Anda di halaman 1dari 32

PUBLIC SPEAKING Pertemuan 5

Pendahuluan
Buku Materi Pokok: Public Speaking Edisi 1; Djoenaesih S. Soenarjo & Rajiyem; Universitas Terbuka
- Pertemuan 1: Sejarah dan Perkembanga Retorika - Pertemuan 2: Proses dan Komponen dalam Komunikasi - Pertemuan 3: Teori Komunikasi dalam Public Speaking - Pertemuan 4: Media Massa - Pertemuan 5: Khayalak Public Speaking & Persiapan Presentasi - Pertemuan 6: Alat Bantu Presentasi - Pertemuan 7: Penulisan Naskah Presentasi - Pertemuan 8: Evaluasi Public Speaking

Metode Pembelajaran : Tutorial Online dan Tatap Muka Komponen Penilaian :


Tugas 1, 2, 3 Partisipasi (Keaktifan)

KHALAYAK PUBLIC SPEAKING


A. Komunikasi dengan Massa
Komunikasi massa telah dijelaskan setidaknya memiliki dua pengertian, yaitu: 1. Komunikasi massa yang berarti komunikasi dengan menggunakan media massa 2. Komunikasi massa yang berarti komunikasi dengan massa (Besar jumlahnya) Ciri-ciri massa untuk komunikasi lisan menurut Gustave Le Bon: 1. Massa adalah suatu kumpulan orang banyak, ratusan sampai ribuan 2. Orang-orang yang berkumpul itu mengadakan saling hubungan yang bersifat untuk sementara waktu saja 3. Orang-orang yang berkumpul dan saling mengadakan hubungan itu adalah lebih karena minat atau kepentingan bersama yang juga bersifat hanya untuk sementara saja

Konsep Jiwa Massa menurut Le Bon: 1. Massa seolah-olah memiliki suatu jiwa tersendiri yang berlainan sifatnya daripada individu perseorangan yang telah menggabungkan diri dalam massa itu 2. Seorang individu yang mempunyai sikap maupun tingkah laku yang berlainan sebagai anggota massa itu apabila berkumpul akan bangkitlah kesadaran kolektif 3. Dikenal konsep jiwa massa dan jiwa individu. Jiwa massa bersifat impulsif, mudah tersinggung, mudah hanyut dan dalam sentimen, kurang rasional, ingin segera bertindak dalam bentuk konkret dan mudah dipengaruhi, mudah meniru dan mengikuti atau mengimitasi. Jiwa individu adalah jiwa yang muncul salam kehidupan sehari-hari yang berlawanan dengan jiwa massa. 4. Gambaran jiwa massa sangat negatif karena individu hanya menuruti instinknya saja atau kembali ke sifat primitif 5. Namun ada juga sisi positif jiwa massa: sumber semangat, sifat heroisme dan rela berkorban, daat didorong untuk melakukan pekerjaan mulia dan contoh segi positif ini ialah aksi massa penanggulangan bencana alam, gotong royong.

Konsep jiwa massa menurut Sigmun Freud: a. Jiwa massa yang primitif sifatnya itu dalam diri individu dalam keadaan tak sadar, terpendam b. Ketika individu tersebut telah tergabung ke dalam atau menjadi anggota massa maka sensor pribadi yang menjaga batas alam tak sadar itu menjadi kendor c. Sifat-sifat irasional, mudah sentimen, mudah dipengaruhi, mudah kena sugesti , mudah tersinggung dll sudah ada di dalam diri individu namun dalam keadaan tertidur atau terpendam dan terlepas saat berada dalam situasi massa. Disamping konsep massa, dalam kelompok-kelompok sosial ada juga konsep tentang kerumunan dan publi. Menurut Soekanto: 1. a. b. c. d. Kerumunan (Crowd) Ukuran utamanya adalah kehadiran orang-orang secara fisik Kerumunan bersifat sementara (temporer) Tidak terorganisasi Identitas sosial seseorang biasanya tenggelam apabila orang yang bersangkutan ikut serta dalam suatu kerumunan e. Suatu kerumunan mudah sekali bereaksisebab individu-individu yang berkumpul mempunyai suatu perhatian dan keinginan mereka akan tersalur dengan melakukan suatu aksi

f. Orang-orang dalam kerumunan tersebut mudah sekali meniru tingkah laku orang lain di kerumunannya g. Puncak aksi-aksi itu akan dilalui jika secara fisik mereka sudah lelah dan tujuan bersama tercapai h. Sumber sugesti untuk berbuat datang dari individu tertentu yang berada dekat pusat perhatian kerumunan tersebut i. Suatu kerumunan yang bereaksi mempunyai kecenderungan merusak Adapun bentuk-bentuk umum kerumunan: a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial (formal audience dan planned expressive audience) b. Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowd) c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (lawless crowds)

2. Publik a. Merupakan kelompok yang bukan mengutamakan kesatuan b. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi c. Alat-alat penghubung ini memungkinkan publik mempunyai pengikut yang luas dan lebih besar d. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual. Contoh: dalam pemilu e. Tingkah laku pribadi kelakuan publik didasarkan pada perilaku individu f. Untuk memudahkan mengumpulkan publik dapat dilakukan dengan cara menggandengkan nilai-nilai sosial atau tradisi masyarakat bersangkuta.

C. Khalayak Public Speaking


Secara spesifik, khalayak public speaking berbeda dari massa, publik dan kerumunan karena khalayak datang dengan tujuan yang jelas. Menurut Kimbal Young, ciri-ciri khalayak: a. Merupakan suatu kumpulan masyarakat dalam bentuk kecil b. Memiliki tujuan khusus c. Bertemu pada tempat dan jama yang sama d. Memilik standar bentuk polarisasi dan interaksi e. Keberadaannya direncanakan menurut waktu dan tempat f. Khalayak adalah pertemuan publik yang berlangsung dalam rentang waktu tertentu dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu

D. Tahap Perkembangan Khalayak


1. Adanya alat-alat percetakan dan perkembangan publik membaca, yaitu mereka yang benar-benari ikut serta dalam bacaan pribadi dan menyediakan pengikut bagi penulis dan aliran tertentu 2. Munculnya komersialisasi berbagai bentuk komunikasi pertunjukkan dan publik, khususnya media cetak 3. Hadirnya media elektronika membantu peniadaa khalayak dan memisah-misahkan anggotanya satu sama lain dari para komunikatornya

E. Kategori khalayak atau pendengar dalam Public Speaking


1. Pendengar positif: sepakat dan bersimpati pada gagasan yang anda sampaikan. Pembicara perlu membina komunikasi dengan mereka 2. Pendengar netral meskipun kebutuhan mereka berbeda tapi tak menentang dan tidak pula setuju atau mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Imbangi mereka dnegna memberikan informasi yang membentuk opini. 3. Pendengar yang tidak tertarik yaitu merasa tidak relevan dan tidak menunukkan minat atau perhatian. Perlu dimotivasi dengan berbagai topik yang menjadi minat mereka 4. Pendengar yang menentang yaitu yang tidak percaya pada pembicara karena sudut pandang yang berbeda dan pendapat yang berbeda, perlu mempengaruhi mereka supaya mendengar dulu dan sampaikan ide secara meyakinkan

F. Pertanyaan tentang pendengar


1. Apakah para pendengar datang atas kehendak sendiri atau diundang? 2. Apakah mereka memiliki cukup waktu atau hadir karena terpaksa? 3. Apakah terdapat persaingan pribadi atau kelompok diantara pendengar pidato anda? 4. Apakah para pendengar umumnya sudah pernah mengenal anda? Dimana? Dengan cara apa? 5. Apakah ada tokoh atau pejabat yang berkedudukan tinggi juga hadir didalam kesempatan ini? 6. Apa harapan pendengar kepada anda? Adakah mereka mengharapkan sesuatu yang nyata? 7. Bagaimana susunan kelompok, homogen atau heterogen? 8. Sejauh mana tingkat kecerdasan atau pengetahuan dasar yang dimiliki pendengar? Bagaimana pendidikan rata-rata mereka? 9. Bagaimana situasi yang sekarang dihadapi dan bagaimana upaya untuk mengubahnya? 10. Bagaimana sikap pendengar terhadap pidato selama ini? Apakah mereka pendengar yang tertib, baik, kritis atau susah dikendalikan?

KOMUNIKASI KELOMPOK
A. Pengertian Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki kesadaran pada suatu ikatan yang sama yang mempersatukan mereka dan mempunyai tujuan dan organisasi yang jelas serta melibatkan interaksi diantara anggota-anggotanya. Kelompok memiliki dua tanda psikologis sebagai beriktu: 1. Anggota-anggota merasa terikat dengan kelompok (sense of belonging) 2. Nasib anggota-anggota kelompok saling bergantung sehingga hasil yang dicapai setiap orang terkait dengan hasil orang lain
Syarat lain agar kumpulan orang dapat disebut kelompok adalah adanya pengorganisasian sesederhana apa pun, serta adanya seorang pemimpin. Komunikasi kelompok dibagi menjadi 2: 1. Komunikasi kelompok kecil: 2 orang atau lebih bertukar informasi atau ide dalam situasi face to face (ketemu langsung) 2. Komunikasi kelompok besar: proses dua orang atau lebh berinteraksi dengan orang lain dengan sikap-sikap tertentu sehingga masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi.

Ciri-ciri komunikasi kelompok: a. Komunikasi berlangsung secara tatap muka b. Mempunyai rasa memiliki terhadap kelompok c. Saling mempengaruhi satu sama lain d. Melakukan pertemuan dengan tujuan yang sama 1. a. b. c. d. Tipe-tipe kelompok: Kelompok primer dan kelompok sekunder In-group dan Out-group Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif

Jenis kelompok lainnya yang dibagi dalam beberapa group: a. Kelompok penyelesaian masalah atau problem solving b. Kelompok belajar c. Kelompok pencetus gagasan d. Kelompok kekeluargaan e. Kelompok terapi atau kelompok tumbuh bersama

B. Tujuan Komunikasi kelompok 1. Melatih para peserta diskusi menjadi lebih baik dalam pemahaman mengenai proses komunikasi sehingga dapat meningkatkan penampilan seseorang dalam sifat dan keterampilan berdiskusi 2. Orientasi pada tugas yaitu kegiatan-kegiatan komunikasi yang mempunyai kaitan langsung atau tidak langsung dengan masalah yang dihadapi 3. Kita menggunakan sebagian besar waktu untuk bekerja dalam kelompok karena manusia memiliki kebutuhan untuk berkumpul 4. Untuk memahami cara suatu kelompok memeahkan masalah dan mengambil keputusan 5. Untuk mengurangi ketidakpastian dan ketakutan jika bekerja sendiri 6. Untuk mengerti perilaku komunikasi kita sendiri Sifat-sifat Komunikasi kelompok: a. Komunikasi kelompok titik berat perhatiannya pada gejala komunikasi dalam kelompok keci, tentang bagaimana caranya untuk dapat lebih mengerti proses komunikasi kelompok b. Dinamika kelompok adalah studi tentang berbagai aspek tingkah laku kelompok c. Komunikasi antarpribadi merupakan pertemuan yang spontan dan tidak diatur

d. Diskusi kelompok memberi berbagai saran tindak untuk meningkatkan keterampilan komunikasi kelompok, komunikasi kelompok menitikberatkan pada deskripsi dan analisis e. Komunikasi organisasional cenderung rasional, terorganisir, diatur dan berorientasi pada tujuan

C. Proses Komunikasi Kelompok


Proses komunikasi kelompok merupakan sesuatu yang membingungkan dan tak terduga, namun proses tersebut tidak seluruhnya tidak beraturan ataupun menolak penjelasan yang sistematis. Sebagai alasan karena banyak kejadian timbul pada saat yang bersamaan sehingga sulit bagi seseorang yang berpartisipasi dalam suatu kegiatan untuk dapat memahami kejadian-kejadian yang berlangsung begitu cepat serta saling berkati dan tumpang tindih. Strategi yang digunakan untuk mengamati proses komunikasi kelompok: 1. Mencoba mengisolasi beberapa proses yang sederhana dan mudah dimengerti dari sekian banyak proses-proses yang timbul secara simultan dalam komunikasi kelompok 2. Menggunakan beberapa istilah yang akan memudahkan dalam mengorganisasi pengamatan

D. Gejala komunikasi kelompok


Gejala komunikasi kelompok dapat dilihat dari variabel-variabel komunikasi kelompok berikut ini: 1. Variabel Tingkah Laku: variabel-variabel yang mengungkapkan pesan-pesan yang dikemukakan dan ditanggapi oleh anggota kelompok pada saat berinteraksi dengan anggota yang lain, bisa berupa isyarat, dikatakan, ekspresi wajah, nada suara, dll 2. Variabel Persepsi: Keadaan internal para anggota kelompok, seperti kepercayaan dan sikap, keinginan, perasaan dll. 3. Variabel ciri-ciri kelompok: seperti umpan balik antarpribadi, tingkat keseringan, reaksi kelompok, fase, norma, suasana dan kepemimpinan Tanda-tanda kelahiran gejala kelompok ini terlihat di dalam komunikasi kelompok sbb: 1. Kelompok menganggap bahwa tingkat komitmen dan status moralitas mereka suda tidak perlu dipermasalahkan lagi 2. Kelompok cenderung menganut stereotipe tertentu tentang orang lain 3. Kelompok menciptakan proses komunikasi yang menyensor pendapat-pendapat berbedar dari pendapat mayoritas 4. Adanya ungkapan yang menunjukkan suatu ilusi tentang kekuatan kelompok ini 5. Kelompok menghasilkan orang-orang yang menolak adanya informasi yang menentang pendapat khalayak 6. Kelompok menghasilkan suatu nalar yang diterima kelompok ini walaupun di tempat lain nalar tersebut ditolak

E. Kohesi kelompok
Kohesi kelompok adalah kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok Kohesi ini diukur dari beberapa hal berikut: 1. Ketertarikan anggota secara interpersonal satu sama lain 2. Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok 3. Ketertarikan anggota kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personelnya
Kohesi kelompok berhubungan dengan hal-hal berikut ini: 1. Tingkat kepuasaan anggota 2. Produktivitas, moral dan efisiensi komunikasi 3. Rasa aman dan terlindung anggotanya 4. Komunikasi yang menjadi lebih bebas dan terbuka Implikasi komunikasi dalam kelompok yang kohesif menurut Bettinghaus: 1. Dalam kelompok kohesif, devian akan ditentang keras 2. Kelompok yang leibh kohesif mudah dipengaruhi 3. Komunikasi dengan kelompok kohesif harus memperhitungkan distribusi komunikasi diantara anggotanya

4. Dalam situasi pesan tampak merupakan ancaman kepada kelompok, Kelompok yang lebih kohesif akan lebih cenderung menolak pesan dibandingkan dengan kelompok yang tingkat kohesifnya rendah 5. Komunikator dapat meningkatkan kohesi kelompok agar kelompok mampu menolak pesan yang bertentangan 1. Teori-teori Komunikasi Kelompok Teori komunikasi kelompok yang sering dipakai untuk menganalisi proses komunikasi kelompok adalah jaringan komunikasi. Ada 5 macam bentuk jaringan komunikasi: a. Pola roda: pemimpin menajdi fokus perhatian, pemimpin berhubungan dengan semua anggota, setiap anggota kelompok hanya dapat berinteraksi dengan pemimpinnya b. Rantai: A dapat berhubungan dengan B, B dengan C, C dengan D, dan seterusnya c. Bentuk Y: Beberapa orang anggota dapat berhubungan dengan anggota lain disampingnya (3 orang), tetapi dua orang lainnya hanya dapat berhubungan dengan seorang disampingnya saja d. Lingkaran: Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang disampingnya, tidak ada pemimpin e. Bintang: semua anggota dapat berhubungan dengan semua anggota yang lain, saluran komunikasi lebih bersifat terbuka

2. Tahap-tahap perkembangan kelompok


a. Tahap 1: pembentukan pertemuan pertama, berlangsung mulai dari satu hari sampai beberapa minggu, interaksinya berhati-hati, kerja minimal hingga norma-norma relatif jelas, memecahkan kebekuan antar anggota, periode orientasi atau pembentukan, ketertarikan anggota kelompok pada awalnya pada pembentukan hubungan kerja yang secara psikologis nyaman. b. Tahap 2: Keributan Merupakan respon normal pada tahap orientasi, pernyataan dan kesepakatan menjadi spesifik, kelompok kehilangan sebagian dari identitas kelompok dan bingung mengenai tujuan kelompok, keributan pada isu pengawasan dan perhatian, periode ketidaksepakatan dan pertentangan ini mendorong kegagalan komunikasi c. Tahap 3: Penormalan Ditandai oleh beberapa tahap keseimbangan merespons terhadap keributan, perpaduan kelompok mulai muncul dan perlahan berfungsi sebagai kesatuan d. Tahap 4: Pelaksaan Periode persetujuan bersama dengan produktivitas maksimum, ketidaksepakatan nyaris hilang, semangat kelompok tinggi, ditandai oleh perilaku keterlambatan dan ketidakhadiran yang meningkat, keresahan menyertai berakhirnya kelompok itu, para anggota melepaskan diri dari kelompok

3. Konflik dalam kelompok


Smith dan Berg mendefinisikan konflik kelompok sebagai pertentangan kekuatankekuatan yang berlawanan, yang meliputi gagasan, sumber daya, kepentingan, harapan atau motivasi.

4. Kisi-kisi Konflik
Cara untuk menyelesaikan konflik berdasarkan beberapa pendekatan: a. Kenetralan, menggunakan pendekatan laissez-faire b. Personal oriented c. Keinginan berkompromi d. Berorientasi tugas e. Orientasi tugas dan pertimbangan

5. Pengembangan Kersajasa dalam Kelompok


Penyelesaian konflik dengan jalan berikut ini: a. Sepakat dalam mendefinisikan masalah yang dihadapi b. Menelusuri wilayah kesepakatan yang mungkin c. Menentukan perubahan spesifik yang harus dilakukan setiap pihak d. Tidak boleh menyerang pribadi dan fokus pada konflik

6. Format Komunikasi dalam Kelompok


a. Diskusi kelompok: Menurut Bormann adalah pembicaraan serius dan sitematis tentang topik khusus yang jelas b. Dimensi dan kategori kelompok: kategori tugas, kategori proses (kelompok sosial atau kelompok disengaja, kelompok katarsis atau terapetik, kelompok belajar)

7. Teknik Pemecahan Masalah a. Merumuskan masalah b. Format untuk menganalisis isu atau masalah c. Bentuk berpikir reflektif d. Brainstorming: atau sumbang saran adalah cara untuk merangsang kreativitas kelompok diskusi e. Format solusi ideal f. Program evaluasi dan teknik review (peninjauan)

8. Kepemimpinan dalam Kelompok


a. Peranan kepemimpinan dalam kelompk adalah untuk memecahkan masalah secara efektif dan membantu anggota untuk meningkatkan potensi mereka. b. Tipe-tipe kepemimpinan: kepemimpinan Laissez-faire (berusaha mengindari tanggung-jawab terhadap pengikutnya), Kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokrasi dan kepemimpinan non-direktif (menolak memberikan pengarahan pada kelompok) c. Teori-teori kepemimpinan: 1. Teori tiingkah laku oleh Bass: mengemukakan keadaan yang harus dilalui oleh anggota yang memegang fungsi kepemimpinan dan apa yang membuat kepemimpinan berhasil 2. Model kemungkinan oleh Friedler: Menerangkan gaya kepemimpinan mana yang paling tepat untuk situasi mana dan mengapa 3. Model antarpribadi oleh Schultz: Pemimpin yang berhasil harus membantu anggota kelompok untuk dapat mewujudkan kebutuhan antarpribadi mereka. Aspek-aspek penting yang menentukan efektivitas kelompok dan komunikasinya adalah: aspek kepemimpinan kelompok dan aspek struktur dan sistem interaksi kelompok

F. Komunikasi dan Proses Kerja Kelompok Kita dapat mengamati peranan pemimpin kelompo: 1. Ada pemimpin yang sangat mendominasi dan proses komunikasi dipusatkan pada dirinya 2. Corak komunikasi yang lain ialah pemimpin kelompok membiarkan perkembangan proses interaksi dalam kelompoknya 3. Kelompok-kelompok dengan kepemimpinan demokratis, anggota kelompok berinteraksi sangat besar.
G. Daur Hidup Kelompok Komunikasi dan Iklim Kelompok 1. Gejala Group Think dinamai oleh Irving Janis yaitu gelaja aneh yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan. Adanya deteriosasi pada efisiensi mental, pada kemampuan bersikap kritis terhadap kenyataa dan penanganan nilai moral didalam diri anggota. 2. Pengaruh Kelompok pada perilaku Komunikasi: a. konformitas, fasilitas sosial, dan polarisasi

3. Efektivitas Komunitas Kelompok


a. Faktor situasional: karakteristik kelompok (ukuran kelompok, jaraingan komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan) b. Faktor personal: Kebutuhan interpersonal (inclusion, control dan affection), tindakan komunikasi, peranan (tugas kelompok, pemeliharaan kelompok, peranan individual)

G. Kategori Komunikasi Kelompok 1. Komunikasi Kelompok deskriptif, dilihat dari tujuan, ukuran dan pola komunikasinya, memunculnya 3 kelompok yaitu kelompok tugas, kelompok pertemuan dan kelompok penyadar 2. Kelompok Preskriptif: mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh kelompok dalam mencapai tujuan. Kelompok ini diklafisikasikan dalam: kelompok privat (kelomppok pertemuan, kelompok belajar, panitia dan konferensi), kelompok publik dapat berupa panel, wawancara terbuka, forum dan simposium.

PERSIAPAN PRESENTASI
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PRESENTASI
Semua orang ingind apat tampil bagus di depan umum sehingga kemampuan pidato menjadi syarat mutlak bagi keberhasilan suatu komunikasi. Secara garis besar langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sbb: 9. Penyampaian pesan 8. Mengembangkan pidato 7. Mengorganisasikan kata dan kalimat 6. Menyusun materi pidato 5. Material pendukung dalam presentasi 4. Memformulasikan pernyataan atau proposisi utama 3. Melakukan penelitian terhadap topik 2. Melakukan analisis audiens 1. Memilih topik dan tujuan

A. Memilih Topik dan Tujuan


Syarat yang diperlukan agar topik yang dibawakan sesuai: 1. Topik tersebut berguna dan berisi masalah-masalah pokok 2. Topik tersebut mengena atau tepat pada yang dituju yaitu bagi audiens, pembicara dan kesempatan yang ada 3. Topik tersebut memiliki ruang lingkup yang terbatas
4. Menemukan Topik Dapat dilakukan melalui survei, berita-berita, brainstorming/ilham ataupun ide atau gagasan yang sudah bermunculan di kepala

2. Tujuan Topik Tujuan pidato berisi sesuatu yang anda harapkan dari pembicaraan anda pada audiens atau untuk mengidentifikasi efek yang anda inginkan. Ada 2 tujuan pidato: a. Tujuan secara umum: (1) Pidato informatif berisi klarifikasi, mengoreksi kesalahpahaman atau mendemonstrasikan bagaimana sesuatu bekerja, (b) Pidato persuasif yakni pidato yang menawarkan informasi untuk mencoba mempengaruhi perilaku atau sikap b. Tujuan khusus yaitu diwujudkan setelah tujuan umum tercapai maka anda kemudian membuat tujuan yang leibh spesifik

B. Melakukan Analisi Audiens/ Khalayak


1. Mencari informasi mengenai audiens anda: observasi, pengumpulan data sistematis, wawancara, menggunakan kesimpulan yang baik dan pendekata empati. 2. Analisis pada Karakteristik Audiens: umur, jenis kelamin, budaya, tingkat pendidikan dan intelektualitas, pekerjaan, pendapatan dan status, agama, faktor lain seperti statu relasi audiens anda, minat dan afiliasi politik 3. Analisis pada Karakteristik konteks: Jumlah audiens, lingkungan fisik, situasi, waktu, keterkaitan dengan peristiwa 4. Analisis pada Karakteristik Psikologis: adaptasi terhadap sedikitnya perhatian yang diberikan audiens, adaptasi terhadap sesuatu yang tidak disetujui audiens, adaptasi terhadap audiens yang berpendidikan dan tidak, adaptasi terhadap audiens yang heterogen

5. Analisis dan Adaptasi selama Proses Pidato Berikut ini beberapa saran untuk mempermudah dan mengefektifkan proses pidato anda: a. Berbicaralah tanpa memakain persiapan (seperti tulisan) b. Fokuskan pendengar sebagai pengirim pesan c. Menanggapi respons audiens secara langsung C. Melakukan Penelitian Terhadap Topik Ada 3 bagian penelitian (riset) yang perlu mendapat perhatian: 1. Prinsip Dasar dalam Riset: memeriksa apa yang telah anda ketahui, bekerja dari yang umum ke spesifik, buatlah catatan yang akurat, gunakan waktu riset secara efektif, belajar mengenai sumber-sumber yang tersedia 2. Sumber-sumber riset: para ahli, katalog buku, ensiklopedia, biografi, indeks koran, majalah dan jurnal, almanak, penerbitan pemerintah 3. Riset online: saat ini berbagai indeks dan abstrak tersedia secara online maupun dalam bentuk CD-Rom. Salah satu kegunaan dari riset terkomputerisasi adalah memudahkan anda untuk mencari dua atau lebih konsep secara bersamaan 4. Menyatukan hasil riset ke dapat pidato atau presentasi: sebutkan sumber-sumber informasi dalam pidato paling tidak nama pengarang dan gunakan susunan kalimat yang menarik untuk menyambungkan kata-kata anda dengan kata yang anda kutip

D. Memformulasikan Pernyataan dan Proposisi Utama 1. Penggunaan kalimat tesis, fungsi dari tesis adalah untuk membantu anda membangun ide utama dan memfokuskan perhatian audiens pada ide itu 2. Kombinasikan poin yang memiliki fokus sama 3. Pilih poin yang relevan dan menarik bagi audiens E. Material Pendukung Dalam Presentasi 1. Alat bantu penjelas: contoh dan ilustrasi, kesaksian, alat bantu audiovisual 2. Argumen: menggunakan generalisasi dan contoh yang spesifik, menggunakan alasan dengan analogi, menggunakan alasan sebab akibat, menggunakan alasan dengan tanda atau simbol 3. Pendekatan Motivasional: altruisme (mementingkan orang lain), ketakutan, individualitas dan konformitas, penghargaan pada diri sendiri, cinta dan afiliasi, penerimaan, pendapatan finansial, status, aktualisasi diri. 4. Kredibilitas: memiliki karakter moral yang tinggi, dinamis dan kharismatik

F. Menyusun Materi pidato/presentasi 1. Empat alasan mengapa suatu pidato perlu diatur: a. Meningkatkan pemahaman pendengar tentang informasi, mempengaruhi etos anda, membantu dalam mengubah sikap audiens, mencegah pendengar menjadi frustasi 2. Pengaturan pidato ini meliputi: pemilihan ide, pengembangan kesatuan yang disebut pidato, pengurutan atau pengaturan ide pokok dalam tubuh pidato anda 3. Kesatuan yang disebut pidato memiliki 4 bagian: pendahuluan, tesis, tubuh atau isi dan simpulan G. Mengorganisasikan kata dan kalimat 1. Oral Style. Pidato tertulis dan pidato dengan gaya berbicara berbeda. Dengan gaya oral, kita harus mampu mempermudah audiens mencerna apa yang kita bicarakan sebab kita hanya mempunyai sedikit waktu. Gaya oral menggunakan kata-kata yang singkat, menggunakan kata diri seperti anda, saya, kita, istilah yang digunakan lebih spesifik 2. Pemilihan kata atau diksi untuk pidato oral: kejelasan, kesesuaian, kelincahan, gaya yang akrab, bahasa yang kuat 3. Menyusun kalimat: gunakan kalimat singkat atau langsung, kalimat aktif dan kalimat positif

8. Mengembangkan Pidato/ Presentasi 1. Pendahuluan: menarik perhatian, menghasilkan hubungan antara pembicaraaudiesn-topik, berikan arah pidato anda kepada audiens 2. Konklusi: simpulan adalah bagian yang sangat penting karena bagian ini merupakan bagian dimana audiens paling dapat mengingatnya dengan jelas.: merangkum, memotivasi, memberi penutupan. 3. Transisi dan rangkuman internal: (a) transisi adalah kata-kata atau frase atau kalimat yang menghubungkan bagian-bagian dari pidato anda. Gunakan transisi diantara pengantar dan bagian badan pidato, diantara badan dan penutupan dan diantara poin-poin penting dalam bagian badan pidato anda. Tujuan transisi untuk menunjukkan sebuah proposisi, menunjukkan bahwa anda sedang menarik sebuah keputusan, mengingatkan audiesn pada kualifikasi anda, mengingatkan audiens apa yang baru saja anda katakan dan menjelaskan bagian pidato anda. (b)Rangkuman internal: sebuah pernyataan yang merangkum apa yang telah anda diskusikan. Rangkum beberapa subdivisi dalam pidato anda.

H. Sebelum Pengantar dan Sesudah Konklusi


1. Tunjukkan antusiasme saat anda beranjak dari tempat duduk dan menuju podium 2. Jangan mulai pidato anda begitu anda bangkit dari tempat duduk atau berada di depan ruangan

3. Jika ada waktu pertanyaan yang mengikuti pembicaraan anda 4. Jika tidak ada pertanyaan, berhentilah sejenak setelah pernyataan terakhir dari penutup.

I.

Penyampaian Pesan

1. Berpidato tanpa persiapan: kesiapan berbicara, ekspresif, responsif dan buat catatan kecil 2. Suara yang efektif: volume rata-rata, artikulasi dan cara pengucapan kata-kata serta jeda 3. Gerakan tubuh yang efektif: kontak mata, ekspresi wajah, postur atau posisi tubuh yang kecil dan jelas. 4. Mempraktikkan dan memperbaiki penyampaian pesan: lakukan latihan maka anda akan mengetahui apakah dibutuhkan perubahan untuk menyempurnakan volume suara, kecepatan pidato, mengecek artikulasi dan pengucapan kata-kata.

PERSIAPAN PSIKOLOGIS
1. Pembicara a. Pembicara harus mengucapkan sesuatu b. Berdiri terpisah dan menjadi pusat perhatian c. Harus menyelesaikan pembicaraan 2. Pendengar a. Pendengar tidak dituntut untuk melakukan apa-apa kecuali duduk dan memandang ke pembicara b. Duduk bersama sebagai kelompok c. Boleh mendengar boleh tidak Menurut Rogers, ada 3 gejala umum yang membuat orang sulit berbicara di depan publik: A. Gejala Fisik, ini bisa dirasakan jauh sebelum penampilan anda dalam bentuk ketegangan di perut atau sulit tidur, atau seperti jantung berdebar-debar, lutut gemetar, suara bergetar, gelombang hawa panas, kejang perut, hiperventilasi, mata berair

B. Gejala Mental. Ini biasanya terjadi selama penampilan. Seperti mengulang kata atau
kalimat, hilang ingatan, bentuk-bentuk kekacauan umum yang lain, tersumbatnya pikiran
C. Gejala Emosional. Gejala ini menyertai atau mengawali gejala fisik dan mental, seperti rasa takut, rasa tidak mampu, rasa kehilangan kendali, rasa tidak berdaya, rasa malu, panik dan merasa dipermalukan Hendrikus (1999) memberikan tips untuk mengatasi gejala-gejala diatas: 1. Yakinkan anda sungguh-sungguh sudah mempersiapkan diri 2. Jangan makan atau minum the terlalu banyak karena mencerna adalah pekerjaan yang berat dan melelahkan 3. Jangan pernah naik mimbar dengan perut kosong 4. Jangan minum terlalu banyak alkohol sebelumnya karena menyebabkan pusing atau mabuk 5. Jangan lupa ke toilet sebelum berpidato 6. Kalau di toilet ada cermin, telitilah pakain anda 7. Ambil kesempatan berjalan-jalan diluar untuk menghirup udara segar 8. Jangan menelan tablet penenang sebab anda tidak tau reaksinya 9. 15 menit sebelum pidato, jangan pikirkan lagi mengenai tema anda 10. Bergembiralah mendapat kesempatan berbicara di depan umum

Anda mungkin juga menyukai