Anda di halaman 1dari 2

Madu (Objek Dakwah) Pengertian Madu atau sasaran (objek) dakwah adalah seluruh manusia sebagai makhluk Allah

h yang dibebani menjalankan agama islam dan diberi kebebasan untuk berikhtiar, kehendak dan bertanggung jawab atas perbuatan sesuai dengan pilihannya, mulai dari individu, keluarga, kelompok, golongan,kaum, massa, dan umat manusia seluruhnya. Sebagai makhluk Allah yang diberi akal dan potensi kemampuan berbuat baik dan berbuat buruk, sebagai makhluk Allah yang terkena sifat lupa akan janji dan pengakuannya bahwa Allah adalah Tuhannya ketika di alam ruh sebelum ruh tersebut bersatu dengan jasad. Manusia sebagai makhluk yang tidak hidup menyendiri tetapi membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, saling ketergantungan dalam mencapai tujuan hidupnya dan sebagai makhluk berbudaya. Kemudian, manusia dengan potensi ruhani yang dimilikinya dapat menerima dan menolak syariat islam yang diperuntukkan dan berfungsi sebagai aturan dan pedoman kehidupannya baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah Tuhan di muka bumi. Perilaku manusia baik penolakan maupun penerimaan terhadap ajaran islam pada dasarnya merupakan ekspresi dan akumulasi potensi nafs (jiwa) yang dimilikinya. Potensi nafs (jiwa) yang dimiliki manusia ini akan membawa manusia pada posisi yang baik dan benar, dan bisa juga membawa manusia pada posisi buruk dan salah. Potensi manusia itu dalam al-quran terbagi pada empat macam, yaitu : 1). Naf s muthmainnah (Qs. Al fajr [89]:27-28) 2). Nafs mulhamah sufiah (Qs. Al syam[91]:7-10) 3).Nafs amarah (Qs. Yusuf[12]:53) 4). Nafs lawamah (Qs. Al-qiyamah[75]:2) Nafs-nafs di atas senantiasa mempengaruhi akal budi manusia, nafs muthmainnah misalnya, akan mempengaruhi aktivitas akal budi manusia untuk selalu bergerak ke arah kemuliaan, kesucian, mendekat ke arah alam lahut. Sedangkan tiga nafs lainnya akan mempengaruhi ke arah kecelakaan, kerendahan dan menjauh dari alam lahut. Oleh sebab itu maka di butuhkan adanya dakwah, yaitu: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, dan menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Qs. Ali Imron[3]:104) Dengan memahami klasifikasi dan karakter dari masing-masing madu, maka akan membantu dai dalam menentukan kebijakan-kebijakan dakwahnya. Seperti

dalam menentukan materi, metode, strategi, media, tujuan dari kegiatan dakwah sesuai dengan fakta objektif dan madunya. Problematika 1. Bagaimana cara menghadapi madu yang selain muslim? 2. Apa saja persiapan para dai untuk mengetahui hakikat madu seluruh dimensi, problematika hidup madu, baik yang berhubungan dengan aqidah, ibadah,akhlaq, dll. Solusi 1. Kelompok ini tidak dapat diperlakukan seperti kepada muslim yang lainnya, sangat tergantung pada keadaannya, dan tanggapan untuk menerima dan memegang teguh kebenaran. 2. Seorang dai hendaknya memperlengkapi dirinya dengan beberapa pengetahuan dan pengalaman yang erat hubungannya dengan masalah masyarakat. Dengan demikian, permasalahan-permasalahan tersebut perlu diidentifikasi dan dicari solusi pemecahan yang relevan dan strategis melalui pendekatan-pendekatan dakwah yang sistematis, smart, dan profesional

Anda mungkin juga menyukai