Anda di halaman 1dari 92

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD di: Pasar Reguler

r dan Negosiasi Pasar Tunai Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di: Pasar Reguler dan Negosiasi Pasar Tunai Tanggal Pencatatan Dalam Daftar Pemegang Saham Yang Berhak atas HMETD (Record Date)

16 Februari 2012

23 Februari 2012 28 Februari 2012

24 Februari 2012 29 Februari 2012

Distribusi HMETD dan Formulir Tanggal Pencatatan Saham Hasil HMETD di Bursa Efek Indonesia Periode Perdagangan HMETD Periode Pelaksanaan HMETD Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Pembelian Saham Tambahan Tanggal Penjatahan Pemesanan Tambahan Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Secara Elektronik Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Saham Tambahan

29 Februari 2012 1 Maret 2012 1 - 7 Maret 2012 1 - 7 Maret 2012 9 Maret 2012 12 Maret 2012 5 - 9 Maret 2012 14 Maret 2012

28 Februari 2012

PENAWARAN UMUM TERBATAS II INI BELUM MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM, INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH, PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN (BAPEPAM & LK) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM & LK. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM MEMPEROLEH PERSETUJUAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DAN PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM & LK. BAPEPAM & LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI, Tbk. (PERSEROAN) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS.

PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI, Tbk.


Bidang Usaha
Industri Keramik Kantor Pusat: Graha Atrium Lt. 5, Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta - 10410, Indonesia Telp. : (62-21) 3862322 (Hunting), Fax. : (62-21) 3862311 Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat - Indonesia Kota Industri Surya Cipta, Jl. Surya Lestari Kav. 1 & 2, Teluk Jambe Karawang, Jawa Barat - Indonesia Website: http://www.kiaceramics.com

PENAWARAN UMUM TERBATAS II (PUT II) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD)
Sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B atau sebesar 43,57% (empat puluh tiga koma lima puluh tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Terbatas II, dengan nilai nominal Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham yang memiliki 500 (lima ratus) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB mempunyai 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas II ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 11 Tanggal 12 Januari 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 32 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh SCG Building Materials Co. Ltd. pada harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham (Lihat Bab XV. Persyaratan dan Pemesanan Pembelian Saham Butir 6. Persyaratan Pembayaran). PUT II MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (RUPSLB) PERSEROAN. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN-KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO SUMBER ENERGI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM JIKA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN SESUAI DENGAN PORSI SAHAMNYA, MAKA KEPEMILIKAN PROPORSI SAHAMNYA DALAM PERSEROAN AKAN MENGALAMI PENURUNAN (DILUSI) SAMPAI DENGAN MAKSIMUM SEBESAR 43,57% SETELAH PELAKSANAAN HMETD. PERSEROAN AKAN MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS II INI DALAM BENTUK WARKAT DAN TANPA WARKAT. SAHAM BARU DALAM BENTUK WARKAT HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DIDISTRIBUSIKAN MELALUI PT ADIMITRA TRANSFERINDO SEDANGKAN SAHAM BARU DALAM BENTUK TANPA WARKAT HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DI DALAM PENITIPAN KOLEKTIF YANG DIADMINISTRASIKAN OLEH PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI)

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 9 Februari 2012

PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. (selanjutkan dalam Prospektus ini disebut Perseroan) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut BAPEPAM & LK) dengan Surat No. 026/Srt.Corsec-KIA/01/12 tanggal 17 Januari 2012 dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD, Peraturan BAPEPAM No. IX.D.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan HMETD dan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penerbitan HMETD. Perseroan, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan norma profesinya. Sehubungan dengan PUT II ini, semua pihak yang terafiliasi dilarang memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut dalam PUT II ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Pasar Modal. Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... i RINGKASAN ............................................................................................................................................. v I. II. III. IV. PENAWARAN UMUM TERBATAS II ............................................................................................... 1 RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT II .................................. 5 PERNYATAAN HUTANG ................................................................................................................. 6 ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ................................................................... 10 1. Umum ....................................................................................................................................... 10 2. Analisa Keuangan ..................................................................................................................... 11 3. Manajemen Risiko .................................................................................................................... 19 4. Pandangan Manajemen Perseroan .......................................................................................... 20 5. Penjelasan Tambahan .............................................................................................................. 20 V. VI. VII. RISIKO USAHA.............................................................................................................................. 21 KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN....................... 23 KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK .................................................. 24 1. Riwayat Singkat Perseroan ....................................................................................................... 24 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ....................................................................... 25 3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Perseroan ...................................................................... 28 4. Pengurusan dan Pengawasan .................................................................................................. 29 5. Struktur Organisasi Perseroan .................................................................................................. 34 6. Sumber Daya Manusia ............................................................................................................. 34 7. Keterangan Singkat Mengenai Entitas Anak ............................................................................. 36 8. Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak.................................................................... 39 9. Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Perseroan, Entitas Anak dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ........................................................................... 39 10. Perizinan ................................................................................................................................... 40 11. Aset Material dan Asuransi ....................................................................................................... 40

12. Perjanjian Penting, Ikatan dan Kontijensi .................................................................................. 46 13. Transaksi Dengan Pihak Berelasi ............................................................................................. 51 14. Perkara Hukum yang sedang Dihadapi .................................................................................... 52 VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ...................................................................... 53 1. Umum ....................................................................................................................................... 53 2. Produk Perseroan dan Entitas Anak ......................................................................................... 53 3. Kegiatan Usaha ........................................................................................................................ 54 4. Prospek Usaha ......................................................................................................................... 56 5. Kondisi Persaingan Usaha........................................................................................................ 57 6. Strategi Usaha .......................................................................................................................... 57 7. Lain-lain .................................................................................................................................... 57 IX. X. XI. XII. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ...................................................................................... 59 EKUITAS........................................................................................................................................ 61 PERPAJAKAN ............................................................................................................................... 62 KEBIJAKAN DIVIDEN .................................................................................................................... 64

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ........................................................... 65 XIV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA ............................................................... 67 XV. PERSYARATAN DAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM .......................................................... 70

XVI. KETERANGAN TENTANG HMETD ............................................................................................... 76 XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT HMETD................................................. 78 XVIII. INFORMASI TAMBAHAN .............................................................................................................. 79 LAMPIRAN A. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI TBK DAN ENTITAS ANAK LAMPIRAN B. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

ii

DEFINISI DAN SINGKATAN


Afiliasi : Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 Undangundang Pasar Modal. : Perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. : PT Adimitra Transferindo, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta, yang bertindak sebagai Biro Administrasi Efek : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan : PT Bursa Efek Indonesia, bursa efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-undang Pasar Modal, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan. : Badan Koordinasi Penanaman Modal : Daftar Pemegang Saham Perseroan, yang dibuat, disusun dan diadministrasikan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. : Hari dimana BEI atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundangundangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut. : Hari kerja biasa kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari yang oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hari libur nasional. : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu : Kustodian Sentral Efek Indonesia, lembaga yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta. : Perorangan dan/atau badan hukum, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia. : Pemerintah Negara Republik Indonesia. : Pernyataan dan informasi mengenai fakta-fakta penting dan relevan tentang Perseroan dan saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. : Penawaran saham secara terbatas oleh Perseroan kepada masyarakat melalu Pasar Modal, yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Pasar Modal dan ketentuanketentuan yang berlaku. iii

Entitas Anak

BAE

BAPEPAM & LK BEI

BKPM DPS

Hari Bursa

Hari Kerja

HMETD KSEI

Masyarakat

Pemerintah Prospektus

Penawaran Umum Terbatas II

Penitipan Kolektif

: Jasa penitipan kolektif sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal. : SCG Building Materials Co. Ltd. : Pasar modal di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Pasar Modal. : Rapat Umum Pemegang Saham. : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. : Saham Baru yang dikeluarkan sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B, dengan harga penawaran sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah). : Dokumen yang wajib diajukan kepada BAPEPAM & LK oleh Perseroan sebelum melakukan Penawaran Umum Terbatas II atas saham-saham kepada Masyarakat, berikut lampiran-lampirannya serta semua perubahan, tambahan dan pembetulannya yang dibuat sesuai ketentuan dalam Undang-undang Pasar Modal.

Pembeli Siaga Pasar Modal

RUPS RUPSLB

Saham Baru

Pernyataan Pendaftaran

iv

RINGKASAN
Ringkasan ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci serta laporan keuangan dan penjelasannya yang tidak tercantum di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. UMUM PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 28 Nopember 1968. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. J.A.5/22/5 tanggal 5 Maret 1969 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 21 Maret 1969, Tambahan No. 34. Status Perseroan sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Surat Keputusan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 25/V/1992 tanggal 15 Juni 1992. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Pada tanggal 4 November 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1816/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 25.000.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000,- (seribu Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.750,- (dua ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Pada tanggal 8 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tanggal 18 Juni 1997, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1345/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 255.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham dengan perbandingan 2:3, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 2 (dua) saham lama mempunyai 3 (tiga) HMETD untuk membeli 3 (tiga) saham baru, yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 9 Juli 1997. Mulai 29 September 2004, saham Perseroan sudah tidak tercatat (delisting) pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/DEL/08/-2004 tanggal 23 Agustus 2004 dan Peng-11/BEJ-PSR/DEL/09/-2004 tanggal 23 September 2004. Berdasarkan Pengumuman PT Bursa Efek Jakarta tanggal 30 November 2007 No. Peng-167/BEJCAT/P/11-2007, sehubungan dengan penggabungan PT Bursa Efek Surabaya ke dalam PT Bursa Efek Jakarta dan perubahan nama PT Bursa Efek Jakarta menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang telah efektif pada tanggal 30 November 2007, disampaikan bahwa saham Perseroan yang sebelumnya hanya tercatat di PT Bursa Efek Surabaya dicatatkan oleh BEI di Papan Pengembangan pada tanggal 1 Desember 2007 dan efektif tanggal 3 Desember 2007, saham Perseroan dalam status tidak dapat diperdagangkan (suspensi). Pada tanggal 15 Oktober 2008, berdasarkan Pengumuman Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk., No. Peng-005/BEI.PSR/UPT/10-2008, BEI telah mencabut Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perseroan, sehingga saham Perseroan kembali dapat diperdagangkan mulai tanggal 16 Oktober 2008.

Berdasarkan Surat BEI No. S-03824/BEI.PSR/07-2008 tanggal 9 Juli 2008, saham Perseroan yang tercatat di BEI adalah sejumlah 425.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250,- per saham yang merupakan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai hasil konversi hutang seperti yang telah disepakati dengan para kreditur dalam Master Debt Restructuring Agreement (MDRA) dan disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 Mei 2008. Sejak Penawaran Umum Terbatas I, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi industri keramik. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 1968. Produk Perseroan dipasarkan baik lokal maupun di ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Lokasi Kantor Pusat dan Pabrik Perseroan adalah sebagai berikut: Kantor Pusat: Graha Atrium Lt. 5, Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta - 10410, Indonesia Telp. : (62-21) 3862322 (Hunting), Fax. : (62-21) 3862311 Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat- Indonesia Kota Industri Surya Cipta, Jl. Surya Lestari Kav. 1 & 2, Teluk Jambe Karawang, Jawa Barat - Indonesia KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ENTITAS ANAK
Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Tahun Beroperasi Komersial Persentase Kepemilikan Tahun Mulai Penyertaan PT KIA Keramik Mas Industri keramik genteng 1984 99,21% 1980 PT KIA Serpih Mas Industri keramik lantai 1970 86,68% 1968

PENAWARAN UMUM TERBATAS (PUT) II Berikut merupakan ringkasan struktur PUT II Perseroan:
Jumlah saham baru yang ditawarkan Rasio saham lama dengan saham baru : : Sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B 500 : 386 (setiap pemegang 500 (lima ratus) Saham Lama akan memperoleh 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru) Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham Sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham. Sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah)

Nilai nominal saham baru Harga penawaran HMETD Nilai HMETD

: : :

SCG Building Materials Co Ltd. akan melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD selaku pemegang saham utama serta kewajibannya selaku Pembeli Siaga dengan melakukan pembayaran sebesar harga penawaran (Lihat Bab XV. Persyaratan dan Pemesanan Pembelian Saham Butir 6. Persyaratan Pembayaran).

vi

STRUKTUR PERMODALAN Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 27 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 10 Oktober 2011, yang dibuat di hadapan Notaris Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari: a. Modal Dasar: Rp 1.822.800.000.000,- yang terbagi atas 680.000.000 saham Seri A dan 16.000.000.000 saham Seri B, dengan nominal masing-masing Rp 210,- dan Rp 105,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 929.250.000.000,- yang terbagi atas 425.000.000 saham Seri A dan 8.000.000.000 saham Seri B, dengan nominal masing-masing Rp 210,- dan Rp 105,- per saham Berdasarkan Laporan Kepemilikan yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh, dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo pada tanggal 31 Desember 2011, susunan pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan mencapai 5% adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Jumlah Saham 425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 Nilai Nominal (Rp) 89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 % 5,05% 93,51% 1,44% 100,00%

Dengan berasumsi bahwa sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT II ini terjual habis, maka susunan modal saham Perseroan sesudah PUT II tersaji secara proforma dalam tabel di bawah ini:
Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 210,Saham Seri B @ Rp 105,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Sebelum PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Setelah PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 53.550.000.000 840.000.000.000 893.550.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

425.000.000 13.960.768.450 543.331.550 14.929.100.000 255.000.000 1.495.900.000 1.750.900.000

89.250.000.000 1.465.880.687.250 57.049.812.750 1.612.180.500.000 53.550.000.000 157.069.500.000 210.619.500.000

2,85% 93,51% 3,64% 100,00% -

Apabila Pemegang HMETD tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT II ini dan sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) saham Seri B diambil oleh Pembeli Siaga, maka susunan modal saham Perseroan sesudah PUT II tersaji secara proforma dalam tabel di bawah ini:
Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 210,Saham Seri B @ Rp 105,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Sebelum PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Setelah PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 53.550.000.000 840.000.000.000 893.550.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

425.000.000 14.382.637.500 121.462.500 14.929.100.000 255.000.000 1.495.900.000 1.750.900.000

89.250.000.000 1.510.176.937.500 12.753.562.500 1.612.180.500.000 53.550.000.000 157.069.500.000 210.619.500.000

2,85% 96,34% 0,81% 100,00% -

vii

Pemegang saham Seri A memiliki hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham Seri B atas HMETD untuk membeli saham Seri B dalam PUT II Perseroan ini. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana hasil PUT II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dialokasikan sebagai berikut: 1. Sekitar 93,7% (atau ekuivalen sebesar US$ 86,5 juta) akan dialokasikan untuk pelunasan pinjaman bank Perseroan dan Entitas Anak (KSM dan KKM) kepada United Overseas Bank Limited, Singapura (pihak ketiga) berupa revolving loan facility. Saldo pinjaman bank Perseroan dan Entitas Anak (KSM dan KKM) tersebut pada tanggal 30 September 2011 adalah masing-masing sebesar US$ 59 juta, US$ 22 juta dan US$ 5,5 juta atau dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 86,5 juta.Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab III mengenai Pernyataan Hutang dalam Prospektus. 2. Sisanya atau sekitar 6,3% akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku dan biaya operasional lainnya. Berkaitan dengan rencana penggunaan dana tersebut maka pada saat menjelang dilaksanakannya rencana tersebut Perseroan akan memperhatikan ketentuan Peraturan BAPEPAM No. IX.E.1 dan No. IX.E.2. Keterangan secara terperinci mengenai Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT II dapat dilihat di dalam Bab II Prospektus ini. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006. Data tersebut berasal dari: Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rasin, Ichwan & Rekan dengan tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak tersebut karena adanya ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagaimana diuraikan dalam paragraf ketiga dalam Laporan Auditor Independen tersebut. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria & Jonnardi dengan tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak tersebut karena adanya ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagaimana diuraikan dalam paragraf keenam serta hal-hal lain sebagaimana diuraikan dalam paragraf keempat dan kelima dalam Laporan Auditor Independen tersebut.

viii

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi


(dalam Jutaan Rupiah) Keterangan ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas PENDAPATAN TANGGUHAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK EKUITAS Modal Saham Agio Saham Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 30 September 2011 561.172 1.485.083 2.046.255 2010 500.548 765.574 1.266.122 2009 511.902 808.614 1.320.516 31 Desember 2008 378.640 452.111 830.751 2007 296.889 504.675 801.564 2006 259.549 536.139 795.688

852.453 189.988 1.042.441 929.250 8.283 990 938.523 65.291 1.003.814 2.046.255

328.468 677.964 1.006.432 36.747 2.212.500 43.750 25 (2.062.120) 194.155 28.788 222.943 1.266.122

393.930 710.942 1.104.872 38.698 27.456 2.212.500 43.750 25 (2.106.785) 149.490 149.490 1.320.516

251.465 457.124 708.589 2.212.500 43.750 25 (2.134.113) 122.162 122.162 830.751

2.376.255 324.723 2.700.978 212.500 43.750 25 (2.155.689) (1.899.414) (1.899.414) 801.564

2.298.996 311.478 2.610.474 212.500 43.750 25 (2.071.061) (1.814.786) (1.814.786) 795.688

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi


(dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 470.715 392.928 77.787 34.362 43.425 (37.342) 6.083 1.325 7.408 7.408 2010 (Satu Tahun) 582.296 477.419 104.877 36.232 68.645 (61.362) 7.283 8.621 15.904 15.904 2009 (Satu Tahun) 359.944 288.393 71.551 36.031 35.520 (6.116) 29.404 (1.362) 28.042 28.042 31 Desember 2008 (Satu Tahun) 415.564 332.297 83.267 43.318 39.949 (23.077) 16.872 4.704 21.576 21.576 2007 (Satu Tahun) 315.418 263.547 51.871 32.599 19.272 (93.196) (73.924) (10.704) (84.628) (84.628) 2006 (Satu Tahun) 205.979 173.522 32.457 38.909 (6.452) 160.580 154.128 (7.864) 146.264 146.264 Keterangan Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Bruto Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Laba (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak - Bersih Laba (Rugi) Periode Berjalan Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba Bersih Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Laba Bersih Saham Dilusian (dalam Rupiah penuh)

6.617 791 7.408

14.572 1.332 15.904

27.328 714 28.042

21.576 21.576

(84.628) (84.628)

146.264 146.264

6.617 791 7.408 0,79 -

14.572 1.332 15.904 1,73 1,42

27.328 714 28.042 3,24 2,65

21.576 21.576 4,45 4,34

(84.628) (84.628) (199) -

146.264 146.264 344 -

PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan dan Entitas Anak memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp 1.042.441.205.305,- dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Liabilitas Lancar Utang bank Utang usaha Utang pajak Biaya masih harus dibayar Utang cicilan kendaraan jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Utang cicilan kendaraan jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan Jaminan Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Jumlah 763.190 80.894 1.880 6.288 201 852.453

67 40.259 111.662 38.000 189.988 1.042.441

Keterangan secara terperinci mengenai Pernyataan Hutang dapat dilihat di dalam Bab III Prospektus ini. ix

PROSPEK USAHA Prospek perekonomian Indonesia yang akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Sejalan dengan perekonomian Indonesia yang terus tumbuh, sektor-sektor lain seperti pembangunan perumahan juga mengalami peningkatan aktivitas, disamping itu, penguatan kondisi makroekonomi, serta relatif stabilnya kondisi politik nasional, dan peningkatan daya beli masyarakat juga mendorong pertumbuhan industri perumahan, dimana pada akhirnya memicu permintaan bahan baku pembangunan rumah, seperti keramik. Pangsa pasar keramik Indonesia diperkirakan tumbuh 6% per tahun pada tahun 2011-2015 dan akan lebih dari 250 juta meter persegi pada tahun 2015. Secara nasional, konsumsi keramik per kapita di Indonesia masih sangat rendah pada saat ini, dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Thailand sehingga prospek industri keramik tetap terbuka sangat lebar. Dengan kapasitas yang ada, Perseroan dan Entitas Anak termasuk dalam kelompok 5 besar produsen keramik di Indonesia dengan merek dan produk yang beragam serta cakupan jaringan distribusi dan pemasaran yang luas. Dengan masuknya SCG Building Materials Co., Ltd., salah satu perusahaan manufaktur bahan bangunan terbesar di Thailand, sebagai pemegang saham Perseroan di bulan Juni 2011, akan memperkuat teknologi produksi dan desain produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat meningkatkan posisinya pada segmen pasar Indonesia, baik segmen menengah-atas maupun segmen menengah bawah, maupun pasar ekspor. STRATEGI USAHA Meningkatkan efisiensi produksi dengan adanya program rekondisi mesin dan meningkatkan laba operasi melalui program pengurangan biaya produksi. Secara terus menerus Perseroan akan meningkatkan teknologi produksinya dan menerapkan proses produksi ramah lingkungan. Meluncurkan desain produk yang trendy dan memenuhi kebutuhan konsumen Memperkuat jaringan distribusi dan pemasaran yang dapat melayani konsumen dengan lebih efektif dan efisien Memperluas jaringan distribusi yang dapat mencapai seluruh kota-kota besar di Indonesia. Meningkatkan kapasitas produksi dan volume penjualan, antara lain membangun pabrik baru yang berlokasi di Jawa Timur. RISIKO USAHA Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko-risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Risiko sumber energi 2. Risiko persaingan usaha 3. Risiko menurunnya permintaan produk keramik 4. Risiko pengadaan bahan baku 5. Risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah 6. Risiko kebakaran 7. Risiko sumber daya manusia 8. Risiko produk cacat dan tidak memenuhi standar 9. Risiko produk substitusi 10. Risiko tren permintaan 11. Risiko bencana alam Keterangan secara terperinci mengenai Risiko Usaha dapat dilihat di dalam Bab V Prospektus ini. KEBIJAKAN DIVIDEN Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada pemegang saham dalam rangka PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk hak atas pembagian dividen.

Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan rekomendasi Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, apabila Perseroan membukukan laba bersih pada suatu tahun buku, maka Perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan RUPS. Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurangkurangnya sekali dalam satu tahun dengan kisaran 10%-30% dari laba bersih tahun berjalan yang dikaitkan dengan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun yang bersangkutan dan rencana Perseroan di masa yang akan datang, tanpa mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sejak Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 1997 hingga dengan saat ini, Perseroan belum melakukan pembayaran dividen tunai. Persyaratan perjanjian yang berkaitan dengan pembatasan (negatif covenant) dalam pembagian dividen telah dicabut oleh United Overseas Bank Limited, Singapura.

xi

I.

PENAWARAN UMUM TERBATAS II

Direksi atas nama Perseroan, dengan ini melakukan PUT II kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka HMETD sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) saham Seri B atau sebesar 43,57% (empat puluh tiga koma lima puluh tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Terbatas II, dengan nilai nominal Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Setiap Pemegang Saham yang memiliki 500 (lima ratus) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB mempunyai 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Pemegang saham Seri A memiliki hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham Seri B atas HMETD untuk membeli saham Seri B dalam PUT II Perseroan ini. Saham hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan melalui PUT II ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 11 tanggal 12 Januari 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 32 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta, telah disepakati bahwa sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham seluruhnya akan diambil oleh SCG Building Materials Co. Ltd. pada harga yang sama dengan harga penawaran, yaitu sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham. SCG Building Materials Co Ltd. akan melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD selaku pemegang saham utama serta kewajibannya selaku Pembeli Siaga dengan melakukan pembayaran sebesar harga penawaran (Lihat Bab XV. Persyaratan dan Pemesanan Pembelian Saham Butir 6. Persyaratan Pembayaran). Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut akan menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan, serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

PT KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI, Tbk.


Bidang Usaha Industri Keramik Kantor Pusat: Graha Atrium Lt. 5, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta - 10410, Indonesia Telp. : (62-21) 3862322 (Hunting), Fax. : (62-21) 3862311 Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat - Indonesia Kota Industri Surya Cipta, Jl. Surya Lestari Kav. 1 & 2, Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat - Indonesia Website: http://www.kiaceramics.com

Risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko sumber energi. Risiko usaha Perseroan selengkapnya diungkapkan dalam Bab V Prospektus ini.

PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 28 Nopember 1968. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. J.A.5/22/5 tanggal 5 Maret 1969 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 21 Maret 1969, Tambahan No. 34. Status Perseroan sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Surat Keputusan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 25/V/1992 tanggal 15 Juni 1992. Pada tanggal 4 November 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1816/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 25.000.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000,- (seribu Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.750,- (dua ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Pada tanggal 8 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tanggal 18 Juni 1997, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1345/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 255.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham dengan perbandingan 2:3, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 2 (dua) saham lama mempunyai 3 (tiga) HMETD untuk membeli 3 (tiga) saham baru, yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 9 Juli 1997. Mulai 29 September 2004, saham Perseroan sudah tidak tercatat (delisting) pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/DEL/08/-2004 tanggal 23 Agustus 2004 dan Peng-11/BEJ-PSR/DEL/09/-2004 tanggal 23 September 2004. Berdasarkan Pengumuman PT Bursa Efek Jakarta tanggal 30 November 2007 No. Peng-167/BEJCAT/P/11-2007, sehubungan dengan penggabungan PT Bursa Efek Surabaya ke dalam PT Bursa Efek Jakarta dan perubahan nama PT Bursa Efek Jakarta menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang telah efektif pada tanggal 30 November 2007, disampaikan bahwa saham Perseroan yang sebelumnya hanya tercatat di PT Bursa Efek Surabaya dicatatkan oleh BEI di Papan Pengembangan pada tanggal 1 Desember 2007 dan efektif tanggal 3 Desember 2007, saham Perseroan dalam status tidak dapat diperdagangkan (suspensi). Pada tanggal 15 Oktober 2008, berdasarkan Pengumuman Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk., No. Peng-005/BEI.PSR/UPT/10-2008, BEI telah mencabut Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perseroan, sehingga saham Perseroan kembali dapat diperdagangkan mulai tanggal 16 Oktober 2008. Berdasarkan Surat BEI No. S-03824/BEI.PSR/07-2008 tanggal 9 Juli 2008, saham Perseroan yang tercatat di BEI adalah sejumlah 425.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250,- per saham yang merupakan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai hasil konversi hutang seperti yang telah disepakati dengan para kreditur dalam Master Debt Restructuring Agreement (MDRA) dan disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 Mei 2008. Sejak Penawaran Umum Terbatas I, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan Saham Baru dalam PUT II, Perseroan akan meminta Persetujuan dari Pemegang Saham dalam RUPSLB Perseroan yang akan diadakan pada tanggal 16 Februari 2012. Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut: 2

Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 210,Saham Seri B @ Rp 105,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel

Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000

Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000

% -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 53.550.000.000 840.000.000.000 893.550.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

PUT II ini menawarkan sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B atau sebesar 43,57% (empat puluh tiga koma lima puluh tujuh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah PUT II, dengan nilai nominal Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pemegang saham Seri A memiliki hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham Seri B atas HMETD untuk membeli saham Seri B dalam PUT II Perseroan ini. Setiap Pemegang Saham yang memiliki 500 (lima ratus) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB mempunyai 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. SCG Building Materials Co Ltd. akan melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD selaku pemegang saham utama serta kewajibannya selaku Pembeli Siaga dengan melakukan pembayaran sebesar harga penawaran (Lihat Bab XV. Persyaratan dan Pemesanan Pembelian Saham Butir 6. Persyaratan Pembayaran). Dengan berasumsi bahwa sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) saham Seri B yang ditawarkan dalam PUT II ini terjual habis, maka susunan modal saham Perseroan sesudah PUT II tersaji secara proforma dalam tabel di bawah ini:
Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 210,Saham Seri B @ Rp 105,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Sebelum PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Setelah PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 53.550.000.000 840.000.000.000 893.550.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

425.000.000 13.960.768.450 543.331.550 14.929.100.000 255.000.000 1.495.900.000 1.750.900.000

89.250.000.000 1.465.880.687.250 57.049.812.750 1.612.180.500.000 53.550.000.000 157.069.500.000 210.619.500.000

2,85% 93,51% 3,64% 100,00% -

Pemegang HMETD yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT II ini, dapat menjual haknya kepada pihak lain sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan tanggal 7 Maret 2012 melalui BEI atau dapat dilaksanakan di luar Bursa sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD.

Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut akan menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan, serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Apabila Pemegang HMETD tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT II ini dan sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) saham Seri B diambil oleh Pembeli Siaga, maka susunan modal saham Perseroan sesudah PUT II tersaji secara proforma dalam tabel di bawah ini:
Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 210,Saham Seri B @ Rp 105,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Sebelum PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Setelah PUT II Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 53.550.000.000 840.000.000.000 893.550.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

425.000.000 14.382.637.500 121.462.500 14.929.100.000 255.000.000 1.495.900.000 1.750.900.000

89.250.000.000 1.510.176.937.500 12.753.562.500 1.612.180.500.000 53.550.000.000 157.069.500.000 210.619.500.000

2,85% 96,34% 0,81% 100,00% -

Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT II dengan menerbitkan HMETD seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Saham yang berasal dari pelaksanaan HMETD ini akan dicatatkan di BEI. Maka jumlah seluruh saham Perseroan yang akan dicatatkan di BEI menjadi 14.929.100.000 (empat belas miliar sembilan ratus dua puluh sembilan juta seratus ribu) saham. Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan (dilusi) sampai dengan maksimum 43,57% (empat puluh tiga koma lima puluh tujuh persen) setelah pelaksanaan HMETD. Saham yang diterbitkan dalam rangka PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelumnya, yakni berhak dan berwenang untuk memperoleh dan melaksanakan semua hak yang melekat pada saham-saham tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menghadiri rapat-rapat umum pemegang saham Perseroan, memberikan suara dalam rapatrapat tersebut dan menerima dividen yang dibagikan oleh Perseroan sesuai dengan keputusankeputusan rapat tersebut, sesuai dengan rasio perbandingan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki. PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN, DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DALAM WAKTU 12 BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH BAPEPAM DAN LK.

II.

RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT II

Dana hasil PUT II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dialokasikan sebagai berikut: 1. Sekitar 93,7% (atau ekuivalen sebesar US$ 86,5 juta) akan dialokasikan untuk pelunasan pinjaman bank Perseroan dan Entitas Anak (KSM dan KKM) kepada United Overseas Bank Limited, Singapura (pihak ketiga) berupa revolving loan facility. Saldo pinjaman bank Perseroan dan Entitas Anak (KSM dan KKM) tersebut pada tanggal 30 September 2011 adalah masing-masing sebesar US$ 59 juta, US$ 22 juta dan US$ 5,5 juta atau dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 86,5 juta.Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab III mengenai Pernyataan Hutang dalam Prospektus. Pelunasan pinjaman Entitas Anak oleh Perseroan akan dilakukan dalam bentuk pemberian pinjaman dari Perseroan kepada Entitas Anak, dengan syarat dan ketentuan penting sebagai berikut:
Jumlah: Tingkat Bunga: Jangka Waktu: Syarat dan Ketentuan Lainnya: PT KIA Serpih Mas (KSM) US$ 22.000.000 LIBOR + 3% per tahun Maksimum 5 tahun 1. Perseroan memiliki hak opsi untuk mengkonversi sebagian atau seluruh pinjaman menjadi modal saham KSM. 2. Harga konversi ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan tetap memenuhi peraturan perundangan yang berlaku, termasuk peraturan pasar modal 3. Hak konversi dapat dilaksanakan sejak saat pemberian pinjaman tersebut efektif diberikan oleh Perseroan kepada KSM. PT KIA Keramik Mas (KKM) US$ 5.500.000 LIBOR + 3% per tahun Maksimum 3 tahun 1. Perseroan memiliki hak opsi untuk mengkonversi sebagian atau seluruh pinjaman menjadi modal saham KKM. 2. Harga konversi ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama dengan tetap memenuhi peraturan perundangan yang berlaku, termasuk peraturan pasar modal 3. Hak konversi dapat dilaksanakan sejak saat pemberian pinjaman tersebut efektif diberikan oleh Perseroan kepada KKM.

2. Sisanya atau sekitar 6,3% akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku dan biaya operasional lainnya. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM & LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II ini adalah sekitar 0,27% (nol koma dua puluh tujuh persen) dari hasil dana Penawaran Umum Terbatas II. Berikut adalah biaya-biaya penunjukkan lembaga dan profesi penunjang pasar modal serta biaya-biaya emisi lainnya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persentase dari hasil dana Penawaran Umum Terbatas II: Biaya Jasa Konsultan Hukum sekitar 0,02% Biaya Jasa Akuntan Publik sekitar 0,01% Biaya Jasa Konsultan Keuangan sekitar 0,17% Biaya Jasa Notaris sekitar 0,01% Biaya Jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,01% Biaya Percetakan dan Lain-lain sekitar 0,05%

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT II ini kepada para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara periodik kepada BAPEPAM & LK sesuai dengan peraturan BAPEPAM No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-81/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan No. Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan No. Kep-27/PM2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

III.

PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan dan Entitas Anak memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp 1.042.441.205.305,- dengan rincian sebagai berikut: (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 763.190 80.894 1.880 6.288 201 852.453

Keterangan Liabilitas Lancar Utang bank Utang usaha Utang pajak Biaya masih harus dibayar Utang cicilan kendaraan jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Utang cicilan kendaraan jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan Jaminan Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Keterangan lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut: Utang Bank

67 40.259 111.662 38.000 189.988 1.042.441

Pada bulan Juni 2011, Perseroan dan Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman dalam valas (Dolar Amerika Serikat) dari PT Bank UOB Buana, sesuai Perjanjian Fasilitas Pinjaman (Revolving) tanggal 1 Juni 2011, saldo utang bank pada PT Bank UOB Buana pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: (dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Fasilitas Kredit Jangka Pendek (Revolving) Perseroan (US$ 59.000.000) 520.557 Entitas Anak PT KIA Keramik Mas (US$ 5.500.000) 48.527 PT KIA Serpih Mas (US$ 22.000.000) 194.106 Jumlah 763.190 Perseroan dan Entitas Anak memperoleh Revolving Loan Facility dari United Overseas Bank Limited dengan rincian: Pada tanggal 1 Juni 2011, Perseroan memperoleh revolving loan facility dari United Overseas Bank Limited dengan jumlah maksimum sebesar US$ 61.500.000. Pinjaman ini digunakan refinancing hutang yang ada serta mendanai kebutuhan modal kerja Perseroan. Jangka waktu pinjaman selama 12 bulan terhitung dari tanggal pertama pemanfaatan pinjaman dan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah dengan margin sebesar 3% per tahun. Atas pinjaman tersebut Perseroan akan menerbitkan Guarantee Commitment sejumlah US$ 2.500.000 yang totalnya akan sama dengan fasilitas kredit yang diterima. Guarantee facility oleh PT Bank UOB Buana.

Pada tanggal 1 Juni 2011, KKM memperoleh revolving loan facility dari United Overseas Bank Limited dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.650.000. Pinjaman ini digunakan refinancing hutang yang ada serta mendanai kebutuhan modal kerja KKM. Jangka waktu pinjaman selama 12 bulan terhitung dari tanggal pertama pemanfaatan pinjaman dan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah dengan margin sebesar 3% per tahun. Atas pinjaman tersebut KKM akan menerbitkan Guarantee Commitment sejumlah US$ 150.000 dari PT Bank UOB Buana yang totalnya akan sama dengan fasilitas kredit yang diterima. Pada tanggal 1 Juni 2011, KSM memperoleh revolving loan facility dari United Overseas Bank Limited dengan jumlah maksimum sebesar US$ 22.000.000. Pinjaman ini digunakan refinancing hutang yang ada serta mendanai kebutuhan modal kerja KSM. Jangka waktu pinjaman selama 12 bulan terhitung dari tanggal pertama pemanfaatan pinjaman dan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah dengan margin sebesar 3% per tahun. Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 80.893.816.588,- yang merupakan utang kepada para pemasok dari dalam dan luar negeri (pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: (dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak Ketiga Pemasok dalam negeri 74.710 Pemasok luar negeri 6.184 Jumlah 80.894 Utang Pajak Rincian utang pajak Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Keterangan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak lainnya (SKP) Jumlah Biaya Masih Harus Dibayar Rincian biaya masih harus dibayar adalah sebagai berikut: Keterangan Energi/gas Pemasaran dan promosi Jamsostek Lain-lain Jumlah Utang Cicilan Kendaraan Utang cicilan kendaraan Perseroan merupakan hutang atas pembelian kendaraan yang digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan yang dilakukan secara cicilan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 2.966 1.424 1.073 825 6.288 (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 808 57 83 690 242 1.880

Rincian utang cicilan kendaraan adalah sebagai berikut: Keterangan Utang cicilan kendaraan berdasarkan jatuh tempo: Tahun 2012 - 2013 Tahun 2011 Jumlah pembayaran cicilan kendaraan Bunga Nilai tunai pembayaran cicilan kendaraan Bagian jatuh tempo satu tahun Jumlah utang cicilan kendaraan jangka panjang Liabilitas Imbalan Kerja Perseroan dan Entitas Anak membukukan imbalan pasca kerja, imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja Perseroan dan Entitas Anak tersebut pada tanggal 30 September 2011 berjumlah 1.527 orang. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Adi Langgeng Rahayu untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto : 8,0% Tingkat kenaikan gaji : 8,5% Asumsi tingkat kematian sesuai dengan Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 58 (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 191 101 292 (24) 268 (201) 67

Keterangan Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah: Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Amortisasi keuntungan aktuarial Jumlah Liabilitas imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut: Nilai kini liabilitas yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Liabilitas - bersih Mutasi liabilitas bersih di neraca adalah sebagai berikut: Saldo awal Beban periode berjalan Pembayaran pesangon periode berjalan Saldo Akhir - Liabilitas Imbalan Kerja

2.711 2.718 182 47 5.658

48.914 (6.778) (1.877) 40.259

35.147 5.658 (546) 40.259

Liabilitas Pajak Tangguhan Rincian dari liabilitas (aset) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Keterangan Perseroan Penyusutan aset tetap Penyesuaian nilai buku aset tetap Penyisihan penurunan nilai aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi Penyisihan piutang ragu-ragu Imbalan pasca kerja Entitas Anak KKM KSM Jumlah Jaminan Jaminan terdiri dari: Keterangan PT Kokoh Inti Arebama PT Mitra Kokoh Bersama Jumlah (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 37.000 1.000 38.000 (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 7.300 45.728 (536) (545) (3.788) 1.770 61.733 111.662

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MEYESATKAN PUBLIK. SELURUH LIABILITAS PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKAN PROSPEKTUS INI, PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK BERKOMITMEN UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITAS PADA SAAT JATUH TEMPO. DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. SETELAH TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK TIDAK MEMILIKI LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SERTA LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI.

IV.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. 1. UMUM PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 28 Nopember 1968. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. J.A.5/22/5 tanggal 5 Maret 1969 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 21 Maret 1969, Tambahan No. 34. Status Perseroan sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Surat Keputusan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 25/V/1992 tanggal 15 Juni 1992. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Pada tanggal 4 November 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1816/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 25.000.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000,- (seribu Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.750,- (dua ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Pada tanggal 8 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tanggal 18 Juni 1997, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1345/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 255.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham dengan perbandingan 2:3, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 2 (dua) saham lama mempunyai 3 (tiga) HMETD untuk membeli 3 (tiga) saham baru, yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 9 Juli 1997. Mulai 29 September 2004, saham Perseroan sudah tidak tercatat (delisting) pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/DEL/08/-2004 tanggal 23 Agustus 2004 dan Peng-11/BEJ-PSR/DEL/09/-2004 tanggal 23 September 2004. Berdasarkan Pengumuman PT Bursa Efek Jakarta tanggal 30 November 2007 No. Peng-167/BEJCAT/P/11-2007, sehubungan dengan penggabungan PT Bursa Efek Surabaya ke dalam PT Bursa Efek Jakarta dan perubahan nama PT Bursa Efek Jakarta menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang telah efektif pada tanggal 30 November 2007, disampaikan bahwa saham Perseroan yang sebelumnya hanya tercatat di PT Bursa Efek Surabaya dicatatkan oleh BEI di Papan Pengembangan pada tanggal 1 Desember 2007 dan efektif tanggal 3 Desember 2007, saham Perseroan dalam status tidak dapat diperdagangkan (suspensi). Pada tanggal 15 Oktober 2008, berdasarkan Pengumuman Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk., No. Peng-005/BEI.PSR/UPT/10-2008, BEI telah mencabut Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perseroan, sehingga saham Perseroan kembali dapat diperdagangkan mulai tanggal 16 Oktober 2008.

10

Berdasarkan Surat BEI No. S-03824/BEI.PSR/07-2008 tanggal 9 Juli 2008, saham Perseroan yang tercatat di BEI adalah sejumlah 425.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250,- per saham yang merupakan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai hasil konversi hutang seperti yang telah disepakati dengan para kreditur dalam Master Debt Restructuring Agreement (MDRA) dan disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 Mei 2008. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 27 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-58268.AH.01.02.Th 2011 tanggal 28 November 2011, dimana para pemegang saham menyetujui untuk menurunkan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan dengan menurunkan nilai nominal saham sebagai akibat dari kuasi reorganisasi, struktur permodalan Perseroan adalah menjadi sebagai berikut: a. Modal Dasar: Rp 1.822.800.000.000,- yang terbagi atas 680.000.000 saham Seri A dan 16.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 210,- dan Rp 105,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 929.250.000.000,- yang terbagi atas 425.000.000 saham Seri A dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 210,- dan Rp 105,- per saham Ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi industri keramik. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 1968. Produk Perseroan dipasarkan baik lokal maupun di ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Lokasi Kantor Pusat dan Pabrik Perseroan adalah sebagai berikut: Kantor Pusat: Graha Atrium Lt. 5, Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta - 10410, Indonesia Telp. : (62-21) 3862322 (Hunting), Fax. : (62-21) 3862311 Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat- Indonesia Kota Industri Surya Cipta, Jl. Surya Lestari Kav. 1 & 2, Teluk Jambe Karawang, Jawa Barat - Indonesia 2. ANALISA KEUANGAN Pembahasan dan analisis berikut ini menyangkut keadaan keuangan dan hasil kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak yang merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Data tersebut berasal dari: Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

11

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi


(dalam Jutaan Rupiah) Keterangan ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas PENDAPATAN TANGGUHAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK EKUITAS Modal Saham Agio Saham Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 30 September 2011 561.172 1.485.083 2.046.255 2010 500.548 765.574 1.266.122 31 Desember 2009 511.902 808.614 1.320.516 2008 378.640 452.111 830.751

852.453 189.988 1.042.441 929.250 8.283 990 938.523 65.291 1.003.814 2.046.255

328.468 677.964 1.006.432 36.747 2.212.500 43.750 25 (2.062.120) 194.155 28.788 222.943 1.266.122

393.930 710.942 1.104.872 38.698 27.456 2.212.500 43.750 25 (2.106.785) 149.490 149.490 1.320.516

251.465 457.124 708.589 2.212.500 43.750 25 (2.134.113) 122.162 122.162 830.751

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi


(dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 470.715 392.928 77.787 34.362 43.425 (37.342) 6.211 1.325 7.408 7.408 2010 (Satu Tahun) 582.296 477.419 104.877 36.232 68.645 (61.362) 7.283 8.621 15.904 15.904 31 Desember 2009 (Satu Tahun) 359.944 288.393 71.551 36.031 35.520 (6.116) 29.404 (1.362) 28.042 28.042 2008 (Satu Tahun) 415.564 332.297 83.267 43.318 39.949 (23.077) 16.872 4.704 21.576 21.576

Keterangan Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Bruto Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Laba (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak - Bersih Laba (Rugi) Periode Berjalan Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba Komprehensif Periode Berjalan Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba Bersih Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Laba Bersih Saham Dilusian (dalam Rupiah penuh)

6.617 791 7.408

14.572 1.332 15.904

27.328 714 28.042

21.576 21.576

6.617 791 7.408 0,79 -

14.572 1.332 15.904 1,73 1,42

27.328 714 28.042 3,24 2,65

21.576 21.576 4,45 4,34

Laporan Arus Kas Konsolidasi


(dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 534.877 (418.508) (68.460) (35.353) 2.096 715 15.367 (16.133) 1.024 129 15.658 678 2010 (Satu Tahun) 670.561 (466.047) (75.125) (64.935) (28.061) 464 36.857 (24.568) 105 385 (24.078) 31 Desember 2009 (Satu Tahun) 394.317 (305.310) (47.447) (41.332) (40.200) 84 (39.888) (4.367) 389 (46) 85.000 (85.000) (4.024) 2008 (Satu Tahun) 416.712 (330.480) (44.492) (15.928) (18.934) 448 (18.267) (10.941) (1.882) 59 (1.823)

Keterangan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan beban usaha Pembayaran gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak Penerimaan jasa giro/bunga Piutang/ hutang pihak berelasi Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap Pembayaran simpanan jaminan Penurunan aset tidak lancar lainnya Penerimaan kembali penghapusan investasi Pembayaran peningkatan penyertaan Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi

12

(dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 392.918 (227) (78.000) (247.000) (758) 66.933 82.978 3.227 86.205 2010 (Satu Tahun) 370.271 278 (215.332) (199.750) 22.178 (22.355) (9.576) 12.803 3.227 31 Desember 2009 (Satu Tahun) (116) (4.154) 50.000 45.730 1.818 3.343 7.642 12.803 2008 (Satu Tahun)

Keterangan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan fasilitas pinjaman bank Penerimaan/ (penambahan) piutang lain-lain Pembayaran hutang senior amortizing loan Pembayaran hutang obligasi konversi Pembayaran hutang sewa dan cicilan kendaraan Penerimaan/ (pembayaran) hutang anjak piutang Penerimaan bank yang dibatasi penggunaannya Pembayaran hutang jangka panjang Penerimaan simpanan jaminan Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Peningkatan/ (penurunan) Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas awal Entitas Anak yang diakuisisi Kas dan setara kas akhir tahun

(137) 204.400 14.097 (201.064) (3.900) 13.396 632 2.711 3.343

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Penjualan Konsolidasi Penjualan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 470,72 miliar. Penjualan konsolidasi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 582,30 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 222,35 miliar atau sekitar 62% dari penjualan konsolidasi tahun 2009 sebesar Rp 359,94 miliar. Kenaikan penjualan konsolidasi tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan keramik genteng dan keramik lantai sebesar Rp 238,74 miliar atau sekitar 186%, yaitu Rp 128,26 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 367 miliar pada tahun 2010. Penjualan konsolidasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 359,94 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 55,62 miliar atau sekitar 13% dari penjualan konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 415,56 miliar. Penurunan ini disebabkan dari dampak krisis ekonomi global yang masih dirasakan pada tahun 2009 sehingga mengakibatkan menurunnya permintaan konsumen. Penurunan tersebut terlihat dari penurunan penjualan keramik dinding dan keramik genteng sebesar Rp 117,87 miliar atau sekitar 28%, yaitu Rp 415,56 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 297,69 miliar pada tahun 2009.

Beban Pokok Penjualan Konsolidasi Beban pokok penjualan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 392,93 miliar. Beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 477,42 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 189,03 miliar atau sekitar 66% dari beban pokok penjualan konsolidasi tahun 2009 sebesar Rp 288,39 miliar. Kenaikan beban pokok penjualan konsolidasi tersebut seiring dengan meningkatnya penjualan konsolidasi.

13

Beban pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 288,39 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 43,90 miliar atau sekitar 13% dari beban pokok penjualan konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 332,29 miliar. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan penjualan konsolidasi yang disebabkan menurunnya permintaan konsumen sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang masih dirasakan pada tahun 2009.

Laba Bruto Konsolidasi Laba bruto konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 77,79 miliar. Pada tahun 2010, laba bruto konsolidasi meningkat sebesar Rp 33,33 miliar atau sekitar 47%, yaitu dari Rp 71,55 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 104,88 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama dikontribusi oleh peningkatan penjualan konsolidasi pada tahun 2010. Laba bruto konsolidasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 71,55 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp 11,72 miliar atau sekitar 14% dibandingkan dengan laba bruto konsolidasi tahun 2008, yang tercatat sebesar Rp 83,27 miliar. Penurunan ini seiring dengan adanya penurunan penjualan konsolidasi pada tahun 2009.

Beban Usaha Konsolidasi Beban usaha konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 34,36 miliar. Beban usaha konsolidasi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 36,23 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 0,20 miliar atau sekitar 1% dari beban usaha konsolidasi tahun 2009 sebesar Rp 36,03 miliar. Beban usaha konsolidasi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 36,03 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 7,29 miliar atau sekitar 17% dari beban usaha konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 43,32 miliar.

14

Laba Periode Berjalan Konsolidasi Laba periode berjalan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 7,41 miliar. Laba periode berjalan konsolidasi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 15,90 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp 12,14 miliar atau sekitar 43% dibandingkan dengan tahun 2009, yang tercatat sebesar Rp 28,04 miliar. Laba periode berjalan konsolidasi pada tahun 2009 adalah sebesar 28,04 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 6,47 miliar atau sekitar 30% dibandingkan dengan tahun 2008, yang tercatat sebesar Rp 21,57 miliar.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Aset Konsolidasi Jumlah aset konsolidasi pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 2.046,08 miliar atau mengalami peningkatan sekitar 62% dibanding jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010. Pertumbuhan jumlah aset konsolidasi terutama dikontribusi oleh peningkatan saldo kas dan setara kas dan saldo aset tetap. Jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.266,12 miliar, turun sebesar 4% atau sebesar Rp 54,40 miliar dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah sebesar Rp 1.320,52 miliar. Penurunan tersebut terutama pada perkiraan aset tidak lancar, yang mengalami penurunan sebesar Rp 43,04 miliar, yaitu pada perkiraan simpanan jaminan yaitu sebesar Rp 22,17 miliar dan penurunan nilai buku aset tetap sebesar Rp 20,48 miliar sebagai dampak dari penyusutan aset tetap tahun berjalan. Total aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 meningkat sebesar 59% menjadi Rp 1.320,52 miliar dari jumlah aset konsolidasi tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 830,75 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya kenaikan pada saldo piutang usaha sebesar 83% menjadi Rp 339,29 miliar, saldo persediaan mengalami peningkatan sebesar 68% menjadi Rp 129,95 miliar dan saldo aset tetap mengalami peningkatan sebesar 76% menjadi Rp 783,27 miliar.

15

Liabilitas Konsolidasi Jumlah liabilitas konsolidasi pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 1.042,44 miliar atau mengalami peningkatan sekitar 4% dibanding jumlah liabilitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010. Pertumbuhan jumlah liabilitas terutama dikontribusi oleh peningkatan saldo utang bank, dimana pada tanggal 1 Juni 2011, Perseroan dan Entitas Anak memperoleh revolving loan facility dari United Overseas Bank Limited dengan jumlah maksimum sebesar US$ 89.150.000. Atas pinjaman tersebut Perseroan dan Entitas Anak akan menerbitkan Guarantee Commitment yang totalnya akan sama dengan fasilitas kredit yang diterima. Jumlah liabilitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.006,43 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 98,44 miliar atau sekitar 9% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2009 yaitu sebesar Rp 1.104,87 miliar. Penurunan tersebut terutama terkait dengan pelunasan saldo utang anjak piutang dan saldo utang sewa guna usaha. Liabilitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami peningkatan sebesar 56% menjadi Rp 1.104,87 miliar dibandingkan dengan jumlah liabilitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 708,59 miliar. Ekuitas Konsolidasi Jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 938,52 miliar atau mengalami peningkatan sekitar 383% dibanding jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan ekuitas konsolidasi tersebut disebabkan karena Perseroan melakukan kuasi reorganisasi, dimana Perseroan merestrukturisasi ekuitasnya dengan tujuan untuk menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajarnya. Jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 194,16 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 44,67 miliar atau sekitar 30% dibandingkan dengan jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 yang tercatat sebesar Rp 149,49 miliar. Jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 149,49 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 27,33 miliar atau sekitar 22% dibandingkan dengan jumlah ekuitas konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2008 yang tercatat sebesar Rp 122,16 miliar. Berikut adalah tabel pertumbuhan aset, liabilitas dan ekuitas konsolidasi pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

Laporan Arus Kas Konsolidasi Arus Kas Konsolidasi dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun 2010 adalah sebesar Rp 15,37 miliar dan Rp 36,86 miliar, masing-masing dikontribusi oleh penerimaan kas dari pelanggan yang berasal dari pelunasan piutang usaha. 16

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 39,89 miliar dan Rp 10,94 miliar, masing-masing sebagian besar digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan biaya-biaya operasional. Arus Kas Konsolidasi dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 0,68 miliar yang berasal dari hasil penjualan aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan milik Perseroan dan Entitas Anak (KKM). Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 24,08 miliar, Rp 4,02 miliar dan Rp 1,82 miliar, masing-masing digunakan untuk pembelian aset tetap. Arus Kas Konsolidasi dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 66,93 miliar yang berasal dari penerimaan fasilitas pinjaman bank dan pembayaran hutang senior amortizing loan dan hutang obligasi konversi. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 22,36 miliar yang digunakan untuk pembayaran hutang sewa dan cicilan kendaraan dan hutang anjak piutang. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 45,73 miliar dan Rp 13,40 miliar, masing-masing diperoleh dari penerimaan hutang anjak piutang. Rasio Keuangan Penting Rasio Likuiditas Rasio likuiditas pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar 0,66 kali, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 tercatat sebesar 1,52 kali. Penurunan rasio likuiditas ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan liabilitas jangka pendek, berupa utang bank pada tanggal 30 September 2011. Rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2010 tercatat sebesar 1,52 kali sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 tercatat sebesar 1,30 kali. Kenaikan rasio likuiditas tersebut disebabkan oleh penurunan liabilitas jangka pendek sebesar 17%. Rasio likuiditas pada tanggal 31 Desember 2009 tercatat sebesar 1,30 kali sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008 tercatat sebesar 1,51 kali. Penurunan rasio likuiditas tersebut disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar 57%, dibandingkan dengan kenaikan aset lancar sebesar 35%. Perseroan selalu mengelola tingkat likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk pemenuhan kewajiban dan komitmen Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu, Perseroan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta mengawasi tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar 1,04 kali, menurun sebesar 3,47 kali dibandingkan rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 4,51 kali. Penurunan tersebut disebabkan oleh peningkatan ekuitas pada tanggal 30 September 2011 sehubungan dengan kuasi reorganisasi yang dilakukan Perseroan, dimana Perseroan merestrukturisasi ekuitasnya dengan tujuan untuk menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajarnya.

17

Rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 menurun sebesar 2,88 kali dibandingkan rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009, penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan liabilitas dan peningkatan ekuitas tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan jumlah liabilitas dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009. Rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 meningkat sebesar 1,59 kali. Peningkatan rasio liabilitas terhadap ekuitas dari 5,80 kali pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi 7,39 kali pada tanggal 31 Desember 2009, terutama disebabkan oleh peningkatan ekuitas. Rasio Gross Profit Margin (laba bruto terhadap penjualan) Rasio gross profit margin atau rasio laba bruto terhadap penjualan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar 16,53% atau menurun sebesar 1,48% dibandingkan rasio gross profit margin pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan rasio gross profit margin terutama disebabkan oleh penurunan laba bruto periode 2011 (disetahunkan) dibandingkan dengan laba bruto tahun 2010. Rasio gross profit margin pada tahun 2010 adalah sebesar 18,01% atau menurun sebesar 1,87% dibandingkan rasio gross profit margin pada tahun 2009. Penurunan rasio gross profit margin terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok penjualan pada tahun 2010 dibanding tahun 2009. Rasio gross profit margin pada tahun 2009 adalah sebesar 19,88% atau menurun sebesar 0,16% dibandingkan rasio gross profit margin pada tahun 2008. Penurunan rasio gross profit margin terutama dikontribusi oleh penurunan jumlah penjualan tahun 2009 dibanding tahun 2008. Rasio Net Profit Margin (laba periode berjalan terhadap penjualan) Rasio net profit margin atau rasio laba periode berjalan terhadap penjualan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar 1,57% atau menurun sebesar 1,16% dibandingkan rasio net profit margin pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan tersebut merupakan dampak dari penurunan laba periode berjalan periode 2011 (disetahunkan) dibanding tahun 2010. Rasio net profit margin pada tahun 2010 adalah sebesar 2,73% atau menurun sebesar 5,06% dibandingkan rasio net profit margin pada tahun 2009. Penurunan ini merupakan dampak dari penurunan laba periode berjalan tahun 2010 dibanding tahun 2009, antara lain disebabkan oleh kenaikan beban bunga dan keuangan pada tahun 2010. Rasio net profit margin pada tahun 2009 sebesar 7,79% atau meningkat sebesar 2,60% dibandingkan rasio net profit margin pada tahun 2008. Peningkatan ini merupakan dampak dari penurunan penjualan tahun 2009 dan peningkatan laba periode berjalan tahun 2009 dibanding tahun 2008. Rasio Return on Asset (laba periode berjalan terhadap jumlah aset) Rasio return on asset atau rasio laba periode berjalan terhadap jumlah aset untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar 0,36% atau menurun sebesar 0,90% dibandingkan rasio return on asset pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Rasio return on asset pada tahun 2010 adalah sebesar 1,26% atau menurun sebesar 0,86% dibandingkan rasio return on asset pada tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan laba periode berjalan tahun 2010 dibanding laba periode berjalan tahun 2009. Rasio return on asset pada tahun 2009 adalah sebesar 2,12% atau menurun sebesar 0,48% dibandingkan rasio return on asset pada tahun 2008.

18

Rasio Return on Equity (laba periode berjalan terhadap jumlah ekuitas) Rasio return on equity atau rasio laba periode berjalan terhadap jumlah ekuitas untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 sebesar 0,74% atau menurun sebesar 6,39% dibandingkan rasio return on equity pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan rasio return on equity periode 2011 disebabkan peningkatan ekuitas pada tanggal 30 September 2011 sehubungan dengan kuasi reorganisasi yang dilakukan Perseroan, dimana Perseroan merestrukturisasi ekuitasnya dengan tujuan untuk menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitas pada nilai wajarnya. Rasio return on equity pada tahun 2010 sebesar 7,13% atau menurun sebesar 11,63% dibandingkan rasio return on equity pada tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan laba periode berjalan tahun 2010 dibanding laba periode berjalan tahun 2009. Rasio return on equity pada tahun 2009 sebesar 18,76% atau menurun sebesar 1,10% dibandingkan rasio return on equity pada tahun 2008. 3. Manajemen Risiko Perseroan telah melakukan beberapa strategi untuk meminimalisir risiko dari kegiatan usaha yang dijalaninya yaitu: 1. Untuk mengantisipasi risiko sumber energi, Perseroan mempunyai generator pembangkit listrik sendiri dan terus melakukan improvement saving energy, antara lain dengan mengaplikasikan teknologi terkini pada mesin-mesin produksi yang mampu mengurangi pemakaian gas serta melakukan riset untuk mencari alternatif sumber energi lainnya, selain listrik dan gas. 2. Untuk mengantisipasi risiko persaingan usaha, Perseroan mengambil kebijakan, antara lain sebagai berikut: a. Menjaga dan meningkatkan mutu produk. b. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui pelayanan yang baik. c. Melakukan inovasi produk. d. Berkesinambungan melakukan peremajaan atau penggantian mesin-mesin produksi sehingga dapat mencapai produktifitas dan efisiensi produksi, sehingga mampu menjual produk dengan harga yang kompetitif. e. Mengikuti pameran-pameran dan promosi produk Perseroan baik di dalam maupun luar negeri untuk mempertajam penetrasi pasar. 3. Untuk mengantisipasi risiko menurunnya permintaan dalam negeri, Perseroan mengambil kebijakan, antara lain dengan menentukan pangsa pasar yang tepat dan penyesuaian target harga. 4. Untuk mengantisipasi risiko pengadaan bahan baku, Perseroan memiliki kiat tersendiri untuk meminimalisasi risiko, yaitu dengan membina hubungan baik dengan pemasok bahan baku, baik dalam negeri maupun luar negeri serta selalu berupaya untuk mencari konsesi-konsesi pertambangan tanah liat yang memiliki potensi. 5. Untuk mengantisipasi risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah, Perseroan secara aktif mencermati pergerakan harga bahan baku dengan pemasok untuk mengambil keputusan taktis dalam penentuan saat pembelian bahan baku. Di samping memperkuat pasar ekspor, dimana harga jual dalam Dolar Amerika Serikat sehingga gejolak nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dapat diminimalisir. 6. Untuk mengantisipasi risiko kebakaran, Perseroan melengkapi pabrik dengan alat pemadam kebakaran dan mengontrol masa kadaluarsanya secara rutin, melakukan pengarahan terhadap karyawan dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran, antara lain dengan melakukan pelatihanpelatihan dalam menghadapi bahaya kebakaran, serta menyesuaikan nilai pertanggungan asuransi tiap tahun dengan pertumbuhan aset Perseroan. 7. Untuk mengantisipasi risiko sumber daya manusia, Perseroan secara periodik memberikan pelatihan baik dengan inhouse training ataupun pelatihan-pelatihan di lembaga pelatihan manajemen untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan melakukan evaluasi kinerja karyawan serta peningkatan kesejahteraan karyawan. 19

8. Untuk mengantisipasi risiko produk cacat dan tidak memenuhi standar, Perseroan akan senantiasa memonitor proses produksi dan melakukan investasi mesin produksi sehingga akan menghasilkan produk-produk keramik yang berkualitas tinggi. 9. Untuk mengantisipasi risiko adanya produk substitusi, Perseroan melakukan penetrasi pasar dengan produk yang memiliki daya saing dan lebih ekonomis.Produk Perseroan memiliki daya tahan dan masa pakai produk yang lebih unggul sehingga Perseroan merasa yakin akan mampu bersaing terhadap produk substitusi tersebut. 10. Untuk mengantisipasi risiko perubahan tren permintaan, Perseroan senantiasa melakukan riset terhadap tren permintaan konsumen dan dengan perkembangan teknologi di industri keramik, Perseroan juga menyediakan keramik dengan beragam jenis desain, warna, tekstur, ukuran dan lain-lain, sehingga memberikan pilihan yang banyak sesuai selera konsumen 4. Pandangan Manajemen Perseroan Manajemen Perseroan optimis dengan kondisi perekonomian Indonesia yang akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Sejalan dengan perekonomian Indonesia yang akan terus berkembang tersebut, sektor-sektor lain seperti sektor properti juga akan mengalami peningkatan, disamping itu, penguatan kondisi makroekonomi, serta relatif stabilnya kondisi politik nasional, dan peningkatan daya beli masyarakat juga mendorong pertumbuhan industri properti, dimana pada akhirnya memicu permintaan bahan baku pembangunan properti, seperti keramik. Pangsa pasar keramik Indonesia diperkirakan tumbuh 6% per tahun pada tahun 2011-2015 dan akan lebih dari 250 juta meter persegi pada tahun 2015. Dengan kapasitas yang ada, Perseroan dan Entitas Anak termasuk dalam kelompok 5 besar produsen keramik di Indonesia dengan merk dan produk yang beragam serta cakupan jaringan distribusi dan pemasaran yang luas. Serta dengan masuknya SCG Building Materials Co., Ltd., salah satu perusahaan manufaktur bahan bangunan terbesar di Thailand, sebagai pemegang saham Perseroan di bulan Juni 2011, akan memperkuat teknologi produksi dan desain produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat meningkatkan posisinya pada segmen pasar Indonesia, baik segmen menengah-atas maupun segmen menengah bawah, maupun pasar ekspor. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan belum melihat adanya dampak dari perubahan pada kompetisi maupun kompetitor di pasar terhadap kegiatan usaha Perseroan serta tidak terdapat perubahan harga, persoalan terhadap pemasok atau peristiwa lainnya yang dapat mempengaruhi penjualan Perseroan. 5. Penjelasan Tambahan a. Informasi keuangan tentang kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan Perseroan, dengan penekanan pada laporan keuangan terakhir Tidak terdapat kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan Perseroan pada laporan keuangan terakhir b. Dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih serta laba operasi Perseroan Perseroan sebagai produsen keramik nasional dengan total kapasitas produksi terpasang tegel porselin dinding sebesar 12 juta m2 dan dengan realisasi produksi pada periode 2011 sebesar 2 5,9 juta m serta dilengkapi dengan teknologi terkini pada mesin-mesin produksi yang mampu mengurangi pemakaian gas, Perseroan mampu memproduksi keramik dengan kualitas yang terjamin dan harga yang terjangkau. Dampak krisis ekonomi global yang masih dirasakan pada tahun 2009, mengakibatkan menurunnya permintaan konsumen dan fluktuasi nilai tukar Rupiah, sehingga penjualan konsolidasi pada tahun 2009 mengalami penurunan sekitar 13% dari penjualan konsolidasi tahun 2008, namun Perseroan telah mengantisipasi dengan secara aktif mencermati pergerakan harga bahan baku dan memperkuat pasar ekspor. 20

V.

RISIKO USAHA

Perseroan telah menyampaikan seluruh risiko usaha yang mungkin timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dijalani pada saat ini, sebagaimana dicantumkan dalam bab ini. Sebagaimana halnya dengan bidang usaha lainnya, Perseroan juga menghadapi berbagai tantangan dan kemungkinan risiko dalam menjalankan kegiatan usahanya. Risiko-risiko usaha secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Risiko Sumber Energi Energi yang digunakan untuk menjalankan mesin-mesin produksi berupa tenaga listrik yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan gas alam yang bersumber dari Perusahaan Gas Negara (PGN). Ketidakpastian ketersediaan gas serta gangguan aliran listrik akan menjadi hambatan utama bagi Perseroan, karena akan menghambat Perseroan meraih kapasitas produksi yang optimal. 2. Risiko Persaingan Usaha Permintaan pasar yang cukup besar atas produk keramik akan menarik investor lain untuk menanamkan modalnya di industri keramik, sehingga menyebabkan persaingan industri keramik akan bertambah ketat. 3. Risiko Menurunnya Permintaan Produk Keramik Perkembangan permintaan produk keramik yang dihasilkan Perseroan erat kaitannya dengan laju pertumbuhan sektor industri properti. Kemungkinan terjadinya kelebihan pasokan perumahan, apartemen dan bangunan komersial, serta perubahan kebijakan moneter dapat mempengaruhi laju pertumbuhan sektor properti, yang pada gilirannya akan mengakibatkan penurunan permintaan atas produk keramik Perseroan. 4. Risiko Pengadaan Bahan Baku Bahan baku utama untuk produk-produk Perseroan, antara lain adalah tanah liat, kaolin, pasir kuarsa, kalkspat, bahan glazur (frit) dan bahan pewarna (stain). Sebagian besar bahan baku tersebut dapat diperoleh di dalam negeri, sedangkan bahan glazur (frit) dan bahan pewarna (stain) sebagian besar masih diimpor karena pasokan dari dalam negeri masih belum dapat memenuhi kebutuhan produksi Perseroan. Kekurangan pasokan bahan baku dalam jumlah dan mutu tertentu dapat mempengaruhi produksi Perseroan. 5. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar Amerika Serikat dapat mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan, mengingat sebagian bahan baku diimpor dari luar negeri. 6. Risiko Kebakaran Tahapan produksi keramik dengan proses pembakaran bersuhu tinggi dapat menimbulkan risiko kebakaran. Apabila terjadi kebakaran, akan menghambat proses produksi Perseroan. 7. Risiko Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses operasional Perseroan, terutama tenaga ahli di bidang produksi yang dimiliki. Bila terjadi pemogokan atau kekurangan tenaga kerja akan berpengaruh terhadap pencapaian produksi Perseroan, sehingga akan berpengaruh pada pendapatan Perseroan.

21

8. Risiko Produk yang Cacat dan Tidak Memenuhi Standar Keramik merupakan produk yang rawan pecah atau cacat, sehingga terdapat resiko kegagalan produksi akan menghasilkan produk yang cacat dan tidak memenuhi standar. 9. Risiko Produk Substitusi Saat ini Perseroan dihadapkan dengan resiko adanya produk-produks subtitusi keramik antara lain parket vinyl, batu alam dan lain-lain yang berpotensi menjadi ancaman bagi produk Perseroan. 10. Risiko Tren Permintaan Terdapat resiko berubahnya tren permintaan konsumen terhadap desain, warna, jenis dan tekstur keramik, sehingga dapat mempengaruhi penjualan Perseroan. 11. Risiko Bencana Alam Indonesia merupakan wilayah yang rentan terhadap bencana alam antara lain gempa bumi, banjir dan lainnya yang dapat menyebabkan terganggunya proses produksi dan secara keuangan akan berakibat pada penurunan pendapatan Perseoran dan munculnya biaya-biaya tak terduga sebagai akibat bencana alam tersebut. Manajemen Perseroan dengan ini menyatakan bahwa semua risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko tersebut terhadap kinerja Perseroan.

22

VI.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak terdapat kejadian penting yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan yang diterbitkan pada tanggal 7 Pebruari 2012 yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

23

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK


1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Pendirian Perseroan PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 28 Nopember 1968. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. J.A.5/22/5 tanggal 5 Maret 1969 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 21 Maret 1969, Tambahan No. 34. Status Perseroan sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Surat Keputusan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 25/V/1992 tanggal 15 Juni 1992. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Pada tanggal 4 November 1994, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1816/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum atas 25.000.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000,- (seribu Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.750,- (dua ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Pada tanggal 8 Desember 1994 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tanggal 18 Juni 1997, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan Surat No. S-1345/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 255.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham dengan perbandingan 2:3, dimana setiap pemegang saham yang memiliki 2 (dua) saham lama mempunyai 3 (tiga) HMETD untuk membeli 3 (tiga) saham baru, yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 500,- (lima ratus Rupiah) setiap saham. Saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 9 Juli 1997. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 118 tanggal 19 Juni 1997 yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-7041 HT.01.04 Th.97 tanggal 25 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 17 Oktober 1997, Tambahan No. 4892, PT Ongko Multicorpora, menyanggupi untuk membeli saham yang menjadi haknya pada harga penawaran sesuai dengan Akta Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk No. 39 tanggal 3 April 1997 dan membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham masyarakat dengan harga penawaran sesuai dengan Akta Pengikatan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk No. 40 tanggal 3 April 1997 yang keduanya dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. Mulai 29 September 2004, saham Perseroan sudah tidak tercatat (delisting) pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-07/BEJ-PSR/DEL/08/-2004 tanggal 23 Agustus 2004 dan Peng-11/BEJ-PSR/DEL/09/-2004 tanggal 23 September 2004. Berdasarkan Pengumuman PT Bursa Efek Jakarta tanggal 30 November 2007 No. Peng-167/BEJCAT/P/11-2007, sehubungan dengan penggabungan PT Bursa Efek Surabaya ke dalam PT Bursa Efek Jakarta dan perubahan nama PT Bursa Efek Jakarta menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang telah efektif pada tanggal 30 November 2007, disampaikan bahwa saham Perseroan yang sebelumnya hanya tercatat di PT Bursa Efek Surabaya dicatatkan oleh BEI di Papan Pengembangan pada tanggal 1 Desember 2007 dan efektif tanggal 3 Desember 2007, saham Perseroan dalam status tidak dapat diperdagangkan (suspensi).

24

Pada tanggal 15 Oktober 2008, berdasarkan Pengumuman Pencabutan Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. Peng-005/BEI.PSR/UPT/10-2008, BEI telah mencabut Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perseroan, sehingga saham Perseroan kembali dapat diperdagangkan mulai tanggal 16 Oktober 2008. Berdasarkan Surat BEI No. S-03824/BEI.PSR/07-2008 tanggal 9 Juli 2008, saham Perseroan yang tercatat di BEI adalah sejumlah 425.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250,- per saham yang merupakan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagai hasil konversi hutang seperti yang telah disepakati dengan para kreditur dalam Master Debt Restructuring Agreement (MDRA) dan disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 Mei 2008, yang dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa No. 15, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta yang dinyatakan kembali melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 11 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-32720.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Juni 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0047666.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 12 Juni 2008, dimana para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan yang diakibatkan oleh penerbitan saham baru sejumlah 8.000.000.000 saham yang berasal dari konversi saldo hutang sebesar Rp 2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) menjadi saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Sejak Penawaran Umum Terbatas I, Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi Perseroan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58268.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Kegiatan Usaha Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi industri keramik. Perseroan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 1968. Produk Perseroan dipasarkan baik lokal maupun di ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Lokasi Kantor Pusat dan Pabrik Perseroan adalah sebagai berikut: Kantor Pusat: Graha Atrium Lt. 5, Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta - 10410, Indonesia Telp. : (62-21) 3862322 (Hunting), Fax. : (62-21) 3862311 Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat- Indonesia Kota Industri Surya Cipta, Jl. Surya Lestari Kav. 1 & 2, Teluk Jambe Karawang, Jawa Barat - Indonesia 2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Riwayat permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan Penawaran Umum Terbatas I telah diungkapkan di dalam Prospektus Penawaran Umum Terbatas I Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 20 Juni 1997 selanjutnya perkembangan kepemilikan saham Perseroan setelah Penawaran Umum Terbatas II adalah sebagai berikut:

25

Tahun 1997 Pada tahun 1997, Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 255.000.000 (dua ratus lima puluh lima juta) saham biasa atas nama yang telah mendapat persetujuan oleh para pemegang saham Peseroan sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 118 tanggal 19 Juni 1997 yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-7041 HT.01.04 Th.97 tanggal 25 Juli 1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 17 Oktober 1997, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4892, PT Ongko Multicorpora, menyanggupi untuk membeli saham yang menjadi haknya pada harga pelaksanaan sesuai dengan Akta Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 39 tanggal 3 April 1997 dan membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham masyarakat (publik) dengan harga pelaksanaan sesuai dengan Akta Pengikatan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas I PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 40 tanggal 3 April 1997 yang keduanya dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, sehingga susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Modal Dasar: Rp 340.000.000.000,- yang terbagi atas 680.000.000 saham dengan nominal Rp 500,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 212.500.000.000,- yang terbagi atas 425.000.000 saham dengan nominal Rp 500,- per saham Susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh PT Ongko Multicorpora Merril Lynch Pierce Fenner and Smith Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 288.140.200 25.470.000 111.389.800 425.000.000 255.000.000 Nilai Nominal 340.000.000.000 144.070.100.000 12.735.000.000 55.694.900.000 212.500.000.000 127.500.000.000 % 67,80% 5,99% 22,49% 100,00% -

Tahun 2008 Pada tahun 2008, Perseroan melakukan restrukturisasi hutang dengan menerbitkan saham baru dan Obligasi Konversi melalui prosedur IX.D.4 yaitu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa No. 15 tanggal 12 Mei 2008, dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta yang dinyatakan kembali melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 20 tanggal 11 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-32720.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Juni 2008, dimana para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan yang diakibatkan oleh penerbitan saham baru sejumlah 8.000.000.000 (delapan miliar) saham yang berasal dari konversi saldo hutang sebesar Rp 2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) menjadi Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. Saham-saham tersebut akan dimiliki oleh Kreditur Perseroan dan tidak dapat diperdagangkan dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penerbitan saham baru tersebut, sehingga susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Modal Dasar: Rp 4.340.000.000.000,- yang terbagi atas 680.000.000 saham Seri A dan 16.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 500,- dan Rp 250,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 2.212.500.000.000,- yang terbagi atas 425.000.000 saham Seri A dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 500,- dan Rp 250,- per saham

26

Susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:


Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 500,Saham Seri B @ Rp 250,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 500,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 250,Farrington Inc. Concept Link Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Nilai Nominal (Rp) 340.000.000.000 4.000.000.000.000 4.340.000.000.000 % -

425.000.000 5.839.248.000 2.160.752.000 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

212.500.000.000 1.459.812.000.000 540.188.000.000 2.212.500.000.000 127.500.000.000 2.000.000.000.000 2.127.500.000.000

5,05% 69,31% 25,64% 100,00% -

Tahun 2011 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 27 September 2011 yang dinyatakan kembali dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 4 tanggal 5 Oktober 2011 yang keduanya dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-33357 tanggal 18 Oktober 2011, dimana para pemegang saham menyetujui peralihan seluruh saham milik Farrington Inc. sebanyak 5.839.248.000 (lima miliar delapan ratus tiga puluh sembilan juta dua ratus empat puluh delapan ribu) saham dan seluruh sisa saham milik Concept Link Limited sebanyak 2.035.752.000 (dua miliar tiga puluh lima juta tujuh ratus lima puluh dua ribu) saham kepada SCG Building Materials Co. Ltd. melalui perdagangan otomatis (Jakarta Automated Trading System) di Bursa Efek Indonesia. SCG Building Materials Co. Ltd. telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan peraturan BAPEPAM & LK No. IX.H.1 tentang pengambilalihan Perusahaan Publik yaitu melakukan Tender Offer (penawaran tender) yang berlangsung sejak tanggal 5 Juli 2011 sampai dengan tanggal 3 Agustus 2011 dan membeli sebanyak 3.537.500 (tiga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus) lembar saham seri B yang dilepas oleh masyarakat. Dengan adanya peralihan tersebut, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 500,Saham Seri B @ Rp 250,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 500,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 250,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Nilai Nominal (Rp) 340.000.000.000 4.000.000.000.000 4.340.000.000.000 % -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

212.500.000.000 1.969.634.375.000 30.365.625.000 2.212.500.000.000 127.500.000.000 2.000.000.000.000 2.127.500.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 27 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 tanggal 10 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-58268.AH.01.02.Th 2011 tanggal 28 November 2011, dimana para pemegang saham menyetujui untuk menurunkan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan dengan menurunkan nilai nominal saham sebagai akibat dari kuasi reorganisasi, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

27

a. Modal Dasar: Rp 1.822.800.000.000,- yang terbagi atas 680.000.000 saham Seri A dan 16.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 210,- dan Rp 105,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 929.250.000.000,- yang terbagi atas 425.000.000 saham Seri A dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 210,- dan Rp 105,- per saham Susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan Modal Dasar Saham Seri A @ Rp 210,Saham Seri B @ Rp 105,Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A @ Rp 210,Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Saham Seri B @ Rp 105,SCG Building Materials Co. Ltd. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham dalam Portepel Saham Seri A Saham Seri B Jumlah Saham dalam Portepel Jumlah Saham 680.000.000 16.000.000.000 16.680.000.000 Nilai Nominal (Rp) 142.800.000.000 1.680.000.000.000 1.822.800.000.000 % -

425.000.000 7.878.537.500 121.462.500 8.425.000.000 255.000.000 8.000.000.000 8.255.000.000

89.250.000.000 827.246.437.500 12.753.562.500 929.250.000.000 53.550.000.000 840.000.000.000 893.550.000.000

5,05% 93,51% 1,44% 100,00% -

3. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM YANG MEMILIKI 5% ATAU LEBIH SAHAM PERSEROAN SCG Building Materials Co. Ltd. (SCG) Riwayat Singkat SCG adalah suatu badan hukum yang berkedudukan di Bangkok, Thailand dan didirikan dengan nama Cementhal Roofing Products Co. Ltd. berdasarkan Thailand Civil and Comercial Code dengan sertifikat pendirian Nomor 0105541076594 tanggal 9 Desember 1998 yang namanya terakhir diubah menjadi SCG Building Materials Co. Ltd. pada tanggal 30 April 2007. SCG beralamat di 1 Siam Cement Road, Bangsue Sub-District, Bangsue District, Bangkok, Thailand. Kegiatan Usaha SCG menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri bahan bangunan. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SCG adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh The Siam Fibre-Cement Co.Ltd. Pornpen Namwong Peeriya Chutivisut Jumlah Jumlah Saham 75.110.000 75.109.998 1 1 75.110.000 % 99,999998 0,000001 0,000001 100,000000 Nilai Nominal (Baht) 7.511.000.000 7.510.999.800 100 100 7.511.000.000

Susunan Pengurus Susunan pengurus SCG adalah sebagai berikut: Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : Kan Trakulhoon : Kajohndet Sangsuban : Pramote Techasupatkul : Chaovalit Ekabut : Pichit Maipoom

28

4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, Hak dan Kewajiban Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 13 angka (3) dan Pasal 16 angka (3) Anggaran Dasar Perseroan, anggota direksi dan komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal RUPS dimana mereka diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatan. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat dengan Akta No. 9 Notaris Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., notaris di Jakarta tanggal 3 Juni 2011, dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-22576, tanggal 19 Juli 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur (tidak terafiliasi)

: : : : : :

Pichit Maipoom Kajohndet Sangsuban Aree Chavalitcheewingul Surasak Kraiwitchaicharoen Padung Likitsajjakul Thanarak Silavanich

: : : :

Cherdsak Niyomsilpa Chalermchai Chirasakyakul Kaewsawan Amatachiwin Handono Warih

Tugas dan wewenang Direksi adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Bertanggung jawab penuh terhadap keseluruhan kinerja dan operasional Perseroan, dan secara langsung menetapkan kebijakan, sasaran dan strategi Perseroan. Direktur Keuangan : Bertanggung jawab untuk memastikan perencanaan, kebijakan dan strategi di bidang keuangan agar teralaksana sesuai dengan sasaran Perseroan, termasuk memonitor seluruh aspek keuangan Perseroan. Direktur Operasional : Bertanggung jawab untuk memastikan perencanaan, kebijakan dan strategi di bidang operasional agar teralaksana sesuai dengan sasaran Perseroan. KOMISARIS Pichit Maipoom - Komisaris Utama Warga Negara Thailand, lahir di Samut Songkhram tahun 1956. Menyelesaikan pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan industrial engineering and management, pada Asian Institute of Technology, pada tahun 1986. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2005 - Sekarang 2004 - 2005 2001 - 2004 1999 - 2001 1996 - 1999 1994 - 1996 1991 - 1994 1986 - 1991 1985 - 1986 1981 - 1985
: : : : : :

Komisaris Utama Perseroan SCG Building Materials Co. Ltd., Direktur SCG Building Materials Co. Ltd., Wakil Direktur Thai Ceramic, Direktur Thai Ceramic, Manajer Produksi Siam Refractory Product, Manajer Perencanaan : Siam Refractory Product, Manajer Produksi : The Siam Cement PLC, Manajer Pemeliharaan : The Siam Cement PLC, Teknisi : The Siam Cement PLC, Staf : The Concrete Products and Aggregate,Teknisi

29

Kajohndet Sangsuban - Komisaris Warga Negara Thailand, lahir di Trang tahun 1953. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 1 jurusan teknik Sipil, pada Chulalongkorn University, pada tahun 1975. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2003 - Sekarang 1996 - 2003 1995 - 1996 1993 - 1995 1990 - 1993 1987 - 1990 1984 - 1987 1982 - 1984 1979 - 1982 1977 - 1979
: : : : : : : : : : :

Komisaris Perseroan SCG Building Materials Co. Ltd., Direktur Siam Gypsum, Direktur CPAC Concrete Product, Direktur Siam Cement, Manajer Penjualan Siam Cement PLC, Kepala Proyek Siam Cement, Manajer Penjualan Siam Steel, Manajer Pemasaran The Concrete Products and Aggregate, Manajer Pemasaran Siam Cement PLC, Manajer Produksi The Concrete Products and Aggregate, Teknisi

Aree Chavalitcheewingul - Komisaris Warga Negara Thailand, lahir di Lampang tahun 1963. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan industrial engineering and management, pada Asian Institute of Technology, pada tahun 1992. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang Januari 2011 - Sekarang 2008 - 2011 2007 - 2008 1998 - 2007 1995 - 1998 1993 - 1995 1985 - 1991 1985 : : : :
:

:
: : :

Komisaris Perseroan Siam Cement PLC, Wakil Presiden Direktur Thai-German Ceramic Industry, Direktur The Siam Ceramic Group Industry, Direktur Thai Ceramic, Manajer teknik Thai Ceramic, Manajer Teknik dan Proyek Thai Ceramic, Teknisi Siam Steel, Teknisi Siam Steel, Teknisi

Surasak Kraiwitchaicharoen - Komisaris Warga Negara Thailand, lahir di Bangkok tahun 1957. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan finance and international business, pada Sasin Graduate Business School, pada tahun 1988. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang Juni 2011 - Sekarang April 2011 - Sekarang 2006 - 2011 2002 - 2006 2001 - 2002 1997 - 2001 1993 - 1997 1993 1990 - 1993 1988 - 1990 1982 - 1986 1980 - 1982 : : : : :
: : : : : : : :

Komisaris Perseroan Komisaris PT KIA Keramik Mas dan PT KIA Serpih Mas Thai-German Ceramic Industry, Direktur Mariwasa Siam Ceramics, Direktur SCG Network Management, Direktur SCG Network Management, Manajer Siam Guardian, Manajer Pemasaran Mariwasa Siam Ceramics, Wakil Direktur Pemasaran Thai Ceramics, Manajer Pemasaran Thai Ceramics, Manajer Produksi Siam Cement, Analis, Perencana Proyek dan Keuangan Siam Cement, Agen Penjualan Siam Cement, Teknisi

30

Padung Likitsajjakul - Komisaris Independen Warga Negara Thailand, lahir di Samut Songkhram tahun 1951. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan public administration, pada National Institute of Development Administration, pada tahun 1976. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2009 - Sekarang 2001 - 2009 2000 - 2001 1999 - 2000 1997 - 1999 1992 - 1997 1991 - 1992 1990 - 1991 1989 - 1990 1986 - 1989 1980 - 1986 : : : :
: : : : : : : :

Komisaris Independen Perseroan DT. Group of Companies, Kepala Bagian SCG Building Materials Co. Ltd., Manajer HRD Cementhai Building Products, Manajer HRD Electric and Steel Business Unit, Manajer HRD Steel Businees Unit, Manajer HRD Thai Engineer, Manajer HRD Nawaloha, Manajer HRD Ta Luang Plant, Manajer Administrasi Siam Steel, Manajer HRD Siam Steel, Manajer Corporate Human Resource Division Siam Steel, Asisten HRD

Thanarak Silavanich - Komisaris Independen Warga Negara Thailand, lahir di Bangkok tahun 1950. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan mechanical, pada Lamar University, pada tahun 1977. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2007 - Sekarang 2004 - 2007 2001 - 2004 1995 - 2001 1992 - 1995 1989 - 1992 1985 - 1989 1983 - 1985 1978 - 1983 1977 - 1978 DIREKSI Cherdsak Niyomsilpa - Direktur Utama Warga Negara Thailand, lahir di Bangkok tahun 1962. Menyelesaikan Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan teknik Sipil, pada University of Detroit, pada tahun 1985. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2009 - Sekarang 2004 - 2009 2000 - 2004 1997 - 2000 1996 - 1997 1993 - 1996 1989 - 1993 1985 - 1989 : : : :
: : : : :

: : : :
: : : : :

: :

Komisaris Independen Perseroan Royal Porcelain Public Company Limited, CEO Siam Cement Industry, Penasehat Pemasaran Siam Cement Industry, Manajer Pemasaran Siam Mariwasa TOTO Inc, Presiden Thai Ceramics, Manajer Divisi Pemasaran The Siam Cement, Manajer Wilayah Selatan, Divisi Agen Penjualan The Siam Cement, Manajer Wilayah Barat, Divisi Agen Penjualan The Siam Cement, Manajer Penjualan The Siam Cement, Manajer Distribusi The Siam Cement, Teknisi

Direktur Utama Perseroan SCG Building Materials Co. Ltd., Manajer Lafarge Siam Roofing, Manajer The Siam Fibre-Cement, Direktur Pemasaran Thai Ceramic Roof Tile, Manajer Penjualan dan Pemasaran The CPAC Roof Tile, Manajer Penjualan dan Pemasaran The CPAC Concrete Products, Manajer Penjualan dan Pemasaran The Concrete Products and Aggregate, Manajer The Concrete Products and Aggregate, Teknisi

31

Chalermchai Chirasakyakul - Direktur Warga Negara Thailand, lahir di Satun tahun 1948. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 1 jurusan materials science pada Chulalongkorn University, pada tahun 1971. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang Juni 2011 - Sekarang 2009 - Sekarang 1995 - Sekarang 1988 - 1993 1978 - 1987 1973 - 1977 1971 - 1972 : : : : :
: : :

Direktur Perseroan Direktur PT KIA Keramik Mas dan PT KIA Serpih Mas Thai German Ceramic Industry Public, Direktur Perencanaan The Siam Ceramic Group Industries, Deputi Direktur Direktur Perencanaan Dynasty Ceramic Ind. Public, Manajer Produksi Royal Ceramic Industry Public, Manajer Teknis Thai Mosaic Industry, Manajer Produksi

Kaewsawan Amatachiwin - Direktur Keuangan Warga Negara Thailand, lahir di Bangkok tahun 1966. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan business administration pada Thammasat Univesity, pada tahun 1996. Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2008 - Sekarang 1997 - 2008 1995 - 1997

: : : :
:

1988 - 1995

Direktur Perseroan Thai German Ceramic Industry, Manajer Akuntansi dan Keuangan PT Surya Siam Keramik, Direktur Keuangan The Siam Iron and Steel, Manager Keuangan dan Pelaporan Akuntan

Handono Warih - Direktur Operasional (tidak terafiliasi) Warga Negara Indonesia, lahir di Madiun tahun 1961. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 1 jurusan teknik kimia pada Institut Teknologi Nasional Malang, pada tahun 1989. Riwayat Pekerjaan 2008 - Sekarang 2006 - 2008

: : :
: : : : :

2003 - 2006 1997 - 2003 1995 - 1997 1992 - 1995 1989 - 1992 1985 - 1986

Direktur Perseroan PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk, Manajer Manufaktur Wilayah Karawang PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk, Manajer Manufaktur Wilayah Cileungsi PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk, Manajer Perencanaan PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk, Manajer Produksi PT SUCOFINDO PT Keramik Indonesia Asosiasi PT Unggul Indah Corporation

KOMITE AUDIT Berdasarkan Surat Penunjukan Komite Audit No. 098/KIA-CS/7/11 tanggal 15 Juli 2011, Perseroan telah menunjuk Komite Audit Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan BAPEPAM No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dengan susunan sebagai berikut: Padung Likitsajjakul - Ketua Komite Audit Warga Negara Thailand, lahir di Samut Songkhram tahun 1951. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2 jurusan public administration, pada National Institute of Development Administration, pada tahun 1976.

32

Riwayat Pekerjaan Juni 2011 - Sekarang 2009 - Sekarang 2001 - 2009 2000 - 2001 1999 - 2000 1997 - 1999 1992 - 1997 1991 - 1992 1990 - 1991 1989 - 1990 1986 - 1989 1980 - 1986

: : : : : : : : : : : :

Komisaris Independen Perseroan DT. Group of Companies, Kepala Bagian SCG Building Materials Co. Ltd., Manajer HRD Cementhai Building Products, Manajer HRD Electric and Steel Business Unit, Manajer HRD Steel Businees Unit, Manajer HRD Thai Engineer, Manajer HRD Nawaloha, Manajer HRD Ta Luang Plant, Manager Administrasi Siam Steel, Manajer HRD Siam Steel, Manajer Corporate Human Resource Division Siam Steel, Asisten HRD

Rijanti Witarsa - Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1964. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 2, jurusan international management, pada IPMI Business School/Monash University, pada tahun 2003. Riwayat Pekerjaan 2008 - Sekarang 2006 - 2008 2005 - 2006 2000 - 2003 1998 - 2000 1993 - 1998 1987 - 1993

: : : : : : :

PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, Direktur Internal Audit RSM Chio Lim Shanghai, Direktur Shines Lingua Puri Indah, Direktur PT Lautan Luas Tbk, Kepala Manajer Eksekutif PT Indosawit Subur, Kepala Manajer Keuangan PT AKR Corporindo Tbk, Manajer Keuangan Price Waterhouse, Asisten Manajer

Firdaus Erossen Simonli - Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1964. Pendidikan terakhir untuk jenjang Strata 1 jurusan ekonomi dan hukum, pada Universitas Indonesia, pada tahun 2008. Riwayat Pekerjaan 2001 - Sekarang 2004 - 2007 1995 - 2007 1993 - 1995 1991 - 1993 1983 - 1993 1979 - 1983 1978 - 1979 1977 - 1978

: : : : : :

PT Oktabisnisindo Konsultan, Manajer Direktur PT Gema Graha Sarana, Anggota Komite Audit PT Pulung Copper Works, Deputi Direktur PT Intermas Pacific, Manajer Akuntansi dan Administrasi PT Bogamulia Nagadi - Grup Tempo, Manajer Akuntansi dan Keuangan KAP Drs. Hadi Sutanto & Co. - Member of Price Waterhouse Worldwide, Asisten Manajer : KAP Subijanto Tjahjo & Co., Kepala Auditor : PT Usaha Express - KAL General Sales Agent, Eksekutif Bagian Tiket dan Penjualan : PT Paranusa Sari - Garden Hotel Kemang, Staff

SEKRETARIS PERUSAHAAN Berdasarkan Surat Perseroan No. 081/Srt.LD-KIA/10/11 yang ditujukan kepada Ketua BAPEPAM & LK Perihal Pemberitahuan Penggantian Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) tanggal 25 Oktober 2011, Perseroan mengangkat Byan Resta Adevca sebagai Sekretaris Perusahaan, sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan BAPEPAM No. IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.

33

Byan Resta Adevca - Sekretaris Perusahaan Warga Negara Indonesia, lahir di Tanjung Enim tahun 1973. Pendidikan terakhir untuk jenjang Stara 2 jurusan economic and trade law, pada Universitas Indonesia, pada tahun 2000. Riwayat Pekerjaan 2007 - Sekarang 2003 - 2007 2001 - 2003 1998 - 2001 AUDIT INTERNAL Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Perseroan yang dikeluarkan pada tanggal 28 Desember 2009 dalam rangka pemenuhan Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008. Adapun Ketua Unit Audit Internal Perseroan adalah Agus Cahyono yang dijabat sejak tanggal 1 Oktober 2009. 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

: : : :

PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk., Sekretaris Perseroan Syarif Fadillah & Partner Law Firm, Konsultan PT Voxa Integra, Manajer Legal Pachta & Pachta Law Firm, Konsultan Perseroan dan Bisnis

6. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang berkualitas baik dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang handal merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Strategi dan tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh Perseroan, juga tergantung kepada kemampuan pendayagunaan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu, Perseroan selalu memperhatikan pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, dengan teratur melakukan pelatihan baik secara internal maupun eksternal dalam rangka mewujudkan strategi usaha serta pengembangan usaha Perseroan di masa mendatang.

34

Untuk menunjang kesejahteraan karyawan, Perseroan memberikan tunjangan dan fasilitas, antara lain berupa: Penyediaan fasilitas klinik atau penggantian biaya pengobatan Pemberian fasilitas makan berupa natura atau uang makan Penyediaan fasilitas antar jemput atau pemberian uang transport Penyediaan fasilitas ibadah, olahraga dan rekreasi Jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) dan asuransi kecelakaan diri Koperasi karyawan Penghargaan masa kerja Fasilitas yang ada, diberikan kepada setiap karyawan sesuai dengan level atau tingkatannya. Tunjangan Hari Raya, Asuransi Tenaga Kerja dan Jaminan Kesehatan diberikan kepada seluruh karyawan sesuai dengan ketentuan Pemerintah. Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi (UMP) sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 196 tahun 2010 tentang Upah Minimum Propinsi Tahun 2011, Perseroan menetapkan upah minimum bagi karyawan Perseroan adalah sebesar Rp 1.290.000. Perseroan juga terdaftar pada keanggotaan Jamsostek berdasarkan Sertifikat Kepesertaan Jamsostek No. 79AJ0008 yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2006 oleh Direksi PT Jamsostek (Persero). Perseroan telah mendaftarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Perseroan dan Serikat Pekerja pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan telah disahkan sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.55/PHIJSKPKKAD/PKB/IV/2011 tanggal 15 April 2011 yang berlaku sejak tanggal 15 November 2010 sampai dengan tanggal 14 November 2012. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki karyawan sejumlah 1.875 orang. Adapun komposisi karyawan menurut jenjang manajemen, pendidikan, usia dan hubungan kerja disajikan sebagai berikut: Komposisi Karyawan menurut Jenjang Manajemen:
No. 1 2 3 4 5 6 Jenjang Manajemen Direksi General Manager Manager Head Staff Operator Jumlah KIA 4 1 14 15 165 520 719 KKM 1 2 9 117 210 339 KSM 1 9 27 235 545 817 Total 6 1 25 51 517 1.275 1.875

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan:


No. 1 2 3 4 Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana/ Sarjana Sarjana Muda dan setingkat SLTA dan sederajat SLTP/ SD dan sederajat Jumlah KIA 70 30 612 7 719 KKM 26 4 307 2 339 KSM 78 44 692 3 817 Total 174 78 1.611 12 1.875

Komposisi Karyawan Menurut Kelompok Usia:


No. 1 2 3 4 5 Kelompok Usia Lebih dari 55 tahun 46 - 55 tahun 36 - 45 tahun 26 - 35 tahun 18 - 25 tahun Jumlah KIA 5 37 207 355 115 719 KKM 5 35 134 129 36 339 KSM 1 41 284 393 98 817 Total 11 113 625 877 249 1.875

35

Komposisi Karyawan Menurut Status Hubungan Kerja:


No. 1 2 Status Hubungan Kerja Karyawan Tetap/ Permanen Karyawan Kontrak Jumlah KIA 535 184 719 KKM 297 42 339 KSM 697 120 817 Total 1.529 346 1.875

Perseroan mempekerjakan tenaga kerja asing dengan rincian sebagai berikut:


Nama Cherdsak Niyomsilpa Kaewsawan Amatachiwin Celina Estomaguio Acuna Apinan Emen Chaovalit Nieamtad Virat Kanchanawong Pongpipat Kowkachaporn Sappakhoon Phaengsri Winai Chaiysa Piyawach Nantachalakornkij Warga Negara Thailand Thailand Filipina Thailand Thailand Thailand Thailand Jabatan Direktur Utama Direktur Keuangan Production Advisor Plant Operations Advisor Plant Operations Advisor Mechanical Advisor Research and Development Advisor Engineering Advisor Quality Control Advisor Warehouse Advisor IMTA No. KEP.43320/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 11 November 2011 KEP.28419/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.34696/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 21 September 2011 KEP.28422/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.28421/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.28420/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.28418/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.28417/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.28416/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 3 Agustus 2011 KEP.33033/MEN/B/IMTA/2011 tanggal 12 September 2011 Berlaku Sampai Dengan 17 Juni 2012 7 Juli 2012 7 Juli 2012 7 Juli 2012 7 Juli 2012 12 Juli 2012 7 Juli 2012 KITAS No. 2C21JD2156-K 2C11JD2468-K 2C11AB0426-K 2C11JD2562-K 2C11JD2563-K 2C11JD2616-K 2C11JD2552-K Berlaku Sampai Dengan 17 Juni 2012 7 Juli 2012 7 Juli 2012 7 Juli 2012 7 Juli 2012 12 Juli 2012 7 Juli 2012

Thailand Thailand Thailand

7 Juli 2012 7 Juli 2012 21 Agustus 2012

2C11JD2552-K 2C11JD2567-K 2C11JD3388-K

7 Juli 2012 7 Juli 2012 21 Agustus 2012

7. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI ENTITAS ANAK a. PT KIA Keramik Mas (KKM) Pendirian KKM KKM didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan Akta No. 41 tanggal 15 September 1980, yang dibuat di hadapan Gustaaf Hoemala Soangkoepon Loemban Tobing, S.H., Notaris di Jakarta, akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. Y.A.5/299/9 tanggal 28 April 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 13 Juli 1984, Tambahan No. 710/1984. Anggaran Dasar KKM telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 11 tanggal 10 Oktober 2011 dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi KKM. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58253.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Kegiatan Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan KKM terutama meliputi industri bahan bangunan keramik berupa keramik genteng. Operasi komersial dimulai pada tahun 1984. Lokasi kantor Pusat dan Pabrik KKM adalah sebagai berikut: Kantor Pusat: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat - Indonesia Telp. : (62-21) 8230023 (Hunting), Fax. : (62-21) 82490316 Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat - Indonesia Jl. Raya Karang Andong, Pasinan, Lemah Putih, Kecamatan Wringin Anom Dryorejo, Gresik, Jawa Timur - Indonesia 36

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 27 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58253.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Struktur permodalan KKM terdiri dari: a. Modal Dasar: Rp 734.500.000.000,- yang terbagi atas 250.000.000 saham Seri A dan 3.000.000.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 958,- dan Rp 165,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 605.746.910.000,- yang terbagi atas 155.000.000 saham Seri A dan 2.771.254.000 saham Seri B dengan nominal masing-masing Rp 958,dan Rp 165,- per saham Susunan pemegang saham KKM adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Saham Seri A @ Rp 958,PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. SCG Building Materials Co. Ltd. Saham Seri B @ Rp 165,PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. Jumlah Jumlah Saham 131.749.999 23.250.001 2.771.254.000 2.926.254.000 Nilai Nominal (Rp) 126.216.499.042 22.273.500.958 457.256.910.000 605.746.910.000 % 4,50% 0,79% 94,71% 100,00%

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 28 tanggal 24 Agustus 2011 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-360637 tanggal 27 September 2011, susunan Komisaris dan Direksi KKM adalah sebagai berikut: Komisaris Direktur : : Surasak Kraiwitchaicharoen Chalermchai Chirasakyakul

Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting yang diringkas dari laporan keuangan KKM untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan 30 September 2011 682.216 75.258 606.958 75.029 62.751 12.278 2.024 10.254 7.714 31 Desember 2010 304.880 65.420 239.460 90.328 79.303 11.025 2.669 8.356 2.218 31 Desesember 2009 345.215 107.973 237.242 65.466 52.265 13.201 2.982 10.219 2.890 (dalam Jutaan Rupiah) 31 Desember 2008 346.664 112.313 234.351 84.209 72.433 11.776 8.659 3.117 (15.849)

37

b. PT KIA Serpih Mas (KSM) Pendirian KSM KSM didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan Akta No. 37 tanggal 15 Desember 1980, yang dibuat di hadapan Gustaaf Hoemala Soangkoepon Loemban Tobing, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C2-2473.HT.01.01.TH 82 tanggal 15 November 1982 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 13 Juli 1984, Tambahan No. 711. Anggaran dasar KSM telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 12 tanggal 10 Oktober 2011 dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta mengenai penurunan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi reorganisasi KSM. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58255.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Kegiatan Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan KSM terutama meliputi industri bahan bangunan keramik berupa keramik lantai. Operasi komersial dimulai pada tahun 1984. Lokasi kantor Pusat dan Pabrik KSM adalah sebagai berikut: Kantor Pusat: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat - Indonesia Pabrik: Jl. Raya Narogong Km 51,9, Limusnunggal, Cileungsi Bogor, Jawa Barat - Indonesia Kawasan Industri Surya Cipta, Jl. Surya Lestari Kav.1 & 2 Teluk Jambe - Karawang Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 27 September 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 12 tanggal 10 Oktober 2011 dari Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-58255.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 November 2011. Struktur permodalan KSM terdiri dari: a. Modal Dasar: Rp 547.500.000.000,- terbagi atas 200.000.000 saham Seri A, 2.500.000.000 saham Seri B dan 1.000.000.000 saham Seri C dengan nominal masing-masing Rp 550,-, Rp 155,- dan Rp 50,- per saham; dan b. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Rp 428.009.490.000,- terbagi atas 116.000.000 saham Seri A, 2.027.158.000 saham Seri B dan 1.000.000.000 saham Seri C dengan nominal masing-masing Rp 550,-, Rp 155,- dan Rp 50,- per saham Susunan pemegang saham KSM adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Saham Seri A @ Rp 550,PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. SCG Building Materials Co. Ltd. Saham Seri B @ Rp 155,PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. SCG Building Materials Co. Ltd. Saham Seri C @ Rp 50,PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. Jumlah Jumlah Saham 24.360.000 91.640.000 1.700.000.000 327.158.000 1.000.000.000 3.143.158.000 Nilai Nominal (Rp) 13.398.000.000 50.402.000.000 263.500.000.000 50.709.490.000 50.000.000.000 428.009.490.000 % 0,78% 2,91% 54,08% 10,41% 31,82% 100,00%

38

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 6 tanggal 3 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-19248 tanggal 22 Juni 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi KSM adalah sebagai berikut: Komisaris Direktur : : Surasak Kraiwitchaicharoen Chalermchai Chirasakyakul

Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting yang diringkas dari laporan keuangan KSM untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan 30 September 2011 847.966 416.339 431.627 225.451 195.350 30.101 8.149 21.952 5.481 31 Desember 2010 593.705 377.579 216.126 276.671 236.292 40.379 9.538 30.841 10.001 31 Desember 2009 607.529 401.403 206.126 245.691 211.192 34.499 8.318 26.181 1.406 (dalam Jutaan Rupiah) 31 Desember 2008 626.814 472.095 154.719 324.711 290.311 34.400 11.679 22.721 (14.985)

8. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

*) Ultimate shareholders The Siam Fibre-Cement Co.Ltd. adalah Siam Cement Group.

9. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN, ENTITAS ANAK DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Nama Pichit Maipoom Kajohndet Sangsuban Aree Chavalitcheewingul Surasak Kraiwitchaircharoen Padung Likitsajjakul Thanarak Silavanich Cherdsak Niyomsilpa Charlemchai Chirasakyakul Kaewsawan Amatachiwin Handono Warih Perseroan KU K K K KI KI DU D D D SCG D D KKM K D KSM K D -

39

Keterangan: KU : Komisaris Utama KI : Komisaris Independen K : Komisaris DU : Direktur Utama D : Direktur 10. PERIZINAN Dalam menjalankan kegiatan dan menunjang aktivitas usahanya, saat ini Perseroan telah memiliki perizinan yang diperlukan, seperti: Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.05.1.23.23929 tanggal 25 April 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan Jakarta Pusat selaku Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II dan berlaku sampai dengan tanggal 13 April 2016. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.001.688.9-054.000 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 051/1.751.21/II/2011 tanggal 8 Pebruari 2011 yang dikeluarkan oleh Kantor Kelurahan Senen, Jakarta Pusat. 11. ASET MATERIAL DAN ASURANSI A. Tanah Perseroan memiliki sejumlah bidang tanah yang tercatat atas nama Perseroan dan Entitas Anak dengan status Hak Guna Bangunan, dengan nilai buku pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 451.998.000.000. Rincian Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Perseroan
Lokasi Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, 1 HGB No. 2519 1.634 25 September 2031 Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, 2 HGB No. 2518 17.758 25 September 2031 Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, 3 HGB No. 2517 1.074 25 September 2031 Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, 4 HGB No. 2516 1.018 25 September 2031 Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, 5 HGB No. 2515 564 25 September 2031 Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, 6 HGB No. 2514 2.622 25 September 2031 Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, 7 HGB No. 10 45.648 2 Juli 2025 Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, 8 HGB No. 14 70.000 25 Mei 2025 Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay, 9 HGB No. 106 4.130 14 Juni 2015 Kotamadya Bandung, Propinsi Jawa Barat Desa Muktiharjo, Kecamatan Genuk, 10 HGB No. 56 750 24 September 2025 Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah Desa Muktiharjo, Kecamatan Genuk, 11 HGB No. 4094 *) 450 24 Mei 2011 Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah Desa Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, 12 HGB No. 65 480 24 September 2025 Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah Desa Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, 13 HGB No. 64 480 24 September 2025 Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah Desa Air Saga, Kecamatan Tanjung Pandan, 14 HGB No. 19 21.274 22 April 2030 Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Desa Dukong, Kecamatan Tanjung Pandan, 15 HGB No. 73 44.800 5 Juli 2030 Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Desa Air Saga, Kecamatan Tanjung Pandan, 16 HGB No. 18 4.943 22 April 2030 Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung *) Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut saat ini sedang dalam proses perpanjangan sesuai dengan Surat Keterangan No. 55/NOT/XII/2011 tanggal 19 Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Siti Zaenab, S.H., Notaris di Bogor. No. No. HGB Luas (m2) Tanggal Berakhirnya Hak

40

PT KIA Keramik Mas (KKM) (Entitas Anak)


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 No. HGB HGB No. 12 HGB No. 879 HGB No. 878 HGB No. 1490 HGB No. 1643 HGB No. 880 HGB No. 881 HGB No. 482 HGB No. 455 HGB No. 454 HGB No. 13 HGB No. 217 HGB No. 11 HGB No. 4 HGB No. 1 HGB No. 3 HGB No. 3 HGB No. 10 HGB No. 6 HGB No. 2 HGB No. 6 HGB No. 5 HGB No. 7 HGB No. 8 HGB No. 9 Luas (m2) 19.075 560 4.165 300 2.911 1.010 10.110 47.988 63.896 17.056 170.000 120 27.212 846 7.470 931 22.115 74.145 575 8.795 8.350 8.005 2.085 6.525 9.080 Tanggal Berakhirnya Hak 16 Desember 2016 18 Pebruari 2028 18 Pebruari 2028 24 September 2024 15 Desember 2029 18 Pebruari 2028 18 Pebruari 2028 2 Juli 2025 19 Desember 2014 19 Desember 2014 25 Mei 2025 22 Pebruari 2028 6 Pebruari 2026 24 September 2024 24 September 2024 24 September 2024 6 Pebruari 2026 24 September 2024 6 Pebruari 2026 24 September 2024 24 September 2024 24 September 2024 24 September 2024 24 September 2024 24 September 2024 Lokasi Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat Desa Kraton, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidorjo, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Karangandong, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur

PT KIA Serpih Mas (KSM) (Entitas Anak)


No. 1 2 3 No. HGB HGB No. 467 HGB No. 2 HGB No. 150 Luas (m2) 53.945 140.000 8.726 Tanggal Berakhirnya Hak 21 Maret 2013 25 Mei 2025 5 Agustus 2041 Lokasi Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang, Propinsi Jawa Barat Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatatan Wringnanom, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur

B. Bangunan Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak menguasai bangunan dan atau ruangan, dengan nilai buku sebesar Rp 370.924.875.608 pada tanggal 30 September 2011. Rincian bangunan dan ruangan yang dikuasai oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Perseroan a. Bangunan pabrik di yang berlokasi di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah a.n. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 593/SK.53BKPMD/1989 tanggal 22 Maret 1989 tentang Pemberian Izin Lokasi dan Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Barat a.n. Bupati Bogor Nomor 593.5/SK./2/-BKPMD/1989 tanggal 12 April 1989 tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Bidang Usaha Industri Tegel Porcelain di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor atas nama Perseroan dalam rangka Penanaman Modal Asing. 41

b. Bangunan pabrik di yang berlokasi di Kampung Narogong, Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor Nomor 460.2/-278/IL-Ind/KPN/94 tanggal 21 November 1994 tentang Pemberian Perluasan Izin Lokasi di Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Untuk Pembangunan Industri Keramik Untuk Bahan Bangunan atas nama Perseroan dan Surat Keputusan Kepala Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor Nomor 654.1/16/TKB/1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Izin Mendirikan Bangunan untuk Keperluan Pabrik dan Gudang. c. Bangunan pabrik di yang berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya, Desa Kutamekar, Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang Nomor 503.640/65/II/DPUK tanggal 24 Pebruari 1998 tentang Izin Mendirikan Bangunan untuk jenis bangunan Pabrik Wall Tile.

d. Kantor yang terletak di Graha Atrium lantai 5, Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat seluas 784,51 m2 yang dikuasai oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Sewa Ruangan Graha Atrium Nomor 0043/PAL/GA-PSM/I/10 tanggal 27 Januari 2010 antara Perseroan dengan PT. Plaza Adika Lestari. PT KIA Keramik Mas (KKM) (Entitas Anak) a. Bangunan Gudang Penyimpanan Tanah Bahan Keramik seluas 1.920 m2, yang terletak di Jl. Raya Narogong Km. 51,9 Cileungsi; dengan Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No. 647.2/178/DCK/2001, tanggal 19 Juli 2001. b. Bangunan Pabrik, Bangunan Los dan Bangunan Pembantu seluas 5.004 m2, yang terletak di Rawa Hingkik, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dengan Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No. 647/81/PU/96, tanggal 26 Oktober 1988. c. Beberapa bangunan Pabrik Industri Genteng, Gudang Bahan Jadi, Gudang Bahan Kimia, Jalan, Saluran dan Pagar, yang terletak di Kawasan Industri Suryacipta Desa Kutamekar Kecamatan Teluk Jambe-Karawang, dengan Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang No. 503.640/712/II/DPUK, tanggal 1 Februari 1999.

d. Bangunan Los Pabrik Pembantu dan Bangunan Pembantu dengan total luas 11.823 m2, yang terletak di Kp. Rawahungkik Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dengan Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No. 96/I/P/83, tanggal 24 Oktober 1983. e. Bangunan Pabrik, Bangunan Los dan Bangunan Pembantu, seluas 5.004 m2, yang terletak di Kp. Rawahungkik Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No. 647/81/PU/96, tanggal 26 Oktober 1988. f. Bangunan Pabrik seluas 35.203 m2, yang terletak di Desa Pasinan Lemah Putih, Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik, dengan Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gresik No. 503.648/2934/403.15/1996, tanggal 20 September 1996.

g. Bangunan Pabrik Industri Keramik seluas 41.176, 72 m2, yang terletak di Kampung Narogongm Desa Lumusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dengan Ijin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No. 654.2/11/TKB/1997, tanggal 5 Mei 1997. PT KIA Serpih Mas (KSM) (Entitas Anak) a. Bangunan Pabrik Floor Tile seluas 39.900 m2, Pabrik Granito seluas 36.312 m2; Gudang seluas 23.940 m2 dan Jalan Seluas 20.130 m2, yang terletak di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat; dengan Izin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang No. 503.640/268/VIII/DPUK, tanggal 5 Agustus 1996. 42

b. Bangunan Pabrik Lantai/Ubin Keramik seluas 14.796 m2, yang terletak di Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dengan Izin Mendirikan Bangunan melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor No. 13/I/R/1982, tanggal 13 Mei 1982. C. Hak atas Kekayaan Intelektual Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memiliki dan/atau menguasai merek-merek dagang dengan perincian sebagai berikut: Merek dagang yang dimiliki oleh Perseroan dan telah memperoleh sertifikat pendaftaran merek yaitu sebagai berikut:
Tanggal No. 1 2 3 4 Pemilik Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan No. Pendaftaran IDM000102417 IDM000102418 IDM000273096 IDM000338661 Pendaftaran 15 Desember 2006 15 Desember 2006 4 Oktober 2010 18 November 2011 Kadaluarsa 15 Juli 2017 15 Juli 2017 16 Maret 2019 22 September 2020 Nama Merek Zenito KIA Spectra Ceramics Impresso Ceramics

Merek Dagang yang dikuasai oleh Perseroan dan masih dalam proses pendaftaran merek.
No 1 Pemilik Perseroan Tanggal Masuk 21 April 2011 No. Agenda DOO-2011-015608 Nama Merek LaCasa

D. Asuransi Perseroan dan Entitas Anak telah mengasuransikan harta kekayaannya berupa bangunan, mesin dan peralatan dengan uraian sebagai berikut: 1. Property All Risk Insurance beserta perlindungan terhadap gempa bumi, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung : PT Chartis Insurance Indonesia b. Tertanggung : PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. c. No. Polis : 0603007612-000 & 003 d. Periode Pertanggungan : 30 September 2011 s/d 30 September 2012 e. Nilai Pertanggungan : US$ 823.489 (delapan ratus dua puluh tiga ribu empat ratus delapan puluh sembilan Dolar Amerika Serikat) f. Jenis Pertanggungan : Property All Risk dan Earthquake Policy g. Objek Pertanggungan : - Kantor beserta isinya (Perlengkapan R&D) yang terletak di Graha Atrium Lt. 5 Jl. Senen Raya No. 135 - Gedung kantor beserta isinya (Perlengkapan R&D) yang terletak di Jl. Raya Narogong KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor 2. Property All Risk Insurance ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung b. Tertanggung c. No. Polis d. Periode Pertanggungan e. Nilai Pertanggungan f. Jenis Pertanggungan beserta perlindungan terhadap gangguan bisnis dengan : : : : : : : PT Chartis Insurance Indonesia PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. 0603007619-000 & 003 30 September 2011 s/d 30 September 2012 US$ 5.343.282 (lima juta tiga ratus empat puluh tiga ribu dua ratus delapan puluh dua Dolar Amerika Serikat) Property All Risk dan Business Interruption Endorsement - Pabrik di Jl. Raya Narogong KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Pabrik di Kota Industrial Surya Cipta Jl. Surya Cipta Lestari Kav. 1 & 2 Teluk Jambe, Karawang

g. Objek Pertanggungan

43

3. Property All Risk Insurance termasuk perlindungan terhadap gempa bumi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung : PT Chartis Insurance Indonesia b. Tertanggung : PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. c. No. Polis : 0603007606-000 & 003 d. Periode Pertanggungan : 30 September 2011 s/d 30 September 2012 e. Nilai Pertanggungan : US$ 39.054.709 (tiga puluh sembilan juta lima puluh empat ribu tujuh ratus sembilan Dolar Amerika Serikat) f. Jenis Pertanggungan : Property All Risk dan Earthquake Policy g. Objek Pertanggungan : - Pabrik beserta mesin-mesin dan perlengkapan yang terletak di Jl. Raya Narogong KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Pabrik beserta mesin-mesin dan perlengkapan yang terletak di Kota Industrial Surya Cipta Jl. Surya Cipta Lestari Kav. 1 & 2 Teluk Jambe, Karawang 4. Property All Risk Insurance termasuk perlindungan terhadap gempa bumi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung : PT Chartis Insurance Indonesia b. Tertanggung : PT KIA Keramik Mas c. No. Polis : 0603007611-000 & 003 d. Periode Pertanggungan : 30 September 2011 s/d 30 September 2012 e. Nilai Pertanggungan : US$ 111.639 (seratus sebelas ribu enam ratus tiga puluh sembilan Dolar Amerika Serikat) f. Jenis Pertanggungan : Property All Risk dan Earthquake Policy g. Objek Pertanggungan : - Peralatan-Peralatan Research & Development di Kantor pada Gedung Graha Atrium Lt. 5 Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat - Bangunan di Kantor / Laboratorium Research & Development di Gedung B - Jl. Raya Narogong, KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Peralatan-Peralatan Research & Development di Kantor / Laboratorium Research & Development di Gedung B - Jl. Raya Narogong, KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Bangunan di Kantin di Gedung B - Jl. Raya Narogong, KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor 5. Property All Risk Insurance termasuk perlindungan terhadap gempa bumi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung : PT Chartis Insurance Indonesia b. Tertanggung : PT KIA Keramik Mas c. No. Polis : 0603007615-000 & 003 d. Periode Pertanggungan : 30 September 2011 s/d 30 September 2012 e. Nilai Pertanggungan : US$ 40.708.295 (empat puluh juta tujuh ratus delapan ribu dua ratus sembilan puluh lima Dolar Amerika Serikat) f. Jenis Pertanggungan : Property All Risk dan Earthquake Policy g. Objek Pertanggungan : - Bangunan, Mesin-Mesin, Peralatan Kantor, dan Stok Barang Produksi pada Pabrik Genteng di Plant 1, 2 dan 3, Jl. Raya Narogong KM 51.9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Bangunan pada Pabrik Genteng di Kota Industrial Surya Cipta Jl. Surya Lestari Kav 172 Teluk Jambe, Karawang - Bangunan, Mesin-Mesin, Peralatan Kantor, dan Stok Barang Produksi pada Pabrik Genteng di Jl. Raya Karang Andong, Kel. Pasinan Lemah Putih, Kec. Wringin Anom - Gresik

44

6. Property All Risk Insurance ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung b. Tertanggung c. No. Polis d. Periode Pertanggungan e. Nilai Pertanggungan f. Jenis Pertanggungan

beserta perlindungan terhadap gangguan bisnis dengan : : : : : : : PT Chartis Insurance Indonesia PT KIA Keramik Mas 0603007616-000 & 003 30 September 2011 s/d 30 September 2012 US$ 1.585.914 (satu juta lima ratus delapan puluh lima ribu sembilan ratus empat belas Dolar Amerika Serikat) Property All Risk dan Business Interruption Endorsement - Gangguan Bisnis pada Pabrik Genteng dan Keramik Lantai di Plant 1, 2 dan 3, Jl. Raya Narogong KM 51.9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Gangguan Bisnis pada Pabrik Genteng dan Keramik Lantai di Jl. Raya Karang Andong, Kel. Pasinan Lemah Putih, Kec. Wringin Anom - Gresik

g. Objek Pertanggungan

7. Property All Risk Insurance termasuk perlindungan terhadap gempa bumi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung : PT Chartis Insurance Indonesia b. Tertanggung : PT KIA Serpih Mas c. No. Polis : 0603007607-000 & 003 d. Periode Pertanggungan : 30 September 2011 s/d 30 September 2012 e. Nilai Pertanggungan : US$ 273.649 (dua ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus empat puluh sembilan Dolar Amerika Serikat) f. Jenis Pertanggungan : Property All Risk dan Earthquake Policy g. Objek Pertanggungan : - Peralatan-peralatan Research & Development di Kantor pada Gedung Graha Atrium Lt. 5 Jl. Senen Raya No. 135, Jakarta Pusat - Bangunan di Kantor / Laboratorium Research & Development di Gedung B - Jl. Raya Narogong, KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Peralatan-peralatan Research & Development di Kantor / Laboratorium Research & Development di Gedung B - Jl. Raya Narogong, KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Bangunan di Kantin di Gedung B - Jl. Raya Narogong, KM 51,9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor 8. Property All Risk Insurance termasuk perlindungan terhadap gempa bumi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung : PT Chartis Insurance Indonesia b. Tertanggung : PT KIA Serpih Mas c. No. Polis : 0603007613-000 & 003 d. Periode Pertanggungan : 30 September 2011 s/d 30 September 2012 e. Nilai Pertanggungan : US$ 59.188.145 (lima puluh sembilan juta seratus delapan puluh delapan ribu seratus empat puluh lima Dolar Amerika Serikat) f. Jenis Pertanggungan : Property All Risk dan Earthquake Policy g. Objek Pertanggungan : - Bangunan, Mesin-Mesin, Peralatan Kantor, dan Stok Barang Produksi pada Pabrik di Plant 1, 2 dan 3, Jl. Raya Narogong KM 51.9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Bangunan, Mesin-Mesin, Peralatan Kantor, dan Stok Barang Produksi pada Pabrik di Kota Industrian Surya Cipta Jl. Surya Lestari Kav 172 Teluk Jambe, Karawang

45

9. Property All Risk Insurance ketentuan sebagai berikut: a. Penanggung b. Tertanggung c. No. Polis d. Periode Pertanggungan e. Nilai Pertanggungan f. Jenis Pertanggungan

beserta perlindungan terhadap gangguan bisnis dengan : : : : : : : PT Chartis Insurance Indonesia PT KIA Serpih Mas 0603007618-000 & 003 30 September 2011 s/d 30 September 2012 US$ 4.906.800 (empat juta sembilan ratus enam ribu delapan ratus Dolar Amerika Serikat) Property All Risk dan Business Interruption Endorsement - Gangguan Bisnis pada Pabrik Keramik Dinding di Plant 1, 2 dan 3, Jl. Raya Narogong KM 51.9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Bogor - Gangguan Bisnis pada Pabrik Keramik Dinding Bangunan di Kota Industrian Surya Cipta Jl. Surya Lestari Kav 172 Teluk Jambe, Karawang

g. Objek Pertanggungan

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi atas bangunan, mesin dan peralatan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan-perusahaan asuransi tersebut. 12. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak mengadakan perjanjianperjanjian dengan pihak-pihak sebagai berikut: Perseroan a. Fasilitas kredit dari United Overseas Bank Limited berdasarkan US$ 61.500.000 Revolving Loan Facility Agreement tertanggal 1 Juni 201 1. Dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Jenis Fasilitas Limit Fasilitas : Revolving Loan; : US$ 61.500.000 (enam puluh satu juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat); Tujuan Fasilitas : Membiayai kembali utang-utang Perseroan dan untuk kebutuhan pendanaan perusahaan secara umum; Jangka Waktu Fasilitas : 12 (duabelas) bulan setelah penggunaan fasilitas kredit pertama. Bunga : nilai rata-rata LIBOR setahun terakhir + 3% (tiga persen) per masa bunga terpilih; Jaminan : Belum ada pembebanan berupa jaminan, hak tanggungan, hipotik, fidusia, ataupun gadai atas aset yang saat ini dimiliki atau akan dimiliki oleh Perseroan di masa yang akan datang. Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Perseroan tidak akan: a. Terkait dengan jaminan: Menjual, mengalihkan atau menghibahkan aset-aset yang sedang disewakan kepada kreditur atau diikat dengan klausul dapat dibeli kembali oleh debitur. Menjual, mengalihkan atau menghibahkan piutang yang dimilikinya; Mengadakan perjanjian/pengaturan dimana uang atau manfaat dari bank atau akun lainnya dapat diterapkan. Mengadakan pengaturan dengan preferensi yang memiliki efek serupa, dalam keadaan dimana pengaturan atau transaksinya dimasukan ke dalam metode peningkatan utang atau pembiayaan akuisisi aset.

46

b. Mengadakan sebuah transaksi tunggal atau transaksi yang berkelanjutan (baik berhubungan atau tidak), baik secara suka rela atau tidak, untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau memindahtangankan seluruh atau sebagian aset Perseroan; c. Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, pemisahan, atau rekonstruksi perusahaan lainnya, kecuali debitur akan tetap menjadi perusahaan yang tetap ada dan pada rekonstruksi perusahaan yang: Tidak dapat diduga mengakibatkan efek material yang tidak wajar, Merupakan sebuah rekonstruksi perusahaan yang sehat. d. Bila terjadi perubahan pemegang saham pengendali, maka debitur harus melaporkannya kepada bank; e. Perseroan tidak diperkenankan melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham, atau melakukan pengurangan modal ditempatkan/setor, tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu kepada Bank. f. Perseroan tidak diperkenankan memperoleh pinjaman atau menyediakan pinjaman kepada pihak lain, atau memberikan jaminan, garansi, obligasi atau letter of credit kepada pihak lainnya kecuali: (i) Utang yang lahir dari perjanjian, fasilitas garansi atau dokumen lainnya yang disusun oleh Perseroan dan Bank, (ii) Utang Perseroan yang telah dan masih berlaku sebelum perjanjian ini, (iii) Utang yang dibuat untuk tujuan fasilitas Hedging, (iv) setiap utang di bawah transaksi derivatif untuk melindungi bunga atau nilai mata uang yang berlaku sekarang atau yang sedang diproyeksikan, yang timbul karena kegiatan bisnis pada umumnya dan bukan untuk tujuan spekulatif, (v) utang dagang, jaminan, ganti rugi, obligasi atau Letter of Credit yang timbul dari transaksi bisnis yang wajar dan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari atau perdagangan, (vi) setiap utang yang sebelumnya telah memperoleh persetujuan tertulis dari Bank. b. Pada tanggal 6 September 2004, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh) sehubungan dengan distribusi produk Perseroan. Perseroan menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualan produk keramik. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tambahan berikutnya masing-masing selama 5 tahun, kecuali apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya perjanjian, salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis akan diakhirinya perjanjian. Pada tanggal 18 Maret 2008, jangka waktu perjanjian ini telah diubah dari semula 5 tahun menjadi 10 tahun. c. Pada tanggal 5 Juli 2006, Perseroan mengadakan perjanjian dengan PT Mitra Kokoh Bersama (MKB) untuk memproduksi keramik sesuai dengan pesanan. Untuk itu PT MKB memberikan uang jaminan tunai sebesar Rp 1.000.000.000 dan diberikan bunga pada tingkat bunga pasar yang berlaku. Perjanjian berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani. Pada tanggal 21 Juli 2008 kedua belah pihak setuju untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Kemudian pada tanggal 19 Agustus 2009 kembali diadakan perjanjian dan akan berakhir pada tanggal 20 Agustus 2011.

d. Pada tanggal 24 Maret 2010, Perseroan mengadakan Perjanjian Jual Beli Gas Pelanggan Industri Manufaktur dan Pembangkitan Listrik dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), yang terakhir telah diubah dengan Amandemen Perjanjian Jual Beli Gas Pelanggan Industri Manufaktur & Pembangkitan Listrik tanggal 28 Desember 2010. Sesuai penjanjian tersebut, gas diserahkan oleh PGN kepada Perseroan dan Perseroan berkewajiban membayar sejumlah pemakaian gas guna kepentingan proses produksi Perseroan. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012. Harga gas yang disepakati adalah US$ 4,3 per Mmbtu + Rp 750 per m3 dengan ketentuan sebagai berikut:

47

Periode 1 April 2011 sampai dengan 31 Juli 2011


Pemakaian Minimum 1.796.667 m3/bulan kontrak 59.889 m3/hari 2.495 m3/jam Pemakaian Maksimum 2.156.000 m3/bulan kontrak 71.867 m3/hari 2.994 m3/jam

Periode 1 Agustus 2011 sampai dengan 31 Maret 2012


Pemakaian Minimum 2.046.667 m3/bulan kontrak 68.222 m3/hari 2.843 m3/jam Pemakaian Maksimum 2.456.000 m3/bulan kontrak 81.867 m3/hari 3.411 m3/jam

e. Pada tanggal 20 Agustus 2009, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan CV Pasar Keramik Dunia Bangunan untuk memproduksi keramik sesuai dengan pesanan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011. f. Perjanjian sewa ruangan kantor Perseroan yang berada di Graha Atrium Lantai 5, Jakarta Pusat seluas 784,51 m2 antara Perseroan dengan PT. Plaza Adika Lestari, dengan harga sewa sebesar Rp 1.682.773.950 (belum termasuk PPN), dengan jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 15 Februari 2010 sampai dengan tanggal 14 Februari 2012.

PT KIA Keramik Mas (KKM) (Entitas Anak) a. Fasilitas kredit dari United Overseas Bank Limited berdasarkan US$ 5.600.000 Revolving Loan Facility Agreement tertanggal 1 Juni 2011. Dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Jenis Fasilitas Limit Fasilitas Tujuan Fasilitas : Revolving Loan; : US$ 5.600.000 (lima juta enam ratus ribu Dollar Amerika Serikat); : Membiayai kembali utang-utang KKM dan untuk kebutuhan pendanaan perusahaan secara umum; Jangka Waktu Fasilitas : 12 (duabelas) bulan setelah penggunaan fasilitas kredit pertama. Bunga : nilai rata-rata LIBOR setahun terakhir + 3% (tiga persen) per masa bunga terpilih; Jaminan : Belum ada pembebanan berupa jaminan, hak tanggungan, hipotik, fidusia, ataupun gadai atas aset yang saat ini dimiliki atau akan dimiliki oleh KKM di masa yang akan datang. Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, KKM tidak akan: a. Terkait dengan jaminan: Menjual, mengalihkan atau menghibahkan aset-aset yang sedang disewakan kepada kreditur atau diikat dengan klausul dapat dibeli kembali oleh debitur. Menjual, mengalihkan atau menghibahkan piutang yang dimilikinya; Mengadakan perjanjian/pengaturan dimana uang atau manfaat dari bank atau akun lainnya dapat diterapkan. Mengadakan pengaturan dengan preferensi yang memiliki efek serupa, dalam keadaan dimana pengaturan atau transaksinya dimasukan ke dalam metode peningkatan utang atau pembiayaan akuisisi aset. b. Mengadakan sebuah transaksi tunggal atau transaksi yang berkelanjutan (baik berhubungan atau tidak), baik secara suka rela atau tidak, untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau memindahtangankan seluruh atau sebagian asetnya; c. Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, pemisahan, atau rekonstruksi perusahaan lainnya, kecuali debitur akan tetap menjadi perusahaan yang tetap ada dan pada rekonstruksi perusahaan yang:

48

Tidak dapat diduga mengakibatkan efek material yang tidak wajar, Merupakan sebuah rekonstruki perusahaan yang sehat. d. Bila terjadi perubahan pemegang saham pengendali, maka debitur harus melaporkannya kepada bank; e. KKM tidak diperkenankan melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham, atau melakukan pengurangan modal ditempatkan/setor, tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu kepada Bank. f. KKM tidak diperkenankan memperoleh pinjaman atau menyediakan pinjaman kepada pihak lain, atau memberikan jaminan, garansi, obligasi atau letter of credit kepada pihak lainnya kecuali: (i) Utang yang lahir dari perjanjian, fasilitas garansi atau dokumen lainnya yang disusun oleh KKM dan Bank, (ii) Utang Perseroan yang telah dan masih berlaku sebelum perjanjian ini, (iii) Utang yang dibuat untuk tujuan fasilitas Hedging, (iv) setiap utang di bawah transaksi derivatif untuk melindungi bunga atau nilai mata uang yang berlaku sekarang atau yang sedang diproyeksikan, yang timbul karena kegiatan bisnis pada umumnya dan bukan untuk tujuan spekulatif, (v) utang dagang, jaminan, ganti rugi, obligasi atau Letter of Credit yang timbul dari transaksi bisnis yang wajar dan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari atau perdagangan, (vi) setiap utang yang sebelumnya telah memperoleh persetujuan tertulis dari Bank. b. Pada tanggal 6 September 2004, KKM mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh) sehubungan dengan distribusi produk KKM. KKM menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualan produk keramik. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tambahan berikutnya masing-masing selama 5 tahun, kecuali apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya perjanjian, salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis akan diakhirinya perjanjian. Pada tanggal 18 Maret 2008, jangka waktu perjanjian ini telah diubah dari semula 5 tahun menjadi 10 tahun. c. KKM mengadakan Perjanjian Jual Beli Gas Pelanggan Industri Manufaktur dan Pembangkitan Listrik dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Sesuai penjanjian tersebut, gas diserahkan oleh PGN kepada KKM dan KKM berkewajiban membayar sejumlah pemakaian gas guna kepentingan proses produksi KKM. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012.

PT KIA Serpih Mas (KSM) (Entitas Anak) a. Fasilitas kredit dari United Overseas Bank Limited berdasarkan US$ 22.000.000 Revolving Loan Facility Agreement tertanggal 1 Juni 2011. Dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: Jenis Fasilitas : Revolving Loan; Limit Fasilitas : US$ 22.000.000 (dua puluh dua juta Dollar Amerika Serikat); Tujuan Fasilitas : Membiayai kembali utang-utang KSM dan untuk kebutuhan pendanaan perusahaan secara umum; Jangka Waktu Fasilitas : 12 (duabelas) bulan setelah penggunaan fasilitas kredit pertama. Bunga : nilai rata-rata LIBOR setahun terakhir + 3% (tiga persen) per masa bunga terpilih; Jaminan : Belum ada pembebanan berupa jaminan, hak tanggungan, hipotik, fidusia, ataupun gadai atas aset yang saat ini dimiliki atau akan dimiliki oleh KSM di masa yang akan datang. Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, KSM tidak akan:

49

a. Terkait dengan jaminan: Menjual, mengalihkan atau menghibahkan aset-aset yang sedang disewakan kepada kreditur atau diikat dengan klausul dapat dibeli kembali oleh debitur. Menjual, mengalihkan atau menghibahkan piutang yang dimilikinya; Mengadakan perjanjian/pengaturan dimana uang atau manfaat dari bank atau akun lainnya dapat diterapkan. Mengadakan pengaturan dengan preferensi yang memiliki efek serupa, dalam keadaan dimana pengaturan atau transaksinya dimasukan ke dalam metode peningkatan utang atau pembiayaan akuisisi aset. b. Mengadakan sebuah transaksi tunggal atau transaksi yang berkelanjutan (baik berhubungan atau tidak), baik secara suka rela atau tidak, untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau memindahtangankan seluruh atau sebagian asetnya; c. Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, pemisahan, atau rekonstruksi perusahaan lainnya, kecuali debitur akan tetap menjadi perusahaan yang tetap ada dan pada rekonstruksi perusahaan yang: Tidak dapat diduga mengakibatkan efek material yang tidak wajar, Merupakan sebuah rekonstruki perusahaan yang sehat. d. Bila terjadi perubahan pemegang saham pengendali, maka debitur harus melaporkannya kepada bank; e. KSM tidak diperkenankan melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham, atau melakukan pengurangan modal ditempatkan/setor, tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu kepada Bank. f. KSM tidak diperkenankan memperoleh pinjaman atau menyediakan pinjaman kepada pihak lain, atau memberikan jaminan, garansi, obligasi atau letter of credit kepada pihak lainnya kecuali: (i) Utang yang lahir dari perjanjian, fasilitas garansi atau dokumen lainnya yang disusun oleh KSM dan Bank, (ii) Utang Perseroan yang telah dan masih berlaku sebelum perjanjian ini, (iii) Utang yang dibuat untuk tujuan fasilitas Hedging, (iv) setiap utang di bawah transaksi derivatif untuk melindungi bunga atau nilai mata uang yang berlaku sekarang atau yang sedang diproyeksikan, yang timbul karena kegiatan bisnis pada umumnya dan bukan untuk tujuan spekulatif, (v) utang dagang, jaminan, ganti rugi, obligasi atau Letter of Credit yang timbul dari transaksi bisnis yang wajar dan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari atau perdagangan, (vi) setiap utang yang sebelumnya telah memperoleh persetujuan tertulis dari Bank. b. Pada tanggal 6 September 2004, KSM mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh) sehubungan dengan distribusi produk KSM. KSM menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualan produk keramik. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tambahan berikutnya masing-masing selama 5 tahun, kecuali apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya perjanjian, salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis akan diakhirinya perjanjian. Pada tanggal 18 Maret 2008, jangka waktu perjanjian ini telah diubah dari semula 5 tahun menjadi 10 tahun. c. Pada tanggal 3 Agustus 2006, KSM mengadakan perjanjian dengan PT Mitra Kokoh Bersama (MKB) untuk memproduksi keramik sesuai dengan pesanan. Untuk itu MKB memberikan uang jaminan tunai sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) dan diberikan bunga pada tingkat bunga pasar yang berlaku. Perjanjian berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani. Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal 31 Juli 2009 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang akan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2011. 50

d. Pada tanggal 20 Agustus 2009, KSM mengadakan perjanjian kerjasama dengan CV Pasar Keramik Dunia Bangunan untuk memproduksi keramik sesuai dengan pesanan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 20 Agustus 2011. 13. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perseroan dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut; 1. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; 3. atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut: 1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama; 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya; 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a) 7. Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (1) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak. Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi, sebagai berikut : a. Sifat Hubungan Pihak Berelasi Penjualan pihak berelasi merupakan penjualan kepada PT Kokoh Inti Arebama ("kokoh") sebagai distributor Perusahaan dan Entitas Anak, yang merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dari pemegang saham mayoritas perusahaan. Per 30 Juni 2011, SCG Distribution Company Limited memegang 70,35% saham Kokoh dan per 30 September 2011 kepemilikannya meningkat menjadi 99,09%. b. Rincian akun-akun dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 234.985 401.412

Keterangan Piutang usaha Penjualan

51

Penjualan dengan pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga, yang meliputi ketentuan tentang harga jual, discount dan ongkos angkut barang kelokasi. c. Perjanjian dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pada tanggal 6 September 2004, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh) sehubungan dengan distribusi produk Perseroan. Perseroan menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualan produk keramik. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tambahan berikutnya masing-masing selama 5 tahun, kecuali apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya perjanjian, salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis akan diakhirinya perjanjian. Pada tanggal 18 Maret 2008, jangka waktu perjanjian ini telah diubah dari semula 5 tahun menjadi 10 tahun. Pada tanggal 6 September 2004, KKM mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh) sehubungan dengan distribusi produk KKM. KKM menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualan produk keramik. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tambahan berikutnya masing-masing selama 5 tahun, kecuali apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya perjanjian, salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis akan diakhirinya perjanjian. Pada tanggal 18 Maret 2008, jangka waktu perjanjian ini telah diubah dari semula 5 tahun menjadi 10 tahun. Pada tanggal 6 September 2004, KSM mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kokoh Inti Arebama (Kokoh) sehubungan dengan distribusi produk KSM. KSM menunjuk Kokoh sebagai distributor eksklusif untuk melakukan penjualan produk keramik. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu 5 tahun dan otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tambahan berikutnya masing-masing selama 5 tahun, kecuali apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya perjanjian, salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan secara tertulis akan diakhirinya perjanjian. Pada tanggal 18 Maret 2008, jangka waktu perjanjian ini telah diubah dari semula 5 tahun menjadi 10 tahun.

Selanjutnya sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan dan Entitas Anak, terdapat kemungkinan Perseroan dan Entitas Anak melakukan transaksi afiliasi, baik berupa transaksi usaha dan/atau transaksi non-usaha atau keuangan (pinjam meminjam dana) dengan pihak yang berelasi, termasuk dengan pemegang saham utama, yaitu SCG Building Materials Co. Ltd. 14. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Direksi dan Komisaris Perseroan, Entitas Anak, Direksi dan Komisaris Entitas Anak tidak terlibat dalam perkara hukum, baik perdata, pidana, ketenagakerjaan, perpajakan, tata usaha negara maupun arbitrase.

52

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN


1. UMUM Perseroan didirikan di Jakarta pada tanggal 28 November 1968. Pendirian Perseroan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) No. 1 Tahun 1967. Kegiatan usaha Perseroan pada industri keramik diawali dengan berdirinya CV Keramika Indonesia di Tanjung Pandan, Belitung pada tahun 1953 yang merupakan perusahaan keramik modern pertama di Indonesia. Pada tahun 1989, Perseroan melakukan ekspansi dengan mendirikan pabrik di Cileungsi, Bogor dan di Teluk Jambe, Karawang pada tahun 1997. Pada tanggal 15 Juni 1992, status Perseroan berubah dari PMA menjadi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan pada tahun 1995, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dana masyarakat dari hasil penawaran umum perdana Perseroan menjadi kekuatan penunjang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan perluasan pangsa pasar bagi Perseroan. Sejalan dengan penguasaan pangsa pasar yang semakin meningkat, Perseroan pun terus berupaya meningkatkan kualitas kinerja Perseroan, optimasiliasi kapasitas produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Perseroan telah meraih standar manajemen mutu dari SGS, sertifikasi ISO 9002 (tahun 1995) dan ISO 9001 (tahun 2008). Perseroan melakukan penjualan produk baik di dalam maupun luar negeri. Perseroan mengekspor produk ke berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Keberhasilan produk Perseroan di dalam dan luar negeri tersebut didukung oleh kualitas produk yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), Ceramic European Norm (CEN), Japan Industrial Standar (JIS), Singapore Standard (SS), SIRIM (Malaysia) dan PS Mark (Filipina). 2. PRODUK PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Perseroan memproduksi bahan bangunan keramik berupa keramik dinding (wall tile), dengan berbagai macam ukuran dan setiap ukuran memiliki berbagai macam motif dan warna, dengan merk dagang KIA, Zenito, Spectra, LaCasa dan Impresso. Sedangkan Entitas Anak, yaitu KKM memproduksi bahan bangunan keramik berupa keramik genteng dengan merk dagang Impresso Ceramics dan KSM memproduksi bahan bangunan keramik berupa keramik lantai. Berikut informasi mengenai penjualan Perseroan dan Entitas Anak menurut jenis produk:
30 September 2011 (Sembilan Bulan)
Keterangan Keramik Dinding Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 5,4 161.201 0,4 12.401 5,8 173.602 Keramik Genteng Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 16,9 75.029 16,9 75.029 Keramik Lantai Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 7,5 195.412 1,1 26.672 8,6 222.084 Jumlah Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 29,8 431.642 1,5 39.073 31,3 470.715

Lokal Ekspor Jumlah

31 Desember 2010 (Satu Tahun)


Keterangan Lokal Ekspor Jumlah KeramikDinding Kuantitas Jumlah (jutam2) (JutaanRp) 7,0 204.011 0,5 14.803 7,5 218.814,0 KeramikGenteng Kuantitas Jumlah (jutam2) (JutaanRp) 23,0 90.328 23,0 90.328,0 KeramikLantai Kuantitas Jumlah (jutam2) (JutaanRp) 10,1 242.876 1,2 30.278 11,3 273.154,0 Jumlah Kuantitas Jumlah (jutam2) (JutaanRp) 40,1 537.215 1,7 45.081 41,8 582.296,0

31 Desember 2009 (Satu Tahun)


Keterangan Keramik Dinding Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 7,6 220.210 0,4 9.896 8,0 230.106 Keramik Genteng Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 17,9 65.466 17,9 65.466 Keramik Lantai Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 8,6 220.733 0,9 24.364 9,5 245.097 Jumlah Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 34,1 506.409 1,3 34.260 35,4 540.669

Lokal Ekspor Jumlah

53

31 Desember 2008 (Satu Tahun)


Keterangan Keramik Dinding Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 11,2 308.858 0,5 17.476 11,7 326.334 Keramik Genteng Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 22,9 84.209 22,9 84.209 Keramik Lantai Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 13,8 310.013 0,5 14.293 14,3 324.306 Jumlah Kuantitas Jumlah (juta m2) (Jutaan Rp) 47,9 703.080 1,0 31.769 734.849 48,9

Lokal Ekspor Jumlah

3. KEGIATAN USAHA Saat ini Perseroan memproduksi tegel porselin dinding (Wall Tile) yang terdiri dari beberapa ukuran, motif dan warna. Produksi Bahan Baku Secara garis besar, bahan baku yang digunakan dalam produksi tegel porselin dinding dapat digolongkan menjadi bahan baku massa dan bahan baku glazur. Bahan baku massa terdiri dari tanah liat, pasir, phyrophylite dan kalkspat. Bahan baku tersebut diperoleh dari Pulau Belitung dan Pulau Jawa. Perseroan juga selalu berupaya untuk mencari konsesi-konsesi pertambangan tanah liat yang memiliki potensi untuk mencegah terjadinya risiko kekurangan pasokan bahan baku. Sedangkan bahan baku yang digunakan untuk bahan baku glazur terdiri dari kaolin, glazur (frit) dan stain (pewarna). Untuk bahan baku frit dan stain diperoleh dari hasil produksi dalam negeri dan luar negeri, antara lain dari Cina, Jepang, Spanyol dan Itali. Secara bertahap sebagian bahan glazur akan diganti dengan hasil produksi dalam negeri. Untuk menjaga ketersediaan bahan baku tersebut, Perseroan mempunyai kebijakan untuk melakukan pembelian setiap jenis bahan baku dari dua atau lebih pemasok yang mampu menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, memenuhi standar mutu dan tepat waktu dalam pengiriman. Uraian Proses Produksi Proses produksi tegel porselin dinding dilaksanakan secara terpadu dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penyediaan Massa Bahan baku phyrophylite dan biskuit yang cacat dihancurkan dan dihaluskan dahulu dengan mesin penghancur (crusher) sehingga menjadi bubuk sebelum dimasukkan ke ball mill (mesin giling). Setelah itu, bubuk halus phyrophylite, biskuit, tanah liat, kaolin, pasir dan kalkspat yang telah dikontrol mutunya ditimbang sesuai dengan resep yang telah ditetapkan komposisinya, kemudian secara bertahap dimasukkan dalam ball mill dan dicampur dengan air untuk digiling selama kurang lebih 6 jam sehingga menjadi slurry, kemudian setelah mencapai spesifikasi tertentu slurry tersebut ditampung dalam tangki slurry untuk dikirim ke spray dryer (mesin penguap air) guna diproses menjadi tepung halus yang hasilnya disimpan di dalam silo. 2. Pembuatan Glazur Bahan seperti kaolin, frit dan stain ditimbang sesuai dengan resep yang telah ditetapkan berdasarkan komposisi masing-masing bahan, ditambahkan dengan air dan digiling dalam ball mill selama kurang lebih 7 jam. Selesai penggilingan, cairan glazur dipompa ke dalam tangki. 3. Pembentukan atau Press Tepung halus yang disimpan di dalam silo melalui belt conveyor (ban berjalan) dikirim ke mesin pembentukan (mesin press). Selanjutnya dilakukan pembentukan dengan mesin press. Dari mesin press disusun ke rak atau kereta dan dikeringkan dalam alat pengering (dryer).

54

4. Pembakaran Biskuit - Tegel Setelah Jadi Setelah dikeringkan, hasil pembentukan dibakar menjadi biscuit dalam klin dengan temperatur puncak 1.140 derajat celcius dan dalam siklus waktu pembakaran selama 43 menit. 5. Pengglazuran Biskuit hasil pembakaran diletakkan di alat pengglazuran (glazing line) untuk dilapisi glazur dengan menggunakan sistem curahan glazur. Biskuit diberi lapisan glazur setebal 0,3 mm pada salah satu sisinya dan kemudian disusun pada kereta biskuit berglazur. 6. Pembakaran Biskuit Menjadi Tegel Jadi Pembakaran biskuit berglazur dilakukan dengan roller kiln (tungku bakar dengan menggunakan pipa roller). Pembakaran dengan suhu puncak 1.085 derajat celcius dan siklus waktu pembakaran selama 35 menit. 7. Pemilahan dan Pengepakan Tegel jadi keluar dari kiln melalui pipa roller dan belt, dikirim menuju mesin sortir untuk dipilah mutunya. Dengan menggunakan mesin pengepak otomatis, tegel yang telah dipilah selanjutnya dipak dan disusun di atas palet untuk kemudian disimpan di gudang hasil jadi dan siap untuk didistribusikan kepada para pelanggan. Kapasitas Produksi Sejalan dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia terutama sektor properti, permintaan produk keramik juga ikut meningkat. Kapasitas produksi terpasang tegel porselin dinding Perseroan adalah sebesar 12 juta m2. Realisasi Produksi Realisasi produksi Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, masing-masing adalah sebesar 5,9 juta m2, 7,8 juta m2, 8,2 juta m2 dan 11,3 juta m2. Pengendalian dan Pengujian Mutu Untuk memperoleh mutu tegel yang baik dan konsisten, pengendalian mutu dilakukan pada setiap tahap produksi dimulai sejak dari pengadaan bahan baku sampai dengan pengepakan hasil jadi. Pemeriksaan dan pengujian mutu tegel jadi pada dasarnya menggunakan pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI), Ceramic European Norm (CEN), Japan Industrial Standar (JIS), Singapore Standard (SS), SIRIM (Malaysia) dan PS Mark (Filipina) agar memenuhi standar mutu di Indonesia dan internasional. Pada tahap akhir sebelum pengepakan, secara sampling dilakuklan pengujian mutu tegel jadi, baik di laboratorium maupun di lapangan antara lain meliputi: Keadaan permukaan Sifat geometri (pengukuran) Sifat fisis dan ketahanan terhadap bahan kimia. Penelitian dan Pengembangan Bagi Perseroan, penelitian dan pengembangan merupakan ujung tombak dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif, teknologi yang selalu berubah dan selera pelanggan yang beraneka ragam. Perseroan memiliki sarana dan peralatan laboratorium industri keramik yang lengkap dan didukung oleh sejumlah tenaga ahli dengan pengalaman puluhan tahun.

55

Dengan berfokus pada kepuasan pelanggan Perseroan berusaha selalu terdepan dalam teknologi untuk memperoleh antara lain: Kualitas produk yang prima Ukuran, motif (design) dan warna sesuai dengan kecenderungan permintaan pasar. Komposisi massa maupun glazur yang semakin efisien dengan biaya produksi yang lebih rendah. Alternatif bahan baku yang lebih murah, konsisten dan baik mutunya. Strategi Pemasaran Selain harga yang bersaing, strategi pemasaran produk Perseroan terutama ditekankan pada: a. Mutu Semua produk yang diproduksi dan dipasarkan oleh Perseroan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI), Ceramic European Norm (CEN), Japan Industrial Standar (JIS), Singapore Standard (SS), SIRIM (Malaysia) dan PS Mark (Filipina). b. Kelengkapan Perseroan dapat menawarkan pilihan bahan bangunan keramik yang lengkap, baik dari segi jenis (ukuran, motif dan warna) maupun spesifikasi produk sehingga dapat memenuhi permintaan berbagai segmen pasar. Di samping itu, sinergi dalam memanfaatkan jaringan pemasaran yang terpadu dapat meningkatkan daya saing dan memberikan manfaat yang optimal bagi konsumen. c. Jaringan pemasaran Sebagai perusahaan yang beroperasi lebih dari 40 tahun di bidang industri keramik, Perseroan telah memiliki jaringan pemasaran yang mapan dan melalui ribuan toko eceran yang tersebar di 22 ibukota propinsi di Indonesia. Melakukan pemasaran dengan pendekatan langsung kepada konsumen seperti pengembang (developer) dan arsitek dengan memberikan penjelasan tentang mutu dan spesifikasi teknik produk Perseroan serta melakukan pemasaran di luar negeri dengan secara aktif menjalin hubungan dengan agen Perseroan di luar negeri, para importir luar negeri yang potensial, perwakilan dagang dan mengikuti pameran dagang. Untuk menunjang kegiatan pemasaran di atas, Perseroan setiap tahun melakukan kegiatan promosi yang antara lain berbentuk: Sarana ruang pamer baik yang dimiliki oleh Perseroan maupun konsumen. Promosi melalui media elektronik dan media cetak. Mengikuti pameran-pameran yang terkait dengan produk keramik. Penyebaran brosur produk dan lain-lainnya. Di samping itu, Perseroan memiliki tim yang khusus memberikan pelayanan baik pra maupun purna jual kepada para konsumen.
4.

PROSPEK USAHA Manajemen Perseroan memiliki keyakinan akan dapat mencapai target pertumbuhan yang telah ditentukan dengan berdasarkan pertimbangan antara lain: Prospek perekonomian Indonesia yang akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Sejalan dengan perekonomian Indonesia yang terus tumbuh, sektor-sektor lain seperti pembangunan perumahan juga mengalami peningkatan aktivitas, disamping itu, penguatan kondisi makroekonomi, serta relatif stabilnya kondisi politik nasional, dan peningkatan daya beli masyarakat juga mendorong pertumbuhan industri perumahan, dimana pada akhirnya memicu permintaan bahan baku pembangunan rumah, seperti keramik. Pangsa pasar keramik Indonesia diperkirakan tumbuh 6% per tahun pada tahun 2011-2015 dan akan lebih dari 250 juta meter persegi pada tahun 2015. Secara nasional, konsumsi keramik per kapita di Indonesia masih sangat rendah pada saat ini, dibandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Thailand sehingga prospek industri keramik tetap terbuka sangat lebar.

56

Dengan kapasitas yang ada, Perseroan dan Entitas Anak termasuk dalam kelompok 5 besar produsen keramik di Indonesia dengan merek dan produk yang beragam serta cakupan jaringan distribusi dan pemasaran yang luas. Dengan masuknya SCG Building Materials Co., Ltd., salah satu perusahaan manufaktur bahan bangunan terbesar di Thailand, sebagai pemegang saham Perseroan di bulan Juni 2011, akan memperkuat teknologi produksi dan desain produk Perseroan. Selain itu, Perseroan juga dapat meningkatkan posisinya pada segmen pasar Indonesia, baik segmen menengah-atas maupun segmen menengah bawah, maupun pasar ekspor.

5. KONDISI PERSAINGAN USAHA Sejalan dengan perekonomian Indonesia yang terus tumbuh, sektor-sektor lain seperti pembangunan perumahan juga mengalami peningkatan aktivitas, disamping itu, penguatan kondisi makroekonomi, serta relatif stabilnya kondisi politik nasional, dan peningkatan daya beli masyarakat juga mendorong pertumbuhan industri perumahan, dimana pada akhirnya memicu permintaan bahan baku pembangunan rumah, seperti keramik. Pangsa pasar keramik Indonesia diperkirakan tumbuh 6% per tahun pada tahun 2011-2015 dan akan lebih dari 250 juta meter persegi pada tahun 2015. Hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi Perseroan. Namun, dengan kapasitas produksi keramik dinding Perseroan sebesar 12 juta m2 per tahun, produk Perseroan menguasai pasar keramik dinding. Produk Perseroan memimpin pasar melalui merk dagang KIA untuk segmen konsumen kelas atas dan pasar menengah serta Impresso untuk kelas menengah ke bawah. Dalam menghadapi persaingan usaha tersebut, Perseroan terus menjaga dan meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan melalui pelayanan yang baik, melakukan inovasi produk. Manajemen Perseroan memiliki keyakinan akan dapat mencapai target pertumbuhan yang telah ditentukan dan menghadapi kondisi persaingan usaha di sektor keramik dinding. 6. STRATEGI USAHA Dalam rangka mencapai prospek usaha dan menghadapi kondisi persaingan usaha tersebut, Perseroan menerapkan strategi usaha sebagai berikut: Meningkatkan efisiensi produksi dengan adanya program rekondisi mesin dan meningkatkan laba operasi melalui program pengurangan biaya produksi. Secara terus menerus Perseroan akan meningkatkan teknologi produksinya dan menerapkan proses produksi ramah lingkungan. Meluncurkan desain produk yang trendy dan memenuhi kebutuhan konsumen Memperkuat jaringan distribusi dan pemasaran yang dapat melayani konsumen dengan lebih efektif dan efisien Memperluas jaringan distribusi yang dapat mencapai seluruh kota-kota besar di Indonesia. Meningkatkan kapasitas produksi dan volume penjualan, antara lain membangun pabrik baru yang berlokasi di Jawa Timur. 7. LAIN-LAIN Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Pada dasarnya limbah hasil pengolahan produksi Perseroan dan Entitas Anak tidak membawa dampak yang berarti bagi lingkungan dan secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut: a. Limbah padat belum dibakar berupa campuran tanah liat, pasir dan bahan galian lain yang sama sekali tidak berbahaya, hampir seluruhnya dapat didaur ulang dan dicampurkan dalam proses produksi. b. Limbah padat berupa produk yang sudah dibakar dan tidak berbahaya sebagian besar didaur ulang, dengan cara digiling dan kemudian dicampurkan dalam proses produksi sekitar 2- 7% dari total bahan baku yang diolah. c. Limbah cair berupa hasil pencucian tempat-tempat pengolahan massa keramik dan glazur maupun tetesan-tetesan glazur pada proses produksi bersama limbah air pencuci dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Bahan padat yang mengendap atau lumpur pada IPAL secara berkala diambil dan dikeringkan dan selanjutnya ditampung dalam tempat pembuangan limbah. Air yang keluar dari IPAL sudah memenuhi ambang batas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 57

d. Limbah debu yang terbawa gas hasil pembakaran melalui cerobong telah melewati instalasi Water Scrubber dan gas yang keluar berada di bawah ambang batas. Dalam permasalahan limbah ini, Perseroan telah menerapkan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan dengan penyampaian Laporan Hasil Pemantauan Pengelolaan Lingkungan pabrik Perseroan di Cileungsi-Bogor dan Teluk Jambe-Karawang per semester kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Tata Kota Kabupaten Bogor dan Karawang. Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial Perseroan terhadap masyarakat sekitar pabrik yang telah dilakukan, antara lain adalah: Pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan pemukiman penduduk. Memberi lapangan pekerjaan kepada kuli bongkar muat material maupun produk kepada penduduk sekitar. Tempat pembuangan akhir pecahan keramik, barang-barang bekas produksi dimanfaatkan penduduk sekitar. Pemberian hadiah bingkisan sembako dan lain-lain pada saat lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Air limbah yang sudah diolah dan jernih sesuai baku mutu lingkungan sebagian digunakan untuk pengairan sawah sekitar pabrik.

58

IX.

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006. Data tersebut berasal dari: Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rasin, Ichwan & Rekan dengan tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak tersebut karena adanya ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagaimana diuraikan dalam paragraf ketiga dalam Laporan Auditor Independen tersebut. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria & Jonnardi dengan tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak tersebut karena adanya ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagaimana diuraikan dalam paragraf keenam serta hal-hal lain sebagaimana diuraikan dalam paragraf keempat dan kelima dalam Laporan Auditor Independen tersebut.
(dalam Jutaan Rupiah) Keterangan ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas PENDAPATAN TANGGUHAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK EKUITAS Modal Saham Agio Saham Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 30 September 2011 561.172 1.485.083 2.046.255 2010 500.548 765.574 1.266.122 2009 511.902 808.614 1.320.516 31 Desember 2008 378.640 452.111 830.751 2007 296.889 504.675 801.564 2006 259.549 536.139 795.688

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi

852.453 189.988 1.042.441 929.250 8.283 990 938.523 65.291 1.003.814 2.046.255

328.468 677.964 1.006.432 36.747 2.212.500 43.750 25 (2.062.120) 194.155 28.788 222.943 1.266.122

393.930 710.942 1.104.872 38.698 27.456 2.212.500 43.750 25 (2.106.785) 149.490 149.490 1.320.516

251.465 457.124 708.589 2.212.500 43.750 25 (2.134.113) 122.162 122.162 830.751

2.376.255 324.723 2.700.978 212.500 43.750 25 (2.155.689) (1.899.414) (1.899.414) 801.564

2.298.996 311.478 2.610.474 212.500 43.750 25 (2.071.061) (1.814.786) (1.814.786) 795.688

59

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi


(dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 470.715 392.928 77.787 34.362 43.425 (37.342) 6.211 1.325 7.408 7.408 2010 (Satu Tahun) 582.296 477.419 104.877 36.232 68.645 (61.362) 7.283 8.621 15.904 15.904 2009 (Satu Tahun) 359.944 288.393 71.551 36.031 35.520 (6.116) 29.404 (1.362) 28.042 28.042 31 Desember 2008 (Satu Tahun) 415.564 332.297 83.267 43.318 39.949 (23.077) 16.872 4.704 21.576 21.576 2007 (Satu Tahun) 315.418 263.547 51.871 32.599 19.272 (93.196) (73.924) (10.704) (84.628) (84.628) 2006 (Satu Tahun) 205.979 173.522 32.457 38.909 (6.452) 160.580 154.128 (7.864) 146.264 146.264 Keterangan Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Bruto Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih Laba (Rugi) Sebelum Pajak Manfaat (Beban) Pajak - Bersih Laba (Rugi) Periode Berjalan Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba Bersih Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Laba Bersih Saham Dilusian (dalam Rupiah penuh)

6.617 791 7.408

14.572 1.332 15.904

27.328 714 28.042

21.576 21.576

(84.628) (84.628)

146.264 146.264

6.617 791 7.408 0,79 -

14.572 1.332 15.904 1,73 1,42

27.328 714 28.042 3,24 2,65

21.576 21.576 4,45 4,34

(84.628) (84.628) (199) -

146.264 146.264 344 -

Rasio Keuangan
Keterangan Laba Bruto/Penjualan Laba Usaha/Penjualan Laba Periode Berjalan/ Penjualan Laba Periode Berjalan/ Jumlah Aset Laba Periode Berjalan/ Jumlah Ekuitas Aset Lancar/ Liabilitas Lancar Liabilitas/Jumlah Aset Liabilitas/Ekuitas Modal Kerja Bersih (dalam Jutaan Rupiah) 30 September 2011 (Sembilan Bulan) 16,53% 9,23% 1,57% 0,36% 0,74% 0,66 0,51 1,04 (291.281) 2010 (Satu Tahun) 18,01% 11,79% 2,73% 1,26% 7,13% 1,52 0,79 4,51 172.080 2009 (Satu Tahun) 19,88% 9,87% 7,79% 2,12% 18,76% 1,30 0,84 7,39 117.972 31 Desember 2008 (Satu Tahun) 20,04% 9,61% 5,19% 2,60% 17,66% 1,51 0,85 5,80 127.175 2007 (Satu Tahun) 16,45% 6,11% -26,83% -10,56% 4,46% 0,12 3,37 (1,42) (2.079.366) 2006 (Satu Tahun) 15,76% -3,13% 71,01% 18,38% -8,06% 0,11 3,28 (1,44) (2.039.447)

60

X.

EKUITAS

Tabel berikut menggambarkan posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Data tersebut berasal dari: Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan, masing-masing dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Jutaan Rupiah) Keterangan EKUITAS Modal Saham Agio Saham Saldo Laba (Defisit) Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas 30 September 2011 929.250 8.283 990 938.523 65.291 1.003.814 2010 2.212.500 43.750 25 (2.062.120) 194.155 28.788 222.943 31 Desember 2009 2.212.500 43.750 25 (2.106.785) 149.490 149.490 2008 2.212.500 43.750 25 (2.134.113) 122.162 122.162

Seandainya perubahan ekuitas Perseroan yang disebabkan karena adanya PUT II kepada masyarakat Sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B dengan nominal Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya maksimal berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah), maka proforma ekuitas pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
(dalam Jutaan Rupiah) KETERANGAN Posisi ekuitas menurut laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 30 September 2011, dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 425.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 210,- setiap saham dan 8.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 105,setiap saham Pelaksanaan PUT II sejumlah 6.504.100.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 105,- setiap saham dan harga penawaran sebesar Rp 128,- setiap saham Biaya emisi saham dalam rangka PUT II Proforma Ekuitas pada tanggal 30 September 2011 setelah PUT II Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Agio Saham Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas

929.250.000.000

8.283.094.314

990.718.480

65.290.773.286

1.003.814.586.080

682.930.500.000 1.612.180.500.000

149.594.300.000 (2.247.816.960) 155.629.577.354

990.718.480

65.290.773.286

832.524.800.000 (2.247.816.960) 1.834.091.569.120

61

XI.
A. Perpajakan Investor

PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009), selanjutnya disebut sebagai UU PPh pasal 4 ayat (1) menyebutkan bahwa yang menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk antara lain dividen. Selanjutnya pasal 4 ayat (3) huruf f menyebutkan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek Pajak Penghasilan sepanjang syarat-syarat dibawah ini terpenuhi: a) Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan b) bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut. Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima dividen atau bagian laba adalah wajib pajak selain badan-badan tersebut diatas, seperti orang pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenisnya dan sebagainya maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut merupakan objek pajak. Pasal 23 ayat (1) huruf a UU PPh menyebutkan bahwa atas dividen yang dibayarkan disediakan untuk dibayarkan atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap atau perwakilan Perseroan luar negeri lainnya kepada wajib pajak dalam negeri atau Bentuk Usaha Tetap, dipotong pajak sebesar 15% dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib membayarkan. Dalam hal wajib pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat 1 tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari pada tarif pajak yang seharusnya dikenakan. Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud oleh pasal 23 ayat 1 antara lain tidak dilakukan atas dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 huruf f dan dividen yang diterima oleh orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat 2 (c). Berdasarkan pasal 17 ayat 2(c) tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% dan bersifat final. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak Termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% dari jumlah bruto atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B). Pengenaan tarif pajak tersebut akan dilakukan oleh pihak yang wajib membayarkan dividen dimaksud. Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud bersifat final.

62

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 Tahun 1997 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE07.PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995 perihal pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan saham di Bursa Efek (seri PPh Umum No. 3 juncto SE06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek) telah ditetapkan sebagai berikut: a) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham; b) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% dari jumlah nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham; Besarnya nilai saham tersebut adalah nilai saham pada saat Penawaran Umum Perdana Saham. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham Pendiri sebelum penjualan saham pendiri, selambat-lambatnya satu bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Yang dimaksud dengan Pendiri adalah orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan Terbatas atau tercantum dalam anggaran dasar Perseroan Terbatas sebelum Pernyataan Pendaftaran yang diajukan kepada Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif. c) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud butir b diatas maka atas penghasilan berupa capital gain dari transaksi penjualan saham pendiri dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan tarif umum pasal 17 UU PPh. Oleh karena itu pemilik saham pendiri tersebut wajib melaporkan pilihannya itu kepada Direktur Jenderal Pajak dan penyelenggara Bursa Efek. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT II INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT II INI. B. Perpajakan Perseroan dan Entitas Anak

Pemenuhan Liabilitas Perpajakan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut: (dalam Jutaan Rupiah) Jumlah 808 57 83 690 242 1.880

Keterangan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak lainnya (SKP) Jumlah

Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki tunggakan pajak selain yang telah diungkapkan di atas.

63

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN


Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada pemegang saham dalam rangka PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT II, termasuk hak atas pembagian dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, apabila Perseroan membukukan laba bersih pada suatu tahun buku, maka Perseroan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham berdasarkan rekomendasi dari Direksi dengan persetujuan RUPS. Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurangkurangnya sekali dalam satu tahun dengan kisaran 10%-30% dari laba bersih tahun berjalan yang dikaitkan dengan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun yang bersangkutan dan rencana Perseroan di masa yang akan datang, tanpa mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sejak Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 1997 hingga dengan saat ini, Perseroan belum melakukan pembayaran dividen tunai. Persyaratan perjanjian yang berkaitan dengan pembatasan (negatif covenant) dalam pembagian dividen telah dicabut oleh United Overseas Bank Limited, Singapura.

64

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan Graha Atrium Lt. 10 Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta 10410 Tel. (021) 3500383 - 84 Fax. (021) 3502401 153/BL/STTD-AP/2011 tanggal 18 April 2011 No. 005/Srt.Ptj-KIA/10/11 tanggal 11 Oktober 2011 Insitut Akuntan Publik Indonesia No. 1727 Standar Profesional Akuntan Publik

No. STTD Surat Penunjukkan No. Anggota Asosiasi Pedoman Kerja

: : : :

Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Di dalam standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara menyeluruh. Konsultan Hukum : Wecolaw Office Jl. Blora No. 31, Menteng Jakarta 10310 Tel. (021) 3917228 Fax. (021) 3917440 361/PM/STTD-KH/2001 tanggal 6 April 2001 No. 004/Srt.Ptj-KIA/10/11 tanggal 10 Oktober 2011 Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200126 dan Anggota Perhimpunan Advokat Indonesia No. 01.10273 Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal KEP.01/HKH/PM/2005 tanggal 18 Februari 2005

: No. STTD : Surat Penunjukkan No. Anggota Asosiasi : Pedoman Kerja :

Ruang lingkup tugas Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II ini adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan dari segi hukum tersebut dimuat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum (Legal Audit) yang merupakan penjelasan atas Perseroan dari segi hukum dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri. Notaris : Rudy Siswanto, S.H. Plaza Maspion Lt. 6-H, Jl. Gunung Sahari Raya Kav. 18, Jakarta 14420 Tel. (021) 64700961 Fax. (021) 64700965 900/PM/STTD-N/2006 tanggal 22 Maret 2006 No. 006/Srt.Ptj-KIA/10/11 tanggal 11 Oktober 2011 Ikatan Notaris Indonesia No. 29/PD.Jkt-Utr/VIII/2010 UU Republik Indonesia No.30/2004 tentang Jabatan Notaris 65

No. STTD Surat Penunjukkan No. Anggota Asosiasi Pedoman Kerja

: : : :

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II ini antara lain menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II dan membuat Berita Acara Rapat mengenai hal tersebut sesuai dengan peraturan jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt.2 Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Jakarta 13210 Tel. (021) 47881515 Fax. (021) 4709697 No. PW-50/KIAS/09-2011 tanggal 8 September 2011 No. 1400/KMK.010/1990 tanggal 3 Nopember 1990 Anggota Asosiasi Biro Administrasi Efek No. ABI/VII/2010-003

Surat Penunjukkan : Perijinan Lembaga dari BAPEPAM & LK : No. Anggota Asosiasi :

Indonesia

Lingkup kerja Biro Administrasi Efek dalam Penawaran Umum Terbatas II ini antara lain menentukan Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) yang berhak atas HMETD, mendistribusikan sertifikat bukti HMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan, melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pengambilan uang pemesanan pembelian saham. Lembaga dan Para Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal.

66

XIV. PIHAK YANG BERTINDAK SEBAGAI PEMBELI SIAGA


Sesuai dengan Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 11 tanggal 12 Januari 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 32 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta, Pembeli Siaga (Standby Buyer) sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II ini adalah: SCG Building Materials Co. Ltd. 1 Siam Cement Road, Bangsue Sub-District, Bangsue District, Bangkok, Thailand Adapun keterangan singkat mengenai SCG Building Material Co.Ltd. (SCG) adalah sebagai berikut : Riwayat Singkat SCG adalah suatu badan hukum yang berkedudukan di Bangkok, Thailand dan didirikan dengan nama Cementhal Roofing Products Co. Ltd. berdasarkan Thailand Civil and Comercial Code dengan sertifikat pendirian Nomor 0105541076594 tanggal 9 Desember 1998 yang namanya terakhir diubah menjadi SCG Building Materials Co. Ltd. pada tanggal 30 April 2007. SCG beralamat di 1 Siam Cement Road, Bangsue Sub-District, Bangsue District, Bangkok, Thailand. Kegiatan Usaha SCG menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri bahan bangunan. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SCG adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh The Siam Fibre-Cement Co.Ltd. Pornpen Namwong Peeriya Chutivisut Jumlah Jumlah Saham 75.110.000 75.109.998 1 1 75.110.000 % 99,999998 0,000001 0,000001 100,000000 Nilai Nominal (Baht) 7.511.000.000 7.510.999.800 100 100 7.511.000.000

Susunan Pengurus Susunan pengurus SCG adalah sebagai berikut: Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel dibawah ini merupakan ringkasan ikhtisar data keuangan penting yang diambil berdasarkan laporan keuangan SCG Building Material Co.Ltd. untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh KPMG Poomchai Audit Ltd dengan pendapat wajar tanpa pengecualian:
Keterangan NERACA Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas (dalam Bath Thailand) 31 Desember 2010 353.543.369 3.931.696.453 4.285.239.822 1.981.418.436 24.416.347 2.005.834.783 2.279.405.039

: Kan Trakulhoon : Kajohndet Sangsuban : Pramote Techasupatkul : Chaovalit Ekabut : Pichit Maipoom

67

Keterangan LABA RUGI Pendapatan Beban Administrasi dan Umum Laba dari Jasa Laba Bersih Sebelum Pajak Laba Bersih

31 Desember 2010 1.115.086.887 1.050.617.154 64.469.733 104.151.740 95.418.360

Jika saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD, secara proporsional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 11 tanggal 12 Januari 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 32 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta, SCG Building Materials Co. Ltd. telah sepakat untuk mengambil bagian sisa saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham pada harga yang sama dengan harga Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk., yaitu sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham. SCG akan melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD selaku pemegang saham utama serta kewajibannya selaku Pembeli Siaga dengan melakukan pembayaran sebesar harga penawaran (Lihat Bab XV. Persyaratan dan Pemesanan Pembelian Saham Butir 6. Persyaratan Pembayaran). Jumlah porsi sisa saham yang akan diambil bagian oleh SCG sebanyak-banyaknya adalah sebesar 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B. Sumber dana untuk membeli seluruh sisa saham berasal dari kegiatan operasional dan pemegang saham SCG. Dalam rangka Penawaran Umum Terbatas II, SCG Building Materials Co. Ltd. menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan kewajibannya selaku Pembeli Siaga sebagaimana yang diatur dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Tebatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 11 tanggal 12 Januari 2012, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 32 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta. Pokok-pokok kesepakatan atas Akta Perjanjian sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai berikut: Perseroan akan melakukan Penawaran Umum Terbatas II sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B yang memiliki nilai nominal Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham dengan rasio 500 : 386 dimana setiap pemegang 500 (lima ratus) Saham Lama akan memiliki 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada harga penawaran. Bila saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas II tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang saham Perseroan, maka sisa saham baru yang masih ada sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II ini akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan yang melebihi haknya. Bila setelah pengalokasian tersebut masih terdapat sisa saham baru, maka seluruh sisa saham baru yang terkait dengan Penawaran Umum Terbatas II ini akan diambil bagian oleh Pembeli Siaga. Pokok-pokok kesepakatan sebagaimana tersebut di atas tergantung kepada pemenuhan syarat dan ketentuan berikut: Pernyataan Pendaftaran Efektif; Perseroan telah memperoleh seluruh persetujuan dan ijin yang diperlukan dan telah melakukan seluruh tindakan yang diperlukan dan telah melakukan seluruh tindakan yang diperlukan untuk mengeluarkan dan menyerahkan saham baru dalam Penawaran Umum Terbatas II ini.

68

Hubungan afiliasi antara SCG dan Perseroan adalah sebagai berikut: SCG merupakan pemegang saham mayoritas Perseroan. Hubungan afiliasi dalam kaitan pengurusan dan pengawasan adalah sebagai berikut :

Nama Pichit Maipoom Kajohndet Sangsuban Aree Chavalitcheewingul Surasak Kraiwitchaircharoen Padung Likitsajjakul Thanarak Silavanich Cherdsak Niyomsilpa Charlemchai Chirasakyakul Kaewsawan Amatachiwin Handono Warih

Perseroan KU K K K KI KI DU D D D

SCG D D -

KKM K D -

KSM K D -

Keterangan: KU : Komisaris Utama KI : Komisaris Independen K : Komisaris DU : Direktur Utama D : Direktur

69

XV. PERSYARATAN DAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM


Dalam rangka PUT II Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Transferindo sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT II sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksana dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 37 tanggal 16 Desember 2011, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksana dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 33 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta. Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham yang diuraikan di bawah ini dapat berubah apabila terdapat peraturan-peraturan KSEI yang baru. 1. PEMESAN YANG BERHAK Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB berhak untuk membeli saham baru dalam rangka PUT II ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 500 (lima ratus) Saham Lama berhak memperoleh 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru pada harga penawaran, yaitu sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian. Pemesan yang berhak melakukan pembelian saham baru adalah: Pemegang Saham Perseroan yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan tidak menjual/mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak lain dan Pemegang HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau dalam kolom endorsement pada Sertifikat Bukti HMETD, atau pemegang HMETD yang tercatat dalam Penitipan Kolektif pada KSEI. Pemesan dapat terdiri dari perorangan dan/atau Badan Hukum Indonesia maupun Asing, sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. 2. DISTRIBUSI HMETD a. Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scripless), HMETD akan didistribusikan secara elektronik melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 hari kerja setelah tanggal pencatatan pemegang saham pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal 29 Februari 2012. b. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI (scrip) Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham. 3. PENDAFTARAN/PELAKSANAAN HMETD Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di Kantor BAE Perseroan dan dapat dilakukan mulai tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan tanggal 7 Maret 2012 pada hari dan jam kerja pukul 09.00 14.00 WIB. a. Para Pemegang HMETD dalam bentuk scripless yang bermaksud melaksanakan HMETD yang dimilikinya untuk membeli saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD nya melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang mengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian tersebut meneruskan permohonan tersebut melalui sistem C-Best dengan memberikan instruksi pelaksanaan kepada KSEI dengan peraturan dan prosedur operasional yang telah ditetapkan KSEI.

70

Dalam memberikan instruksi pelaksanaan Anggota Bursa/Bank Kustodian harus telah memenuhi ketentuan sebagai berikut: - Pemegang HMETD harus telah memiliki dana yang cukup untuk sejumlah HMETD yang akan dilaksanakannya pada saat mengajukan permohonan tersebut. - Kecukupan HMETD dan dana tersebut harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan. - Perusahaan Efek/Bank Kustodian harus telah membuka sub account untuk pemegang HMETD yang akan melakukan pelaksanaan pembelian saham. - Intruksi pelaksanaan pemesanan pembelian saham secara elektronik oleh Perusahaan Efek/Bank Kustodian harus telah efektif paling lambat tanggal 7 Maret 2012. Pada hari kerja berikutnya setelah Anggota Bursa/Bank Kustodian memberikan instruksi pelaksanaan, KSEI akan menyampaikan kepada BAE daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Perseroan serta menyerahkan asli bukti setoran pembayaran dananya kepada BAE. HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan lewatnya batas waktu yang telah ditetapkan oleh Perseroan akan dihapuskan pencatatannya dalam Rekening Efek oleh KSEI. Untuk ini KSEI akan menyampaikan Konfirmasi mengenai Penghapusan pencatatan efek tersebut kepada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang bersangkutan. b. Para Pemegang HMETD dalam bentuk Sertifikat Bukti/HMETD yang bermaksud melaksanakan HMETD yang dimilikinya untuk membeli saham dapat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE yang ditunjuk Perseroan, yaitu: PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt. 2 Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Jakarta 13210 Tel. (021) 47881515 Fax. (021) 4709697 Dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat penyetoran pembayaran. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermaterai Rp 6.000,- dilampiri foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa. Untuk pemesan perorangan, foto kopi KTP/SIM/Paspor/KITAS yang masih berlaku; untuk pemesan berbentuk badan hukum, foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut. Apabila pemegang HMETD menghendaki saham hasil pelaksanaan dimasukkan dalam penitipan kolektif KSEI (dalam bentuk elektronik), maka pemegang HMETD tersebut dapat mengajukan permohonan pelaksanaan kepada BAE melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk pemegang HMETD tersebut dengan meyerahkan dokumen tambahan berupa: - Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam penitipan kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa; - Asli formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap. Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS jika pemegang HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam penitipan KSEI.

71

Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan pembelian saham ataupun persyaratan pembayaran sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan/atau prospektus untuk pelaksanaan HMETD ini tidak dipenuhi oleh pemegang HMETD,maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian di Prospektus. 4. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM TAMBAHAN a. Pemegang Sertifikat Bukti HMETD dapat melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan dengan mengisi kolom Pemesanan Saham Tambahan yang telah disediakan pada SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (FPPS Tambahan) dalam kelipatan 500 (lima ratus). b. Bagi pemegang HMETD elektronik yang bermaksud melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki, dapat mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian, dengan menyerahkan dokumen-dokumen seperti: - Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar. - Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) yang dilakukan melalui CBest. - Asli FPE yang telah diisi lengkap - Asli Bukti Pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Penolakan dapat dilakukan terhadap pemesan tambahan yang tidak mematuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan pembayaran atas pemesanan pembelian saham tambahan sudah harus diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan selambat-lambatnya tanggal 9 Maret 2012. 5. PENJATAHAN PEMESANAN SAHAM TAMBAHAN Penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 12 Maret 2012. secara proporsional menurut jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang melakukan pemesanan pembelian tambahan berdasarkan harga pesanan. Manajer penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan akuntan kepada BAPEPAM dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang tanggung jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 hari sejak tanggal Penjatahan. 6. PERSYARATAN PEMBAYARAN a. Asli bukti pembayaran dari bank berupa bukti transfer bilyet/giro/cek/tunai Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT II ini harus dibayar penuh (full amount) pada saat mengajukan pemesanan secara tunai, cek, bilyet giro atau pemindah bukuan/transfer dengan mencantumkan nama pemesan dan nomor HMETD, yang dibayarkan dalam mata uang Rupiah ke rekening Perseroan pada: PT Bank UOB Indonesia UOB Plaza, Thamrin Nine 10th Floor Jl. MH Thamrin Kav. 10 Jakarta 10230 - Indonesia Rekening No. 0270047457 Atas Nama: PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk.

72

Setiap pemegang saham dapat melakukan pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT II ini dalam ekuivalen mata uang Dolar Amerika Serikat berdasarkan nilai kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia pada penutupan perdagangan pada tanggal 29 Februari 2012 yang harus dibayar penuh (full amount) pada saat mengajukan pemesanan (dengan mencantumkan nama pemesan dan nomor HMETD) secara pemindahbukuan/transfer sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Perseroan akan menerima pembayaran dari SCG Building Materials Co. Ltd sebagai pemegang saham utama dan Pembeli Siaga dalam ekuivalen mata uang Dolar Amerika Serikat sebagaimana diatur dalam Prospektus BAB XV butir 6, mengingat bahwa sebagian besar penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas II ditujukan untuk pembayaran pinjaman dari United Overseas Bank Limited kepada Perseroan dan Entitas Anak, yaitu dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 86,5 juta. Hal tersebut agar mengurangi terjadinya kemungkinan kerugian rentang (spread) selisih kurs akibat keperluan pembelian mata uang Dolar Amerika Serikat untuk tujuan pelunasan pinjaman tersebut. Apabila pembayaran dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, pembayaran dapat ditransfer ke rekening Perseroan pada: PT Bank UOB Indonesia UOB Plaza, Thamrin Nine 10th Floor Jl. MH Thamrin Kav. 10 Jakarta 10230 - Indonesia Rekening No. 0275014911 Atas Nama: PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. Dalam hal ini, Perseroan akan memberikan tembusan bukti pembayaran di mana tercantum didalamnya nama pemesan dan nomor sertifikat HMETD. Semua biaya bank yang timbul dalam rangka pembelian saham menjadi beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. b. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Apabila pada saat pencairan cek atau wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian saham dianggap batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro dan dananya telah diterima dengan baik (in good fund) pada rekening Perseroan tersebut diatas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari yang mana pembayaran tersebut sudah harus diterima dengan baik dan telah nyata dalam rekening Perseroan (in good fund) paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir perdagangan HMETD, yaitu tanggal 9 Maret 2012. 7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Pada saat menerima pengajuan pemesanan pembelian saham, BAE akan menyerahkan kepada pemesan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang merupakan bagian dari HMETD yang telah dicap dan ditandatangani sebagai bukti permohonan yang dapat ditunjukkan pada saat mengambil SKS/atau pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak terpenuhi. Pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari KSEI berdasarkan C-Best melalui pemegang rekening KSEI. 8. PEMBATALAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan saham secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pembatalan pemesanan saham tersebut diantaranya dapat disebabkan oleh karena pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS yang tidak benar atau tidak lengkap, pembayaran untuk pemesanan tidak diterima dengan baik (not in good fund) di rekening Perseroan, dan/atau kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi pada saat mengajukan permohonan pemesanan saham. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan saham tambahan yaitu pada tanggal 12 Maret 2012 akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pesanan. 73

9. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan pembelian saham tambahan atau dalam hal terjadinya pembatalan pemesanan saham maka pengembalian uang akan dilakukan oleh BAE atas nama Perseroan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 14 Maret 2012. Dalam hal terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah uang yang dikembalikan akan disertai bunga yang diperhitungkan sejak tanggal 14 Maret 2012 berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu) bulan dari bank umum milik Negara, dalam hal ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hal tersebut di atas tidak berlaku dalam hal keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pengembalian uang dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan bilyet giro/cek, dan pemindah bukuan/transfer atas nama Pemesan yang dapat diambil oleh pemesan mulai tanggal 14 Maret 2012 di BAE pukul 09:00 WIB sampai 16:00 WIB. Setelah tanggal 22 Maret 2012, pengambilan cek dilakukan di kantor Perseroan. Uang pengembalian hanya dapat diambil oleh pemesan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan menyerahkan jati diri pemesan berupa KTP/SIM/Paspor/KITAS asli (bagi perorangan) atau foto kopi anggaran dasar, susunan Direksi/Pengurus terbaru badan hukum tersebut, serta foto kopi identitas anggota Direksi/Pengurus yang mewakili badan hukum tersebut (bagi badan hukum). Bilamana pemesan berhalangan mengambil sendiri, maka pemesan dapat memberikan kuasa kepada orang lain yang ditunjuk dengan melampirkan surat kuasa bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dan fotokopi KTP pemberi kuasa dan penerima kuasa serta menunjukkan KTP asli pemberi dan penerima kuasa tersebut. Apabila pengembalian uang pemesanan dilakukan dengan cara pemindahbukuan/transfer, Perseroan akan memindahkan uang tersebut ke rekening atas nama pemesan langsung sehingga pemesan tidak akan dikenakan biaya bank atau biaya pemindahbukuan/transfer tersebut. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan didistribusikan kepada pemegang saham mulai tanggal 5 Maret 2012 sampai dengan tanggal 9 Maret 2012. Untuk Saham yang telah masuk dalam Penitipan Kolektif KSEI: a. Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif saham dalam PUT II ini, tetapi Saham hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam penitipan kolektif KSEI. b. Saham dalam bentuk elektronik akan dideposit oleh Perseroan melalui BAE ke dalam rekening efek yang telah ditentukan oleh KSEI selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah BAE menerima dari KSEI daftar pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI yang melaksanakan haknya dan Perseroan menerima dana pembayaran dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. KSEI selanjutnya akan mendistribusikannya Saham ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang melaksanakan haknya tersebut. c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan akan dikreditkan atau didistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI dalam bentuk elektronik dalam penitipan kolektif KSEI selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan yaitu tanggal 14 Maret 2012. Untuk Saham yang berada diluar Penitipan Kolektif KSEI (Warkat): a. Perseroan akan menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) b. SKS dapat diambil di kantor BAE selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran telah diterima dengan baik (in good fund) di rekening Perseroan. c. Saham berdasarkan pemesanan Saham tambahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah tanggal Penjatahan yaitu tanggal 14 Maret 2012 di kantor BAE.

74

10. ALOKASI SISA SAHAM YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMEGANG HMETD Jika saham yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau tidak dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari porsi haknya. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 11 tanggal 12 Januari , sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. No. 32 tanggal 8 Pebruari 2012, yang keduanya dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta, sisa saham tersebut seluruhnya akan dibeli oleh SCG Building Materials Co. Ltd. pada harga yang sama dengan penawaran PUT II, yaitu sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham. SCG Building Materials Co Ltd. akan melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD selaku pemegang saham utama serta kewajibannya selaku Pembeli Siaga, merencanakan akan melakukan pembayaran sebesar harga penawaran dalam ekuivalen mata uang Dolar Amerika Serikat (Lihat Bab XV. Persyaratan dan Pemesanan Pembelian Saham Butir 6. Persyaratan Pembayaran).

75

XVI. KETERANGAN TENTANG HMETD


Saham yang ditawarkan dalam PUT II ini sejumlah 6.504.100.000 (enam miliar lima ratus empat juta seratus ribu) Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 105,- (seratus lima Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 128,- (seratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp 832.524.800.000,- (delapan ratus tiga puluh dua miliar lima ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu Rupiah) yang berasal dari saham portepel dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Setiap Pemegang Saham yang memiliki 500 (lima ratus) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB mempunyai 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham yang ditawarkan dalam PUT II ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan dikeluarkan Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan melalui pengalihan kepemilikan HMETD dengan sistem pemindahbukuan HMETD antar Pemegang Rekening Efek di KSEI. Pemegang HMETD yang hendak melakukan perdagangan wajib memiliki rekening pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. 1. Penerima HMETD Yang Berhak Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB berhak mendapatkan HMETD. Setiap pemegang 500 (lima ratus) Saham Lama akan mendapatkan 386 (tiga ratus delapan puluh enam) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan 1 (satu) Saham Baru. 2. Pemegang HMETD Yang Sah Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB, yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD terakhir namanya tercantum di dalam kolom endosemen Sertifikat HMETD. Para Pemegang HMETD dalam penitipan Kolektif KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD. 3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD, yaitu mulai tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan tanggal 7 Maret 2012. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat investasi, atau penasihat profesional lainnya. 4. Bentuk dari Sertifikat Bukti HMETD Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat Pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki, jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham, jumlah saham yang dibeli, jumlah harga yang harus dibayar, jumlah pemesanan tambahan saham, kolom endosemen dan keterangan lain yang diperlukan.

76

5. Nilai HMETD Nilai HMETD yang ditawarkan oleh Pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari Pemegang HMETD yang satu dan dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang berlaku. Sebagai contoh, perhitungan HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang berlaku di pasar. Ilustrasi di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD: Diasumsikan harga pasar satu saham = Rp. a Harga Saham PUT II = Rp. b PUT II dengan perbandingan =c:d (pemegang c lembar saham lama mempunyai hak membeli d lembar saham baru) Harga Teoritis Saham Baru = (Rp a x c) + (Rp b x d) (c+d) = Rp e = Rp e - Rp b

Harga HMETD per saham 6. Pecahan HMETD

Sesuai dengan Peraturan IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maka atas pecahan HMETD tersebut harus dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan kedalam rekening Perseroan. 7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD Sertifikat Bukti HMETD ini adalah untuk memesan saham yang ditawarkan oleh Perseroan. Sertifikat Bukti HMETD ini tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diterbitkan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. 8. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon Pemegang HMETD.

77

XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT HMETD


Prospektus bersama HMETD akan tersedia untuk para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS tanggal 28 Februari 2012 pukul 16:00 WIB di BAE dan Kantor Pusat Perseroan Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt.2 Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Jakarta 13210, Indonesia Tel. (021) 47881515 Fax. (021) 4709697 PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. Graha Atrium Lt. 5 Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta - 10410, Indonesia Tel. (021) 3862322 Fax. (021) 3862311

Apabila sampai dengan tanggal 7 Maret 2012 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan tanggal 28 Februari 2012 belum menerima atau mengambil Prospektus dan HMETD dan tidak menghubungi BAE atau Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab BAE atau Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.

78

XVIII.

INFORMASI TAMBAHAN

Para pemegang saham dapat meminta informasi tambahan lainnya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II ini kepada: Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lt.2 Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Jakarta 13210, Indonesia Tel. (021) 47881515 Fax. (021) 4709697 PT Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk. Graha Atrium Lt. 5 Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta - 10410, Indonesia Tel. (021) 3862322 Fax. (021) 3862311

79

Anda mungkin juga menyukai