Pertemuan 5
Pertemuan 5
Pendahuluan
Buku Materi Pokok: Public Speaking Edisi 1; Djoenaesih S. Soenarjo & Rajiyem; Universitas Terbuka
- Pertemuan 1: Sejarah dan Perkembanga Retorika - Pertemuan 2: Proses dan Komponen dalam Komunikasi - Pertemuan 3: Teori Komunikasi dalam Public Speaking - Pertemuan 4: Media Massa - Pertemuan 5: Khayalak Public Speaking & Persiapan Presentasi - Pertemuan 6: Alat Bantu Presentasi - Pertemuan 7: Penulisan Naskah Presentasi - Pertemuan 8: Evaluasi Public Speaking
Konsep Jiwa Massa menurut Le Bon: 1. Massa seolah-olah memiliki suatu jiwa tersendiri yang berlainan sifatnya daripada individu perseorangan yang telah menggabungkan diri dalam massa itu 2. Seorang individu yang mempunyai sikap maupun tingkah laku yang berlainan sebagai anggota massa itu apabila berkumpul akan bangkitlah kesadaran kolektif 3. Dikenal konsep jiwa massa dan jiwa individu. Jiwa massa bersifat impulsif, mudah tersinggung, mudah hanyut dan dalam sentimen, kurang rasional, ingin segera bertindak dalam bentuk konkret dan mudah dipengaruhi, mudah meniru dan mengikuti atau mengimitasi. Jiwa individu adalah jiwa yang muncul salam kehidupan sehari-hari yang berlawanan dengan jiwa massa. 4. Gambaran jiwa massa sangat negatif karena individu hanya menuruti instinknya saja atau kembali ke sifat primitif 5. Namun ada juga sisi positif jiwa massa: sumber semangat, sifat heroisme dan rela berkorban, daat didorong untuk melakukan pekerjaan mulia dan contoh segi positif ini ialah aksi massa penanggulangan bencana alam, gotong royong.
Konsep jiwa massa menurut Sigmun Freud: a. Jiwa massa yang primitif sifatnya itu dalam diri individu dalam keadaan tak sadar, terpendam b. Ketika individu tersebut telah tergabung ke dalam atau menjadi anggota massa maka sensor pribadi yang menjaga batas alam tak sadar itu menjadi kendor c. Sifat-sifat irasional, mudah sentimen, mudah dipengaruhi, mudah kena sugesti , mudah tersinggung dll sudah ada di dalam diri individu namun dalam keadaan tertidur atau terpendam dan terlepas saat berada dalam situasi massa. Disamping konsep massa, dalam kelompok-kelompok sosial ada juga konsep tentang kerumunan dan publi. Menurut Soekanto: 1. a. b. c. d. Kerumunan (Crowd) Ukuran utamanya adalah kehadiran orang-orang secara fisik Kerumunan bersifat sementara (temporer) Tidak terorganisasi Identitas sosial seseorang biasanya tenggelam apabila orang yang bersangkutan ikut serta dalam suatu kerumunan e. Suatu kerumunan mudah sekali bereaksisebab individu-individu yang berkumpul mempunyai suatu perhatian dan keinginan mereka akan tersalur dengan melakukan suatu aksi
f. Orang-orang dalam kerumunan tersebut mudah sekali meniru tingkah laku orang lain di kerumunannya g. Puncak aksi-aksi itu akan dilalui jika secara fisik mereka sudah lelah dan tujuan bersama tercapai h. Sumber sugesti untuk berbuat datang dari individu tertentu yang berada dekat pusat perhatian kerumunan tersebut i. Suatu kerumunan yang bereaksi mempunyai kecenderungan merusak Adapun bentuk-bentuk umum kerumunan: a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial (formal audience dan planned expressive audience) b. Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowd) c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (lawless crowds)
2. Publik a. Merupakan kelompok yang bukan mengutamakan kesatuan b. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi c. Alat-alat penghubung ini memungkinkan publik mempunyai pengikut yang luas dan lebih besar d. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual. Contoh: dalam pemilu e. Tingkah laku pribadi kelakuan publik didasarkan pada perilaku individu f. Untuk memudahkan mengumpulkan publik dapat dilakukan dengan cara menggandengkan nilai-nilai sosial atau tradisi masyarakat bersangkuta.
KOMUNIKASI KELOMPOK
A. Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki kesadaran pada suatu ikatan yang sama yang mempersatukan mereka dan mempunyai tujuan dan organisasi yang jelas serta melibatkan interaksi diantara anggota-anggotanya. Kelompok memiliki dua tanda psikologis sebagai beriktu: 1. Anggota-anggota merasa terikat dengan kelompok (sense of belonging) 2. Nasib anggota-anggota kelompok saling bergantung sehingga hasil yang dicapai setiap orang terkait dengan hasil orang lain
Syarat lain agar kumpulan orang dapat disebut kelompok adalah adanya pengorganisasian sesederhana apa pun, serta adanya seorang pemimpin. Komunikasi kelompok dibagi menjadi 2: 1. Komunikasi kelompok kecil: 2 orang atau lebih bertukar informasi atau ide dalam situasi face to face (ketemu langsung) 2. Komunikasi kelompok besar: proses dua orang atau lebh berinteraksi dengan orang lain dengan sikap-sikap tertentu sehingga masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.
Ciri-ciri komunikasi kelompok: a. Komunikasi berlangsung secara tatap muka b. Mempunyai rasa memiliki terhadap kelompok c. Saling mempengaruhi satu sama lain d. Melakukan pertemuan dengan tujuan yang sama 1. a. b. c. d. Tipe-tipe kelompok: Kelompok primer dan kelompok sekunder In-group dan Out-group Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
Jenis kelompok lainnya yang dibagi dalam beberapa group: a. Kelompok penyelesaian masalah atau problem solving b. Kelompok belajar c. Kelompok pencetus gagasan d. Kelompok kekeluargaan e. Kelompok terapi atau kelompok tumbuh bersama
B. Tujuan Komunikasi kelompok 1. Melatih para peserta diskusi menjadi lebih baik dalam pemahaman mengenai proses komunikasi sehingga dapat meningkatkan penampilan seseorang dalam sifat dan keterampilan berdiskusi 2. Orientasi pada tugas yaitu kegiatan-kegiatan komunikasi yang mempunyai kaitan langsung atau tidak langsung dengan masalah yang dihadapi 3. Kita menggunakan sebagian besar waktu untuk bekerja dalam kelompok karena manusia memiliki kebutuhan untuk berkumpul 4. Untuk memahami cara suatu kelompok memeahkan masalah dan mengambil keputusan 5. Untuk mengurangi ketidakpastian dan ketakutan jika bekerja sendiri 6. Untuk mengerti perilaku komunikasi kita sendiri Sifat-sifat Komunikasi kelompok: a. Komunikasi kelompok titik berat perhatiannya pada gejala komunikasi dalam kelompok keci, tentang bagaimana caranya untuk dapat lebih mengerti proses komunikasi kelompok b. Dinamika kelompok adalah studi tentang berbagai aspek tingkah laku kelompok c. Komunikasi antarpribadi merupakan pertemuan yang spontan dan tidak diatur
d. Diskusi kelompok memberi berbagai saran tindak untuk meningkatkan keterampilan komunikasi kelompok, komunikasi kelompok menitikberatkan pada deskripsi dan analisis e. Komunikasi organisasional cenderung rasional, terorganisir, diatur dan berorientasi pada tujuan
E. Kohesi kelompok
Kohesi kelompok adalah kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok Kohesi ini diukur dari beberapa hal berikut: 1. Ketertarikan anggota secara interpersonal satu sama lain 2. Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok 3. Ketertarikan anggota kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personelnya
Kohesi kelompok berhubungan dengan hal-hal berikut ini: 1. Tingkat kepuasaan anggota 2. Produktivitas, moral dan efisiensi komunikasi 3. Rasa aman dan terlindung anggotanya 4. Komunikasi yang menjadi lebih bebas dan terbuka Implikasi komunikasi dalam kelompok yang kohesif menurut Bettinghaus: 1. Dalam kelompok kohesif, devian akan ditentang keras 2. Kelompok yang leibh kohesif mudah dipengaruhi 3. Komunikasi dengan kelompok kohesif harus memperhitungkan distribusi komunikasi diantara anggotanya
4. Dalam situasi pesan tampak merupakan ancaman kepada kelompok, Kelompok yang lebih kohesif akan lebih cenderung menolak pesan dibandingkan dengan kelompok yang tingkat kohesifnya rendah 5. Komunikator dapat meningkatkan kohesi kelompok agar kelompok mampu menolak pesan yang bertentangan 1. Teori-teori Komunikasi Kelompok Teori komunikasi kelompok yang sering dipakai untuk menganalisi proses komunikasi kelompok adalah jaringan komunikasi. Ada 5 macam bentuk jaringan komunikasi: a. Pola roda: pemimpin menajdi fokus perhatian, pemimpin berhubungan dengan semua anggota, setiap anggota kelompok hanya dapat berinteraksi dengan pemimpinnya b. Rantai: A dapat berhubungan dengan B, B dengan C, C dengan D, dan seterusnya c. Bentuk Y: Beberapa orang anggota dapat berhubungan dengan anggota lain disampingnya (3 orang), tetapi dua orang lainnya hanya dapat berhubungan dengan seorang disampingnya saja d. Lingkaran: Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang disampingnya, tidak ada pemimpin e. Bintang: semua anggota dapat berhubungan dengan semua anggota yang lain, saluran komunikasi lebih bersifat terbuka
4. Kisi-kisi Konflik
Cara untuk menyelesaikan konflik berdasarkan beberapa pendekatan: a. Kenetralan, menggunakan pendekatan laissez-faire b. Personal oriented c. Keinginan berkompromi d. Berorientasi tugas e. Orientasi tugas dan pertimbangan
7. Teknik Pemecahan Masalah a. Merumuskan masalah b. Format untuk menganalisis isu atau masalah c. Bentuk berpikir reflektif d. Brainstorming: atau sumbang saran adalah cara untuk merangsang kreativitas kelompok diskusi e. Format solusi ideal f. Program evaluasi dan teknik review (peninjauan)
F. Komunikasi dan Proses Kerja Kelompok Kita dapat mengamati peranan pemimpin kelompo: 1. Ada pemimpin yang sangat mendominasi dan proses komunikasi dipusatkan pada dirinya 2. Corak komunikasi yang lain ialah pemimpin kelompok membiarkan perkembangan proses interaksi dalam kelompoknya 3. Kelompok-kelompok dengan kepemimpinan demokratis, anggota kelompok berinteraksi sangat besar.
G. Daur Hidup Kelompok Komunikasi dan Iklim Kelompok 1. Gejala Group Think dinamai oleh Irving Janis yaitu gelaja aneh yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan. Adanya deteriosasi pada efisiensi mental, pada kemampuan bersikap kritis terhadap kenyataa dan penanganan nilai moral didalam diri anggota. 2. Pengaruh Kelompok pada perilaku Komunikasi: a. konformitas, fasilitas sosial, dan polarisasi
G. Kategori Komunikasi Kelompok 1. Komunikasi Kelompok deskriptif, dilihat dari tujuan, ukuran dan pola komunikasinya, memunculnya 3 kelompok yaitu kelompok tugas, kelompok pertemuan dan kelompok penyadar 2. Kelompok Preskriptif: mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh kelompok dalam mencapai tujuan. Kelompok ini diklafisikasikan dalam: kelompok privat (kelomppok pertemuan, kelompok belajar, panitia dan konferensi), kelompok publik dapat berupa panel, wawancara terbuka, forum dan simposium.
PERSIAPAN PRESENTASI
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PRESENTASI
Semua orang ingind apat tampil bagus di depan umum sehingga kemampuan pidato menjadi syarat mutlak bagi keberhasilan suatu komunikasi. Secara garis besar langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sbb: 9. Penyampaian pesan 8. Mengembangkan pidato 7. Mengorganisasikan kata dan kalimat 6. Menyusun materi pidato 5. Material pendukung dalam presentasi 4. Memformulasikan pernyataan atau proposisi utama 3. Melakukan penelitian terhadap topik 2. Melakukan analisis audiens 1. Memilih topik dan tujuan
2. Tujuan Topik Tujuan pidato berisi sesuatu yang anda harapkan dari pembicaraan anda pada audiens atau untuk mengidentifikasi efek yang anda inginkan. Ada 2 tujuan pidato: a. Tujuan secara umum: (1) Pidato informatif berisi klarifikasi, mengoreksi kesalahpahaman atau mendemonstrasikan bagaimana sesuatu bekerja, (b) Pidato persuasif yakni pidato yang menawarkan informasi untuk mencoba mempengaruhi perilaku atau sikap b. Tujuan khusus yaitu diwujudkan setelah tujuan umum tercapai maka anda kemudian membuat tujuan yang leibh spesifik
5. Analisis dan Adaptasi selama Proses Pidato Berikut ini beberapa saran untuk mempermudah dan mengefektifkan proses pidato anda: a. Berbicaralah tanpa memakain persiapan (seperti tulisan) b. Fokuskan pendengar sebagai pengirim pesan c. Menanggapi respons audiens secara langsung C. Melakukan Penelitian Terhadap Topik Ada 3 bagian penelitian (riset) yang perlu mendapat perhatian: 1. Prinsip Dasar dalam Riset: memeriksa apa yang telah anda ketahui, bekerja dari yang umum ke spesifik, buatlah catatan yang akurat, gunakan waktu riset secara efektif, belajar mengenai sumber-sumber yang tersedia 2. Sumber-sumber riset: para ahli, katalog buku, ensiklopedia, biografi, indeks koran, majalah dan jurnal, almanak, penerbitan pemerintah 3. Riset online: saat ini berbagai indeks dan abstrak tersedia secara online maupun dalam bentuk CD-Rom. Salah satu kegunaan dari riset terkomputerisasi adalah memudahkan anda untuk mencari dua atau lebih konsep secara bersamaan 4. Menyatukan hasil riset ke dapat pidato atau presentasi: sebutkan sumber-sumber informasi dalam pidato paling tidak nama pengarang dan gunakan susunan kalimat yang menarik untuk menyambungkan kata-kata anda dengan kata yang anda kutip
D. Memformulasikan Pernyataan dan Proposisi Utama 1. Penggunaan kalimat tesis, fungsi dari tesis adalah untuk membantu anda membangun ide utama dan memfokuskan perhatian audiens pada ide itu 2. Kombinasikan poin yang memiliki fokus sama 3. Pilih poin yang relevan dan menarik bagi audiens E. Material Pendukung Dalam Presentasi 1. Alat bantu penjelas: contoh dan ilustrasi, kesaksian, alat bantu audiovisual 2. Argumen: menggunakan generalisasi dan contoh yang spesifik, menggunakan alasan dengan analogi, menggunakan alasan sebab akibat, menggunakan alasan dengan tanda atau simbol 3. Pendekatan Motivasional: altruisme (mementingkan orang lain), ketakutan, individualitas dan konformitas, penghargaan pada diri sendiri, cinta dan afiliasi, penerimaan, pendapatan finansial, status, aktualisasi diri. 4. Kredibilitas: memiliki karakter moral yang tinggi, dinamis dan kharismatik
F. Menyusun Materi pidato/presentasi 1. Empat alasan mengapa suatu pidato perlu diatur: a. Meningkatkan pemahaman pendengar tentang informasi, mempengaruhi etos anda, membantu dalam mengubah sikap audiens, mencegah pendengar menjadi frustasi 2. Pengaturan pidato ini meliputi: pemilihan ide, pengembangan kesatuan yang disebut pidato, pengurutan atau pengaturan ide pokok dalam tubuh pidato anda 3. Kesatuan yang disebut pidato memiliki 4 bagian: pendahuluan, tesis, tubuh atau isi dan simpulan G. Mengorganisasikan kata dan kalimat 1. Oral Style. Pidato tertulis dan pidato dengan gaya berbicara berbeda. Dengan gaya oral, kita harus mampu mempermudah audiens mencerna apa yang kita bicarakan sebab kita hanya mempunyai sedikit waktu. Gaya oral menggunakan kata-kata yang singkat, menggunakan kata diri seperti anda, saya, kita, istilah yang digunakan lebih spesifik 2. Pemilihan kata atau diksi untuk pidato oral: kejelasan, kesesuaian, kelincahan, gaya yang akrab, bahasa yang kuat 3. Menyusun kalimat: gunakan kalimat singkat atau langsung, kalimat aktif dan kalimat positif
8. Mengembangkan Pidato/ Presentasi 1. Pendahuluan: menarik perhatian, menghasilkan hubungan antara pembicaraaudiesn-topik, berikan arah pidato anda kepada audiens 2. Konklusi: simpulan adalah bagian yang sangat penting karena bagian ini merupakan bagian dimana audiens paling dapat mengingatnya dengan jelas.: merangkum, memotivasi, memberi penutupan. 3. Transisi dan rangkuman internal: (a) transisi adalah kata-kata atau frase atau kalimat yang menghubungkan bagian-bagian dari pidato anda. Gunakan transisi diantara pengantar dan bagian badan pidato, diantara badan dan penutupan dan diantara poin-poin penting dalam bagian badan pidato anda. Tujuan transisi untuk menunjukkan sebuah proposisi, menunjukkan bahwa anda sedang menarik sebuah keputusan, mengingatkan audiesn pada kualifikasi anda, mengingatkan audiens apa yang baru saja anda katakan dan menjelaskan bagian pidato anda. (b)Rangkuman internal: sebuah pernyataan yang merangkum apa yang telah anda diskusikan. Rangkum beberapa subdivisi dalam pidato anda.
3. Jika ada waktu pertanyaan yang mengikuti pembicaraan anda 4. Jika tidak ada pertanyaan, berhentilah sejenak setelah pernyataan terakhir dari penutup.
I.
Penyampaian Pesan
1. Berpidato tanpa persiapan: kesiapan berbicara, ekspresif, responsif dan buat catatan kecil 2. Suara yang efektif: volume rata-rata, artikulasi dan cara pengucapan kata-kata serta jeda 3. Gerakan tubuh yang efektif: kontak mata, ekspresi wajah, postur atau posisi tubuh yang kecil dan jelas. 4. Mempraktikkan dan memperbaiki penyampaian pesan: lakukan latihan maka anda akan mengetahui apakah dibutuhkan perubahan untuk menyempurnakan volume suara, kecepatan pidato, mengecek artikulasi dan pengucapan kata-kata.
PERSIAPAN PSIKOLOGIS
1. Pembicara a. Pembicara harus mengucapkan sesuatu b. Berdiri terpisah dan menjadi pusat perhatian c. Harus menyelesaikan pembicaraan 2. Pendengar a. Pendengar tidak dituntut untuk melakukan apa-apa kecuali duduk dan memandang ke pembicara b. Duduk bersama sebagai kelompok c. Boleh mendengar boleh tidak Menurut Rogers, ada 3 gejala umum yang membuat orang sulit berbicara di depan publik: A. Gejala Fisik, ini bisa dirasakan jauh sebelum penampilan anda dalam bentuk ketegangan di perut atau sulit tidur, atau seperti jantung berdebar-debar, lutut gemetar, suara bergetar, gelombang hawa panas, kejang perut, hiperventilasi, mata berair
B. Gejala Mental. Ini biasanya terjadi selama penampilan. Seperti mengulang kata atau
kalimat, hilang ingatan, bentuk-bentuk kekacauan umum yang lain, tersumbatnya pikiran
C. Gejala Emosional. Gejala ini menyertai atau mengawali gejala fisik dan mental, seperti rasa takut, rasa tidak mampu, rasa kehilangan kendali, rasa tidak berdaya, rasa malu, panik dan merasa dipermalukan Hendrikus (1999) memberikan tips untuk mengatasi gejala-gejala diatas: 1. Yakinkan anda sungguh-sungguh sudah mempersiapkan diri 2. Jangan makan atau minum the terlalu banyak karena mencerna adalah pekerjaan yang berat dan melelahkan 3. Jangan pernah naik mimbar dengan perut kosong 4. Jangan minum terlalu banyak alkohol sebelumnya karena menyebabkan pusing atau mabuk 5. Jangan lupa ke toilet sebelum berpidato 6. Kalau di toilet ada cermin, telitilah pakain anda 7. Ambil kesempatan berjalan-jalan diluar untuk menghirup udara segar 8. Jangan menelan tablet penenang sebab anda tidak tau reaksinya 9. 15 menit sebelum pidato, jangan pikirkan lagi mengenai tema anda 10. Bergembiralah mendapat kesempatan berbicara di depan umum