Anda di halaman 1dari 16

Materi 9 .

Teknik menggambar perspektif


Untuk mengembangkan kemampuan visualnya, seorang mahasiswa Desain Interior harus membiasakan diri melihat sesuatu dalam keadaan perspektif dan berlatih menggambar bentuk kubus yang sederhana dengan menggunakan satu, dua dan tiga titik hilang.

Gambar kubus dalam perspektif dua titik akan terlihat terdistorsi ketika kedua titik hilang diletakkan terlalu berdekatan satu sama lain pada garis cakrawala (2). Kedua titik hilang tersebut harus diletakkan cukup berjauhan sehingga bagian depan pada kubus dapat membuat sudut 90o atau lebih namun tidak melebihi sudut 140o (3).

Pada perspektif dua titik, sudut terdepan atau garis vertikal paling depan pada suatu objek biasanya digunakan sebagai garis ukur vertikal. Garis ini bisa dimunculkan secara terskala dan kemudian digunakan untuk mengukur pembagian pada objek menuju ke titik hilang (4). Garis ukur vertikal memudahkan pengukuran secara akurat elemenelemen vertikal pada gambar.

Untuk dimensi yang tidak dapat diukur pada bidang vertikal, beberapa cara sederhana dapat dilakukan. Salah satunya metode pengukuran proporsional dengan menggunakan garis diagonal untuk membagi bentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang (5 dan 6). Setiap bidang empat persegi dapat dibagi sama bagian pada
2

pertemuan dua garis diagonal. Pertemuan tersebut dihasilkan dari dua garis yang ditarik dari salah satu sudut ke sudut lainnya yang saling berhadapan, dan menunjukan lokasi tepat pada tengah-tengah bidang tersebut. Cara ini merupakan prinsip dasar pembagian ukuran pada sebuah objek dan dapat digunakan pada semua metode perspektif (satu, dua dan tiga titik hilang). Penggunaan diagonal juga pada penambahan, pemanjangan dan menduplikat gambar kotak pada perspektif (7 dan 8).

Bentuk lingkaran dan kurva tergambarkan elips pada gambar perspektif. Mengerti tentang elips dan bagaimana cara menggambarnya dapat membantu untuk membuat gambar perspektif terlihat sangat alami.

Bentuk kubus dalam gambar perspektif adalah cara yang paling efektif dalam menggambar menggunakan sistem kerja tebak yang sederhana. Dimulai dengan menggambar bentuk kubus yang sederhana dan menambahkan garis-garis diagonal untuk membagi jarak, akan mempermudah para mahasiswa untuk menggambar perspektif sistem kerja tebak. MENENTUKAN SUDUT PANDANG DAN TITIK HILANG Hal yang sangat penting dalam penggambaran konstruksi perspektif adalah penentuan jarak titik pandang pengamat dari bidang gambar. Karena apabila titik pandang terlalu

dekat dengan bidang gambar maka terjadilah gambar perspektif dengan kedalaman yang berlebihan (distorsi). Kalau terjadi sebaliknya (titik pandang terlalu jauh dari bidang gambar), gambar akan terlihat seperti didatarkan. Untuk itu perlu diperhatikan batas sudut pandang atau kerucut pandang manusia, yaitu minimal 30o dan maksimal 60o untuk konstruksi perspektif. Sehingga kita bisa mengambil keputusan menggunakan sudut optimal 45 o. Kadang kita menemui gambar perspektif yang terlihat tidak seimbang atau beberapa furniturnya terpotong. Permasalahan ini dapat di atasi dengan cara: - Garis cakrawala dapat diturunkan atau dinaikkan sehingga bagian objek dapat terjangkau oleh sudut pandang pengamat. - Kedudukan pengamat dimundurkan lebih jauh dari bidang gambar sehingga seluruh bagian objek dapat terjangkau oleh sudut pandang pengamat. Untuk menentukan titik hilang dapat dengan cara menentukan terlebih dahulu bagian ruang yang akan ditampilkan secara maksimal. Pada perspektif satu titik, bila bagian ruang yang akan ditampilkan adalah bagian kanan, maka titik hilang cenderung berada di sebelah kiri menjauhi garis normal dan bagian kanan ruang pada gambar. Cara ini berlaku untuk bagian ruang lainnya (kiri, atas dan bawah). Sedangkan pada perspektif dua titik, bila bagian ruang yang akan ditampilkan adalah bagian kanan, maka titik hilang sebelah kiri akan menjauhi dan titik hilang kanan akan mendekati bagian kanan ruang pada gambar. MENGGAMBAR PERSPEKTIF DENGAN SISTEM KERJA TEBAK Banyak sekali metode menggambar perspektif secara terukur yang berhasil membuat gambar perspektif dengan akurat dan indah. Namun, perlu dicatat, kesemua metode menggambar perspektif terukur memakan waktu yang sangat lama, sekitar 1 jam sampai 8 jam bahkan lebih. Cara ini mungkin dapat digunakan pada presentasi akhir desain, tetapi keterbatasan waktu dalam proses desain mengharuskan para desainer menggunakan teknik menggambar cepat untuk tahap pengembangan desain. Kebanyakan dari teknik menggambar perspektif terukur membutuhkan denah dengan ukuran yang lengkap. Teknik ini dapat digunakan dalam presentasi akhir desain, tetapi kurang membantu dalam proses desain. Cara termudah dari teknik cepat menggambar perspektif interior adalah dengan sistem kerja tebak menggunakan bentuk dasar kubus seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya. Diawali dengan menggambar sebuah garis horisontal yang berfungsi sebagai garis cakrawala; garis ini adalah (biasanya) garis yang berada tepat pada ketinggian mata dari pengamat. A. Sistem Kerja Tebak Perspektif Satu Titik Hilang 1. Gambarkan sebuah segi empat sama sisi berukuran 3 m x 3 m dengan skala.

2. Bagilah segi empat tersebut dengan garis diagonal. Gambarkan sebuah garis horisontal memotong di tengah kotak, ini adalah garis cakrawala, tingginya kirakira setinggi mata manusia rata-rata atau sekitar 150 cm. Letakkan sebuah titik hilang pada garis cakrawala di sebelah kiri, kanan atau tengah-tengah.

3. Gambarkan garis-garis perspektif dari titik hilang melewati sudut-sudut pada segi empat tersebut, membentuk lantai, dinding dan langit-langit. Sekarang perkirakan kedalaman ruangan tersebut; buat agar terlihat seperi segi empat sama sisi.

4. Gunakan garis diagonal untuk membagi kotak yang pertama, yang sekarang menjadi dinding belakang. Dengan membagi kotak tersebut menjadi empat, anda akan membuat empat bagian setinggi 75 cm.
5

5. Gunakan diagonal untuk membagi ukuran pada dinding samping, lantai dan langit-langit. Pada dinding samping, garis vertikal diletakkan pada perpotongan garis diagonal dengan garis perspektif yang melewati empat bagian pada dinding belakang.

6. Gunakan pembagian ukuran pada dinding belakang (pada langkah ke-4) atau menggunakan grid untuk meletakkan sebuah objek dan elemen interior lainnya.

7. Lakukan sentuhan akhir dengan menghilangkan garis-garis bantu (garis perspektif, grid dan diagonal).

Sistem Kerja Tebak Perspektif Dua Titik Hilang 1. Gambarkan sebuah garis vertikal untuk membuat skala ukuran vertikal. Bagi garis tersebut menjadi empat bagian yang sama. Pada titik paling tengah gambarkan sebuah garis horisontal; ini adalah garis cakrawala.

2. Letakkan dua titik hilang pada garis cakrawala, yang satu di sebelah kanan dan yang satu lagi di sebelah kiri. Tarik garis dari dua titik hilang tersebut melewati titik tertinggi dan terendah pada garis skala vertikal. Dengan ini akan membentuk lantai, dinding dan langit-langit. Sekarang perkirakan kedalaman, buatlah terlihat menjadi segi empat sama sisi.

3. Tarik garis melewati semua bagian pada garis skala vertikal; dengan ini akan perkiraan ukuran ketinggian pada dinding-dinding.

4. Untuk membuat grid, gambarkan garis diagonal pada dinding-dinding. Pada perpotongan garis diagonal dan garis perspektif yang melewati garis skala vertikal, gambarkan garis vertikal.

5. Gunakan grid untuk meletakkan objek dan elemen interior lainnya.

6. Lakukan sentuhan akhir dengan menghilangkan garis bantu.

Berikut beberapa contoh dari gambar perspektif dengan menggunakan sistem kerja tebak

Kunci dari teknik menggambar sistem kerja tebak adalah kemampuan untuk memperkirakan kedalaman dari ruangan berbentuk kubus. Kedalaman tersebut harus diperkirakan agar ruangan pada gambar benar-benar terlihat berbentuk kubus. Namun kebanyakan ruangan tidak benar-benar berbentuk kubus, sehingga teknik ini hanya sebagai permulaan untuk ruangan dengan macam-macam bentuk. Mengurangi dan menambahkan dimensi ruangan menggunakan garis diagonal dapat membantu menggambar ruangan dengan bentuk yang bervariasi. Dalam menggambar perspektif menggunakan sistem kerja tebak, elemen-elemen interior akan lebih mudah digambar bila diletakkan menempel pada dinding. Pada gambar perspektif satu titik, objek yang diletakkan terlalu jauh dari titik hilang akan terlihat terdistorsi. Sedangkan pada perspektif dua titik, objek yang terlihat distorsi dapat disebabkan oleh letak objek yang sangat berdekatan dengan salah satu titik hilang, atau jarak kedua titik hilangnya terlalu berdekatan. Karenanya, posisi dari titik hilang sangat menentukan kualitas dari sebuah gambar perspektif. Maka itu, dianjurkan untuk membuat sketsa kecil sebelum mengerjakan gambar perspektif yang sebenarnya.

10

Menggambar perspektif dengan menggunakan metode satu titik hilang sangat membantu dalam proses desain dan juga sangat mudah untuk dibuat, namun sangat jarang penggunaannya, dikarenakan keterbatasannya yang seringkali menimbulkan distorsi. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk mempelajari metode menggambar perspektif dua titik dengan sistem kerja tebak. Dalam pelaksanaannya, menggambar perspektif dengan sistem kerja tebak berdasarkan perkiran-perkiraan yang kasar, namun sangat membantu para Desainer Interior menggambarkan ruangan sesuai dengan apa yang mereka rancang dalam tahap pengembangan desain. Kemampuan dalam menggambar perspektif yang baik dengan menggunakan sistem kerja tebak merupakan langkah awal untuk mempelajari teknik menggambar perspektif terukur. Dan sebaliknya, bila kita sudah lancar menggambar perspektif dengan teknik terukur, maka akan sangat mudah bagi kita untuk menggambar perspektif dengan sistem kerja tebak.

11

RENDERING PADA GAMBAR PERSPEKTIF Rendering gambar perspektif digunakan untuk memperjelas kedalaman dan membuat permukaan datar pada gambar terlihat lebih nyata agar lebih mudah dimengerti oleh
12

klien (bahasan mengenai rendering dapat dilihat pada bab tambahan di halaman akhir). Namun, seperti juga dalam menggambar perspektif, keterbatasan waktu tidak memungkinkan melakukan rendering dengan detail. Maka dari itu dibutuhkan suatu teknik rendering yang cepat. Dari rendering akan muncul dua karakter: pencahayaan dan bahan atau tekstur objek. Pencahayaan Semua teknik rendering memunculkan pencahayaan dan pengaruhnya pada keadaan sekitar pada gambar. Setiap goresan yang dibentuk oleh pensil atau pena merupakan hasil pertemuan antara cahaya dan sebuah objek. Kubus, silinder, bola dan kerucut adalah bentuk-bentuk dasar yang dapat ditemukan pada objek-objek yang lebih rumit. Mempelajari cara-cara rendering pada bentuk-bentuk dasar ini dengan media hitam putih sangat penting sebagai awal untuk mewarnai warna dan material yang sebenarnya. Bentuk-bentuk dasar ini sangat mudah untuk diberi efek pencahayaan dan bayangan. Cara paling sederhana yaitu dengan memberi garis tebal pada tempat yang tidak terkena cahaya.

MEMBUAT BAYANGAN PADA GAMBAR PERSPEKTIF Ada beberapa macam konstruksi bayangan, kebanyakan sangat rumit dan sangat teknis. Hal yang perlu diingat tentang bayangan pada perspektif adalah bahwa bayangan sangat mutlak ada, khususnya pada permukaan lantai. Walaupun bayangan sangat penting, tapi dapat disederhanakan untuk mempermudah rendering. Metode yang paling mudah dari konstruksi bayangan adalah dengan menggunakan garis paralel yang memiliki bentuk dasar segi tiga. Bayangan terkonstruksi dengan menentukan sudut yang terbentuk dari sumber cahaya dan menggunakan sudut ini untuk membuat segitiga dari tiap sudut objek. Sisi bawah pada segitiga tersebut kemudian dihubungakan dengan sisi bawah segitiga yang lain untuk membentuk bayangan.
13

Bayangan yang lebih didramatisir dapat dibentuk dengan menggunakan titik hilang bayangan. Metode ini membutuhkan sumber cahaya yang diletakkan di suatu tempat di atas garis cakrawala. Kemudian dari titik hilang bayangan ditarik garis menyinggung sudut objek yang paling atas, dan memanjang menuju permukaan lantai. Dan bila titiktitik hasil pemanjangan garis itu dihubungkan, maka bayangan yang lebih akurat akan terbentuk Pengertian Gambar Perspektif Ilmu menggambar konstruksi perspektif adalah salah satu bagian dari ilmu gambar proyeksi dimana banyak sekali penggunaannya pada gambar arsitektur termasuk juga naval architect. Ilmu perspektif merupakan seni dan ilmu menggambar suatu benda atau obyek pada suatu bidang datar, gambar tersebut tampak seperti pandangan mata kita sehari hari pada jarak tertentu . Prinsip ilmu menggambar perspektif ini benda yang kita lihat dalam suatu pandangan mata, apabila kedudukannya semakin jauh akan semakin kecil dari ukuran benda sebenarnya. Dan apabila benda yang kita lihat jauh tak terhingga maka akan kelihatan satu titik. Titik tersebut dinamakan titik lenyap, dalam pandangan tak terhingga semua benda akan merupakan titik titik yang berderet mendatar dan terletak pada satu garis lurus mendatar setinggi mata kita, garis ini disebut horizon. 1. Obyek/Benda : Obyek atau benda yang akan digambar kesulitannya tergantung dari bentuk benda itu sendiri. Benda yang berbentuk garis lurus, siku dan teratur relatif mudah untuk digambarkan, sedangkan obyek yang semakin hidup atau tidak teratur seperti manusia, pohon atau pemandangan semakin sulit untuk digambar. 2. Pengamat (P) : Pengamat dalam gambar perspektif adalah posisi dan arah dari orang yang melihat obyek yang akan digambar. Gambar perspektif yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh jarak dan sudut pandang pengamat. 3. Kerucut Pandangan: Kerucut Pandangan adalah istilah untuk menunjukkan sudut maksimal pandangan pengamat (45o-60o). 4. Garis Horizon/Cakrawala (GH) : Garis Horizon/Cakrawala adalah garis horizontal hayal yang kedudukannya selalu setinggi dengan tinggi mata pengamat dan sejajar dengan bidang dasar. 5. Bidang Dasar/Garis Dasar (BD/GD) adalah bidang/garis horizontal yang merupakan dasar patokan dari segala ukuran vertikal dari benda yang akan digambar. Obyek yang memotong Bidang Dasar/Garis Dasar ini ukurannya digambarkan sesuai dengan ukuran sebenarnya.
14

6. Bidang Gambar (BG) adalah bidang transparan 2 dimensi yang tegak lurus dengan garis pandangan. Perspektif tiap titik dimanapun juga selalu terletak pada bidang gambar. Pada kenyataannya Bidang Gambar adalah permukaan kertas gambar yang dipakai untuk menggambar perspektif. 7. Titik Lenyap/Titik Hilang (Vanishing Point) adalah sebuah titik atau lebih yang mengumpulkan garis-garis (yang sesungguhnya) sejajar pada obyek yang posisinya tidak tegak lurus dengan garis pandangan. Kedudukan titik lenyap terdapat pada sepanjang garis horizon Macammacam Gambar Konstruksi Perspektif a. Areal Perspektif Cara menggambar perspektif dimana semua benda yang dekat dengan pengelihatan kita garis garis tampak jelas dan tegas, kemudian benda yang makin jauh garis garis kurang jelas. b. Linear perspektif Cara menggambar perspektif dengan bantuan titik lenyap dan garis garis yang memusat ke titik tersebut. Menurut pandangan mata / arah memandang maka linear perspektif dibagi menjadi : 1) Paralel perspektif (dengan titik lenyap). Apabila sebuah kubus kita letakkan pada suatu bidang datar yang sisi depannya sejajar dengan proyeksi sedang bagian rusuk-rusuknya napak menuju ke satu titik lenyap. 2) Anguler perspektif (dengan 2 titik lenyap). Jika dari posisi paralel perspektif di atas kita ubah sedikit dengan menggeser sehingga sisinya tidak ada yang sejajar karena garis proyeksi menuju dua buah titik lenyap kiri dan kanan, sehingga sisi alas dan atapnya akan membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. 3) Oblique perspektif (dengan 3 titik lenyap). Apabila kubus tersebut kita gambar dengan tiga buah titik sehingga rusuk rusuknya seakan menuju ke tiga buah titik tersebut, sehingga tidak ada garis garis yang sejajar lagi. Seumpama kita melihat sebuah gedung pencakar langit makin ke atas makin kecil, demikian ke kiri dan ke kanan (lihat gambar) Konsep Penggambaran 3 Dimensi

15

gambar perspektif 3 dimensi Cara menggambar gambar proyeksi perspektif secara bertahap adalah sebagai berikut. 1. Tentukan dahulu TM atau TP (titik mats/ titik pandang) yang diletakkan sedemikian rupa sehingga garis pandang merupakan jarak terdekat mata terhadap bendanya. (sebaiknya sudut pandang = a jangan lebih dari 30). 2. Tentukan bidang frontal atau B. Taferil, salah satu bidang yang sejajar dengan bidang proyeksi/garis horizontal. 3. Tentukan sumbu koordinat benda dan dari TM ditarik garisgaris sejajar dengan sumbu koordinat tersebut yang memotong bidang frontal di titik Ti dan T, (bila salah satu sumbu tersebut sejajar bidang frontal, akan didapat hanya 1 T atau berarti satu titik hilang). 4. Tentukan garis lantai/nol/tanah dari rencana gambar proyeksi tersebut, serta garis cakrawala /horizon yang berada di atas garis lantai dengan jarak tertentu (disebut tinggi horizon). 5. Proyeksikan secara vertikal titik-titik T, dan T2 ke garis cakrawala akan didapat titiktitik hilang (TH, dan TH 2). 6. Gambarkan penampang perpotongan benda dengan bidang frontal dengan bentuk dan ukuran sesuai sebenarnya serta dasarnya tepat pads garis lantai. 7. Tarik garis-garis proyeksi dari titik hilang ke titik-titik sudut penampang benda yang frontal tersebut, akan tergambar bidang-bidang depan benda tersebut. 8. Untuk menggambarkan setiap titik dari benda tersebut didapat dengan cara menghubungkan titik-titik tersebut ke TM yang memotong atau dipotongkan ke bidang frontal dan dari titik-titik potong ini ditarik garis-garis vertikal yang memotong garisgaris proyeksi yang bersangkutan sehingga terbentuk garis-garis/titik-titik bendanya. Dari bahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Bila tinggi horizon lebih rendah daripada penampang frontal, benda akan tergambar dengan bidang atas kelihatan. 2. Bila tinggi horizon sama dengan tinggi penampang frontal, benda akan tergambar dengan bidang atas satu garis. 3. Bila tinggi horizon lebih tinggi daripada tinggi penampang frontal, benda akan tergambar dengan bidang atas tidak kelihatan. 4. Bila bidang frontal diletakkan makin ke depan, benda akan tergambar makin kecil. Sebaliknya, bila bidang frontal makin jauh dari TM, benda akan ter-gambar makin besar

16

Anda mungkin juga menyukai