SMF/LAB PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013
PENDAHULUAN
Skizofrenia skizo (retak/pecah/split) + frenia (jiwa) Merupakan salah satu penyakit psikotik dengan karakteristik gejala psikotik dan perubahan cara seseorang mengekspresikan emosinya.
BLEULER:
PRIMER
SEKUNDER
Waham
EPIDEMIOLOGI
7/1000
24 jt orang
15-35 thn
50% tidak mendapat perawatan adekuat 90% pasien tanpa perawatan berada di negara berkembang
DISTRIBUSI
USIA GENDER
POPULASI
PENYAKIT MEDIS
GENETIKA
ETIOLOGI
Endokrin teori somatogenik Metabolisme Teori Adolf Meyer Teori Sigmund Freud teori psikogenik Eugen Bleuler Genetik Neurokimia: Hipotesis dopamin Hipotesis perkembangan saraf (Neurodevelopmental hypotesis)
TEORI GENETIK
penelitian tentang keluarga-keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak-anak kembar satu telur. Angka kesakitan bagi saudara tiri adalah 0,9-1,8%; bagi saudara kandung 7-15%; bagi anak-anak yang memiliki salah satu orang tuanya yang menderita skizofrenia 40-68%; bagi kembar dua telur (heterizigot) 2-15%; bagi kembar satu telur (monozigot) 61-86%.
TEORI GENETIK
TEORI NEUROKIMIA
skizofrenia disebabkan oleh overaktivitas pada jaras dopamin mesolimbik. Hal ini didukung oleh temuan bahwa amfetamin, yang kerjanya meningkatkan pelepasan dopamin, dapat menginduksikan psikosis yang mirip dengan skizofrenia
TEORI NEUROKIMIA
MANIFESTASI KLINIS
FASE PREMORBID FASE PRODROMAL
Gejala yang merupakan bagian dari gangguan yg sedang berkembang (gejala somatik, gagasan baru)
FASE AKTIF
KU, gangguan kesadaran, afek emosi, proses pikiran, persepsi, kemauan, psikomotor
MANIFESTASI KLINIS
Penampilan dan perilaku umum Gangguan Pembicaraan Gangguan Perilaku Gangguan Afek Gangguan Persepsi Gangguan Pikiran
Gangguan Pembicaraan
Asosiasi longgar
Kalimat-kalimat tidak saling berhubungan, satu idea belum selesai diutarakan, sudah dikemukakan idea lain
Inkoherensi
Bentuk yang lebih parah
Neologisme
Membentuk kata baru yang hanya dipahami oleh dirinya sendiri
Mutisme Blocking
Pikiran seakan-akan berhenti, tidak muncul idea lagi
Gangguan Perilaku
Katatonik stupor
tidak bergerak, tidak berbicara, tidak berespons, walaupun sadar penuh
Fleksibilitas serea
bila anggota badan dibengkokkan terasa suatu tahanan seperti lilin atau malam dan dipertahankan agak lama
Katalepsi
bila suatu posisi badan dipertahankan untuk waktu yang lama
Stereotipi
berulang-ulang melakukan suatu gerakan atau mengambil sikap badan tertentu
Gangguan Perilaku
Manerisme
stereotipi tertentu pada skizofrenia yang dapat dilihat dalam bentuk grimace pada mukanya atau keanehan berjalan dan gaya jalan
Verbigerasi
kata atau kalimat diulang-ulangi
Negativisme
menentang atau justru melakukan yang berlawanan dengan apa yang disuruh
Ekholalia
meniru kata-kata yang diucapkan orang lain
Ekhopraxia
meniru perbuatan atau gerakan orang lain
Gangguan Afek
Kedangkalan respons emosi (emotional blunting) Inadequaat (incongruity of affect) Parathimi Paramimi Ambivalensi afektif
Sensitivitas emosi
penderita merasa senang atau gembira, akan tetapi ia menangis dua hal yang berlawanan timbul bersamaan, mis: mencintai dan membenci, menangis dan tertawa hipersensitivitas terhadap penolakan, bahkan sebelum ia sakit acuh-tak acuh terhadap hal-hal yang penting untuk dirinya sendiri seperti keadaan keluarganya dan masa depannya
yang seharusnya menimbulkan rasa senang, penderita timbul rasa sedih atau marah
Gangguan Persepsi
Halusinasi pendengaran (auditorik atau akustik)
sering pada psikosis akut yang berhubungan dengan sindrom otak organik
Gangguan Pikiran
Waham
baginya, waham merupakan fakta yang tidak dapat diubah oleh siapapun, sebaliknya ia tidak mengubah sikapnya yang bertentangan
- Waham primer
timbul secara tidak logis sama sekali mis: seorang penderita berkata dunia akan kiamat sebab ia melihat seekor anjing mengangkat kaki terhadap sebatang pohon untuk kencing
- Waham sekunder
biasanya logis kedengarannya
Waham (delusi)
Waham kejaran
mis: pasien yakin ada orang atau komplotan yang sedang mengganggunya atau sedang ditipu, dimatamatai atau dikejar keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar. Mis: ada seekor kuda dalam perutnya
bahwa ia mempunyai kekuatan, pendidikan, dan kekayaan yang luar biasa waham dengan tema keagamaan
Waham kebesaran
Waham keagamaan
Waham (delusi)
Waham dosa
keyakinan bahwa ia telat berbuat dosa atau kesalahan yang besar, yang tidak dapat diampuni
Waham pengaruh
bahwa pikirannya, emosi dan perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain atau suatu kekuasaan yang aneh
Waham sindiran
yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang lain sudah mati
Jenis-Jenis Skizofrenia
Skizofrenia Paranoid Skizofrenia Hebefrenik Skizofrenia Katatonik Skizofrenia Simplex Skizofrenia Residual
Skizofrenia Paranoid
Mulai usia 30 tahun Mulanya mungkin subakut, mungkin juga akut Kepribadian sebelum sakit digolongkan skizoid Mudah tersinggung, suka menyendiri, agak congkak, kurang percaya pada orang lain Gejala yang mecolok adalah waham primer, disertai waham-waham sekunder dan halusinasi Ada juga gangguan proses berpikir, gangguan afek, emosi dan kemauan
Skizofrenia Hebefrenik
Timbul saat remaja antara 15-25 tahun Permulaan perlahan-lahan atau subakut Gejala yang mencolok: gangguan proses berpikir, gangguan kemauan, dan adanya depersonalisasi atau double personality Sering gangguan psikomotor : mannerism, neologisme, perilaku kekanak-kanakan Waham dan halusinasi banyak sekali
Skizofrenia Katatonik
Timbul umur 15-30 tahun Didahului oleh stres emosional Stupor katatonik mutisme, kadang dengan mata tertutup muka topeng negativisme, grimas, katalepsi menolak makanan terjadi dehidrasi, kolaps, kadang kematian ludah tidak ditelan, air seni dan feses ditahan tidak bergerak sama sekali dalam waktu yang lama Gaduh gelisah katatonik
hiperaktivitas motorik, tetapi tidak disertai dengan emosi yang semestinya dan tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar
Skizofrenia Simplex
Saat pubertas Gejala utama: kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan Gangguan proses berpikir sukar ditemukan Waham dan halusinasi jarang Timbul perlahan-lahan sekali Permulaannya menarik diri dari pergaulan, lalu makin mundur dalam pekerjaan atau pelajaran dan akhirnya menjadi pengangguran
Skizofrenia Residual
Keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya satu episode psikotik yang jelas dan gejalagejala berkembang ke arah gejala negatif yang lebih menonjol Gejala negatif: kelambatan psikomotor penurunan aktivitas penumpukan afek tidak ada inisiatif kemiskinan pembicaraan ekspresi non verbal yang menurun buruknya perawatan diri dan fungsi sosial
DIAGNOSIS (PPDGJ-III)
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang makin jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala tersebut kurang jelas):
thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya, dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya atau sisi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya; dan thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya; delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
DIAGNOSIS
Halusinasi auditorik : Suatu halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (di antara berbagai suara yang berbicara), atau Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa.
DIAGNOSIS
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja, apabila diserta baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (overvalued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama bermingguminggi atau berbulan-bulan terus menerus; Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan, yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme; Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor; Gejala-gejala negative seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
DIAGNOSIS
Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal); Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapi aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.
Diagnosis Banding
Reaksi paranoid akut Kepribadian paranoid Psikosis reaktif (gaduh gelisah reaktif) Retardasi mental
Prognosis
Kepribadian prepsikotik
prognosis lebih jelek pada skizoid dan bila hubungan antar manusia kurang memuaskan
Bila timbul akut, prognosis lebih baik Jenis
jenis katatonik paling sering, kemudian paranoid, lalu hebefrenik dan simplex
Umur
Prognosis
Pengobatan
bila ada stres psikologis atau penyakit badaniah sebagai pencetus, prognosis lebih baik
Faktor keturunan
bila ada anggota keluarga yang juga menderita skizofrenia, prognosis lebih buruk
Penatalaksanaan Skizofrenia
Farmakoterapi Terapi Elektro-konvulsi (TEK) Psikoterapi dan Rehabillitasi Lobotomi Prefrontal
Farmakoterapi
Indikasi
Mengendalikan gejala aktif Mencegah kekambuhan
Farmakoterapi
Dengan fenotiazin biasanya waham dan halusinasi hilang dalam waktu 2-3 minggu Setelah 4-8 minggu, masuk tahap stabilisasi, resiko relaps masih tinggi bila pengobatan terputus atau pasien mengalami stres Dosis dipertahankan selama beberapa bulan lagi jika itu baru yang pertama kali Jika lebih dari satu kali, diberi selama satu atau dua tahun Setelah 6 bulan, masuk fase rumatan (maintenance) untuk mencegah kekambuhan
Lobotomi Prefrontal
Bila terapi lain yang diberikan selama kira-kira 5 tahun tidak berhasil dan bila penderita mengganggu lingkungannya