Anda di halaman 1dari 48

SKIZOFRENIA

Anggun Puspita Dewi Riska Ratwita Wibawa

Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

SMF/LAB PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

PENDAHULUAN
Skizofrenia skizo (retak/pecah/split) + frenia (jiwa) Merupakan salah satu penyakit psikotik dengan karakteristik gejala psikotik dan perubahan cara seseorang mengekspresikan emosinya.

Teori teori Skizofrenia


1. MOREL (1809-1873) skizofrenia sebagai demense precoce (suatu penyakit yang memburuk penyakitnya dimulai dari masa remaja) 2. EMIL KRAEPELIN (1856-1926) dementia precox, suatu perubahan proses kognitif yang jelas (demensia) dan onset awal (prekoks) yang khas. Ditandai dengan penyakit jangka panjang yang akan memburuk dengan gejala klinik umum berupa halusinasi dan waham. 3. EUQEN BLEULER (1857-1939) skizofrenia, dimana terdapat adanya perpecahan antara pikiran, emosi, dan perilaku. Ditandai dengan gejala fundamental dan gejala sekunder.

BLEULER:

PRIMER

Gangguan emosi Gangguan kemauan Autisme

Halusinasi Gejala katatonik/ psikomotor lain

SEKUNDER

Gangguan proses pikir

Waham

EPIDEMIOLOGI

7/1000

24 jt orang

15-35 thn

50% tidak mendapat perawatan adekuat 90% pasien tanpa perawatan berada di negara berkembang

DISTRIBUSI
USIA GENDER
POPULASI

PENYAKIT MEDIS

GENETIKA

KULTUR/ SOSIO EKONOMI

PENGGUNAAN OBAT / ZAT TERLARANG

ETIOLOGI
Endokrin teori somatogenik Metabolisme Teori Adolf Meyer Teori Sigmund Freud teori psikogenik Eugen Bleuler Genetik Neurokimia: Hipotesis dopamin Hipotesis perkembangan saraf (Neurodevelopmental hypotesis)

TEORI GENETIK
penelitian tentang keluarga-keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak-anak kembar satu telur. Angka kesakitan bagi saudara tiri adalah 0,9-1,8%; bagi saudara kandung 7-15%; bagi anak-anak yang memiliki salah satu orang tuanya yang menderita skizofrenia 40-68%; bagi kembar dua telur (heterizigot) 2-15%; bagi kembar satu telur (monozigot) 61-86%.

TEORI GENETIK

TEORI NEUROKIMIA
skizofrenia disebabkan oleh overaktivitas pada jaras dopamin mesolimbik. Hal ini didukung oleh temuan bahwa amfetamin, yang kerjanya meningkatkan pelepasan dopamin, dapat menginduksikan psikosis yang mirip dengan skizofrenia

TEORI NEUROKIMIA

TEORI PERKEMBANGAN SARAF


abnormalitas struktur dan morfologi otak penderita skizofrenia:
berat otak yang rata-rata lebih kecil 6% dari pada otak normal; ukuran anterior-posterior 4% lebih pendek; pembesaran ventrikel otak yang nonspesifik; gangguan metabolisme di daerah frontal dan temporal; kelainan susunan seluler pada struktur saraf di beberapa daerak kortex dan subkortex tanpa adanya gliosis yang menandakan kelainan tersebut terjadi pada saat perkembangan.

TEORI PERKEMBANGAN SARAF

MANIFESTASI KLINIS
FASE PREMORBID FASE PRODROMAL
Gejala yang merupakan bagian dari gangguan yg sedang berkembang (gejala somatik, gagasan baru)

FASE AKTIF

Gejala yang muncul sebelum proses penyakit (skizoid, skizotipal, paranoid)

KU, gangguan kesadaran, afek emosi, proses pikiran, persepsi, kemauan, psikomotor

MANIFESTASI KLINIS
Penampilan dan perilaku umum Gangguan Pembicaraan Gangguan Perilaku Gangguan Afek Gangguan Persepsi Gangguan Pikiran

Penampilan dan perilaku umum


Tidak ada yang khas, bahkan dapat berperilaku dan berpenampilan normal Cenderung menelantarkan penampilannya Kerapian dan higiene pribadi terabaikan Cenderung menarik diri secara sosial

Gangguan Pembicaraan
Asosiasi longgar
Kalimat-kalimat tidak saling berhubungan, satu idea belum selesai diutarakan, sudah dikemukakan idea lain

Inkoherensi
Bentuk yang lebih parah

Asosiasi bunyi (Clang association)


Misalnya piring-miring

Neologisme
Membentuk kata baru yang hanya dipahami oleh dirinya sendiri

Mutisme Blocking
Pikiran seakan-akan berhenti, tidak muncul idea lagi

Gangguan Perilaku
Katatonik stupor
tidak bergerak, tidak berbicara, tidak berespons, walaupun sadar penuh

Katatonik gaduh gelisah


aktivitas motorik yang tidak terkendali

Fleksibilitas serea
bila anggota badan dibengkokkan terasa suatu tahanan seperti lilin atau malam dan dipertahankan agak lama

Katalepsi
bila suatu posisi badan dipertahankan untuk waktu yang lama

Stereotipi
berulang-ulang melakukan suatu gerakan atau mengambil sikap badan tertentu

Gangguan Perilaku
Manerisme
stereotipi tertentu pada skizofrenia yang dapat dilihat dalam bentuk grimace pada mukanya atau keanehan berjalan dan gaya jalan

Verbigerasi
kata atau kalimat diulang-ulangi

Negativisme
menentang atau justru melakukan yang berlawanan dengan apa yang disuruh

Otomatisme komando (command automatism)


semua perintah dituruti secara otomatis

Ekholalia
meniru kata-kata yang diucapkan orang lain

Ekhopraxia
meniru perbuatan atau gerakan orang lain

Gangguan Afek
Kedangkalan respons emosi (emotional blunting) Inadequaat (incongruity of affect) Parathimi Paramimi Ambivalensi afektif
Sensitivitas emosi
penderita merasa senang atau gembira, akan tetapi ia menangis dua hal yang berlawanan timbul bersamaan, mis: mencintai dan membenci, menangis dan tertawa hipersensitivitas terhadap penolakan, bahkan sebelum ia sakit acuh-tak acuh terhadap hal-hal yang penting untuk dirinya sendiri seperti keadaan keluarganya dan masa depannya

yang seharusnya menimbulkan rasa senang, penderita timbul rasa sedih atau marah

Gangguan Persepsi
Halusinasi pendengaran (auditorik atau akustik)

paling sering berupa suara manusia, bunyi barang-barang dan siulan


Halusinasi penciuman (olfaktorik)

mencium kembang kemanapun ia pergi


Halusinasi pengecapan (gustatorik)

merasa ada racun pada makanannya


Halusinasi rabaan (taktil) Halusinasi penglihatan (optik)

sering pada psikosis akut yang berhubungan dengan sindrom otak organik

Gangguan Pikiran
Waham
baginya, waham merupakan fakta yang tidak dapat diubah oleh siapapun, sebaliknya ia tidak mengubah sikapnya yang bertentangan

- Waham primer
timbul secara tidak logis sama sekali mis: seorang penderita berkata dunia akan kiamat sebab ia melihat seekor anjing mengangkat kaki terhadap sebatang pohon untuk kencing

- Waham sekunder
biasanya logis kedengarannya

Waham (delusi)
Waham kejaran

Waham somatik atau hipokondrik

mis: pasien yakin ada orang atau komplotan yang sedang mengganggunya atau sedang ditipu, dimatamatai atau dikejar keyakinan tentang (sebagian) tubuhnya yang tidak mungkin benar. Mis: ada seekor kuda dalam perutnya
bahwa ia mempunyai kekuatan, pendidikan, dan kekayaan yang luar biasa waham dengan tema keagamaan

Waham kebesaran

Waham keagamaan

Waham (delusi)
Waham dosa

keyakinan bahwa ia telat berbuat dosa atau kesalahan yang besar, yang tidak dapat diampuni
Waham pengaruh

bahwa pikirannya, emosi dan perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain atau suatu kekuasaan yang aneh
Waham sindiran

ia dibicarakan oleh orang lain


Waham nihilistik

yakin bahwa dunia ini sudah hancur atau bahwa ia sendiri atau orang lain sudah mati

Jenis-Jenis Skizofrenia
Skizofrenia Paranoid Skizofrenia Hebefrenik Skizofrenia Katatonik Skizofrenia Simplex Skizofrenia Residual

Skizofrenia Paranoid
Mulai usia 30 tahun Mulanya mungkin subakut, mungkin juga akut Kepribadian sebelum sakit digolongkan skizoid Mudah tersinggung, suka menyendiri, agak congkak, kurang percaya pada orang lain Gejala yang mecolok adalah waham primer, disertai waham-waham sekunder dan halusinasi Ada juga gangguan proses berpikir, gangguan afek, emosi dan kemauan

Skizofrenia Hebefrenik
Timbul saat remaja antara 15-25 tahun Permulaan perlahan-lahan atau subakut Gejala yang mencolok: gangguan proses berpikir, gangguan kemauan, dan adanya depersonalisasi atau double personality Sering gangguan psikomotor : mannerism, neologisme, perilaku kekanak-kanakan Waham dan halusinasi banyak sekali

Skizofrenia Katatonik
Timbul umur 15-30 tahun Didahului oleh stres emosional Stupor katatonik mutisme, kadang dengan mata tertutup muka topeng negativisme, grimas, katalepsi menolak makanan terjadi dehidrasi, kolaps, kadang kematian ludah tidak ditelan, air seni dan feses ditahan tidak bergerak sama sekali dalam waktu yang lama Gaduh gelisah katatonik
hiperaktivitas motorik, tetapi tidak disertai dengan emosi yang semestinya dan tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar

Skizofrenia Simplex
Saat pubertas Gejala utama: kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan Gangguan proses berpikir sukar ditemukan Waham dan halusinasi jarang Timbul perlahan-lahan sekali Permulaannya menarik diri dari pergaulan, lalu makin mundur dalam pekerjaan atau pelajaran dan akhirnya menjadi pengangguran

Skizofrenia Residual
Keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat sedikitnya satu episode psikotik yang jelas dan gejalagejala berkembang ke arah gejala negatif yang lebih menonjol Gejala negatif: kelambatan psikomotor penurunan aktivitas penumpukan afek tidak ada inisiatif kemiskinan pembicaraan ekspresi non verbal yang menurun buruknya perawatan diri dan fungsi sosial

DIAGNOSIS (PPDGJ-III)
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang makin jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala tersebut kurang jelas):
thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya, dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya atau sisi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya; dan thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya; delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;

DIAGNOSIS
Halusinasi auditorik : Suatu halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (di antara berbagai suara yang berbicara), atau Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa.

DIAGNOSIS
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja, apabila diserta baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (overvalued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama bermingguminggi atau berbulan-bulan terus menerus; Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan, yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme; Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah, posisi tubuh tertentu, atau fleksibilitas cerea, negativism, mutisme, dan stupor; Gejala-gejala negative seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

DIAGNOSIS
Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal); Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapi aspek perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.

Diagnosis Banding
Reaksi paranoid akut Kepribadian paranoid Psikosis reaktif (gaduh gelisah reaktif) Retardasi mental

Prognosis
Kepribadian prepsikotik

prognosis lebih jelek pada skizoid dan bila hubungan antar manusia kurang memuaskan
Bila timbul akut, prognosis lebih baik Jenis

jenis katatonik paling sering, kemudian paranoid, lalu hebefrenik dan simplex
Umur

Makin muda permulaan, makin buruk prognosis

Prognosis
Pengobatan

prognosis lebih baik bila lekas diberi obat


Faktor pencetus

bila ada stres psikologis atau penyakit badaniah sebagai pencetus, prognosis lebih baik
Faktor keturunan

bila ada anggota keluarga yang juga menderita skizofrenia, prognosis lebih buruk

Penatalaksanaan Skizofrenia
Farmakoterapi Terapi Elektro-konvulsi (TEK) Psikoterapi dan Rehabillitasi Lobotomi Prefrontal

Farmakoterapi
Indikasi
Mengendalikan gejala aktif Mencegah kekambuhan

STAGING PASIEN BERDASARKAN SYMPTOM SCORE

MIMA Guidelines for Treating Schizophrenia

Farmakoterapi
Dengan fenotiazin biasanya waham dan halusinasi hilang dalam waktu 2-3 minggu Setelah 4-8 minggu, masuk tahap stabilisasi, resiko relaps masih tinggi bila pengobatan terputus atau pasien mengalami stres Dosis dipertahankan selama beberapa bulan lagi jika itu baru yang pertama kali Jika lebih dari satu kali, diberi selama satu atau dua tahun Setelah 6 bulan, masuk fase rumatan (maintenance) untuk mencegah kekambuhan

Terapi Elektro-konvulsi (TEK)


Dapat memperpendek serangan dan mempermudah kontak dengan penderita Tidak dapat mencegah serangan yang akan datang Lebih mudah diberikan Bahaya lebih sedikit Lebih murah Tidak memerlukan tenaga khusus Baik untuk jenis katatonik, terutama stupor

Psikoterapi dan Rehabilitasi


Cognitive Behavior Therapy Mendorong penderita bergaul supaya tidak mengasingkan diri lagi Permainan atau latihan bersama Lingkungan yang mendukung, terapi keluarga dapat bermanfaat supaya tidak mengalami stres terlalu banyak

Lobotomi Prefrontal
Bila terapi lain yang diberikan selama kira-kira 5 tahun tidak berhasil dan bila penderita mengganggu lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai