Anda di halaman 1dari 4

Pembaca, dapat kita simpulkan bahwa kesimpulan dari tiga bacaan pada hari Minggu ini adalah Maka

Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,

apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.


seperti yang sudah dijelaskan di Bacaan Injil. Ditambah, gambar disamping juga dapat membantu dan menolong kita untuk menangkap maksud tentang perempuan pengampunan. Dari bacaan pertama (Sir 27 : 30 28:7) yang mengatakan bahwa ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosamu akan dihapus, jika engkau berdoa. Dari bacaan itu terlihat bahwa dendam kesumat dan amarah akan sangat merugikan orang. Orang itu akan dikuasai malapetaka, kehancuran. Seperti diketahui perang diawali oleh amarah dan dendam kesumat. Dendam kesumat adalah orang-orang yang masih menyimpan dosa-dosanya. Kalimat selanjutnya pada bacaan pertama menunjukkan bahwa ampunilah kami seperti kami mengampuni sesama kami. Bila kita tidak mengampuni orang lain maka berarti kita menyimpan dosa kita sendiri. Contoh lain karena marah dengan mobil di depan yang tidak mau didahului, maka kita marah dan emosi. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan. Atau kesalah pahaman dua orang yang menyebabkan tawuran antar desa, ini adalah dendam kesumat. Amarah dendam kesumat akan menyebabkan penderitaan. Bila berani mengampuni maka akan muncul kedamaian. Pada waktu Yesus ditanya Petrus, berapa kali mengampuni saudaranya yang berdosa, maka jawab Yesus 70 kali 7, ini berarti tidak ada batas untuk mengampuni. Yesus konsisten terbukti sampai detik hendak wafat, Yesus memohon kepada Allah Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang diperbuat.Pada detik-detik mendekati maut Yesus dan penjahat yang disalib disampingnya mengatakan ingatlah

ketika Engkau masuk kerajaan surge dan Yesus menjawab saat ini juga engkau akan bersamaku ke Firdaus. Jadi Yesus selalu konsisten mengampuni. Hal ini sama dengan perumpamaan bahwa raja berpiutang kepada bawahannya. Yesus menunjukkan bahwa mengampuni itu tidak terbatas yaitu bahwa hutang 1000 talenta itu tidak akan terlunaskan. Tetapi Yesus menampilkan raja yang baik yang ketika hambanya tersebut memohon belas kasihan, tanpa syarat untuk mengampuni, hanya 1 syarat yaitu juga mengampuni orang lain yang berhutang kepadanya. Hamba tersebut tidak menunjukkan belas kasih seperti yang ditunjukkan oleh raja. Kesimpulannya kalau kita taidak mengampuni dosa orang lain maka kamu juga tidak akan diampuni dosa-dosanya. Oleh karena itu bila diterapkan pada kehidupan seharihari bila dirimu ada kasih maka sukacita dari Tuhan akan hadir dan kedamaian akan hadir pula. TIDAK MAU MENGAMPUNI tidak sama dengan BELUM MAU MENGAMPUNI. Bisa terjadi bahwa ketidakadilan yang dilakukan terhadap kita begitu menusuk hati sehingga luka batin masih berdarah dan kita belum mampu mengampuni. Tidak ada pengampunan

yang instan. Pengampunan adalah hasil dari suatu proses yang membutuhkan waktu
sebab mengampuni berarti bersikap seperti Allah terhadap kita. Setiap kali Allah mengampuni, Ia tidak membuat kita merasa seperti cacing. Ia memuliakan kita, Ia memberikan suatu kepercayaan yang jauh lebih besar dari sebelumnya kepada kita. Sikap Allah inilah kita diminta menerapkannya dengan orang yang melukai kita, ingat bacaan pertama yang berisi Kasihanilah musuh2 mu dan berbuat baik kepada orang yang membencimu. Berkatilah orang yang mengutukmu dan doakanlah orang yang jahat terhadapmu. Pernakah kita coba melakukan pesan Yesus ini? Bila ya, pasti kita

akan mengalami suatu kedamaian yang mendalam, tanda kehadiran Allah dalam hati kita. Atau sesuai kata Yesus, kita melihat Allah. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? Yesus berkata kepadanya: Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Matius 18:21-22 Hal mengampuni merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan oleh hampir semua orang, terutama jika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang yang disayangi. Tidak mudah untuk mengampuni kemudian memberi kesempatan yang kedua bagi orang yang sudah menyakiti bahkan menghianati kita. Bahkan rasa sakit hati ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun tanpa ada solusi. Kalaupun ada yang bisa mengampuni, kejadian tersebut akan sangat membekas dalam hati. Firman Tuhan mengajar kita untuk mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita, tidak hanya satu kali saja, bahkan berkali-kali. Ini berarti bahwa pengampunan yang kita berikan adalah pengampunan yang tiada batasnya. Tidak peduli betapa dalam luka hati yang diakibatkan, tugas kita adalah mengampuni orang tersebut. Sebesar apapun dosa yang kita perbuat, sebanyak apapun dosa yang kita perbuat juga, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita datang meminta ampun dan bertobat di hadapanNya. Oleh karena Yesus telah memberi teladan bagi kita, demikanpun kita juga harus berbuat. Pengampunan sudah diberikan oleh Yesus bagi kita, masak kita tidak mau mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita? Bukankah kita pernah menyakiti hati Tuhan dengan berbuat dosa? Bukankanh apa yang kita lakukan dengan kesenangan-kesenangan duniawi justru malah menyakiti hati Tuhan? Tetapi Tuhan dengan penuh kasih selalu mau menerima kita apa adanya. Dan begitu satu kali kita minta ampun, saat itulah juga darahNya menyucikan dan melayakkan kita di hadapanNya. Dan tidak ada satu tuduhanpun yang bisa dilayangkan oleh si iblis kepada kita bahwa kita adalah manusia berdosa, karena darahNya sangatlah cukup untuk menyucikan hidup kita.

Oleh karena itu kita juga harus berbuat hal yang sama kepada orang yang telah menyakiti hati kita. Seburuk atau sejahat apapun orang tersebut, tetap kita harus mengampuninya. Tetapi jika kita sudah mengampuni tetapi peristiwa macam tersebut masih selalu timbul dalam hati kita bagaimana? Tuhan Yesus selalu mengampuni dan melupakan dosa apa saja yang telah kita lakukan. Dosa semerah apapun akan dibersihkan seputih salju. Mengampuni dan melupakan adalah kedua hal yang sangat erat yang harus kita lakukan pada saat kita mengampuni seseorang yang bersalah kepada kita. Ingat kisah kedua orang yang ikut disalib di sebelah Yesus pada saat disalibkan? Keduanya adalah penjahat yang telah banyak melakukan banyak perbuatan jahat sehingga mereka dihukum di salib. Tetapi salah seorang dari mereka mau menerima Yesus sebagai juruselamat hidupnya, sehingga pada saat itu juga Yesus mengatakan kepadanya bahwa hidupnya telah diselamatkan. Yesus tidak melihat seberapa jahat orang tersebut, tetapi Dia mau menerimanya dengan penuh Seberapa jahatpun orang yang telah menyakiti kita, seburuk apapun orang berbuat jahat kepada kita, kita tetap harus mengampuninya tanpa alasan apapun. Ingat! Yesus mengampuni kita tanpa syarat apapun. Demikian juga kita harus berbuat kepada orang yang kita ampuni kesalahannya. Camkan bahwa ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita, maka Bapa di sorga akan mengampuni segala kesalahan kita di hadapanNya.

Anda mungkin juga menyukai