Anda di halaman 1dari 0

Penggunaan Metoda Grounded Theory Dibawah Payung Paradigma Postpositivistik

1


PENGGUNAAN METODA GROUNDED THEORY
DIBAWAH PAYUNG PARADIGMA POSTPOSITIVISTIK
PADA PENELITIAN TENTANG FENOMENA SOSIAL PERKOTAAN

Bambang Setioo
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang !1"1


Ab!t"a
Berkembangnya penelitian dibawah payung paradigma post-positivistik tentang fenomena sosial
perkotaan akhir-akhir ini, merupakan pertanda akan munulnya teori teori baru beririkan loal wisdom
!kearifan lokal" mengakhiri kemandekan perkembangan ilmu pengetahuan akibat ketidak tepatan penggunaan
pola pikir eksakta dalam menter#emahkan pengetahuan sosial$
Tidak sebagaimana penelitian dengan menggunakan paradigma positivistik yang diawali dengan
penyusunan hipotesis, proses teorisasi data dengan model grounded theory diawali dengan meng-koding
fenomena diskrit, dilan#utkan dengan membangun konsep sebagai dasar untuk menyusun kategori dan
proposisi, dan berakhir dengan terbangunnya teori substantif$ Teori dalam metode grounded theory berperan
sebagai bakground knowledge !latar pengetahuan" yang akan meningkatkan theoritial sensitivity !kepekaan
teori", namun bukan sebagai frame work !kerangka pikir"$
Tulisan ini mengungkap penggunaan metoda grounded theory dalam gugus paradigma post-positivistik,
yang bertu#uan untuk mengungkap fenomena sosial perkotaan di %ndonesia yang semakin kompleks, yang
tentu sa#a sulit untuk diungkap dengan metode lain$
Kata Kunci& paradigma post-positivistik, kearifan lokal, latar pengetahuan, teori substantif$

Abstract
The development of researh under the post-positivisti paradigm of urban soial phenomena lately, a
sign will be the emergene of a new theory is harateri'ed by loal wisdom !loal knowledge" to end
stagnation due to the development of siene %naurate use of e(at thinking in translating soial knowledge$
)nlike researh using positivisti paradigm that begins with preparation of hypothetial theori'ing
proess data with the model of grounded theory beginning with his oding disrete phenomena, followed by
developing the onept as a basis to reate ategories and propositions, and ended with the establishment of
substantive theory$ The theory of the grounded theory method serves as bakground knowledge !bakground
knowledge" that will inrease the Theoretial sensitivity !sensitivity theory", but not as a frame work
!framework"$
This paper reveals the use of grounded theory method in this luster of post-positivisti paradigm,
whih aims to unover the urban soial phenomenon in %ndonesia is inreasingly omple(, whih is of ourse
diffiult to reveal with other methods$
Keywords& post-positivisti paradigm, loal knowledge, knowledge, substantive theory$

Pen#a$%&%an

Paradigma positivistik#empirik $ang
dipelopori ole% Auguste &omte, se'ak ta%un
1()! tela% mengalami kemunduran, setela%
sempat merasakan abad keemasann$a pada
beberapa dekade $ang lalu. Dalam
perkembangann$a positivisme mengalami
ban$ak sekali pertentangan diantaran$a dari
toko%#toko% pemikir eksakta $ang merasa
ba%*a teori#teori positivistik sangatla%
meng%egemonik pemikiran mereka dan
membuat ilmu pengeta%uan men'adi mandek.
Pandangan positivisme dalam
perkembangann$a dibanta% ole% mun+uln$a
paradigma baru $ang disebut post#positivisme
$ang dirasakan lebi% etik ,-%un, 1()./.
0enurut 1eon ,1((2/ paradigma positivistik
$ang %an$a berkutat pada angka#angka tidak
lagi mampu meng#+over problem sosial#

%**+ & ,-./-0-11 M2D)3 4ol$55 +o$5 6anuari 0,55

.

termasuk didalamn$a fenomena sosial
perkotaan $ang semakin kompleks. 0enurut
1in+oln dan 3uba ,1((!/, gugus post#
positivisme lebi% mampu mengantarkan pada
tingkat pema%aman $ang lebi% mendalam
atas proses#proses sosial $ang komplek
menggantikan pendekatan eksperimental
dalam gugus pemikiran positivisme. Aguste
&omte se+ara tegas mengatakan ba%*a
sebua% teori %arusla% ber+iri nomot%etik,
berdasar pada fakta empirik $ang kasat mata,
terukur dan dapat digeneralisasi, sebagaimana
teori teori lain $ang tela% lama eksis seperti4
matematika, astronomi, fisika, kimia dan
biologi.
Paradigma post#positivistik ini bertolak
belakang dengan positivistik. Dapat dikatakan
ba%*a paradigma post#positivistik sebagai
reaksi dan keke+e*aan ter%adap positivistik,
karena men$amaratakan ilmu manusia
dengan ilmu alam. 0anusia bukanla% benda
mati $ang gampang diukur. 0enurut
pandangan post#positivisme teori ber+iri
idiografik, $ang mampu mengungkap multiple
realities ,realitas 'amak/ dan kompleks.


















3ambar 14 Daur Penelitian Deduktif 5nduktif
Sumber4 6e*man and 7en8, 1((9

Sedangkan pandangan positivisme meli%at
sebua% ilmu sebagai sesuatu $ang mutlak,
se%ingga memang tidak sesuai bila diterapkan
dalam ilmu ke#manusia#an. 6amun,
pandangan positivisme ini tidak sepenu%n$a
sala%. -ontribusi data dan informasi $ang
berasal dari kualitatif ,induktif/ ataupun
kuantitatif ,deduktif/ diperlukan sebagai
perspektif tamba%an $ang dapat saling
melengkapi, menu'u terbangunn$a :body of
knowledge; $ang utu% ,6e*man and 7en8,
1((9/ ,3ambar4 1/.

Meto#a Grounded Theory Da&am T"a#i!i
Pene&itian K%a&itati'
Dalam bukun$a $ang ber'udul The
Disovery of Grounded Theory !5781",7arne$
3laser dan Anselm Strauss men$atakan ba%*a
metode grounded theory diba*a% pa$ung
paradigma post#positivistik#naturalistik adala%
merupakan metode penelitian kualitatif $ang
menggunakan se'umla% prosedur sistimatis
guna membangun teori substantif tentang
suatu fenomena $ang disusun se+ara induktif.
Temuan penelitiann$a merupakan rumusan
teori tentang realitas $ang di teliti, bukan
sekedar se'umla% tema $ang kurang berkaitan.
<le% karena itu penelitian ini digolongkan
dalam theory generation researh ,Sudra'ad,
.!!(/. Teorisasi data berdasar pada fenomena
empiris dalam seting alamia% seperti dalam
dunia n$ata merupakan ke k%asan model
grounded theory. Ada beberapa +iri penelitian
kualitatif, $aitu4 =1> penelitian kualitatif tidak
menggunakan kerangka teoritik sebagai
langka% a*al persiapan penelitian. Hal ini
dimaksudkan untuk meng%ilangkan
keka*atiran akan meng%asilkan penelitian
artifisial, 'au% dari sifat naturaln$a, karena
tu'uan penelitian kualitatif adala%
membangun ilmu idiografik, bukan
nomot%etik ,0u%a'ir, .!!!/? =.> penelitian
kualitatif tidak terikat ole% %ipotesis $ang
mun+ul menda%ului kerangka teoritikn$a.
Penelitian kualitatif berangkat dari pikiran
ber+iri 9open minded; bukan 9empty headed:
dalam rangka membangun konsep dan
berlan'ut ke proposisi? ="> penelitian kualitatif
tidak menentukan variable, maupun berupa$a
untuk mengukurn$a, apalagi
mengkuantifikasikann$a? =2> penelitian
kualitatif menuntut bersatun$a sub$ek
peneliti dengan ob$ek penelitiann$a. Peneliti
bukan %an$a sebagai teknisi peneliti tetapi
'uga terlibat dalam meng#konstruksi#kan teori.
Sepan'ang proses penelitian, peneliti berperan
sebagai pen$erap, penganalisa dan sintesa
informasi,serta sekaligus sebagai pener'ema%
DATA
ANALYSIS
CONCLUSION
HYPOTHESIS
THEORY
THEORY
REVIEW
HYPOTHESIS
ANALYSIS
CONCLUSION
1
2
3
4
QUANTITATIVE QUALITATIVE
1-2-3-4-5-6
Theory testing
Deductive
Begin with theory
Theory Building
Inductive
Ends with theory
Penggunaan Metoda Grounded Theory Dibawah Payung Paradigma Postpositi




informasi ,Freili+% dalam 6asution, .!!? dan
&res*ell, 1((9/? => dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan, penganalisaan dan pemaknaan
data dilakukan se+ara simultan atau siklus.
0enurut 0iles dan Huberman ,1((2/ analisa
data tidak bisa dilakukan se+ara linier, a
tetapi %arus dilakukan se+ara interaktif? =)>
penelitian kualitatif lebi% mementingkan
proses dari pada %asil. Hal ini ter'adi karena
%ubungan bagian#bagian $ang diteliti akan
'au% lebi% 'elas terli%at dalam proses
penelitiann$a. Dalam penelitian kuali
dipentingkan adala% kedalaman materi, bukan
luasn$a materi? =@> dalam penelitian kualitatif
pengertian random sampling
karena $ang dipentingkan adala% sampel
teoritik, bukan sampel statistik. Semakin
ban$ak sampel tidak men'amin di
kedalaman sampel teoritik ,7asro*i dan
Su*andi, .!!9/. -ata kun+i penentuan sampel
dalam penelitian kualitatif bukanla%
representasi melainkan :keter*akilan konsep;
dalam beragam bentuk. Dengan demikian









3ambar .4 1ima Tradisi Dalam Penelitian -ualitatif
Sumber4 Dikembangkan dari &res*ell, 1((9.
Ta$a(an Pene&itian Grounded Theory
Dalam grounded theory
$ang biasa disebut dengan istila%
berarti membuat deskripsi dan interpretasi
Dalam koding terdapat empat kegiatan, $aitu4
pelabelan, pemila%an, pen+atatan dan
pematraan. Se+ara garis besar proses koding
dia*ali dengan pelabelan fenomena diskrit
sesuai dengan :isi dan makna;n$a atau
memberi :notasi; sesuai dengan
Penggunaan Metoda Grounded Theory Dibawah Payung Paradigma Postpositi
tion, .!!? dan
=> dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan, penganalisaan dan pemaknaan
data dilakukan se+ara simultan atau siklus.
0enurut 0iles dan Huberman ,1((2/ analisa
data tidak bisa dilakukan se+ara linier, akan
tetapi %arus dilakukan se+ara interaktif? =)>
penelitian kualitatif lebi% mementingkan
proses dari pada %asil. Hal ini ter'adi karena
bagian $ang diteliti akan
'au% lebi% 'elas terli%at dalam proses
penelitiann$a. Dalam penelitian kualitatif $ang
dipentingkan adala% kedalaman materi, bukan
luasn$a materi? =@> dalam penelitian kualitatif
tidak dikenal
karena $ang dipentingkan adala% sampel
teoritik, bukan sampel statistik. Semakin
ban$ak sampel tidak men'amin didapatkann$a
kedalaman sampel teoritik ,7asro*i dan
-ata kun+i penentuan sampel
dalam penelitian kualitatif bukanla%
representasi melainkan :keter*akilan konsep;
dalam beragam bentuk. Dengan demikian
$ang %arus di+ari di lokus penelitian ada
peristi*a atau insiden serta
menun'ukkan fenomena sebagaimana
dimaksudkan dalam fokus penelitian.
Dalam penelitian dengan pendekatan
kualitatif se+ara tradisional dipakai lima
model, bergantung pada karakteristik dasar
dan tu'uan penelitian $ang ingin di+apain$a,
$aitu =1> Studi -asus
mendapatkan deskripsi $ang 'elas dan
mendalam tentang suatu peristi*a $ang
nuansan$a terikat sangat kental dengan
tempat dan *aktu? =.> 7iografi
menulis potret se'ara% ke%idupan seseorang?
="> Fenomenologi, dipakai untuk men'elaskan
sebua% konsep esensial tentang sebua%
fenomena? =2> Atnografi, dipakai untuk
meneliti tentang perilaku dari kultur
sekelompok mas$arakat? =>
, dimaksudkan untuk membangun atau
menemukan teori substan
,3ambar4 ./.
3ambar .4 1ima Tradisi Dalam Penelitian -ualitatif
Sumber4 Dikembangkan dari &res*ell, 1((9.

Theory
analisa data
$ang biasa disebut dengan istila% 9oding:
berarti membuat deskripsi dan interpretasi$
Dalam koding terdapat empat kegiatan, $aitu4
%an, pen+atatan dan
Se+ara garis besar proses koding
dia*ali dengan pelabelan fenomena diskrit
sesuai dengan :isi dan makna;n$a atau
memberi :notasi; sesuai dengan
:konotasi;n$a ,Sudar$ono..!!(/.
ini kemudian dilan'utkan dengan kegiatan
pemila%an menga+u pada perbandingan +iri
label dengan label $
menentukan pengelompokan berdasar pada
+iri kombinasi dan urutann$a.
pen+atatan merupakan produk penulisan
koding $ang masi% bersifat terbuka sebagai
ba%an refleksi dan abstraksi.
pematraan menga+u pada abstraksi +iri

Penggunaan Metoda Grounded Theory Dibawah Payung Paradigma Postpositivistik
"
$ang %arus di+ari di lokus penelitian adala%
peristi*a atau insiden serta situasi sosial $ang
menun'ukkan fenomena sebagaimana
dimaksudkan dalam fokus penelitian.
Dalam penelitian dengan pendekatan
kualitatif se+ara tradisional dipakai lima
model, bergantung pada karakteristik dasar
penelitian $ang ingin di+apain$a,
$aitu =1> Studi -asus, dipakai untuk
mendapatkan deskripsi $ang 'elas dan
mendalam tentang suatu peristi*a $ang
nuansan$a terikat sangat kental dengan
tempat dan *aktu? =.> 7iografi, dipakai untuk
e%idupan seseorang?
="> Fenomenologi, dipakai untuk men'elaskan
sebua% konsep esensial tentang sebua%
fenomena? =2> Atnografi, dipakai untuk
meneliti tentang perilaku dari kultur
sekelompok mas$arakat? => Grounded Theory
, dimaksudkan untuk membangun atau
menemukan teori substantif ,&res*ell, 1((9/
:konotasi;n$a ,Sudar$ono..!!(/. Ta%ap a*al
ini kemudian dilan'utkan dengan kegiatan
emila%an menga+u pada perbandingan +iri
label dengan label $ang lain untuk
menentukan pengelompokan berdasar pada
+iri kombinasi dan urutann$a. -egiatan
en+atatan merupakan produk penulisan
koding $ang masi% bersifat terbuka sebagai
ba%an refleksi dan abstraksi. -egiatan
ematraan menga+u pada abstraksi +iri

%**+ & ,-./-0-11 M2D)3 4ol$55 +o$5 6anuari 0,55

2

%ubungan dalam satuan label guna
mema%ami dimensi sistimikn$a. Ta%ap ini
dinamakan open oding ,pengkodean
berbuka/ $ang berarti proses menguraikan,
memeriksa, membandingkan,
mengkonsepkan, dan mengkategorikan data.
Pada ta%ap berikutn$a dilakukan a(ial oding
,pengkodean berporos/ $ang menga+u pada
kegiatan mendudukkan dan memetakan data
berdasarkan %asil pengkodean berbuka,
dengan membuat kaitan antar kategori. Dalam
melakukan pengkodean berporos dilakukan
dengan +ara memanfaatkan :paradigma
koding; ,oding-paradigm/. 7erdasar pada
%asil pengkodean berporos, ta%ap selan'utn$a
adala% seletive oding ,pengkodean berpili%/,
$ang berarti melakukan proses pemili%an
kategori inti, mengkaitkann$a ter%adap
kategori lainn$a se+ara sistimik. ,7asro*i B
Su*andi, .!!9/.
Membang%n Teo"i Me&a&%i P"o!e! In#%!i
Pada proses 5nduksi ada empat ta%apan
utama dalam membangun pengeta%uan lokal
dari lapangan, $aitu =1> koding, =.> konsep, =">
kategori, =2> teori. -oding adala% proses
menemukan, menamai dan men$usun sampel
teoritik berupa situasi sosial di lokus
penelitian, berdasar pada sifat dan ukuran
dalam rentang dimensionaln$a. Ta%apan
koding merupakan ta%apan $ang paling
membosankan, karena men$angkut
sedemikian ban$ak fenomena diskrit $ang
ditemui di lapangan, dikaitkan dan
dibandingkan satu dengan $ang lain se+ara
terus menerus untuk kemudian diabstraksikan
dalam bentuk konsep $ang padat makna.
Prosedur ini sangat membantu memberikan
ketepatan dan kek%asan sebua% konsep dalam
teoritisasi data. Abstraksi aras pertama ini
meng%asilkan konsep $ang merupakan
komponen utama pembentuk sebua% teori.
Sebua% konsep mun+ul karena dibangun
bukan mun+ul dengan sendirin$a. 1angka%
berikutn$a adala% membangun beberapa
kategori pada aras abstraksi lebi% tinggi, dari
se'umla% konsep $ang saling bertautan. Dari
beberapa kategori#kategori tentatif terbangun
akan dipili% satu untuk dikeru+utkan men'adi
sebua% teori substantif ,3ambar4 "/.














3ambar "4 Proses 5nduksi

Seperti tela% diuraikan di depan ba%*a proses
induktif dia*ali dengan pengumpulan data
dan informasi dari lapangan, dilan'utkan
dengan proses pen$usunan konsep dan
berak%ir dengan terbangunn$a beberapa
kategori konseptual. Dari beberapa kategori
Teori substantif
teori
teor i teori
teor i
teori
(Sumber:Dikembangkan dari Strauss & Corbin,1990 & Sudaryono,2004)
Back ground knowledge
membantu unt memaknai data
(bukan sbg framework)
Dialog
Place
Actor
Activity
Kategori
Konsep
Koding
UNIT AMATAN
Lokus penelitian
(Theoretical & pragmatical knowl edge)
Fenomena diskrit

Penggunaan Metoda Grounded Theory Dibawah Payung Paradigma Postpositivistik





konseptual tentatif terbangun %an$a akan
dipili% satu kategori sa'a, untuk kemudian
ditetapkan sebagai ore ategory ,kategori
inti/. Fenomena $ang men'adi fokus penelitian
dapat dianggap sebagai kategori inti. S$arat
sebua% kategori inti adala% label
konseptualn$a +o+ok dengan alur +erita $ang
di*akilin$a dan +ukup luas untuk men+akup
berbagai %al terkait dengann$a. Selain itu
kategori inti 'uga %arus mampu
menggabungkan kategori#kategori konseptual
lain, $ang pembentukan teorin$a memang
sedang dibutu%kan dalam rumpun ilmu
peren+anaan dan peran+angan kota. -ategori
tentatif lain ditetapkan sebagai kategori
konseptual subsider ,pendukung/. Dengan
tela% ditetapkann$a kategori inti? kategori
$ang akan men'adi sentral dalam studi ini?
ta%ap teorisasi data $ang paling krusial tela%
dilampaui. Supa$a proses membangun teori
lebi% efisien, koding pada pern$ataan#
pern$ataan $ang tidak terkait dengan kategori
inti akan diak%iri. Proses koding dilakukan
%an$a pada pern$ataan#pern$ataan $ang
terkait langsung dengan kategori inti sa'a.
1angka% selan'utn$a adala% mengkaitkan
beberapa kategori lain ter%adap kategori inti
dalam se'umla% %ubungan dengan
menggunakan model paradigma.
Ada tiga elemen dasar dalam grounded
theory $ang tidak bisa saling dipisa%kan, $aitu4
konsep, kategori dan proposisi ,S+%legel,
1(92, Stern, 1((2 dalam Salim, A..!!1/. Unsur
ketiga ini berada pada satu aras di ba*a% teori
$ang pada a*aln$a ole% Strauss dinamakan
:%ipotesis; ,3laser, 7.3 B Strauss, A.1. 1()@?
3ulo, C, .!!@? 7asro*i dan Su*andi, .!!9/.
Teori baru dapat dibangun bilamana " ,tiga/
unsur utaman$a tela% terbentuk. Adapun
unsur $ang dimaksud adala%4 =1> konsep? $ang
dibentuk dari konsepsualisasi data? dan =.>
kategori? $ang berupa kumpulan $ang lebi%
tinggi dan lebi% abstrak dari konsep $ang
mereka *akili? serta ="> proposisi $ang
menun'ukkan %ubungan#%ubungan $ang be+iri
konsepsual ,0oleong. .!!@/. Proposisi dapat
diartikan sebagai suatu pern$ataan
berdasarkan %ubungan berbagai konsep $ang
mengandung diskripsi sistem pema%aman
tertentu ,Salim, A, .!!)/. Proposisi
merupakan ba%an untuk membentuk teori
dan membutu%kan konsep sebagai ba%an
bakun$a. Suatu proposisi mempun$ai makna
teoritis 'ika ia dibentuk dari konsep#konsep
kun+i suatu disiplin ilmu pengeta%uan.
Dangkaian konsep, kategori dan proposisi
di%asilkan melalui proses interaktif $ang
bersifat resiprokal, tidak sala% satu lebi%
da%ulu di%asilkan dan kemudian diu'i ,Salim,
A, .!!1/.
Pembentukan dan pengembangan
fenomena diskrit $ang berada dalam aras
empiris men'adi konsep, berlan'ut men'adi
kategori dan proposisi $ang aras abstraksin$a
semakin tinggi merupakan proses $ang %arus
dilakukan dalam pen$usunan teori substantif.
Teori substantif merupakan %asil dari
teoritisasi data melalui proses induktif $ang
berasal dari lapangan se%arusn$ala% sesuai
dengan fenomena empiris, karena komponen
komponen pembentukn$an$a sepenu%n$a
me*akili fenomenon sebagai sumbern$a.

Ke!im(%&an
Sebagai metoda diba*a% pa$ung
paradigma post#positivistik, grounded theory
researh samasekali tidak berupa$a untuk
memverivikasi %ipotesis, namun bertu'uan
untuk membangun teori substantif berdasar
pada fenomena empiris dalam 9natural
setting: $ang *a'ar. 0etode ber+iri induktif
kualitatif ini, mampu mengungkap dan
mema%ami sesuatu dibalik fenomena sosial
perkotaan $ang sedikitpun belum diketa%ui
dan membuka *a*asan tentang sesuatu $ang
baru sedikit diketa%ui, serta memberikan
rin+ian $ang kompleks tentang fenomena $ang
sulit diungkapkan ole% metode lain.
Hasil penelitian dengan metoda ini tidak
sa'a dapat dipakai untuk :memba+a; berbagai
fenomena sosial perkotaan dengan lebi% 'elas,
namun dapat dipakai pula sebagai :alat dan
sen'ata; dalam meme+a%kan masala% $ang
diperkirakan akan mun+ul.

Da'ta" P%!taa)
Aulia Firda..!1!. Perspektif post positivisme$
Universitas Sa%id. Jakarta.


%**+ & ,-./-0-11 M2D)3 4ol$55 +o$5 6anuari 0,55

)

7ambang Setioko..!1!. %ntegrasi ;uang
Perkotaan di <elurahan Meteseh <awasan
Pinggiran <ota *emarang$ Disertasi Doktor
pada Program Doktor Teknik Arsitektur dan
Perkotaan, Program Pas+a Sar'ana#Universitas
Diponegoro.Semarang.

7asro*i B Su*andi. .!!9. Memahami
Penelitian <ualitatif. Dineka &ipta. Jakarta.

&res*ell, Jo%n C..!!". 1((9. =ualitative
%n>uiry and ;esearh Design-?hoosing @mong
Aive Traditions. Sage Publi+ation, 5n+. USA.

3laser, 3 7arne$ and Strauss, 1 Anselm. 1()@.
The Disovery of Grounded Theory& *trategis
for =ualitative ;esearh. Aldine Publis%ing
&ompan$. 6e*#Eork.

0iles, 0att%e* 7., Huberman, 0i+%ael A.
=ualitative Data @nalysis. Sage Publi+ations,
5n+.USA.

0oleong, 1eF$ J..!!@. Metodologi Penelitian
<ualitatif. Adisi Devisi. Dosdakar$a. 7andung.

0u%ad'ir, 6oeng..!!!. Methode Penelitian
<ualitatif Bdisi %4. Dake Sarasin, Eog$akarta.

6e*man, 5sadore and D.7en8, &arol$n. 1((9.
=ualitative-=uantitative ;esearh
Methodology, B(ploring the %nterative
?ontinum. Sout%ern 5llinois Universit$ Press.

Salim, Agus. .!!). Bangunan Teori -
Metodologi Penelitian untuk Bidang *osial,
Psikologi, dan Pendidikan$ Tiara Ca+ana.
Eog$akarta.

Strauss, Anselm and &orbin, Juliet. .!!@.
Dasar - dasar Penelitian <ualitatif$ Tata
langkah dan teknik teknik teorisasi data$
Pustaka Pela'ar.Eog$akarta.

Sudar$ono. .!!(. Penelitian sebagai Proses
Bela#ar& 0akala% Seminar 6asional, 0agister
Teknik Arsitektur, Universitas Diponegoro.

Sudrad'at, 5*an. .!!(. Peran dan Aungsi Teori
dalam Penelitian @rsitektur. 0akala% Seminar
6asional, 0agister Teknik Arsitektur,
Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai