Anda di halaman 1dari 4

GENERASI NARKOBA

Narkoba (Narkotika dan obat-obat berbahaya), NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif) atau NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) sedang ramai dibicarakan. Peredarannya di Indonesia luar biasa, merambah ke semua kalangan. Narkoba adalah racun yang merusak fisik, jiwa dan masa depan seseorang. Narkoba dalam tubuh tidak akan hilang selama 6 10 tahun dari berhenti mengkonsumsi. Dan bukan hanya kalangan elit sekarang kalangan bawahpun juga banyak yang mengkonsumsi narkoba. Dari penggunaan narkoba tersebut, banyak pihak yang dirugikan. Karena dengan banyaknya penggunaan narkoba, semakin banyak pula kejahatan tindak kriminal. Menurut hasil data, 2% dari penduduk 200 juta telah mengkonsumsi narkoba. Hukuman bagi para pengedar narkobapun juga masih ringan. Berfikiran bahwa Narkoba Musuh Bersama adalah satu-satunya jalan untuk membendung peredaran narkoba. Narkoba terdiri dari beberapa jenis yaitu putau, ganja, alkohol, shabu-shabu/kokain, ekstasi, narkotika, opium dan psikotropika. Bentuk dan wujud narkoba ada 2 yaitu narkotika alam yang berbentuk daun dan getah serta narkotika sintetik yang terdiri dari bentuk cairan, tablet/kapsul, dan serbuk Harta yang relative berlimpah membuat sebagian orang tergoda untuk menggunakan narkoba. Urusan tidak punya uang bukan menjadi penghalangnya. Pengakuan seorang mahasiswa, dia biasa mengkonsumsi putau sebanyak 10 gram perharinya. Menurut Polda Jabar peredaran uang putaun saja perhari sekitar 3 milyar. Konon kenikmatan putau 5 kali lipat dibandingkan heroin, setelah mencicipi putau dengan cara spet atau disuntik lama kelamaan akan ketagihan. Untuk kondisi ini tidak segan-segan mereka melakukan tindakan criminal hanya untuk memenuhi kepuasan sesaat. Masalah penyalahgunaan narkoba terkait erat dengan kriminalitas. Sebab ibarat semut diinjak orang yang sedang sakau akan melakukan apa saja untuk mendapatkan putau. Peredaran ekstasi sekarang lebih gila dari yang sebelumnya. Bentuk ekstasi yang popular di Indonesia adalah tablet dan kapsul. Ternyata jenis- jenis ekstasi tersebut memiliki pengaruh yang berbeda, contohnya: flipper berpengaruh seakan-akan sedang timbul dan tenggelam dalam lautan. Padahal pada dasarnya semua jenis ekstasi memiliki efek negative yang sama. Ekstasi merangsang susunan syaraf pusat, terutama syaraf otonom yang mengatur peredaran darah dan

pernafasan. Ekstasi tidak Cuma mempengaruhi otak, tapi juga organ penting lainnya. Hal tersebut diperkuat adanya penelitian terus-menerus di Taiwan. Selama pengaruh obat itu belum hilang, para pengguna akan mendapatkan suatu keadaan yang gembira dan berperilaku bak oramg gila. Jika pengaruh obatnya sudah hilang, maka akan kembali ke keadaan yang sebaliknya. Bukan hanya ekstasi tidak berguna, melainkan harganya juga mahal. Tak heran jika banyak para gadis yang rela menjual tubuhnya untuk ekstasi. Ciri-ciri pecandu narkoba diantaranya dari segi kesehatan dan emosi, sikap dan pribadi, masalah harta, masalah pelajaran, dan juga sifat ketergantungan. Menurut Dr. Al-Ahmady Abu An Nur narkoba sangat merugikan bagi tubuh. Kandungan di dalam narkoba dapat membahayakan aliran darah dan sel-sel yang tersusun dalam darah. Akibat yang ditimbulkan oleh narkoba antara lain Arterosclerosis dan thrombosis. Penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya pembekuan hati dan kematian. Narkoba akan masuk ke pembuluh darah dan berpindah ke syaraf utama dan otak. Bagian yang paling berpengaruh adalah antara belahan otak kanan dan otak kiri. Orang yang kecanduan narkoba ia tidak mampu bekerja dan tidak bisa mengingat. Dr. Abdullah Jamaah dosen di Fakultas kedokteran Universitas Al-Azhar mengatakan bahwa, menghirup heroin tahap pertama akan menghasilkan kegembiraan atau euphoria (kebahagiaan yang tidak wajar). Zat yang terkandung di dalam narkoba jika dikonsumsi dosis demi dosis akan mengambil alih kerja otak dan merusak organ-organ tubuh dan berakhir dengan kematian. Kemudian pecandu narkoba akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia mau seperti mencuri harta, membunuh, dan lain-lain. Hati adalah bagian yang paling vital di dalam tubuh dan merupakan sentral kehidupan. Tugas hati adalah mendistribusikan temperatur tubuh. Dr. Carlug, pakar penyakit liver berkata dalam bukunya Amraadzu Al Kabidi (penyakit-penyakit liver) cetakan ke empat, tidak diragukan lagi bahwa kerusakan hati itu lebih menyerang para pecandu miras dari pada orang-orang selain meraka. Perbandingannya 1 : 6 atau 1 : 8. Jadi mengkonsumsi miras selama 10 tahun dapat menyebabkan luka serius di hati. Hidung merupakan pintu masuk semua zat-zat narkoba, terutama kokain dan heroin. Kokain dan Heroin di sini dapat menyebabkan pengurusan dan pengikisan selaput lendir hidung. Narkoba juga menyerang spermatozoon melalui ovum wanita, yang mengakibatkan alaqah (gumpalan darah bakal janin) menjadi sakit. Kemudian bahaya dari narkoba juga dirasakan oleh

wanita hamil, sang ibu, juga menyerang janinnya dan anak yang disusuinya. Beberapa riset terhadap para wanita menunjukkan narkoba semasa kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir tidak utuh, atau berat yang tidak ideal. Hukuman cambuk bagi peminum khamr (miras) adalah 40-80 kali cambukan. Rasulullah melarang umatnya meminum minumanyang diproduksi dari gandum dan syair atau disebut AlGhabira. Allah menjelaskan bahwa bahaya meminum khamr lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya. Allah melarang meeka yang mabuk untuk melaksanakan shalat. Dan meminum khamr berdampak negatif bagi pribadi maupun masyarakat, karena itu dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian serta menghalangi kita untuk mengingat Allah. Sudah cukup banyak ayat yang menegaskan bahwa khamr itu diharamkan. Sekarang minuman yang memabukkan bervariasi tapi tetap saja hukumnya haram. Narkoba juga termasuk khamr. Rasulullh bersabda nantinya akan ada minuman khamr dengan nama yang bervariasi. Dampak neagatif narkoba bukan hanya terbatas pada kesehatan fisik dan psikis si pemakai, tapi juga dengan ekses sosial ekonomi yang sangat merugikan. Akan terjadi malapetaka sosial jika khamr tetap merajalela. Bahkan Allah akan melaknat siapa saja yang berhubungan dengan khamr. ND, bekas pecandu narkoba mengaku menjadi pemakai narkoba karena merasa penasaran dan ingin dianggap jagoan. Berbagai miras yang termurah sampai yang mahal telah dikonsumsinya. Obat-obatan dari yang termurah sampai yang cukup mahal telah dikonsumsinya juga. Hal itu disebabkan karena kurang perhatian orang tua dan orang lain. Kurang lebih sudh 8 tahun dia menjadi pemakai narkoba. Akhirnya karena dia jatuh sakit dan diajak teman-temannya untuk meninggalkan benda tesebut dia mau untuk berhenti jadi pemakai. Dengan niat yang kuat, menghindar dari pergaulan jelek serta tidak melalaikan shalat merupakan upaya ND agar tidak mengonsumsi narkoba itu lagi. Setelah berhenti menjdi pemakai, ND merasa lebih aman dan nyaman. ND menghimbau pada mereka yang masih memakai untuk berhenti memakai narkoba. Perkembangan narkoba dari tahun ke tahun bervariasi. Apalagi pemakaian narkoba semakin menjadi-jadi hingga sekarang. Heroin lima kali lebih ampuh dibandingkan moruil. Ternyata pecandu narkoba remaja juga berasal dari keluarga baik-baik. Mereka tidak tahu kalau narkoba diharamkan. Karena kebodohan dan ketidaktahuan membuat merek terjerumus. Seharusnya orang tua bertanggung jawab menciptakan kondisi sosial yang baik Jadi, orang tua dulu yang harus dibina. Kemudian kita harus berapresiasi terhadap aparat yang menggagalkan

peredaran narkotika itu. Akibat minimnya perhatian orang tua, narkoba merajalela di kalangan remaja. Berbagai jenis dikonsumsinya. Obat ini dapat merusak total baik psikis maupun fisik. Dengan menyerang saraf pusat sehingga dapat menyebabkan kematian. Namun penegak hukum di Indonesia belum kuat. Pemerintah harus membentuk badan khusus untuk penanggulangan narkoba dan cara yang paling efektif adalah keluarga.

Anda mungkin juga menyukai