Anda di halaman 1dari 29

UKURAN EPIDEMIOLOGI

EVA MAYASARI

Dalam hubungan dengan kesakitan akan dibicarakan


insidence rate, prevalence rate (point period prevalence rate), attack rate Dan dalam hubungan dengan kematian akan dibicarakan : crude death rate, disease specific fatality rate dan adjusted death rate

1. Untuk penyusunan rate dibutuhkan 3 elemen yakni : a. Jumlah orang yang terserang penyakit atau meninggal b. Jumlah penduduk darimana penderita berasal (reference population) c. Waktu atau periode dimana orang-orang terserang penyakit. 2. Apabila pembilang terbatas pada umur, seks, atau golongan tertentu maka : Penyebut juga harus terbatas pada umur, seks atau golongan yang sama. Bila penyebut terbatas pada mereka yang dapat terserang atau terjangkit penyakit maka penyebut tersebut dinamakan populasi yang mempunyai resiko (population at risk).

RATE
Adalah bentuk perbandingan yang mengukur kemungkinan terjadinya peristiwa / kejadian tertentu. Unsur-unsur rate : 1. X = pembilang, adalah jumlah kasus penyakit yang tedapat didalam populasi 2. Y = penyebut, adalah populasi yang mempunyai risiko untuk mendapatkanpenyakit yang bersangkutan 3. waktu

Contoh :.
Pada tanggal 23 Juli 2003 di Yogyakarta, yang berpenduduk 5.000.000 orang, terdapat 50.000 kasus DBD. Rate kasus DBD di Yogyakarta adalah : 50.000 rate = 5.000.000 = 0,01 Di Kab. Klaten terdapat 5.000 kasus DBD diantara 1.000.000 penduduk pada tanggal yang sama, maka RATE kasus DBD di Klaten adalah ?? .

RASIO
Merupakan perbandingan antara 2 kuantitas, yaitu kuantitas pembilang dan kuantitas penyebut Ex : Dalam suatu kejadian KLB penyakit Hepatitis, jumlah penderita laki-laki sebanyak 20 orang dan jumlah penderita perempuan 10 orang. makarasio penderita laki-laki : perempuan = 20 : 10 = 2 : 1

PROPORSI
Suatu bentuk khusus dalam perhitungan rasio adalah proporsi. Apabila pembilang merupakan bagian dari penyebut, maka bentuk perbandingan tersebut dinamakan proporsi. Proporsi = x
x 100 x+y

ex : pada soal sebelumya : proporsi = 20


x 100 20 + 10 = 66,6%

PREVALENSI dan INSIDENSI


Prevalensi yaitu mengukur kejadian penyakit pada satu waktu tertentu Insidensi yaitu mengukur kejadian baru pada satu waktu tertentu

1. Incidence Rate
Incidence rate dari suatu penyakit tertentu adalah jumlah kasus baru yang terjadi di kalangan penduduk selama periode waktu tertentu. Jumlah kasus baru suatu penyakit selama periode tertentu Incidence Rate = -------------------------------- x 1000 Populasi yang mempunyai resiko

Pada bulan Desember 1988 di kecamatan X terdapat penderita campak 80 anak balita. Jumlah anak yang mempunyai resiko penyakit tersebut (anak balita) di kecamatan X = 8.000. Maka Incidence Rate penyakit campak tersebut adalah : 80 10 ------- x 1.000 = ----- atau 0,010 8.000 1000

Beberapa catatan : (a) Didalam mempelajari incidence diperlukan penentuan waktu


atau saat timbulnya penyakit. Bagi penyakit-penyakit yang akut seperti influenza, infeksi stafilokokus, gastroenteritis, acute myocardial infartion dan cerebral hemorrhage. Penentuan incidence rate ini tidak begitu sulit berhubung waktu terjadinya dapat diketahui secara pasti atau mendekati pasti. Lain halnya dengan penyakit dimana timbulnya tidak jelas, disini waktu ditegakkan diagnosis pasti diartikan sebagai waktu mulai penyakit.

(b) Incidence rate selalu dinyatakan dalam hubungan dengan periode waktu tertentu seperti bulan, tahun dan seterusnya. Apabila penduduk berada dalam ancaman diserangnya penyakit hanya untuk waktu yang terbatas (seperti hanya dalam epidemi suatu penyakit infeksi) maka periode waktu terjadinya kasuskasus baru adalah sama dengan lamanya epidemi. Incidence rate pada suatu epidemi disebut attack rate.

2. Attack Rate
Jumlah kasus selama epidemi Attack Rate = ------------------------------------ x 1000 Populasi yang mempunyai resikoresiko

Pada waktu terjadinya wabah morbili di kelurahan Y pada tahun 1987, terdapat 18 anak yang menderita morbili. Jumlah anak yang mempunyai resiko di kelurahan tersebut 2000 anak.
Attack rate penyakit tersebut adalah : 18 9 ------- x 1.000 = ----- atau 0,009 2.000 1000

(c) Untuk penyakit yang jarang maka incidence rate dihitung untuk periode waktu bertahun-tahun. Didalam periode waktu yang panjang ini penyebut dapat berubah karena dalam waktu ini jumlah populasi yang mempunyai resiko juga dapat berubah. (d) Pengetahuan mengenai incidence rate adalah berguna sekali didalam mempelajari faktor-faktor etiologi dari penyakit yang akut maupun kronis. Incidence rate adalah suatu ukuran langsung dari kemungkinan (probabilitas) untuk menjadi sakit. Dengan membandingkan incidence rate suatu penyakit dari berbagai penduduk yang berbeda didalam 1 atau lebih faktor (keadaan) maka kita dapat memperoleh keterangan faktor mana yang menjadi faktor resiko dari penyakit bersangkutan. Kegunaan semacam ini tidak dipunyai oleh prevalence rate.

3. Prevalence Rate
Prevalence rate mengukur jumlah orang di kalangan penduduk yang menderita suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu.

Jumlah kasus-kasus penyakit yang ada pada satu titik waktu Prevalence Rate = ------------------------------- x 1000 Jumlah penduduk seluruhnya

Kasus penyakit TBC paru di kecamatan Moyang pada waktu dilakukan survei pada Juli 1988 adalah 96 orang dari 24.000 penduduk di kecamatan tersebut. Maka Prevalence rate TBC di kecamatan tersebut adalah :
96 4 ------- x 1.000 = ----- atau 0,004 24.000 1000

Catatan : (a) Prevalence rate bergantung pada 2 faktor (1) jumlah orang yang telah sakit pada waktu yang lalu dan (b) lamanya menderita sakit. Meskipun hanya sedikit orang yang sakit dalam setahun, apabila penyakit tersebut kronis, jumlahnya akan meningkat dari tahun ke tahun dan dengan demikian prevalence secara relatif akan lebih tinggi dari incidence. Sebaliknya apabila penyakitnya akut (lamanya sakit pendek baik oleh karena penyembuhan ataupun oleh karena kematian) maka prevalence secara relatif akan lebih rendah daripada incidence. (b) Prevalence (terutama untuk penyakit kronis) penting untuk perencanaan kebutuhan fasilitas, tenaga dan pemberantasan penyakit. Prevalence yang dibicarakan di atas adalah point prevalence. Jenis ukuran lain yang juga digunakan ialah period prevalence.

4. Period Prevalence
Jumlah kasus penyakit selama

periode Period Prevalence = -------------------------- x 1000 Penduduk rata-rata dari periode tersebut (mid period population)

Contoh : Pada periode tahun 1988 (Januari-Desember) di Kelurahan A terdapat 75 penderita malaria. Pada pertengahan tahun 1988 penduduk kelurahan A tersebut berjumlah 5.000 orang. Maka period prevalence malaria di Kelurahan A adalah : 75 15 ------- x 1.000 = ----- atau 0,015 5.000 1000

5. Crude Death Rate (CDR)


Jumlah kematian di kalangan

penduduk
di suatu daerah dalam 1 tahun Crude Death Rate = ------------------------------x 1000 Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan tahun, di daerah & tahun yang sama)

6. Age Specific Death Rate (Angka Kematian pada Umur Tertentu)


Sebagai contoh : age specific death rate pada golongan umur 20-30 tahun Jumlah kematian antara umur 20-30 tahun di suatu daerah dalam waktu 1 tahun Age Specific Death Rate = ----------------------------x 1000 Jumlah penduduk berumur antara 20-30 tahun pada daerah dan tahun yang sama

Kecamatan B jumlah penduduk yang berumur 2030 tahun pada pertengahan tahun 1988 adalah 1.000 orang. Dari jumlah tersebut selama tahun 1988 meninggal 3 orang.

Jadi age specific rate adalah :


3 3 ------- x 1.000 = ----- atau 0,003 1.000 1000

7. Cause Disease Specific Death Rate (Angka Kematian Akibat Penyakit Tertentu)

Sebagai contoh kematian karena TB : daerah tahun Cause (TB) Specific Death Rate = --------------x 1000 Jumlah penduduk rata-rata (pertengahan tahun) pada daerah dan tahun yang sama Jumlah kematian karena TBC di 1 dalam waktu 1

Pada pertengahan tahun 1988 di Kecamatan Manggar jumlah penduduknya 2.000. Selama tahun 1988 tersebut terdapat 3 orang yang meninggal dunia karena TBC. Maka kematian akibat TBC adalah : 3 1,5 ------- x 1.000 = ----- atau 0,0015 2.000 1000

Contoh :
Attack Rate Pd suatu sekolah SD dgn murid 400 anak, 75 anak diantaranya tiba-tiba menderita muntaber setelah minum susu kotak dlm acara di sekolah tsb.

Contoh :
Suatu daerah dgn jumlah penduduk tanggal 1 juli 1999 sebanyak 150.000 orang, dilaporkan keadaan penyakit ISPA sbb: bln Jan 75 kasus, Maret 50 kasus, Juli 30 kasus baru dan 15 kasus lama. Hitunglah Periode prevalens penyakit ISPA bln Jan-Jul !

75 50 30 15 Periode Prev Rate X 1000 150.000


Periode Prev Rate 170 X 1000 150.000

Periode Prev Rate 1,1 per 1000 penduduk

Selama tahun 1966, sejumlah kasus 126 kasus dilaporkan dari komuniti berpenduduk 20.000. Hitunglah angka insiden pada komuniti itu selama tahun 1966

Penelitian selanjutnya menyatakan dari 126 kasus ada 67 kasus laki-laki dan sisanya perempuan. Jumlah laki-laki pada komuniti adalah 9.200. Hitunglah angka insiden khusus jenis kelamin per penduduk Hitunglah proporsi kasus menurut jenis kelamin

Anda mungkin juga menyukai