Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS ISI LAMBUNG TERHADAP IKAN BAUNG (MYSTUS NEMURUS)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan baung (Mystus nemurus ) adalah ikan yang banyak di jumpai di Indonesia. Usaha budidaya ikan baung ini telah berkembang dengan pesat, akan tetapi perkembangan nya itu belum di imbangi dengan tingkat produksi yang tinggi.karena tidak didukung oleh produksi benih dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Dalam hal ini maka kematangan gonad akan sulit di dapatkan. Adapun beberapa peneliti menunjukkan daya tetes telur ikan baung masih di bawah jangkauan, yakni berkisar antara 34,5 %(muflikhah, 1993 ) 63,63 % (hardiantho et al., 2002), dan 39% ( sukendi, 2005 ).

Analisis lambung ikan merupakan suatu kajian hubungan antara posisi pakan alami dalam lambung dan habitatnya, seperti plankton, bentos dan lain-lain. Apabila ada beberapa ikan yang mempunyai jenis dan ukuran yang sama, jadi dalam pemilihan pakan nya akan berbeda. Ukuran dan umur ikan ini sangat tergantung pada jeis pakan yang di sukainya. Pakan alami pada beberapa jenis memiliki perbedaan kebiasaan dan kesukaan pada habitat yang sama. ( Effendie,2002,.Dolgov,2005)

Di berbagai wilayah asia, ikan baung merupakan ikan konsumsi yang terpenting. Tekstur dagingnya berwarna lembut, putih, tebal tanpa duri halus, sehingga sangat digemari masyarakat. Berbagai masakan ikan baung yang terkenal enak, di antaranya adalah pindang baung dari Sumatera dan baung asam padeh dari Riau, serta ikan baung panggang dari Kalimantan. Baung banyak ditemukan sampai ke muara sungai di daerah pasang surut

yang berair sedikit payau. Umumnya Baung bersifat noktural. Yang artinya, segala aktivitas kegiatan hidupnya (mencari makan, dll) lebih banyak dilakukan pada malam hari. Selain itu, baung juga memiliki sifat suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai tempat habitat hidupnya. Berdasarkan dari jenis makanannya, ikan dapat digolongkan menjadi 3, yakni : herbivore, karnivora, dan omnivore. Baung termasuk ikan pemakan segala (omnivora). Namun ada juga yang menggolongkannya sebagai ikan carnivora, karena lebih dominan memakan hewan-hewan kecil seperti ikan-ikan kecil (Arsyad, 1973). Pakan baung antara lain ikan-ikan kecil, udang-udang kecil, remis, insekta, molusca, dan rumput. Terkadang terjadinya overlap yang di sebabkan keadaan habitat ikan tersebut. Adapun beberapa factor yang perlu di ketahui, seperti ketersediaan makanannya, penyebaran organism sebagai makanan ikan, pilihan ikan itu sendiri dan factor fisik yang mempunyai perairan.( alawi et al 1990 ) Sejak tahun 2002 ikan baung diperairan sungai siak populasinya mulai menurun dikarenakan perairan sungai siak telah tercemar, parameterpatameter kualitas air penting seperti suhu, kecerahan, PH, oksigen terlarut, nitrat, posfat, logam berat dan lain-lainnya menunjukkan nilai yang kurang mendukung, untuk kehidupan biota akuatik di sungai siak ( sarbaini 2004 )

Anda mungkin juga menyukai