perhitungan Biaya Membuat rincian biaya yang telah dikeluarkan selama proses
dibandingkan dengan harga mesin dipasaran. V. Dasar Teori Screw Conveyor Conveyor Screw menggerakkan bahan baik secara horisontal, ke arah atas atau vertikal. Mereka digunakan untuk Gambar 2. Screw yang digunakan dalam tugas akhir Perhitungan Perencanaan Poros
memakan,mendistribusikan, mengumpulkan atau mencampur dan dapat dipasang baik panas atau dingin ketika melakukan
=
Keterangan:
(Sularso, 2005:8)
= Tegangan geser izin Screw Conveyor menerapkan gerakan positif halus untuk bahan yang berputar dalam palung. Kopling dan dan poros [Kg/mm2] = Tegangan tarik maksimum [Kg/mm2] Sf1 Sf2 = Faktor kekuatan = 6,0 = Faktor konsentrasi
menghubungkan
mentransmisikan
gerakan untuk conveyor sekrup berikutnya. Ditahan oleh baut self-locking Tem-U-Lac . ( Screw Conveyor Corporation ) -
[Type text]
T = F.
Langkah pengujian ini kami melakukan beberapa percobaan. Berikut adalah hasil
percobaan : a) Hasil Pengujian 1 Mekanisme kerja mesin berhenti pada saat penuangan ember ke 3. Adukan bocor melalui sela sela penampung. dilakukan pada
Analisis Pengujian 1 Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat disimpulkan : Daya yang dibutuhkan mesin untuk mengaduk kurang. Pengunci kurang kuat saat proses pengadukan. b) Hasil Pengujian 2 Setelah kami melakukan analisis hasil percobaan 1, kemudian kami memperoleh hasil sebagai berikut: Mekanisme kerja mesin berhenti
kapasitas mesin adalah menguji kapasitas alat untuk mengaduk semen dan pasir. Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan dan alat yang digunakan dalam melakukan pengujian ini antara lain : a) Pasir b) Semen c) Ember d) Air Langkah Pengujian Langkah pengujian kapasitas mesin ini antara lain : a) Menghidupkan mesin. b) Memasukan pasir sebanyak ember kecil ukuran 5 liter. c) Memasukan semen dengan banyak 1 ember kecil ukuran. d) Memasukan air setelah pasir dan semen tercampur dan sedikit demi sedikit cara memasukannya.
[Type text]
pada saat penuangan ember ke 5. Adukan bocor melalui sela sela penampung. Kopling pecah. Analisis Pengujian 2 Berdasarkan hasil pengujian
diatas dapat disimpulkan : Daya yang dibutuhkan mesin untuk mengaduk kurang.
Pengunci
kurang
kuat
saat
pengaduk semen dan pasir dengan model screw conveyor, adapun spesifikasi dari mesin pengaduk semen dan pasir dengan model screw conveyor adalah : a) Kapasitas kg/menit b) Kecepatan pengadukan ideal adalah untuk 50 proses [Rpm]. maksimum mesin 65
meneruskan daya akibat kualitas kopling yang kurang baik. c) Hasil Pengujian 3 Setelah kami melakukan analisis hasil percobaan 1, kemudian kami memperoleh hasil sebagai berikut: Mekanisme kerja mesin bekerja sampai penuangan sebanyak 2 ember ukuran 25 liter. Analisis Pengujian 2 Berdasarkan hasil pengujian
perbandingan speed reducer 1:30 dengan menggunakan motor bensin dengan daya 5,5 [HP] untuk
mencapai kecepatan ideal dengan daya yang sesuai. c) Panjang mesin 1500 [mm], lebar mesin 710 [mm], dan tinggi mesin 1300 [mm] VIII. Daftar Pustaka Jutz, Herman & Eduard Scharkus. 1985. Wastermann Tables. Wiley Eastern Ltd : New Delhi Khurmi, R.S & Gupta, J.K.1980. A Text Book of Machine Design. Eurasia
diatas dapat disimpulkan : Daya yang dibutuhkan untuk mumutar sudah terpenuhi. Mekanisme screw bekerja
dengan sesuai dengan konsep diinginkan. VII. Kesimpulan Kesimpulan dari keseluruhan adalah dapat merancang dan membuat mesin
[Type text]
Publishing House (Pvt) Ltd. Sularso & Kiyokatsu Suga.1997. Dasar Perancangan dan Pemilihan Elemen