Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

1. Ketentuan umum Dalam undang undang akan membahas yang berkaitan dengan informasi elektronik, transaksi elektronik, teknologi informasi, dokumen elektronik, sistem elektronik, penyelenggaraan sistem elektronik, jaringan sistem elektronik, agen elektronik Transaksi Elektronik, sertifikat elektronik, penyelenggara sertifikasi elektronik, lembaga sertifikasi keandalan, tanda tangan elektronik, penanda tangan, komputer, akses, kode akses, kontrak elektronik, pengirim, penerima, nama domain, badan usaha, dan pemerintah. Setiap orang berhak melakukan perbuatan hukum. 2. Asas dan tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan berdasarkan asaskepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi. Pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan public, membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap Orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan, dan memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hokum. 3. Informasi, Dokumen, dan Tanda Tangan Elektronik Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Pelaku usaha yang menawarkan produk melalui Sistem Elektronik harus menyediakan informasi yang lengkap dan benar berkaitan dengan syarat kontrak, produsen, dan produk yang ditawarkan. Setiap pelaku usaha yang menyelenggarakan Transaksi Elektronik dapat disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Keandalan. 4. Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik dan Sistem Elektronik Setiap Orang berhak menggunakan jasa Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Indonesia atau Asing untuk pembuatan Tanda Tangan Elektronik. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik harus menyediakan informasi yang akurat, jelas, dan pasti kepada setiap pengguna jasa. 5. Transaksi Elektronik Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dapat dilakukan dalam lingkup publik ataupun privat. Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik mengikat para pihak. Para pihak yang melakukan Transaksi Elektronik harus menggunakan Sistem Elektronik yang disepakati. Pihak yang bertanggung jawab atas segala akibat hukum dalam pelaksanaan Transaksi Elektronik jika dilakukan sendiri maka tanggung jawab pada pelaksana transaksi, jika melalui pemberian kuasa maka tanggung jawab pada pemberi kuasa, dan jika melalui agen transakasi maka tanggung jawab pada agen transaksi tersebut. 6. Nama Domain, Hak Kekayaan Intelektual, dan Perlindungan Hak Pribadi Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat berhak memiliki Nama Domain berdasarkan prinsip pendaftar pertama dan memiliki itikad baik. Pengelola Nama Domain adalah Pemerintah dan/atau masyarakat. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang disusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual yang ada di dalamnya dilindungi sebagai Hak Kekayaan Intelektual berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 7. Perbuatan yang dilarang Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, memiliki muatan perjudian, muatan penghinaan, pemerasan, menyebarkan berita bohong, menimbulkan rasa kebencian, ancaman kekerasan, mengganggu privasi, menjebol system pengamanan. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya. 8. Penyelesaian sengketa Setiap Orang dapat mengajukan gugatan terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang menimbulkan kerugian dapat secara perwakilan terhadap pihak yang menyelenggarakan Sistem Elektronik dan/atau menggunakan Teknologi Informasi yang berakibat

merugikan. Selain penyelesaian gugatan perdata para pihak dapat menyelesaikan sengketa melalui arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya . 9. Peran Pemerintah dan masyarakat Peran Pemerintah memfasilitasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik, melindungi kepentingan umum, menetapkan instansi atau institusi yang memiliki data elektronik strategis. Masyarakat dapat berperan meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi melalui penggunaan dan Penyelenggaraan Sistem Elektronik dan Transaksi Elektronik, 10. Penyidikan Penyidikan dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Hukum Acara Pidana dan ketentuan dalam Undang Undang ini. Penyidikan dilakukan dengan memperhatikan perlindungan terhadap privasi, kerahasiaan, kelancaran layanan publik, integritas data, atau keutuhan data. Penyidik Pegawai Negeri Sipil berwenang menerima laporan atau pengaduan dari seseorang, memanggil setiap Orang atau pihak lainnya, melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana, melakukan pemeriksaan terhadap Orang dan/atau Badan Usaha, melakukan pemeriksaan terhadap alat dan/atau sarana yang berkaitan dengan kegiatan Teknologi Informasi, melakukan penggeledahan terhadap tempat, melakukan penyegelan dan penyitaan terhadap alat dan atau sarana kegiatan Teknologi Informasi, mengadakan penghentian penyidikan tindak pidana. 11. Ketentuan pidana Berisi hukuman pidana setiap pelanggaran. 12. Ketentuan peralihan Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, semua Peraturan Perundang-undangan dan kelembagaan yang berhubungan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dinyatakan tetap berlaku. 13. Ketentuan penutup Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun setelah diundangkannya UndangUndang ini.

Anda mungkin juga menyukai